Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. PROFIL INDOMARET

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan


kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Dikelola oleh PT
Indomarco Prismatama, cikal bakal pembukaan Indomaret di Kalimantan dan toko pertama
dibuka di Ancol, Jakarta Utara. Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai
waralaba pertama di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada
Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari Presiden
Megawati Soekarnoputri. Hingga Oktober 2009 Indomaret mencapai 3750 gerai. Dari total
itu 2095 gerai adalah milik sendiri dan sisanya 1655 gerai waralaba milik masyarakat, yang
tersebar di kota-kota di Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogjakarta, Bali
dan Lampung. Di DKI Jakarta terdapat sekitar 488 gerai. Indomaret mudah ditemukan di
daerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai
didasarkan pada motto “mudah dan hemat”.

Lebih dari 3.500 jenis produk makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga
bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari. Didukung oleh 12 pusat
distribusi, yang menggunakan teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset
bisnis yang sangat menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di
bawah bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan Charmant.

VISI DAN MOTTO INDOMARET


 VISI INDOMARET
Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam
persaingan global.
 MOTTO INDOMARET
mudah & hemat

BUDAYA PERUSAHAAN

Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilai-nilai:


• Kejujuran, kebenaran dan keadilan
• Kerja sama tim
• Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis
• Kepuasan pelanggan

B. SISTEM DISTRIBUSI

PUSAT DISTRIBUSI

Sistem distribusi dirancang seefisien mungkin dengan jaringan pemasok yang handal dalam
menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber daya manusia yang kompeten,
menjadikan Indomaret memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret
memiliki 12 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi, Parung,
Bandung, Semarang, Jogjakarta, Jember, Surabaya, Lampung dan Medan. Dengan menjalin
lebih dari 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan
dijualnya.

SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Laju pertumbuhan gerai Indomaret yang pesat dengan jumlah transaksi 14,99 juta
transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi yang handal. Sistem teknologi informasi
Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan
dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini dengan
memperhatikan perkembangan jumlah gerai dan jumlah transaksi di masa mendatang.
Indomaret berupaya meningkatkan pelayanan dan kenyamanan belanja konsumen dengan
menerapkan sistem check out yang menggunakan scanner di setiap kasir dan pemasangan
fasilitas pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking
system (DPS). Sistem teknologi informasi ini memungkinkan pelayanan permintaan dan
suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan
efisiensi yang optimal.

MARKETING MIX STRATEGY

Sasaran pasar Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat. Lokasi gerai
yang strategis dimaksudkan untuk memudahkan Indomaret melayani sasaran demografisnya
yaitu keluarga. Strategi pemasaran Indomaret diintegrasikan dengan kegiatan promosi. Secara
berkala Indomaret menjalankan program promosi dengan berbagai cara, seperti memberikan
harga khusus, undian berhadiah maupun hadiah langsung. Indomaret menawarkan konsumen
dengan harga yang kompetitif, bahkan kadang – kadang memberikan diskon khusus untuk
menarik minat konsumen. Produk-produk yang ditawarkan Indomaret sangat variatif yang
tersusun rapi dalam rak-rak dalam ruangan yang memanjang.

C. WARALABA INDOMARET

Pada tahun 1997 Indomaret memperkenalkan sistem kemitraan kepemilikan dan


pengelolaan gerai dengan cara waralaba. Sampai Juli 2009 telah mencapai jumlah 3531 gerai
waralaba. Mitra usaha waralaba ini meliputi : koperasi, badan usaha dan perorangan. Sistem
waralaba Indomaret telah teruji keberhasilannya dengan diperolehnya penghargaan dari
Presiden Republik Indonesia sebagai Perusahaan Waralaba Nasional, pada tahun 2003.
Indomaret memiliki pusat distribusi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang,
Surabaya, Jember, Lampung dan Medan. Pengalaman panjang yang telah teruji itu mendapat
sambutan positif masyarakat, terlihat dari meningkat tajamnya jumlah gerai waralaba
Indomaret, dari 2 gerai pada tahun 1997 menjadi 1097 gerai pada Mei 2008. Program
waralaba Indomaret yang tidak rumit terbukti dapat diterima masyarakat. Bahkan, sinergi
pewaralaba (Indomaret) dan terwaralaba (masyarakat) ini merupakan salah satu keunggulan
domestik dalam memasuki era globalisasi.

