Anda di halaman 1dari 15

COFFEE SHOP KOPI KITO

(Perencanaan Pengembangan Usaha Coffee Shop Kopi Kito


by Felisia Fams dengan konsep Food Truck)
BUSINESS PLAN

Disusun oleh :
1. Lora Dwi Felisia
2. Muhammad Faris Reswara
3. Dwi Augisti Handayani

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu


Sekolah Menegah Atas Negeri 2
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coffee shop ialah tempat yang sangat mudah untuk dijumpai di hampir setiap kota
di Indonesia maupun dunia. Kebiasaan minum kopi untuk mengisi waktu luang di coffee
shop bagi masyarakat indonesia seakan sudah menjadi gaya hidup untuk berbagai kalangan.
Saat ini coffee shop tidak hanya menyediakan minuman kopi saja, namun berbagai fasilitas
juga seperti Wifi, TV, live music, bahkan sampai layar lebar untuk menonton pertandingan
sepakbola.

Coffee shop atau juga bisa disebut kedai kopi merupakan istilah bagi seseorang
untuk menamai sebuah tempat usaha yang tidak hanya menjual kopi, tapi juga berbagai
macam minuman panas atau dingin. Banyak dari kalangan mahasiswa maupun pekerja
yang di sela-sela waktu senggangnya, digunakan untuk menghabiskan waktunya di warung,
khususnya coffee shop. Baik itu sendiri maupun bersama teman.

Saat ini coffee shop memang seringkali dijadikan sebagai tempat berdiskusi,
bertukar pikiran maupun hanya tempat untuk menghilangkan penat sehari-hari. Namun,
tempat yang dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi sosial tidak hanya coffee shop, ada
juga juga kantin, taman kota, beranda masjid atau musola, dan beberapa tempat yang dapat
dijadikan ruang publik bagi masyarakat. Akan tetapi, coffee shop dirasa berbeda dan
memiliki karakteristik tersendiri bagi setiap pengunjungnya dibandingkan dengan tempat-
tempat ruang publik lannya.
Di coffee shop, pengunjung seolah memasuki dunianya sendiri yang terlepas dari
dunia luar yang tidak terikat dengan ruang dan waktu, serta tidak terikat dengan norma dan
status kedudukan yang melatarinya. Coffee shop atau coffee shop adalah tempat meleburnya
semua aksesoris-aksesoris yang melebeli setiap individu.
Pada dasarnya, kegemaran berkumpul di sebuah coffee shop sudah menjadi hal yang
lumrah atau wajar. Dikatakan lumrah karena memang sifat manusia yang memang mahkluk
sosial. Saat ini coffee shop sudah banyak memberikan fasilitas layanan sebagai pusat-pusat
interaksi sosial. Coffee shop dilihat memberi ruang anggota-anggota sosial untuk
berkumpul, berdiskusi, menulis, membaca, bercanda hingga membuang waktu, baik
individu maupun berkelompok.
Terciptanya ruang publik dalam kehidupan bermasyarakat bisa dimana saja, seperti
di Barista Coffee 1 yang merupakan salah satu Coffee Shop yang berada di kota Bangkalan.
Barista Coffee 1 sendiri mulai berdiri pada tahun 2014, yang dikembangkan sendiri oleh
Hery Ahmad Iswanto selaku Founder Barista Coffee 1 Bangkalan, yang awalnya hanya
kios kecil untuk meminum kopi sampai sekarang yang sudah berkonsep Coffee Shop yang
kini mulai bergeser fungsinya dan banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang publik.
Secara umum Barista Coffee 1 merupakan coffee shop yang sama seperti coffee shop
- coffee shop pada umumnya di kota Bangkalan, menyediakan berbagai macam kopi dan
minuman-minuman panas atau dingin lainnya. Namun, yang membedakan Barista Coffee 1
dengan coffee shop lainnya adalah, tempatnya yang masih bernuansa klasik, tempatnya yang
luas dan jauh dari kebisingan suara kendaraan, sehingga para pengunjung dapat dengan
nyaman berkumpul, berdiskusi, bertukar pikiran sambil menikmati secangkir kopi. Penjual
dan pembeli dapat dengan leluasa berkumpul sembari mendiskusikan berbagai macam hal,
mulai dari politik, hiburan, pekerjaan, hobi, sampai game.
Di coffee shop ini pula sering menjadi salah satu sumber informasi terbaru dan juga
menjadi tempat berkumpulnya berbagai lapisan masyarakat khususnya kota Bangkalan,
seperti mahasiswa, pekerja PLN, wartawan, guru, dan lain sebagainya.
Adapun ditempat ini yang membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti yaitu
sebagian besar pengunjung di Barista Coffee 1, saat ini lebih banyak tepaku pada gadget
yang berada di tangannya dibanding dengan teman atau rekannya saat berkumpul di coffee
shop ini. Berkaitan dengan hal tersebut diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Bagaimana
Pandangan Masyarakat Modern Terhadap Coffee Shop Sebagai Ruang Publik” yang
dilakukan di coffee shop Barista Coffee 1 yang berada di kota Bangkalan.

