Anda di halaman 1dari 63

Market Intelligence

Produk Pertanian

2014 ITPC Osaka


Daftar Isi

Daftar Tabel, Gambar dan Bagan 2

Kata Pengantar 4

Peta Jepang 5

I. Pendahuluan 6

1. Pemilihan Negara 6

2. Latar Belakang Pemilihan Produk Pertanian 7

3. Profil Jepang 8

II. Potensi Pasar Jepang 16

1. Ekspor dan Impor Jepang-Dunia 35

2. Potensi Pasar Ekspor ke Jepang 40

3. Kebijakan Impor Produk Pertanian di Jepang 44

4. Saluran Distribusi Produk Pertanian di Jepang 50

5. Hambatan Lainnya 51

III. Peluang dan Strategi 54

1. Peluang 54

2. Strategi 56

IV. Informasi Penting 59

1. TPO/Perwakilan Negara Jepang di Indonesia 59

2. Kamar Dagang Jepang 60

3. Asosiasi Terkait Produk Pertanian di Jepang 61

4. Daftar Pameran Terkait HS Produk Pertanian di Jepang 61

5. Perwakilan Indonesia di Jepang 62

Referensi 63

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 1


Daftar Tabel

Tabel 2.1 Potensi Ekspor HS 080720 Pepaya Indonesia ke Jepang Tahun 2013 41

Tabel 2.2 Potensi Ekspor HS 080390 Pisang Indonesia ke Jepang Tahun 2013 43

Tabel 2.3 Potensi Ekspor HS 080440 Apokat Indonesia ke Jepang Tahun 2013 44

Tabel 2.4 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013 51

Tabel 2.5 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013 52

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Piramida Populasi Jepang 2012 berdasarkan umur dan jenis kelamin 9

Gambar 1.2 Peta Kepadatan Penduduk berdasarkan perfektur (Data per 31 Maret 2009) 11

Gambar 2.1 Ekspor Pepaya Dunia, 2013 19

Gambar 2.2 Ekspor Pepaya Dunia, Periode 2009-2013 19

Gambar 2.3 Impor Pepaya Dunia, 2013 20

Gambar 2.4 Impor Pepaya Dunia, Periode 2009-2013 21


Gambar 2.5 Ekspor Durian Dunia, 2013 23

Gambar 2.6 Ekspor Durian Dunia, Periode 2009-2013 23

Gambar 2.7 Impor Durian Dunia, 2013 24

Gambar 2.8 Impor Durian Dunia, Periode 2009-2013 25


Gambar 2.9 Ekspor Pisang Dunia, 2013 28
Gambar 2.10 Ekspor Pisang Dunia, Periode 2011-2013 28
Gambar 2.11 Impor Pisang Dunia, 2013 29
Gambar 2.12 Impor Pisang Dunia, Periode 2011-2013 30
Gambar 2.13 Ekspor Apokat Dunia, 2013 32
Gambar 2.14 Ekspor Apokat Dunia, Periode 2009-2013 32
Gambar 2.15 Impor Apokat Dunia, 2013 34
Gambar 2.16 Impor Apokat Dunia, Periode 2009-2013 34

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 2


Gambar 2.17 Impor Pepaya Jepang, Periode 2009-2013 36
Gambar 2.18 Impor Durian Jepang, Periode 2009-2013 37
Gambar 2.19 Impor Pisang Jepang, 2013 38
Gambar 2.20 Impor Pisang Jepang, Periode 2011-2013 39
Gambar 2.21 Impor Apokat Jepang, Periode 2009-2013 40

Daftar Bagan

Bagan 2.1 Prosedur perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang 48

Bagan 2.2 Alur distribusi produk pertanian impor di Jepang 50

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 3


KATA PENGANTAR

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena

telah dapat menyelesaikan Market Intelligence “Produk Pertanian” untuk tahun 2014 ini.

Market Intelligence (Martel) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran

potensi pasar untuk pertanian, khususnya untuk produk papaya, pisang, durian, dan

alpukat di Jepang. Adapun isi dari Martel ini dibuat berdasarkan acuan “Outline Market

Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar

Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Martel

disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu produk, peraturan

impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi

pasar dan informasi penting lainnya.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam Martel ini dapat

bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam

menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, Oktober 2014

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 4


PETA JEPANG

 Luas daratan negara Jepang adalah 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Negara Amerika Serikat

(bandingkan dengan luas negara Indonesia 2.027.087 km2)

 Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah Barat, Korea Utara dan Korea Selatan di bagian Selatan dan China di

bagian sebelah Barat Daya

 4 (empat) pulau utama Jepang adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 5


BAB I. PENDAHULUAN

1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan data

Kementerian Perdagangan RI, selama 5 ( lima ) tahun terakhir, yaitu periode 2009 -

2013, perdagangan Indonesia–Jepang menunjukkan trend positif sebesar 10 %. Pada

periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun 2013, total

perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 45,95 milliar, dengan nilai ekspor

sebesar 17,04 miliar dan impor sebesar USD 28,90 milliar. Pada periode ini Indonesia

mengalami defisit sebesar USD 11,86 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids

(USD 3,79 miliar); natural rubber, balata ( USD 1,13 miliar ); nickel mattes, nickel

oxide sinters (USD 0,93 miliar); copper ores and concebtrates ( USD 0,81 miliar );

plywood, veneered panels and similar laminated wood ( USD 0,74 miliar ).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti parts &

access of motor vehicles ( USD 1,77 miliar ); Trucks, motor vehicles for the transport of

goods ( USD 0,64 miliar ); cars ( incl. station wagon ) ( USD 0,52 miliar ); Flat-rolld

products of iron/non-al/s wdth>/=600mm,hr,not clad ( USD 0,46 miliar ).

Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi: (1) copper ores and

concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from

coal; (3) nickel mattes; (4) natural rubber, balata,gutta-percha; (5) refined copper and

copper alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar laminated

wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8) insulated wire, cable and other

insulated electrical conductors; (9) crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought

aluminium. (Kemendag)

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 6


Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa produk seperti: (1)

incompletely knocked down motor vehicles; (2) parts of accessories of the motor

vehicles of headings no. 8701 to 8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4)

parts, suitable for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for the

transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing housings; (7) flat-rolled

products of iron or non-alloy steel; (8) refined copper and copper alloys, unwrought; (9)

tubes, pipes and hollow profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely

or principally with the machinery. (Kemendag)

2. Latar Belakang Pemilihan Produk Pertanian

Latar belakang ITPC memilih produk pertanian ini karena:

a. Tingginya tingkat produksi dalam negeri

Terutama untuk empat produk pertanian berikut ini : Pepaya, Durian, Pisang,

Alpukat. Namun, tingginya tingkat produksi dalam negeri ini tidak disertai

dengan jumlah ekspor yang besar, bahkan untuk produk-produk yang

permintaannya sangat tinggi di dunia internasional, seperti pisang dan apokat.

b. Indonesia sebagai negara agraris

Indonesia yang memiliki tanah yang subur memiliki keuntungan karena

mudahnya menghasilkan produk pertanian yang memadai. Kemudian, program

pemerintah baru yang mencanangkan pertanian yang berbasiskan riset,

berpotensi membawa Indonesia menghasilkan bibit-bibit unggul yang dapat

bersaing dengan bibit-bibit unggul dari negara lain.

c. Pertumbuhan jumlah impor Jepang untuk produk durian dan apokat dalam lima

tahun terakhir. Terutama untuk produk apokat, Jepang mengalami pertumbuhan

jumlah impor hampir dua kali lipat dalam lima tahun.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 7


3. Profil Jepang

a. Geografi

Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur

yang dikelompokkan menjadi 8 atau 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku,

Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku, Kyushu dan Okinawa (8 wilayah

apabila Okinawa Prefektur dimasukkan ke dalam wilayah Kyushu dan menjadi

9 wilayah apabila Okinawa dikeluarkan dari wilayah Kyushu dan menjadi

wilayah ke 9 sendiri). Sedangkan kota-kota utama di Jepang yaitu Tokyo,

Yokohama, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Nagoya, Kawasaki, Saitama,

Hiroshima, Sendai dan Fukuoka di samping kota-kota lainnya.

b. Pemerintahan

Jepang merupakan negara monarki konstitusional, dimana Kepala Negaranya

dijabat oleh seorang Kaisar. Walaupun demikian di Jepang kekuasaan Kaisar

sangat terbatas. Kaisar hanya bertindak sebagai simbol negara dan lambang

persatuan bagi rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak

ditangan Perdana Menteri. Sedangkan badan legislatif di Jepang adalah

National Diet yang terdiri dari House of Representatives ( 480 kursi ) dan

House of Councillors ( 242 kursi ). Perdana Menteri akan dilantik oleh Kaisar

setelah mendapat persetujuan dari Diet Nasional.

d. Demografi

Populasi penduduk Jepang per 1 Oktober 2014 adalah 127.098.000 jiwa. Data

ini menurun 0.17 % bila dibandingkan data per 1 Oktober 2013 sebesar

127.298.000 jiwa. Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria

berjumlah 61.80 juta jiwa (48.6 % dari total populasi penduduk Jepang) dan

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 8


penduduk wanita berjumlah 65.29 juta jiwa (51.4 %). Jumlah penduduk wanita

lebih banyak 2.8 % dibandingkan dengan jumlah penduduk pria.

