Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR DAN GRAFIS

“CONFORT COFFEE”
BANDUNG – INDONESIA

OLEH
AJI GUSNAWAN 30616001 (DKV)
NOERADLIN GIANTARI PUTRI 30716004 (DI)
WIDHI IVANA MEIRANI 30716008 (DI)

FAKULTAS SENI DAN DESAIN

INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY


2018

1
I. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara agraris dan beriklim tropis, yang memungkinkan


berbagai tanaman dapat tumbuh subur. Hal tersebut menjadikan Indonesia
disebut sebagai negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Hasil panen
perkebunan di tanah Indonesia dapat diolah menjadi bahan baku makanan
hingga diolah kembali menjadi makanan yang beraneka ragam.

Penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang konsumtif yang lebih


mengutamakan kebutuhan primer, salah satunya adalah kebutuhan makan yang
sangat penting untuk dapat bertahan hidup. Seiring berkembangnya jaman,
makanan hadir dalam berbagai jenis, variasi serta tahapan dalam
mengkonsumsinya. Masuknya budaya barat ke Indonesia semakin mendukung
berkembangnya bisnis makanan.

Kota Bandung adalah 1 dari 3 kota yang terpilih menjadi destinasi wisata
kuliner di Indonesia. Di Bandung tersebar bisnis makanan, banyak ditemui cafe –
cafe baik di dalam mall ataupun bangunan yang berdiri sendiri di setiap titik kota.
Café sendiri adalah tempat untuk bersantai atau berkumpul satu orang atau lebih
dengan produk utama yang ditawarkan berupa minuman dan makanan ringan
tanpa unsur alkohol.

Cafe yang dikenal sebagai tempat untuk melakukan dan menikmati hal
positif pun memiliki permasalahan yang timbul akibat orang-orang yang
menyalahgunakan fungsinya hingga menjadikan image cafe berkesan negatif.
Disamping itu, terdapat beberapa cafe yang kurang memberi kepuasan kepada
pengunjung untuk dapat lebih menikmati fungsi utamanya. Sebagian besar cafe
lebih menawarkan makanan daripada minumannya. Terdapat makanan ringan
sebagai makanan pembuka atau makanan utama dan dessert sebagai makanan
penutup.

2
Namun semakin berkembangnya jaman dan tren serta pengaruh budaya
luar yang masuk dan melekat dihati dan pikiran masyarakat Indonesia, café di
Bandung lebih menspesifikkan produknya khususnya adalah kopi. Cukup banyak
ditemui cafe kopi (coffee shop) di Bandung dengan berbagai jenis dan macam
kopi yang dihadirkan untuk memuaskan kebutuhan jasmani masyarakat
Bandung.

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang
dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).

Pemrosesan kopi sebelum dapat diminum melalui proses panjang yaitu


dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin maupun
dengan tangan kemudian dilakukan pemrosesan biji kopi dan pengeringan
sebelum menjadi kopi gelondong. Proses selanjutnya yaitu penyangraian dengan
tingkat derajat yang bervariasi. Setelah penyangraian biji kopi digiling atau
dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat diminum.

Di dalam kopi terdapat kandungan banyak antioksidan yang akan


membantu tubuh untuk melawan radikal bebas. Hal itu juga yang membuat
peminum kopi lebih rendah terkena resiko penyakit Parkinson yang belum
ditemukan obatnya, Diabetes Tipe II dan masalah jantung tertentu. Namun
kebanyakan peminum kopi, sering memiliki kebiasaan yang tidak sehat, yaitu
seperti merokok dan minum alkohol. Karena nikotin memiliki efek mempercepat
penghapusan kafein dari tubuh dan perokok merasa perlu untuk
mempertahankan tingkat kafein dalam tubuh sehingga meningkatkan asupan
kafein. Tetapi penelitian tersebut masih harus disesuaikan dengan faktor-faktor
lain seperti olahraga, gaya hidup, dan pola makan.

Selain itu kopi juga bisa memperkecil resiko penyakit Alzheimer dan
demensia yang biasanya ditandai dengan melemahnya daya ingat, gangguan otak

3
dalam melakukan perencanaan, penalaran, persepsi dan juga berbahasa, yang
biasanya di derita oleh orang yang sudah berumur 65 tahun ke atas. Bahkan
dengan minum 4 cangkir kopi sehari, bisa membantu mengurangi 80%
kemungkinan pengembangan sirosis, atau kondisi di mana berkembangnya
beberapa penyakit yang mempengaruhi kesehatan hati. Dan dengan meminum
dua cangkir kopi berkafein setiap harinya, akan meningkatkan memori jangka
pendek serta kecepatan reaksi.

Dalam secangkir kopi terdapat vitamin B2 sebanyak 11% dari jumlah yang
disarankan setiap harinya, 6% vitamin B5, dan 3% Mangan dan Kalium. Tetapi,
lebih baik pilih kopi yang tanpa bahan kimia, dan juga dihidangkan dengan gula
yang tidak berlebihan. Kopi tersebut akan jauh lebih terasa nutrisinya. Beberapa
studi juga membuktikan bahwa kafein dalam kopi bisa meningkatkan
metabolisme tubuh sebanyak 3-11%. Karena kafein memang suatu bahan kimia
alami yang memiliki kekuatan untuk mendorong proses pembakaran lemak.