KEUNTUNGAN WARALABA INDOMARET

Transformasi Pengetahuan

Bergabung dengan Indomaret, akan banyak diperoleh pengetahuan bisnis toko modern dan
sekaligus menempatkan Anda sebagai pelaku bisnis.

Potensi Pasar
Bantuan survey lokasi dari Indomaret akan memperkaya wawasan
mengenai potensi dan strategis tidaknya suatu lokasi

Tidak full time


Dukungan sistem operasional toko yang terintegrasi, membuat para investor tidak perlu
terlibat secara full time dalam operasional toko ataupun meninggalkan pekerjaan sebelumnya.

Peluang Berkembang
Investor dapat memiliki lebih dari 1 (satu) unit toko dengan tingkat kesibukan yang sama dan
dapat diatur.

Minimalisasi Risiko
Perencanaan matang, mulai survey lokasi sampai dengan pembukaan toko, kecepatan
distribusi dan kelengkapan barang dagangan, serta dukungan manajemen toko yang solid
akan membantu investor dalam menekan risiko kerugian.

PERSYARATAN MENJADI TERWARALABA INDOMARET


Jika Anda memutuskan untuk membeli hak waralaba Indomaret, langkah awal yang harus
dipenuhi adalah :
1. Warga Negara Indonesia
2. Menyediakan ruang usaha ukuran 120-150 m2 (milik sendiri/sewa)
3. Memiliki NPWP dan PKP, serta kelengkapan perijinan lainnya
4. Investasi peralatan toko dan biaya waralaba

Indomaret akan membantu Anda dalam menyiapkan pengelolaan toko dalam hal :

1. Survey kelayakan tempat usaha dan bantuan mencari lokasi


2. Perencanaan anggaran biaya
3. Studi kelayakan investasi
4. Tata ruang dan perencanaan toko
5. Pengurusan ijin usaha dan NPWP
6. Renovasi ruang usaha
7. Pembelian peralatan toko
8. Seleksi dan pelatihan karyawan
9. Standard kerja dan sistem penggajian karyawan
10. Paket sistem operasional toko dan administrasi keuangan
11. Seleksi dan kredit barang dagangan tanpa bunga dan tanpa jaminan
12. Program promosi penjual

D. SISTEM MEKANISME BARANG DI INDOMARET

SISTEM PEMBELIAN BARANG DAGANGAN

Pada dasarnya terdapat dua system pembelian barang dagangan, yaitu system pembelian
barang pokok (staple merchandise) dan anggaran barang untuk barang fesyen. Beberapa
metode peramalan permintaan dapat dilakukan untuk mendukung proses sistem pembelian,
hal ini dapat dibantu dengan informasi masa lalu maupun digunakannya alat-alat statistic
untuk memprediksi ramalan permintaan.

Secara spesifik ritel harus menentukan strategi mereknya, apakah harus membeli merek
nasional yang telah terkenal atau harus mengembangkan merek sendiri. Ritel juga harus
menentukan bagaimana dan dimana bertemu dan berkomunikasi dengan vendor, apakah
komunikasi tersebut sebaiknya dilakukan dengan tatap muka atau menggunakan teknologi
internet. Negoisasi terjadi pada saat berkomunikasi maupun ketika transaksi pembelian.
Banyak hal yang harus dicapai dalam kesepakatan, misalnya harga barang dagangan maupun
masalah pengiriman barang. Ritel biasanya mengharapkan kesepakatan dalam negoisasi ini
tidak akan banyak mengalami perubahan-perubahan dalam suatu periode tertentu. Untuk itu,
banyak ritel terus melakukan hubungan kemitraan yang strategis dengan vendor.

