Anda di halaman 1dari 52

KERJASAMA

DENGAN

Sebuah usaha berbasis kerakyatan, pembangunan ramah berkelanjutan,


berbagi kepada sesama, memberi inspirasi, kemandirian ekonomi sesuai
dengan progam FAO, UNDP, UUD dan implementasi Nawacipta Negeri.
(Businesses based of community, sustainable of environmental development,
share with others, inspiring, economic independence according to the FAO
program, UNDP program, Constitution of UUD ‘45
and the implementation of State Nawacipta)

BIMA, MEI 2015

1
Daftar Isi :

Abstraksi 1. Abstraksi
2. Pendahuluan
3. Deskripsi Kawasan
3.1. Kawasan Secara Umum
Pendahuluan 3.2. Fasilitas dan Jenis Usaha
4. Potensi Pasar
4.1. Potensi Pasar Kawasan
4.2. Potensi Pasar Indonesia
Deskripsi
4.3. Potensi Pasar Agrofarm Industries Wisata
Kawasan
5. Rencana dan Konsep Kawasan
5.1. Kawasan Agro
5.2. Kawasan Farm - Peternakan
Potensi
5.3. Kawasan Wisata Edukasi
Pasar
6. Pola Kemitraan dan Usaha
7. AgroFarm Industries
Rencana dan 8. AgroFarm Wisata
Konsep Kawasan 9. Finansial Analisa Usaha
10. Prospek dan Pengembangan
11. Penutup
Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

2
Abstraksi :
Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm Key words : Agraris, pertanian, peternakan, Nawacipta, kerakyatan, sapi potong,
Wisata daging sapi, isu politik, pemenuhan daging sapi, import sapi, pembangunan yang
berkelanjutan sustainable of environmental development , FAO, UNDP.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

3
Indonesia adalah negara agraris yang mengalami dua musim
dimana pada kenyataannya meskipun kita berusaha menjadi
nigara industri, penduduk pedesaan dan rakyat kebanyakan masih
bergantung pada hasil Pertanian, Peternakan dan Perikanan. Pada
saat negara kita mengalami krisis moneter hebat tahun 1998,
Pendahuluan justru saudara kita yang bergerak dalam bisnis pertanian,
peternakan dan perikanan yang terbukti dapat bertahan dan
menyelamatkan ledakan pengangguran akibat PHK hebat.
Untuk itu kita tidak dapat mengelak dari ketentuan Maha
Deskripsi Pencipta, bahwa kita harus kembali ke usaha agrobisnis di bidang
Kawasan tersebut, hanya dalam pelaksanaannya harus diadakan re-
engineering, pemanfaatan teknologi tepat guna sehingga
mendapatkan produktifitas tinggi dan memberikan nilai tambah
Potensi yang signifikan, juga jenis usaha ini adalah jenis usaha yang sesuai
Pasar dengan nafas UUD, Nawacipta berbasis kerakyatan dan
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan sustainable of
environmental development sesuai dengan program FAO, UNDP
Rencana dan dalam penyelamatan bumi dari pemansan GLOBAL.
Konsep Kawasan Salah satu jenis usaha yang didorong oleh pemerintah selain
swasembada pangan (pertanian) adalah swasembada daging
(terutama daging sapi) yang tingkat kebutuhannya setiap tahun
meningkat tajam dibanding pertumbuhan penduduk. Hal ini
Pola Kemitraan
terjadi karena selain konsumsi daging sapi lebih sehat dibanding
dan Usaha daging lainnya, serat lebih halus dan lunak, juga karena
petumbuhan daya beli masyarakat yang meningkat.
Hampir setiap tahun pemerintah harus memenuhi kebutuhan
Agrofarm daging sapi potong sekitar 1,5 juta ekor sapi lokal untuk
Industri menghasilkan kurang lebih 350.000 ton daging sapi yang
diproduksi didalam negeri ditambah import sapi bakalan
Australia 350.000 ekor dan impor daging sapi beku 30.000 ton.
Agrofarm Jika pertumbuhan penduduk 2%/tahun dan populasi sapi di
Wisata dalam negeri 14% /tahun dengan kemampuan konsumsi daging
(sapi) hanya naik 1 gram/kapita/hari, di mana kondisi ini pun
masih di bawah normal gizi, maka dibutuhkan daging sekitar
Finansial 1.265,8 ton/hari identik dengan 10.548 ekor/hari yang harus
Analisa Usaha dipotong atau 3,85 juta ekor /tahun.
Berdasar penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM)
bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot
Indonesia (Apfindo), kebutuhan import daging sapi tahun 2015
Prospek dan mencapai 640.000 ton. Jumlah ini meningkat 8,5% dibandingkan
Pengembangan proyeksi pemerintah sebanyak 590.000 ton. Bahkan kebutuhan
daging sapi ini sekarang sudah menjadi isu politik bagi
pemerintah juga dapat menjatuhkan seorang pejabat.
Penutup Key words : Agraris, pertanian, peternakan, Nawacipta, kerakyatan, sapi potong,
daging sapi, isu politik, pemenuhan daging sapi, import sapi, pembangunan yang
berkelanjutan sustainable of environmental development , FAO, UNDP.

4
Abstraksi

Pendahuluan :

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm Key words : Agraris, pertanian, peternakan, Nawacipta, kerakyatan, sapi potong,
Wisata daging sapi, isu politik, pemenuhan daging sapi, import sapi, pembangunan yang
berkelanjutan sustainable of environmental development , FAO, UNDP.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

