Disusun oleh:
Kelompok 3
1. BERNADETA SINA /NIT :17.3.06.053
2. EUSABIA G Y PUTRI /NIT :17.3.06.056
3. KATARINA S S ATARODANG /NIT :17.3.06.060
4. NIOVANDI ANJASWARA /NIT :17.3.06.065
5. SITI JUM’IAH /NIT :17.3.06.070
6. YUSUF W W UTOMO /NIT :17.3.06.075
1
LEMBARAN PENGESAHAN PROPOSAL KOMPETISI WIRAUSAHA
Disusun oleh:
Kelompok 3
Mengesahkan Menyetujui
Pembimbing,
Koordinator EBC,
I Nyoman Sudiarsa,A.Pi.,M.Si.
NIP.19660415 199303 1 011
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Proposal
Kewirausahaan yang berjudul “Budidaya Maggot BSF (Black Soldier Fly) ini dapat diselesaikan
sesuai dengan target mutu dan waktu yang direncanakan.
Proses persiapan, pelaksanaan dan penyusunan proposal ini telah melibatkan kontribusi
pemikiran dan saran konstruktif banyak pihak. Atas dedikasi tersebut, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Lego Suhono, M.P. selaku Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang atas izin
pelaksanaan Kegiatan Kewirausahaan;
2. Bapak Dimas Rizky Hariyadi, S.S.T.Pi., M.Sc. selaku Koordinator Entrepreneur Business Centre
(EBC) yang telah memprogramkan kegiatan Kewirayusahan Taruna;
3. Bapak I Nyoman Sudiarsa,A.Pi.,M.Si. . selaku pembimbing I yang telah memberikan arahan,
masukan serta ulasan kritis tentang ide kegiatan kewirausahaan ini.
4. Rekan-rekan Taruna/i Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang atas bantuan dan motivasi yang
telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Kewirausahaan ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan Proposal ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iv
I. PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................................2
1.3 Manfaat....................................................................................................................................2
4
2.5.5 Peluang usaha..............................................................................................................6
IV. PENUTUP.....................................................................................................................................8
IV.1.........................................................................................................................................Kesimpulan
.................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................................10
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
6
I. PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya perikanan. Ketersediaan
pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan, dalam
usaha budidaya ikan diperlukan pakan yang cukup untuk pertumbuhannya. Akan tetapi, harga pakan
komersil yang semakin hari semakin meningkat telah meresahkan para pelaku budidaya.
Keberhasilan usaha budidaya sangat ditentukan oleh penyediaan pakan yang berkualitas. Pemanfaatan
bahan pakan hingga kini belum tertanggulangi, dalam arti kompetisi antara pangan dan pakan masih terus
berlanjut terutama pakan sumber protein, sehingga menimbulkan dilema bagi pembudidaya (Djissou et. al.,
2016). Tingginya harga bahan pakan sumber protein tentu menjadi perhatian lebih bagi para pembudidaya
karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam kegiatan usaha budidaya yaitu 50- 70%. Berbagai
cara dilakukan untuk meningkatkan produksi budidaya, salah satunya yaitu dengan melakukan riset untuk
menghasilkan pakan yang ekonomis dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan
(Katayane dkk, 2014).
Meningkatnya kebutuhan pakan ikan dan unggas dalam bentuk pelet saat ini telah menjadi perhatian
serius, seiring dengan keinginan pemerintah Indonesia untuk memenuhi dan meningkatkan gizi protein bagi
masyarakat. Data tahun 2009 menunjukkan bahwa pemerintah masih melakukan impor untuk pakan ikan
dan unggas hingga mencapai US $200 juta per tahun (Puslitbangnak 2010).
Maggot atau larva dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens) merupakan salah satu alternatif pakan
yang memenuhi persyaratan sebagai sumber protein. Murtidjo (2001) menyebutkan bahwa bahan makanan
yang mengandung protein kasar lebih dari 19%, digolongkan sebagai bahan makanan sumber protein.