SISTEM PEMBELIAN BAHAN POKOK

Siklus ini digunakan untuk brang dagangan yang memiliki siklus pesanan- penerimaan-
pesanan yang relative dapat diramalkan. Akan tetapi system ini tidak dapat duganakan untuk
barang-barang fesyen, karena system ini menggunakan data pada masa lalu yang digunakan
untuk meramal penjualan di masa yang akan datang.

Laporan Manajemen Persediaan

Dalam laporan manajemen persediaan, disiapkan segala informasi mengenai persediaan


digudang, kecepatan penjualan, jumlah pemesanan, pergantian persediaan, ramalan
penjualan, dan jumlah yang harus dipesan untuk setiap SKU.
Laporan manajemen persediaan terdiri atas:

1. Daftar stock dasar


Daftar ini terdiri atas nomor stock dan deskripsi barang, berapa banyak barang
yang tersedia dan yang dipesan, serta penjualan selama 4 hungga 12 minggu
terakhir.

2. Perputaran persediaan
Pergantian persediaan yang direncanakan dibuat berdasarkan tujuan keuangan
keseluruhan dan mengendalikan system manajemen persediaan.

3. Ketersediaan produk
Untuk menentukan berapa banyak produk yang harus tersedia diperlukan
keputusan manajerial yang rumit.
4. Stok cadangan
Stok cadangan adalah stok yang digunakan untuk berjaga-jaga jika terjadi kehabisan
stok yang dikarenakan permintaan melebihi jumlah yang diperkirakan atau ketika
kedatangan barang tertunda.
5. Peramalan
Salah satu teknik untuk meramalkan penjualan adalah dengan penghalusan
eksponensial (smoothing exponential), di mana penjualan di periode waktu
yang lalu diberi bobot untuk meramalkan penjualan di periode mendatang.

Jenis ramalan yang menggunakan penghalusan eksponensial adalah permintaan


nonmusiman, yaitu meramalkan permintaan tanpa mempertimbangkan pengaruh
musiman.

6. Titik pemesanan
Titik pemesanan adalah jumlah barang minimum yang harus tersedia,
sehingga barang tidak boleh habis sebelum pesanan berikutnya datang.

7. Jumlah yang dipesan


Jumlah yang dipesan adalah selisih antara jumlah yang tersedia dan titik pemesanan.

ANGGARAN UNTUK BARANG-BARANG FESYEN

Rancangan anggaran barang mencatat investasi persediaan dalam suatu kategori


terhadap waktu. Rancangan ini hanya menjelaskan berapa banyak uang yang
dihabiskan setiap bulannya untuk mendukung penjualan dan menentukan titik impas
(break even point). Rancangan ini terdiri atas:

Distribusi persentase penjualan bulanan terhadap musim


dengan pemeriksaan persentase penjualan setiap bulannya selama beberapa periode
tahunan, maka dapat diketahui adanya perubahan.

Penjualan bulanan
Penjualan bulanan sebanding dengan penjualan total yang diramalkan untuk
periode waktu tertentu dikalikan dengan setiap persentase penjualan di tiap
bulannya

Distribusi persentase reduksi bulanan terhadap musim


Untuk memiliki barang dagangan yang cukup untuk memenuhi penjualan bulanan
yang diramalkan, maka pembeli harus mempertimbangkan factor yang dapat
mengurangi stok barang di gudang. Walaupun penjualan adalah reduksi yang utama,
nilai persediaan juga reduksi dengan adanya markdown, penyusutan, dan diskon
pada karyawan. markdown dapat diramalkan secara cukup akurat dengan melihat
data-data lama. Diskon seperti markdown diberikan pada karyawan, bukan
pelanggan. Penyusutan adalah reduksi persediaan yang disebabkan oleh pengutilan
oleh karyawan atau pelanggan, kesalahan penempatan atau kerusakan barang
dagangan, atau karena pembukuan yang buruk. Pembeli mengukur penyusutan
dengan menghitung selisih antara (1) nilai persediaan yang terekam berdasarkan
catatan barang dagangan yang dibeli dan yang diterima, dan (2) persediaan fisik di
toko dan pusat-pusat distribusi lainnya.

Reduksi bulanan
Reduksi bulanan sama dengan reduksi total dikalikan tiap
presentasenya.

Rasio stok penjualan untuk awal bulan


Rasio stok penjualan adalah persediaan yang harus tersedia pada awal bulan untuk
memenuhi ramalan penjualan. Rasio stok dengan penjualan sebanding dengan
jumlah bulan penyediaan (month of supply) pada awal bulan.

Persediaan BOM adalah pembilang, dan penjualan yang diramalkan pada bulan
tersebut adalah penyebutnya. Rasio stok-penjualan sama dengan 2 berarti
direncanakan untuk memiliki persediaan yang tersedia di awal bulan dua kali lebih
banyak dari pada yang diramalkan akan terjual. Rasio stok dengan penjualan
sebanding dengan jumlah bulan penyediaan pada awal bulan. Banyak ritel yang lebih
memilih untuk menyatakan hubungan ini sebagai minggu penyediaan (month of
supply) dikalikan empat.

Stok BOM
Jumlah persediaan yang direncanakan untuk awal bulan sama dengan penjualan
bulanan dikalikan dengan rasio stok – penjualan.

Stok akhir bulan


Stok BOM untuk bulan ini adalah sama dengan stok EOM di bulan sebelumnya.

Penambahan stok bulanan


Penambahan stok bulanan dengan jumlah yang akan dipesan untuk dikirimkan setiap
bulannya.

Penambahan stok = penjualan + Reduksi + Persediaan EOM – Persediaan BOM

Mengevaluasi Rancangan Anggaran Barang Dagangan Jika pergantian, peramalan, dan


GMROI yang sebenarnya lebih besar daripada yang direncanakan, maka kinerja lebih baik
dari yang diharapkan sehingga tidak perlu dilakukan evaluasi. Namun ada beberapa
pertanyaan tambahan yang perlu dijawab. Mengapa kinerja melebihi atau kurang dari yang
direncanakan? Apakah penyimpangan dari rencana disebabkan oleh dibawah kendali
pembali? Perlu dilakukan upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

PEMBELIAN TERBUKA

System pembelian terbuka (open to buy) dimulai setelah barang dibeli dengan menggunakan
rencana anggaran barang atau system pembelian bahan pokok. System pembelian terbuka
adalah system di mana aliran barangtersebut harus terus dicatat.

Lebih spesifiknya, system ini mencatat berapa banyak uang yang dikeluarkan tiap
bulan, dan berapa banyak yang tersisa. Pencatatan barang dan kapan harus dikirimkan harus
dicatat dengan teliti. System ini merupakan komponen penting dalam proses manajemen
barang dagangan. Penghitungan Pembelian Terbuka Untuk Periode Yang Lalu Penghitungan
pembelian terbuka di akhir periode mudah dilakukan, karena bulan telah berlalu, maka stok
akhir bulan (EOM) yang sebenarnya sebanding dengan stok EOM yang diproyeksikan.
Penghitungan Pembalian Terbuka Untuk Periode Sekarang Rencana stok EOM yang
diproyeksikan adalah sama dengan stok BOM ditambah dengan penambahan actual bulanan
(barang apa saja yang sebenarnya diterima) ditambah barang-barang yang dipesan dikurangi
rencana penjualan dan dikurangi rencana reduksi bulanan. Dengan kata kain, proyeksi rencana
stok EOM adalah estimasi baru atu perbaikan dari rencana stok EOM dari anggaran barang
dagangan. Versi baru dan perbaikan ini akan memberikan informasi untuk menghitung
ketidaktersediaan ketika rencana anggaran barang dagangan dibuat. Berikut ini adalah rumus
untuk menghitung rencana pembelian terbuka: Rencana pembelian terbuka= Stok EOM yang
direncanakan - Stok EOM yang diproyeksikan.