1.2 Rumusan Masalah

Peranan memiliki fungsi yang menentukan kesempatan-kesempatan yang diberikan

coffee shop. Fungsi tersebut berupa sarana informasi dan komunikasi sosial. Pasalnya,

adanya sarana informasi yang diberikan oleh coffee shop dapat menjadikan wadah atau

tempat komunikasi sosial bagi masyarakat khususnya. Berdasarkan latar belakang yang

telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini yaitu:

Rumus masalah yang dapat dirumuskan untuk Coffee shop Kopi Kito by Felisia Fams

adalah sebagai berikut


Bagaimana pandangan masyarakat terhadap coffee shop berkonsep food truck yang

digunakan sebagai ruang publik?

Bagaimana cara untuk meningkatkan usaha untuk menarik konsumen?

Apa saja inovasi dan adopsi tren industri kopi terbaru yang dapat diterapkan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini yaitu untuk mengetahui ”Bagaimana Pandangan Masyarakat Modern Terhadap

Coffee Shop yang berkonsepkan Food truck Sebagai Ruang Publik”.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan

mempunyai manfaat dalam ruang lingkup pendidikan dan sosial baik secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang ilmu komunikasi khususnya tentang “Bagaimana Pandangan Masyarakat Modern

Terhadap Coffee Shop berkonsepkan food truck sebagai Ruang Publik.”

b. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang dapat

dikembangkan secara komprehensif dan terpadu.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang “Pandangan

Masyarakat Modern Terhadap Coffee Shop”.

b. Bagi Coffee Shop

Dapat memberikan wawasan dalam proses berinteraksi sosial dengan masyarakat

pada umumnya, dan mempertahankan serta meningkatkan kepuasan bagi konsumen


pada khususnya.

c. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan wawasan terkait dengan komunikasi interaksi dan tukar informasi

yang bersifat dua arah khususnya bagi masyarakat sehingga orientasinya diharapkan

dapat membentuk kesamaan pemahamaan diantara masyarakat.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Operasional

Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu variabel dengan
spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan untuk mengukur,
mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional mengatakan pada pembaca
laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau pengujian hipotesis.
Sutama (2016:52)

Berdasarkan judul yang tertera di atas, terdapat beberapa Definisi Operasional yang dapat
digali, diantaranya :

2.1.1 Pengertian Usaha

Usaha adalah upaya manusia untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu dan
untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Usaha dalam sains adalah gaya yang diberikan oleh
suatu benda sehingga bisa mengubah posisi benda tersebut.

Berikut pengertian Usaha menurut Para ahli

1. Harmaizar Z
Usaha yaitu suatu perusahaan yang merupakan bentuk bisnis yang terus-menerus dan
terus-menerus melakukan kegiatan dengan tujuan menghasilkan keuntungan bagi individu dan
badan hukum dalam bentuk badan hukum atau badan hukum yang diciptakan dan hidup di
daratan.
2. Budi Prasodjo
Usaha (dalam ilmu fisika) merupakan salah satu hubungan gaya dengan aktivitas
perpindahan benda.

3. Efrizon Umar
Usaha (dalam ilmu fisika) sebagai resultan gaya yang bekerja pada benda yang
menyebabkan pergerakan dan perpindahan posisi benda.

4. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto

Usaha yakni suatu upaya manusia yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan bisnis dalam sains adalah gaya yang diberikan objek yang dapat membuat posisi
objek diimbangi.
2.1.2 Coffee shop

Menurut Atmodjo (2005), ada dua puluh dua jenis tipe restoran, yaitu a'la carte
restaurant, table d'hote restaurant, coffe shop atau brasserle, cafetaria/cafe, canteen,
continental restaurant, carvery, dining room, dischoteque. fish and chip shop, grill room
(rotisserie), inn tavern, night club/super club, pizzeria, pan cake house/creperie, pub, snack
bar/cafe/milk bar, specialty restaurant, terrace restaurant, gourmet restaurant, family type
restaurant, dan main dining room.

