Perancangan
Tata Letak
Pabrik
Desain Layout
Konvensional
14
Teknik Teknik Industri W161700027 Sakti Aji Lesmana ST. MMSi
Abstract Kompetensi
Modul ini akan memberikan gambaran Agar mahasiswa memahami cara
mengenai desain layout dengan cara membuat desain layout dengan cara
konvensional konvensional
Pendahuluan
Tahapan yang perlu dilalui dalam teknik konvensional terdiri atas tiga bagian, yaitu
tahap analisis tingkat hubungan, perencanaan kebutuhan luas lantai, dan tata letak akhir.
Teknik konvensional tidak menggunakan formulasi matematis yang rumit, sehingga mudah
memahaminya. Namun, pada sisi lain persyaratan utama dalam menerapkan teknik
konvensional adalah pengalaman perancang. Berdasarkan tiga bagian utama teknik
konvensional perancanaan tata letak pabrik yang dirinci sebagai berikut:
1. PUSAT KEGIATAN
Misalkan, sebuah tim perancang merencanakan mengerjakan tata letak pabrik untuk
tipe industri skala menengah. Berdasarkan hasil kajian dari data desain pabrik
memerlukan 8 (delapan) fasilitas atau pusat kegiatan. Pusat-pusat kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
Gudang Bahan Baku
Gudang Produk Jadi
Departemen Pemotongan
Departemen Perakitan
Kantor
Kantin
Pembangkit Listrik
Penempungan Limbah.
Kode Alasan
1 Urutan aliran bahan
2 Membutukan area yang sama
3 Intensitas hubungan dokumen dan personalia yang sama
4 Debu dan bising
5 Bau dan kotot
3. WORK SHEET
Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya merekapitulasi hasil penilaian ARC
ke dalam Work Sheet hubungan antar aktivitas tersebut dibuat kedalam kertas kerja
(work sheet) ) seperti berikut :
4. BLOCK TEMPLATE
Lantai Kebutuhan
No Pusat Kegiatan Dimensi Luas Modul
(m x m) (m2) (4 x 4)
1 Gudang Bahan Baku 16 x 5 80 5
2 Gudang Produk Jadi 8x8 64 4
3 Departemen Pemotongan 16 x10 160 10
4 Departemen Perakitan 8x6 48 3
5 Kantor 16 x 9 144 9
6 Kantin 4x4 16 1
7 Pembangkit Listrik 4x4 16 1
8 Penampungan Limbah 4x4 16 1
Total 544 34
6. AREA TEMPLATE
Berdasarkan kebutuhan modul yang diperlukan sebanyak 34 modul. Maka area template
dibuat minimal 34 modul. Contoh area template yang dapat dibuat dalam kasus ini yakni
36 modul (dilihat pada Gambar. 4.).
7. BLOCK LAYOUT
Template merupakan suatu gambar jadi dari bangunan atau pabrik yang ingin
kita rancang, yang dituangkan keatas kertas. Ukuran kertas yang digunakan bisa
2017 Perancangan Tata Letak Fasilitas
9 Sakti Aji Lesmana
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bermacam-macam, tergantung seberapa besar skala yang kita inginkan dalam
gambar yang kita buat nantinya. Tentunya ukuran skala yang digunakan tidak boleh
terlalu kecil. Ukuran yang biasanya digunakan dalam penggambaran template
adalah 1:100 yang berarti 1cm didalam template sama dengan 100cm pada
kenyataannya.
Template bisa juga kita sebut sebagai peta dari suatu bangunan, karena
dalam template berisi semua yang terdapat pada bangunan yang dirancang, mulai
dari ukuran jarak antara satu tempat dengan tempat lain, ukuran luas lahan, luas
ruangan, seberapa panjang tembok yang digunakan, ketebalan tembok, tata letak
barang-barang, peletakan mesin-mesin, dan juga berbagai hal-hal kecil lainnya yang
biasanya digunakan sebagai aksesoris untuk suatu ruangan, seperti halnya pot
bunga, televisi, bangku, meja, tempat sampah, lemari, dan berbagai hal lainnya yang
terdapat pada suatu tempat. Adapun tampilan yang digunakan dalam template
bersifat 2 Dimensi, yang berarti hanya bisa dilihat dari arah atas saja, sehingga
semua benda yang kita lihat hanya bisa dari arah atas saja.
Template yang dibuat akan sangat membantu dalam membangun
bangunan yang sesuai dengan keinginan kita nantinya, setiap titik-titik kecil dalam
suatu lahan akan dituangkan kedalam template, sehingga kita akan bisa melihat
kejanggalan-kejanggalan ataupun kesalahan yang berkemungkinan untuk terjadi
dalam pembuatan suatu bangunan yang tentunya apabila sudah dibangun akan
menjadi masalah untuk melakukan perubahan oleh sebab itulah template sangat
dibutuhkan.
Dengan adanya template maka peletakan barang-barang, fasilitas, mesin,
dan segala macam yang dibutuhkan akan dapat diatur dengan rapi. Tujuannya
adalah untuk merancang suatu bangunan yang tepat guna tanpa membuat banyak
kesalahan yang akan menghabiskan biaya yang besar, meningkatkan produktivitas
dari perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, tentunya dengan mengurangi
tabrakan, peletakan mesin yang strategis, susunan mesin yang sesuai dengan
urutan kerja dari masingmasing mesin dengan ruang yang tersedia.
Maka hasil dari semua itu adalah suatu rancangan pabrik yang jauh lebih
bagus dari pada hanya berdasarkan insting, biaya produksi dapat ditekan dengan
perancangan yang bagus tersebut, kenyamanan para karyawan kantor akan
meningkat dengan pengaturan ruang yang cukup leluasa dan nyaman sebagai
tempat kerja yang menjadi tempat dimana mereka menghabiskan waktu banyak
sehari-harinya.
Setelah penentuan template, langkah selanjutnya adalah membuat Area
Allocation Diagram (AAD). AAD apa prinsipnya merupakan area template yang
2017 Perancangan Tata Letak Fasilitas
10 Sakti Aji Lesmana
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
disusun berdasarkan ARD. AAD merupakan gambaran tata letak akhir, namun setiap
pusat kegiatan belum berisi fasilitas. AAD akan memperlihatkan formasi akhir tata
letak pabrik yang akan dibangun. AAD memberikan pula kemungkinan penyelesaian
tata letak apabila hasil ARD masih kurang tepat. Namun penyelesai tidak boleh
melanggar tingkat hubungan yang telah ditetapkan. Artinya, pusat kegiatanyang
harus berjauhan tidak dibenarkan menjadi berdekatan atau sebaliknya. Pada AAD
Perancang memperoleh bentuk umum aliran bahan yang akan berlaku. Dalam kasus
ini kita dapat melihat AAD (Gambar 14.7). Bila kita perhatikan, maka hasil AAD kasus
ini sudah cukup konsisten dengan ARD. Walaupun pola aliran bahan pada AAD
terlihat berbentuk lingkaran. Hubungan antarfasilitas masih sesuai dengan ARD.
Daftar Pustaka