5
Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat
Abstraksi Indonesia, telah dipotong sekitar 1,5 juta ekor sapi lokal untuk
menghasilkan kurang lebih 350.000 ton daging sapi yang
diproduksi di dalam negeri ditambah dengan mendatangkan sapi
bakalan dari Australia tidak kurang dari 350.000 ekor dan
impor daging sapi beku sekitar 30.000 ton dan pertumbuhan
kebutuhan sapi potong itu melebihi pertumbuhan penduduk
Indonesia. Hal itu disebabkan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi,
tingkat kesadaran masyarakat kota terutama terhadap asupan gizi
Deskripsi bagi pertumbuhan otak juga adanya expatriate yang selalu
bertambah dan mereka hanya mau sumber makanan daging yang
Kawasan
berbasis daging sapi.
Berdasar penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM)
bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot
Potensi Indonesia (Apfindo), kebutuhan import daging sapi tahun 2015
Pasar mencapai 640.000 ton. Jumlah ini meningkat 8,5% dibandingkan
proyeksi pemerintah sebanyak 590.000 ton. Bahkan kebutuhan
daging sapi ini sekarang sudah menjadi isu politik bagi
Rencana dan pemerintah juga dapat menjatuhkan seorang pejabat.
Konsep Kawasan Bahkan karena kebutuhan daging sapi dan import sapi yang
selalu meningkat setiap tahunnya ini, masalah daging sapi sudah
merupakan isu politik yang menjadi perhatian pemerintah selain
Pola Kemitraan import beras, gula dan garam. Sebab dengan jalan pintas import
dan Usaha untuk pemecahan masalah kebutuhan pangan, tidak akan
mendidik bangsa kita kepada swasembada. Juga akan menguras
devisa nasional, menelantarkan petani-peternak, mematikan
usaha petani-peternak dan turunannya.
Agrofarm
Menteri BUMN era Dahlan Iskan (Republika 13 September
Industri 2013) sampai pernah mengeluarkan ide yang kontroversi “Penuhi
Kebutuhan Nasional, Indonesia Akan Beli Peternakan Sapi di
Australia” dengan alasannya, biaya menernakkan sapi di negara
Agrofarm tersebut lebih murah dibandingkan di Indonesia. Sedangkan untuk
Wisata penggemukkan sapi lebih murah dan bagus di Indonesia. Dengan
konsep itu BUMN punya peternakan sapi di Australia. Sapinya
lahir di Australia, setelah beberapa bulan dikirim ke Indonesia
Finansial untuk digemukkan. Dengan dana hingga Rp 2 triliun. Dua BUMN
Analisa Usaha yang mungkin adalah PT Pupuk Indonesia Holding Company dan
Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

6
Secara sekilas dari sisi binis mungkin ide ini bagus, tetapi jika
Abstraksi dilihat dari sisi nasionalis, kemandirian ekonomi usaha dan
amanah pembukaan UUD tentang tujuan bernegara dan hanya
melihat Pemerintah (sebagai unsur terakhir sebuah Negara),
sebagai pemegang amanah pengelola Negara seperti mengelola
sebuah perusahaan, tanpa melihat aspek kenegaraan berupa
Wilayah (ketahanan wilayah, keutuhan wilayah dan kemandirian
wilayah), Rakyat (ketahanan nasionalis, keutuhan ideologi dan
kemandirian ekonomi) baru Pemerintah yang diberi mandat setiap
Deskripsi 5 tahun oleh Rakyat dalam pemilu untuk mengatur dan
Kawasan menyelenggarakan kenegaraan sesuai cita-cita bernegara yang
diamanahkan UUD.
Maka sebuah keharusan jika pemerintah saat ini, rakyat saat ini
Potensi harus terbangun dari tidurnya, harus sadar dari mimpi sesaat
Pasar untuk kembali kepada jatidiri Indonesia, kembali kepada jatidiri
tujuan bernegara yang diwariskan oleh para pendiri bangsa ini.
Sebuah keharusan bagi Pemerintah yang diberi amanat rakyat
Rencana dan untuk berani menelan pil pahit sesaat memberikan fasilitas
Konsep Kawasan keuangan dan bimbingan pada usaha ekonomi kerakyatan yang
nantinya akan bermuara kepada ketahanan nasionalis, keutuhan
ideologi dan kemandirian ekonomi rakyat dan Negara. Juga
Pola Kemitraan merupakan sebuah keharusan bagi rakyat untuk menelas pil pahit
sesaat untuk merasakan biaya ekonomi meningkat akibat
dan Usaha
pengalihan “subsidi” yang selama ini salah sasaran dan dana yang
terkumpul dialihkan kepada pembangunan infrastruktur dan
ekonomi kerakyatan.
Agrofarm Sebab seperti yang disampaikan oleh beberapa analis, bahwa
Industri kehancuran sebuah Negara, kehancuran sebuah kesatuan
nasionalis, kehancuran sebuah ideologi di era sekarang ini bukan
lagi disebabkan oleh invasi dari Negara lain, tetapi karena invasi
Agrofarm rasa tidak satu Nation, Ideology dan Tujuan bernegara.
Wisata Adalah sebuah ironi dan malapetaka besar jika sampai Negara
Indonesia yang dengan darah dan air mata pendiri bangsa
dipersatukan karena kesatuan Nation, Ideology dan Tujuan yang
Finansial sama pecah karena pengelolaan kenegaraan yang tidak
Analisa Usaha mempersatukan tiga hal tersebut. Adalah sebuah ironi dan
malapetaka jika pemerataan pembangunan, pemerataan ekonomi
dan pemerataan rasa keadilan tidak segera kita benahi bersama
dan mengakibatkan perpecahan sebuan Nation seperti yang terjadi
Prospek dan
di Negara Arab, Negara Ukrania, Negara Afrika dan lainnya.
Pengembangan

