TUGAS AKHIR
Oleh
Shania Astriana
16119069
NPM : 16119069
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul:
“Model Simulasi Dinamika Sistem untuk Meningkatkan Profit (Studi Kasus:
UKM Kerupuk Mulyasari)” adalah asli (orisinil) dan belum pernah
diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun. Demikianlah surat
pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu
dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas akhir yang telah saya buat
adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik
secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Universitas Logistik dan
Bisnis Internasional dicabutkan/dibatalkan.
Shania Astriana
i
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 16119069
Telah berhasil dipertahankan pada sidang Sarjana dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh Sarjana Logistik (S.Log) pada
Program Studi Manajemen Logistik Universitas Logistik Dan Bisnis
Internasional.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ditetapkan di : Bandung
iii
I-2
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Model Simulasi Dinamika Sistem untuk Meningkatkan
Profit (Studi Kasus: UKM Kerupuk Mulyasari)”. Adapun penulisan Tugas Akhir
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Logistik pada Program Studi Manajemen Logistik pada Universitas Logistik dan
Bisnis Internasional. Tugas Akhir ini telah saya susun dengan sebaik mungkin dan
saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan Tugas Akhir ini secara tepat waktu. Oleh karena itu, saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Irayanti Adriant, S.Si., M.T., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan masukan dengan
sabar dalam penyusunan tugas akhir ini.
2. Ibu Dr. Nurlaela Kumala Dewi, M.T., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangka waktunya unutk membimbing dan memberikan masukan kepada
saya dalam penyusunan tugas akhir ini.
3. Bapak Yodi Nurdiansyah S.T., M.T. selaku Dosen pengampu mata kuliah
Pemodelan Sistem Logistik yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga
serta masukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Bapak/Ibu selaku Dosen Penguji yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tugas akhir ini.
iii
I-3
5. Bapak Hj. Ma’sud dan Ibu Hjh. Rosnah selaku pemilik UKM Kerupuk
Mulyasari yang telah memberi kesempatan serta meluangkan waktunya
kepada saya untuk melakukan penelitian, wawancara, dan pengumpulan data
yang dibutuhkan dalam penyusunan tugas akhir ini.
6. Chai Rizal R.M (Alm.), Dewi Yuliana, Dendy Afreza, Aftorina, selaku orang
tua serta kakak saya yang telah mendukung saya baik secara moral dan
materil sampai saat ini.
7. GPE selaku partner untuk segala sisi saya yang senantiasa mendukung hingga
kapanpun.
8. MOOOD (Anisa, Intan, Rifka dan Sara) teman yang selalu mendukung dan
berproses dari 2019-sekarang. Semoga hal baik yang kalian berikan bisa
kembali ke kalian juga.
9. LOPL 19 (Anggi, Intan, Rahma dan Wulan) teman seperjuangan di Lab yang
mau direpotkan dan selalu rendah hati. See you on top guys
10. Aulia, Nita, Alfina, sahabat saya dan masih banyak yang tidak saya sebutkan
terimakasih atas dukungan semangat, tenaga, maupun pikiran yang kalian
berikan.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas kebaikan serta melimpahkan rahmat-Nya
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir ini. Saya berharap bagi pembaca dapat memberikan saran dan kritik terhadap
Laporan Tugas Akhir ini yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Selain itu
juga saya berharap tugas akhir ini dapat memberikan suatu kontribusi yang positif
bagi mahasiswa serta pihak-pihak yang membutuhkan demi kemajuan ilmu
pengetahuan
iii
I-4
Shania Astriana
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), saya
yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Shania Astriana
NPM : 16119069
Program Studi : Manajemen Logistik
Jenis karya : Tugas Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, memberikan kepada ULBI Hak Bebas
Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya
yang berjudul: Model Simulasi Dinamika Sistem untuk Meningkatkan Profit
(Studi Kasus: UKM Kerupuk Mulyasari) beserta perangkat yang ada (jika
diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Logistik dan
Bisnis Internasional berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Dibuat di : Bandung
Pada tanggal : 10 Maret 2023
Yang menyatakan,
( Shania Astriana )
iv
ABSTRAK
(Bagian Abstrak ini harus berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, metodologi,
pengumpulan dan pengolahan data, analisis, hasil dan kesimpulan)
v
ABSTRACT
vii
I-2
DAFTAR ISI
1 Table of Contents
I......................................................................................................................................1
II. BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
2.1 Latar Belakang................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah...........................................................................................8
2.3 Tujuan Penelitian............................................................................................8
2.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................8
2.5 Batasan Penelitian...........................................................................................9
2.6 Sistematika Penulisan.....................................................................................9
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................1
2.1 Proses Bisnis...................................................................................................1
2.1.1 Definisi Proses Bisnis & Sub Proses............................................................1
2.1.2 Klasifikasi Proses Bisnis..............................................................................2
2.2 Pemasaran.......................................................................................................2
2.3 Inovasi.............................................................................................................3
2.4 E-Commerce...................................................................................................3
2.5 Kerupuk Bawang............................................................................................5
2.6 Pemodelan Sistem dan Simulasi.....................................................................6
2.6.1 Definisi Pemodelan.......................................................................................6
2.6.2 Langkah Pemodelan Sistem..........................................................................7
2.6.4 Definisi Simulasi..........................................................................................7
2.6.5 Klasifikasi Model Simulasi..........................................................................8
2.7 Simulasi Sistem Dinamik................................................................................9
2.7.1 Keuntungan Menggunakan Sistem Dinamik..............................................10
2.8 Rich Picture Diagram (RPD)........................................................................11
2.9 Causal Loop Diagram...................................................................................12
2.10 Stock Flow Diagram..................................................................................13
2.11 Anylogic....................................................................................................14
2.11.1 Tools atau Variabel dalam Model Dinamika dalam Anylogic.................14
2.12 Verifikasi dan Validasi Model..................................................................16
iii
I-3
iii
I. BAB I
PENDAHULUAN
I-1
persentase sebesar 0,01% atau sebanyak 5.550 pelaku usaha. Jika dilihat dari
besaran persentase maka jenis UMKM yang banyak digeluti adalah usaha
mikro.