Masyarakat Indonesia memiliki tradisi dalam mengkonsumsi kopi. Seperti


di pagi hari, orang-orang menikmati udara pagi dengan ditemani oleh koran dan
secangkir kopi. Selain itu, di siang hari, sore hingga malam hari. Tidak hanya
dirumah, dikantor, diwarung, bahkan di restoran semua orang mengkonsumsi
kopi.

Citarasanya dapat membantu menaikan tensi rendah yang mendukung


peningkatan mood dan emosi yang lebih positif. Selain itu, kopi dipercaya dapat
mengurangi stress dan mengurangi kantuk. Fakta tersebut mendukung peran
kopi menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya Bandung.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, pengadaan Coffee Shop dapat dijadikan


tempat solusi permasalahan serta menciptakan inovasi baru bagi masyarakat
sebagai pecinta kopi dan menjadi tempat rekreasi yang memuaskan kebutuhan
dan keinginan jasmani serta memberikan pengalaman dalam melihat dan
memahami masyarakat Bandung. Sifatnya universal sehingga dapat dikunjungi

4
setiap kalangan usia dengan target market semua orang dengan segmen
ekonomi menengah ke atas.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

a. Bagaimana merancang identitas perusahaan yang bermakna dan


berkesan?
b. Bagaimana merancang interior coffee shop yang dapat menjadi suatu
kesatuan yang unik dan nyaman namun tidak terlepas dari fungsi
utamanya?
c. Bagaimana merancang interior coffee shop yang rekreatif dan edukatif?
d. Bagaimana merancang interior coffee shop yang dapat menjadi tempat
rutinitas untuk dikunjungi?
Tujuan yang ingin dicapai dalam Perancangan Identitas Perusahaan dan
Perancangan Interior coffee shop ini adalah:

a. Merancang identitas perusahaan yang bermakna.


b. Merancang sebuah coffee shop yang unik, nyaman dan fungsional.
c. Merancang sebuah sarana rekreasi, edukasi serta kuliner yang menjawab
kebutuhan dan keinginan masyarakat dengan memperhatikan
kenyamanan.

Beberapa manfaat yang didapat dari Perancangan Interior Coffee Shop di


Bandung adalah:

a. Bagi Perancang:

Makin luas wawasan dan pengetahuan perancang yang lebih mengenai


bagaimana merancang sebuah coffee shop. Dapat lebih memahami karakter,
kebutuhan dan keinginan masyarakat Bandung sebagai penyuka kop.
Membagikan wawasan tentang produk yang dijual kepada pengunjung.

b. Bagi Pengunjung:

5
Menjadi alternatif rekreasi bagi masyarakat dan menambah pengetahuan
tentang kopi. Pengunjung lebih leluasa melakukan aktivitas di dalamnya dan
menikmati suasana yang akrab dan nyaman. Menjadi sebuah tempat khusus
yang menyenangkan dan menjawab kebutuhan masyarakat dalam menikmati
produk yang ditawarkan. Menjadi sebuah tempat untuk mempererat hubungan
pengunjung dalam setiap kelompok maupun individu. Menjadi sebuah tempat
yang memberikan pengetahuan dan pengalaman melihat bagi pengunjung untuk
dapat mengembangkan kreatifitas tiap individu dalam hal kuliner.

6
II. METODE PERANCANGAN

Perancangan Interior Coffee Shop ini menggunakan metode analitis


(analytical method), karena kebutuhan ruang yang dirasa cukup kompleks.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan permasalahan.
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data lapangan yang diperlukan,
mencari literature yang berhubungan dengan perancangan, serta mencari data
tipologi. Setelah mendapat semua data yang diperlukan kemudian semua data
tersebut dianalisis serta menentukan kebutuhan ruang dan pengguna. Setelah
mendapat kesimpulan, konsep diambil dan mulai membuat serta
mengembangkan skematik desain dengan konsep tersebut hingga mencapai
desain akhir.

1. Data yang Diperlukan, berupa:

a. Data Lapangan Data lapangan terbagi atas dua, yaitu:

1. Data Fisik Berupa lokasi bangunan, bentuk bangunan, arah mata angin,
kondisi sekitar bangunan, ukuran bangunan, bentuk arsitektur dan
interior bangunan. Data ini digunakan untuk perancangan café dan shop
dalam menentukan zoning dan grouping.
2. Data Non-Fisik Berupa produk yang ditawarkan pada café dan shop,
kebutuhan dan dimensi perabot, kebutuhan ruang, jam operasional,
struktur organisasi, dan data lainnya yang berhubungan tentang café dan
shop untuk digunakan dalam perancangan.

Pada perancangan Coffee Shop diperlukan data-data yang bersifat informasi


(memberikan info dan masukan). Informasi yang dibutuhkan berupa:

a. Aktivitas pengguna ruang

b. Sarana dan fasilitas yang diperlukan pengguna.

d. Data besaran ruang.