Penutup

7
Maka kita sebagai Nation tidak dapat mengelak dari ketentuan
Abstraksi Maha Pencipta, bahwa kita harus kembali kepada jatidiri bangsa,
kembali kepada ekonomi kerakyatan. Dan usaha agrobisnis
(pertanian, peternakan) kerakyatan harus disadari dan
dibangkitkan kembali, sebab era tahun 1970 an, sebelum era
investasi membabi buta. Negara kita pernah menjadi pengeksport
komoditas tersebut dan rakyat secara keseluruhan cukup pangan.
Namum dalam pelaksanaan program kerakyatan ini harus diada-
kan re-engineering, pemanfaatan teknologi tepat guna sehingga
Deskripsi mendapatkan produktifitas tinggi dan memberikan nilai tambah
Kawasan yang signifikan, juga jenis usaha ini adalah jenis usaha yang sesuai
dengan nafas UUD, Nawacipta berbasis kerakyatan dan
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan sustainable of
Potensi environmental development sesuai dengan program FAO, UNDP
Pasar dalam penyelamatan bumi dari pemanasan GLOBAL.
Peluang inilah yang juga melatar belakangi Kami sebagai salah
satu anak bangsa yang ingin berperan dalam pembangunan yang
tidak saja untuk keuntungan perusahaan belaka, tetapi lebih
Rencana dan kepada bagaimana kami dapat memberikan kontribusi pada
Konsep Kawasan peningkatan taraf hidup, peningkatan ekonomi, peningkatan ilmu
pengetahuan dan peningkatan kepercayaan bangkit dari
keterpurukan. Hal ini sesuai dengan Visi perusahaan berbagi
Pola Kemitraan kepada sesama "share each other" dan misi perusahaan
dan Usaha menginspirasi, penengah-penghubung dan mempercepat
pembangunan “inspire, catalyze and accelerate
sustainable” dimana kami berada.
Agrofarm Untuk itu kami bersama Anak Negeri Bima Perjuangan Rakyat
Industri Nusantara “Pernusa” merencanakan untuk menangkap peluang
ini, khususnya dalam penyediaan daging sapi segar. Usaha
peternakan/penggemukan sapi ini kami rencanakan terintegrasi
Agrofarm dengan usaha lain dengan tetap mengangkap karakter lokal yang
ada di lokasi.
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

8
Pada tahap awal ini kami usulkan dan rencakan salah satu usaha
Abstraksi kerakyatan Usaha Terintegarasi Agrofarm Industri Wisata
“INTEGRATED BUSINESS of AGROFARM, INDUSTRIES AND
TOURISM.” Dimana integrasi usaha yang kami rencanakan berupa
Agro (pertanian/tanaman) dilokasi perternakan peng-gemukan,
Farm (peternakan/penggemukan) sapi itu sendiri, Industri
berbasis UKM berupa olahan daging, buah atau olahan lain dan
Wisata Edukasi yang akan kami berikan kepada adik-adik kami
dan masyarakat sekitar yang menginginkan edukasi pertanian,
Deskripsi peternakan dan industri dimana usaha ini berada.
Kawasan Untuk Agro berupa tanaman terutama bahan baku pakan sapi,
berupa hijauan rumput/batang padi dan disela-sela lahan tersebut
akan ditanami tanaman tahunan buah atau tanaman keras lainnya
yang dibutuhkan oleh masyarakat di Jawa terutama. Juga
Potensi
direncanakan lokasi untuk sawah teknis sebagai bahan dasar
Pasar pakan ternak batang padi dan bekatul.
Sumber pendapatan utama Farm (peternakan penggemukan
sapi bali) direncanakan dan disusun pada kandang yang
Rencana dan terintegrasi setiap 100 ekor sapi, dimana sapi diperlakukan di
Konsep Kawasan dalam kandang, –(tidak lepas)- asupan makanan dan gizi
diberikan oleh tenaga lokal dan masyarakat sekitar. Dengan
konsep ini maka sapi bali yang biasanya diternak lepas akan
Pola Kemitraan diperlakukan seperti halnya peternakan modern, sehingga
dan Usaha pertumbuhan berat badan sapi akan cepat berkembang. Total
pendatangan bakalan sapi direncanakan 800 (delapan ratus) ekor
yang akan didatangkan secara bertahap sebanyak 200 (duaratus)
Agrofarm ekor/bulan, sehingga dengan konsep tersebut jika penggemukan
Industri dilakukan selama antara 3 – 4 (bulan) maka setiap bulan diperoleh
pendapatan utama dari hasil penjualan 200 (duaratus) ekor
/bulan.
Pendapatan Farm turunan direncanakan terintegrasi antara
Agrofarm
Farm utama berupa peternakan sumber kalsium selain kami
Wisata peroleh dengan mudah dari tulang ikan dari kawasan sekitar yang
merupakan petani – petambak, juga direncakan pada area sumber
air untuk peternakan sapi akan ditebarkan peternakan ikan. Juga
Finansial direncanakan peternakan “bekicot” yang merupakan sumber
Analisa Usaha kalsium bagi sapi juga dapat diolah dan dikemas untuk dijual
sebagai salah satu sumber pendapatan usaha turunan.
Industri yang akan dikembangkan adalah olahan makanan,
Prospek dan daging, pupuk kompos (fertilizer-dari kotoran sapi), bio-gas dan
Pengembangan usaha industri lain yang tetap berbasis pada UKM dan kerakyatan,
karena limbah kotoran sapi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk di
perkebunan rakyat, sebagai biogas untuk memasak penduduk
setempat.
Penutup

9
Harapan usaha kami dengan pilot project ini akan memberikan
Abstraksi menginspirasi, penengah-penghubung dan mempercepat
pembangunan “inspire, catalyze and accelerate
sustainable” dan dengan berdirinya bisnis peternakan peng-
gemukan sapi potong juga berimbas pada peningkatan
kesejahteraan melalui penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi
riil berupa pajak dan retribusi daerah kepada pemerintah daerah.
Pemilihan Sapi Bali karena sampai saat ini masih merupakan
komoditi unggulan bidang peternakan sapi lokal di Bali khususnya
Deskripsi dan Indonesia pada umumnya. Sebagai komoditi unggulan, sapi
Kawasan ini memiliki kelebihan antara lain: tahan terhadap penyakit,
mudah berkembang di segala kondisi, tidak gampang stress dan
dagingnya mempunyai rasa khusus di lidah masyarakat Indonesia.
Potensi Walaupun sebagai komoditi unggulan, sapi Bali juga memiliki
kelemahan yaitu pertumbuhan penambahan berat badan yang
Pasar
relatif lambat, untuk itu akan diusahakan dengan teknologi pangan
sehingga sapi bali ini memiliki pertumbuhan berat bada cepat.
Usaha penggemukan sapi Bali yang dilaksanakan pada lahan
Rencana dan kering – atau lepas dicirikan dengan ketersediaan pakan ternak
Konsep Kawasan yang terbatas, sedang usaha Agrofarm Industri Wisata ini
akan dilaksanakan di kandang kolom, terintegrasi di
Kec. Woha-Kabupaten Bima – NTB dengan bercirikan
Pola Kemitraan dengan ketersediaan pakan ternak alami yang
dan Usaha melimpah.

