memberikan bantuan jasa kepada mereka yang tidak mampu mengembangkan usahanya.
5. Meningkatkan kerjasama antara para anggota agar dapat menjalankan usahanya dengan
lebih professional.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Yang dapat menjadi anggota APMT adalah :
a) Warga Negara Indonesia
b) Pedagang atau usahawan Mini Market yang telah mengajukna permohonan menjadi
anggota APMT
2. Keanggotaan Asosiasi ini terdiri dari :
a) Anggota Biasa
b) Anggota Luar Biasa
c) Anggota Kehormatan
3. Keanggotaan tersebut dalam ayat 2 (dua) pasal ini adalah sebagai berikut :
a) Anggota Biasa adalah para pengusaha mini market yang ada di kota tasikmalaya, yang
sudah mendaftarkan diri pada asosiasi ini
b) Anggota Luar Biasa adalah pelaku pasar lainnnya yang menjalankan dan / atau mempunyai
kaitan, dengan kepentingan para pengusaha mini market, yang mendaftarkan diri pada
asosiasi ini.
c) Anggota kehormatan adalah orang yang mempunyai kepedulian dan bersedia membantu
mengembangkan usaha / organisasi pengusaha mini market dan / atau orang yang mempunyai
wawasan tinggi guna memajukan organisasi yang diangkat dan / atau ditunjuk oleh ketua
d) Anggota APMT adalah orang perorang (individu / personal) yang berstatus sebagai
pengusaha mini market atau orang perorang yang aktivitasnya berhubungan dengan mini
market
Pasal 8
Keanggotaan berakhir karena :
a) Meninggal Dunia
b) Mengundurkan diri
c) Diberhentikan oleh pengurus karena melakukakan tindakan yang merugikan Asosiasi
Pasal 9
1. Setiap anggota biasa dan luar biasa berhak :
a) Memilih dan dipilih
b) Ikut serta dan aktif dalam kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi ini
c) Berbicara dan / atau bersuara dalam musyawarah / rapat Asosiasi ini
2. Setiap anggota berkewajiban untuk :
a) Menjunjung tinggi nama baik Asosiasi, memahami, mentaati, dan mengamalkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga asosiasi ini
b) Memberikan sumbangan baik moril maupun materil buat Asosiasi ini
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 10
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Sekretaris
4. Ketua Bidang
5. Anggota
BAB V
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 11
1. Musyawarah Daerah APMT mempunyai kekuasaan tertinggi dalam asosiasi ini
2. Musyawarah Daerah APMT diselenggarakan sekurang kurangnya sekali dalam 5 (lima)
tahun
3. Kecuali Musyawarah Daerah yang dimaksud dalam ayat 2 (dua) pasal ini, Badan Pengurus
berwenang sewaktu waktu mengadakan rapat pimpinan (RAPIM) APMT apabila di
pandang perlu, bahwa suatu keputusannya harus melalui pembahasan para pimpinan APMT.
4. Jenis jenis musyawarah dan rapat :
- Jenis musyawarah tingkat Daerah
- Jenis musyawarah biasa atau rapat yang sifatnya insidentil
- Jenis musyawarah atau rapat bulanan selambat-lambatnya enam bulan sekali
Pasal 12
Penasehat berkewajiban memberikan pertimbangan atau nasehat disetiap jenjang
kepengurusan baik diminta maupun tidak diminta untuk kepentingan anggota maupun
organisasi APMT.
Pasal 13
1. Pemberitahuan Musyawarah Daerah APMT dilakukan dengan surat tercatat dan
mencantumkan tempat, waktu, acara rapat dan hal hal yang dianggap perlu oleh badan
pengurus, sekurang kurangnya seminggu sebelum musyawarah daerah diadakan.
2. Dalam hal hal yang sangat mendesak, menurut penilaian badan pengurus jangka waktu
tersebut dapat dipersingkat menjadi sekurang kurangnya satu bulan.
3. Musyawarah Daerah APMT dipimpin oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum atau yang
di tunjuk oleh Ketua setelah dikonsultasikan dengan penasehat.
Pasal 14
1. Tanpa mengurangi ketentuan lainnnya dalam Anggaran Dasar ini, Musyawarah Daerah
APMT dinyatakan sah, apabila yang hadir atau diwakili sekurang kurangnya (setengah
ditambah) satu (1) jumlah perwakilan (APMT).
2. Dalam Musyawarah daerah APMT masing masing perwakilan yang di tunjuk atau
mendapat mandat berhak mengeluarkan satu suara.
BAB VI
BADAN PENGURUS
Pasal 17
1. APMT dipimpin oleh seorang Ketua, dan beberapa orang wakil ketua, seorang Sekretaris
dan wakil sekretaris, sorang bendahara dan ketua bidang.
