Anda di halaman 1dari 5

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA INDUSTRI KOPI

DI INDONESIA

TUGAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Untuk Melengkapi Nilai Mata Kuliah


Kecerdasan Bisnis

Dosen Pengampu: Mei Purweni, S.Kom., M.Eng

Oleh:

Kharisma Nadhif Firmansyah


(180101113)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2021
1. Proses Produksi Pada Industri Kopi
A. Grading
Proses ini merupakan tahap awal dalam proses produksi. Biji kopi pilihan
ditampung dalam tabung besar. Di tabung ini, biji akan dipisahkan dari benda-
benda asing yang masih tersisa. Dalam proses ini, biji kopi akan dipilah dari
batu, ranting, dan benda-benda asing secara otomatis. Selain itu, biji kopi juga
akan terpisah sesuai ukuran. Yang berukuran besar akan terkumpul dengan biji
yang berukuran besar juga. Begitu juga dengan biji kopi yang berukuran kecil.
Hal tersebut akan berkaitan dengan proses selanjutnya.
B. Roa s ti ng
Ini merupakan tahapan paling penting. Pasalnya, proses roasting yang
akan menentukan karakter, aroma dan cita rasa kopi yang akan dihasilkan.
Dalam tahap ini, biji kopi yang telah di-grading, akan didistribusika ke mesin
khusus roasting. Biji kopi akan disangrai pada suhu sekira 200 derajat Celcius
dengan durasi sekira 15 meni. Proses ini juga akan mengurangi kadar air yang
terkandung dalam biji kopi. Perlu diketahui, semakin rendah kadar air yang
terkandung dalam biji kopi, semakin kuat aroma dan cita rasa kopi.
C. Grinding
Setelah disangrai, lalu biji kopi didinginkan di mesin khusus dengan suhu
sekira 50 derajat Celcius. Setelah biji kopinya mulai turun suhu panasnya,
masuk ke dalam mesin penggilingan sampai halus dan diproses hingga halus.
Secara otomatis, mesin grinder akan memisahkan hasil gilingan mana yang
halus dan masih kasar. Gilingan yang kasar dimasukkan lagi dan digiling
kembali hingga halus. Sedangkan biji kopi yang sudah halus, langsung diambil
dan diproses ke tahap selanjutnya, yaitu mixing.
D. Mixing
Proses mixing dilakukan ditempat berbeda. Dalam tahap ini, bubuk kopi
siap untuk dipadukan dengan berbagai formula, seperti susu, gula atau bahan
lain untuk menghasilkan jenis kopi yang diproduksi.
E. Packaging
Proses ini merupakan tahapan pengemasan kopi yang sudah diformulasikan
dengan berbagai paduan. Proses ini dijalani dengan mesin otomatis, di mana
takaran kopi sudah disesuaikan. Dan dibungkus secara otomatis sesuai dengan
berat bersih kemasan produk. Proses packaging yang baik, bertujuan untuk
menghasilkan kopi instan yang berkualitas baik. Setelah itu, kopi dimasukkan ke
dalam box dan siap dipasarkan.
2. Supplier Pada Industri Kopi
Di Industri kopi tidak lepas dari kerjasama dengan pihak ketiga, pihak supplier
mesin, pihak penyedia bahan baku, pihak jasa kontraktor ataupun pihak jasa
pelatihan. Dalam mencari supplier biasanya industri sudah mempunyai koneksi
tersendiri untuk berbagai keperluan.
Supplier pada Industri Kopi
a. PT TAMAN DELTA INDONESIA.
Supplier Kopi Robusta dan Kopi Arabika Terbesar di Indonesia
b. PT SUMBER KOPI PRIMA.
Pencipta Kopi 3 in 1 Pertama di Indonesia
3. Manajemen Rantai Pasok Pada Industri Kopi
Manajemen rantai pasok adalah suatu konsep atau mekanisme untuk
meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui
optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing, dalam
penerapan supply chain management (SCM), perusahaan-perusahaan diharuskan
mampu memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu,
mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan
produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel. Sekarang ini konsumen
semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat
waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan hal
ini akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan
kehilangan pelanggan. Supply chain management menjadi satu solusi terbaik
untuk memperbaiki tingkat produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang
berbeda

