1.3 Tujuan
Tujuan dari studi kasus ini adalah:
1. Mengetahui metode peramalan yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan pada PT Leid Electronics.
2. Mengetahui perencanaan agregat pada PT. Leid Electronics
3. Mengetahui cara penyusunan Master Production Schedule dan Material
Requirement Planning
4. Mengetahui cara penyusunan EOQ
1.4 Manfaat
Manfaat dari studi kasus ini adalah:
1. Dapat mangetahui metode peramalan yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan PT Leid Electronics
2. Dapat mengetahui perencanaan agregat pada PT. LEID Electronics.
3. Dapat mengetahui cara penyusunan Master Production Schedule dan
Material Requirement Planning
4. Dapat mengetahui cara penyusunan EOQ
1.5 Batasan
1. Horison perencanaan yang dilakukan selama 6 bulan kedepan
1.6 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut.
1. Seluruh data yang diperoleh dari pihak perusahaan dianggap benar.
2. Seluruh data diasumsikan berdistribusi normal.
3. Seluruh mesin dan pekerja dalam keadaan normal.
2.2 Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa
datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun
jasa.
dimana:
A= permintaan aktual pada periode-t
F1= peramalan permintaan (forecast) pada periode-t
n= jumlah periode peramalan terlihat
2. Mean square error (MSE)
MSE dihitung dengan menunjumlahkan kuadrat semua kesalahan
peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode
peramalan.
A
2
( tF f )
MSE =
n
4.2 Produk
Berikut adalah produk yang dihasilkan PT. LEID Electronics
Tabel 3.1Harga produk notebook
No Nama Produk Harga Produk
1 NVG 110 Rp. 14.599K
2 NVG 119 Rp. 16.750K
3 DCO 110 Rp. 15.499K
4 DCO 119 Rp. 17.899K
4.3 Proses Produksi
Produk NVG 110, NVG 119, DCO 110, dan DCO 119 dibuat dari
komponen sub-assembly plat timah dan handle kaleng.
Berikut ini table kuantitas kebutuhan masing-masing komponen sub-
assembly
3Tabel 3.2 Kebutuhan komponen tiap tipe produk
Komponen NVG 110 NVG 119 DCO 110 DCO119
Sub-
assembly
A 2 3 3 2
B 1 1 1 1
Berikut merupakan data historis dari pengambilan produk setengah jadi kedua
jenis untuk diproses lebih lanjut dalam departemen finishing Selma 8 minggu
terakhir :
Tabel 3.4 Data historis pengambilan produk setengah jadi
Produk 1 2 3 4 5 6 7 8
NVG 1000 1500 1010 990 1000 1100 950 1150
110
NVG 900 1000 1020 1000 998 1082 1500 950
119
DCO 1600 1590 890 910 1200 990 1400 980
110
DCO 1080 1380 990 1080 1020 930 1490 1070
119
3.3.2 Permesinan
Terdapat satu mesin automaticyang digunakan untuk produksi
komponen komponen sub-assembly. Rata-rata tingkat produksi dan waktu set
up untuk mesin tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Rata-rata tingkat produksi dan waktu setup mesin
Komponen Sub- Bagian per 40 Set up Waktu (jam)
assembly jam/minggu
Tabel 3.7 Data stok produk jadi dan barang dalam proses perakitan
Perakitan Stok Produk Jadi Dalam Proses Perakitan
NVG 110 80 100
NVG 119 345 -
DCO 110 498 39
DCO 119 390 120
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa
datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun
jasa. Peramalan pada PT. Leid Electronics dilakukan untuk memperkirakan
kebutuhan notebook yaitu NVG 110, NVG 119, DCO 110 dan DCO 119 pada
horizon 6 bulan kedepan. Berikut pada gambar 4.1 disajikan grafik data
penjualan selama 12 periode.
Data Penjualan
800
700
600 DCO 119
500 DCO 110
400 NVG 119
300 NVG 110
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
200
Data Penjualan
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-2
-3
-4
-5
300 AKTUAL
MA 2
250
MA 3
200 MA4
150 MA5
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 4.10 Grafik perbandingan hasil peramalan dan data aktual NVG 119
300
AKTUAL
250
MA 3
200 es 0.5
150
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Gambar 4.10 Grafik perbandingan hasil peramalan dan data aktual NVG 119
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
-2
-3
-4
-5
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari perhitungan nilai error MAD, MSE, MAPE, dan MFE diperoleh nilai terkecil
pada periode 3. Maka untuk perhitungan dengan metode weightmoving average
di pergunakan periode 3.
