TESIS
Oleh :
Nur Nawaningtyas Pusparini
1511601658
TESIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Kom)
Oleh :
Nur Nawaningtyas Pusparini
1511601658
i
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
LEMBAR PERNYATAAN
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan apabila di kemudian pernyataan ini
tidak benar.
Jakarta, 24 Februari 2018
ii
iii
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
LEMBAR PENGESAHAN
Anggota,
Pembimbing Utama,
iv
ABSTRAKSI
v
ABSTRACT
Based on the Law of the Republic of Indonesia Number 37 Year 2009 article 8
stating that a lecturer has at least 12 (twelve) credits of sks and a maximum of 16
(sixteen) credits, each semester in accordance with his academic qualifications.
Basically the background of this research, where lecturer academic lecture level is
not well recorded and will eventually hamper the improvement of lecturers
academic position. In the implementation of its duties, the lecturer has the work
load that becomes the requirement for the promotion and for the smoothness in
the assessment and determination of workload, the lecturer is required to record
and inventory all activities that have been done independently. However, in the
implementation found the problem where the lecturer did not actively report the
Tri Dharma activity, the lecturer did not have NIDN, so the number of lecturers
who had academic position was only 41,6%, besides the lack of understanding of
lecturer related to the procedure for the administration of academic office, the
lecturer did not understand about the stages of what steps should be done to take
care of academic positions. Not understanding, the process of increasing his
academic rank becomes stunted and longer which means that the process of
increasing his career takes a longer period of time. Another problem is that there
is no media for lecturers to share knowledge related to academic positions. For
that the author tries to propose a prototype knowledge management system
(KMS) with SECI method and data collection obtained through interviews,
observation and literature study. Software testing using User Acceptance Test
(UAT). The results of this study resulted in a web-based KMS prototype
consisting of knowledge centers, forums, announcements, infocenter with the
results of the test get a percentage of 76%, which means the system is acceptable
and in accordance with the expected. Thus, STMIK Widuri is expected to
overcome the problems faced and assist for lecturers in terms of increasing the
level of academic positions.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena telah
memberikan Rahmat serta Karunia-Nya naskah tesis yang berjudul ”Prototipe
Knowledge Management System Untuk Membantu Pengurusan Jenjang Jabatan
Akademik Dengan Metode SECI : Studi Kasus Pada STMIK Widuri” dapat
diselesaikan. Dari tiada menjadi ada. Dari sesuatu yang hampir tidak masuk akal
kini telah menjadi nyata. Dari titik yang hampir nol penulis mewujudkan sebuah
kemauan dan kekerasan hati: bahwa jika kita benar-benar menginginkan sesuatu
maka InsyaAllah akan tercapai.
Banyak pihak yang telah berperan dan mendukung penulis untuk
menyelesaikan tesis ini. Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Dr.Sofian Lusa, S.E, M.Kom, selaku dosen pembimbing tesis yang telah
memberikan ilmu, bimbingan, arahan, semangat dan memotivasi penulis
dalam mengerjakan tesis dengan penuh kesabaran.
2. Dr. M. Syafrullah,M.Kom, M.Sc, selaku ketua program studi yang Magister
Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah banyak memberikan
informasi, ilmu dan dukungan kepada penulis.
3. Seluruh Dosen Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah
banyak memberikan ilmu pengetahuan, dan memberikan motivasi serta pesan
– pesan yang bermanfaat kepada penulis.
4. Ir.Hari Soetanto, M.Sc, yang memberikan pesan – pesan berharga kepada
penulis.
5. Dr.Rudi Rusdiah, M.Sc, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk belajar menulis sebuah artikel.
6. Seluruh dosen Pasca Sarjana Magister Komputer Universitas Budi Luhur.
7. Seluruh bapak dan ibu staff dan karyawan bagian sekretariat Magister Ilmu
Komputer Univeristas Budi Luhur.
vii
8. Bapak David H.M. Hasibuan, Ak, MM, AC yang telah memberikan
dukungan dan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan S2.
9. Keluargaku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan agar penulis
selalu optimis, dank je wel mevrouw en meneer. tot ziens.
10. Muhammad Mohamud Warsame Jama, terima kasih banyak atas kesabaran,
sayang dan cinta yang telah diberikan kepada penulis.
11. Keluarga STMIK Widuri yang telah memberikan banyak pengalaman dan
kebersamaannya selama ini.
12. Ibunda Somayah Hasan yang selalu sabar dalam memberikan pesan pesan
moral, kasih sayang serta dukungan kepada penulis.