Gambar 1. Manajemen Rantai Pasok Industri kopi


Gambar 2. Alur Manajemen Rantai Pasok Industri Kopi

4. Manajemen Rantai Pasok Pada Industri Kopi yang Efektif dan Efisien
Dalam penerapan manejemen rantai pasok, Industri kopi harus menjaga
kelancaran arus rantai pasok sehingga dapat dikatakan sebagai industri yang
memiliki rantai pasok yang tangguh. Sifat ketangguhan rantai pasok dapat
didefinisikan sebagai kemampuan adaptasi industri untuk mempersiapkan,
merespons, dan kembali bangkit dari segala macam gangguan rantai pasok. Hal ini
dapat dicapai dengan mengedepankan prinsip-prinsip ketangguhan rantai pasok,
yaitu fleksibel, kolaboratif, dan cepat tanggap. Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut,
strategi yang dapat dilakukan oleh industri kopi dapat dikategorikan ke dalam tiga
aspek manajemen rantai pasok, yaitu pengelolaan persediaan, manajemen informasi,
serta pengelolaan finansial perusahaan.
Selain itu, industri kopi juga dapat menghubungkan semua pihak yang
terlibat di dalam proses perubahan bahan baku menjadi barang jadi. Karena itulah,
proses produksi maupun pendistribusian barang/jasa yang dihasilkan oleh sebuah
industri kopi dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Berikut adalah
mengapa pengelolaan manajemen rantai pasok bisa membuat proses produksi di
industri kopi menjadi efisien dan efektif.
A. Menjamin kepuasan Pelanggan
Dengan menerapkan manajemen rantai pasok, suatu perusahaan kopi akan
lebih mudah dalam menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan permintaan para
konsumen. Dengan begitu, konsumen pun akan merasa puas atas produk/jasa
yangdihasilkan oleh perusahaan. Kepuasan konsumen merupakan hal yang sangat
diprioritaskan sebab konsumen adalah pihak yang membeli atau memakai barang/jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Oleh karena itu, kepuasan para konsumen
harus tetap dijaga agar mereka tetap setia menggunakan barang/jasa yang dihasilkan
B. Meningkatkan Keuntungan
Dengan semakin banyaknya konsumen yang merasa puas atas produk/jasa
yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan, maka semakin besar pula peluang
perusahaan tersebut untuk memperoleh keuntungan yang besar.
C. Menurunkan Biaya
Sebelum menerapkan Supply Chain Management, perusahaan kopi harus
mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan barang, produksi,
ataupun untuk mendistribusikan barang/jasa. Dengan menerapkan Manajemen
Rantai Pasok, perusahaan kopi dapat lebih mudah menekan biaya yang harus
dikeluarkan untuk menjalankan seluruh proses tersebut. Hal ini terjadi karena
aliran produk dari perusahaan kepada para konsumen telah terintegrasi dengan
baik.
D. Mengoptimalkan Aset Perusahaan
Dalam Manajemen Rantai Pasok, teknologi memegang peranan yang
begitu penting. Penggunaan teknologi dalam Manajemen Rantai Pasok dapat
mengoptimalkan aset perusahaan kopi, salah satunya adalah karyawan. Dengan
adanya teknologi dalam SCM, kinerja dari para karyawan pun bisa lebih
ditingkatkan. Dalam hal ini, biasanya perusahaan akan bekerja sama dengan
penyedia layanan software yang dapat membuat Manajemen Rantai Pasok
berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

E. Mengoptimalkan Fungsi Pemasaran


Penerapan Manajemen Rantai pasok dapat mengoptimalkan fungsi
pemasaran pada perusahaan kopi. Hal ini dikarenakan perusahaan kopi bisa
lebih mudah dalam memastikan bahwa semua barang yang dipasok telah sesuai
dengan aspirasi atau keinginan para pelanggan atau konsumen akhir. Selain itu,
perusahaan akan lebih mudah mengidentifikasi produk yang diharapkan oleh
pasar. Dengan begitu, fungsi pemasaran dalam perusahaan kopi bisa lebih
dioptimalkan.
F. Meningkatkan Daya Saing
Saat ini persaingan bisnis tak hanya terjadi antar perusahaan kopi saja,
namun antar rantai pasok. Karena itulah, dengan adanya penerapan Manajemen
Rantai pasok yang baik membuat daya saing perusahaan kopi tersebut bisa lebih
ditingkatkan. Itulah beberapa manfaat penerapan Supply Chain Management bagi
sebuah perusahaan kopi.

Anda mungkin juga menyukai