Coffee shop merupakan salah satu dari kedua puluh dua tipe restoran di atas. kedai kopi
(coffee shop) menurut Atmodjo (2005) adalah suatu tempat (kedai) yang menyajikan olahan
kopi espreso dan kudapan kecil. Seiring perkembangannya, selain menyediakan kopi sebagai
produk utama, kedai ini menyediakan makan kecil dan makanan berat. Coffee shop atau yang
akrab di telinga kita biasa disebut kafe, yang bergeser makna. Secara terminologis, kata café
berasal bahasa Perancis, yaitu coffee, yang berarti kopi (Oldenburg, 2001).

Di Indonesia, kata café kemudian disederhanakan kembali menjadi kafe (Herlyana,


2012). Pengertian harafiahnya mengacu pada (minuman) kopi, yang kemudian dikenal sebagai
tempat menikmati kopi dengan berbagai jenis minuman non-alkohol lainnya seperti soft drink
berikut sajian makanan ringan lainnya. Coffee Shop adalah sebuah restaurant yang pada
mulanya hanya menyediakan tempat untuk minum kopi dan teh secara cepat, tetapi karena.
perkembangan dan kebutuhan pelanggan yang sangat komplek dan tidak ada habisnya, sehingga
perkembangan coffee shop seperti sekarang ini. Coffee shop. juga dilengkapi dengan fasilitas
yang dapat membuat orang nyaman seperti wifi, live music, televise, colokan carger, buku
bacaan juga dilengkapi dengan desain interior yang nyaman dan santai.

2.1.3 Food truck

Food truck adalah konsep penjualan makanan dengan menggunakan sebuah kendaraan
(umumnya truk modifikasi) sebagai tempat usahanya. Pemesanan, makan, dan pelayanannya
dilakukan didalam kendaraan yang telah didesain sedemikian rupa untuk menarik para
konsumen. Pengertian akan food truck di Indonesia pun sedikit diubah dan konsepnya
disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia di mana cita rasa dansuasananya membuat
masyarakat Indonesia nyaman. Konsep food truck pertama kali negara Amerika
Serikat.Hidangan yang disajikan mulai dari hot dog, hamburger, camilan, es krim, minuman,
hidangan Tiongkok hingga Meksiko. Tren ini menyebar hingga ke benua Asia.

Menurut Isensee (2009) awal terbentuknya food truck di Amerika Serikat karena terjadi
krisis ekonomi mengharuskan warga negara yang Amerika Serikat untuk lebih
menghemat.Segelintir pengusaha melihat opportunity tersebut dan mendirikan food truck.
Konsep food truck ini sama halnya seperti restoran formal pada umumnya tetapi dibanding
dengan restoran formal, biaya dan modal mendirikan food truck lebih murah, dan food truck
dapat dengan leluasa berpindah tempat. Sedangkan jika di Asia, food truck dikenal dengan
berbagai variasi. Mulai dari truk yang menjual sayuran dan bahan makanan segar hingga
hidangan tradisional. Di Indonesia, gerakan ini mulai menyebar sekitar akhir tahun 2013. Untuk
sejarah food truck di Indonesia, belum terlalu jelas sejarah food truck. Namun, yang jelas, food
truck pertama kali bermunculan di Bandung dan Ibu kota Jakarta, dengan dorongan yang serupa
dengan food truck di Amerika Serikat.
2.1.4 Pengertian Analisis Swot

Analisis SWOT didefinisikan sebagai akronim untuk Strengths, Weakness, Opportunities,


dan Threats yang merupakan teknik analisis riset pasar yang efektif. Dari pemetaan hal-hal yang
hadir dari rencana maupun permasalahan tersebut, maka secara perlahan kita akan menemukan
rencana yang tepat maupun cara penyelesaian masalah yang kita hadapi itu sendiri .
Analisis SWOT adalah metode analisis perencanaan strategis yang digunakan untuk memonitor
dan mengevaluasi lingkungan perusahaan baik lingkungan eksternal dan internal untuk suatu
tujuan bisnis tertentu.