(Sumber: KEMENKOPUKM)
Para pelaku UMKM di Kota Bandung melihat peluang yang terbuka besar
pada kategori kuliner dan makanan. Salah satu peluang yang diambil untuk
membuka usaha adalah UMKM Kerupuk. Berdasarkan data kementerian
peridustrian tercatat sebanyak 63 UMKM kerupuk yang terdaftar melakukan
usahanya. Kerupuk merupakan olahan makanan yang dibuat menggunakan
bahan dasar aci/tepung. Proses pembuatan kerupuk yang dinilai mudah
mengantarkan UMKM memilih produksi kerupuk menjadi usahanya. Selain itu
kerupuk merupakan makanan yang digemari orang karena selain rasanya yang
I-4
Melaui data Dinas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota
Bandung, kemunculan Covid-19 membawa dampak 90% pada UMKM di Kota
Bandunng. Pemerintah membatasi kegiatan masyarakat dengan penerapan
sistem lock down sehingga menyababkan keterbatasan interaksi bagi
masyarakat umum, pekerja, maupun pelaku usaha bisnis UKM/UMKM di Kota
Bandung. Pada masa pandemi Covid-19 itu juga terjadi perubahan pola
pemesanan oleh konsumen dimana konsumen lebih memilih untuk diam
dirumah dan memanfaatkan e-commerce untuk berbelanja online dari rumah.
Dikarenakan akses yang tertutup akibat lock down juga menyababkan
konsumen memilih untuk belanja dari rumah. Akibatnya bagi sektor UMKM
Kota Bandung adalah penurunan omset karena kerugian serta produksi yang
menurun drastis akibat permintaan yang berkurang hingga terpaksa
memberhentikan produksi akibat permintaan yang sangat kecil dan dinilai tidak
memberikan keuntungan.
Jumlah pendapatan/hari
9,000,000 8,250,000
8,000,000 7,440,000 7,780,000
7,080,000 6,990,000
7,000,000
6,000,000
5,010,000
5,000,000
4,000,000 3,720,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
1 2 3 4 5 6 7
2. Metode (Methods)
3. Permintaan (demand)
4. Mesin (machine)
Dari gambaran contoh causal loop diagram diatas, jika UKM Kerupuk
Mulyasari ingin mendapatkan pendapatan/profit yang tinggi maka perlunya
meningkatkan kapasitas produksi. Selain itu diperlukannya sebuah strategi baru
yang belum pernah dijalankan oleh UKM Kerupuk Mulyasari yang diharapkan
dapat memperbaiki hingga menambahkan pendapatan/profitnya. Dengan
I-9
Bidang Akademis
UMKM
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pembahasan mengenai latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab ini menjelaskan urutan atau tahap yang dilakukan dalam penelitian beserta
kerangka berfikir yang digunakan untuk menyelesaikan laporan penelitian.
Bab ini menjelaskan proses menganalisis data dari hasil pengumpulan dan
pengolahan data hingga menjadi sebuah output.
BAB VI PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
2 BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber Hasil
Konversi Proses
Daya (Value)
INPUT OUPUT
I-1
a. Produksi
b. Pemasaran
c. Penjualan
d. Distribusi
2.2 Pemasaran
2.3 Inovasi
2.4 E-Commerce
menjangkau informasi yang relevan. Bagi pelaku usaha dan bisnis dengan
menggunakan internet sebagai penunjang bisnisnya maka akan dengan mudah
memperoleh aliran informasi secara elektronik dan menjadi alat strategi bisnis.
E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi 3 menurut (E-commerce, n.d.)
yaitu:
Rich picture diagram (RPD) merupakan salah satu tools yang dapat
digunakan dalam menjelaskan situasi masalah hanya dengan menggunakan
gambar. Rich picture diagram atau diagram gambar kaya, juga merupakan
sebuah representasi dari suatu permasalahan dengan menggunakan simbol-
simbol kartun. Representasi dari simbol yang digunakan sangat sederhana
berupa figur seperti tongkat, awan, gumpalan dan kotak, beberapa tulisan
bertipe slogan, dan panah yang menggambarkan hubungan atau urutan waktu.
Pada Gambar 2.4 menunjukkan contoh penggunaan rich picture diagram pada
sebuah masalah:
II-12
masalah yang harus dimasukkan dan yang tidak dimasukkan serta simbol apa
yang akan digunakan.