Gambar 1.1. Piramida Populasi Jepang 2014 berdasarkan umur dan jenis kelamin

Sumber: www.indexmundi.com/japan/age=structure.html

Presentase penduduk yang berusia 0-14 tahun adalah 13 % dari total

populasi penduduk Jepang, sedangkan penduduk yang berusia 15-64 tahun

sebesar 61.5 % dari total populasi. Jumlah penduduk yang berusia 65 tahun

keatas sebesar 25.8 % dari total populasi. Persentasi penduduk yang berusia 65

tahun keatas di Jepang ini merupakan populasi yang tertinggi di dunia

mengingat pola hidup yang dijalankan di Jepang dan jaminan sosial dan

kesehatan yang diberikan oleh Pemerintah Jepang.

Populasi terbesar adalah di sepanjang pesisir Pasifik di mana medan

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 9


cuacanya ringan dibandingkan cuaca di daerah lain dengan fasilitas transportasi

yang sangat memadai dan industri yang juga sangat berkembang. Populasi

Jepang umumnya berpusat di kota-kota besar, bahkan sekitar 70 % dari

penduduk tinggal di dataran pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal

inilah yang mengakibatkan majunya industrialisasi di daerah-daerah tersebut

disertai dengan pergeseran penduduknya ke arah kota-kota besar di satu sisi

dan di sisi lain terjadilah penurunan populasi di daerah-daerah pertanian.

Gambar 1.2. Peta Kepadatan Penduduk berdasarkan prefektur (Data per 31 Maret 2009).

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 10


Pada tahun 2013, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83 tahun, dan

merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi

Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran

pascaperang dan akhir-akhir ini diikuti dengan penurunan tingkat angka

kelahiran menjadi 1.41 (normal tingkat kelahiran yang diperlukan untuk

menjaga kestabilan jumlah populasi suatu negara untuk jangka panjang

minimal 2.1).

Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang homogen dalam etnis, budaya

dan bahasa, dengan hanya sedikit populasi pekerja asing ( 1.6 % dari total

populasi penduduk Jepang ). Penduduk minoritas di Jepang didominasi oleh

orang-orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, dan orang

Brazil-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi tersebut di atas sedikit banyak

menyebabkan munculnya sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan

menurunnya populasi angkatan kerja ( usia muda ) dan meningkatnya biaya

jaminan sosial seperti uang pensiun dikarenakan semakin menuanya populasi

penduduk di atas 65 tahun. Dari sejumlah masalah sosial yang timbul termasuk

di dalamnya masalah meningkatnya jumlah generasi muda yang memilih untuk

tidak menikah atau tidak berkeluarga ketika dewasa.

e. Infrastruktur

Berdasarkan data tahun 2013, energi di Jepang berasal dari LNG 43,2 %,

batu bara 30,3 %, 1,0 % tenaga nuklir, minyak tanah 14,90 % dan 8,5 %

tenaga air serta new energy dll 2,20 % . Sebesar 32 % listrik Jepang dipasok

oleh tenaga nuklir. Namun menurut Data pada bulan Desember 2012,

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 11


setelah gempa Tohoku pada bulan Maret 2011 menurun 2 %. Setelah musibah

reaktor nuklir di Fukushima terjadi berikutnya, sebagian besar reaktor nuklir di

Jepang dinon-aktifkan dan Jepang mulai beralih ke sumber-sumber energi

non-nuklir lainnya. Walaupun pada prakteknya ditemui berbagai kesulitan

dengan usaha pengurangan pemakaian tenaga nuklir tersebut terutama bagi

dunia industri dan kantor-kantor pemerintahan yang berakibat pada

pembengkakan biaya energi yang harus dikeluarkan sehingga harus dilakukan

upaya pemakaian yang ekstra hemat seperti pengurangan pemakaian alat-alat

elektronik dan lampu yang tidak diperlukan baik di semua tempat antara lain di

lingkungan perkantoran, area perumahan, lampu penerangan di jalan dan

jembatan dan berbagai mall, supa dan department store.

Sistem transportasi utama di Jepang bertumpu pada penggunaan kereta

yang sangat tepat waktu, cepat dan aman bagi konsumen. Alternatif lain yang

juga nyaman adalah penggunaan bis antar kota dan antar prefektur dengan

jadual yang pasti. Selain sistem kereta yang sangat terpadu dan penggunaan bis

antar kota dan antar prefektur itu, Jepang juga memiliki infrastruktur di

transportasi udara yang mapan seperti memiliki 176 buah airport baik untuk

penerbangan lokal maupun internasional. Untuk penerbangan domestik, airport

terbesarnya adalah Haneda airport di Tokyo, dan untuk penerbangan

internasionalnya maka beberapa airport pentingnya adalah Narita International

Airport di Tokyo, Kansai International Airport ( KIX ) di Osaka dan Chubu

Centrair International Airport di Nagoya. Sedangkan untuk pelabuhan

terbesarnya adalah Nagoya Port yang berkontribusi sebesar 10 % dari total

perdagangan Jepang di samping ada beberapa pelabuhan penting lain yaitu

Osaka Port, Kobe Port, Yokohama Port dan Fukuoka Port.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 12


f. Ekonomi

Jepang adalah salah satu dari 3 ( tiga ) negara dunia dengan ekonomi

terbesar serta termaju di dunia. Berdasarkan survey dari banyak lembaga

internasional, ekonomi Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (setelah

China) dan ketiga di dunia ( selain AS dan China ). Jepang selama ini dikenal

sebagai negara yang sangat inovatif dan kreatif serta memiliki semangat

berkarya yang tinggi sehingga walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu

tetapi dengan semangat dan disiplin kerja yang dimiliki mereka mampu

menciptakan dan mengembangkan berbagai penemuan-penemuan penting

dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah

karena Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras,

pantang menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin.

Berdasarkan data dari World Bank ( 2012 ), GDP per kapita Jepang sebesar

$47.096,48 dan GNI per kapita $47.870 ( berdasarkan nilai US dollar terkini ),

dengan demikian Jepang berada di urutan ke 12 negara dengan GDP dan GNP

perkapita terbesar di dunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi nomor 3 yang tercepat pertumbuhannya

sepanjang sejarah modern umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan

China. Tonggak kebangkitan dan kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat

setelah Jepang dikalahkan Sekutu dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan

ekonomi yang pernah dibangun Jepang sebelum perang hancur, bangsa Jepang

membangun negaranya hanya dengan modal dengkul ditambah semangat kerja,

etos kerja dan kedisiplinan tinggi. Dengan memusatkan pendanaan ke

pertumbuhan ekonomi dan mengabaikan pendanaan di bidang pertahananan,

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 13


tak perlu waktu yang lama bagi mereka untuk mampu membangun kembali

ekonomi dan negerinya menjadi salah satu raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah

mampu menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama yaitu

“produk Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Image tersebut dirombak

total oleh mereka sendiri dengan kesadaran penuh untuk mengejar

ketertinggalan dan menyejajarkan ekonominya dengan negara maju lainnya

khususnya Amerika Serikat. Sejak akhir tahun 1950-an produk-produk

manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS dan

negara-negara Eropa sehingga di beberapa negara terjadi anti-Jepang dan

pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri

dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul karena selalu

mengutamakan kualitas.

Walaupun Jepang adalah negara maju, negara ini tidak melupakan bidang

usaha lain seperti pertanian, perikanan, dan peternakan. Pertanian di Jepang

tergolong maju dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun

luas wilayah Jepang yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang

dapat berswasembada memenuhi kebutuhan beras domestiknya.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 14


BAB II. POTENSI PASAR JEPANG

Pembahasan produk pertanian pada Market Intelligence kali ini akan difokuskan

kepada 4 ( empat ) produk buah-buahan berikut ini: pepaya ( HS080720 ), pisang

( HS080390 ), durian ( HS081060 ), dan apokat ( HS080440 ).