2. Para anggota Badan Pengurus di angkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
3. Yang dapat diangkat sebagai pengurus harian ( Ketua, Sekretaris, Bendahara ) adalah para
pengusaha mini market
4. Yang dapat diangkat sebagai Anggota Badan Pengurus hanya Anggota Biasa dan Anggota
Luar Biasa. APMT dan sedapat dapatnya yang bertempat tinggal di tempat tinggal atau
bertempat usaha diwilayah kedudukan APMT.
Pasal 18
1. Penasehat Organisasi Asosiasi Pengusaha Mini Market Tasikmalaya (APMT) diangkat
kepengurusan atas dasar keputusan keputusan pengurus.
2. Yang dapat diangkat menjadi Anggota majelis Pertimbangan adalah tokoh tokoh
pengusaha mini market dan tokoh masyarakat yang dianggap mampu membina dan
mengembangkan Bisnis yang bersih dan profesional, yang jumlahnya disesuaikan kebutuhan
Pasal 19
Surat surat keluar ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris, sedangkan surat surat
mengenai pengeluaran atau penerimaan uang ditandatangani oleh Ketua dan bendahara.
Pasal 20
1. Badan Pengurus wajib menjunjung tinggi dan melaksanakan ketentuan ketentuan dalam
Anggaran Dasar Rumah Tangga serta menetapkan peraturan peraturan tentang cara
menyimpan dan mempergunakan kekayaan APMT.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 22
1. Keuangan APMT diperoleh dari :
a. Uang pangkal keanggotaan
b. Uang sumbangan dari anggota dan pihak lain yang tidak bersifat mengikat
c. Penghasilan dari usaha usaha yang sah
2. Pengeluaran dana berdasarkan program kerja atau ketentuan organisasi.
3. Laporan penerimaan dan pengeluaran dana harus transparan dan harus dipertanggung
jawabkan dalam rapat anggota.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
KETENTUAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 23
1. Anggaran Dasar APMT hanya dapat dilakukan perubahan oleh Musyawarah Daerah, atau
Musyawarah daerah Luar Biasa yang diadakan khusus untuk melakukan perubahan Anggaran
Dasar dan ketentuan Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga memuat peraturan peraturan yang menurut Anggaran Dasar
harus diatur didalamnya dan ketentuan ketentuan mengenai hal hal lain yang dianggap
perlu oleh badan pengurus.
3. Peraturan peraturan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan ketentuan Anggaran Dasar ini.
BAB IX
PEMBUBARAN ASOSIASI
Pasal 24
1. Keputusan tentang pembubaran Asosiasi hanya dapat diambil dengan sah oleh rapat
Anggota Asosiasi dalam Musyawarah Daerah, yang mana harus dihadiri sekurang
kurangnya lebih dari (setengah) Pengurus Anggota APMT keputusan tersebut harus
disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam musyawarah tersebut.
2. Apabila dalam rapat yang dimaksud ayat 1 (satu) pasal ini, apabila kuorum tidak tercapai,
pembubaran itu diputuskan dengan keputusan yang diambil di luar musyawarah tersebut,
yang dimaksud adalah dengan menunjuk team likuidasi yang ditetapkan dalam rapat tersebut
diatas.
BAB X
PERATURAN PENUTUP
Pasal 25
1. Hal hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga akan diatur dan atau di putuskan oleh Badan Pengurus.
Ditetapkan di : Tasikmalaya
Pada Tanggal : .... Desember 2014
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI PENGUSAHA MINI MARKET TASIKMALAYA (APMT)
BAB I
USAHA
Pasal 1
a. Menghimpun serta menggerakkkan segenap potensi pengusaha mini market terlibat aktif
dalam proses aktivitas Ekonomi APMT serta membangun jaringan seperti perbankan, swasta,
media, LSM, dan pemerintah.
b. Mengadakan kegiatan kegiatan untuk mengembangkan daya nalar, melatih
kepemimpinan, mengupayakan peningkatan kesejahteraan pedagang pasar dan
mengembangkan seni dan budaya nasional serta kegiatan pada bidang sosial dan Ekonomi
serta hukum.
c. Kerjasama dengan segenap organisasi sosial kemasyarakatan atas dasar persamaan hak dan
derajat, gotong royong dan saling menghormati.
d. Melakukan konsultasi dengan pihak pihak yang terkait seperti pemerintah, swasta dan
perbankan yang menyangkut pembinaan dan pengembangan pengusaha mini market.