MENGALOKASIKAN BARANG DAGANGAN KE TOKO

Jaringan toko (chain store ) biasanya mengklasifikasikan toko-toko menjadi toko A, B,


atau C berdasarkan volume penjualan potensial masing-masing. Tiap alokasi barang ke setiap
toko tersebut berbeda- beda. Toko-toko yang lebih kecil memerlukan rasio stok penjualan
yang lebih besar dari rata-rata. Pengalokasian berlaku untuk barang-barang fesyen maupun
bahan pokok. Dengan strategi distribusi tarik (pull), pemesanan untuk bahan pokok dilakukan
di tingkat toko berdasarkan data permintaan yang diperoleh melalui POS (point of sale).
Dengan strategi dorong (push), barang dialokasikan ke toko berdasarkan permintaan histories
, posisi persediaan pada pusat distribusi ,dan kebutuhan toko.

MENGANALISIS KINERJA BARANG DAGANGAN

Terdapat tiga macam cara untuk menganalisis kinerja barang dagangan, yaitu: Analisis
ABC Analisis ABC dilakukan dengan cara mngurutkan peringkat barang dagangan dengan
beberapa ukuran untuk menentukan barang mana yang kadang kala diperbolehkan habis (out-
of-stock) dan barang mana yang harus dihapus dari stock. Analisis ini dapat dilakukan pada
segala tingkat klasifikasi barang dagangan, mulai dari SKU hingga departemen. Analisis
ABC menggunakan prinsip 80-20 yang umum, di mana kira-kira 80 persen penjualan atau
keuntungan ritel berasal dari 20 persen produk. Hal ini berarti ritel harus berkonsentrasi pada
produk yang memberikan keuntungan yang lebih besar. Langkah pertama dalam analisis
ABC adalah mengurutkan peringkat SKU menggunakan satu criteria atau lebih. Ukuran
kinerja yang paling penting untuk analisis ini adalah margin kontribusi.

Margin kontribulasi= penjualan bersih - Harga pokok penjualan - Variabel pengeluaran


lainnya.
Variable pengeluaran lain misalnya adalah komisi penjualan. Ukuran lain yang digunakan
dalam analisis ABC antara lain jumlah uang yang dihasilkan dari penjualan, penjualan dalam
satuan, margin kotor, dan GMROI. Margin penjualan atau margin kotor per kaki persegi juga
dapat digunakan.

Langkah berikutnya adalah menentukan bagaimana barang dengan tingkat keuntungan


yang berbeda. Harus diperlakukan dengan berbeda. Walaupun analisis ini disebut ABC,
terdapat juga barang D yang merupakan sisa 20 persen SKU, yang tidak satu pun terjual
selama musim lalu dan menjadi kadaluwarsa. Analisis Sell Through Analisis sell through
adalah perbandingan antara penjualan aktual dan yang direncanakan untuk menentukan
apakah markdown awal dibutuhkan atau apakah lebih banyak barang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan. Tidak ada aturan yang tepat untuk menentukan apakah sebuah
markdown dibutuhkan atau harus memesan barang lebih banyak. Pengambilan keputusan
tergantung pada pengalaman dengan barang dagangan di masa lampau, apakah barang perlu
dipromosikan, penjual dapat mengurangi resiko pembeli dengan menyediakan uang
markdown, atau hal-hal lain yang terkait.