Pepaya
Pepaya ( Carica papaya L. ), berasal dari Meksiko bagian selatan dan dari Amerika

Selatan bagian utara. Pepaya pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada abad ke-16

dan kini menyebar luas, serta ditanam di daerah tropis untuk diambil buahnya. Di

Jepang, buah pepaya banyak tumbuh dan berkembang di pulau Okinawa, sebuah

kepulauan kecil di wilayah paling Selatan dari jepang. Suhu ideal untuk pertumbuhan

pepaya ada di kisaran 25-30˚C, dan suhu minimal untuk pertumbuhan pepaya adalah

15˚C. Pepaya tidak bisa tumbuh di lingkungan dengan suhu di bawah 10˚C.

Walaupun pepaya dapat tumbuh di daerah Okinawa, perkebunan pepaya di daerah

ini dinilai sulit berdasarkan dua alasan berikut ini : tingkat kesuburan pepaya yang

sangat tinggi sehingga pepaya dinilai sebagai tanaman hama atau pengganggu oleh

penduduk setempat dan kelemahan tanaman pepaya terhadap terjangan angin badai

( taifu ) yang melanda Jepang tiga sampai empat kali dalam satu tahun, sehingga

produksi perkebunan pepaya yang stabil sulit dicapai.

Pemanfaatan buah pepaya mencakup hal-hal berikut ini :

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 15


Buah segar yang dimakan dagingnya

Buah pepaya dimakan dagingnya, baik ketika

muda maupun masak. Daging buah pepaya

muda dimasak sebagai sayuran, sementara

daging buah pepaya masak dimakan segar

atau sebagai campuran koktail buah.

Buah pepaya muda sebagai sayuran

Buah pepaya muda dimakan sebagai sayuran.

Di Jepang, pepaya lebih popular sebagai

sayuran yang ditumis bersama dengan

berbagai jenis sayuran lain.

Enzim papain sebagai pelunak daging

Enzim papain yang terkandung dalam batang,

daun, dan buah pepaya dimanfaatkan sebagai

pelunak daging. Papain telah diproduksi

secara massal dan menjadi komoditas

dagang.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 16


Enzim papain sebagai pencuci wajah

Enzim papain yang dimanfaatkan sebagai

pencuci wajah, dan dikenal sebagai

pembersih jerawat yang efektif.

Enzim papain sebagai disinfektan

Enzim papain juga dikenal memiliki efek

disinfektan sehingga sering dipakai sebagai

balsem luka bakar, balsem sunblock, balsem

anti nyamuk, balsem bibir, dan lain-lain.

Ekspor Pepaya Dunia. Pada Gambar 2.1 yang menunjukkan perbandingan ekspor

Pepaya di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Meksiko merupakan pengekspor

pepaya yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 65,48 juta ( 29% ) pada

tahun 2013. Di tempat kedua, menyusul Brasil dengan nilai ekspor sebesar US$ 41,80

juta ( 18% ) pada tahun yang sama. Di tempat ketiga ada Amerika Serikat dengan nilai

ekspor sebesar US$ 25,92 juta ( 11% ), di tempat keempat Belanda dengan nilai ekspor

sebesar US$ 17,79 juta ( 8% ), dan di tempat kelima Guatemala dengan nilai ekspor

sebesar US$ 12,39 juta ( 5% ) di tahun yang sama. Dari segi ekspor, Indonesia masih

jauh ketinggalan dari negara lainnya, yaitu pada peringkat ke-45 dengan nilai ekspor

sebesar US$ 34 ribu pada tahun 2013.

Pada gambar 2.2 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor

pepaya pada tahun 2012, sementara nilai ekspor Meksiko sebagai pengekspor terbesar

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 17


tidak mengalami perubahan signifikan, yang menunjukkan ekspor pepaya meningkat di

negara lain.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 18


Impor Pepaya Dunia. Pada Gambar 2.3 yang menunjukkan perbandingan impor

Pepaya di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Amerika Serikat merupakan

pengimpor pepaya yang paling besar dengan jumlah impor sebesar US$ 102,06 juta

( 38% ) pada tahun 2013. Di tempat kedua adalah Kanada dengan nilai impor sebesar

US$ 25,88 juta (10%) pada tahun yang sama. Di tempat ketiga ada Jerman dengan nilai

impor sebesar US$ 20,74 juta ( 8% ), di tempat keempat Belanda dengan nilai impor

sebesar US$ 15,50 juta ( 6% ), dan di tempat kelima Inggris dengan nilai impor sebesar

US$ 13,90 juta ( 5% ) di tahun yang sama. Jepang merupakan salah satu negara yang

paling banyak mengimpor pepaya pada peringkat kesembilan, dengan nilai impor yang

mencapai US$ 6,98 juta pada tahun 2013.

Sama halnya dengan ekspor, pada gambar 2.4 terlihat juga bahwa secara

keseluruhan terjadi kenaikan total impor pepaya sejak tahun 2009.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 19


Durian
Durian dikenal sebagai “Rajanya buah” di daerah Asia Tenggara. Durian dikenal

memiliki bau yang sangat tajam, bahkan ketika kulitnya masih utuh. Beberapa orang

merasa bahwa bau tajam tersebut sebagai bau yang manis dan menyenangkan,

sementara beberapa orang yang lain merasa bau tersebut terlalu tajam dan mengganggu.

Bibit andalan yang disebut “Mon Thong” telah berhasil dikembangkan dengan bau yang

sudah tidak terlalu tajam. Di wilayah Jepang, pohon durian dapat dijumpai di wilayah

Okinawa. Di Jepang, walaupun masih jarang dijumpai, durian dimakan daging buahnya,

dan dijual dalam bentuk packing maupun buah yang masih utuh dengan kulitnya.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 20


Durian dalam bentuk utuh Durian dalam bentuk packing

Ekspor Durian Dunia. Berdasarkan Gambar 2.5 yang menunjukkan grafik

perbandingan ekspor Durian di Dunia pada tahun 2013, Thailand merupakan

pengekspor durian yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 243,10 juta

( 95% ). Malaysia merupakan eksporter kedua terbesar dengan total nilai sebesar

US$ 11,65 juta ( 5% ). Negara-negara lain seperti Vietnam, Belanda, Mesir, Kamboja

juga mengekspor durian, namun digabungkan secara total tidak sampai 1 % dari total

ekspor durian dunia.

Pada gambar 2.6 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor

durian pada tahun 2010 - 2012, sementara pada tahun 2013 total ekspor durian

mengalami penurunan. Thailand sebagai pengekspor terbesar terus mengalami

pertumbuhan dalam total nilai ekspor.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 21


Gambar 2.6 Ekspor Durian
Dunia,
Periode 2009-2013
Sumber : ITC (diolah)
400

350
Jumlah Ekspor (juta US$)

300
Total
250
Thailand
200
Malaysia
150
Vietnam
100 Belanda
50 Lain-lain
0
2009 2010 2011 2012 2013
Tahun

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 22


Impor Durian Dunia. Pada Gambar 2.7 yang menunjukkan perbandingan impor

Durian di Dunia pada tahun 2013, terlihat bahwa Cina merupakan pengimpor pepaya

yang paling besar dengan jumlah impor sebesar US$ 543,36 juta ( 80% ). Hongkong

merupakan pengimpor durian terbesar kedua dengan nilai impor sebesar US$ 86,64 juta

( 13% ) pada tahun yang sama. Dengan nilai impor sebesar US$ 12,52 juta ( 2% ),

Taiwan merupakan pengimpor terbesar ketiga dunia pada tahun 2013. Indonesia juga

merupakan negara pengimpor durian dengan nilai impor sebesar US$ 7,27 juta ( 1% ).

Jepang juga merupakan salah satu negara pengimpor durian pada peringkat kelima belas,

dengan nilai impor sebesar US$ 521 ribu pada tahun 2013.