Pada Causal Loop Diagram (CLD) terdapat tanda (+) dan (-) pada setiap
panah yang mengarah ke variabel. Dimana tanda positif yang dilekatkan pada
kepala panah berarti bahwa peningkatan nilai barang A menyebabkan
peningkatan nilai barang B, sedangkan tanda negatif menunjukkan bahwa
peningkatan A menghasilkan penurunan B. Terdapat 2 buah macam loop:
Stock (Level) Flow (Rate) Diagram atau dapat disebut dengan diagram
alir merupakan sebuah penjabaran yang lebih rinci dari sistem sebelumnya yang
ditunjukkan oleh causal loop diagram (CLD). Stock Flow Diagram akan
merepresentasikan sebuah aktivitas yang berasal dari suatu lingkar umpan balik
(CLD). Variabel level menyatakan kondisi sistem pada setiap saatnya dan
merupakan akumulasi dalam sistem. Pada variabel Rate akan menjalankan
arahan berupa struktur yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu
keputusan dibuat. Langkah yang diperlukan untuk mengembangkan diagram
aliran stok:
6. Identifikasi variabel yang mewakili arus dengan satuan per satuan waktu
persediaan
7. Memastikan arus yang masuk ke dalam stok dan arus yang keluar dari
stok
2.11 Anylogic
2.1.8 2.11.1 Tools atau Variabel dalam Model Dinamika dalam Anylogic
tersebut berjalan tanpa ada notifikasi error. Verifikasi model bertujuan untuk
memastikan program komputer dan lembar kerja pengolahan data yang telah
disusun sesuai agar dapat mewujudkan model konseptual simulasi yang sesuai
dengan kondisi nyata.
2.13 UMKM
1. Usaha Mikro
2. Usaha Kecil
3. Usaha Menengah
4. Usaha Besar
Hasil Penjualan
No Jenis Usaha Kekayaan Bersih
Tahunan
1 Usaha Mikro Rp 50.000.000 Rp 300.000.000
Rp 50.000.000-Rp Rp 300.000.000-Rp
2 Usaha Kecil
500.000.000 2.500.000.000
Usaha Rp 500.000.000 - Rp Rp 2.500.000.000-Rp
3
Menengah 10.000.000.000 50.000.000.000
4 Usaha Besar >Rp 10.000.000.000 >Rp 50.000.000.000
Sumber: (Dhewanto, W. et al. 2015)
III-1
IV-2
Pada penelitian laporan tugas akhir ini yang menjadi responden adalah
UKM Kerupuk Mulyasari untuk melakukan penelitian pada kinerjanya, yaitu
dimulai dari proses produksi hingga penjualan. Pada saat ini UKM Kerupuk
Mulyasari sedang menjalani usahanya dengan tahap pemulihan dari dampak
pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan alternatif
terkait permasalahan yang sudah dianalisis dengan melakukan simulasi
pemodelan dengan skenario yaitu existing, penambahan sumber daya manusia
IV-3
Sumber: (Wawancara oleh pemilik UKM Kerupuk Mulyasari & Olahan peneliti, 2022)
IV-4
Mulai
Pengumpulan Data
berasal dari UKM
Kerupuk Mulyasari
Selesai
1. Data Primer
IV-7
b. Observasi
Penulis berkesempatan untuk melakukan observasi ke dalam
lokasi produksi kerupuk bawang. Pada saat itu peneliti mencatat
kebutuhan data dengan melakukan pengamatan di lapangan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis secara tidak
langsung melalui media perantara seperti arsip yang dimiliki oleh
pemilik. Data sekunder yang dapat mendukung penelitian sebagai
berikut:
a. Data disributor
b. Data penjualan
c. Data pendapatan
Pada tahap ini adalah membuat Causal Loop Diagram dengan tujuan untuk
memahami hubungan sebab akibat dari pendefinisian sistem. Setelah itu akan
dilakukan pengecekkan apakah model causal loop ini cocok dengan model
simulasi yang sesuai dengan kondisi nyatanya.
3.2.6.3 Verifikasi
Pada tahap ini akan ditentukan apakah model simulasi yang telah dibuat
merefleksikan dari model konseptual secara tepat atau tidak. Kemudian
memastikan model apakah sudah benar.
3.2.6.4 Validasi
Validasi untuk mengetahui apakah model telah sesuai dengan sistem
nyatanya. Jika belum maka periksa dan lakukan perbaikan mulai dari CLD
Selain itu pada simulasi sistem dinamis juga memiliki variabel dependen
yang mengikuti fungsi kontinyu waktu, serta dapat memodelkan simulasi yang
menjelaskan hubungan kausalitas. Pada penelitian ini permasalahan yang
diangkat bersifat non linear dan memiliki hubungan kausalitas antar
variabelnya yang dapat dijelaskan dengan baik melalui konsep pemodelan
sistem dinamis dibandingkan dengan metode simulasi lainnya.
4 BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
V-1
IV-2
17
z
Produksi
Retailer
Secara umum proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas yang saling
Pelanggan
3. Biaya Overhead
IV-7
Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan namun secara tidak langsung
dengan proses bisnis atau produksi oleh UKM Kerupuk Mulyasari dimana
biaya tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
No Keterangan Biaya
1 Biaya Listrik Rp 800,000/bulan
4. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan UKM Kerupuk
Mulyasari untuk melakukan kegiatan sehari-harinya. Biaya yang
dikeluarkan oleh UKM Kerupuk Mulyasari dapat dilihat pada Tabel 4.3
dibawah ini:
simulasi dinamika sistem. Berikut ini merupakan CLD dari model existing di
UKM Kerupuk Mulyasari.
akan berpengaruh positif terhadap produk tersisa karena belum ada pengeluaran
stok. Produk jadi juga dipengaruhi oleh kapasitas mesin secara positif. Setelah
itu produk jadi akan berpengaruh positif terhadap produk terjual, apabila
produk tersebut terjual banyak maka produk tersisa akan berkurang. Selain
dipengaruhi oleh produk jadi, produk terjual juga dipengaruhi oleh demand.