Dari hasil peramalan menggunakan dengan 0.2, 0.3, 0.4 dan 0.5 yang
membentuk pola paling mendekati pola nilai aktual adalah simple exponential
smoothing dengan 0.2.
Tabel 4.15 perbandingan error DCO 110
ERROR ES 0.2 ES 0.3 ES 0.4 ES 0.5
28.0183 28.5891 28.4166
MAD 3 7 7 28.9575
55.0056 76.6365 87.1994 84.4681
MSE 9 4 4 3
-
MFE -2.14098 -2.52713 2.69567 -2.65311
-
MAPE -4.99705 -5.43206 6.01028 -6.53476
-2.61 - -2.20 - -1.79 -1.47
TS 2.80 3.17 3.12 3.34
Dari perhitungan nilai error MAD, MSE, MAPE, dan MFE diperoleh nilai terkecil
pada 0.2. Maka untuk perhitungan dengan metode simple exponential
smoothing di pergunakan periode 0.2.
i. Metode Terpilih
Tabel 4.16 Metode Terpilih
BULA AKTU WMA
ES 0.2
N AL 3
120.91
1 150
67
126.73
2 70
33
115.38
3 90
67
93.333 110.30
4 120
33 93
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-2
-3
-4
-5
150 Aktual
100
50
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
120
Aktual
100 MA 3
80 MA 4
MA 5
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari perhitungan nilai error MAD, MSE, MAPE, dan MFE diperoleh nilai terkecil
pada periode 5. Maka untuk perhitungan dengan metode moving average di
pergunakan periode 5.
Dari hasil peramalan menggunakan dengan 0.1, 0.2, 0.3, 0.4 dan 0.5 yang
membentuk pola paling mendekati pola nilai aktual adalah simple exponential
smoothing dengan 0.5.
Dari perhitungan nilai error MAD, MSE, MAPE, dan MFE diperoleh nilai terkecil
pada 0.5. Maka untuk perhitungan dengan metode simple exponential
smoothing di pergunakan periode 0.5.
-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
-2
-3
-4
-5
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat nilai level yang didapat
dari nilai maksimal total waktu + setup. Hal tersebut disebabkan karena
perencanaan agregat yang digunakan adalah metode level. Dimana dalam
metode level ini, dapat dilakukan penentuan level tertentu untuk bisa memenuhi
demand di akhir periode atau dapat memenuhi fluktuasi permintaan sehingga
inventori di akhir periode sama dengan 0.
Tabel 4.34 Jumlah Penambahan Kapasitas Tiap Produk dalam Unit Metode Level
BULAN NVG NVG DCO DCO
110 119 110 119
1 587 0 0 0
2 81 215 0 0
3 64 195 0 0
4 4 13 0,33 0,25
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
Contoh perhitungan:
a. Jam inventori untuk produk NVG 110 pada bulan 1
= Inventori untuk NVG 110 x proporsi NVG bulan 1
= 1 x 383,18= 383,18jam
= Rp 2.000.000
b. Biaya Subkontrak
Tabel 4.38 Perhitungan Biaya Subkontrak Metode Level
BULAN NVG NVG DCO DCO
110 119 110 119
1 555923 0 0 0
3
2 166791 505617 0 0
1 8
3 151287 525762 0 0
2 7
4 145742 506492 117954 101830
2 1 ,2 ,9
5 984412, 342109 100827 113718
6 1 6 7
6 984412, 342109 100827 113718
6 1 6 7
TOTAL 121662 222209 213450 237620
63 07 6 4
1) NVG 110
= 0,9 x total unit subkontrak NVG 110 x biaya subkontrak NVG 110
2) NVG 119
= 0,9 x total unit subkontrak NVG 119 x biaya subkontrak NVG 119
3) DCO 110
= 0,9 x total unit subkontrak DCO 110 x biaya subkontrak DCO 110
4) DCO 119
c. Biaya Inventori
Tabel 4.39 Perhitungan Biaya Inventori Metode Level
BULAN NVG 110 NVG DCO DCO
119 110 119
1 214255 0 0 0
7
2 243912 89903 0 0
7 4
3 267384 17147 0 0
6 45
4 268978 17701 1290 1113
1 23
5 268978 17701 1290 1113
1 23
6 268978 17701 1290 1113
1 23
TOTAL 153248 79241 3869 3340
73 50
a. NVG 110
= 0,25 x total unit inventoriNVG 110 x biaya inventoriNVG 110
b. NVG 119
= 0,25 x total unit inventoriNVG 119 x biaya inventoriNVG 119
c. DCO 110
