BAB I
PENDAHULUAN
1. Menentukan berapa jumlah pembelian bahan baku kayu yang harus dilakukan perusahaan
2. Menentukan jumlah persediaan bahan baku kayu yang optimal dengan menggunakan
metode EOQ
1. Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah diajarkan selama perkuliahan,
serta menerapkan ilmu yang telah di dapat dalam dunia nyata.
2. Dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan persediaan bahan baku
3. ddapat membantu perusahaan dalam mengambil langkah untuk evaluasi yaitu perbaikan
dan kemajuan perusahaan kedepan dilihat dari pengaruh pesanan terhadap persediaan
barang
4. Dapat dujadikan acuan bai penulis lain bila ingin melakukan penelitian sejenis.
Rumus :
Dimana :
D = penggunaaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
S = Biaya pemesanan per pesanan
H = biaya penyimpanan per unit pertahun
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tetang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang pengertian persediaan, faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan
bahan baku, pengendalian persediaan, fungsi dan tujuan pengendalian persediaan.
BAB IV Pembahasan
Menjelaskan tentang analisa pemecahan masalah
BAB V Penutup
Pada bab terakhir ini penulis akan menguraikan kesimpulan-kesimpelan dari pembahasan-
pembahasan yang telah dibuat beserta saran-saran dari pembahasan tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Fluctuation Stock
persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak
dapai diramalkan.
3. Anticipation Stock
persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan
berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan
penjualan atau permintaan yang meningkat.
3. Fungsi Antisipasi
apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan
berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini
perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman (seasional inventories).
2. biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost atau procurement cost). Biaya- biaya ini
meliputi :
a. pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. upah
c. biaya telepon
d. pengeluaran surat menyurat
e. biaya pengepakan dan penimbangan
f. biaya pemeriksaan penerimaan
g. biaya pengiriman ke gudang
h. biaya utang lancer dan sebagainya.
Pada umunya, biaya perpesanan (diluar biaya bahan dan potongan kuantitas) tidak naik apabila
kuantitas pesanan bertambah besar. Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang di pesan
setiap kali pesan jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total akan turun. Ini
berarti, biaya pemesanan total per periode sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap
periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan.
3. biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost. Hal ini terjadi apabila bahan-bahan
tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri dalam pabrik perusahaan, perusahaan menghadapi
biaya penyiapan (set-up cost) untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya ini
terdiri dari :
4. biaya kehabisan atau kekurangan bahan (shortage cost) adalah biaya yang timbul apabila
persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya
kekurangan bahan adalah sebagai berikut :
a. kehilangan penjualan
b. kehilangan pelanggan
c. biaya pemesanan khusus
d. biaya ekspedisi
e. selisih harga
f. terganggunya operasi
g. tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Npm : 11200784
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Lies Handrijaningsih,SE.,MM
Judul : Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ Perusahaan Roti
Mayan Bakery
mpulan :
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hasil perhitungan EOQ pada
perusahaan Roti Mayan Bakery di peroleh kesimpulan tingkat EOQ dalam pemesanan bahan
baku tepung terigu adalah sebesar Rp 8250787,777 atau setara dengan 2993 kg dengan frekuensi
pemesanan sebanyak 3 kali per bulan. Tingkat Reorer Point atau titik pemesanan kembali bahan
baku tepung terigu adalah ketika jumlah persediaan mencapai titik 432 kg dengan tingkat Safety
Stock atau persdiaan penyelamat bahan baku tepung terigu yang paling dianjurkan adalah
sebesar 216 kg
ma : Tria Ekawati
Npm : 11203041
Jurusan : Manajemen
Pembimbing : Syahrudin,SE.,MM
Judul : Pengendalian Perseiaan Bahan Baku Kacang Kedelai
dengan Metode EOQ pada UD. Pak Anwar.
Kesimpulan :
Setelah menguraikan pmbahasan terhadap usaha penelitian persediaan bahan baku kacang
kedelai, maka dapat disimpulkan berapa jumlah persediaan bahan baku untuk setiap kali pesan.
Metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan bahan baku ini adalah metode EOQ dan
ROP. Dengan metodw EOQ dapat terlihat jumlah pemesanan kacang kedelai yamg paling
ekonomis adalah sebesar 124 karuns setiap kali pesan dan dilakukan dengan13,55 kali pesan
dengan total biaya sebesar rp 870.576 sedangkan waktu atau saat diadakan pemesanan kembali
pada saat persediaan tinggal 7 karung
RUMUS :
Dimana :
D : penggunaaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
S : biaya pemesanan per pesanan
H : biaya penyimpanan per unit pertahun
Rumus :
= D X L + SAFETY STOCK
Dimana :
L = Lead Time
Dimana :
D : penggunaaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
L : Lead Time
TC = H Q +S D
2 Q
Volume Pesanan : D
EOQ
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
► 2014 (2)
▼ 2013 (26)
o ► Desember (2)
o ► Juni (3)
o ▼ Mei (6)
proposal
proposal
biografi bapak b.j habibie
kumpulan kata-kata albert einstein
contoh proposal
Laporan
o ► April (9)
o ► Januari (6)
► 2012 (17)
► 2011 (17)
► 2010 (15)
Mengenai Saya
m.h kurniawan
saya hanya manusia biasa
Lihat profil lengkapku
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.