Sama halnya dengan ekspor, pada gambar 2.8 terlihat juga bahwa secara

keseluruhan terjadi kenaikan total impor pepaya sejak tahun 2009, terutama impor

durian yang dilakukan oleh Cina.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 23


Pisang
Pisang adalah tanaman khas daerah Indomalaya dan Australia, dan merupakan

makanan pokok di daerah Afrika Timur dan Afrika Tengah. Buah, daun, maupun

bunganya dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan manusia. Di Jepang, pisang

pertama kali mulai diimpor pada tahun 1903 dari Taiwan, namun baru pada tahun 1963

impor pisang murah dari Filipina dibuka dan pisang mulai dapat diperoleh oleh

masyarakat umum di Jepang. Sejak sekitar tahun 2006, diet “Makan pagi sebaiknya

diganti dengan pisang” mulai populer di Jepang, dan istilah “diet banana” pun menjadi

populer hingga saat ini. Pisang yang disenangi oleh orang Jepang adalah pisang dengan

tekstur yang lembut dan manis. Pemanfaatan pisang dapat meliputi hal-hal berikut ini.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 24


Buah yang dimakan

Pisang yang dijual di supermarket di

Jepang, umumnya dijual dalam bentuk

bungkusan berisi 3-5 batang, dan dijual

dengan harga bervariasi dari 100-200 yen.

Jajanan

Pisang sering dikombinasikan dengan

coklat dan dimakan sebagai jajanan di

pinggir jalan. Gambar di samping

menunjukkan “choco banana”, salah satu

jajanan favorit pinggir jalan.

Makanan penutup

Pisang sebagai kombinasi makanan

penutup sangat sering dijumpai di

restoran-restoran di Jepang, terutama

dikombinasikan dengan coklat dan cream

seperti pada gambar di sebelah kiri.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 25


Keripik pisang

Keripik pisang juga sering dijumpai di

Jepang, walaupun tidak sepopuler keripik

kentang.

Ekspor Pisang Dunia. Gambar 2.9 menunjukkan grafik perbandingan ekspor

Pisang di Dunia pada tahun 2013. Ekuador merupakan negara pengekspor pisang yang

paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 2,33 milyar ( 22% ). Dengan jumlah

ekspor sebesar US$ 1,42 milyar ( 13% ), Belgia merupakan pengekspor pisang terbesar

kedua di dunia. Filipina merupakan pengekspor pisang ketiga terbesar di dunia dengan

nilai ekspor sebesar US$ 912,71 juta ( 8% ) pada tahun 2013. Indonesia sendiri berada

pada peringkat keenam puluh pengekspor pisang terbesar di dunia, dengan nilai ekspor

sebesar US$ 2,97 juta. Dibandingkan dengan produk-produk lain yang dibahas pada

Market Intelligence kali ini, ekspor pisang relatif terbagi lebih merata ke banyak negara.

Pada gambar 2.10 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor

pisang pada tahun 2013, di mana penambahan jumlah ekspor terlihat pada

negara-negara selain dari empat urutan teratas pengekspor pisang terbesar di dunia.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 26


Impor Pisang Dunia. Gambar 2.11 menunjukkan perbandingan impor pisang di

Dunia pada tahun 2013. Amerika Serikat merupakan pengimpor pisang yang paling

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 27


besar dengan jumlah impor sebesar US$ 2,52 milyar ( 18% ). Bukan hanya pengekspor,

Belgia pun menjadi pengimpor pisang terbesar kedua dengan nilai impor sebesar

US$ 1,59 milyar ( 11% ) pada tahun yang sama. Dengan nilai impor sebesar US$ 1,11

milyar ( 8% ), Jerman merupakan pengimpor terbesar ketiga dunia pada tahun 2013.

Jepang juga merupakan salah satu negara pengimpor pisang pada peringkat keenam,

dengan nilai impor sebesar US$ 816,68 juta pada tahun 2013. Berdasarkan persebaran

data negara pengimpor pisang di seluruh dunia, dapat dilihat permintaan yang tinggi

untuk pisang di seluruh penjuru dunia.

Gambar 2.12 menunjukkan impor pisang di seluruh dunia pada periode tahun

2011-2013, dan terlihat bahwa secara keseluruhan total impor pisang cenderung stabil

sejak tahun 2011.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 28


Apokat
Apokat ( KBBI: Avokad ) atau alpukat adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko

dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika

Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di

daerah-daerah tropika lainnya di dunia. Di Jepang, apokat tidak dibudidayakan, namun

seperti tanaman tropis lainnya, hanya daerah Okinawa yang memiliki iklim yang cocok

untuk budidaya tanaman ini. Pemanfaatan apokat mencakup hal-hal berikut ini.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 29


Buah yang dimakan

Kebiasaan orang Jepang ketika memakan

apokat adalah dengan menambahkan

sedikit shoyu (sejenis kecap asin khas

Jepang) sebelum dimakan.

Dimakan sebagai salad

Apokat juga umum ditemukan di Jepang

dimakan sebagai salad, sebagai makanan

pembuka di restoran-restoran.

Ekspor Apokat Dunia. Gambar 2.13 menunjukkan persentase perbandingan

pengekspor Apokat di Dunia pada tahun 2013. Meksiko merupakan negara pengekspor

apokat yang paling besar dengan jumlah ekspor sebesar US$ 1,07 milyar ( 41% ).

Dengan jumlah ekspor sebesar US$ 325,07 juta ( 13% ), Peru merupakan pengekspor

apokat terbesar kedua di dunia. Belanda merupakan pengekspor apokat ketiga terbesar

di dunia dengan nilai ekspor sebesar US$ 316,58 juta ( 12% ) pada tahun 2013.

Indonesia berada pada peringkat ketiga puluh enam pengekspor apokat terbesar di dunia,

dengan nilai ekspor sebesar US$ 279 ribu pada tahun 2013.

Pada gambar 2.14 terlihat bahwa secara keseluruhan terjadi kenaikan nilai ekspor

apokat yang signifikan sejak tahun 2011 hingga tahun 2013, di mana penambahan

jumlah ekspor terbagi merata ke negara-negara urutan teratas pengekspor apokat

terbesar di dunia, maupun negara lainnya.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 30


ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 31
Impor Apokat Dunia. Gambar 2.15 menunjukkan perbandingan impor apokat di

Dunia pada tahun 2013. Amerika Serikat merupakan pengimpor apokat yang paling

besar dengan jumlah impor sebesar US$ 1,14 milyar ( 42% ). Belanda, selain sebagai

pengekspor apokat terbesar ketiga, juga menjadi pengimpor apokat terbesar kedua

dengan nilai impor sebesar US$ 324,46 juta ( 12% ) pada tahun yang sama. Pengimpor

apokat terbesar ketiga dunia adalah Prancis dengan nilai impor sebesar US$ 231,86 juta

( 9% ) pada tahun 2013. Jepang juga merupakan pengimpor apokat terbesar di dunia

pada tahun 2013, dengan nilai impor sebesar US$ 162,02 juta ( 6% ) pada urutan

keempat. Berdasarkan data tersebut negara pengimpor pisang yang terutama adalah

Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, Jepang, dan Kanada.

Gambar 2.16 menunjukkan impor apokat di seluruh dunia pada periode tahun

2009-2013, dan terlihat bahwa sama seperti halnya dengan ekspor apokat, secara

keseluruhan total impor apokat cenderung meningkat sejak tahun 2011 hingga tahun

2013.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 32


ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 33
1. Ekspor dan Impor Jepang-Dunia

Pembahasan nilai ekspor Jepang-Dunia untuk produk pertanian kembali akan

difokuskan kepada 4 produk berikut ini: pepaya ( HS080720 ), pisang( HS080390 ),

durian ( HS081060 ), dan apokat ( HS080440 ).

A) Pepaya

a. Ekspor Jepang

Kegiatan ekspor Pepaya Jepang ke Dunia hanya ada pada tahun 2009,

yaitu sebesar US$ 3 ribu ke Filipina. Selama periode 2010 - 2013, Jepang sama

sekali tidak melakukan ekspor papaya. Data ini menunjukkan bahwa Jepang

merupakan negara yang sangat bergantung kepada negara lain untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi pepaya di dalam negerinya.

b. Impor Jepang

Gambar 2.17 menunjukkan perbandingan jumlah impor pepaya Jepang

dari berbagai negara sejak tahun 2009 sampai 2013. Pada tahun 2013, impor

Jepang dari Dunia adalah sebesar US$ 6,98 juta, dan sebesar US$ 8,25 juta

pada tahun 2012. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Filipina dan

Amerika Serikat menguasai hampir seluruh jumlah impor pepaya Jepang

dengan nilai impor sebesar US$ 4,84 juta dan US$ 2,13 juta masing-masing

pada tahun 2013.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 34


B) Durian

c. Ekspor Jepang

Dengan iklim di Jepang yang tidak cocok sebagai habitat tanaman durian,

Jepang tidak melakukan ekspor durian sama sekali dalam periode 2009 - 2013.