= 0,25 x total unit inventoriDCO 110 x biaya inventoriDCO 110
d. DCO 119
= 0,25 x total unit inventoriDCO 119 x biaya inventoriDCO 119
= biaya inventori NVG 110 + biaya inventori NVG 119 + biaya inventori DCO
110 + biaya inventori DCO 119
= Rp 81839586
2) NVG 119
= 0,9 x total unit subkontrak NVG 119 x biaya subkontrak NVG 119
= 0,9 x 802 x 16.750 =962.850.09
3) DCO 110
=0,9 x total unit subkontrak DCO 110 x biaya subkontrak DCO 110
= 0,9 x 127 x 15.499 =93.323.2461
4) DCO 119
= 0,9 x total unit subkontrak DCO 119 x biaya subkontrak DCO 119
= 0,9 x 122 x 17.899 =80566.7178
Dari perhitungan biaya-biaya yang ada dapat diperoleh total biaya untuk
metode chase adalah:
Contoh perhitungan :
a. Waktu yang dibutuhkan produk NVG 110 bulan 1
Waktu yang dibutuhkan = peramalan permintaan NVG 110 bulan 1 x waktu
standar
pengerjaanproduk NVG 110
= 34 x 0,652736 = 22,193
b. Total waktu bulan 1
Total waktu = jumlah dari waktu yang dibutuhkan dari tiap produk di bulan 1
= 22,193 + 0 + 0 + 0 = 22,193
c. Total waktu dan setup = total waktu + waktu setup
= 22,193 + 46,8 = 68,993
d. Level dengan Rata-rata Tengah = rata-rata dari total waktu dan setup
= (68,99302 + 275,3924+ 297,9229+ 441,3058+ 452,1766 +
452,1766)/6
= 331,33
g. Subkontrak = Level dengan Rata-rata Tengah RT OT
= 331,33 160 16 = 155,3278789
h. Inventori
Inventori bulan 1 = Level dengan Rata-rata Tengah - Total waktu dan setup
Tabel 4.47 Jumlah Inventori Tiap Produk dalam Unit Metode Level dengan Rata-rata
Tengah
BULA nvg nvg dco dco
N 110 119 110 119
1 401,90 0 0 0
04
2 146,29 386,52 0 0
06 21
3 146,61 444,10 0 0
95 69
4 97,074 294,03 7,4003 5,5321
41 6 54 41
5 32,784 99,303 31,629 30,889
36 2 83
6 0 0 0 0
Contoh perhitungan:
a. Jam inventori untuk produk NVG 110 pada bulan 1
= Inventori untuk NVG 110 x proporsi NVG bulan 1
= 1 x 262,3348555= 262,3348555jam
b. Jumlah unit inventoriproduk NVG 110 dalam unit untuk bulan 1
= Jam inventori untuk NVG 110 pada bulan 1/waktu pembuatan produk NVG
110
= 262,3348555/ 0,652736 = 401,9004 unit
Tabel 4.48 Jam Penambahan Kapasitas untuk Tiap Produk Metode Level dengan
Rata-rata Tengah
BULA NVG 110 NVG 119 DCO 110 DCO 119
N
1 155,3279 0 0 0
2 46,6023 108,7256 0 0
3 42,27045 113,0574 0 0
4 40,72113 108,9136 3,55822 2,134933
1
5 27,505 73,56546 30,4157 23,84166
6
6 27,505 73,56546 30,4157 23,84166
6
Contoh perhitungan:
a. Jam penambahan kapasitas untuk produk NVG 110 pada bulan 1
= proporsi untuk NVG 110 x penambahan kapasitas bulan 1
= 1 x 155,33= 155,33 jam
Contoh perhitungan:
a. Subkontrak untuk produk NVG 110 pada bulan 1
= 2.000.000
Biaya mesin 6 bulan = 2.000.000 x 6 = 12.000.000
c. Biaya Subkontrak
Tabel 4.51 Perhitungan Biaya Subkontrak Metode Level dengan Rata-rata Tengah
BULAN NVG 110 NVG 119 DCO 110 DCO 119
1 3126637 0 0 0
2 938070,4 2843708 0 0
3 850873,3 2957007 0 0
4 819686,7 2848625 66340,11 57271,96
5 553655,7 1924098 567076,8 639579,2
6 553655,7 1924098 567076,8 639579,2
TOTAL 6842579 12497536 1200494 1336430
2) NVG 119
= 0,9 x total unit subkontrak NVG 119 x biaya subkontrak NVG 119
3) DCO 110
= 0,9 x total unit subkontrak DCO 110 x biaya subkontrak DCO 110
4) DCO 119
= 0,9 x total unit subkontrak DCO 119 x biaya subkontrak DCO 119
d. Biaya Inventori
Tabel 4.31 Perhitungan Biaya Inventori Metode Level dengan Rata-rata Tengah
BULAN NVG 110 NVG 119 DCO 110 DCO 119
1 146683 0 0 0
6
2 533924. 1618561 0 0
2
3 535124. 1859698 0 0
6
4 354297. 1231276 28674.5 24754.9
3 2 5
5 119654. 415831.3 122555. 138224.
