Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PEMBERDAYAAN PEDAGANG
TRADISIONAL
(KOPERASI KARYA NYATA KITA)
A. Pendahuluan
 
Dalam periode enam tahun terakhir, dari tahun 2007–2012, jumlah gerai ritel
modern di Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 17,57% per tahun. Pada tahun
2007, jumlah usaha ritel di Indonesia masih sebanyak 10.365 gerai, kemudian pada
tahun 2011 mencapai 18.152 gerai tersebar di hampir seluruh kota di
Indonesia. Pertumbuhan jumlah gerai tersebut tentu saja diikuti dengan pertumbuhan
penjualan. Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan bisnis
ritel di Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih
sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun 2011.
Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama, yaitu 10%–
15%, atau mencapai Rp138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi
dari hipermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket.
Dalam 5 tahun terakhir, Pasar Modern merupakan penggerak utama
perkembangan retail moden di Indonesia., revenue Pasar Modern bertumbuh 19,8%,
tertinggi dibanding format retail modern yang lain. Revenue Department Store,
Specialty Store dan format retail modern lainnya masing-masing meningkat hanya
5,2%, 8,1%, dan 10,0% per tahun (Grafik 1).

Sumber: AC Nielsen, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa dengan total konsumsi
sekitar Rp3.600-an triliun merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern. Ini
didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang sudah mulai bergeser, dari
berbelanja di pasar tradisional menuju ritel modern.
Dengan dibukanya pintu masuk bagi para peritel asing sebagaimana Keputusan
Presiden No. 118/2000 yang telah mengeluarkan bisnis ritel dari negative list bagi
penanaman modal asing (PMA), sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia.
Masuknya ritel asing dalam bisnis ini menunjukkan bisnis ini sangat menguntungkan.
Namun di sisi lain, masuknya hipermarket asing yang semakin ekspansif memperluas
jaringan gerainya, dapat menjadi ancaman bagi peritel lokal. Peritel asing tidak hanya
membuka gerai di Jakarta. Misalnya Carrefour, dalam enam tahun belakangan sudah
merambah ke luar Jakarta, termasuk ke Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Palembang,
dan Makassar.
Pada tahun 2008 usaha minimarket dan swalayan tampak mulai bermunculan di
tempat-tempat ramai di sekitar kita, khususnya di Kota dan Kabupaten Bekasi. Hal ini
disebabkan oleh faktor makin meningkatnya pendapatan masyarakat dan bergesernya
gaya hidup masyarakat, maka tingkat konsumsi pun meningkat. Ini adalah hal yang
wajar sebagai dampak dari globalisasi dan perkembangan jaman.
Tabel 3 Perkembangan Jumlah Gerai
Minimarket
Minimarket Jumlah Gerai
(Unit)
2005 2006 2007 2008
Alfamart 1,263 1,753 2,266 2,659
Indomaret 1,402 1,857 2,425 3,093
Sumber: AC Nielsen, SWA No. 06/XXV

Namun ada yang membuat kita khawatir. Mulainya bermunculan minimarket-


minimarket berskala nasional yang seolah tak bisa dibendung ini membuat penduduk
lokal dan pengusaha lokal yang berencana masuk ke dalam bidang usaha ini menjadi
takut kalah bersaing sehingga engan masuk dalam bidang usaha retail ini. Hal ini bukan
tanpa alasan. DPRD Kota Bekasi mencatat jumlah minimarket modern bertambah
sebanyak 20%. Dikhawatirkan pertumbuhan minimarket yang begitu cepat ini akan
mematikan pedagang kecil.

Sumber: Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia


Tabel 5 Sebaran Gerai-Gerai Pasar Modern, 2008
(Unit)
Sebaran Gerai-Gerai Pasar Modern, 2008 (Unit)

Sumber: Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia


Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, keterampilan
pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern,
maka Kami dari “Koperasi Karya Nyata Kita” menawarkan sebuah kesempatan bagi
masyarakat yang ingin memulai usaha Toko Tradisional berbasis Sistem Modern atau
yang sudah memiliki Toko namun masih konvensional, kami siap membantu toko yang
bapak/Ibu punya agar memiliki sistem penjualan dan manajemen yang baik, Ada
beberapa keuntungan yang anda dapatkan ketika bergabung diantaranya ; harga
produk lebih murang dibandingkan dengan minimarket yang ada, produk produk yang
ada berkualitas, memiliki sistem penjualan yang baik, training SDM, Nama Toko anda
yang menentukan, dan tentunya kami memberikan kemudahan bagi anda yang ingin
memulai bisnis ini dengan memberikan angsuran pembayaran perangkat yang anda
butuhkan Dengan demikian kita turut serta membantu dan memberdayakan
masyarakat yang ingin memulai bisnis minimarket secara profesional.
B. Visi dan Misi Minimarket