Apabila demand yang meningkat maka produk yang terjual juga akan
meningkat. Produk terjual akan mempengaruhi secara positif terhadap
pendapatan, apabila produk yang terjual banyak maka pendapatan akan
meningkat, dan produk terjual juga dipengaruhi oleh harga yang ditetapkan.
Pendapatan meningkat maka profit juga meningkat.
Profit yang meningkat dapat dipengaruhi oleh faktor pendapatan yang
diperoleh, apabila pendapatan yang diterima meningkat maka profit akan
meningkat. Namun profit juga dapat menurun apabila total biaya UKM yang
dikeluarkan lebih besar, maka dari itu total biaya UKM akan berpengaruh
negatif terhadap profit karena akan mengurangi profit akibat biaya yang
dikeluarkan. Total biaya UKM yang meningkat dapat dipengarhuhi oleh
beberapa variabel yaitu variabel biaya produksi, biaya operasional, dan biaya
overhead. Biaya tersebut akan mempengaruhi total biaya UKM secara positif
yang artinya terdapat peningkatan biaya yang dihasilkan dari variabel biaya
tenaga kerja, serta penggunaan mesin pemanas.
Adapun biaya produksi dapat dipengaruhi secara positif oleh penggunaan
mesin pemanas. Mesin pemanas tersebut dipengaruhi secara positif oleh
penambahan mesin dan penambahan mesin dipengaruhi positif oleh profit.
Kemudian biaya operasional yang meningkat dipengaruhi oleh biaya tenaga
kerja apabila tenaga kerja meningkat maka akan mempengaruhi biaya tenaga
kerja. Tenaga kerja juga dipengaruhi secara positif oleh jumlah mesin produksi
apabila jumlah mesin produksi yang meningkat maka tenaga kerja yang
dibutuhkan juga meningkat. Selain itu jumlah mesin produksi juga dapat
dipengaruhi positif oleh demand apabila demand meningkat makan jumlah
mesin produksi juga akan meningkat. Penambahan mesin akan mempengaruhi
IV-12
Berdasarkan Gambar 4.11 Stock Flow Diagram (SFD) yang terdapat pada
model ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, produksi kerupuk, total biaya
UKM dan profit. Satuan waktu yang digunakan yaitu hari (days) dengan waktu
simulasi selama 334 hari.
Alur pembacaan model simulasi dimulai dari bagian produksi kerupuk.
Pada bagian ini produksi akan dimulai ketika terdapat demand yang berasal dari
distributor. Kemudian produksi kerupuk dimulai dengan melihat demand yang
diperoleh lalu menyesuaikan dengan kebutuhan mesin serta kapasitas dan
tenaga kerja yang digunakan. Apabila demand bertambah, maka proses
produksi akan memperhatikan kapasitas dari mesin serta jumlah tenaga kerja
IV-18
yang akan tersedia. Sehingga hasil dari proses produksi akan menghasilkan
produk kerupuk yang akan disalurkan kepada distributor tetap.
Proses produksi yang dilakukan akan menghasilkan biaya diantaranya
adalah biaya produksi, biaya operasional, dan biaya overhead. Adapun yang
termasuk ke dalam biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan UKM
Kerupuk Mulyasari untuk kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan. Selain itu
terdapat biaya operasional yang diberasal dari kebutuhan tenaga kerja.
Sedangkan biaya overhead adalah biaya yang secara tidak langsung berkaitan
dengan proses produksi yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik. Dari ketiga
biaya tersebut akan menghasilkan total biaya yang dikeluarkan oleh UKM
Kerupuk Mulyasari yang nantinya akan mempengaruhi profit dari UKM.
Selanjutnya pada bagian profit yang akan memperlihatkan produk yang
sudah terjual hingga pendapatan yang akan diterima oleh UKM Kerupuk
Mulyasari. Adapun hasil profit didapatkan dari pendapatan yang sudah
diperoleh dari hasil penjualan yang dikalikan dengan harga jual yang diberikan
oleh UKM Kerupuk Mulyasari dengan pengurangan total biaya yang sudah
dikeluarkan oleh UKM Kerupuk Mulyasari, yaitu biaya produksi, biaya
operasional dan biaya overhead.