7 2 3
6 0 0 0 0
TOTAL 300983 5125366 151229. 162979.
7 8 2
Dari perhitungan biaya-biaya yang ada dapat diperoleh total biaya untuk
metode Level dengan Rata-rata Tengah adalah:
Total biaya = biaya tenaga kerja + biaya permesinan + biaya inventori +
biaya subkontrak
= Rp 15.264.000 + Rp 12.000.000 + Rp 8.449.412 + Rp 21.877.038
= Rp 57.590.450,00
4.2.4 Analisis
Untuk melakukan pemilihan metode yang paling tepat digunakan dalam
perencanaan agrerat departemen permesinan pada PT. LEID Electronics dapat
dilakukan analisis terhadap faktor biaya.
Berikut ini merupakan tabel perbandingan biaya per periode untuk masing-
masing metode
Tabel 4.32 Perbandingan Biaya
Biaya Chase Level Level dengan
Rata-rata Tengah
BIAYA 1425089 4421474 3239791
PERMESINAN
BIAYA TENAGA 13754895 15264000 15264000
KERJA
BIAYA INVENTORI 0 23256232 8449412
BIAYA 24987545 38897880 21877038
SUBKONTRAK
Total Biaya 40167529 81839586 48830241
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa strategi level menghasilkan
biaya total tertinggi. Pada metode ini, memutuhkan biaya inventori sehingga
biaya yang dikeluarkan ditambah dengan biaya penyimpanan produk.. Hal ini
akan mengakibatkan jumlah inventori yang tinggi dan akan menghasilkan total
biaya yang tinggi.
Selain faktor biaya, kesesuaian dengan tipe perusahaan juga harus
dipertimbangkan untuk memilih metode yang tepat. Strategi yang digunakan
oleh perusahaan ini adalah strategi make to order (MTO) dalam memenuhi
kebutuhan konsumen..
Dilihat dari dua faktor diatas, maka strategi chase cenderung dipilih sebagai
metode yang tepat untuk perencanaan agregat pada PT. LEID
Electronicsberdasarkan faktor biaya. Hal ini dikarenakan biaya total terkecil
terdapat pada metode chase. Selain itu, metode ini juga sesuai dengan tipe
perusahaan yaitu MTO (make to order).Untuk itu, metode yang dipilih adalah
metode chase.
Pada sub bab ini akan ditampilkan tabel MRP (Master Production Schedule)
pada tiap-tiap produk.
a) Produk NVG 110
Berikut ini adalah tabel perhitungan MPS dari produk NVG 110
PT
F
NVG 110
DT
F
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
period 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4
forecast
producti
on
forecast
actual 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9 9 8 8 28
demand 8 9 9 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 9 9 8 8 9 9
2 3 8 6 6
subkon
4 1 7 2 2
2
MPS 9 9 8 8 23
3
project
1 2 1 6 4 2 4 3 1 4 3 1
available 14 7 0 9 0 0 0 0
9 4 7 6 5 3 7 2 6 7 2 6
balance
available
to
promise
Planned 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
7 7 7 6
order 2 2 1 1 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3
Pada tabel Perhitungan MPS NVG 110, diketahui bahwa pada periode ke 5
terdapat subkontrak sebesar 24 produk, sehingga pada periode tersebut
terdapat nilai PAB (Projected Available Balance) didapat dari nilai MPS karena
tidak terdapat planned order. Berikut contoh perhitungan PAB:
PAB Minggu ke 5 = MPS + Subkontrak actual demand
= 23 + 24 28 = 19
Sedangkan pada periode ke 9 terdapat subkontrak sebanyak 31 produk,
sehingga pada periode tersebut nilai PAB (Projected Available Balance) adalah
sebagai berikut:
kq.