Jepang melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi durian dalam

negeri.

d. Impor Jepang

Gambar 2.18 menunjukkan total impor durian Jepang sejak tahun 2009

sampai 2013. Pada tahun 2009 - 2012, seluruh impor Jepang dikuasai oleh

Thailand, namun pada tahun 2013, Jepang juga mulai mengimpor durian dari

Filipina. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa Thailand sebagai

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 35


pengimpor durian terbesar dunia menguasai hampir seluruh jumlah impor

durian Jepang dengan nilai impor sebesar US$ 521 ribu dan US$ 708 ribu

masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

C) Pisang

e. Ekspor Jepang

Dari segi ekspor, Jepang juga melakukan ekspor pisang ke Filipina. Pada

tahun 2011 tercatat ekspor Jepang adalah sebesar US$ 7 ribu, pada tahun 2012

sebesar US$ 23 ribu, dan pada tahun 2013 tercatat sebesar US$ 16 ribu

( sumber: ITC) . Sebagai salah satu pengimpor pisang terbesar dunia, Jepang

juga melakukan ekspor pisang, walaupun dalam jumlah yang tidak besar.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 36


f. Impor Jepang

Gambar 2.19 menunjukkan persentase total impor pisang Jepang pada

tahun 2013. Terlihat bahwa sebagian besar impor Jepang dikuasai oleh Filipina

dengan jumlah impor sebesar US$ 752 juta ( 92% ), dan Ekuador dengan

jumlah impor sebesar US$ 36,93 juta ( 5% ). Pisang di Jepang juga dipasok

oleh Taiwan dan Peru dengan jumlah impor masing-masing US$ 10,68 juta

( 1% ) dan US$ 5,55 juta ( 1% ) pada tahun 2013.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 37


D) Apokat

g. Ekspor Jepang

Dengan iklim di Jepang yang tidak cocok sebagai habitat tanaman ini,

Jepang tidak melakukan ekspor durian sama sekali dalam periode 2009 - 2013.

Jepang melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi apokat yang

tinggi dalam negeri.

h. Impor Jepang

Gambar 2.21 menunjukkan grafik jumlah impor apokat Jepang periode

tahun 2009 sampai 2013. Pada tahun 2013, impor Jepang dari Dunia adalah

sebesar US$ 162,02 juta, dan sebesar US$ 139,39 juta diimpor dari Meksiko.

Sisanya sebesar US$ 18,261 juta diimpor dari Amerika Serikat, US$ 2,22 juta

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 38


diimpor dari Selandia Baru, dan US$ 2,15 juta diimpor dari Chili. Grafik ini

juga menunjukkan perumbuhan jumlah impor apokat di Jepang secara

keseluruhan dari periode tahun 2009 - 2013.

2. Potensi Pasar Ekspor ke Jepang

A) Pepaya

Setelah menganalisa data impor dan ekspor pepaya Jepang dengan Dunia,

maka dapat disimpulkan bahwa:

 Jepang merupakan negara pengimpor pepaya. Tanpa ekspor sejak

tahun 2010 menunjukkan bahwa Jepang bergantung kepada Negara

lain untuk memenuhi kebutuhan pepaya dalam negerinya.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 39


 Berdasarkan data dari tahun 2009 - 2013, dapat dilihat bahwa impor

pepaya Jepang dikuasai oleh Filipina dan Amerika Serikat, dengan

sebagian kecil impor berasal dari Taiwan.

Tabel 2.1 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Pepaya Indonesia ke

Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

 Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pepaya dengan

Jepang untuk periode 2013.

 Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar pepaya dengan nilai

impor sebesar US$ 6,98 juta.

 Indonesia dapat memulai ekspor pepaya ke Jepang, sesuai dengan

indikasi nilai ekspor pepaya Indonesia ke Jepang sebesar US$ 34 ribu,

atau sesuai dengan kapasitas ekspor pepaya Indonesia.

Tabel 2.1 Potensi Ekspor HS 080720 Pepaya Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Impor
Ekspor INA Ekspor INA
Kode HS Uraian Jepang dari Jepang dari
ke Dunia ke Jepang*
INA Dunia
Papaws
'080720 0 34 6983 34
(papayas), fresh
Sumber : ITC (Satuan ribu US$) *indikatif

B) Durian

Setelah menganalisa data impor dan ekspor pepaya Jepang dengan Dunia,

maka dapat disimpulkan bahwa:

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 40


 Jepang merupakan negara pengimpor durian. Tanpa ekspor dalam lima

tahun terakhir menunjukkan bahwa Jepang bergantung kepada negara

lain untuk memenuhi kebutuhan durian dalam negerinya.

 Dalam lima tahun terakhir, dapat dilihat bahwa impor durian Jepang

dikuasai oleh Thailand, dengan sebagian kecil impor pada tahun 2013

berasal dari Filipina.

 Jepang mulai mengalihkan sebagian kecil impor duriannya dari

Thailand ke Filipina.

C) Pisang

Setelah menganalisa data impor dan ekspor pisang Jepang dengan Dunia,

maka dapat disimpulkan bahwa:

 Jepang merupakan negara pengimpor pisang dan berada di urutan

keenam dalam peringkat total impor pisang Dunia. Jepang bergantung

kepada negara lain, terutama Filipina untuk memenuhi kebutuhan

pisang dalam negerinya.

 Berdasarkan data dari tahun 2011 - 2013, dapat dilihat bahwa impor

pisang Jepang dikuasai oleh Filipina dan Ekuador, dengan sebagian

kecil impor berasal dari Taiwan dan Peru.

 Walaupun terjadi penurunan impor pisang di jepang dalam tiga tahun

terakhir, Jepang masih merupakan salah satu negara pengimpor pisang

terbanyak di dunia.

Tabel 2.2 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Pepaya Indonesia ke

Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 41


 Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pisang dengan

Jepang untuk periode 2013.

 Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar pisang dengan nilai

impor sebesar US$ 816,12 juta.

Indonesia dapat memulai ekspor pisang ke Jepang, sesuai dengan indikasi

nilai ekspor pisang Indonesia ke Jepang sebesar US$ 128 ribu, atau sesuai

dengan kapasitas ekspor pisang Indonesia.

Tabel 2.2 Potensi Ekspor HS 080390 Pisang Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Impor
Ekspor INA Ekspor INA
Kode HS Uraian Jepang dari Jepang dari
ke Dunia ke Jepang*
INA Dunia
Fresh or dried
'080390 0 128 816124 128
bananas
Sumber : ITC (Satuan ribu US$) *indikatif

D) Apokat

Setelah menganalisa data impor dan ekspor apokat Jepang dengan Dunia,

maka dapat disimpulkan bahwa:

 Jepang merupakan negara pengimpor apokat dan berada di urutan

keempat dalam peringkat total impor apokat Dunia. Jepang

bergantung kepada Meksiko dan Amerika Serikat untuk memenuhi

kebutuhan apokat dalam negerinya.

 Berdasarkan data dari tahun 2009 - 2013, dapat dilihat bahwa impor

apokat Jepang dikuasai oleh Meksiko dan Amerika Serikat, dengan

sebagian kecil impor berasal dari Selandia Baru dan Chili.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 42


 Di jepang terjadi tren kenaikan jumlah impor apokat dalam lima tahun

terakhir, di mana jumlah impor apokat Jepang pada tahun 2013 hampir

dua kali lipat jumlah ekspor apokatnya pada tahun 2009.

Tabel 2.3 menunjukkan Indikatif Potensi Ekspor Apokat Indonesia ke

Jepang untuk tahun 2013 dan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

 Indonesia tidak melakukan transaksi ekspor-impor pisang dengan

Jepang untuk periode 2013.

 Jepang merupakan salah satu pengimpor terbesar apokat dengan nilai

impor sebesar US$ 162,02 juta.

Indonesia dapat memulai ekspor apokat ke Jepang, sesuai dengan indikasi

nilai ekspor apokat Indonesia ke Jepang sebesar US$ 279 ribu, atau sesuai

dengan kapasitas ekspor apokat Indonesia.

Tabel 2.3 Potensi Ekspor HS 080440 Apokat Indonesia ke Jepang Tahun 2013
Impor Impor
Ekspor INA Ekspor INA
Kode HS Uraian Jepang dari Jepang dari
ke Dunia ke Jepang*
INA Dunia
Avocadoes, fresh
'080440 0 279 162020 279
or dried
Sumber : ITC (Satuan ribu US$) *indikatif

3. Kebijakan Impor Produk Pertanian di Jepang

A) Peraturan impor terkait dengan impor produk pertanian adalah (1) Plant

Protection Act, (2) Food Sanitation Act, (3) Act on Standardization and Proper

Labelling of Agricultural and Forests Products, (4) Customs Tariff Act, dan (5)

Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 43


1. Plant Protection Act ( PPA ). Produk yang sudah diproses dan dipaket ke

dalam botol yang tertutup rapat sehingga tidak ada kemungkinan

kontaminasi mendapatkan pengecualian dari inspeksi tanaman impor yang

diatur dalam PPA. Produk selain yang disebutkan di atas harus melalui

proses screening untuk mengetes kontaminasi hama, dan proses karantina

apabila ditemukan kontaminasi hama yang dianggap berbahaya di Jepang.

