Oleh :
M. Khairuz Zaadit Taqwa
201910350311030
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIK USAHA PETERNAKAN
Oleh :
M. Khairuz Zaadit Taqwa
201910350311030
Malang, …Maret 2022
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Mengetahui Menyetujui
KetuaKomisiTugasAkhir Dosen Pembimbing PUP
Mengetahui
KetuaJurusanPeternakan
i
KATAPENGANTAR
Assalamualaikum WR.WB
Rasa syukur senantiasa tertuju pada tuhan yang maha esa yang selalu
melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-nya kepada kita semua. Tak lupa shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1. Latar belakang..........................................................................................................1
1.2. Luaran......................................................................................................................3
1.3. Manfaat....................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM USAHA..............................................................................................4
2.1. Produksi komoditas yang dipilih..............................................................................4
2.2. Peluang pasar atau target..........................................................................................4
2.3. Keunggulan produk..................................................................................................4
2.4. Penentuan harga produk yang dihasilkan.................................................................4
2.5. Kelayakan usaha.......................................................................................................5
2.5.1. Lokasi...............................................................................................................5
2.5.2. Kandang...........................................................................................................5
2.5.3. Pakan................................................................................................................5
2.5.4. Manajemen keuangan.......................................................................................6
2.5.5. Biaya tetap........................................................................................................6
2.5.6. Biaya variable...................................................................................................6
2.5.7. Pendapatan.......................................................................................................7
2.6. Analisa usaha...........................................................................................................7
2.6.1. perhitungannlaba ruugi.....................................................................................7
2.6.2. Benefit Cost ratio (B/C ratio)...........................................................................7
2.6.3. Payback priode.................................................................................................8
2.6.4. Break Efen Point (BEP)....................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................10
METHODE PELAKSANAAN..............................................................................................10
iii
3.1. Waktu dan tempat...................................................................................................10
3.2. Materi dan alat........................................................................................................10
3.3. Taknik pelaksanaan................................................................................................10
BAB IV..................................................................................................................................11
BIAYA DAN JADWAL........................................................................................................11
4.1. Jadwal....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Usaha peternakan menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan dengan di
dorongnya pasar yang luas serta kebutuhannya semakin meningkat setiap tahunnya.
Usaha ternak merupakan usaha yang lebih menarik sehingg mudah merangsang
pertumbuhan usaha. Sebaliknya hewan ternak yang nilai manfaat dan ekonominya
rendah pasti akan terdesak mundur dengan sendirinya (Gustina, 2012). Pasar yang
sangat lah luas serta potensi potensi dalam peternakan membuka peluang usaha di
dunnia peternakan. Salahsatu peluang usaha dalam dunia peternakan ialah
pemeliharaan pedet sapi perah. Dimana peternak sapi perah cenderung lebih suka
menjual pedetnya di karenakan pendapatan utamanya berupa susu.
Kelahiranpedetpadapeternakansapiperahmerupakanhasiltambahanselaindarihasil
utamanya ialah susu. Pedet dengan jenis kelamin betina akan di pertahankan di
kandang sedangkan yang berjenis kelamin jantan akan di jual karena dalam
peternakan sapi perah hanya diperuntukan untuk sapi berjenis kelamin betina. Selain
dari peternakan rakyat sebagai penghasil pedet kini juga didukung dari PT.
Greenfields yang kelahirannya terus meningkat setiap tahunnya.
Prediksidankalkulasidari program reproduksi PT Greenfields adalah 150
ekor/bulandilahirkan 50% jantan, 50% betina (Endro, 2007).
Perluasan pengembangan usaha sapi kini semakin luas terutamanya pada sapi
perah salah satunya pada pemeliharaan pedet. Pedetjantan yang
dahulutidakpernahdilirikuntukdipeliharasearangjustrubanyakdicarisebagaibakalanunt
ukdigemukkan (Santoso, 2001). Pertumbuhanpedetsapiperahsamadenganpedetsapi
potong dari lahir hingga umur 5- 6 bulan lebih pesat kearah pembentukan frame
badan atau pertulangan. Hal ini dapat dideteksi dari pertambahan ukuran vital ternak
seperti lingkar dada, tinggi gumba, dan panjang badan (Endang, 2009). Pemeliharaan
pedet didukung denganadanya susu pengganti sehingga peternak tidak perlu
kebingungan bila tidak memiliki susu segar. Semakin banyaknya penelitian tentang
i
pembuatan susupengganti dapat menjadi peluang sebagai pemanfaatan penggunaan
susu pengganti sebagai pakan cair.
Pemeliharaan pedet selain dapat menghasilkan keuntung juga sebagai praktik
usaha peternakan. Ilmu yang di peroleh dari perkuliahan dapat diaplikasikan dalam
pengembangan usaha pemeliharaan pedet. Menurut Rahmat (2008) menyatakan
Pengalaman merupakan akumulasi dari proses belajar yang dialami seseorang.