A
lw. p
e mh. mi. mj. mk. ml. mm. mn. mo. mp. mq. mr. ms. mt. mu. mv.
ly. lz. ma. mb. mc. md. me. mf. mg.
ri lx. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
o
d
mw. G
r
o
s
s
r
e nc. nd. ne. nf. ng. nh. ni. nj. nk. nl. nm. nn. no. np. nq. nr. ns. nt. nu. nv.
my. mz. na. nb.
q mx. 7 7 7 7 7 7 7 7 1 1 1 1 7 7 6 6 7 7 6 6
9 9 8 8
u
ir
e
m
e
n
t
nw. S nx. ny. nz. oa. ob. oc. od. oe. of. og. oh. oi. oj. ok. ol. om. on. oo. op. oq. or. os. ot. ou. ov.
c
h
e
d
u
l
e
d
R
e
C
uf. P
e uq. ur. us. ut. uu. uv. uw. ux. uy. uz. va. vb. vc. vd. ve.
uh. ui. uj. uk. ul. um. un. uo. up.
ri ug. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
o
d
vf. G
ro
s
s
re
vl. vm. vn. vo. vp. vq. vr. vs. vt. vu. vv. vw. vx. vy. vz. wa. wb. wc. wd. we.
q vh. vi. vj. vk.
vg. 7 7 7 7 7 7 7 7 2 1 1 1 8 8 7 7 8 8 7 7
ui 9 9 8 8
re
m
e
n
t
wf. S wg. wh. wi. wj. wk. wl. wm. wn. wo. wp. wq. wr. ws. wt. wu. wv. ww. wx. wy. wz. xa. xb. xc. xd. xe.
c
h
e
d
ul
e
d
R
D
aco.
Per acz. ada.adb.adc.add. adg.adh.adi. adj. adk.adl. adm.adn.
acq.acr. acs. act. acu.acv. acw.acx. acy. ade.adf.
i acp. 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 15 16
o
d
ado.
Gro
s
s
r
e
q
u
i
r
e
m
e adq.adr. ads. adt. adu.adv. adw.adx.ady. adz. aea.aeb.aec. aed. aeg.aeh.aei. aej. aek.ael. aem.aen.
n adp. 1 1 1 1 9 9 9 9 9 9 9 9 2 2 aee.aef. 1 1 1 1 1 1 1 1
t 27 22
aeo. aep.aeq.aer. aes. aet. aeu.aev. aew.aex.aey. aez. afa. afb. afc. afd.afe.aff. afg. afh. afi. afj. afk. afl. afm.afn.
Sch
e
d
R
e
c
e
i
p
t
afo. P
r
o
j
e
c
t
e
d
O
n
H
a afp. afq. afr. afs. aft. afu. afv. afw. afx. afy. afz. aga.agb.agc.agd. agg.
n 1 9 9 9 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 1 age.agf. 2 agh.agi. agj. agk.agl. agm.agn.
d 90 68
ago. agp.agq.agr. ags. agt. agu.agv. agw.agx.agy. agz. aha.ahb.ahc.ahd.ahe.ahf. ahg.ahh.ahi. ahj. ahk.ahl. ahm.ahn.
Net 5 1 6 3 1 6 2 1
R
e
q
u
i
o
r
d
e
r
r
e
c
e
i aig. aii. ail.
p ahp.ahq.ahr. ahs. aht. ahu.ahv. ahw.ahx.ahy. ahz. aia. aib. aic. aid.aie.aif. 3 aih. 3 aij. aik. 3 aim. ain.
t
aio. P aip. aiq. air. ais. ait. aiu. aiv. aiw. aix. aiy. aiz. aja. ajb. ajc. ajd.aje.ajf. ajg. ajh. aji. ajj. ajk. ajl. ajm. ajn.
l
a
n
n
e
d
o
r
r
e
l
e
a
s
e
d
ajo.
ajp. Pada periode ke 17 perusahaan perlu melakukan order komponen D untuk memenuhi kebutuhan
komponen D di periode selanjutnya. Untuk mendapatkan Planned Order Receipt digunakan metode lot size EOQ.
ajq. EOQ = 2 DC
h
=
2 x 78 x 150000
192
=348
E
aky. alj. alk. all. alm. aln. alo. alp. alq. alr. als. alt. alu. alv. alw. alx.
ala. alb. alc. ald. ale. alf. alg. alh. ali.