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

10
Abstraksi

Deskripsi Kawasan :
Pendahuluan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm Key words : Agraris, pertanian, peternakan, Nawacipta, kerakyatan, sapi potong,
Wisata daging sapi, isu politik, pemenuhan daging sapi, import sapi, pembangunan yang
berkelanjutan sustainable of environmental development , FAO, UNDP.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

11
Kawasan Secara Umum :

Kawasan Nusa Tenggara Barat :


Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dibentuk berdasarkan UU
Abstraksi No.64 Th 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 1649) tanggal 14 Agustus 1958, pada awal
Pendahuluan pembentukannya, penyelenggaraan pemerintahan masih tumpang
tindih karena pergolakan dan Tujuan Nation yang pecah, yaitu
berdasarkan UU Negara Indonesia Timur (NIT) No. 44 Th 1950
dan UU No. 1 Th 1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
Keadaan ini berlangsung hingga 17 Desember 1958, yang
menandai terbentuknya Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat
secara nyata, yang kemudian dijadikan sebagai hari lahir Provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB).
Potensi Dalam era sepuluh tahun pertama (1958-1968), masyarakat Nusa
Pasar Tenggara Barat menghadapi kesulitan dalam segala bidang,
terutama di bidang ekonomi. Hal ini merupakan rentetan dari
persoalan-persoalan yang diwariskan NIT, ditambah dengan
Rencana dan kurang cepat dan meratanya Pemerintah Pusat dalam
Konsep Kawasan menyelesaikan pemerataan pembangunan dan permasalahan
konsolidasi pemerintahan. Dampaknya, pada akhir tahun 1961,
kesulitan ekonomi rakyat begitu mencekik dengan melambungnya
Pola Kemitraan harga-harga kebutuhan pokok terutama beras. Kesulitan tersebut
memuncak menjelang peristiwa G-30-S/PKI tahun 1965, dan terus
dan Usaha
berlangsung sampai tahun 1968. Pada era ini, di Lombok Bagian
Selatan tidak sedikit penduduk yang menemui ajalnya akibat
bencana kelaparan.
Agrofarm Pada kurun waktu 1985–1997, pembangunan di daerah yang
Industri sangat berorientasi pada hasil, dan kurang memperhatikan proses
dan keberagaman daerah, menjadikan daerah-daerah tidak dapat
mengembangkan potensinya secara nyata. Model perencanaan
Agrofarm pembangunan daerah yang sangat sentralistis melalui UU No. 5
Wisata Th. 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerin-tahan di Daerah, menjadi
salah satu sebab timpangnya hasil pembangunan dan mengancam
tercapainya pemerataan pembangunan di segala bidang dan
Finansial menggerus rasa Nation dibeberapa unsur bangsa, sehingga mudah
Analisa Usaha dimasuki paham-paham keras.

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

12
Dampaknya, daerah Nusa Tenggara Barat yang memiliki tingkat
Abstraksi keberagaman sosial, ekonomi dan budaya yang relatif tinggi,
belum dapat mengejar ketertinggalannya dari daerah-daerah lain
di Indonesia, terutama dalam kualitas pembangunan ekonomi,
kesehatan, dan pendidikan yang ditandai dengan rendahnya
Pendahuluan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan diperparah dengan
masuknya paham Nation lain yang mudah masuk akibat
ketimpangan menikmati sebuah tujuan pendirian Nation.
Dalam keadaan yang demikian, pada tahun 1997 ketika terjadi
krisis moneter dan krisis ekonomi nasional yang kemudian
berkembang menjadi krisis multidimensi, pelaksanaan
pembangunan yang didasarkan pada peren-canaan pembangunan
jangka panjang yang sangat sentral-istis mencapai puncak
Potensi kegagalan dan mulai dipikirkan model pembangunan yang
Pasar berorientasi pada proses dan penguatan kelembagaan dan daerah,
dimana sejak reformasi 1998 sampai dengan saat ini kadang masih
belum menemukan bentuk nyata. Tetapi sebagai sebuah Nation
Rencana dan yang dipersatukan oleh Wilayah, Rakyat dan Pemerintah tetap ada
Konsep Kawasan sebuah harapan bahwa harus kembali kepada cita-cita
pembentukan sebuah Nation.

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

13
Kawasan Secara Umum :

Kawasan Kabupaten Bima :


Kondisi geomorfologi Kabupaten Bima yang merupakan bagian
Abstraksi dari Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari 3 (tiga) satuan, yaitu
pegunungan, perbukitan, dan pedataran dengan berbagai
karakteristiknya, seperti keragaman dalam ketinggian, kemiringan
tanah (kelerengan), jenis tanah, kedalaman efektif tanah, drainase
Pendahuluan tanah, dan berbagai faktor pembatasnya, merupakan modal
pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan
kabupaten Bima. Dalam pengelolaan keragaman muka bumi ini,
masih belum berkelanjutan dan masih mengabaikan kelestarian
fungsi lingkungan hidup karena aktifitas masa lalu yang
berorentasi pada pertumbuhan ekonomi tinggi tanpa pemerataan,
sehingga daya dukung lingkungan menurun. Pencemaran air,
udara dan tanah juga belum tertangani dengan baik hingga saat ini
Potensi seiring dengan semakin pesatnya aktivitas pembangunan yang
Pasar kurang memperhatikan aspek kelestarian fungsi lingkungan dan
meningkatnya konflik pemanfaatan antar kepentingan.
Dengan kembalinya sebuah tujuan Nation pada keutuhan dan
Rencana dan ketahanan Wilayah, Rakyat dan Pemerintah, maka pembangunan
Konsep Kawasan yang akan datang diharapkan kembali kepada tujuan bernegara
yaitu Keadailan sosial bagi seluruh rakyat yang bermuara kepada
ekonomi kerakyatan berupa Agro (Pertanian), Farm (Peternakan)
dimana seluruh industri yang tumbuh dan berkembang diharap
Pola Kemitraan
bermuara kepada usaha tersebut diatas.
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