Jika penjualan aktual lebih besar dari yang direncanakan, pemesanan ulang harus
dilakukan. Metode multiatribut Metode multiatribut digunakan untuk mengevaluasi penjual
dengan menggunakan nilai rata-rata berbobot untuk tiap penjual. Nilai ini didasarkan pada
tingkat pentingnya berbagai macam kebijakan penjual dan kinerja penjual. Pembeli dapat
mengevaluasi penjual dengan menggunakan lima langkah berikut:
1. Membuat daftar kebijakan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Daftar tidak boleh terlalu panjang atau terlalu pendek.daftar yang terlalu pendek akan
mengabaikan beberapa kebijakan yang relevan, dan daftar yang terlalu panjang akan
susah digunakan. Dalam membuat daftar hendaknya berfokus kepada satu penjual.
2. Bobot kepentingan setiap kebijakan harus ditentukan oleh pembeli atau perencana
beserta manajer barang dagangan. Disini digunakan skala 1 hingga 10, dimana 1
berarti tidak penting dan 10 berarti sangat penting. Skala ini menggunakan
pendekatan skala diferensial semantic (semantic differential scale) seperti halnya
metode multiatribut yang digunakan pada tahapan proses pemilihan alternative proses
pembelian pada Bab 2. pastikan semua kebijakan tidak menerima nilai tinggi atau
rendah semua.
3. Membuat penilaian tentang pengaruh merek individual di tiap kebijakan. Prosedur ini
juga harus merupakan keputusan gabungan antara manajer kategori dan manajer
barang dagangan.
4. Mengalikan kepentingan tiap kebijakan dengan pengaruh tiap merek atau pabriknya.
5. menjumlahkan hasil kali tiap barang untuk semua kebijakan untuk menentukan
peringkat keseluruhan penjual.

E. STRATEGI PENGGUNAAN MEREK


Dalam hal strategi penggunaan merek, ritel dihadapkan pada banyak pilihan. Ritel dapat
membeli merek yang sudah terkenal atau dapat mengembangkan label privatnya ataupun
mengembangkan bauran dari keduanya. Merek Pabrik Merek pabrik, juga dikenal sebagai
merek nasional, merupakan produk yang dirancang, diproduksi dan dipasarkan oleh penjual.
Pabrik bertanggung jawab untuk mengembangkan barang dan menjaga citra merek tersrebut.
Merek pabrik akan dapat membantu dalam hal menjaga citra toko, aliran penjualan, dan
pengeluaran penjualan atau promosi.

Ritel memberi merek pabrik karena merek tersebut memiliki pelanggan tetap orang
datang ke toko dan menanyakan barang dengan menyebutkan nama merek tersebut. Promosi
untuk merek pabrik juga membutuhkan biaya yang lebih kecil, karena pabrik telah
mempromosikan sendiri barang tersebut. Merek pabrik memiliki margin kotor yang lebih
rendah daripada merek label privat. Hal ini dikarenakan pabrik mempromosikan mereknya
sehingga meningkatkan kompetisi antara ritel.

Biasanya ritel memberikan diskon khusus untuk menarik pelanggan ke tokonya. Biaya
promosi untuk merek pabrik juga sedikit karena pabrik tersebut sudah mempromosikan
barangnya sendiri. Jika merek pabrik hanya tersedia dalam jumlah yang terbatas di gerai
ritel, maka pelanggan akan setia terhadap merek tersebut dan toko yang menjualnya.
Sebaliknya, jika merek pabrik banyak tersedia di banyak ritel, maka kesetiaan pelanggan
akan menurun karena adanya banyak pilihan.

Salah satu masalah yang timbul jika membeli merek pabrik adalah fleksibilitas ritel
dibatasi, apalagi jika produsennya mempunyai merek yang terkenal. Produsen barang tersebut
mendikte bagaimana dan dimana produk harus dipajang, diiklankan, ataupun diberi harga.
Merek Berlisensi Merek berlisensi adalah merek di mana ritel ataupun pihak yang membeli
menandatangani surat kontrak dengan pemilik merek yang terkenal untuk mengembangkan,
memproduksi, dan menjual merek tersebut. Pemegang lisensi dapat berupa:
Pihak yang memiliki kontrak dengan pabrik untuk memproduksi produk lisensi
tersebut.
Pihak ketiga yang memegang kontrak untuk memiliki barang
bermerek tersebut dan kemudian dapat menjualnya.
Label privat Label privat adalah merek produk yang dibuat dan hanya tersedia untuk
dijual oleh ritel. Apabila ritel memutuskan untuk menggunakan label privat, maka sebagai
konsekuensinya ritel tersebut harus mempromosikan produknya sendiri. Merek atau Toko
Ada beberapa perusahaan yang telah menjadi pabrik juga berubah menjadi ritel, pabrik-
pabrik tersebut berubah menjadi ritel dikarenakan: a). Dengan menjadi ritel mereka
mempunyai kendali sepenuhnya terhadap penyajian barang ke publik, b). Pabrik dapat
menggunkan took-toko ini untuk menguji barang dagangan dan konsep barang dagangan
yang baru,
c). Untuk memamerkan barang ke publik.
F. PENGAMBILAN SUMBER DAYA LUAR NEGERI