Perio akz. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
d
aly. G
r
o
s
s
r
e
q
ui
r
e
m
e ama. amb. amc. amd. ame.amf. amg.amh.ami. amj. amk. aml.amm.amn.
amo.amp.amq.amr. ams. amt. amu.amv. amw.amx.
n alz. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
t
amy. amz. ana. anb. anc. and. ane. anf. ang. anh. ani. anj. ank. anl. anm.ann.ano.anp. anq. anr. ans. ant. anu. anv. anw. anx.
Sche
d
ul
e
d
R
e
c
arz. EOQ = 2 DC
h
=
2 x 104 x 150000
192
=403
52 XD
asa. POQ = EOQ
52
=3.88=4
asb. POQ= 52 X 104
403
asc. Planned order receipt periode 14 = kumulatif gross requirement periode 14,15,16,17
asd. = 36 + 36 + 32 + 142 = 246
F
atj. P
e
atu. atv. atw. atx. aty. atz. aua. aub. auc. aud. aue. auf. aug. auh. aui.
r atl. atm. atn. ato. atp. atq. atr. ats. att.
atk. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
i 1 2 3 4 5 6 7 8 9
o
d
auj. G
r
o
s
s
r
e aul. aum. aun. auo. aup. auq. aur. aus. aut. auu. auv. auw. aux. auy. auz. ava. avb. avc. avd. ave. avf. avg. avh. avi.
q auk. 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1
u
ir
e
m
e
n
t
avj. S avk. avl. avm. avn. avo. avp. avq. avr. avs. avt. avu. avv. avw. avx. avy. avz. awa.awb.awc. awd.awe.awf. awg.awh. awi.
c
h
e
bal. EOQ = 2 DC
h
=
2 x 95 x 150000
192
=385
bam.
bit. EOQ = 2 DC
h
=
2 x 95 x 150000
192
=385
52 XD
biu. POQ = EOQ
52
=12.1=13
biv. POQ= 52 X 95
385
biw. Planned order receipt periode 24 = kumulatif gross requirement periode 24
bix. = 107
bre. EOQ = 2 DC
h
=
2 x 72 x 150000
192
=335
brf.
brg.
chu.
cqb.
cyh.
dhn. EOQ=Q=
2 DC
H
=
2 ( 40 ) (28.000)
4000
=
2240000
4000
=23,66 unit=24 unit
dhv.
40 perunit /bulan 24
TC= ( 28.000 perkali pesan ) + ( 40 perunit /bulan ) (1500 perunit ) + ( 4000 )=46760+
24 2
D D 40
= = =1,6=2 kali
Q0 EOQ 24
EOQ 24
dig. Ts = x 4 minggu =
x 4 minggu=2,4 minggu=3 minggu
D 40
dmj.
dmk. B
dmm.
Jang
k
a dmn. dmo.
dml. u Jumlah Bia
Mi a simp y
n an a
dms.
dmp. dmq. dmr. 172
1 1 9 8
dmw.
dmt. dmu. dmv. 345
2 2 9 6
dna.
dmx. dmy. dmz. 460
3 3 8 8
dne.
dnb. dnc. dnd. 614
4 4 8 4
dni.
710
dnf. dng. dnh. 4
5 5 74 0
dnm.
852
dnj. dnk. dnl. 4
6 6 74 8
dnq.
981
dnn. dno. dnp. 1
7 7 73 2
dnu.
110
5
dnr. dns. dnt. 9
8 8 72 2
dny.
127
8
dnv. dnw. dnx. 7
9 9 74 2
doc.
142
0
dnz. doa. dob. 8
10 10 74 0
dod. doe. dof. dog.
11 11 74 156
2
8
dqm. C
dqo.