14
Kawasan Secara Umum :

Kawasan Kabupaten Bima :


Pengembangan Agrofarm Industri Wisata ini untuk tahap awal
Abstraksi kawasan yang akan dikembangkan adalah di Kecamatan Woha,
Kabupaten Bima. Kawasan ini di pilih sebagai pengembangan
Kawasan Agrofarm Industri dan Wisata karena :
 Kondisi lahan yang cocok untuk dikembangkan sebagai sentra
Pendahuluan pertanian, peternakan dan Industri kerakyatan.
 Adanya dukungan dari ketua adat, masyarakat setempat dan
pemerintah daerah.
 Banyak lahan tidur yang masih terdapat di kecamatan Woha,
Kabupaten Bima, yang memudahkan dalam pengembangan
Agrofarm industri wisata ke depan.
 Letaknya strategis berdekatan dengan rencana pusat
pemerintahan kabupaten Bima, berdekatan dengan sentra
Potensi ekonomi,
Pasar  Termasuk daerah yang memiliki akses jalan yang mudah,
sehingga mudah dalam transportasi pengiriman.
 Petani/kelompok tani/peternak dan Pemda setempat
Rencana dan memberikan dukungan penuh terhadap pola pengembangan
Konsep Kawasan kawasan tersebut, sehingga berkurang resiko kegagalan
investasi.

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

15
Fasilitas dan Jenis Usaha :

Abstraksi Pada tahap awal sebagai pilot project pengembangan kawasan


Agrofarm Industri Wisata ini maka Anak Negeri Bima bekerja
sama dengan PT. Bangun Inti Global akan mengembangkan lahan
sekitar 3 Ha di lokasi Kec. Woha – Kab. Bima dengan konsep
“kawasan Agrofarm Industri Wisata terintegrasi” sebagi :
Pendahuluan
 Kawasan Agro ‘pertanian-perkebunan” berupa padi, rumput-
rumputan, tanaman tahunan yang diolah sebagai bahan dasar
pakan penggemukan ternak sapi bali dan produk turunannya ,
 Kawasan Farm ‘perternakan” berupa penggemukan sapi bali
sebagai sentra usaha, peternakan ikan (sebagai usaha turunan -
tulangnya sebagai bahan kalsium), peternakan bekicot (sebagai
usaha turunan - tulangnya sebagai bahan kalsium), peternakan
Potensi
bebek (sebagai usaha turunan - tulangnya sebagai bahan
Pasar kalsium).
 Kawasan Industri berupa pengolahan UKM hasil pertanian,
perkebunan dan pertenakan berupa makanan dalam kemasan,
Rencana dan pupuk kompos (fertilizer), biogas dan lain-lain yang semuanya
Konsep Kawasan merupakan usaha kerakyatan dan UKM.
 Kawasan Wisata edukasi berupa edukasi pertanian,
peternakan, teknologi tepat guna dan wisata keluarga berupa
Pola Kemitraan bale-bale untuk makan dan bercengkerama dengan keluarga.
dan Usaha  Kawasan pelayanan umum sebagai inspirasi bagi masyarakat
sekitar usaha ini.

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

16
Abstraksi
Potensi Pasar :

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm Key words : Nawacipta, Ketahanan Pangan, kerakyatan, sapi potong, daging sapi,
Wisata pemenuhan daging sapi, potensi pasar, pasar kawasan, pasar indonesia, Industri Kecil
Menengah, UKM.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

17
Potensi Pasar Kawasan :

Potensi pasar regional dalam hal ini di Kabupaten Bima dan


Abstraksi Sumbawa pada umumnya sangat menjanjikan meski tingkat
kebutuhan dan konsumsi daging sapi bagi masyarakat Kab. Bima
dan Pulau Sumbawa masih kecil dibandingkan dengan tingkat
kebutuhan dan konsumsi daging sapi secara Nasional.
Pendahuluan Tetapi dengan tingkat ekonomi dan taraf hidup yang meningkat,
maka diprediksi dalam masa 5 (lima) tahun yang akan datang
tingkat kebutuhan dan konsumsi daging sapi masyarakat Kab.
Bima dan Pulau Sumbawa akan meningkat 2 (dua) kali lipat
Deskripsi dibandingkan dengan tingkat kebutuhan dan konsumsi daging
Kawasan sapi pada saat ini.
Hal juga dapat dilihat dengan tingkat keterseidiaan sapi potong di
Kab. Bima dan Pulau Sumbawa yang semakin berkurang, bahkan
sering Kab. Bima dan Pulau Sumbawa mendatangkan sapi dari
daerah lain.

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

18
Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Rencana dan
Konsep Kawasan Import daging sapi dan olahanya setiap tahun selalu
meningkat tajam, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan
penduduk. Hal ini disebabkan selain karena pola kehidupan yang
meningkat, tingkat ekonomi meningkat juga karena daging sapi
Pola Kemitraan
adalah daging yang paling sehat dibandingkan dengan daging
dan Usaha hewan lainnya.

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

19
Potensi Kab. Bima yang pernah sebagai lumbung daging Indonesia,
potensi kewilayahan, geografis, ketersediaan lahan yang belum
Abstraksi dioptimalkan serta potensi SDM yang pekerja keras, memiliki karakter
kuat di pertanian, peternakan maka usaha ini memiliki peluang emas
untuk berhasil.

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

20
Potensi Pasar Indonesia :

Potensi pasar tingkat Nasional jelas sangat menjanjikan untuk


Abstraksi dapat dikembangkan usaha peternakan/penggemukan sapi ini,
apalagi NTB umumnya dan Kab. Bima khususnya sebenarnya dari
dahulu terkenal sebagai lumbung daging Nasional. Juga kondisi
kewilayahan dan geografis Pulau Sumbawa sangat mendukung
Pendahuluan untuk dikembangkan sebagai daerah peternakan.
Peluang dan Potensi pasar dapat dilihat pada tabel
perkembangan import sapi yang harus disediakan oleh pemerintah
setiap tahunnya selalu meningkat tajam melebihi pertumbuhan
Deskripsi penduduk. Juga perkembangan pola konsumsi daging sapi di
Kawasan Negara-Negara berkembang termasuk Indonesia yang meningkat
tajam dari tahun 1981 s/d 2002 dari hasil Word Development
Report.