Coffee shop menggunakan teknik SWOT yang yang ada dibawah ini;

● Strength (Kekuatan)
1. Harga produk yang terjangkau
2. Populer di kalangan anak muda
3. Bahan baku yang tersedia
4. Packaging yang mudah dibawa dan praktis
5. Konsep kedai kopi yang menarik
6. Ketersediaan fasilitas lengkap (wifi, toilet, mushola)
7. Alat pembayaran cashless dan banyak promo

● Weakness (Kelemahan)
1. Brand awareness yang rendah
2. Sarana promosi yang belum maksimal, terutama bagi kedai kopi yang baru buka
3. Kesuksesan media sosial yang terbatas (followers masih sedikit dan belum memiliki
jangkauan audiens yang luas)
4. Kompetitor lain yang lebih kuat

● Opportunities (Peluang)
1. Membangun inovasi produk kopi baru
2. Membangun hubungan dengan pelanggan
3. Menarik konsumen baru dengan penawaran khusus
4. Menjawab permintaan layanan pengiriman (misalnya di aplikasi ojek online)
5. Membuka outlet di lokasi baru

● Threats (Ancaman)
1. Harga bahan baku yang tidak stabil
2. Tingkat persaingan kedai kopi yang tinggi
3. Rating buruk dari konsumen
2.2 Kerangka Berpikir

Meningkatnya
Banyaknya
Saingan
Usaha Coffee
Produk
Shop
Membuat
Keunikan Produk
Tersendiri

Pelayanan Tampilan Harga


Yang Baik Rasa Yang Cup Yang Yang
Enak Menarik Murah

2.3. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dibuat mengenai Coffee shop Kopi Kito by Felisia Fams adalah:

Menawarkan produk kopi dan makanan ringan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau
dapat menarik minat konsumen di kota bengkulu.

Konsep ruangan yang nyaman dan Instagrammable dapat menjadi daya tarik bagi konsumen
muda dan kelompok kerja yang membutuhkan tempat untuk berkumpul dan bekerja.

Promosi aktif melalui media sosial dan kerja sama dengan influencer lokal dapat membantu
meningkatkan brand awareness dan memperluas jangkauan pasar.

Adopsi tren dan inovasi di industri kopi dapat membantu Coffee shop Kopi Kito by Felisia
Fams untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen di masa depan.

Kualitas produk dan pelayanan yang konsisten dan memuaskan dapat membangun loyalitas
pelanggan dan meningkatkan retensi pelanggan.
BAB III
Metodologi Penelitian

3.1 Teknik Pengumpulan Data

3.1.1 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Menurut
Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-
gejala yang diteliti.Teknik observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya
terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Sutrisno Hadi metode observasi diartikan sebagai pengamatan, pencatatan dnga
sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Pengamatan (observasi) adalah metode
pengumpulan data dimana penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang
mereka saksikan selama penelitian. Dari pengertian di atas metode observasi dapat
dimaksudkan suatu cara pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau
peristiwa yang ada dilapangan.
Berikut hasil Observasi yang kami lakukan, tertera Produk, Layanan, dan Kualitas Pelayanan
 Produk
Daftar menu yang ditawarkan oleh “COFFE SHOP KOPI KITO"
Cookies Keju Rp. 15.000,00
Cookies Keju Instan Rp. 20.000,00
Cookies Cokelat Rp. 8.000,00
Cookies Cokelat Instan Rp. 13.000,00
Cookies Original Rp. 7.000,00
Cookies Original Instan Rp. 11.000,00
Cookies Nangka Rp. 9.000,00
Cookies Nangka Instan Rp. 14.000,00
Cookies Durian Rp. 20.000,00
Cookies Durian Instan Rp. 25.000,00
Daftar Harga Minuman
Kopi Hitam Spesial Bengkulu Rp. 4.000,00
Americano Rp. 6.000,00
Kopi Daerah Rp. 5.000,00
Kopi Latte Rp. 4.000,00
Kopi Jos Rp. 3.000,00

 Layanan
Layanan yang diberikan oleh Sunday Coffee shop kito,antara lain:
1. Makanan dan minuman dapat langsung dipesan (dine in)
2. Makanan dan minuman dapat dibawa pulang (take away)

 Kualitas Pelayanan
Faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian adalah kualitas pelayanan. Kualiatas
pelayanan yang telah dilakukan oleh coffe shop kito adalah:
1. Penampilan karyawan yang rapih dan bersih
2. Kehandalan karyawan dalami menerangkan menu yang disajikan
3. Karyawan menunjukkan tempat yang nyaman untuk konsumen
4. Karyawan melayani setiap pelanggan dengan ramah

