Anda di halaman 1dari 9

DASAR MANAJEMEN

PERENCANAAN BISNIS COFFEE SHOP MENGGUNAKAN CUP EDIBLE

Disusun oleh:

Muhammad Rivan Farid Al Farrel

J310220216

Dosen Pengampu :

Andri Veno, SE.,MM

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2023
A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan data dari FAO (2019), Indonesia tercatat sebagai produsen kopi

terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Meskipun demikian, ekspor

kopi dari Indonesia diperkirakan tidak lebih banyak daripada ekspor kopi Brazil,

Vietnam dan Kolombia. Di dunia, Indonesia dikenal dengandengan specialty

coffee melalui berbagai varian kopi dan kopi luwak. Kopiarabika yang dikenal

dari Indonesia diantaranya kopi Lintong dan kopi Toraja.Dengan keunikan cita

rasa dan aroma kopi asal Indonesia, Indonesia memilikipeluang besar untuk

meningkatkan perdagangan kopinya di dunia.

Kopi menjadi minuman yang terkenal di seluruh dunia. Dari sinilah muncul

istilah kafe yang mengacu kepada kedai kopi/Cafe/Coffee shop. Istilah kata cafe

berasal dari bahasa Perancis yang berarti kopi (Listyari, 2006). Pengertian coffee

shop sendiri adalah suatu tempat yang identik dengan meja-meja dan kursi yang

tertata rapi dan juga sofa yang nyaman, menjual aneka varian kopi dan makanan

kecil sebagai penunjang disertai alunan musik dansuasana nyaman yang dapat

dirasakan oleh konsumen (Kurniawan dan Sidiq, 2016). Coffee shop

dikategorikan ke dalam restoran yang informal dan biasanya buka untuk 24 jam

dan itu sering di temui di hotel, tetapi karena perkembangan dan kebutuhan

pelanggan yang sangat komplek dan tidak ada habisnya, perkembangan

coffeeshop seperti sekarang ini yaitu suatu restoran informal yang menyediakan

beberapa makanan ringan, minuman dan menyediakan tempat untuk bersantai dan

belum tentu berlokasi di hotel, tetapi bisa di ruko atau mall. Konsep tersebut

sudah berbeda dengan coffee shop yang dahulu yaitu yang mempunyai tujuan

utama untuk menjual kopi dan bisa dibilang coffee shop yang sekarang hampir

sama konsepnya dengan kafe (Cousins, Foskett & Gillepie, 2002).


Kopi menghasilkan limbah hasil sampingan pengolahan berupa kulit kopi

yang memiliki persentase yang cukup besar, yaitu 50 – 60% dari jumlah buah

kopi yang artinya sekitar 453.630ton (Maulida dan Erfa 2018) . Menurut Diniyah

et al. (2013), kulit kopi bagian kulit ari (silver skin) mengandung pektin berkisar

antara 27,20- 57,24%. Keberadaan limbah kulit kopi robusta yang melimpah akan

berdampak negatif pada lingkungan jika tidak dimanfaatkan dengan baik.

Menurut PUSLITKOKA (2010), Limbah kulit kopi robusta dapat dimanfaatkan

sebagai bahan penyusun edible film sehingga dapat memiliki nilai ekonomis yang

tinggi dan mengurangi pemakaian kemasan plastik.

B. TUJUAN

Tujuan dari perencanaan bisnis Coffee shop dengan menggunakan cup atau

wadah yang edible adalah untuk mengurangi pencemaran pada lingkungan dengan

meminimalisir penggunaan plastik serta menginovasi dengan membuat wadah

edible dari limbah kulit biji kopi yang digunakan.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Rangkuti (2006) analisis SWOT merupakan “identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan permasalahan perusahaan Analisis. ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan

peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT memiliki tujuan

mencapai strategi yang konsisten dengan lingkungan eksternal dan internal”.

Kopi berasal dari kata qahwa atau qahwain dari bahasa Arab, kemudian

diserap bahasa Turki menjadi kahven yang berarti kekuatan (Samsura, 2012).

Tanaman kopi (Coffea spp.)termasuk kelompok tanaman semak belukar dengan

genus Coffea. Linnaeus merupakan orangpertama yang mendeskripsikan spesies

kopi arabika (Coffea arabica) pada tahun 1753 (Panggabean, 2011). Penyebaran

tumbuhan kopi ke Indonesia dibawa seorang berkebangsaan Belanda pada abad


ke-17 sekitar tahun 1646 yang mendapatkan biji arabika mocca dari Arabia

(Prastowo dkk, 2010). Tanaman kopi kemudian ditanam hingga tersebar di

berbagai provinsi di Indonesia.

Cafe atau coffee shop atau yang di kenal sebagai kedai kopi pertama berdiri di

Constatinopel, Turki (Sekarang Istanbul) pada tahun 1475 bernama Kiva Han

yang pada awalnya hanya menjual minuman kopi. Di Eropa coffee shop pertama

didirikan tahun 1529.Kolschitzky memperkenalkan gagasan minum kopi dengan

menggunakan penyaring dan juga menikmati kopi dengan susu dengan gula. Di

Eropa kopi semakin populer karena mereka tidak hanya menjual minuman kopi

tetapi mulai menjual kue-kue manis dan penganan yang lainnya.(Yuliandri, 2015).

Di Inggris coffee shop pertama di di Britania tahun 1652. Di Coffee Shop ini lah

istilah kata “tips” pertama kali di gunakan. Sebuah toples bertuliskan “tips” biasa

kita lihat di coffee bar. Pada masa itu orang-orang Inggris meletakkan uang koin

ke dalam sebuah toples kaca agar dilayani dengan cepat saat memesan kopi. Dan

hingga kini budaya itu dipakaidi kedai-kedai kopi modern sebagai ucapan terima

kasih terhadap barista. Kemudian berkembanglah teknik-teknik menyajikan kopi.

