Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PERKULIAHAN

Program Studi : Manajemen

Mata Kuliah : Production Planning & Controlling (PPC)

Kode :-

SKS : 3 (Tiga)

Dosen : Dra. Sri Hastari, MM

Topik : Perencanaan Agregat


Sub Topik :
A. Perencanaan Tugas dan Tanggung Jawab
B. Sales and Operation Planning
C. Perencanaan Produksi Agregat
D. Tujuan Perencanaan Agregat
E. Tujuan Perencanaan Agregat
F. Strategi-strategi Perencanaan Agregat
G. Sifat Perencanaan Agregat
H. Strategi Perencanaan Agregat
I. Pilihan Strategis untuk Rencana Agregat
J. Pilihan untuk Mengembangkan Rencana
K. Tahapan dalam metode Grafik

Tanggal : 5 April 2020


PERENCANAAN AGREGAT

Mukhammad Alfian Darmawan


alfiandarmawan99@gmail.com
Fakultas Ekonomi, Universitas Merdeka Pasuruan

Abstrak
Penjadwalan agregat (perencanaan agregat) menyangkut
penentuan jumlah dan kapan produksi akan dilangsungkan dalam
waktu dekat, seringkali 3-18 bulan ke depan. Manajer operasi
berupaya untuk menetukan cara terbaik untuk memenuhi ramalan
permintaan dengan menyesuaikan tingkat produksi, tingkat kebutuhan
tenaga kerja, tingkat persediaan, waktu lembur, tingkat nilai sub
kontrak, dan semua variabel lain yang dapat dikendalikan.
Proses perencanaan  agregat yang digunakan oleh perusahaan
harus tetap mengedepankan kualitas barang yang diproduksi oleh
perusahaan. Perencanaan agregat ini berhubungan dengan srategi
lokasi dalam hal penyimpanan barang yang berlebih, agar dapat
menghemat biaya penyimpanan dan resiko penyimpanan.
Kata kunci: Perencanaan, Agregat

PENDAHULUAN

Perencanaan produksi dimulai dengan meramalkan permintaan secara tepat


sebagaiinput utamanya. Selain peramalan, input-input untuk
permintaan produk tersebut juga harus memasukkan pesanan-pesanan aktual
yang telah dijanjikan. kebutuhan spare-part dan service kebutuhan persediaan
gudang, dan penyesuaian tingkat persediaan dan sebagaimana yang telah
ditentukan dalan perencanaan strategi bisnis.Peramalan permintaan biasanya
dibuat untuk kelompok-kelompok produk secarakasar (tanpa memperhatikan
perbedaan spesifikasi produk), khususnya selama periode waktu yang
panjang. Perencanaan agregat kemudian dikembangkan untuk merencanakan
kebutuhan produksi bulanan atau triwulan bagi kelompok-kelompok produk
sebagaimana yang telah diperkirakan dalam peramalan permintaan.
Perencanaan produksi akan mudah dibuat bila tingkat permintaan bersifat
konstanatau bila waktu produksi tidak menjadi kendala. Tetapi kedua
kondisi ini jarang terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata
tingkat permintaan akan berfluktuasi dan perusahaan selalu dibatasi oleh tanggal
waktu penyerahan produk.Perencanaan produksi yang tidak tepat dapat
mengakibatkan tinggi atau rendahnya tingkat persediaan sehingga mengakibatkan
peningkatan ongkos simpan atau ongkos kehabisan persediaan. Dan yang lebih
fatal, hal tersebut dapat mengurangi pelayanan kepada konsumen karena
keterlambatan penyerahan produk.
Perencanaan produksi sebagai suatu perencaaan taktis apabila dapat
memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Yang
dimaksuddengan sumber daya yang dimiliki adalah kapasitas mesin, tenaga kerja,
teknologi yangdimiliki, dan Iainnya.
Keterlinatan manajemen puncak pada tahap perencanaan produksi sangat
diperlukan, khususnya perencanaan mengenai penentuan pabrikasi, pemasaran,
dan keuangannya. Dari sudut pandang pabrikasi, perencanaan produksi
membantu dalammenentukan berapa peningkatan kapasitas yang dibutuhkan
dan penyesuaian-penyesuaiankapasitas apa saja yang perlu dilakukan.
Dari sudut pandang pemasaran, perencanaan produksi menentukan
berapa jumlah produk yang akan disediakan untuk memenuhi permintaan.
Darisudut pandang keuangan, perencanaan produksi
mengidentifikasikan besarnya kebutuhan dana dan memberikan dasar dalam
pembuatan anggaran.
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Tugas dan Tanggung Jawab

B. Sales and Operation Planning


 Perencanaan jangka menengah dimulai dengan proses yang dinamakan
perencanaan penjualan dan operasi (sales and operation planning=S&OP).
 S&OP adalah suatu proses untuk menyeimbangkan sumberdaya dan
permintaan yang diramalkan, meyelaraskan permintaan perusahaan dari
rantai pasokan dengan pelanggan .
 Salah satu tugas dari S&OP adalah menentukan rencana mana yang layak
dalam beberapa bulan mendatang.
 Keluaran S&OP disebut Rencana Agregat.