3.1.2 Interview
Teknik pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah dengan
Wawancara dan penyebaran kuesioner. wawancara dilakukan kepada pemilik Coffee shop kito
dan penyebaran kuesioner dilakukan kepada 10 konsumen dari bengkulu Coffee shop kito yang
sudah sesuai kriteria, yaitu pernah membeli kopi di Coffe shop kito paling sedikit tiga kali dan
pernah mengunjungi serta membeli coffe shop kito Di dalam melakukan wawancara peneliti
menggunakan teknik wawancara terstruktur kepada pemilik dari Coffee shop kito dengan
membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian ini. Selain itu di dalam
penelitian ini untuk merumuskan strategi blue ocean hal yang perlu dilakukan pada tahap awal
adalah mengetahui faktor - faktor apa saja yang dijadikan persaingan dalam Coffee Shop untuk
membuat kanvas strategi. Oleh karena itu untuk menentukan faktor - faktor apa saja yang
dijadikan ajang persaingan peneliti melakukan wawancara dengan pemilik Coffee shop kito dan
melakukan penyebaran kuesioner untuk 10 Konsumen Coffee shop kito dengan membuat daftar
pertanyaan kuesioner mengenai faktor apa saja yang membuat konsumen untuk memutuskan
membeli produk kopi pada kedai tersebut.

3.2 Teknik Pengolahan


Sedangkan untuk pengelohan data penelitian ini dilakukan dengan tahapan reduksi data,
penyajian data, verifikasi data dan uji triangulasi. Analisis data penelitian ini menggunakan
analisis SWOT untuk membandingkan antara faktor external berupa peluang dan ancaman
dengan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan sehingga dari hasil analisis tersebut
dapat diambil suatu keputusan strategis sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja coffee shop
kito

3.3 Metode Penulisan

3.3.1 Metode Penelitian Kualitatif


Metode kualitatif adalah kebalikan dari metode kuantitatif. Hasil dari metode ini adalah data
yang sifatnya narasi dan bukan angka.

3.4 Waktu dan Tempat Penulisan


No Kegiatan Tempat Ket.
1. Menentukan Judul Ruang kelas ✔
2. Membuat BAB I Rumah Penulis ✔
3. Membuat BAB 2 Rumah Penulis ✔
4. Mengumpulkan Rumah Pemilik ✔
Data Observasi Coffee Shop
5. Membuat BAB 3 Rumah Penulis ✔

3.5 Alat Dan Bahan


● Alat
Mesin Espresso.
Mesin Kopi Drip Otomatis.
Penggiling Kopi.
Pemanggang Biji Kopi.
Kulkas dan Kontainer.
Alat Pembayaran dan Kasir.
● Bahan
Kopi bubuk 1 sdm.
Gula pasir 2 sdm.
Susu kental manis 3 sdm.
Creamer 1 sdt.
Bubuk coklat plain ½ sdt.
Air panas 160 ml

3.6 Anggaran Biaya

No Barang Unit Harga Jumlah


1 Staples 1 Buah Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00
2 Kertas 12 Buah Rp. 1.000,00 Rp. 12.000,00
3 Transportasi 2 Liter Rp. 12.000,00 Rp. 24.000,00
BBM
BAB IV
Hasil Penelitian

4.1 Analisis SWOT


Analisis SWOT yang didapat adalah :

Strength (Kekuatan)
Dapat mudah berpindah pindah tempat karena berkonsepkan food truck
Harga produk yang terjangkau
Menu yang beragam
Pelayanan yang baik
Konsep kedai kopi yang menarik
Alat pembayaran cashless dan banyak promo

Weakness (Kelemahan)
Fasilitas yang kurang memadai (karena berkonsepkan Food Truck, sulit untuk menambah
fasilitas seperti Musholla dan Toilet)
Sarana promosi yang belum maksimal karena usaha yang dibuka terpaut masih baru
Banyaknya kompetitor Coffee Shop lain

Opportunities (Peluang)
Membangun inovasi produk kopi baru
Membangun hubungan dengan pelanggan
Menarik konsumen baru dengan penawaran khusus
Menjawab permintaan layanan pengiriman (misalnya di aplikasi ojek online)
Membuka outlet di lokasi baru

Threats (Ancaman)
Harga bahan baku yang tidak stabil
Tingkat persaingan kedai kopi yang tinggi
Rating buruk dari konsumen