Selanjutnya merupakan penjelasan lebih rinci mengenai variabel,
komponen, parameter, stock, flow pada setiap bagian yabg dimasukkan ke
dalam Stock Flow Diagram sebagai berikut:
1. Bagian Produksi kerupuk
a. Produksi kerupuk
Produksi kerupuk diwakili dengan simbol flow yang masuk
dipengaruhi oleh parameter kapasitas mesin dan variabel jumlah
mesin aktif yang dioperasikan. Jumlah mesin aktif yang dioperasikan
sendiri dipengaruhi oleh jumlah mesin tersedia, kebutuhan mesin
aktual serta demand. Kebutuhan mesin untuk produksi akan
mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja, dimana tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin sebanyak 2 orang dan 4
IV-19
PRODUKSI KERUPUK
No
Nama Jenis Nilai Satuan Persamaan Keterangan
1 Jumlah_Mesin
Parameter - Unit - Ketersediaan Mesin
_Tersedia
2 Jumlah_Kebut Kebutuhan tenaga
uhan_TK_Per Parameter 2 Orang - kerja untuk mesin
_Mesin produksi
3 Kapasitas_Me Kapasitas produksi
Parameter 30,000 Pcs -
sin kerupuk per hari
4 10,000- Permintaan yang
Demand Parameter Pcs -
60,000 fluktuatif
5 Kebutuhan Dinamic - Unit Demand / Kebutuhan Mesin
Mesin Variabel Kapasitas_Mesin berdasarkan
IV-20
PRODUKSI KERUPUK
kapasitasnya
6 Kebutuhan_Mesin_Aktual
Jumlah_Mesin > Jumlah mesin aktif
Dinamic
_Aktif_yang_ - Unit Jumlah_Mesin_Tersedia ? yang dapat
Variabel
Dioperasikan Jumlah_Mesin_Tersedia : dioperasikan
Kebutuhan_Mesin_Aktual
7 min(Tenaga_Kerja_Tersed
ia/ Jumlah mesin yang
Kebutuhan_M Dinamic
- Unit Jumlah_Kebutuhan_TK_P seharusnya
esin_Aktual Variabel
er_Mesin, dibutuhkan
Kebutuhan_Mesin)
8 Jumlah_Mesin_Aktif_yang
Total tenaga kerja
TK_Mesin_Te Dinamic _Dioperasikan *
- Orang pengoperasian
rpakai Variabel Jumlah_Kebutuhan_TK_P
mesin yang terpakai
er_Mesin
9 Kebutuhan tenaga
kerja mesin
Jumlah_Kebutuhan_TK_P produksi
Kebutuhan Dinamic
- Orang er_Mesin * berdasarkan
_TK_Mesin Variabel
Kebutuhan_Mesin perolehan banyak
mesin yang
digunakan
10 TK_Menguku Jumlah tenaga kerja
Parameter 1 Orang -
s proses pengukusan
11 TK_Mengado Jumlah tenaga kerja
Parameter 1 Orang -
n proses pengadonan
12 Jumlah tenaga kerja
TK_Menjemur Parameter 1 Orang -
proses penjemuran
13 TK_Meminda Jumlah tenaga kerja
Parameter 1 Orang -
h proses pemindahan
14 TK_Memindah + Jumlah dari tenaga
TK_Proses_La Dinamic TK_Mengadon + kerja selain tenaga
- Orang
innya Variabel TK_Menjemur + kerja pengoperasian
TK_Mengukus mesin
15 max
Dinamic (Tenaga_Kerja_Tersedia,
Jumlah_TK - Orang -
Variabel (TK_Proses_Lainnya +
TK_Mesin_Terpakai))
16 Jumlah tenaga kerja
Kebutuhan_TK_Mesin <
yang ditambahkan
Tenaga_Kerja_Tersedia ?
Penambahan Flow - Orang berdasarkan
Kebutuhan_TK_Mesin -
kebutuhan tenaga
Tenaga_Kerja_Tersedia : 0
kerja untuk mesin
17 Jumlah tenaga kerja
Tenaga_Kerja_Tersedia >
yang dikurangi
Kebutuhan_TK_Mesin ?
Pengurangan Flow - Orang berdasarkan
Tenaga_Kerja_Tersedia -
kebutuhan tenaga
Kebutuhan_TK_Mesin : 0
kerja untuk mesin
18 Jumlah tenaga kerja
TK_Awal Parameter 6 Orang -
tetap
IV-21
PRODUKSI KERUPUK
19 Tenaga_Kerja
Stock - Orang TK_Awal -
_Tersedia
20 Produksi kerupuk
berdasarkan
Jumlah_Mesin_Aktif_yang
Produksi_Ker kapasitas mesin
Flow - Pcs _Dioperasikan *
upuk dengan jumlah
Kapasitas_Mesin
mesin aktif yang
dapat dioperasikan
21 Biaya tenaga kerja
Biaya_Tenaga Dinamic
- Rupiah 86000 * Jumlah_TK yang dikeluarkan
_Kerja Variabel
per harinya
22 Produk_Kerup Stok dari produk
Stock 1 Pcs Produksi_Kerupuk
uk_Basah kerupuk basah
b. Stok kerupuk
Hasil produksi kerupuk yang akan menjadi stok dinamakan
produk kerupuk basah. Produk kerupuk basah sendiri digambarkan
dengan stock dimana produk kerupuk basah ini menjadi stok dari
hasil produksi kerupuk. Setelah produk kerupuk basah terakumulasi,
maka akan dilanjutkan ke proses pengeringan kerupuk. Proses
tersebut akan menjadi sebuah aliran produksi kerupuk yang diwakili
dengan flow. Proses pengeringan kerupuk ini dapat dipengaruhi oleh
beberapa variabel dan parameter seperti cuaca, produktivitas, produk
kerupuk basah, kapasitas mesin, serta jumlah mesin pengering. Pada
gambar 4.13 di bawah ini menunjukkan bagian dari sub model untuk
stok kerupuk.