Produk yang terkontaminasi hama yang tidak dapat disterilkan dapat

ditolak masuk ke Jepang.

2. Food Sanitation Act ( FSA ). Sesuai dengan Peraturan Kementerian

Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan No. 370 mengenai “Standards

and Criteria for Food and Additives” dalam kerangka Food Sanitation Act,

standar residu pestisida dalam makanan yang diperbolehkan maksimal

0.01 ppm. Penggunaan zat aditif juga harus mengikuti standar yang sudah

ditetapkan di Jepang. Selain itu, “Notification Form for Importation of

Foods” harus dilengkapi dan diserahkan ke Ministry of Health, Labour,

and Welfare Quarantine Station. Penentuan apakah pemeriksaan lebih

lanjut diperlukan atau tidak dilakukan berdasarkan dari dokumen yang

diserahkan tersebut. Apabila pada pemeriksaan lebih lanjut ditemukan

pelanggaran penggunaan zat aditif yang dilarang atau melebihi batas yang

ditentukan, maka pihak pengekspor/pengimpor bertanggung jawab atas

pengiriman kembali atau pembuangan.

3. Act on Standardization and Proper Labeling of Agricultural and

Forest Products. Berdasarkan peraturan ini, pemerintah Jepang melarang

kargo muatan barang impor yang labelnya tidak sesuai dengan kandungan

di dalamnya. Produk yang direkayasa secara genetik harus mencantumkan

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 44


label jelas yang menyatakan demikian. Pelabelan harus mengikuti standar

yang sudah ditetapkan dalam JAS.

4. Customs Tariff Act. Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries

sudah menetapkan kuota tahunan untuk beberapa barang bagi

masing-masing pengimpor. Untuk impor yang melebihi kuota yang telah

ditetapkan, akan dikenakan tarif pajak sekunder.

5. Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources.

Berdasarkan hukum ini, label yang menunjukkan bahan dasar kaleng,

botol, maupun wadah lain yang digunakan sebagai wadah atau bungkus

makanan harus dicantumkan. Selain itu, daur ualng wadah atau bungkus

tersebut juga menjadi tanggung jawab dari pihak importir

B) Peraturan ketika penjualan produk adalah (1) Food Sanitation Act, (2)

Product Liability Act, (3) Act on Specified Commercial Trancsactions, dan (4)

Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of

Containers and Packaging.

1. Food Sanitation Act ( FSA ). Peraturan ini antara lain melarang penjualan

produk yang mengandung zat aditif yang dilarang maupun melebihi batas,

ataupun produk yang tidak higienis. Produk makanan yang dijual di Jepang

wajib mencatumkan label sebagaimana yang telah diatur dalam FSA.

2. Product Liability Act. Peraturan ini antara lain mencakup kewajiban

perusahaan atau importir apabila terjadi kerusakan produk atau kerugian

pada konsumen, meskipun konsumen telah menggunakan produk

sebagaimana mestinya. Produk makanan yang dijual sebagai

processed-food diatur dalam peraturan ini dan perusahaan atau importir

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 45


bertanggung jawab apabila terjadi keracunan makanan, atau terjadi

kerusakan atas isi maupun kemasan produk.

3. Act on Specified Commercial Transactions. Penjualan produk melalui

mail-order, chain-sales, telemarketing, dsb diatur dalam peraturan ini.

4. Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of

Containers and Packaging. Berdasarkan peraturan ini, produk harus

dikemas dengan wadah yang dapat didaur ulang. Perusahaan skala kecil

dikecualikan dari peraturan ini.

C) Prosedur perizinan impor dan penjualan

Diagram pada Gambar 2.22 berikut ini menjelaskan secara singkat prosedur

perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 46


Bagan 2.1 Prosedur perizinan impor dan penjualan produk pertanian di Jepang

Sumber : Ministry of Health, Labour, and Welfare

D) Daftar instansi terkait peraturan impor produk pertanian

Plant Protection Act


Plant Protection Division, Food Safety and TEL: +81-3-3502-8111
Consumer Affairs Bureau, Ministry of
http://www.maff.go.jp
Agriculture, Forestry and Fisheries
Food Sanitation Act
Inspection and Safety Division, Department of TEL: +81-3-5253-1111
Food Safety, Pharmaceutical and Food Safety http://www.mhlw.go.jp

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 47


Bureau, Ministry of Health, Labour and
Welfare
Customs Tariff Act
Customs and Tariff bureau, Ministry of Finance TEL: +81-3-3581-4111
Japan http://www.mof.go.jp
Act for Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forestry
Products
Labelling and Standards Division, Food Safety TEL: +81-3-3502-8111
and Consumer Affairs Bureau, Ministry of
http://www.maff.go.jp
Agriculture, Forestry and Fisheries
Measurement Act
Measurement and Intellectual Infrastructure TEL: +81-3-3501-1511
Division, Industrial Science and Technology
Policy and Environment Bureau, Ministry of http://www.meti.go.jp
Economy, Trade and Industry
Health Promotion Act
Food and Labeling Division, Consumer Affairs TEL: +81-3-3507-8800
Agency http://www.caa.go.jp
Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations
Representation Division, Consumer Affairs TEL: +81-3-3507-8800
Agency http://www.caa.go.jp
Product Liability Act
Consumer Safety Division, Consumer Affairs TEL: +81-3-3507-8800
Agency http://www.caa.go.jp
Act on Specified Commercial Transactions
Consumer Advice Office, Ministry of Economy, TEL: +81-3-3501-1511
Trade and Industry http://www.meti.go.jp
Consumer Safety Division, Consumer Affairs TEL: +81-3-3507-8800
Agency http://www.caa.go.jp
Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of
Containers and Packaging/Act on the Promotion of Effective Utilization of
Resources
Recycling Promotion Division, Industrial TEL: +81-3-3501-1511
Science and Technology Policy and
Environment Bureau, Ministry of Economy, http://www.meti.go.jp
Trade and Industry

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 48


Office for Recycling Promotion, Waste TEL: +81-3-3581-3351
Management and Recycling Department,
http://www.env.go.jp
Ministry of the Environment
Food Industry Policy Division, General Food TEL: +81-3-3502-8111
Policy Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry http://www.maff.go.jp
and Fisheries
Unfair Competition Prevention Act/Trademark Act
Intellectual Property Policy Office, Economic TEL: +81-3-3501-1511
and Industrial Policy Bureau, Ministry of
http://www.meti.go.jp
Economy, Trade and Industry
General Affairs Division, Japan Patent Office, TEL: +81-3-3581-1101
Ministry of Economy, Trade and Industry http://www.jpo.go.jp

4. Saluran Distribusi Produk Pertanian di Jepang

Gambar 2.23 menunjukkan alur distribusi produk pertanian impor dari perusahaan

di luar negeri sampai ke tangan konsumen di Jepang.

Bagan 2.2 Alur distribusi produk pertanian impor di Jepang

Sumber : Fuji Keizai Research Data

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 49


5. Hambatan Lainnya

A) Pepaya

a. Ketidakstabilan produksi pepaya

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2013 sebanyak

871.282 ton pepaya diproduksi secara nasional. Berdasarkan data produksi

tahunan pepaya pada tabel di bawah ini, produksi pepaya tahunan

Indonesia masih tidak stabil dan terus mengalami penurunan dalam 2

tahun terakhir ini. Sebagai perbandingan, jumlah total impor Jepang adalah

2.752 ton pada tahun 2013.

Tabel 2.4 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013

Produksi Produksi Produksi Produksi


Kode HS Uraian
tahun 2010 tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013

Papaws
'080720 675,801 958,251 906,312 871,282
(papayas), fresh
Sumber : BPS (Satuan ribu ton)

b. Tingkat konsumsi pepaya dalam negeri

Walaupun produksi pepaya dalam negeri terhitung besar, tingginya tingkat

konsumsi pepaya dalam negeri yang menempati urutan kedua setelah

pisang, menandakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan ekspor, produksi

pepaya per tahunnya sangat perlu untuk ditingkatkan.