4.2 Hasil Wawancara

Pembahasan Dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Coffee
shop kopi kito by felisia fams peneliti menemukan hasil mengenai fenomena budaya
kumpul bersama pada pelanggan di bengkulu. berarti aktivitas yang dijalankan
berhubung dengan bagaimana mereka menghabiskan waktunya, juga ketertarikan dan
prioritas mereka, serta opini apa yang dianggap penting bagi lingkungan sekitarnya. Hal
ini dapat dilihat pada kesenangan pelanggan saat mengunjungi Coffee shop kopi kito by
felisia fams yang menarik ialah pelanggan berkunjung bukan hanya untuk membeli kopi
lalu meninggalkan tempat begitu saja, namun mereka juga melakukan aktivitas lain
seperti nongkrong, ngobrol selama berjam-jam bersama teman atau pasangan,
mengerjakan tugas kuliah dan kantor atau bahkan bertemu dengan rekan bisnis.
Menikmati segelas kopi tidak lagi sesederhana dulu yang hanya ada secangkir kopi
panas saja, tetapi coffe shop kopi kito by felisia fams sudah menerapkan perubahan juga
dengan menjual menu bukan hanya kopi saja tetapi ada menu cookies
Bukan cuma menjual minuman dan makanan layaknya tempat seperti pada umunya,
namun coffee shop kopi kito by felisia fams memberikan kenyamanan tempat dan
service yang dinilai baik terhadap para pelanggan. Oleh karena itu tidak heran lagi jika
melihat pengunjung senang untuk berlama-lama menghabiskan waktu di coffe shop
kopi kito by felisia fams Melihat fenomena yang terjadi saat ini, citra merek sangat
penting dalam dunia perindustrian. Dilihat dari sudut pandang Ilmu Komunikasi, Keller
mengatakan citra merek adalah persepsi konsumen terhadap citra merek produk yang
yang akan dikonsumsi atau dipakai. Hal ini sejalandengan apa yang peneliti temukan
selama proses observasi dan wawancara kepada para pengunjung coffe shop kopi kito
by felisia fams. Mengutip dari Wawancara peneliti dengan konsumen Coffe Shop Kopi
Kito bernama Sarah, "Saya suka ke sini karena dapat mengerjakan tugas serta sekadar
mengobrol dengan teman" "Tempatnya yang nyaman dan modern juga membuat kita
yang berkunjung happy" Menunjukkan bahwa Coffee Shop sebagai ruang publik benar
adanya
BAB 5

Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, bisnis coffee shop dapat menjadi usaha yang menguntungkan jika
dilakukan dengan tepat. Dengan memperhatikan faktor-faktor kunci seperti riset pasar, lokasi,
kualitas produk dan layanan, serta manajemen keuangan yang baik, bisnis ini memiliki potensi
untuk sukses.

Setelah mempelajari proposal coffee shop yang telah disajikan, saya dapat
menyimpulkan bahwa usaha ini menjanjikan dan memiliki potensi untuk sukses. Namun, ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan keberhasilan bisnis ini.

1. Perlu dilakukan riset pasar yang lebih mendalam untuk memahami target pasar yang tepat
dan persaingan yang ada. Dengan memahami pasar yang baik, bisnis ini dapat
menawarkan produk yang tepat dan menarik bagi pelanggan potensial.
2. Penting untuk mempertimbangkan lokasi yang strategis dan mudah diakses. Lokasi yang
baik dapat memberikan visibilitas yang lebih baik dan meningkatkan jumlah pelanggan.
3. Perlu diperhatikan aspek kualitas produk dan layanan yang diberikan. Pelanggan akan
kembali jika mereka senang dengan kualitas produk dan layanan yang mereka terima.
4. Manajemen keuangan yang baik sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis.
Bisnis ini perlu memastikan bahwa mereka memiliki anggaran yang cukup untuk
membiayai operasi sehari-hari dan mengembangkan bisnis di masa depan.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang
diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi
Ilalang Restaurant And Coffee Shop. Adapun saran-saran tersebut adalah:
1. Coffee Shop harus tetap mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya yang dinilai sudah baik dalam memberikan kepuasan bagi
konsumennya dan berusaha untuk memperbaiki bentuk pelayanannya yang dinilai masih
kurang. Hal tersebut dapat terus memuaskan konsumen.
2. Coffee Shop diharapkan dapat menampung segala
keluhan dari konsumen mengenai kualitas pelayanannya untuk menjadi bahan pertimbangan
bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
3. Sebaiknya Coffee Shop melakukan berbagai promosi karena persaingan di bidang restoran ini
semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai