CAPACITY REQUIREMENT
PLANNING (CRP)
1. Konsep Kapasitas.
Guna dapat mengukur beban dan kapasitas, maka harus diperhatikan ukuran
satuan yang sama. Memperhatikan fenomena tersebut maka diperlu diperhatikan
satuan yang sama dengan satuan pada bottleneck resource, sehingga akan dapat
membantu dalam bottleneck resource identification, yang merupakan tujuan utama
dalam analisis kapasitas.
2. Klasifikasi Beban.
Load dapat diklasifikasikan ke dalam tipe berikut:
Planned, terdiri dari seluruh scheduled receipts dan planned order
releases yang dihasilkan dari proses MRP. Tipe load seperti ini biasanya
diketahui duluan dan kapasitas yang dibutuhkan dapat dipersiapkan
jauh sebelum waktunya.
1. Scheduled receipts (released load), antara lain pesanan yang diberikan
oleh perencana MRP. Didalam sistem MRP ini diketahui sebagai
scheduled receipts. Sementara di lantai produksi dikenal dengan shop
order.
2. Planned Order Releases (unreleased load), adalah pesanan dalam
sistem MRP untuk tujuan perencanaan persediaan saja, hal ini tidak
muncul di lantai produksi.
Unplanned, termasuk didalamnya adalah seluruh load yang tidak
dihasilkan dari MRP. Contohnya emergencies, permintaan teknis
(engineering requests), personal work, dan berbagai situasi lainnya.
Unplanned load sebaiknya diminimasi.
4. Tahapan CRP.
Tahapan CRP terdiri atas 5 tahap utama (secara diagram ditampilkan pada
Gambar 4) yaitu:
1. Menentukan kapasitas work center: identifikasi dan menentukan work
center, menghitung kapasitas work center.
2. Memperoleh informasi pesanan dan routing: informasi scheduled
receipts dan planned order releases, informasi routing untuk setiap
item pesanan.
3. Menghitung beban (load) untuk setiap work center untuk setiap periode
perencanaan, dengan menggunakan backward scheduling, dan
menggunakan infinite loading. Kemudian kalikan beban untuk setiap
item dengan jumlah item yang dijadwalkan dalam suatu periode waktu.
4. Menggambarkan (di kertas atau layar) hasil dalam capacity
requirements plan, yang menunjukkan load vs kapasitas untuk setiap
periode.
5. Membandingkan beban work center dengan kapasitas tersedia, dan
lakukan action yang tepat.
Gambar 4. Tahapan CRP
a. Menentukan Kapasitas Work Center.
Work Center didefinisikan sebagai set dari sebuah atau beberapa mesin,
dan/atau sejumlah operator, yang dapat dipertimbangkan sebagai sebuah unit
untuk tujuan perencanaan kapasitas dan penjadwalan. Sebuah work center tidak
selalu mesin, bisa juga sebuah area atau meja kerja, sebagai contoh work center
perakitan.
b. Identifikasi Work Center.
Sumber daya dapat dikategorikan sebagai work center (gambar identifikasi
Work center disajikan pada Gambar 5) dengan beberapa cara:
Dengan kelompok mesin sejenis, secara fisik berdekatan, dengan rentang
kapasitas dan kemampuan yang kurang lebih sama.
Seluruh lini perakitan, atau flow line, dapat dinyatakan sebagai sebuah work
center.
Pengaturan beberapa mesin tidak sama ke dalam suatu cell produksi untuk
memproduksi suatu produk khusus. Maka cell tersebut dinyatakan sebagai
work center.
Didasarkan pada biaya operasi mesin, dibagi berdasarkan mahal tidaknya
biaya setup, untuk menghindari pekerjaan kecil dilakukan dalam work
center dengan biaya setup tinggi.
Gambar 5. Identifikasi Work Center.
Jawab:
Setup bisa dibagi menjadi internal setup (setup menyebabkan mesin berhenti
bekerja, mengurangi waktu kerja mesin), dan external setup (tidak mengurangi
waktu kerja mesin, setup dilakukan pada saat mesin sedang bekerja).
Jika load tidak seimbang dan atau kapasitas tidak memenuhi maka lakukan
langkah berikut:
Meningkatkan kapasitas (Increasing Capacity)
Jika tetap tidak diperoleh kondisi kapasitas ≥ load maka MPS sebaiknya
direvisi.
8. Contoh CRP
Diketahui Available Work Time = 1 x 8 x 1 x 5 x 60 = 2400 menit/minggu
Analisa
Dari grafik diketahui tidak ada masalah pada kapasitas work center A.
Pada work center B diketahui ada masalah pada periode 4 dan 5.
Pada work center C diketahui ada masalah pada periode 5 dan 6.
Secara keseluruhan ada ketidakseimbangan load dalam setiap periode
perencanaan.
Penyesuaian rencana kapasitas, dilakukan setelah menyeimlabngkan load,
sehingga pabrik disarankan atau direkomendasikan untuk beroperasi selama
1250 menit per minggu.
TUGAS 4
ANDA DIMINTA UNTUK MEMBERIKAN SEBUAH CONTOH
LENGKAP MULAI DARI RCCP, MRP DAN CRP YANG
BERKESINAMBUNGAN SATU SAMA LAIN.
TUGAS DIKUMPUL PADA TANGGAL 17 DESEMBER 2016
MAKSIMAL PUKUL 23:55.