Dengan misi yang jelas maka tujuan bisnis yang menjadi turunan dari misi pun
dapat diidentifikasi dengan jelas. Hal ini penting agar semua sumber daya dapat
diarahkan pada upaya-upaya pencapaian misi dan tujuan tersebut.

Adapun Visi ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern”, yaitu visi ini menentukan
bahwa ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” berusaha untuk menjadi peritel lokal
atau dalam wilayah kota untuk dapat bersaing dengan kompetitif dalam merebut,
menarik, dan mempertahankan konsumen. Dengan berusaha menyediakan berbagai
macam produk yang dibutuhkan oleh konsumen, yang membutuhkan pembelian
dengan cepat tanpa harus mengeluarkan usaha yang cukup besar dalam mencari
produk-produk yang diinginkan. Sedangakan Misi ‘Toko Tradisional berbasis sistem
modern” yaitu berusaha untuk dapat menciptakan paserba dengan konsep tempat
belanja para keluarga, baik anak-anak maupun remaja.

C. Sistem Distribusi

1.   Pusat distribusi

Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang


handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya
manusia yang kompeten, agar memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.

2.   Sistem Teknologi Informasi

Kami berusaha menyediakan Sistem teknologi informasi pada setiap point of sales
di setiap gerai mencakup sistem penjualan, menyediakan dan penerimaan barang.
Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan. Saat ini dengan memperhatikan
perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.

Kami berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumennya


dengan menerapkan system check out yang menggunakan scanner di setiap kasir
dan pemasangan fasilitas fasilitas pembayaran di debit BCA. Dan kami juga
menerapkan digital picking system ( DPS ) pada setiap distribusinya. Sistem TI ini
memungkinkan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke
toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.

3.   Promosi

Sasaran pasar gerai kami adalah konsumen kelas menengah. Lokasi gerai yang
strategis dimaksudkan untuk memudahkan melayani  sasaran demografisnya
yaitu keluarga. Strategi pemasaran diitregasikan dengan kegiatan promosi. Secara
berkala nantinya gerai kami akan menjalankan program promosi dengan berbagai
cara, seperti memberikan harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah
langsung.

D. Uraian Pekerjaan

Berikut  ini  adalah uraian pekerjaan dari masing-masing divisi pada struktur
organisasi. Akan dijelaskan sebagai berikut :

a.   Kepala Toko, bertugas:           


 Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional      
 Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada
semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasaan pelanggan dan
meningkatkan       jumlah pelanggan di toko
 Menkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan 
 Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Coordinator atau Departemen lain
sehubungan dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang
berkaitan   dengan toko
 Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-
hari
b.   Asisten Kepala Toko, bertugas: 
 Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional 
 Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada
semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasaan pelanggan
meningkatkan   jumlah pelanggan ditoko 
 Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan 
 Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Coordinator atau Departemen Lain
sehubungan   dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang
berkaitan   dengan toko
 Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-
hari 
 Melapor atau meminta persetujuan kepada Kepala Toko mengenai keputusan yang
berhubungan dengan toko 
c.   Merchandiser, bertugas:
 Mengkoordinir permintaan barang dagangan dari Distribution Center 
 Mengkoordinir pengeluaran atau retur barang dari toko ke Distribution Center 
 Mengkoordinir pendisplay-an barang dagangan baik dirak-rak penjualan ataupun
gudang 
 Mengkoordinir dan memastikan sarana promosi terpasang sesuai petunjuk 
 Menjaga dan merawat sarana promosi tersebut 
 Menggantikan Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko apabila sedang off 

d.   Kasir, bertugas: 
 Memberikan pelayanan kepada pelanggan 
 Melaksanakan kebersihan 
 Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan
 Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang 
 Menerima penitipan barang
 Melakukan proses transaksi penjualan langsung
 Pemajangan barang (display)
 Persiapan retur barang 
 Informasi dan penawaran program promosi 
 Pencetakan harga 
 Stock Opname
 Penyebaran Leaflet                                             
e.    Pramuniaga, bertugas: 
 Memberikan pelayanan kepada pelanggan 
 Melaksanakan kebersihan 
 Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan 
 Penurunan dan pengecekan datang barang dari Distribution Center 
 Pemajangan barang (display) dan pemenuhan dari gudang toko ke area penjualan 
 Persiapan retur barang 
 Informasi dan penawaran program promosi 
 Pencetakan harga 
 Stock Opname 
 Penyebaran Leaflet 
 Informasi barang kosong kepada MD atau Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko 
E. Sistem Perizinan/Legal