7
e. Data kebutuhan perabot.

f. Data eksisting perancangan.

g. Data produk yang dijual.

i. Data karakteristik ruang.

j. Data bentuk arsitektur dan interior bangunan.

k. Data hubungan antar ruang.

l. Data pengelompokan area dan pembagian ruang.

2. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data


antara lain:

a. Studi Literatur Melakukan studi dan pencarian data melalui media


internet untuk mendapatkan data sebagai landasan teori dalam
Perancangan Coffee Shop. Teori dapat berbentuk gambar ataupun artikel.
b. Studi Lapangan Melakukan survei pada kafe-kafe dan toko yang sejenis
dengan objek yang akan dirancang untuk mendapatkan data non fisik,
baik melalui metode wawancara atau observasi (pengamatan).
c. Studi Banding Melakukan survei pada kafe-kafe dan toko yang sejenis
dengan objek yang akan dirancang untuk mendapatkan data fisik dan non
fisik sebagai perbandingan dalam perancangan. Bertujuan untuk
mengetahui dan menemukan kelebihan dan kekurangan coffee shop
sejenis untuk menciptakan suatu desain yang baru dan mengembangkan
kekurangan pada objek yang sudah ada.
3. Metode Pengolahan data-data dari studi literatur, studi lapangan dan
studi banding dikumpulkan. Setelah itu dilakukan penyeleksian data-data
yang akan digunakan sebagai acuan dalam tahap awal perancangan.
Studi literatur dipilih berdasarkan teori tentang coffee shop serta fasilitas

8
pendukung lainnya. Penyeleksian data-data yang memiliki hubungan
dengan perancangan café dan seperti elemen pembentuk ruang (lantai,
dinding, plafon), sistem interior (pencahayaan, penghawaan, sistem
keamanan), struktur organisasi, elemen pengisi ruang (perabot), dan
data eksisting. Selain itu, teori yang berhubungan dengan persyaratan,
sistem pelayanan coffee shop, dan lain sebagainya. Data-data yang
sudah diseleksi disimpan, karena data tersebut akan dianalisis kembali
berdasarkan aspek interior untuk dijadikan acuan dalam pembuatan
programming, konsep, skematik desain hingga desain akhir.

9
III. DESAIN AKHIR

Konsep Perancangan

Merencana coffee shop “Confort Coffee”

Lokasi Jalan Ciumbuleuit No.300, Bandung

a. Logo Brand
Confort Coffee, Confort berasal dari bahasa Francis yang berarti ‘nyaman’
dan coffee yang berarti ‘kopi. Makna dari Confort Coffee ialah kenyamanan dari
secangkir kopi. Kopi yang dibuat di Confort Coffee akan selalu menghasilkan
kesan nyaman untuk para penikmatnya.

b. Perancangan Interior
Konsep Perancangan Confort Coffe ini dilatarbelakangi oleh tujuan
utama yang merupakan tempat untuk berkumpul dan bersantai dalam waktu
yang lama dengan menikmati kopi beserta makanan pendukung yang dijual.
Kemudahan yang ditawarkan oleh banyak coffee shop yang semakin lama
membuat kurangnya inovasi dan terkesan membosankan. Jaman semakin
modern dan berkembang, dibuktikan dengan banyak coffee shop yang

10
menawarkan desain ruang mereka. Melalui latar belakang perancangan ini
bertujuan untuk menghidupkan kembali tujuan Confort Coffee ini didukung
dengan adanya aktivitas pengunjung yang lebih bermanfaat dan menciptakan
suasana menyenangkan dan nyaman.

Pada sebagian besar, Confort Coffee mengusung tema Scandinavian mix


Nature. Desain Scandinavian sendiri bermula dari pameran desain di Amerika
dan Kanada sekitar tahun 1950an. Dimana istilah tersebut memperkenalkan cara
orang-orang Scandinavia hidup dalam desain yang kemudian berarti hingga saat
ini yakni indah, sederhana, bersih, serta terinspirasi dari alam dan iklim utara,
mudah diakses dan tersedia untuk semua. Sedangkan desain Nature ialah usaha
menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan
pendalaman lebih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas
kemapanan romantisme.

Konsep perancangan interior Confort Coffee memberi kesan nyaman


karena desain scandinavian yang sederhana dan bersih dengan campuran nature
sehingga memaksa orang untuk duduk lebih lama dengan menikmati menu yang
sudah disediakan.

11
IV. KESIMPULAN

Perancangan Brand dan Interior Confort Coffee ini memberikan pengaruh


yang cukup besar bagi masyarakat dan dibutuhkan oleh masyarakat Bandung
yang ingin menikmati kuliner dan rekreasi yang inovatif serta edukatif.

Inovasi perancangan interior ini dapat dilihat dari pengaplikasian gaya


scandinavian dan fasilitas yang mendukung untuk pengunjung dapat menikmati
suasana rileks dengan melakukan aktivitas yang santai namun menyenangkan.

12
V. DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi

http://www.seruni.id/fakta-kopi/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Naturalisme_(seni_rupa)

http://w ww.urbankompas.com/apa-itu-gaya-scandinavian-bagaimana-
aplikasinya-pada-rumah/

13

Anda mungkin juga menyukai