STOK KERUPUK
No
Nama Jenis Nilai Satuan Persamaan Keterangan
Nilai 1 digunkan
ketika cuaca hujan,
apabila cuaca panas
Cuaca Parameter 0-1 - -
1 maka parameter
cuaca tidak
digunakan
Apabila cuaca sama
dengan 1 maka
Dinamic
Produktivitas - Unit Cuaca == 1 ? 0.75 : 1 produktivitas senilai
2 Variabel
0,75 (pengaruh
hujan)
3 Jumlah tenaga kerja
TK_Menjemur Parameter 1 Orang -
proses penjemuran
4 Kebutuhan_M Dinamic Produksi_Kerupuk/ Kebutuhan mesin
- Unit
esin_Pemanas Variabel Kapasitas_Mesin_Pemanas pemanas
Kapasitas mesin
pemanas
5 Kebutuhan_A max(TK_Menjemur,
Dinamic berdasarkan
ktual_Mesin_ - Unit Kebutuhan_Mesin_Peman
Variabel ketersediaan tenaga
Pemanas as)
kerja dan kebutuhan
mesin pemanas
6 Jumlah_Mesin
Dinamic
_Pemanas_Ter 0-1 Unit - -
Variabel
sedia
Kebutuhan_Aktual_Mesin
_Pemanas >
Jumlah_Mesin Jumlah_Mesin_Pemanas_
7 _Pemanas_yan Dinamic Tersedia ?
- Unit -
g_Dioperasika Variabel Jumlah_Mesin_Pemanas_
n Tersedia :
Kebutuhan_Aktual_Mesin
_Pemanas
8 Kapasitas_Me Kapasitas mesin
Parameter 20,000 Pcs -
sin_Pemanas pemanas per hari
9 Produk kerupuk
Produk_Kerup
Stock - Pcs Produksi_Kerupuk basah yang berasal
uk_Basah
dari proses produksi
Produk_Kerupuk_Basah
<= 0 ? 0 : (Produktivitas
<= 0.75 ?
10 Produksi_Ker (Kapasitas_Mesin_Pemana Aliran proses
Flow - Pcs
upuk_Kering s* produksi kerupuk
Jumlah_Mesin_Pemanas_y
ang_Dioperasikan) :
(Produk_Kerupuk_Basah))
IV-23
STOK KERUPUK
11 Stok/Sisa kerupuk
Stok_Kerupuk Stock - Pcs Produksi_Kerupuk_Kering yang sudah melalui
proses pengeringan
Pada bagian ini UKM memproduksi kerupuk setiap hari dan memiliki
waktu libur produksi selama satu hari. Selama melakukan proses produksi
adapun biaya yang dikeluarkan oleh UKM Kerupuk Mulyasari sendiri adalah
biaya operasional yang meliputi biaya tenaga kerja, kemudian biaya
produksi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku kepada
supplier dan biaya overhead yaitu biaya untuk listrik. Biaya yang
dikeluarkan akan diakumulasikan ke dalam total biaya untuk selanjutnya
dapat menghasilkan produk hingga menjadi penjualan. Pada gambar 4.14 di
bawah ini menunjukkan bagian dari sub model untuk total biaya.
TOTAL BIAYA
No Satua
Nama Jenis Nilai Persamaan Keterangan
n
1 Biaya operasional
Biaya_Operasi Rupia
Flow - Biaya_Tenaga_Kerja yang dikeluarkan
onal h
per harinya
2 Biaya_Produksi + Total biaya yang
Total_Biaya_ Rupia
Stock - Biaya_Overhead + dikeluarkan UKM
UKM h
Biaya_Operasional per harinya
3 Biaya_Overhe Rupia
Flow - Biaya_Listrik -
ad h
Rupia
4 Biaya_Listrik Parameter 32000 - -
h
5 Biaya_Produk Flow - Rupia (Biaya_Bahan_Baku + -
si h Biaya_Minyak_Goreng +
IV-25
TOTAL BIAYA
Biaya_Kayu_Bakar +
Biaya_Gas_LPG)
Jumlah_Tepun
6 Parameter 300 Kg - -
g_Aci
Harga_Tepung Rupia
7 Parameter 8400 - -
_Aci h
Biaya_Tepung Dinamic Rupia Harga_Tepung_Aci * Biaya pengeluaran
8 2520000
_Aci Variabel h Jumlah_Tepung_Aci tepung aci per hari
9 Harga_Garam Parameter 5000 Kg - -
Jumlah_Gara Rupia
10 Parameter 16 - -
m h
Dinamic Rupia Jumlah_Garam * Biaya pengeluaran
11 Biaya_Garam 80000
Variabel h Harga_Garam garam per hari
Harga_Bawan Rupia
12 Parameter 25000 - -
g_Putih h
Jumlah_Bawa
13 Parameter 2 Kg - -
ng_Putih
Biaya_Bawan Dinamic Rupia Harga_Bawang_Putih * Biaya pengeluaran
14 50000
g_Putih Variabel h Jumlah_Bawang_Putih garam per hari
Harga_Penyed Rupia
15 Parameter 42000 - -
ap h
Jumlah_Penye
16 Parameter 1.5 Kg - -
dap
Biaya_Penyed Dinamic Rupia Jumlah_Penyedap * Biaya pengeluaran
17 63000
ap Variabel h Harga_Penyedap garam per hari
Rupia
18 Harga_Terasi Parameter 25000 - -
h
19 Jumlah_Terasi Parameter 4 Kg - -
Dinamic Rupia Jumlah_Terasi * Biaya pengeluaran
20 Biaya_Terasi 100000
Variabel h Harga_Terasi terasi per hari
(Biaya_Tepung_Aci +
Biaya pengeluaran
Biaya_Garam +
Biaya_Bahan_ Dinamic Rupia dari bahan baku
21 2813000 Biaya_Bawang_Putih +
Baku Variabel h yang dibutuhkan
Biaya_Penyedap +
per hari
Biaya_Terasi)
Jumlah_Kayu
22 Parameter 100 Kg - -
_Bakar
Harga_Kayu_ Rupia
23 Parameter 1500 - -
Bakar h
Biaya_Kayu_ Dinamic Rupia (Harga_Kayu_Bakar * Biaya pengeluaran
24 150000
Bakar Variabel h Jumlah_Kayu_Bakar) kayu bakar per hari
Jumlah_Minya
25 Parameter 120 Kg - -
k_Goreng
Harga_Minya Rupia
26 Parameter 15000 - -