Perizinan usaha ataupun hukum menekankan pada legal atau tidak legalnya suatu
usaha, yang dilihat berdasarkan proses pengurusan legalitas pendirian usaha.
Dalam melakukan    kerjasama antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima
waralaba (franchise) pada  waralaba ini, jelas membutktikan bahwa bentuk
legalitas usaha ini legal. Beberapa surat perizinan yang diperlukan ,bagifranchisee  
yang   sudah   memiliki   usulan   lokasi   tempat  usaha sebaiknya membawa
fotocopy dokumen, seperti : 

 Setifikat SITU   (Surat   Izin   Tempat   Usaha)   berdasarkan   Undang-Undang  


Gangguan
 SKDU (Surat Keterangan Domisili Usaha) 
 SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) 
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan) 
 STPUW (Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba) 
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 
 PKP (Pengusaha Kena Pajak) 
Denah Lokasi Bangunan 

 IMB (Izin mendirikan Bangunan) 


 KTP (Kartu Tanda Penduduk) 
 KK (Kartu Keluarga) 
F. Sistem Instalasi dan Renovasi Bangunan 

Bagi terwaralaba yang sudah memiliki tempat atau lokasi yang siap pakai yang
sesuai dengan kriteria pewaralaba, maka sebagai terwaralaba melakukan renovasi
bangunan yang seluruh konsep ataupun desainnya ditentukan oleh pewaralaba,
yang dalam hal ini selaku franchisor . Untuk instalasi adalah penambahan daya
listrik. Penambahan ini dilakukan, apabila daya listrik yang ada sekarang kurang
dari yang seharusnya dibutuhkan. Biasanya penambahan daya listrik ini mulai dari
900 W sampai dengan 1300 W dalam satuan watt. Untuk penambahan daya listrik
pada IDF Keb-Lama 26 ini  dari  6300 W ke 7400 W. Seluruh beban instalasi dan
renovasi Bangunan, dibebankan kepada sang terwaralaba.  

Sistem Perlengkapan dan Peralatan Toko 

Perlengkapan dan peralatan toko yang diperlukan dalam memulai waralaba Ini,
sepenuhnya ditentukan oleh pewaralaba. Dalam hal ini, pewaralaba membuat
estimasi apa-apa saja yang diperlukan berdasarkan dengan luas penjualan yang
kurang dari 200 M2.   Perlengkapan dan peralatan toko yang dibutuhkan, seperti : 

•        Meja kasir @ 2 set 


•        Rak stationary @ 1 unit 
•        Rak majalah @ 1 unit 
•        Rak komik @ 1 unit 
•        Showacase @ 1 unit 
•        Rak abc @ 1 unit 
•        Rak khusus @ 1 unit 
•        Rak kertas kado @ 1 unit 
•        Papan infomart @ 1 unit 
•        Wrapping machine @ 1 unit 
•        Timbangan digital scale @ 1 unit 
•        Rak single @ 34 unit 
•        Rak double @ 13 unit 
•        Rak roti @ 1 unit 
•        Rak snack curah @ 1 unit 
•        Rak kaset/vcd @ 1 unit 
•        Working table+cutting board @ 1 unit 
•        Container plastik no.2001b @ 44 unit 
•        Container plastik no.2008b @ 40 unit 
•        Timbangan kap. 60 kg @ 1 unit 
•        Cooler trigostar @ 1 unit 
Seluruh perlengkapan dan peralatan toko yang dibutuhkan, dibeli oleh
pewaralaba dan seluruh biaya dibebankan oleh sang terwaralaba. 