13. Untuk Papa Teddy (Asong) tercinta, pengorbanan, cinta dan kasih sayangnya
yang telah diberikan kepadaku selama ini. Semoga rachmat Allah selalu
menyertaimu, istri dan Angga.
14. Teman - teman mahasiswa seangkatan Magister Ilmu Komputer Universitas
Budi Luhur atas kekompakan, kebersamaan dan kecerian selama perkuliahan.
15. Terima kasih untuk teman ku Agus Waluyo yang telah mendukung dan
memberikan waktunya kepada penulis, Bu Diah, Wani, Tari serta teman
teman satu bimbingan, tetap semangat ya kawan.
16. Terima kasih kepada teman teman Magister Ilmu Komputer angkatan 2015
atas keceriaan, canda tawa dalam setiap pertemuan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisan tesis ini,
baik dari materi maupun teknik penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.
viii
DAFTAR ISI
ix
2.1.3 Pengembangan Karir ......................................................... 10
2.1.4 Tujuan Pengembangan Karir …...………………………. 12
2.1.5 Pengertian Jabatan Akademik ..…..……………………... 12
2.1.6 Pengertian Dasar Knowledge .............…………………… 14
2.1.7 Proses Penciptaan Knowledge ………………………….. 16
2.1.8 Pengertian Knowledge Management .....………………... 18
2.1.9 Pengaruh Knowledge Management ................................ 19
2.1.10 Knowledge Management dalam Perguruan Tinggi ........ 21
2.1.11 Prototype ………………….. .......................................... 22
2.1.12 Metode User Acceptance Test....…...………………….. 22
2.1.13 Konsep Dasar Teknik Purpose Sampling…….………… 23
2.2 Tinjauan Studi .............................................................................. 24
2.3 Tinjauan Obyek Penelitian ........................................................... 30
2.3.1 Profil Singkat Organisasi …………………...…............... 30
2.3.2 Susunan Organsasi …...………………............................. 31
2.3.3 Aspek Sistem……. …………………………………....... 32
2.4 Kerangka Konsep Pemecahan Masalah …………………......... 34
2.5 Hipotesis …………………………………………………......... 35
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN ………....... 36
3.1 Metode Penelitian …………………………………………....... 36
3.2 Metode Pemilihan Sampel .......................................................... 36
3.3 Metode Pengumpulan Data ………………………………......... 36
3.3.1 Metode Studi Pustaka...………………………………....... 37
3.3.2 Metode Wawancara………………………………….......... 37
3.3.3 Metode Studi Pustaka ………………………………........ 37
3.4 Instrumen …………………………………………………........ 37
3.5 Teknik Analisis, Perancangan, Pengujian Sistem ........................ 38
3.5.1 Teknik Analisis ………………………………………...... 38
3.5.2 Teknik Perancangan Sistem …………………………....... 38
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem ……………………………....... 39
3.6 Langkah – Langkah Penelitian ……………………………....... 39
x
3.7 Jadwal Penelitian …………………………………………........ 40
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .……………………......... 41
4.1 Analisa Data dan Hasil Observasi ............................................... 41
4.1.1 Analisa Hasil Observasi…….. ............................................. 42
4.1.2Analisa Sistem Yang berjalan………………… .................... 42
4.1.3 Analisis Hasil Wawancara ………………………………… 44
4.1.4 Analisis Kebutuhan Pengguna …………………………….. 45
4.1.5 Rumusan Model Prototipe KMS ………………………….. 46
4.2 Identifikasi Kebutuhan Sistem..................................................... 47
4.2.1 Analisa Kebutuhan Sistem….. ............................................ 47
4.2.2 Analisa Kebutuhan Fungsional …. .................................... 47
4.2.3 Analisa Kebutuhan Non Fungsional…… ........................... 51
4.2.4 Analisa Perilaku Sistem......................................................... 52
4.2.5 Rancangan Activity Diagram . ………................................ 52
4.3. Rancangan Sistem…………….. ................................................ 56
4.3.1 Rancangan Antar Muka……… ................................... 56
4.3.2 Rancangan Class Diagram .......................................... 61
4.4 Desain dan Implementasi ........................................................... 62
4.4.1 Halaman Login……………………… …………………. 62
4.4.2 Halaman Knowledge Center …………………………… 62
4.4.3 Halaman Forum …………………………………………. 63
4.4.4 Halaman Announcement ………………………………… 64
4.4.5 Halaman Infocenter ……………………………………… 64
4.5 Pengujian Prototipe……………………………………………. 65
4.5.1 Kualitas Perangkat Lunak ..…………………………….. 65
4.5.2 Rangkuman Hasil Pengujian……………………………... 67
4.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Hasil Pengujian …………….. 68
4.6 Implikasi Penelitian……. ……………………………………… 69
4.6.1 Aspek Sistem ..…………………………………………… 69
4.6.2 Aspek Manajerial.....……………………………………. 70
4.6.3 Aspek Penelitian Lanjut………………………………….. 71
xi
4.7 Rencana Implementasi ……….. ………………………………. 72
BAB V PENUTUP…………………………………………………………... 73
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 73
5.2 Saran …………………………………………………………….. 73
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 74
RIWAYAT HIDUP SINGKAT. ………………………………………………. 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN....... ……………………………………………….. 78
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Gambar IV- 26 Tampilan Halaman Forum……………………………… 63
Gambar IV-27 Tampilan Halaman Announcement……………………… 64
Gambar IV-28 Tampilan Halaman Infocenter …………………………. 64
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
3
mencapai angka 50 %. Kondisi ini berdampak tidak baik untuk perguruan tinggi
jika presentase jumlah dosen yang memiliki jenjang jabatan akademik tidak
mengalami peningkatan. Perguruan Tinggi tidak dapat mengajukan dosennya
untuk mendapatkan dana hibah penelitian atau mengajukan sertifikasi dosen.