k_Goreng h
Biaya pengeluaran
Biaya_Minyak Dinamic Rupia (Harga_Minyak_Goreng *
27 1800000 minyak goreng per
_Goreng Variabel h Jumlah_Minyak_Goreng)
hari
Jumlah_Gas_
28 Parameter 8 Kg - -
LPG
29 Harga_Gas_L Parameter 25000 Rupia - -
IV-26
TOTAL BIAYA
PG h
Biaya_Gas_L Dinamic Rupia (Harga_Gas_LPG * Biaya gas LPG per
30 200000
PG Variabel h Jumlah_Gas_LPG) hari
(Sumber: Olahan Penulis, 2023)
Setelah dibuatkan bentuk sebuah Stock Flow Diagram (SFD) model eksisting
UKM Kerupuk Mulyasari, maka akan dilakukan proses run simulations untuk
mengetahui output dari SFD yang telah dibuat. Pada Gambar 4.16 di bawah ini:
b. Total pendapatan
c. Profit
d. Produk terjual
f. Stok kerupuk
IV-28
200,000,000
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Berdasarkan Gambar 4.18 di atas dapat dilihat bahwa jumlah dari rata-
rata penjualan pada tiap bulannya adalah berfluktuatif pada kisaran Rp
50.000.000-200.000.000. Pada gambar tersebut menunjukkan pada bulan
pertama hasil yang ditunjukkan oleh output model adalah rendah dimana pada
model tersebut diasumsikan jika penjualan pada bulan pertama tersebut
menggunakan stok yang baru diproduksi. Sedangkan pada data histori pemilik
telah memiliki stok untuk menyalurkan produknya. Jadi berdasarkan hasil
IV-30
Berdasarkan Gambar 4.19 dapat dilihat bahwa pada bulan pertama dan
kedua pada data histori produk kerupuk yang terjual dikisaran 1.000.000-
1.800.000 pcs sedangkan pada output model adalah dibawah dari itu. Asumsi
yang digunakan masih sama yaitu stok yang dikeluarkan menggunakan stok
sebelumnya. Sedangkan pada output model menggunakan stok yang baru
diproduksi. Perbedaan yang terlihat pada gambar di atas cukup signifikan pada
awal bulan dan lebih selaras pada bulan selanjutnya.
IV-31
Series1 Series2
Setelah itu perbandingan data histori dengan output model tersebut akan
divalidasi menggunakan metode Uji Hipotesis t-test: Two-sample Assuming
Equal Variances menggunakan aplikasi Ms. Office Excel, uji ini digunakan
untuk menguji sebuah perbedaan rata-rata 2 variabel dan berasal dari sampel
yang berbeda dimana pada uji ini akan mengasumsikan bahwa kedua sampel
memiliki variance yang sama. Adapun kriteria yang akan diuji sebagai berikut:
IV-32
satu atau H1 dotolak. Artinya tidak terdapat perbedaan diantara data historikal
dengan data output model.
existing UKM sendiri belum terlalu memperhatikan kebutuhan nya akan mesin
pemanas karena pada kondisi nyata mesin pemanas tidak 100% dapat bekerja
maksimal dikarenakan keterbatasan dalam kapasitasnya. Maka dari itu pada
skenario ini dibuat adanya penambahanan investasi untuk mesin pemanas yang
tujuannya adalah tetap mempertahankan tingkat produktivitasnya ketika
Pada skenario ini sebagai bentuk uji coba perluasan pemasaran untuk
peningkatan profit. Berdasarkan jurnal Pengaruh E-Marketing Terhadap
Volume Penjualan Umkm Kerupuk Usek Di Kelurahan Kasepuhan
Kabupaten Batang yang ditulis oleh Eko Sasono dan Puji Rahayu2 terkait
pengaruh E-Marketing terhadap volume penjualan menghasilkan besaran
30% dari pengaruh yang dihasilkan dari penerapan E-Marketing. Maka dari
itu pada skenario ini akan menguji coba pemanfaatan e-commerce terhadap
peningkatan profit. Pada skenario ini terdapat penambahan beberapa
parameter dan variabel, dimana hal yang diperhatikan adalah dari segi biaya
pemasaran yaitu biaya administrasi untuk E-commerce serta harga kemasan
untuk biaya operasional. Apabila skenario ini dilakukan maka akan
meningkatkan profit yang diterima oleh UKM.
3. Skenario 2 (Penambahan/Investasi Mesin Pemanas)
Pada skenario ini pemilik akan menginvestasikan sebuah alat mesin
pemanas yang difungsikan untuk mengeringkan produk kerupuk basah
apabila terdapat demand yang melebihi kapasitas dari mesin pemanas ini
sendiri. Pada model existing sendiri terdapat sisa dari produk yang belum
bisa masuk bersamaan dengan demand lainnya. Hal tersebut diakibatkan
oleh kapasitas dari mesin pemanas yang memiliki keterbatasan. Skenario ini
cocok disaat kondisi musim hujan maupun pada saat terjadi pelonjakan
demand. Hal tersebut dikarenakan cuaca yang akan mempengaruhi
produktivitas dari produksi kerupuk basah menjadi kerupuk kering.