G. Pengadaan Barang Dagangan

a.   Pemesanan Pembelian

Seluruh pembelian barang dagangan dilakukan dari pihak franchisor. Franchisor


berhak menentukaan barang dagangan, termasuk komposisi jenis, tingkat harga
jual dan sumber barang dagangan toko , yang sesuai dengan lokasi, luas dan
potensi toko dari seorang franchisee. Pihak  franchisor menetapkan dan
mengevaluasi tingkat persediaan toko yang wajib dipenuhi pihak franchisee.
Sebagai franchisee, pembelian barang dagangan cukup dilakukan dengan telepon
atau sistem online dengan distribusi . Kedua belah pihak akan menyusun jadwal
pengiriman barang ke toko , dengan mempertimbangkan efisiensi biaya kirim,
kondisi para pemasok dan potensi tingkat penjualannya.

b.   Penerimaan Barang dan Retur

Penerimaan barang dagangan dari distribusi langsung toko, akan langsung


dicocokan jumlah, harga, tipe dan ukuran dan lain-lainnya. Apabila dalam
pengelolaan barang dagangan terdapat kehilangan ataupun kerusakan barang
dagangan saat  pengiriman, hanya dapat diklaim ke pihak franchisor pada saat
serah terima barang dari supir pengirim pihak  franchisor dengan penerima
barang pihak franchisee. Barang dagangan yang tidak laku terjual selama 6 (enam)
bulan, franchisor akan melaksanakan pereturan barang dagangan tersebut. Dan
dalam hal ini seorang franchisee wajib memeriksa kondisi kelayakan jual atas
seluruh barang makanan dalam toko . Dalam hal ini, seluruh barang dagangan
diperoleh dari pusat distribusi yang tersebar di JABODETABEK.

c.   Penempatan dan Penataan Barang Dagangan

Penempatan dan penataan barang dagangan, sesuai dengan konsep dan desain
dari franchisor, sebagai franchisee hanya mengikuti seluruh konsep dan desain
yang diberlakukan franchisor. Franchisor berhak menentukan program sewa
tempat dan program promosi lainnya dengan para pemasok, dan franchisee
berkewajiban melaksanakan seluruh program dari franchisor dengan memajang
barang pada tempatnya,  memasang materi promosi penjualan dalam toko,   
meneruskan hadiah yang ada kepada pelanggan.

H. Menjadi Franchisee

Untuk membeli hak waralaba atau franchisee, langkah awal yang harus dipenuhi
adalah:

1.   Warga Negara Indonesia(WNI).

2.   Menyediakan ruang usaha ukuran 120-150 m2 (milik sendiri/sewa).

3.   Memiliki NPWP dan PKP, serta kelengkapan perijinan lainnya.

4.   Investasi peralatan toko dan biaya waralaba.

Pihak kami dapat menyiapkan pengelolaan toko dalam hal:


1.   Survey kelayakan tempat usaha dan bantuan mencari lokasi.
2.   Perencanaan anggaran biaya.
3.   Studi kelayakan investasi.
4.   Tata ruang dan perencanaan toko.
5.   Pengurusan ijin usaha dan NPWP.
6.   Renovasi ruang usaha.
7.   Pembelian peralatan toko.
8.   Seleksi dan pelatihan karyawan.
9.   Standard kerja dan sistem penggajian karyawan.
10.   Paket sistem operasional toko dan administrasi keuangan.
11.   Seleksi dan kredit barang dagangan tanpa bunga dan tanpa jaminan.
12.   Program promosi penjualan.
I. Pola Waralaba

Terdapat 2(dua) pola kerjasama waralaba, yaitu:


1.   Tidak memiliki tempat usaha
Jika kita tidak memiliki tempat usaha, kami menawarkan dua opsi kerja sama.
a)  Usulan lokasi baru
kami menawarkan lokasi yang telah disurvey perencanaan matang, mulai dari
design layout toko, estimasi investasi, pendapatan, pengeluaran dan payback
periode.

b)  Take over kepemilikan.  

Kami menawarkan toko milik sendiri, yang sudah teruji dan menguntungkan.
System ini relative lebih safe namun nilai investasinya lebih tinggi dibanding
dengan membuka toko baru karena ada biaya toko, sejak dibuka hingga mencapai
kondisi mapan.