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

21
Potensi Pasar Agrofarm Industries :

Potensi pasar AgroFarm Industries sekarang ini sangat baik dan


Abstraksi menjanjikan, dimana pola pikir usaha UKM sekarang adalah
produksi bahan dan produksi olahan. Dengan pola ini maka terjadi
usaha UKM yang terintegrasi. Apalagi didorong oleh iklim dan
dukungan pemerintah untuk meningkatkan industri Kecil
Pendahuluan Menengah.
Satu hal lagi mengapa UKM ini meningkat tajam dan memiliki
peluang besar, karena jenis usaha ini mendekatkan diri dengan
masyarakat lingkungan sekitar, memiliki ikatan emosi dengan
Deskripsi masyarakat dan memiliki harga jual yang murah.
Kawasan Di sisi lain dengan berkembangnya industri UKM akan
membantu pemerintah dalam penyediaan aneka pangan,
membantu pemera-taan hasil pembangunan, mengurangi
pengangguran dan yang lebih penting mendukung pemerintah
dalam PROGRAM KETAHANAN PANGAN serta menahan laju
serbuan industri produk makanan olahan import atau lisensi yang
menyedot devisa negara.
Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

22
Abstraksi

Rencana dan Konsep Kawasan :


Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm Key words : Agraris, pertanian, peternakan, Nawacipta, kerakyatan, sapi potong,
Wisata daging sapi, isu politik, pemenuhan daging sapi, import sapi, pembangunan yang
berkelanjutan sustainable of environmental development , FAO, UNDP.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

23
LATAR BELAKANG DAN POLA PIKIR KAWASAN :
Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Pola Kemitraan
dan Usaha LANGKAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN :

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

24
Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan
Kawasan secara tata letak yang direncanakan merupakan
kawasan AgroFarm Industries terintegrasi antara peterakan/
Potensi penggemukan sapi, pertanian/perkebunan, peternakan yang
Pasar mendukung asupan makanan sapi gemukan, industri berbahan dasar
hasil pertanian-peternakan dan wisata Edukasi AgroFarm.

Kawasan direncanakan dengan pola Blok untuk setiap kawasan atau


blok unit usaha dengan garis besar terdiri dari : Blok Peternakan, Blok
Persawahan, Blok Perkebunan dan Blok Wisata.
Untuk itu direncanakan memerlukan lahan sekitar +5 Ha yang akan
dibagi per-blok seperti pada gambar rencana dibawah ini.
Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

25
Kawasan secara skema produksi dan usaha yang
Abstraksi direncanakan alur produksi yang saling terkait dan saling
mendukung terhadap PRODUK UTAMA berupa daging sapi atau sapi
gemukan, dimana hasil limbah hasil pertanian, rumput-rumputan
merupakan makanan utama sapi gemukan. Sedang limbah hasil
Pendahuluan peternakan lain seperti bekicot, ikat untuk tulangnya diolah menjadi
mineral kalsium untuk sapi gemukan.
Dari Limbah kotoran sapi gemukan sendiri untuk cair digunakan
sebagai makanan ternak, padat diolah menjadi pupuk – fetilizer yang
Deskripsi digunakan untuk pertanian maupun dipackin untuk dijual. Sedang hasil
Kawasan peternakan bekicot, bebek maupun ikan diolah menjadi makanan baik
dalam bentuk kemasan maupun dalam bentuk olah jadi.
Desain Kawasan produksi dioptimalkan untuk dapat diolah dan
Potensi menghasilkan nilai ekonomis bagi usaha terintegrasi ini dengan siklus
Pasar melingkar dan saling mendukung perkembangan usaha kerakyatan
seperti dibawah ini.

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup
Perencanaan Kawasan Terintegrasi

26
Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

27
Tahapan pembentukan Kawasan seperti yang direncanakan
Abstraksi melalui beberapa tahap-karena tujuan dari usaha ini adalah
menciptakan usaha berazas ekonomi kerakyatan, sehingga harus
melibatkan masyarakan sekitar, mendesain setiap kegiatan
mememberikan nilai tambah terhadap produk.
Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

28
Kawasan Agro :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Blok Kawasan Agro direncanakan mengelilingi kawasan


Farm – Peternakan, dengan tujuan :
1. Sebagai pelindung/pagar hidup terhadap peternakan,
Pola Kemitraan 2. Sebagai pelindung dan keamanan terhadap tindak kejahatan-
dan Usaha karena ternak berada dipusat kawasan,
3. Sebagai pendukung USAHA UTAMA dari kawasan.

Agrofarm Kawasan Agro akan ditanami tanaman yang mendukung


Industri produktifitas dan tingkat pertumbuhan bobot sapi gemukan yang
tinggi, sepeti padi-padian sesuai musim, rumput gajah, singkong,
pisang dan tanaman lain sebagai pendukung pertumbuhan bobot
Agrofarm sapi gemukan.
Wisata Selain tanaman pendukung pertumbuhan bobot sapi gemukan,
juga akan ditanam tanakan keras sebagai pelindung kawasan dan
buahnya dapat diolah menjadi olahan dalam kemasan.
Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

29
Pada Kawasan Agro direncanakan akan dicetak :
Abstraksi
1. Areal Sawah sebesar 20% dari kawasan atau 11.000 m2
2. Areal Rumput-rumputan 10% dari kawasan atau 5.500 m2
3. Areal Kebun sebesar 5% dari kawasan atau 2.750 m2
Pendahuluan 4. Areal Lahan terbuka hijau 5% dari kawasan atau 2.750 m2
5. Area Terbuka, Taman, Jalan 2% dari kawasan atau 1.100 m2

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

30
Kawasan Peternakan :

Abstraksi

Pendahuluan

Penggemukan sapi sistem Koloni pada sapi Bali.