C. Perencanaan Produksi Agregat


 Perencanaan produksi agregat menentukan sumberdaya yang dibutuhkan
oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan.
 Perencanaan agregat merencanakan produksi dalam rentang waktu 6 sampai
18 bulan.
 Perencanaan agregat berfokus pada penentuan pengalokasian dan
penyesuaian kapasitas sumber daya untuk memenuhi permintaan.
 Hal tersebut dikenal dengan perencanaan agregat (agregate planning).
 Perencanaan agregat hanya mengidentifikasi kelompok atau lini produk
bukan produk individu.

D. Tujuan Perencanaan Agregat


 Tujuan utama adalah bagaimana memenuhi permintaan dengan kapasitas
yang tersedia.(Kholil M, dkk)
 Tujuan biasanya adalah memenuhi ramalan permintaan sementara
meminimalkan biaya dalam periode perencanaan (Heyzer&Render).
E. Strategi-strategi Perencanaan Agregat
 Dalam lingkungan produksi proses menguraikan rencana agregat disebut
disagregasi (disaggregation) .
 Disagregasi menghasilkan jadwal produksi induk (master production
schedule- MPS ) yang menyediakan masukan untuk sistem perencanaan
kebutuhan bahan baku (material requirements planning-MRP).
 Disagregasi: proses menguraikan rencana agregat secara lebih rinci.
 Jadwal poduksi induk: tabel waktu yang memerinci apa yang dibuat
dankapan dibuatnya.

F. Sifat Perencanaan Agregat


 Dalam lingkungan produksi proses menguraikan rencana agregat disebut
disagregasi (disaggregation) .
 Disagregasi menghasilkan jadwal produksi induk (master production
schedule- MPS ) yang menyediakan masukan untuk sistem perencanaan
kebutuhan bahan baku (material requirements planning-MRP).
 Disagregasi: proses menguraikan rencana agregat secara lebih rinci.
 Jadwal poduksi induk: tabel waktu yang memerinci apa yang dibuat dan
kapan dibuatnya.

G. Strategi Perencanaan Agregat


 Perlukah persediaan diperlukan agar dapat mengantisipasi perubahan
permintaan selama periode perencanaan?
 Perlukah perubahan diakomodasi dengan mengubah-ubah jumlah tenaga
kerja?
 Perlukah karyawan paruh waktu, atau perlukah waktu lembur dan waktu
kosong untuk mengantisipasi fluktuasi?
 Perlukah subkontraktor digunakan pada pesanan yang berfluktuasi, sehingga
tenaga kerja yang stabil dapat terjaga?
 Perlukah harga atau faktor lain diubah untuk mempengaruhi permintaan?

H. Pilihan Strategis untuk Rencana Agregat


 Pilihan kapasitas: a. Mengubah tingkat persediaan, b. Mengubah-ubah
tenaga kerja, c. Mengubah tingkat produksi, d. subkontrak, dan e.
Penggunaan tenaga kerja paruh waktu.
 Pilihan Permintaan: a. Memengaruhi permintaan, b. Tunggakan pesanan
selama periode permintaan tinggi.
 Bauran produk yang melawan tren musiman

I. Pilihan untuk Mengembangkan Rencana


 Strategi Perburuan (Chase Strategy): strategi perencanaan yang menetapkan
produksi sama dengan ramalan permintaan.
 Strategi tingkat (Level Strategy): strategi mempertahankan tingkat keluaran,
tingkat produksi, atau tingkat tenaga kerja yang konstan pada rentang waktu
perencanaan.
 Strategi Campuran (Mixed Strategy): strategi yang menggunakan dua atau
lebih variabel yang dapat dikendalikan untuk meentukan rencana produksi
yang layak.

J. Tahapan dalam metode Grafik


 Menentukan permintaan pada setiap periode.
 Menentukan kapasitas untuk waktu biasa, lembur daan subkontrak pada
seetiap periode.
 Menghitung biaya tenaga kerja, biaya merekrut, dan memberhentikan tenaga
kerja serta biaya penyimpanan persediaan.
 Mempertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada
tenaga kerja atau tingkaat persediaan.
 Mengembangkan rencana alternatif dan menelaah total biaya.

PENUTUP

Kesimpulan
Perencanaan agregat merupakan suatu elemen yang penting dalam proses
produksi, yang juga berkaitan strategi operasi yang digunakan oleh banyak
perusahaan. Perusahaan harus berhati-hati dalam menerapkan perencanaan
agregat ini, karena jika tidak maka perusahaan merugi, hal ini desebabkan
kapasitas barang yang di produksi ternyata berlebih, hal itu biasanya
menyebabkan banyak biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan
yang seharusnya dapat dinetralisir tau dihindari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/6362053/Manajemen_Operasi_Lanjutan_-
_Manajemen_Agregat Diakses tanggal 17 Maret 2020. Pukul 18.00 WIB.

Nama NPM Tanda Tangan

Mukhammad Alfian Darmawan 17.61201.002505

Anda mungkin juga menyukai