B) Durian

a. Kualitas durian produksi Thailand

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 50


Thailand sebagai pengekspor durian terbesar di dunia, berhasil

memperkenalkan varietas “Mon Thong” yang menghasilkan bau yang

lebih tidak tajam bila dibandingkan dengan varietas durian sebelumnya,

sehingga lebih dapat diterima oleh kalangan umum. Bentuk dan bau dari

durian varietas ini sudah sangat dikenal di dunia internasional.

b. Ketidakstabilan produksi durian

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik seperti tabel di bawah ini,

produksi tahunan durian nasional sangat tidak stabil. Sebagai

perbandingan, total ekspor Jepang pada tahun 2013 adalah 114 ton, dan

ekspor tahunan Thailand sebagai pengimpor durian terbesar dunia adalah

367.057 ton.

Tabel 2.5 Produksi Tahunan Pepaya Indonesia Periode Tahun 2010-2013

Produksi Produksi Produksi Produksi


Kode HS Uraian
tahun 2010 tahun 2011 tahun 2012 tahun 2013

'081060 Fresh durians 492,139 883,969 888,130 689,683


Sumber : BPS (Satuan ribu ton)

C) Pisang

a. Ketergantungan ekspor-impor Jepang dan Filipina

Besarnya nilai ekspor dan impor antara Jepang dan Filipina

mengindikasikan kuatnya tradisi dan kepercayaan di antara dua negara

dalam kualitas produk pisang yang dihasilkan di Filipina. Hal ini

menjadikan Indonesia yang tidak melakukan ekspor pisang ke Jepang

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 51


mengalami hambatan dalam memperkenalkan varietas-varietas pisang

unggulan yang ada di Indonesia.

b. Tingkat konsumsi pisang dalam negeri

Walaupun produksi pisang dalam negeri terhitung besar yang mencapai 5

juta ton pada tahun 2013 ( sumber : BPS ), tingginya tingkat konsumsi

pisang dalam negeri yang menempati urutan pertama buah-buahan yang

dikonsumsi di Indonesia, menandakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan

ekspor, produksi pisang per tahunnya sangat perlu untuk ditingkatkan.

Jumlah ekspor Filipina ke Jepang pada tahun 2013 adalah sebesar 909.086

ton.

D) Apokat

Ketergantungan ekspor-impor Jepang dan Meksiko

Jepang melakukan impor apokat dari Meksiko untuk memenuhi sebagian

besar kebutuhan apokat dalam negeri. Namun, secara berangsur-angsur,

Jepang juga mulai memperbanyak impor dari negara-negara lainnya,

seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Chili.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 52


BAB III. PELUANG DAN STRATEGI

1. Peluang

A) Pepaya

a. Harga pepaya Indonesia yang bersaing

Filipina dan Amerika Serikat sebagai pemasok utama pepaya di Jepang

mengekspor pepaya dengan harga rata-rata US$ 2.093 / ton dan US$ 4.870

/ ton masing-masing. Sementara itu, ekspor pepaya Indonesia ke Singapura

dengan harga rata-rata US$ 1.294 / ton, harga yang jauh lebih murah dan

bersaing dari pepaya ekspor Filipina maupun Amerika Serikat.

b. Tingkat produksi pepaya dalam negeri yang tinggi

Seperti yang dibahas pada bab sebelumnya, walaupun tingkat produksi

pepaya tahunan di Indonesia masih kurang stabil, namun secara kuantitas

sudah mencapai angka yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

pepaya dalam negeri. Jumlah total impor Jepang pada tahun 2013 yang

sebesar kurang lebih 0,32 % dari total produksi dalam negeri Indonesia

mengindikasikan potensi Indonesia sebagai negara pengimpor pepaya.

B) Durian

a. Tingkat produksi durian dalam negeri yang tinggi

Secara kuantitas, Indonesia memproduksi durian dalam jumlah yang besar

tiap tahunnya, seperti yang dapat dilihat pada tabel di bab sebelumnya.

Walaupun untuk saat ini produksi yang besar ini tidak disertai dengan

ekspor durian yang besar, namun Indonesia memiliki potensi sebagai

pengekspor durian.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 53


b. Banyaknya varietas durian unggul yang dikembangkan di dalam

negeri

Selain durian “Mon Thong” yang dikenal luas di dunia internasional,

masih banyak varietas durian lainnya yang dikembangkan di Indonesia,

seperti durian “Petruk” yang bertekstur dan bercita rasa mirip dengan

durian Mon Thong dan dikembangkan di Jepara, Jawa Tengah, atau durian

“Matahari” dengan tekstur seperti durian “Mon Thong”, namun tidak

beraroma tajam dan dikembangkan di Cimanggu, Bogor. Strategi

pemasaran yang baik akan membantu varietas-varietas unggul ini untuk

lebih dikenal di dunia internasional.

C) Pisang

a. Tingkat produksi pisang dalam negeri yang tinggi

Seperti produk-produk lainnya yang dibahas dalam Market Intelligence

kali ini, produksi pisang dalam negeri sangat tinggi, walaupun hanya

cukup untuk memenuhi konsumsi pisang dalam negeri yang juga tinggi.

Ini menunjukkan potensi Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor

pisang.

b. Konsumsi dan impor pisang yang tinggi di Jepang

Setiap tahunnya, Jepang mengimpor hampir 1 juta ton pisang untuk

memenuhi konsumsi pisang di dalam negerinya. Hampir seluruh

kebutuhan tersebut dipasok oleh Filipina, bahkan Filipina pun mulai

menanam pisang di Kalimantan pada tahun 2013 untuk meningkatkan

kuantitas produksinya.

Berita terkait :

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 54


http://bisnis.liputan6.com/read/651683/filipina-beli-lahan-3000-hektare-bu

at-tanam-pisang-di-kalimantan

D) Apokat

a. Tingkat produksi dalam negeri yang tinggi

Pada tahun 2013, produksi apokat nasional Indonesia adalah sebesar

276.318 ton, sedangkan total impor apokat Jepang adalah sebesar 60.458

ton pada tahun yang sama. Seperti produk-produk lainnya yang telah

dibahas di atas, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara

pengimpor apokat.

b. Tarif bea masuk untuk Indonesia adalah 0%

Tarif bea masuk untuk ekspor apokat dari Indonesia ke Jepang adalah 0%,

di mana ini merupakan sebuah peluang yang bagus untuk mengekspor

apokat ke Jepang dengan harga yang bersaing. Ditambah lagi dengan

posisi geografis Indonesia yang secara jarak lebih dekat ke Jepang

dibandingkan dengan Meksiko-Jepang, apokat dari Indonesia akan

memiliki peluang yang besar untuk bersaing dengan negara-negara

tersebut untuk memasok apokat ke Jepang.

c. Impor apokat Jepang yang terus bertumbuh

Berdasarkan pada data periode tahun 2009-2013, impor apokat Jepang

terus bertambah, bahkan dalam kurun waktu lima tahun, impor apokat

Jepang telah bertambah menjadi hampir dua kali lipat.

2. Strategi

a. Memasarkan varietas lokal dalam negeri. Di Indonesia, terdapat banyak

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 55


sekali varietas-varietas unggul untuk produk-produk yang sudah dibahas di

atas. Durian yang kualitas buahnya sangat bergantung pada varietas

merupakan buah yang paling cocok dengan strategi pemasaran yang

memperkenalkan varietas lokal dalam negeri agar dapat lebih dikenal di

dunia internasional, terutama varietas yang tidak memiliki bau tajam,

sehingga dapat diterima oleh masyarakat internasional yang lebih luas.

b. Memperhatikan pola konsumsi masyarakat Jepang. Berbeda dengan konsep

orang Indonesia pada umumnya, yang lebih mementingkan rasa daripada

penampilan luar, orang Jepang selain memperhatikan rasa dan kesegaran

produk, juga sangat memperhatikan penampilan luar dari

makanan-makanan yang mereka konsumsi. Ukuran, warna, dan kilau kulit

dari produk-produk tersebut sangat diperhatikan oleh masyarakat Jepang.