Maggot H. illucens merupakan salah satu jenis organisme potensial untuk dimanfaatkan antara lain
sebagai agen pengurai limbah organik dan sebagai pakan tambahan bagi ikan. Maggot H. illucens dapat
dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan karena mudah berkembangbiak, memiliki protein tinggi yaitu
61,42%, dan lemak 25 % (Rachmawati dkk., 2010), Kandungan protein yang relatif tinggi ini sangat
potensial sebagai pakan tambahan untuk pembesaran ikan konsumsi. Maggot atau belatung ini juga
mengandung antimikroba dan anti jamur, sehingga apabila dikonsumsi oleh ikan akan tahan terhadap
penyakit yang disebabkan oleh bakteria dan jamur (Indarmawan, 2014). Keberadaan larva H. illucens
dinilai relatif aman terhadap manusia, juga dapat mengurangi populasi lalat rumah dan mereduksi
kontaminasi limbah terhadap bakteri patogenik Eschercia colli (Lee et al. 1995; Newton et al. 1995). Selain
itu maggot memiliki organ penyimpanan yang disebut trophocytes yang berfungsi untuk menyimpan
kandungan nutrient yang terdapat pada media kultur yang dimakannya (Subamia, 2010). Jadi, diharapkan
dengan adanya budidaya maggot ini dapat menjadi pakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan
dan hewan ternak.
1.2 Tujuan
Memanfaatkan lalat BSF sebagai penghasil maggot untuk dijadikan pakan alternatif bagi ikan dan
ternak (ayam, bebek, sapi dll) di daerah Kupang sehingga memenuhi kebutuhan pasar.
1.3 Manfaat
Dengan adanya budidaya maggot ini diharapkan pembudidaya maupun peternak dapat
menggunakannya sebagai pakan alternatif karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi.
2
II. RENCANA KEGIATAN
3
2.4 Proses Usaha
Alat dan Bahan:
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum budidaya maggot adalah ember, kawat penutup, plastik ukuran
30×50 cm, karet gelang dan kertas nasi.
Bahan-bahan yang digunakan adalah dedak, yakult, EM4 dan air.
Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan maggot dengan media dedak
2. Ember dicuci dengan tujuan mencegah bakteri yang tidak dibutuhkan tidak muncul dan
mengganggu proses budidaya maggot
3. Campurkan dedak, yakult, EM4, dan air sebanyak 1 liter ke dalam ember kemudian aduk hingga
homogen
4. Pindahkan campuran kedalam kantong plastik kemudian ikat dengan kuat dengan karet gelang,
tunggu hingga kantong lastik mengembang seperti terisi oksigen.
5. Keluarkan campuran ke dalam ember, tutup dengan kertas nasi dengan rapat dan lilitkan dengan
kawat penutup, untuk menghindari gangguan dari hewan lain.
6. Maggot siap panen pada umur 10-14 hari.
4
2.5.3 Peluang pasar dan pemasaran
Peluang pasar usaha pakan alternatif maggot di wilayah kupang dapat meningkat disaat musim
kemarau karena produksi jagung terhitung rendah sehingga menyebabkan harga jual jagung menjadi
meningkat. Sedangkan untuk pakan komersial ikan selalu mengalami keterbatasan sebab harus didatangkan
dari daerah jawa. Pemasaran dilakukan dengan cara promosi online, rekomendasi kepada para pembudidaya
dan peternak.
2.5.4 Analisis biaya produksi dan penjualan
5
Analisis R/C Ratio digunakan untuk melihat besarnya keuntungan relatif. Usaha dikatakan layak
bila nilai R/C Ratio lebih besar dari 1. Semakin tinggi nilai R/C Ratio, tingkat keuntungan usaha
semakin tinggi.
= Rp. 14.400.000
Rp. 2.205.000
= 6,5
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya maggot dinyatakan
menguntungkan dan layak untuk disahakan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan total pendapatan
dengan total biayay yang lebih besar yaitu memiliki angka 6,5 > 1.
b. BEP Produksi
BEP digunakan untuk mengetahui batasan dari volume produksi yang mencapai titik impas, yakni
tidak untung atau rugi.