Padahal dana hibah penelitian bermanfaat untuk mengurangi anggaran perguruan
tinggi dalam hal penelitian dan sertifikasi membantu dosen dalam hal ekonomi.
STMIK Widuri memiliki 2 program studi yaitu Sistem Informasi dan
Teknik Informatika dengan jenjang studi Strata 1. Berdasarkan peraturan yang
berlaku di perguruan tinggi, untuk dapat mengajar di jenjang studi Strata 1 (S1),
dosen harus memiliki jenjang pendidikan minimal Strata 2 (S2). Namun pada
kenyataannya di STMIK Widuri, masih terdapat dosen yang tidak memiliki
NIDN. Jika tidak mempunyai NIDN, secara peraturan yang berlaku maka dosen
tidak memiliki kewenangan untuk mengajar. Hal ini akan berpengaruh dalam hal
pelaporan beban kredit dosen dan akreditasi. Karena masih ada beberapa dosen
yang tidak memiliki NIDN maka dosen tersebut tidak dapat mengajukan jabatan
akademik dan akan berdampak pada tugas, tanggung jawab, wewenang serta hak
dosen di dalam perguruan tinggi.
Permasalahan juga muncul karena kurun waktu untuk meningkatkan
jenjang jabatan akademik dari asisten ahli ke lektor atau dari lektor ke kepala
lektor membutuhkan waktu yang lama. Hal ini dapat disebabkan karena dosen
tidak aktif melapor atau informasi yang dimiliki untuk mengurus jenjang jabatan
akademik sangat minim. Padahal dosen wajib memenuhi beban kerja dan
dilaporkan secara periodik adalah sebagai bentuk dari akuntabilitas kinerja dosen.
Selain permasalah yang sudah dijelaskan diatas, perguruan tinggi tidak
memiliki media untuk dosen saling berbagi informasi dan pengalaman dalam
pengurusan jabatan akademik dosen. Selama ini dosen dalam hal berbagi
pengetahuan dan berbagi pengalaman hanya melalui tatap muka, telephone, sms
dan whatapps, dan hal ini hanya terbatas pada beberapa dosen saja yang memang
saling kenal dan sering bertemu. Jika perguruan tinggi memfasilitasi hal ini
dengan menyediakan media untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, maka
semua dosen secara bersamaan dapat mengetahui pengetahuan dan pengalaman
3
4
4
5
5
6
6
7
1. Secara Praktis
a. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi yang akan
digunakan untuk bahan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
b. Hasil dari penelitian ini dapat menambah kajian dibidang akademis.
2. Secara Teoritis
a. Membantu STMIK Widuri dalam membangun prototipe knowledge
management system sebagai sarana membantu jenjang karir
akademik dosen.
b. Dapat mempermudah dalam memberikan informasi untuk
meningkatkan jenjang jabatan akademik dosen.
c. Menghadirkan antusias dosen dalam hal berbagi pengetahuan dan
informasi dengan menggunakan teknologi yang mendukung dengan
KMS yang dapat menunjang keberhasilan.
7
8
BAB IV PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran sementara mengenai
rencana penelitian tentang KMS yang akan dilaksanakan.
8
9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
9
10
10
11
yang dibayangkan, banyak perguruan tinggi yang membayar dosen jauh dibawah
gaji minimal atau upah minimum regional. Berkaitan dengan profesi dosen,
pemerintah membuat regulasi mengenai jenjang karir seorang dosen.