Deskripsi
Kawasan

Potensi Blok Kawasan Farm – peternakan merupakan pusat dari


Pasar kegiatan yang ditempatkan ditengah-tengah kawasan, dimana
untuk kandang sapi di design sistem kering, koloni dan terpadu,
sehingga sapi benar-benar merupakan sapi gemukan dan
diusahakan tidak bangyak melakukan kegiatan. Dengan pola ini
diharapkan sapi akan cepat gemuk dan dalam jangka waktu 3,5
bulan sampai dengan 4 bulan sudah dihasilkan sapi gemukan dan
siap untuk dipasarkan.
Pola Kemitraan Disekeliling kandang sapi gemukan sebagai produk turunan akan
dan Usaha dibunakan sebagai kawasan :
1. Peternakan bebek, selain tahan penyakit, cepat gemuk,
memiliki pangsa pasar yang bagus, juga hewan ini dapat
mengkonsumsi – limbah dari kandang sapi gemukan, sehingga
Agrofarm
usaha ini akan terintegrasi.
Industri 2. Kolam ikan lele, yang merupakan ikan sangat tahan terhadap
penyakit, petumbuhannya cepat, juga ikan ini memiliki pangsa
pasar yang luas di seluruh nusantara. Selain itu ikan lele
Agrofarm merupakan jenis ikan yang tahan penyakit, tahan terhadap
Wisata kekeringan air (dibeberapa daerah disebut ikan hantu-karena
dapat keluar dari air dan berpindah tempat pada saat malam
hari) juga merupakan ikan yang dapat memakan limbah dari
Finansial sapi gemukan.
Analisa Usaha 3. Peternakan bekicot, dimana hewan ini telah menjadi
makanan selingan dan telah memiliki pasar ekspor. Sebagai
hewan yang tahan penyakit, dapat hidup dan tumbuh dengan
Prospek dan cepat, cangkang dari hewan ini dipergunakan sebagai asupan
Pengembangan mineral –kalsium- bagi sapi gemukan.
4. Peternakan ikan mujair, adalah peternakan yang digunakan
untuk menarik pelanggan pada usaha Resto & Wisata. Juga
hewan ini merupakan jenis hewan air yang tahan penyakit,
Penutup pertumbuhannya tinggi dan memiliki pangsa pasar yang luas
di pulau Jawa terutama.

31
Kawasan Peternakan :

Pada Kawasan Farm direncanakan menggunakan lahan sekitar


Abstraksi 28,5% dengan rincian :

1. Penggemukan Sapi 9.950 m2 untuk total rencana 15 Kandang


Kap. @ 100 sapi/kdg uk 10 x 62 m2 tahap awal dibangun 6
kandang untuk 600 ekor sapi.
Pendahuluan 2. Kandang bebek 3.750 m2 untuk total rencana 10 Kandang
Kap.@ 300 Bebek/kdg uk 15 x 25 m2 tahap awal akan
dibangun 3 kandang untuk 900 bebek.
Deskripsi 3. Kolam ikan Lele 1.500 m2 untuk total rencana 10 Kandang
Kawasan Kap.@ 2000 ikan/kolam uk 10 x 15 m2 tahap awal akan
dibangun 3 kandang untuk 6000 ikan lele.
4. Kandang Bekicot 500 m2 dengan total rencana 10 Kandang
Kap.@ 5000 bebek/kdg uk 5 x 10 m2 tahap awal akan
Potensi dibangun 3 kandang untuk 15000 bekicot.
Pasar 5. Kolam Ikan Jujair di area Resto Wisata dengan rencana ditebar
2000 ekor mujair yang akan dipanen dalam waktu 4 bulan.

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri Penggemukan sapi sistem Koloni sebagai sentra usaha.

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha
Sistem Koloni, memaksa sapi
gemukan untuk tidak banayak
Prospek dan berkahtifitas dan memungkinkan
Pengembangan petumbuhan berat badan lebih
terencana

Penutup

32
Kawasan Peternakan :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Desogn Kandang Koloni

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup
Denah Kandang Koloni

33
Kawasan Peternakan :

Kandang Paksa – untuk mengawinkan sapi


Unggulan,- adalah salah satu cara untuk
Abstraksi mendapatkan bibit Unggul Sapi Gemukan

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar
Usaha Penggemukan Sapi merupakan bisnis yang paling menjanjikan dibandingkan dengan usaha
penggemukan daging lainnya. Ini karena daging sapi merupakan daging yang paling sehat, berserat
lembut, rasanya enak dan Konsumsi yang meningkat tajam setiap tahun.

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

34
Kawasan Wisata :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar
Kawasan Wisata di design merupakan kawasan Resto & Wisata yaitu
sebuah kawasan untuk wisata Agrofarm bagi keluarga pelajar dan
masyarakat umum. Dengan adanya kawasan ini diharapkan masyarakat
Kab. Bima khususnya dan Sumbawa umumnya memiliki alternatif
wisata edukasi yang berguna bagai putranya.
Sebagai kawasan Wisata Agrofarm, direncanakan dapat peduli dan
mendekatkan diri pada masyarakat sekitar, sehingga jenis usaha ini
Pola Kemitraan benar-benar merupakan ekonomi rakyat.
dan Usaha
Kawasan Wisata sebagai
sarana untuk :
Agrofarm 1. Mendidik,
Industri 2. Memotivasi,
3. Wisata dan Hiburan,
4. Sentra Ekonomi,
Agrofarm 5. Brand Kab. Bima
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

35
Abstraksi

Pola Kemitraan dan Usaha :


Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

36
Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi Seperti yang diamanatkan oleh UUD ‘45 dan Nawacita yang
Pasar menjadi program pemerintah dimana untuk pembangunan saat ini yang
perlu dilaksanakan dan dikejar adalah pemerataan pembangunan.

