Anda di halaman 1dari 41

LOGO

Jurusan Teknik Industri


Universitas Sebelas Maret

Pengantar Teknik Industri


Pendahuluan Sistem Kualitas - 3

Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T.

E-mail : ekop2003@yahoo.com atau eko@uns.ac.id


HP atau WA : 081 2278 3991
Homepage : eko.staff.uns.ac.id
7 Alat Kualitas

“ 95% masalah yang


berkaitan dengan kualitas
dalam lantai produksi dapat
diselesaikan menggunakan
seven tools”

Kaoru Ishikawa
Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret
7 Alat Kualitas

1. Diagram Sebab-Akibat

2. Lembar Periksa

7 Alat 3. Peta Kontrol


Kualitas
(Seven 4. Histogram

Quality 5. Diagram Pareto


Tools)
6. Diagram Tebar

7. Stratifikasi

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


1. Diagram Sebab-Akibat

Disebut juga diagram Ishikawa,


dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa.
Sering kali disebut sebagai fishbone
diagram dikarenakan bentuknya yang
menyerupai tulang ikan.
Diagram sebab-akibat menggambarkan garis
dan simbol-simbol yang menunjukkan
hubungan antara akibat dan penyebab suatu
masalah.
Merupakan langkah pertama.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


1. Diagram Sebab-Akibat

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


2. Lembar Periksa
Suatu tipe khusus dari isian untuk
pengumpulan data.
Lembar pengecekan mempermudah
mengumpulkan data, membuat usaha
pengumpulan data lebih akurat, dan secara
otomatis menghasilkan ringkasan data yang
sangat efektif untuk analisis cepat.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


2. Lembar Periksa

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


2. Lembar Periksa

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3. Peta Kontrol
Peta kontrol merupakan grafik yang
digunakan untuk mempelajari bagaimana
proses produksi berubah seiring waktu.
Proses produksi berubah karena adanya
variasi.
Secara umum ada dua jenis peta kontrol
yaitu variabel dan atribut.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Variabel adalah karakteristik kualitas yang
dapat diukur dan digambarkan dalam
skala yang berkelanjutan, misalnya berat,
panjang, waktu, temperatur, tegangan,
dan sebagainya.
Alat untuk memantau perubahan proses
adalah rata-rata ( ukuran pemusatan) dan
variansi (ukuran penyebaran) data.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Rata-rata

Variansi

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Untuk memonitor kualitas berdasarkan
rata-rata
Peta kontrol X
Untuk memonitor kualitas berdasarkan
variabilitas
Peta kontrol S
Peta kontrol R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Peta Kontrol X

Peta Kontrol R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Tabel Untuk Membuat peta


kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.1. Peta Kontrol Variabel
Membuat peta kontrol X dan R

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Atribut adalah data yang dapat dihitung
dan digambarkan sebagai peristiwa atau
keadaan terpisah/diskret.
Misalnya jumlah cat yang cacat, jumlah
lubang pada panjang kabel listrik, dan
sebagainya.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Keuntungan dan kekurangan Peta Kontrol Atribut
dibandingkan Peta Kontrol Variabel
Keuntungan
Karakteristik kualitas tertentu hanya dapat di observasi sebagai
atribut
Dapat menganalisis banyak karakteristik kualitas
Peta Kontrol Atribut dapat dipahami oleh semua level
Peta Kontrol Atribut dapat dipahami oleh semua level
Kerugian
Informasi dari Peta Kontrol Atribut tidak mengambarkan ‘tingkat’
kesesuaian dengan spesifikasi
Membutuhkan ukuran yang lebih besar dari Peta Kontrol
Variabel

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Jenis Peta Kontrol Atribut
1. Peta kontrol p dan np berbasis pada
dist binomial
2. Peta kontrol c berbasis pada dist
poisson
3. Peta kontrol u ketidaksesuaian per unit
4. Peta kontrol U kombinasi
ketidaksesuaian dengan beban yang
berbeda
Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret
3.2. Peta Kontrol Atribut
Membuat peta kontrol p
Rumus

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Membuat peta kontrol p

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Membuat peta kontrol p

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Membuat peta kontrol p

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


3.2. Peta Kontrol Atribut
Membuat peta kontrol p

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


4. Histogram
Histogram adalah alat untuk
menggambarkan secara grafis distribusi
frekuensi.
Histogram membuat pengguna
mendapatkan informasi yang berguna
mengenai bentuk dan penyebaran dari
suatu set data.
Memberikan informasi sangat ringkas
dalam format diagram batang.
Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret
4. Histogram

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


5. Diagram Pareto
Prinsip Pareto menyatakan bahwa untuk
banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya
disebabkan oleh 20% dari penyebabnya.
Prinsip ini diajukkan oleh pemikir manajemen
bisnis Joseph M. Juran, yang menamakannya
berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (15
July 1848 – 19 August 1923), yang
pada 1906 mengamati bahwa 80% dari
pendapatan di Italia dimiliki oleh 20% dari
jumlah populasi.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


5. Diagram Pareto
Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat
diterapkan untuk hampir semua hal:
80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari
produk atau jasa.
80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari
kemungkinan penyebab penundaan.
20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari
keuntungan.
20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari
pendapatan perusahaan.
20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


5. Diagram Pareto

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


5. Diagram Pareto

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


6. Diagram Tebar
Diagram penyebaran merupakan cara yang
paling sederhana untuk menentukan hubungan
antara sebab dan akibat dalam dua variabel.
Cara membuatnya adalah data dikumpulkan
dalam bentuk pasangan titik (x, y).
Jika variabelnya berhubungan, titik-titik akan
membentuk sebuah garis atau kurva.
Semakin baik hubungannya, semakin rapat titik
mendekati garis.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


6. Diagram Tebar

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


6. Diagram Tebar

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


7. Stratifikasi

Stratifikasi adalah teknik yang digunakan


dengan kombinasi alat analisis data lainnya.
Ketika data dari berbagai sumber atau kategori
telah dikumpulkan, arti dari data bisa tidak
dapat dilihat.
Teknik ini memisahkan data sehingga polanya
dapat dilihat.

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


7. Stratifikasi

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret


Kata motivasi pertemuan ini
TINDAKAN

Tanpa tindakan tidak pernah ada sukses.


Sukses … harus bertindak. Sebab bagian
terpenting dari kesuksesan adalah
keberanian bertindak.
Sekarang Juga !

Jurusan Teknik Industri - Universitas Sebelas Maret

Anda mungkin juga menyukai