Seorang dosen yang pertama kali mengajar akan memiliki pandangan yang
berbeda mengenai profesi dosen jika dibandingkan dengan seorang dosen yang
telah lama mengajar. Dosen yang telah lama mengajar secara otomatis memiliki
pengalaman lebih banyak di dunia pendidikan. Anggapan mengenai hal ini juga
berkaitan dengan jabatan akademik seorang dosen. Sehubungan dengan hal ini,
maka setiap dosen harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan karirnya,
yang berfungsi sebagai alat untuk memotivasi dosen agar dapat meningkatkan
kinerjanya dalam kegiatan Tri Dharma. Berikut ini beberapa pengertian dari
pengembangan karir yang dikemukan oleh para ahli diantaranya :
Pengembangan karir adalah setiap orang yang bekerja pada sebuah
organisasi memiliki sejumlah harapan sebagai balas jasa atau prestasi yang telah
diberikannya dengan harapan untuk meraih jabatan yang lebih tinggi atau lebih
baik (Wahyudi, 2002 cit. Hutasuhut, 2014).
Pengembangan Karir merupakan proses peningkatan kemampuan kerja
individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan (Rivai, 2003
cit. Hutasuhut, 2014).
Sedangkan menurut Dubrin (1982) mengemukakan bahwa Pengembangan
karir ialah kegiatan kepegawaian yang membantu pegawai – pegawai
merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan
pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum
(Mangkunegara, 2000; Hutasuhut, 2014).
Dengan demikian, kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan diatas
adalah pengembangan karir merupakan tindakan dari seseorang pegawai untuk
menggapai perencanan karirnya dan pengembangan karir akan meningkat jika
tantangan bisa dijadikan pembelajaran untuk menciptakan ketrampilan baru yang
dibutuhkan oleh suatu jabatan tertentu.
11
12
12
13
13
14
Tabel II - 1 Jumlah Angka Kredit Kumulatif Paling Rendah Untuk Pengangkatan Dan Kenaikan
Jabatan/Pangkat Akademik Dosen Dengan Pendidikan Magister (S2) atau Sederajat
Sumber : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia No. 46 Tahun 2013.
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
2.1.11 Prototype
Prototipe merupakan bentuk blueprint awal dari sebuah entitas. Pada
pengembangan sistem terjadi keadaan yaitu pengguna sistem sebenarnya telah
mendefinisikan secara umum perangkat lunaknya serta belum mendefinisikan
secara rinci masukan, proses dan juga keluaran. Sementara itu pengembangan
tidak jarang menghadapi keraguan mengenai efektifitas, efisiensi dan kualitas
algoritma yang sedang dibangun, kemampuan adaptasi sistem terhadap sistem
operasinya atau tampilan yang sedang dirancangnya.Menurut Ladjamudin (2006)
menjelaskan bahwa prototype adalah implementasi bagian dari produk software
yang secara typical fungsinya dibatasi, realibilitas rendah, tampilannya miskin dan
kurang ketegasan.
22
23
23
24
24
25
informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas. Hasil-hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai
pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan
dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan
sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang
ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan dan
memadai. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki pembahasan
yang sama dengan penelitian yang akan penulis bahas, antara lain:
25
26
2.2.2 Tinjauan Studi Penelitian Dave Yates dan Scott Paquette (Yates dan
Paquette, 2016).
Penelitian ini berjudul “Emergency knowledge management and social media
technologies : A case study of the 2010 Haitian earthquake. Permasalahan pada
penelitian ini adalah sistem manajemen pengetahuan tradisional tidak
dikonfigurasikan secara optimal untuk mendukung pemerintah, organisasi
bantuan, bisnis dan individu saat menanggapi bencana alam seperti gempa Haiti
2010. Akibat dari sedikitnya ketersediaan pengetahuan yaitu sedikit informasi
yang tersedia untuk dibuat keputusan yang diinformasikan dan pengambilan
keputusan yang dilakukan secara terkompres dengan waktu karena respon yang
lebih cepat dari biasanya diperlukan untuk menstabilkan situasi yang berbahaya,
mencegah kerugian lebih lanjut dan memulai rekonstruksi. Menggunakan media
social, wiki, Microsoft sharepoint. Hasil dari penelitian ini adalah sistem
sharepoint mampu membentang batas semantic (arti atau makna yang terkandung
pada bahasa, kode atau jenis representasi lain) melalui menerjemahkan
pengetahuan atau mengubahnya menjadi bentuk yang bisa dimengerti. Batas
pragmatis terbentang melalui kemampuan media sosial untuk mentransformasikan
pengetahuan. Sistem shift 12 jam dipertahankan dengan kemampuan pengguna
sharepoint untuk mengubah pengetahuan yang telah dikumpulkan dan
dimanfaatkan. Pengetahuan baru akan memenuhi kebutuhan shift selanjutnya.