Banyak ritel menggunakan pemasok luar negeri dengan alasan untuk menghemat biaya,
namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Efek negara asal; ritel dapat mengambil dari negara berkembang yang memiliki
keunggulan tehnologi.
2. Fluktuasi mata uang asing;
3. Pajak; tehadap barang impor tersebut.
4. Zona perdagangan bebas; apakah kawasan tersebut termasuk dalam Free
Trade Zone.
5. Biaya pengangkutan persediaan; yang tentunya akan lebih tinggi.
6. Biaya transportasi.

G. ANALISIS SWOT INDOMARET

Strength (Kekuatan)
Sejak menggulirkan pola waralaba pada 1997, Indomaret memang bak primadona yang
banyak ditaksir investor. Dengan omset rata-rata per gerai per hari mencapai Rp 7-9 juta,
siapa yang tidak tergiur? Dengan perolehan omset itu, diperkirakan investasi untuk setiap
gerai yang berkisar Rp 300350 juta (belum termasuk properti) akan habis selama kurang-
lebih tiga tahun.Sudahbegitu,jualan yang ditawarkan menyangkut kebutuhan pokok sehari-
hari yang memang semua orang perlu dan membutuhkan. Tak pelak, Indomaret terus
menggeliat dan makin menggiurkan.

Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan bisnis waralaba Indomaret antara lain:
- Waktu jam operasional yang terlalu panjang buka jam 07.00-22.00 WIB, pada moment-
moment tertentu (Idul Fitri, Tahun Baru) s/d jam 24.00 WIB
- Barang dagangan yang dijual atau dipajang sebagian besar makanan siap saji.
- Belum mencukupi kebutuhan dapur (sayuran).
- Belum memperhatikan lingkungan terutama para pedagang kecil.

Oportunities (Peluang)
Kehadiran Indomaret telah menginspirasi pertumbuhan minimarket- minimarket lainnya.
Menurut harian Surya, gerai minimarket di Jawa Timur telah mencapai 1200 toko.
Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah. Artinya tumbuh dan meluasnya bisnis ini
memang banyak diminati para investor. Lewat medium bisnis retail ini, celah peluang bisnis
dan peluang kerja tercipta. Dan inilah alternatif bisnis yang prospektif saat ini dan masa
mendatang.

Threats (Ancaman)

Bisnis ritel Indonesia masih dikuasai oleh empat nama besar: Carrefour, Matahari, Hero,dan
Indomaret. Ke depan, tren multiformat yang akan mendominasi. Ancaman juga datang dari
perusahaan manufaktur yang membuka toko sendiri

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Indomaret merupakan salah satu ritel raksasa di Indonesia yang diburu oleh Investor. Hal
yang paling menarik dari bisinis ritel indomaret sendiri yaitu walaupun keuntungan franchise
Indomaret hanya 2%, ritel ini diburu oleh paa investor Karena berinvestasi di indomaret bisa
berkelanjutan dalam jangka waktu panjang, karena yang dijual adalah kebutuhan sehari-hari.

Indomaret telah menyediakan produk yang beragam yang sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumennya. Hasil yang telah dicapai Indomaret ini disebabkan oleh tata lay out
yang rapih, tempat yang nyaman, tempat strategis, pelayanan yang apik untuk selevel ritel
kebutuhan pokok, dan respon yang cepat untuk menyediakan produk yang baru dan bervariasi
baik dalam merek produk maupun ukuran produk sehingga konsumen memiliki ketertarikan
untuk membeli dan mencoba produk-produk yang ditawarkan.

Indomaret juga berinovasi dengan mebuat merk lokal/merk berlogo indomaret untuk
barang pengganti yang dijual lebih murah dari barang sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai