Disusun oleh :
NPM: 41155010160002
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2019
1. Gambarkan dan jelakan secara benar konsep supply chain management di
Indonesia dari hulu ke hilir suatu system produksi makanan dan costumer
good di era industry 4.0?
2. Manufactures
3. Distribution
4. Retail Outlet
5. Customers
Peranan :
Tentunya ketika produk ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat karena
pendistribusian produk ini sangat luas sehingga seringkali produk ini dapat dengan
mudah ditemukan mulai dari agen distribusi keliling, toko kecil, minimarket,
hingga supermarketbesar.Selain strategi distribusi yang luas, produk Sari Roti ini
juga terdiri dari berbagai macam varian roti yang dikemas secara praktis dengan
harga yang terjangkau dan tanpa bahan pengawet, sehingga produk ini banyak
dikonsumsi oleh anak sekolah, mahasiswa, maupun pekerja kantoran.
Melihat kesuksesan Sari Roti sekarang dengan banyak produk varian roti
unggulannya, saya tertarik untuk menganalisis bagaimana Supply Chain
Management dari PT Nippon Indosari Corpindo,Tbk. dalam memasok bahan baku,
melakukan proses produksi, distribusi produk, hingga akhirnya sampai kepada
konsumen. Perlu diketahui pula bahwa produk Sari Roti diproduksi tanpa bahan
pengawet sehingga memiliki jangka waktu kedaluwarsa yang pendek dan hal ini
tentu membuat perusahaan benar-benar bekerja keras dalam membuat strategi
distribusi produk yang baik untuk meminimalisir penarikan produk yang tidak laku
dan sudah kedaluwarsa. Sesuai dengan teori Supply Chain Management, alurnya
dapat dijabarkan sebagai berikut.
Analisis Supply chain Management pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
⦁ Supplier
Bahan baku untuk membuat roti dikirim oleh pemasok ke pabrik Sari Roti.
Bahan baku yang baru dikirim tersebut kemudian harus melewati seleksi ketat
untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan perusahaan dengan tujuan
mendapatkan bahan baku terbaik untuk menghasilkan produk yang berkualitas.
Setelah memenuhi standar perusahaan, bahan baku tersebut disimpan di dalam
5udang khusus bahan baku yang disesuaikan dengan persyaratan penyimpanan
masing-masing bahan baku. Sebagian besar bahan baku langsung diolah untuk
memproduksi roti, sehingga persediaan bahan baku di 5udang tidak menumpuk
terlalu banyak guna meminimalkan kerugian perusahaan apabila bahan baku
tersebut rusak atau kedaluwarsa.
⦁ Production
⦁ Distribution
Agen distribusi Sari Roti tersebar secara luas di wilayah Jawa, Sumatra dan
Makassar. Dalam proses pendistribusian, perusahaan memberlakukan sistem Just
In Timesehingga perusahaan tidak menimbun persediaan dan dapat menjamin
produk senantiasa baru dan berkualitas. Agen-agen ini namun tidak terlalu banyak
ditemui karena, perusahaan lebih banyak melakukan pendistribusian kepada gerai-
gerai yang cakupan persebarannya lebih luas dan mudah ditemukan seperti di
minimarket (Indomart dan Alfamart) dan supermarket (Hypermart dan Giant).
⦁ Retailer/ Wholesaler
D. Decoupling Point
Pada MTS, produk akhir dibuat berdasarkan ramalan. MTS akan cocok dengan
produk-produk fungsional yang variasinya sedikit dan ketidakpastian
permintaannya relatif rendah.
b. Assembly to Order (ATO)
ATO adalah sistem di mana hanya kegiatan perakitan yang menunggu pesanan dari
pelanggan, sedangkan kegiatan lainnya dilakukan berdasarkan ramalan. ATO
cocok pada sistem yang memproduksi banyak variasi produk dengan kesamaan
komponen antarproduk yang cukup tinggi.
Pada sistem MTO, kegiatan fabrikasi komponen tidak bisa dikerjakan tanpa
menunggu pesanan dari pelanggan karena setiap pesanan mungkin membutuhkan
jenis komponen yang berbeda-beda.
Pada sistem ETO, produk baru dirancang setelah ada pesanan dari
pelanggan. Model ini pada umumnya digunakan jika pelanggan membutuhkan
produk dengan rancangan yang spesifik. Rancangan yang spesifik ini bisa
berimplikasi pada kebutuhan material dan urutan proses yang berbeda untuk setiap
produk.
Pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk produk dibuat tanpa ada permintaan
atau pesanan dari pelanggan. Proses produksi dilaksanakan mulai bahan baku
hingga menjadi produk jadi tsanpa menunggu diterimanya pesanan permintaan dari
konsumen, aktivitas seperti ini disebut MTS (Make To Stock) pada decoupling
point. Kemudian hasil produksinya akan disimpan digudang atau jaringan distribusi
untuk mengantisipsi permintaan yang akan mendatang. Persediaan produk
dikendalikan untuk menghindari terjadinya kekurangan (shortage). Sesudah
mengolah bahan baku dan menjadi produk jadi yaitu sari roti kemudian disimpan
di gudang dengan memperhatikan batas konsumsi untuk pelanggan atau ke
distributor sari roti secara langsunng ke minimarket ( Idomaret dan Alfamart) dan
supermarket (Hypertmart dan Giant) sebelum ke retail dan pengguna akhir yakni
konsumen ataupun ke customer.