Pengguna mengubah struktur pengetahuan di share point sistem melalui
penambahan komentar lintas instansi. Pendekatan ini untuk mentransfer,
menerjemahkan, dan mengubah pengetahuan dilakukan secara perputaran atau
mode pengulangan (iterative). Dengan proses ini, individu menjadi lebih mahir
dalam menciptakan pengetahuan umum melintasi batas – batas dan menilai
pengetahuan masing masing. Sharepoint mengaktifkan kemampuan iterative
melalui pembentukan struktur situs sederhana yang mudah dikelola dan mudah
beradaptasi untuk perubahan lingkungan. Sistem tidak membatasi kemampuan
pengguna untuk menyusun pengetahuan.
26
27
27
1
1
2
2
1
1
2
2
1
Sekretaris jurusan, bagian alumni, bagian PMB, bagian PTC dan BEM.
1
2
2
1
KONDISI AWAL
1. Dosen tidak aktif melaporkan kegiatan Tri Dharma dikarenakan minim informasi yang
dimiliki dosen dalam hal mengurus jabatan akademik.
2. Belum tersedianya media yang memfasilitasi dalam hal berbagi pengetahuan dan pengalaman
untuk pengurusan jabatan dosen sehingga dalam proses untuk meningkatkan jenjang jabatan
akademik dosen menjadi terhambat dan berdampak pada career path dosen tidak mengalami
peningkatan.
Prototipe
Knowledge
RUMUSAN HASIL YANG Management
DIHARAPKAN Pengujian dengan
System
Mendukung penciptaan, UAT
pemindahan dan penerapan aplikasi
KMS agar dapat membantu
meningkatkan jenjang jabatan
akademik dosen
1
2
2.5 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah penulis jabarkan diatas, maka
dirumuskan beberapa hipotesis sementara (temporary answer) dengan pernyataan
adalah sebagai berikut :
1. Diduga bahwa perancangan model KMS untuk membantu dalam
kebutuhan para dosen di STMIK Widuri adalah model SECI sebagai dasar
pendukung penyusunan requirement pada sistem yang akan
dikembangkan.
2. Diduga bahwa perancangan prototipe KMS ini dapat diterapkan dengan
menggunakan metode prototipe dengan berbasis web.
3. Diduga bahwa pengujian prototipe KMS ini dengan menggunakan User
Acceptance Test (UAT) dapat diterima dengan baik.
2
1
BAB III
METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
1
2
3.4 Instrumentasi
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data menggunakan beberapa instrumen. Adapun instrumen yang digunakan
sebagai berikut:
1. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode wawancara adalah
penulis sendiri yang melakukan wawancara terhadap tenaga pengajar tetap
yang berada di STMIK Widuri.
2. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode observasi adalah
penulis langsung melakukan pengamatan di STMIK Widuri.
2
3
3
4
4
5
5
6
9 Pembuatan Paper
6
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1
2
responden yang memiliki jabatan akademik asisten ahli berjumlah 3 orang dengan
presentasi 25 % dan lektor berjumlah 2 orang dengan presentase sebesar 17%.
Setelah menentukan karakteristik responden maka penulis melanjutkan
penelitian ini ke tahap analisa hasil observasi.
2
3
untuk penilaian kinerja dosen meliputi banyak unsur. Hasil dari Kuisoner
mahasiswa untuk penilaian dosen yang telah di isi tidak diolah kembali oleh
perguruan tinggi untuk menjadi referensi selanjut dan kuisoner dilakukan karena
rutinitas ketika menjelang pelaksanaan ujian akhir semester. Pada langkah
selanjutnya setelah dosen yang bersangkutan melakukan penilaian sendiri atas
prestasi kerjanya dengan mengisi angka kredit ke dalam Dupak (Daftar Pengusul
Penetapan Angka Kredit).
Setelah berkas siap, dosen mengajukan surat pengantar dari pimpinan
STMIK Widuri, pengajuan surat pengantar diberikan ke sekjur untuk disetujui
oleh pimpinan. Pada tahap ini baik itu dari Sekjur dan pimpinan tidak
melakukan pemeriksaaan lebih lanjut perihal kinerja dosen yang akan mengurus
jabatan akademik. Hal ini dikarenakan pihak perguruan tinggi tidak pernah
melakukan penilaian mengenai kinerja dosen, dan otomatis tidak memiliki data
yang terkait dengan kinerja dosen. Setelah pimpinan menerima mengajukan
tersebut dan menyetujuinya, surat pengantar dikembalikan ke Sekjur untuk
diberikan ke dosen yang bersangkutan. Dosen menerima surat pengantar yang
telah disetujui oleh pimpinan perguruan tinggi, dan kemudian dosen mengajukan
berkas yang terkait dengan pengurusan jabatan akademik dan Dupak untuk
diberikan ke kopertis untuk penetapan PAK (Penetapan Angka Kredit).