6
6. Kertas nasi Bungkus Rp. 35,000 5 Rp. 175,000
7. Kawat penutup Meter Rp. 20,000 10 Rp. 200,000
8 Karet gelang Pak Rp. 15,000 2 Rp. 30,0000
TOTAL Rp . 2,205,000
IV. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Maggot memiliki kandungan nutrisi tinggi (protein 61,42 %, lemak 25 %), kandungan
nutrisi ini mampu memenuhi kebutuhan ikan dan ternak dalam mendapatkan nutrien yang
layak untuk dijadikan sebagai pakan alternatif atau pegganti pakan pelet dan ternak.
Maggot juga tergolong mudah diproduksi sehingga mampu memenuhi permintaan pasar
karena tidak membutuhkan waktu produksi yang lama.
7
DAFTAR PUSTAKA
Djissou ASM, Adjahouinou DC, Koshio S, Fiogbe ED. 2016. Complete replacement of fish meal by
other animal protein sources on growth performance of Clarias gariepinus fingerlings. Int Aquat Res
8:333–341.
Indarmawan. 2014. Hewan Avertebrata Sebagai Pakan Ikan Lele. Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto.
Katayane, Falicia A, Bagau B, Wolayan FR, Imbar MR. Mei 2014. Produksi dan Kandungan Protein
Maggot (Hermetia illucens) Dengan Menggunakan Media Budidaya Berbeda. Jurnal zootek Vol.
34:27-33
Murtidjo, B. A., 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius: Yogyakarta oseph, MO. Dewan Minyak
DuPonte . 2003 Sawit Indonesia. Tropical Agriculture and Human Resources (CTAHR).
[Puslitbangnak] Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. 2010. Gunakan Pakan Lokal untuk
Ternak Unggas. Bogor: Puslitbangnak.
Rachmawati, Buchori D, Hidayat P, Hem S, Fahmi MR. 2010. Perkembangan dan Kandungan Nutrisi
Larva Hermetia illucens (Linnaeus) (Diptera: Startiomyidae) pada Bungkil Kelapa Sawit. J Entomol
Indones. 7:28- 41.
Subamia, I. W., Nur, B., Musa, A dan Kusumah, R.V. 2010. Manfaat Maggot yang dipelihara dengan
Zat Pemicu Warna Sebagai Pakan Untuk Peningkatan Kualitas Warna Ikan Rainbow (Melanotaenia
boesmani) asli Papua. Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok. Depok.
8
LAMPIRAN
Lampiran 1
BIODATA KETUA/ ANGGOTA KELOMPOK
Riwayat Pendidikan
9
Tempat,tanggal : Biting, 2 Agustus 1999
lahir
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Manggarai
Nomor Hp / email : 0821-14727-8565
Program Studi : TBP (Teknik Budidaya Perikanan)
Perguruan Tinggi : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Riwayat Pendidikan
10
Program Studi : TBP (Teknik Budidaya Perikanan)
Perguruan Tinggi : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
Riwayat Pendidikan
11
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pendidikan
12
4 Politeknik KP Kupang Kupang,Bolok 2017 Sekarang
Riwayat Pendidikan
13
Kupang 19 Juni 2019
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bernadeta Sina
NIT.17.3.06.053
14
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
WIRAUSAHA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Eusabia G Y Putri
NIT.17.3.06.056
15
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
WIRAUSAHA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Katarina S S Atarodang
NIT.17.3.06.060
16
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
WIRAUSAHA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Niofandy Anjaswara
NIT.17.3.06.065
17
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
WIRAUSAHA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Siti Jum’iah
NIT.17.3.06.070
18
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENGIKUTI KEGIATAN
WIRAUSAHA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bersedia mengikuti kegiatan wirusaha mulai proses pembuatan proposal sampai
dengan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan pada Satuan Pendidikian Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yusuf W W Utomo
NIT.17.3.06.075
19