2.   Memiliki tempat usaha

Apabila anda telah memiliki lokasi usaha, kami menawarkan kerja sama sebagai
berikut:

a.      Ruang usaha atau rumah atau tanah


 Prosedur kerja sama dengan “Usaha lokasi toko baru”.
 Kami terlebih dahulu melakukan survei kelayakan lokasi yang anda usulkan, mulai
dari  usulkan, mulai dari potensi wilayah, peruntukan bangunan dan perijinan,
perencanaan layout tokosampai dengan estimasi payback periode-nya.
 Jika semua dinilai layak, kerja sama dapat dilakukan. Akan tetapi jika tidak atau ada
kendala lain, kami akan menyerahkan untuk mencari lokasi yang lain.
b.      Minimarket existing
Jika kita memiliki toko yang kurang berkembang dan ingin mengembangkannya,
dapat bergabung dengan kami. Prosedur standardnya sama, mulai dari survey
kelayakan lokasi hingga estimasi payback periode.
Keuntungan Waralaba
1.   Transformasi Pengetahuan
Bergabung dengan kami, akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern
dan sekaligus menempatkan anda sebagai pelaku bisnis.
2.   Potensi Pasar
Bantuan survey lokasi dari kami akan memperkaya wawasan mengenai potensi
dan strategis tidaknya lokasi.
3.   Tidak full time
Dukungan system operasional toko yang terintegrasi, membuat para investor
tidak perlu terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan
pekerjaan sebelumnya.
4.   Peluang berkembang
Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu) unit toko dengan tingkatan kesibukan
yang sama dan dapat diatur.
5.   Minimalisasi Resiko
Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan opening toko, kecepatan
distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan management toko
yang solid akan membantu investor dalam menekan resiko kerugian.
J. Pengelompokkan Berdasarkan Unsur-unsur yang Digunakan Ritel untuk
Memuaskan Kebutuhan Konsumen

1. Desain ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” (market retail concept minimarket)

Desain konsep ini mengutamakan display pada produk dengan rapi dan teratur
sehingga memudahkan pengunjung ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern”untuk
membeli barang belanjanya, dengan menggunakan desain ini maka otomatis jumlah
rak yang dibutuhkan lebih banyak dibanding dengan konsep desain minimalis,
mengingat konsep desain ini menjual produk dengan mendisplay keseluruhan
barang secara optimal, hal ini pun dapat membuat nyaman pengunjung minimarket
karena kelengkapan produk yang minimarket miliki. Jika menggunakan konsep
desain market retail ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” ini maka tampilan nya
akan tertata dengan rapi. Adapun poin-poin yang dikembangkan dalam desain ‘Toko
Tradisional berbasis sistem modern” ini, yaitu :

a. Selalu merubah letak barang secara berkala, dengan cara ini memaksa pembeli
untuk berkeliling dulu sambil melihat-lihat barang lain sebelum mendapatkan
barang kebutuhannya.
b. Meletakkan atau menyamarkan barang kebutuhan utama di samping barang lain
yang kurang penting/laku sama dengan di atas, tujuannya agar perhatian
pembeli terpecah dan memperhatikan barang yang sebenarnya tidak dia
butuhkan.
c. Pencahayaan terang tidak menyilaukan, dengan pencahayaan yang terang tapi
tidak menyilaukan, membuat bentuk barang lebih fresh dan menarik. Juga
suasana tampak mewah meriah. Coba perhatikan, mereka selalu memakai lampu
yang banyak jumlahnya tapi masing-masing lampu kecil wattnya.
d. Lantai dari ubin ukuran 30×30 cm
Menurut riset, ukuran ubin 30x30cm adalah ukuran yang paling tepat diterapkan
untuk swalayan/minimarket. Apalagi diberi jarak (lis) antar ubin yang agak
renggang. Masih menurut riset, lantai yang terbuat dari semen/cor yang polos
akan membuat konsumen berjalan lebih cepat. Berbeda dengan penggunaan
ubin 30×30 ini, pergerakan konsumen menjadi lebih lambat.

e. Antrian panjang, sengaja memperlambat kerja kasir agar terjadi antrian panjang.
Yang menurut pedoman , antrian ideal adalah 6-9 orang. Tujuannya selain
memaksa pembeli lebih lama dalam toko juga agar tampak ramai.
f. Meletakkan barang ringan di sisi antrian seperti snack, soft drink, permen
terkadang juga buku anak-anak. Saat antri diharapkan konsumen masih
berbelanja lagi.
g. Kembalian dengan permen, meski sekarang sudah banyak yang tidak
melakukannya, namun masih ada beberapa swalayan yang menerapkannya.
Lumayan juga buat tambahan pendapatan.