Pengertian SCM
2. Tujuan SCM
Berdasarkan dari definisi-definisi diatas maka tujuan dari SCM antara lain
adalah:1) Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi
setiap fasilitasyang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka
memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga
disimpan di gudang danpendistribusiannya ke sentra penjualan.2) Mencapai
efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem daritransportasi
hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.3) Untuk
memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang tepat
untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan
ataukekurangan.4) untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang
memadai padapersediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan
komunikasi. Lebihsederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management
supply chain adalahuntuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan
waktu yang tepat agardapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service
kepada customer.5) Memaksimalkan keseluruhan nilai dari organisasi – organisasi
pendukung industriyang berdampak pada kenaikan profit dan hubungan baik antar
organisasi.
• Proses produksi,
• Jaringan distribusi,
• Finansial,
• Konsumen.
Sistem informasi yang dibutuhkan hendaknya berbasis aplikasi web yang
dapatmenyediakan informasi secara real-time, sehingga proses pengambilan
keputusan dalamSCM dapat berjalan dengan baik.5 komponen dasar SCM adalah
(Worthen & Wailgum, 2008):
a. Plan (Perencanaan)
Perusahaan harus memilih supplier bahan baku yang kredibel dan senggup
untuk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu manejer
SCM harusdapat menetapkan harga, mengelola pengiriman dan pembayaran bahan
baku, sertamenjaga dan meningkatkan hubungan bisnis terhadap supplier.
c. Make (Manufacturing)
d. Deliver (Pengiriman)
a. Tahap 1:
Baseline (Dasar)
b.Tahap 2:
c.Tahap 3:
6. Fungsi SCM
Ada dua fungsi SCM, yaitu:a. SCM secara fisik mengkonversi bahan baku
menjadi produk jadi danmenghantarkannya ke pemakai akhir. Fungsi pertama ini
berkaitan dengan ongkos-ongkos fisik, yaitu ongkos material, ongkos
penyimpanan, ongkos produksi, ongkostransportasi dan sebagainya.b. SCM
sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang di suplai oleh
SCMmencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. Fungsi kedua
iniberkaitan dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan produk, serta biaya-
biayaakibat tidak terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan
oleh sebuahSCM. Ongkos-ongkos ini bisa berupa ongkos markdown, yakni
penurunan harga produk yang tidak laku dijual dengan harga normal, atau ongkos
kekurangan supply yang dinamakan dengan stockout cost.
7. Prinsip-prinsip SCM
Menurut Anderson, Britt dan Favre (1997) ada 7 prinsip dalam SCM
yangdiperuntukkan bagi manajer dalam merumuskan keputusan strategis, yaitu:1)
Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.2) Sesuaikan jaringan
logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang berbeda.3) Dengarkan sinyal
pasar dan jadikan sinyal tersebut sebagai dasar dalam perencanaankebutuhan
(demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten danalokasi
sumberdaya yang optimal.4) Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan
konsumen dan percepatkonversinya di sepanjang SCM.5) Kelola sumber-sumber
suplai secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikandari material maupun
jasa.6) Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan SCM yang
mendukungpengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran yang
jelasdari aliran prouk, jasa maupun informasi.7) Adopsi pengukuran kinerja untuk
sebuah SCM secara keseluruhan dengan maksuduntuk meningkatkan pelayanan
kepada konsumen akhir.
1. Waktu
Tak hanya keuangan, risiko kehilangan dan kerusakan produk selama
kegiatan transportasi juga bisa mengakibatkan kerugian atau biaya yang
signifikan.
2. Keuangan
Dari segi keuangan, aktivitas transportasi ini ternyata dapat berpengaruh.
Bagaimana bisa? Penggunaan tenaga sopir (driver labor), pemeliharaan
kendaraan, pengkonsumsian bahan bakar minyak (fuel), kegiatan
administrasi atau risiko kehilangan serta kerusakan produk selama kegiatan
transportasi diketahui menjadi beberapa penyebabnya.
3. Lingkungan
Adanya kegiatan transportasi dapat memengaruhi lingkungan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Transportasi mengonsumsi fuel serta oli
dalam jumlah yang cukup besar. Meskipun perkembangan teknologi mesin-
mesin kendaraan memungkinkan efisiensi terhadap konsumsi oli dan fuel,
tapi faktanya pengkonsumsian kedua hal tersebut masih terbilang besar
seiring dengan peningkatan terhadap jumlah kendaraan yang mendukung
kegiatantransportasi. Sementara itu, secara tidak langsung kegiatan
transportasi ini akan memicu terjadinya kemacetan, polusi suara dan udara
serta meningkatnya risiko kecelakaan.
4. Pemerintah(government)
Pemerintah memiliki peranan dalam aktivitas transportasi melalui
penyediaan infrastruktur yang diperlukan, seperti pembangunan jalan raya,
bandar udara, pelabuhan, jaringan kereta pai, kebijakan regulasi transportasi
serta pelayanan pemerintah dalam penyelenggaraan transportasi untuk
mendorong kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi serta
peningkatan kinerja logistik nasional.
5. Masyarakat(public)
Publik berkepentingan terhadap kebutuhan transportasi yang dapat
dijangkau secara mudah dengan biaya yang murah dan aman.
Jadi, transportasi memiliki peranan yang begitu penting dalam kegiatan logistik di
Indonesia. Dan aktivitas logistik itu sendiri tidak bisa berjalan secara efisien dan
efektif tanpa adanya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Salah satu perusahaan yang bisa mendukung kegiatan ini adalah Linc
Express. Menyediakan transportasi dan manajemen distribusi sama seperti logistik
kargo tentunya akan mendukung segala kegiatan logistik yang Anda butuhkan.