Ketersediaan lahan juga akan mempengaruhi dari seberapa banyak produk
kerupuk kering yang akan dihasilkan.
4. Skenario 3 (Perluasan Pemasaran melalui E-Commerce dan Investasi Mesin
Pemanas)
Pada skenario ini ingin melihat sejauh mana investasi mesin akan
mempengaruhi produksi jika produkktivitas sedang menurun dan jika
terdapat/tidaknya penambahan demand. Dengan adanya penambahan mesin
akan mempengaruhi terhadap produktivitas terhadap produksi kerupuk.
IV-43
V-1
IV-2
dikeluarkan hingga hari ke 344 dan biaya yang dikeluarkan hinggan hari ke
305. Adapun faktor yang mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan
adalah seperti biaya operasional yang dihasilkan oleh kebutuhan tenaga kerja
apabila kebutuhan tenaga kerja meningkat maka akan mempengaruhi
besarnya biaya operasional. Selain itu ada biaya produksi dimana biaya
produksi dihasilkan oleh kebutuhan bahan baku seperti tepung, bawang
putih, terasi, garam, penyedap, kayu bakar, minyak serta gas lpg.
kering (stok). Adapun sisa stok yang dihasilkan oleh stok kerupuk berjumlah
0 dikarenakan proses produksi yang hanya berjalan hingga hari ke 305.
Maka dari itu untuk hari selajutnya hingga hari ke 344 penjualan akan
memanfaatkan stok kerupuk kering untuk dijual.
5.2 Analisis Model Skenario pada Proses Bisnis UKM Kerupuk Mulyasari
2,500,000,000
2,000,000,000
Rupiah
1,500,000,000
1,000,000,000
500,000,000
0
Pendapatan
Model Existing & Skenario 1-3
Model Existing (2,065,501,292) Skenario 1 (2,689,201,300)
Skenario 2 (2,183,147,101) Skenario 3 (2,183,159,825)
1,400,000,000
1,200,000,000
1,000,000,000
800,000,000
Rupiah
600,000,000
400,000,000
200,000,000
0
Profit
Model Existing & Skenario 1-3
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada peneliti
selanjutnya adalah sebagai berikut:
5. DAFTAR PUSTAKA
Ayu, S., & Lahmi, A. (2020). Peran e-commerce terhadap perekonomian Indonesia
selama pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 9(2), 114.
https://doi.org/10.24036/jkmb.10994100
Bismala, L. (2016). Model Manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
untuk Meningkatkan Efektivitas Usaha Kecil Menengah Model Manajemen
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk Meningkatkan Efektivitas
Usaha Kecil Menengah. Jurnal Entrepreneur Dan Entrepreneurship, 5(1), 19–
26.
Dhewanto, W., Indradewa, R., Ulfah, W.N., & Rahmawati, S. (2015). Manajemen
Inovasi untuk Usaha Kecil & Mikro.
Informasi, F. T. (2017). Tugas Akhir Tugas Akhir. 1-11. Data Kualitatif adalah data
dari penjelasan kata verbal tidak dapat dianalisis dalam bentuk bilangan atau
angka. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian
yang dilakukan (Siswandari, 2009).
Lestari, N. P., Pambudi Tama, I., & Hardiningtyas, D. (2013). ANALISIS SISTEM
PRODUKSI TERHADAP PROFIT PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
SIMULASI SISTEM DINAMIK (Studi Kasus: PT. Industri Sandang Nusantara
Unit Patal Lawang) PRODUCTION SYSTEM ANALYSIS TOWARDS
COMPANY PROFIT USING SYSTEM DYNAMICS SIMULATION APPROACH
(Case. 952–963.
Mangifera, L., & Yani Tromol Pos, J. A. (2015). Analisis Rantai Nilai ( Value
Chain ) Pada Produk Batik Tulis Di Surakarta. BENEFIT Jurnal Manajemen
Dan Bisnis, 19(1), 24–33.
Open Data Jabar (2016-2021). Jumlah Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM)
Berdasarkan Kategori Usaha di Jawa Barat. Diakses pada 4 November 2022,
dari: https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-usaha-mikro-kecil-
menengah-umkm-berdasarkan-kategori-usaha-di-jawa-barat
Open Data Jabar (2016-2021). Jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Diakses pada 4 November 2022,
dari: https://opendata.jabarprov.go.id/id/dataset/jumlah-usaha-mikro-kecil-
menengah-umkm-berdasarkan-kabupatenkota-di-jawa-barat
Putri, N. A. (2012). Analisis Proses Bisnis Pada Percetakan Bhinneka Riyant. Ilmu
Komputer, 1–15. http://dinus.ac.id/
Stem, M. A., Asal, C., Muh, A., Irawan, A., Umami, Z., & Yusuf, A. M. (n.d.). AL-
AZHAR INDONESIA Jurnal. 5(4).
Widjaja, Y. R., Alamsyah, D. P., Rohaeni, H., & Sukajie, B. (2018). Peranan
Kompetensi SDM UMKM Dalam Meningkatkan Kinerja UMKM Desa
Cilayung Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 1(3), 465–476.
Khoiri. (2020). Cara Menghitung Mean Absolute Percentage Error (MAPE). Diakses
pada 10 Maret 2023, dari: https://www.khoiri.com/2020/12/pengertian-dan-cara-
menghitung-mean-absolute-percentage-error-mape.html.
6. LAMPIRAN