2. Jenis-jenis barang yang dijual

Persaingan di bisnis eceran kelas super market bukanlah hal yang mudah,
melainkan memang cukup ketat, namun berdirinya ‘Toko Tradisional berbasis
sistem modern” ini sejak awal akan memfokuskan diri pada bisnis eceran, yang
memecahkan beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil, yang akhirnya
menguntungkan produsen dan konsumen. Dimana jika produsen memproduksi
barang dalam jumlah besar, maka harga barang tersebut menjadi tinggi. Sedangkan
konsumen juga membutuhkan barang tersebut tidak dalam jumlah besar dan
mereka menghendaki harga yang lebih murah. Dimana minimarket menawarkan
produk-produk tersebut dalam jumlah kecil yang disesuaikan dengan pola
konsumsi para konsumen individual dan rumah tangga.

Sebagai contoh perusahaan lain menjual makanan-makanan ringan seperti


kacang goreng, kripik kentang, jagung goreng dan lain-lain dengan berat 1 bungkus
1 kg, maka perusahaan akan memasok makanan-makanan tersebut dengan berat 1
bungkus ¼ atau setengah kg.

Disini ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” bersifat convinience store


sehingga menjual aneka barang lain selain mainan untuk anak-anak, produk rumah
tangga dan lain-lain (minimarket punya banyak macamnya). Dimana ‘Toko
Tradisional berbasis sistem modern” berusaha menjual produk yang benar-benar
dibutuhkan oleh konsumen yang minimarket lain tidak menjualnya dengan
melakukan upaya untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan konsumen
dengan melalui survei.

3. Tingkat layanan konsumen

Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan
kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para
konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan
antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan
salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Mengenai
pelayanan dilihat dari karakteristik barang yang dijual. Dimana berbagai macam
barang memiliki keunikan terntentu, seperti mudah pecah, mudah habis atau harga
produk yang relatif mahal. Ini perlu dilakukan perlakuan khusus.

Barang-barang seperti parfume dan kosmetik biasanya mudah pecah dan


gampang habis. Produk-produk ini tidak bisa diberikan kebebasan kepada calon
konsumen, karena mereka akan mencoba-coba (bau dan rasa), kalau mereka jadi
membeli tidak terlalu menjadi masalah. Akan tetapi tidak jarang ada beberapa
pengunjung yang hanya mau mencari keuntungan sendiri, pura-pura ingin membeli
parfume dengan menyemprot langsung kebadan mereka, padahal tujuannya hanya
ingin menggunakan pengharum tanpa harus membeli.

Memberikan kebebasan kepada calon konsumen untuk melihat, mengambil


dan membawa barang sendiri ke kasir untuk dibayar bukanlah hal yang salah,
namun untuk barang barang tertentu langkah yang harus di lakukan adalah
mendampingi dari awal sampai akhir atau pengunjung keluar dari toko.

Mengambilkan barang, memperlihatkan serta membawa barang belanjaan ke


kasir. Meminimalisasi sentuhan langsung dari calon pembeli terhadap barang
adalah jenis pelayanan dimana ada batas-batas tertentu yang tidak memungkinkan
calon konsumen untuk melihat, dan mengambil barang secara langsung, harus
meminta bantuan pemilik atau pelayan toko.
Disini kita juga berusaha memberikan pelayanan dalam hal parkir kendaraan
yang aman, serta dapat berbelanja dengan membawa keranjang atau trolly dalam
jumlah besar dan adanya pengawasan terhadap barang-barang yang dititipkan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembeli mau datang untuk


berbelanja di minimarket, antara lain faktor pelayanan, keamanan, kelengkapan
barang yang ada di minimarket, kebersihan, dan yang paling menentukan adalah
harga barang yang di jual.

K. Strategi pemasaran dengan promosi

Pada minimarket ini penjualan dilakukan melalui toko, dimana untuk


pemasaran produk, jelas bahwa terdapat aktivitas pendistribusian produk dari
produsen kepada konsumen melalui ritel dan wholesaler. Konsumen dapat
mendatangi minimarket seperti layaknya dalam aktivitas jual beli nyata, dalam
rangka mendapatkan produk-produk yang diinginkan. Sedangkan untuk media
promosi yang digunakan kepada konsumen menggunakan promosi dari mulut
kemulut, karena untuk minimarket tertentu menggunkan media promosi melalui
brosur akan membutuhkan biaya yang cukup besar apalagi bagi para pemula.