Jang
k
a dqp. J dqq.
dqn. u umah Bia
Mi a Simpa y
n n a
dqu.
dqr. dqs. 172
1 1 dqt. 9 8
dqy.
dqv. dqw. 345
2 2 dqx. 9 6
drc.
dqz. dra. 460
3 3 drb. 8 8
drg.
drd. dre. 614
4 4 drf. 8 4
drk.
710
drh. dri. drj. 7 4
5 5 4 0
dro.
852
drl. drm. drn. 7 4
6 6 4 8
drs.
981
drp. drq. drr. 7 1
7 7 3 2
drt. dru. drv. 7 drw.
8 8 2 110
5
duo. D
duq.
Jang
k
a dur. dus.
dup. u Jumlah Bia
Mi a Simp y
n an a
duw.
dut. duu. duv. 345
1 1 18 6
dva.
dux. duy. duz. 691
2 2 18 2
dve.
dvb. dvc. dvd. 921
3 3 16 6
dvf. dvg. dvh. dvi.
4 4 16 122
dxk. E
dxm.
Jang
k
a dxn. J dxo.
dxl. u umlah Bia
Mi a Simpa y
n n a
dxs.
dxp. dxq. dxr. 1 345
1 1 8 6
dxw.
dxt. dxu. dxv. 1 691
2 2 8 2
dya.
dxx. dxy. dxz. 1 921
3 3 6 6
dye.
122
dyb. dyc. dyd. 1 8
4 4 6 8
dyi.
142
0
dyf. dyg. dyh. 1 8
5 5 48 0
dym.
170
4
dyj. dyk. dyl. 1 9
6 6 48 6
dyq.
196
2
dyn. dyo. dyp. 1 2
7 7 46 4
dyr. dys. dyt. 1 dyu.
8 8 44 221
1
8
dzu. F
dzv. dzx. Ju
Ming dzw. mlah dzy.
g Jangka Simpana Biay
u uan n a
eac.
dzz. eaa. 518
1 1 eab. 27 4
eag.
103
ead. eae. 6
2 2 eaf. 27 8
eak.
138
eah. eai. 2
3 3 eaj. 24 4
eal. eam. ean. 24 eao.
4 4 184
Institut Teknologi Medan
109
TUGAS BESAR 2017
Perencanaan & Pengendalian Produksi
3
2
eas.
115
2
eap. eaq. ear. 12 0
5 5 0 0
eaw.
138
2
eat. eau. eav. 12 4
6 6 0 0
eba.
157
2
eax. eay. eaz. 11 4
7 7 7 8
ebe.
178
1
ebb. ebc. ebd. 11 7
8 8 6 6
ebi.
200
4
ebf. ebg. ebh. 11 4
9 9 6 8
ebm.
222
7
ebj. ebk. ebl. 11 2
10 10 6 0
ebq.
244
9
ebn. ebo. ebp. 11 9
11 11 6 2
ebu.
258
0
ebr. ebs. ebt. 11 4
12 12 2 8
eby.
898
ebv. ebw. 5
13 13 ebx. 36 6
ecc.
913
ebz. eca. 9
14 14 ecb. 34 2
ecd. ece. ecf. 34 ecg.
15 15 979
2
edc. G
ede.
jang
k
a edf. edg.
edd. u Jumlah Bia
Mi a Simpa y
n n a
edk.
edh. edi. edj. 172
1 1 9 8
edo.
edl. edm. edn. 345
2 2 9 6
eds.
edp. edq. edr. 460
3 3 8 8
edw.
edt. edu. edv. 614
4 4 8 4
edx. edy. edz. eea.
5 5 125 120
0
0
ehe. H
ehf. ehg. ehh. ehi.
Mi Jang Jumlah Bia
k Simp y
eka. I
ekc.
Jang
k
a ekd. eke.
ekb. u Jumlah Bia
Mi a Simp y
n an a
eki.
17
ekf. ekg. ekh. 2
1 1 9 8
ekm.
34
ekj. ekk. ekl. 5
2 2 9 6
ekq.
46
ekn. eko. ekp. 0
3 3 8 8
ekr. eks. ekt. eku.
4 4 8 61
4
epb. Dari perhitungan biaya biaya diatas berikut ini adalah biaya
total pemasukan dan pengeluaran dari PT. LEID Electronics.
epc.
b) Biaya Pengeluaran
eri.
erj.
erk.
erl.
erm.
ern.
ero.
erp.
erq.
err.
ert.
eru.
erv.
erw.
erx.
ery.
erz.
esa.
esb.