Rencana dan Dengan pemerataan maka :


Konsep Kawasan 1. Seluruh rakyat Indonesia akan menikmati yang namanya
kemerdekaan.
2. Akan menghindarkan negara dari disintegrasi karena ketidak
adilan pembangunan.
3. Akan mempertahankan kesatuan kawasan dalam dimensi
kenegaraan Indonesia.
4. Mempercepat dan penumbuhkan kewirausahaan yang
terencana, untuk bersaing dengan dunia luar.
Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

37
Pola Kemitraan yang dikembangkan Woha Agrofarm Industri
Abstraksi Wisata adalah saling mendukung, memperkuat dan menguntungkan
dengan seluruh badan yang terkait, baik masyarakat lokal, pemerintah
perbank-an dan kawasan. Dengan pola kemitraan ini seluruh lembaga
terkait akan mendapatkan keuntungan baik secara ekonomi, sosial,
Pendahuluan politik maupun keamanan kawasan seperti dibawah ini.

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

38
Abstraksi

Agrpfarm Industries :
Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

39
Agrofarm Industri meliputi produk utama (berbahan dasr daging
Abstraksi sapi), maupun produk turunan berupa : fertilizer, olahan ikan, olahan
bekicot, biogas maupun produk lainnya yang dapat digambarkan seperti
dibawah ini.

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

40
Abstraksi

Agrofarm Wisata :
Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

41
Agrofarm Wisata :

Agrofarm Wisata meliputi Resto, pemancingan, edukasi peternakan,


Abstraksi edukasi pertanian, wisata alam, wisata permainan.

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Refreshing Keluarga dan Tempat Makan Wisata dan Edukasi Cinta Alam
Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm Refreshing Keluarga dan Pemancingan Wisata dan Edukasi Cinta Pertanian
Industri

Finansial
Refreshing Keluarga dan Hiburan Wisata dan Edukasi Outbond
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

Penutup
Refreshing Keluarga dan Permainan Wisata dan Edukasi Pertanian

42
Abstraksi

Finansial dan Analisa Usaha :


Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

43
Desain Konsep Woha Agrofarm :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

44
Analisa Keuangan Usaha Agrofarm :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

45
Cash Flow :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

46
Kalkulasi Tingkat Pengembalian Dana Bergulir :

Abstraksi

Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Prospek dan
Pengembangan

Penutup

47
Abstraksi

Prospek dan Pengembangan :


Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Penutup

48
Prospek Pengembangan Agrofarm Industri Wisata ini memiliki
Abstraksi prospek dan peluang emas untuk berkembang, karena kebutuhan akan
daging sapi – terutama di Negara kita – semakin lama semakin tinggi
yang pertumbuhannya melebihi pertumbuhan penduduk. Bahkan Badan
Dunia telah memprediksi kebutuhan Daging akan melebihi
Pendahuluan pertumbuhan kebutuhan bahan makanan lainnya.
Tentunya untuk dapat mengembangkan ini diperlukan ilmu dan
teknologi tepat guna, selain itu jenis usaha ini adalah jenis Usaha
Kerakyatan seperti yang diamanatkan oleh UUD – ’45 .
Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Bakalan sapi turun karena


Agrofarm ada kebijakan pemerintah
Wisata harus dipenuhi oleh pasar
lokal. Sebuah peluang bagi
peternak penggemuk sapi.

Finansial
Analisa Usaha

Penutup

49
Abstraksi

Penutup :
Pendahuluan

Deskripsi
Kawasan

Potensi
Pasar

Rencana dan
Konsep Kawasan

Pola Kemitraan
dan Usaha

Agrofarm
Industri

Agrofarm
Wisata

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

50
Penutup :

Usaha Pertanian – Peternakan – Perikanan Agrofarm adalah


Abstraksi merupakan karakter nenenk moyang kita, juba merupakan amanah dari
UUD ‘45, maka kita harus kembali kepada karakter kita. Apalagi alam
Negara kita Indonesia memang sudah diberi oleh Tuhan berupa alam
yang cocok untuk dikembangkan usaha Pertanian – Peternakan –
Pendahuluan Perikanan maka sebuah keniscayaan apabila kita ingin keluar dari
karakter budaya, karakter alam kita – hanya karena silau dengan negera-
negara yang industrinya maju.
Ternyata dengan mengembangkan usaha yang menjadi karakter kita,
Deskripsi terbukti pada saat krisis melanda Negara kita, justru saudara-saudara
Kawasan kita yang bergerak dalam usaha kerakyatan yang mampu bertahan dan
membuat negara kita tetap terapung dalam samudera percaturan dunia.
Sedangkan mereka yang mengandalkan “industri” justru berguguran
Potensi satu demi satu dan meninggalkan utang yang harus dibebankan pada
Pasar negara dan rakyat Indonesia.

Untuk Usaha berbasis Kerakyatan Agrofarm Industries and


Rencana dan Tourism ini kami dapat mengembalikan MODAL DANA BERGULIR
Konsep Kawasan selama Kredit kurang lebih 5 Tahun dengan ringkasan :

 Perhitungan Produksi / Panes setiap 4 bulan penggemukan,


 Modal awal yang dibutuhkan = Rp. 10.000.000.000,-
Pola Kemitraan  Jangka Waktu Pengembalian Modal = 5 Tahun,
dan Usaha  Grass period /pembayaran pokok cicilan dan bunga = tahun ke 2,
 Estimasi bunga tetap = 12 % pa,
 Estimasi Pokok Cicilan dan bunga = Rp. 1.200.000.000,- setiap 4
Agrofarm bulan.
Industri  Pembayaran Cicilan Pokok dan bunga selama 3 tahun adalah =
Rp.1.200.000.000,- x 12 kali = Rp. 14.400.000.000,-
 Cashflow pada tahun ke-2 sudah positif, sehingga usaha ini sudah
Agrofarm dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar Cicilan Pokok
Wisata dan Bunga Pinjaman Dana Bergulir Kerakyatan.

Finansial
Analisa Usaha

Prospek dan
Pengembangan

51
“…mari kita alamkan alam…,hutankan hutan..,tanamkan pohon,
jangan tinggalkan air mata..,tapi tinggalkan mata air…,
untuk kelangsungan negeri dan kehidupan cucu kita….”

Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa)


DPD Kab. Bima
Bekerjasama dengan :
PT. Bangun Inti Global
(Bangun Bima Bersama Rakyat)
Renewable Energy Producer
Email : big.globalinti@gmail.com
Web : www.globalintigroup.com
Youtube Channel : www.youtube/user/globalintigroup

52

Anda mungkin juga menyukai