Namun ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” sedikit ingin mencoba untuk
mengadopsi konsep membership. Dimana toko ini lebih meningkatkan pelayanan untuk
member dengan harapan dapat menemukan atau mendapatkan pelanggan yang loyal.
Agar lebih menarik konsumen menjadi member, kita coba menggunakan harga khusus
member dan umum. ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” membuat list rencana
promosi setiap bulannya dan hanya dibagikan kepada member.

Selain itu agar lebih mengenalkan, kita juga akan mencoba untuk memanfaatkan
radio lokal untuk iklan. Strategi rencanakan ini akan uji cobakan hingga beberapa bulan.
Dan kita juga akan melakukan berbagai promosi untuk kedepannya jika minimarket ini
dapat berjalan dengan yang diharapkan, yaitu :

a. Mengadakan promosi diantaranya :


1. Bonus

‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” memberikan bonus kepada pelanggan


yang membeli produk atau barang yang mencapai batas yang ditentukan. Contoh:
pelanggan membeli 10 kotak makanan dan toko ini memberikan bonus kepada
pelanggan 2 kotak makanan.

2. Diskon

kita memberikan diskon kepada palanggan dengan berapa diskon yang ditentukan
minimarket. Contoh: memberikan diskon 50 % dari harga yang ditentukan toko.

3. Harga

‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” memberikan harga yang lebih rendah dari
perusahaan lain dengan produk atau barang yang sama. Contoh: minimarket lain
menjual susu kedelai dengan harga Rp 14.900 per bungkus, maka toko ini menjual
dengan harga Rp 13.900 per bungkus Atau harga dengan nominal sulit, perhatikan
harga Rp.11.879 dan Rp.12.000. Dengan posisi angka lebih kecil di depan angka
yang lebih besar, otak akan mempersepsikan bahwa harga tersebut sangat murah.
Beda jika angka yang didepan lebih besar dari pada angka yang dibelakangnya, otak
akan mengatakan harga tersebut lebih mahal. Yang kedua, jika Anda berbelanja
banyak, untuk memudahkan menghitung angka 11.879 akan dibulatkan oleh otak
menjadi 11.000 bukan 12.000. Maka jangan heran saat membayar di kasir, perkiraan
harga Anda jauh beda dengan yang harus dibayarkan.

4. Kemasan

‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” memasok produk atau barang yang
kemasannya yang menarik dan enak dilihat.

5. Distribusi

‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” memasok produk atau barang yang telah
dipilih atau disortir dengan teliti secara langsung dari pergudangan, agar tidak
mendapatkan produk atau barang yang tidak layak dikomsumsi.

6. Stok barang

‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” menyediakan stok barang agar dapat
mengatisipasi kekurangan produk atau barang yang dibutuhkan pelanggan agar
pelanggan merasa puas dan tidak kecewa dengan layanan minimarket.

L. Strategi perekrutan tenaga kerja


Adapun cara yang pada umumnya digunakan dalam pemarikan sumber daya
manusia adalah baik itu dengan alat media cetak atau elektronik, yaitu :

1. Iklan
2. Badan-badan penyalur tenaga kerja
3. Lembaga-lembaga pendidikan
4. Leasing (penyewaan)

Disini ‘Toko Tradisional berbasis sistem modern” mencoba untuk melakukan


perekrutan melalui empat cara seperti yang dijelaskan di atas karena keempat cara
tersebut dirasakan agar rencana penarikan sumber daya manusia atau karyawan itu
dapat sampai pada seluruh lapisan. Hal ini dirasakan memiliki keuntungan dimana
minimarket mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk memilih calon karyawan
yang lebih baik.

M. Teknologi/POS (Point Of Sales)

Dan yang terpenting adalah alat mesin kasir. Dengan alat mesin kasir dapat
mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan oleh SDM sehingga memperkecil potensi
kerugian dan menghindarkan kasir memberikan total kalkulasi belanja yang salah ke
pelanggan untuk tetap menjaga kredibilitas minimarket. mesin kasir tersebut juga
dapat memperkecil kecurangan yang dilakukan kasir minimarket. ketika akan
menghitung total harga yang akan di bayar oleh pelanggan lebih cepat memakai mesin
kasir karena, selain dapat menghitung dengan cepat pelanggan juga lebih puas karena
dapat menerima cetak struk atau kertas pembayaran dari mesin kasir. dan tidak dapat
dipungkiri kalau mesin kasir sangatlah penting untuk melakukan usaha.