Oleh karena itu, pengimpor-pengimpor produk pertanian di Jepang sangat

memperhatikan penampilan produk-produk yang mereka impor.

c. Sistem manajemen produksi yang memadai. Penelusuran proses produksi

makanan yang diimpor oleh Jepang sangat penting, sehingga manajemen

produksi yang baik sangat diperlukan agar penelusuran proses produksi

dapat dilakukan dengan mudah. Bahkan, ada kasus di mana produsen lokal

diberikan buku petunjuk mengenai cara penanganan sayuran beku.

d. Berpartisipasi dalam pameran dagang. Pameran yang memiliki keterkaitan

dengan produk pertanian dilaksanakan setiap tahun di Jepang. Para

pengusaha di Indonesia diharapkan dapat turut berpartisipasi mengikuti

pameran tersebut guna memperkenalkan dan meningkatkan pemasaran

produk dimaksud di Jepang.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 56


e. Proaktif dengan perwakilan dagang di luar negeri. Para

petani/pengusaha/asosiasi terkait komoditi tersebut di Indonesia diharapkan

dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang Luar Negeri

Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi mengenai

pasar, pameran, dan perkembangan komoditi.

f. Menjalin kerjasama dengan asosiasi setempat. KADIN ataupun Asosiasi

pengusaha Indonesia dapat menghubungi Asosiasi di Jepang untuk menjalin

kerjasama yang nantinya menjadi wadah untuk bertukar informasi dan

saling mempelajari lebih dalam mengenai standar atau mutu yang

diterapkan pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang dikenal sangat ketat

dalam menerapkan standar keamanan untuk makanan yang diimpor ke

Jepang. Misalnya pada tahun 2000-an, terjadi kasus keracunan makanan

akibat kelebihan kadar pestisida pada produk makanan impor dari Cina,

yang menyebabkan masyarakat Jepang mempunyai rasa tidak percaya

terhadap makanan-makanan yang diimpor dari Cina.

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 57


BAB IV. INFORMASI PENTING

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia


Kedutaan Besar Jepang Jakarta Konsulat Jenderal Jepang-Medan
Duta Besar : Mr. Yasuaki TANIZAKI Konsul Jenderal : Mr. Yuji HAMADA
Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat Wisma BII, 5th Floor, Jl. Diponegoro No.
10350, Indonesia 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Phone : (62-21) 3192-4308 Phone : (62-61) 457-5193
Fax : (62-21) 3192-5460 Fax : (62-61) 457-4560
www.id.emb-japan.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang-Jakarta Konsulat Jenderal Jepang-Makassar
Konsul Jenderal : Mr. Yoshihiro Konsul Jenderal : Mr. Masaki TANI
TAKESHITA Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Makassar, Indonesia
Jakarta Pusat 10350, Indonesia Phone : (62-411) 871-030, 872-323
Phone : (62-21) 3192-4308 Fax : (62-411) 853-946
Fax : (62-21) 3192-5460
Konsulat Jenderal Jepang-Surabaya Konsulat Jenderal Jepang-Denpasar
Konsul Jenderal : Mr. Noburo Konsul : Mr. Minoru SHIROTA
NOMURA Jl. Raya Puputan No. 170,
Jl. Sumatera 93, Renon, Denpasar, Indonesia
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia Phone : (62-361) 227-628
Phone : (62-31) 503-0008 Fax : (62-361) 265-066
Fax : (62-31) 503-0007

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 58


2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Fukuyama Chamber of Commerce and
Industry (HQ) Industry
3-2-2 Marunouchi, Chiyoda, Tokyo 2-10-1 Nishi-machi, Fukuyama,
100-0005 Hiroshima 720-0067
Phone: +81-3-3283-7523 Phone:+81-8-4291-2345
Fax: +81-3-3216-6497 Fax:+81-8-4922-0100
www.tokyo-cci.or.jp www.fukuyama.or.jp/e
kokusai@tokyo-cci.or.jp cci@fukuyama.or.jp
Hiroshima Chamber of Commerce Kawasaki Chamber of Commerce and
44 Matomachi 5-chome, Naka-ku Industry
Hiroshima 730 11-2, Ekimae Honcho, Kawasaki-ku
Phone: +81-8-2222-6610 Kawasaki 210
Fax : +81-8-2211-0108 Phone : +81-4-4211-4111
ww.hiroshimacci.or.jp/ Fax : +81-4-4211-4118
www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Osaka Chamber of Commerce &
Industry Industry 2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-ku
240 Shoshoicho Ebisugawa- agaru Osaka 540-0029
Karasumadori Nakakyo-ku 604, Kyoto Phone: +81-6-6944-6400
Phone: +81-7-5212-6450 Fax : +81-6-6944-6293
Fax:+81-7-5255-0428 www.osaka.cci.or.jp/e/
www.kyo.or.jp/kyoto/e/
shinkou@kyo.or.jp
Okinawa Chamber of Commerce and Nagahama Chamber of Commerce and
Industry Industry
15-20 Chuo 4-chome 10-1 Takada-cho Nagahama Shiga
Okinawa-shi 904 526-0037
Phone: +81-9-8938-8022 Phone: +81-7-4962-2500
Fax : +81-9-8938-2755 Fax : +81-7-4962-8001
www.okinawacci.or.jp www.nagahama.or.jp
info@okinawacci.or.jp cci@nagahama.or.jp

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 59


3. Asosiasi Terkait Produk Pertanian di Jepang
Japan Fresh Produce Import and Japan Association for Fruits and
Safety Association Vegetables Wholeshale Markets
Phone: +81-3-5833-5141 Phone: +81-3-3251-3873
www.fruits-nisseikyo.or.jp www.zenseikyou.jp
Japan Federation of Fuits and Japan Association for Central Fruits
Vegetables Stores Cooperatives and Vegetables Markets
Phone: +81-3-3251-5261 Phone: +81-3-3251-6221
Japan Federation of Fuits and The Japan Banana Importers
Vegetables Wholesalers Cooperatives Association
Phone: +81-3-5492-2557 Phone: +81-3-3263-0461
www.banana.co.jp/index.html
Japan Federation of Banana
Processors Cooperatives
Phone: +81-3-5492-2566

4. Daftar Pameran Terkait HS Produk Pertanian di Jepang


Overall Food Products
http://www3.jma.or.jp/foodex/ja
FOODEX
TEL: +81-3-3434-3453
http://www.ifiajapan.com/2013/en/index.html
IFIA JAPAN
TEL: +81-3-6459-0444

Supermarket Trade http://www.smts.jp


Show TEL: +81-3-5209-1056
Desert, cake, beverage
Dessert, Sweets, and http://dainichiad.co.jp/html/fabex/deza_top.htm
Drink Festival TEL: +81-3-5294-0071
Organic products
http://www.biofach.jp/
BioFach Japan
TEL : +81-3-5369-6788

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 60


5. Perwakilan Indonesia di Jepang
KBRI TOKYO KJRI OSAKA
Duta Besar : Yusron Ihza Mahendra Acting Konsul Jenderal : Bambang
Atase Perdagangan : Julia Silalahi Soegianto
5-2-9 Higashi Gotanda, Shinagawa, Resona Semba Building 6F, 4-4-21
Tokyo 141-0022 Minami Semba, Chuo, Osaka 542-0081
Phone: +81-3-3441-4201 Phone: +81-6-6252-9826
Fax: +81-3-3447-1697 Fax: +81-6-6252-9872
Email: info@indonesianembassy.jp Email: kjri-osaka@indonesia-osaka.org
www.indonesianembassy.jp www.indonesia-osaka.org
ITPC OSAKA
Kepala: Rosiana C. Frederick
Wakil: -
Matsushita IMP Bld 2 Fl, 1-3-7 Shiromi
Chuo-ku, Osaka 540-6302
Phone: +81-6-6947-3555
Fax: +81-6-6947-3556
Email : itpc.osaka@kemendag.go.id
www.itpc.or.jp

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 61


REFERENSI

1. Kementerian Perdagangan, Agustus 2014 www.kemendag.go.id/

2. Kementerian Luar Negeri, Agustus 2014 www.kemlu.go.id

Ministry of Health, Labour, and Welfare, Oktober


3. www.mhlw.go.jp
2014

4. Ministry of Finance of Japan, April 2014 www.mof.go.jp/

5. Ministry of Foreign Affairs of Japan, Juli 2014 www.mofa.go.jp

Ministry of Economy, Trade and Industry, Agustus


6. www.meti.go.jp
2014

7. Japan Trade External Organization, April 2014 www.jetro.co.jp

8. Statistic Japan, Agustus 2014 www.stat.go.jp/

9. Food Security Portal, Oktober 2014 www.foodsecurityportal.org

10. Wikipedia, April 2014 www.wikipedia.com

11. World Trade Organization, Oktober 2014 www.wto.org

12. Japan Customs, Oktober 2014 www.customs.go.jp

13 Liputan 6 Bisnis, Oktober 2014 http://bisnis.liputan6.com

14 NHK Japan, Agustus 2014 www.nhk.or.jp

15 Badan Pusat Statistik, Agustus 2014 http://www.bps.go.id/

ITPC Osaka – Market Intelligence 2014 62

Anda mungkin juga menyukai