Berdasarkan hasil wawancara awal diatas, ada beberapa hal yang menjadi
perhatian penulis yaitu:
1. Kondisi saat ini dalam proses berbagi knowledge, dosen di STMIK Widuri
sudah berjalan namun hal tersebut kurang dapat membantu proses jenjang
karir dosen dan juga belum terinventarisis kebutuhan informasi yang akurat
4
5
dan agar proses berbagi knowledge dapat meningkatkan mutu jenjang karir
dosen.
2. Kebutuhan fungsional pada prototipe yang dibutuhkan disediakannya kolom
pencarian yang mudah ditemukan, tersedianya menu untuk penilaian beban
kredit dosen, menu yang tersedia dapat dipisahkan. Selain itu tersedianya
menu untuk dapat memasukkan data, menyimpan, mencetak dan dapat
mengunduh dokumen, adanya forum untuk berkomunikasi antar dosen.
3. Kebutuhan non-fungsional pada prototipe yang menjadi kebutuhan tambahan
yaitu kemudahan dalam mengakses dan memperoleh knowledge dimanapun
dan kapanpun, user friendly dalam menggunakan KMS nantinya.
4. Kebutuhan pengguna rata-rata menginginkan adanya otorisasi didalam
implementasi KMS nantinya, dan harapan untuk memudahkan dalam
pendokumentasi dan pengembangan knowledge yang berjalan.
5
6
Pada model yang dibuat terdiri dari dua level user yaitu admin dan user. Admin
mempunyai hak khusus untuk membuat, mengubah dan menghapus setiap data
yang ada, admin juga dapat membuat dan memberikan hak akses kepada user
sedangkan user hanya mempunyai hak untuk membuat, mengubah dan
menghapus setiap data mereka. Setiap user yang mengakses akan melalui web
browser login yang memberikan otentifikasi kepada sistem untuk bisa masuk ke
dalam halaman kms, yaitu terdiri dari Home, Gallery, Knowledge Center, Forum,
Announcement, Info Center.
7
8
8
1
3. Forum
Memuat topik dan pemberian tanggapan, forum dibuat untuk tempat
diskusi dan sharing informasi. Pada halaman ini user dapat menambahkan
topik tema diskusi. Menu ini sebagai media interaktif diskusi antara user,
diskusi dapat berupa pertanyaan dan pembahasan suatu tema.
4. Announcement
Berisikan pengumuman atau kegiatan yang dilakukan terkait dengan
jenjang jabatan akademik.
5. Info Center
Sistem menyediakan fitur untuk memuat kumpulan dari knowledge yang
di capture.
6. Registrasi
Sistem menyediakan form pendaftaran untuk user yang belum mendaftar
agar memiliki username dan password.
7. Login
Halaman login user, sistem akan mengidentifikasi pengaksesan
berdasarkan level pengguna dimana sistem menyediakan fungsi login bagi
semua pengguna agar data mengakses.
1
2
2
3
3
4
Keterangan:
4
5
5
6
Keterangan:
Ketika pengguna ingin mengakses knowledge center, maka pengguna dapat
memilih berdasarkan kata kunci yang diinginkan. Pengguna juga dapat
menambah atau merubah di form knowledge yang setelah itu melakukan
submit dan validasi data, jika benar maka data yang di input akan
tersimpan.
6
7
7
8
Keterangan:
Pada activity diagram Info Center, admin dapat menambah atau merubah
info center dengan mengisi form memilih info center yang diinginkan yang
selanjutnya dapat meng-clik tombol submit.
8
1
b. Form Login
c. Menu Utama
1
1
Keterangan :
Halaman ini adalah Menu Utama dimana terdapat beberapa submenu terdiri
dari Home, Gallery, Knowledge Center, Forum, Announcement, Info
Center, Registration dan Login.
Selain itu juga terdapat background dari tampilan prototipe, content yang
berisi informasi dan pada bagian footer terdapat alamat serta contact
person.
d. Menu Gallery
1
2
Keterangan :
Pada halaman Knowledge Center, admin dan pengguna dapat memilih
menu knowledge center.
Pada menu tersebut, admin dan pengguna dapat menambah, mengedit
knowledge dan menyimpannya.