N. Sumber bahan baku

Memasok atau menjaul produk atau barang yang tahan lama (expayer). Hal ini
bertujuan agar perusahaan memasok dan menjaul produk atau barang yang tahan lama
(expayer) supaya pelanggan tidak mendapatkan produk atau barang yang sudah tidak
layak untuk dikomsumsi atau telah tidak layak diperdagangkan.

Mendapatkan barang yang bagus dengan harga kompetitif merupakan hal yang
tidak mudah. Minimarket berusaha mencari barang di daerah pergudangan. Disana
banyak distributor resmi. Bisa tanya-tanya tentang barang dan cara pembeliannya.
Katakan ke satpam bahwa saya ingin membuka minimarket dan ingin bertemu dengna
contact person-nya. Mereka (para satpam) akan senang hati mengenalkan kita ke para
salesnya. Dan umumnya mereka dengan senang hati menginformasikan dimana letak
distributor produk tertentu.

Ada kelemahan di pembelian di pergudangan adalah tidak bisa mencampur varian


produk. Kendala ini bisa siasati dengan membeli di grosir besar. Biar terlihat bervariasi
dan lebih banyak setiap varian produk cukup 3 item saja. Hal yang baik jika membeli di
kompleks pergudangan, jika kita dinilai bagus dari pembayaran dan selalu membayar
cash selama beberapa waktu, mereka akan menawarkan kemudahan pembayaran
hingga jatuh tempo dua minggu bahkan lebih.

O. Lokasi

Pemilihan tempat yang strategis seperti ditepi jalan raya, dan banyaknya
perumahan penduduk. Pendirian di fokuskan pada pusat kota yang ramai dikunjungi
oleh orang-orang, bahkan merupakan tempat yang berdekatan dengan perkantoran
ataupun sekolah-sekolah.

Sehingga target konsumen langsung dapat tertuju dengan mereka mudah menuju
minimarket untuk berbelanja kebutuhan yang mereka cari. Konsumen bisa datang pada
jam-jam sibuk ketika membutuhkan sesuatu dalam hal yang mendesak mereka.
Pendirianpun ditujukan pada lokasi yang dekat pemukiman masyarakat, sehingga
masyarakatpun mudah untuk mendatangi minimarket.

P. Hubungan dengan masyarakat (CSR)

Dengan keberadaan minimarket yang semakin menjamur dan berkembang banyak


maka hal yang mengejutkan pun terjadi, karena ternyata puluhan hingga ratusan
minimarket yang saat ini beroperasi di Indonesia tidak berizin atau Ilegal. Hal ini pula
yang berpengaruh terhadap posisi pasar yang pengecer tradisional. ditakutkan pasar
tradisional tergilas persaingan bisnis yang tidak seimbang.
Disini minimarket berusaha hadir dengan memiliki salah satu surat izin gangguan
atau biasa disebut dengan HO (Hinderordionnantie) adalah surat yang menyatakan
tidak adanya keberatan dan gangguan atas lokasi usaha yang kita jalankan. Salah satu
syarat umum untuk mendapatkan surat ini adalah tidak adanya pencemaran lingkungan
atau tidak ada dampak negatif terhadap lingkungan dari usaha yang kita lakukan .untuk
surat izin gangguan (HO) ini diatur didalam undang-undang gangguan
(hinderordonnantie) S.1926-226.

Sebagai salah satu pendiri usaha oleh karenanya menjadi penting bagi minimarket
untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan lingkungan sekitar melalui program-
program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Adapun program minimarket
terhadap masyarakat, yaitu :

1. Berfokus kepada pengembangan usaha kecil dan menengah


2. Berfokus kepada pelestarian lingkungan seperti cleaner production (produksi
bersih), diantaranya:
A. Penurunan jumlah sampah atau plastik yang tidak tahan lama Melakukan
penghematan kertas, seperti; menggunakan kertas pada kedua sisinya dan
menggunakan standard kertas 70 gram.
B. Menanam tanaman yang tidak memerlukan penyiraman terlalu sering. Memilah
sampah dan mendaur ulang kertas bekas pakai.

Anda mungkin juga menyukai