Ide kedai kopi menyebar lebih jauh di dataran Eropa. Masuk ke Italia pada 1654

lalu menyebar ke Paris pada 1672. Sedangkan di Jerman kedai kopi pertama

dibuka pada 1673. (Yuliandri, 2015). Menurut hasil penelitian Listyari (2006),

kopi pertama kali masuk di Indonesia dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda

Adrian Van Ommen.

D. PEMBAHASAN

Perencanaan dari bisnis Coffee shop ini akan dibangun di tempat yang

strategis, yaitu di dekat instansi pendidikan, di dekat tempat transportasi umum

seperti terminal atau stasiun. Nama dari Coffee shop ini adalah Edible Cafe

karena di Coffee shop ini, wadah kopi atau cangkir kopi dibuat dari kulit biji kopi

yang bisa dimakan oleh para costumer. Selain menyajikan kopi, di Coffee shop ini

menyajikan aneka makanan ringan, seperti donat, Cookies dan lain-lain. Visi dan
Misi dari Coffee shop ini adalah, visinya menjadikan Edible Caffe menjadi tempat

dan Rasa untuk dikenang bagi para pelanggan, dengan memberikan pelayanan

terbaik dan produk yang berkualitas, serta memberikan atmosfir yang nyaman

bagi para pelanggan. Misi dari Edible Cafe yaitu membuat kedai kopi yang

nyaman serta berkualitas baik serta menjaga lingkungan dengan mengurangi

penggunaan plastik.

Analisis SWOT

Strenght :

1. Menggunakan Biji Kopi yang berkualitas tinggi

2. Menambah experience pelanggan minum kopi serta cup yang dapat

dimakan

3. Lokasi yang strategis

4. Mengurangi pencemaran lingkungan

5. Tempat yang nyaman

Weakness :

1. Perlu alat tambahan untuk membuat cup edible

2. Perlu Modal yang besar

3. Biaya sewa tempat yang mahal

4. Perlu adanya koneksi internet yang kencang

5. Perlunya tempat yang luas sehingga ada tempat smoking dan non

smoking

Opportunities :

1. Pemanfaatan kulit biji kopi menjadi wadah atau cup yang bisa dimakan

(edible)

2. Sifat konsumen yang ingin merasakan experience minum kopi sambil

memakan cupnya

3. Sebagai tempat untuk mengakses internet


Threats :

1. Ketatnya persaingan

2. Memilih distributor kopi yang memiliki kualitas yang bagus dengan harga

yang relatif terjangkau

3. Variasi menu kopi yang kurang

4. Perencanaan bisnis yang kurang matang

Tahap Evaluasi :

1. Analisis Aspek Pasar, analisis aspek pasar dilakukan untuk mengetahui

permintaan pasar dan target pasar terhadap peminat Kopi

2. Analisis Finansial, digunakan sebagai laporan keuangan usaha. Seperti

laba, rugi dan neraca keuangan dalam periode waktu tertentu

3. Analisis Teknologi, Hal ini digunakan untuk memilih jenis teknologi

yang sesuai dengan modal yang dimiliki, kemampuan SDM, dan standar

mutu yang diinginkan konsumen

E. KESIMPULAN

Pengertian coffee shop sendiri adalah suatu tempat yang identik dengan meja-

meja dan kursi yang tertata rapi dan juga sofa yang nyaman, menjual aneka varian

kopi dan makanan kecil sebagai penunjang disertai alunan musik dan suasana

nyaman yang dapat dirasakan oleh konsumen. Kopi menghasilkan limbah hasil

sampingan pengolahan berupa kulit kopi yang memiliki persentase yang cukup

besar oleh karena itu limbah-limbah biji kopi ini digunakan sebagai wadah atau

cup yang dapat dimakan. Fungsi lain dari pembuatan cup edible ini untuk

mengurangi sampah plastik yang sulit terurai yang akan menyebabkan kerusakan

alam.
DAFTAR PUSTAKA

Cousins, J., Foskett, D., & Gillespie, C. 2002. Food and Beverage Management.

Food and Agriculture Organization of United Nation (FAO). (2019).

www.faostat.fao.org. Diakses pada Juni 2020.

Kurniawan, A., & Sidiq, S. S. (2016). Penerapan Personal Hygiene Pada

Karyawan Food and Beverage Service Hotel Aryaduta Pekanbaru

(Doctoral dissertation, Riau University).

Listyari, N.P.W. 2006. Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Coffee

shop De Koffie Pot, Bogor. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian.

Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Maulida, D., dan L. Erfa. 2018. Teknologi Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi

Melalui Pelatihan Pembuatan Kompos Technology of Utilizing Coffee

Husk Waste Through Compost Making Training. Halaman 50–56

Prosiding Seminar Nasional Penerapan IPTEKS Politeknik Negeri

Lampung 08 Oktober 2018.

Panggabean, Eddy. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Prastowo, B. dkk. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Bogor: Pusat Penelitian

dan Pengembangan Perkebunan

PUSLITKOKA. 2010. Pengolahan Biji Kopi Sekunder. Jember.

Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Binis. PT Gramedia Pustaka
Utama Jakarta.

Samsura, Doddy. 2012. Ngopi ala Barista. Jakarta : Penebar Plus.

Yuliandri, Mustika Treisna. 2015. Jenis-Jenis Kopi Nusantara. Diakses pada


http://majalah.ottencoffee.co.id.

Anda mungkin juga menyukai