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
Keanggotaan Asosiasi Pengusaha Mini Market Tasikmalaya terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan
Pasal 3
a. Untuk dapat diterima menjadi anggota biasa APMT diharuskan mengisi formulir
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 9
a. Dewan Pimpinan Daerah adalah mandataris Musyawarah pengusaha mini market untuk
memimpin Asosiasi ini, guna melaksanakan tugas dan usaha sesuai dengan tujuan Asosiasi,
dan melaksanakan program kerja dan keputusan Musyawarah Daerah, mengambil sikap dan
kebijaksanaan serta membuat peraturan atau keputusan guna mencapai tujuan tersebut.
b. Bilamana dianggap perlu maka Ketua berhak membentuk lembaga lembaga otonom
Pasal 14
Pelaksanaan skorsing terhadap anggota atau pengurus adalah sebagai berikut :
- Anggota atau Pengurus yang melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
maupun peraturan organisasi lainnya, dapat diskors oleh Dewan Pimpinan yang secara
organisatoris berada pada jenjang yang lebih tinggi.
- Anggota atau Pengurus yang diskors dapat membela diri dalam musyawarah/rapat
Pasal 15
Tahapan Skorsing terhadap Anggota atau Pengurus Asosiasi ini adalah apabila melanggar
Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga maupun peraturan organisasi lainnya maka
akan diberi peringatan sebanyak tiga kali berturut turut, apabila melakukan pelanggaran
maka akan diberikan sanksi berupa dikeluarkan dari keanggotaan APMT.
BAB VI
MASA BAKTI KRITERIA KEPENGURUSAN
Pasal 18
Masa bakti kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah APMT adalah 5 (lima) tahun.
Pasal 19
Persyaratan menjadi pengurus adalah sebagai berikut :
- Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Memiliki loyalitas terhadap APMT dan tidak tercela
- Pengusaha mini market
- Telah menjadi anggota APMT selama 1 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
BAB VII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 20
Musyawarah Daerah merupakan kekuasaan tertinggi APMT dan diadakan sekali dalam 5
(lima) tahun.
Musyawarah Daerah dikatakan syah apabila dihadiri oleh (setengah) ditambah 1 (satu)
Apabila Quorum pada butir c tersebut tidak tercapai, maka Musyawarah Nasional dapat
ditunda selama 1x24 jam, dan apabila belum tercapai quorum juga maka ditunda lagi selama
1x3 jam dan dinyatakan syah.
Pasal 21
Apabila dipandang perlu maka Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan atas
undangan Majelis Pertimbangan Organisasi serta dihadiri (setengah) dari peserta yang
hadir ditambah 1 (satu).
Pasal 22
a. Musyawarah Kerja daerah merupakan kekuasaan tertinggi kedua setelah Musyawarah
Daerah dan diadakan sekurang kurangnya 1 (satu) kali dalam satu periode.
b. Musyawarah Kerja Daerah dihari oleh Ketua.
c. Rapat Pimpinan Daerah diadakan apabila dipandang perlu oleh Ketua.
d. Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh Ketua.
Pasal 23
Muysawarah Daerah merupakan kekuasaan tertinggi organisasi diadakan 1 (satu) kali dalam
5 (lima) tahun.
Pasal 24
Hak dan suara dalam pengambilan keputusan :
a. Setiap peserta permusyawaratan memiliki hak suara dan hak bicara.
b. Keputusan keputusan dalam permusyawaratan diambil atas dasar musyawarah dan
mufakat, kecuali bila dipandang perlu mengambil keputusan dilakukan berdasarkan suara
terbanyak.
BAB VIII
KEUANGAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 25
a. Keuangan APMT terdiri dari uang pendaftaran untuk menjadi anggota APMT sebesar
Rp............,- sekali dalam seumur hidup.
b. Bagi anggota biasa membayar iuran bulanan sebesar Rp,.......................,Pasal 26
Pertanggung jawaban Keuangan dilakukan pada akhir masa jabatan.
BAB IX
PENASEHAT
Pasal 27
a. Penasehat organisasi adalah merupakan badan yang bersifat kolektif dan bertugas
memberikan pengarahan, petunjuk, pertimbangan, saran dan nasehat kepada Dewan
Pimpinan Daerah APMT untuk melaksanakan hasil Musyawarah Daerah.
b. Majelis Pertimbangan Pusat dapat melaksanakan Musyawarah Daerah Luar Biasa apabila
Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat menyelenggarakan MUSDA selama 6 (enam) bulan
setelah habis masa jabatannya.
BAB X
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 28
Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Musyawarah daerah
(MUSDA).
BAB XI
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 29
Asosiasi Pengusaha Mini Market (APMT) dapat dibubarkan oleh Musyawarah Daerah Luar
Biasa apabila disetujui oleh (tiga per empat) peserta yang hadir.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 30
a. Hal hal yang belum tercantum pada Anggaran Rumah Tangga akan diatur kemudian
dengan peraturan khusus yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Daerah.
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Musyawarah Daerah pada tanggal ...... desember
2014 di Tasikmalaya.
Ditetapkan : Tasikmalaya
Pada tanggal : ....... Desember 2014