Admin dan pengguna juga dapat mencari knowledge yang sudah tersimpan
untuk dilakukan perubahan atau penghapusan data tersebut.
f. Menu Forum
2
1
g. Menu Announcement
1
2
2
1
1
2
Keterangan :
Pada halaman Knowledge Center, baik admin dan pengguna dapat
memilih menu knowledge center, dimana pada menu ini admin dan
pengguna dapat menambah, mengedit knowledge dan menyimpannya.
Selain itu tersedianya searching untuk mencari perubahan atau
penghapusan knowledge yang sudah tersimpan.
2
1
Keterangan :
Untuk halaman Announcement, terdapat kegiatan atau pengumuman yang
dapat dilaksanakan. Pengguna juga dapat melakukan pencarian
pengumuman berdasarkan kata kunci untuk memudahkan.
Keterangan :
Untuk halaman Info Center, terdapat informasi – informasi yang berkaitan
dengan jabatan akademik yang dapat dilihat oleh pengguna berdasarkan
kategori.
1
2
2
3
level masing-masing
user ?
7. Apakah prototype KMS 0 5 4 3 0 0% 42% 33% 25 0%
ini sudah cukup baik ?
%
8. Apakah tampilan 0 5 7 0 0 0% 42% 58% 0% 0%
prototype KMS ini
menarik ?
9. Apakah menu-menu 6 5 1 0 0 50% 42% 8% 0% 0%
pada prototype KMS ini
mudah dimengerti dan
dipahami?
10. Apakah prototype KMS 0 4 5 3 0 0% 33% 42% 25 0%
dapat diakses dengan
%
mudah dimanapun?
3
4
baik ?
8. Apakah tampilan 0 20 21 0 0 41 3,42 68,4
prototype KMS ini
menarik ?
9. Apakah menu-menu 30 20 3 0 0 53 4,42 88,4
pada prototype KMS
ini mudah dimengerti
dan dipahami?
10. Apakah prototype 0 16 15 6 0 37 3,08 61,6
KMS dapat diakses
dengan mudah
dimanapun?
Rata – Rata Presentasi 460 38,33 76
Dari hasil diatas, maka penulis dapat melanjutkan dengan merangkum hasil
pengujian kualitas prototipe KMS.
% Skor % Skor
Kriteria Kriteria Nilai
Aktual Ideal
Fungsionalitas
Apakah prototype KMS ini sudah dapat merekam 91,6 100 Sangat Baik
knowledge dosen ?
Apakah prototype KMS ini dapat membantu 86,6 100 Sangat Baik
administrator dalam memonitoring progress knowledge ?
Apakah sudah terdapat menu laporan untuk knowledge 59 100 Cukup
dosen secara keseluruhan ?
Apakah sistem ini dapat mengukur knowledge dosen ? 65 100 Cukup
Apakah menu-menu yang tampil, sudah dipisahkan 93,4 100 Sangat Baik
berdasarkan level masing-masing user ?
Apakah prototype KMS ini sudah cukup baik ? 68 100 Cukup
Apakah menu-menu pada prototype KMS ini mudah 88,4 100 Sangat Baik
dimengerti dan dipahami?
4
5
Apakah prototype KMS dapat diakses dengan mudah 61,6 100 Cukup
dimanapun?
Rata – rata Presentasi 762 1000 76
5
1
b. Kekurangan
1. Menu untuk laporan knowledge dosen belum bisa mencakup secara
keseluruhan.
2. Prototipe KMS ini belum terhubung dengan internet.
3. Prototipe KMS ini belum tergolong baik untuk dapat mengukur
knowledge yang dimiliki dosen.
4.6.1.1 Brainware
Untuk mencapai tujuan dari penelitian dan pengembangan knowledge
management system ini, kebutuhan akan berbagi pengetahuan dan
menggunakannya kembali oleh yang berkepentingan, maka diperlukan juga
sebuah infrastruktur yang menghubungkan semua pengguna prototipe ini
kapanpun dan dimanapun mereka berada terlebih pada saat pelaksanaan sebuah
perguruan tinggi.
4.6.1.2 Hardware
Untuk kebutuhan hardware sendiri sebenarnya sudah tersedia di hampir
semua perguruan tinggi, baik itu komputer/laptop dan juga server. Terlebih lagi
bahwa kebutuhan aplikasi ini terhadap hardware sendiri tidak terlalu tinggi
sehingga cukup memanfaatkan fasilitas hardware yang sudah tersedia saja tanpa
harus mengeluarkan biaya lagi.
1
1
4.6.1.3 Software
Software yang mendukung penelitian ini adalah MySQL sebagai media
database, dan Apache sebagai web service. Sedangkan untuk client dibutuhkan sebuah
web browser seperti Mozilla Firefox dan Google Chrome untuk mengakses dari
komputer/ laptop.
1
1
4.6.2.4 Regulasi/Kebijakan/Strategi
Implementasi sistem ini tentunya juga akan berdampak pada aspek
regulasi/kebijakan dimana untuk hal ini menjadi wewenang manajemen perguruan
tinggi untuk menjadikannya sebagai salah satu strategi dalam penanganan
masalah yang selama ini terjadi pada proses manajemen perguruan tinggi. Namun
dampak yang terjadi terhadap regulasi sendiri tidak akan terlihat secara signifikan
karena hanya terjadi secara internal perusahaan dan pada tim manajemen
perguruan tinggi saja. Secara keseluruhan peneliti sudah mengembangkan dan
mendesain aplikasi ini sebaik mungkin agar dapat dimanfaatkan dalam proses
manajemen perguruan tinggi dengan tingkat kesesuaian yang tinggi dengan pola
kerja tim proyek dilapangan. Hal ini pun sejalan dengan hasil pengujian akan
kualitas perangkat lunak yang dapat dijadikan referensi yang berharga bagi
manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan implementasi sistem dimasa
yang akan dating guna peningkatan ekspektasi manajemen perguruan tinggi.
1
2
Keterangan:
1. Tahap pertama adalah desain prototype KMS untuk jabatan akademik dosen.
2
3
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa pada penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal, yaitu:
1. Penelitian ini difokuskan pada pendekatan model penelitian SECI dengan
berupa wawancara, observasi dan studi pustaka untuk pengumpulan data.
2. Penelitian ini menggunakan metode prototipe untuk pengembangan perangkat
lunak dan menghasilkan prototipe KMS ini berupa tampilan aplikasi berbasis
web based.
3. Prototipe KMS ini diuji dengan tahap User Acceptance Test (UAT). Para
responden STMIK Widuri diberikan kesempatan untuk menguji aplikasi
kembali yang telah dilakukan penyesuaian dari hasil analisa metode SECI.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat memberikan beberapa saran
yang sesuai dengan cakupan pada penelitian kali ini, yaitu:
1. Diharapkan pimpinan memberikan kebijakan sesuai kepada para dosen agar
semakin lebih baik lagi kinerjanya untuk perkembangan dan kemajuan dari
STMIK Widuri.
2. Diperlukan pengembangan perangkat lunak lebih lanjut untuk memberikan
laporan knowledge dosen dan dapat mengukur knowledge dosen secara
keseluruhan.
3. Untuk menjaga keberlangsungan proses pengimplementasian prototipe KMS
ini dibutuhkan team Knowledge Expert sebagai mesin penggeraknya.
3
1
DAFTAR PUSTAKA
1
2
2
3
3
1
CURRICULUM VITAE
1
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
1
Jabatan : ………………………………………………………….
NIDN : ………………………………………………………….
Email :…………………………………………………………..
Tempat : STMIK WIDURI
Pertanyaan
Kondisi saat ini:
Kebutuhan Fungsional:
1. Laporan dan analisa apa saja yang paling dibutuhkan dari pengembangan
sistem ini?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….……………...
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Proses apa yang ingin dimasukkan dalam pengembangan sistem ini?
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
………………………………………………………………………………
1
2
Kebutuhan Pengguna:
1. Berapa jumlah tingkatan level yang akan menggunakan sistem ini?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Apa yang boleh dilakukan oleh masing – masing level pengguna sistem ini
?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Catatan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Responden,
( )
2
3
Tanggal : ………………………………………………..
Nama : ………………………………………………..
Jabatan : ……………………….………………………..
Email : ……………………….......................................
3
1
Lampiran 4 PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKSRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2013
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDIT
RINCIAN KEGIATAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA
1
2
2
3
3
1
1
2
2
3
3
4
4
1
1
1
1
1
1
1
TUGAS POKOK
KUALIFIKASI PELAKSANAAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN UNSUR
NO PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENELITIAN PENGABDIAN PENUNJANG
MASYARAKAT
1 Asisten Magister >55% >25% >10% >10%
Ahli
2 Lektor Magister > 45% > 35% > 10% > 10%
3 Lektor Doktor >40% >40% >10% >10%
Kepala
4 Profesor Doktor >35% >45% >10% >10%
M = Melaksanakan
B = Membantu
1
1
* = Golongan III/d
** = Sebagai penulis utama pada jurnal ilmiah Internasional bereputasi
M = Melaksanakan
B = Membantu