Praktikusahapeternakanmerupakatugasakhir yang di mana mahasiswa dapat
menerapkan keilmuannya kedalam usaha terutamanya dalam bidang peternakan.
2
1.2. Luaran
Luaran yang diharapkan praktek usaha peternakan dalam pemeliharaan pedet yaitu
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat di peroleh dari praktek usaha peternakan ialah sebagai
berikut.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM USAHA
4
pemeliharaan ternak serta pengembangan usaha. Usaha pemeliharaan pedet dengan
modal sendiri maka perolehan hasil tidak ada pembagian.
Penentuan harga produk yang dihasilkan
Dalam penentuan hargap roduk kami menyesuaikan dari hasil serta modal yang
deluarkan pada pemeliharaan. Harga merupakan aspek penting dalam pemasaran,
Penentuan harga merupakan proses unik, karena melibatkan tawar-menawar yang
dapat diprediksikan dari aspek cost, value dan competitor (Tonni, 2013). Pedet yang
kami jual pedet di perusahaan kami Harga yang ditetapkan mulai dari 4 sampai 6jt.
Struktur Organisasi
5
Kelayakan usaha
2.6.1. Lokasi
Usaha pemeliharaan pedet “Pokhalf” berlokasi dikandang sewa yang bertempat
Kedawung, Ngijo, Kec. Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur lokasi dipilih
selain dekat dengan tempat tinggal (kontrakan) dan pemilihan lokasi ini juga
1. Dekat dengan sumber pakan
2. Bebas dari penyakit endemic
3. Dekat akses tranportasi
2.5.2. Kandang
Kandang yang digunakanada 2 jenis dengan letak yang berdekatan. Kandang
pertama merupakan kandang beralaskan serutan potongan kayu dan ---- yang di batasi
kayu. Alas dibagi menjadi 2 dengan tujuan pada saat tidur pedet dapat menempati
alas serutan kayu yang berada di sebelah selatan sedangkan bagian depan dekat
tempat pakan tidak di beri serutan kayu agar pada saat makan pedet yang
mengeluarkan kotorannya bisa mempermudah proses sanitasi kandang. Ukuran
kandang m x m menghadap ke utara. Sedangkan apat yang digunakan ialah
genteng dan fiber transparan untuk cahaya dapat masuk pada siang hari. Kandang
kedua merupakan kandang box yang terletak pada depan kandang pertama. Kandang
box digunakan untuk pedet umur 1minggu hingga 6 minggu.
2.5.3. Pakan
Pemberian pakan dilakukan pada apalagi dan sore hari yang dilajutkan dengan
pemberian air minum yang dicampur asam amino. Pakan yang diberi disesuaikan
dengan umur pedet selama pemeliharaan. Jenis pakan yang digunakan berupa susu
skim sub standart, susu kalvolak, pellet calf starter, ampas tahu, serta hijauan. Calf
starter yang digunakan berupa calf starter 2 yang memiliki kandungan nutrisi sebagai
berikut.
Tabel 1. Bahanpakan yang digunakan
No Nutrisi komposisi
1 Abu Maks. 10,00%
2 Protein kasar Min. 22,00%
6
3 Lemakkasar Maks. 7,00%
4 Kalsium 0,60-0,80%
5 Fosfor 0,40-0,60
6 Alfatoksin total Maks. 100µg/Kg
7 urea ND (NON DETECTION)
8 aNDF Maks.
9 TDN Min.
7
analisis yang berhubungan dengan kelayakan investasi tersebut, analisis pertama yang
akan dilakukan adalah analisis kelayakan investasi berdasarkan keuangan.
2.5.5. Biaya tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang besarnya tetap, walaupun hasil
produksinya berubah sampai batas tertentu. Termasuk dalam biaya tetap yaitu biaya
sewa lahan, pembuatan kandang, pembelian peralatan dan pajak ternak (Ikrar, 2017).
Tabel 3. Table biaya tetap pemeliharaan pedet (pokhalf)
No Uraian Harga Jumlah
1 Sewa kandang 1x priode 300.000 300.000
(4bulan)
Total 300
8
jumlah 490
= 300.000,00+ 9.620.000,00
= 9.960.000
2.6.1. Pendapatan
Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis pemeliharaan pedet merupakan
komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung pada bisnis
tersebut. Usaha pemeliharaan pedetdi pedet sehat mendapatkan pedet dengan harga
per ekorya itu antara Rp.3.000.000 sampai dengan Rp. 3.500.000 dan dilaksanakan
selama 1 periode pemeliharaan yaitu 90 hari. Harga penjualan pedet berkisaran antara
Rp 4.000.000 sampai dengan Rp 5.500.000,-/ekor.
Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorangan adalah hasil
penjualanya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi.
Sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai
input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi (Ikrar,
2017).
= 3 x 4.616.000
= 13.850.000
9
Hasil analisis diatas menjelaskan bahwa dalam jangka pemeliharaan periode
pengusaha pemeliharaan pedet akan memperoleh keuntungan sebesarRp. 3.890.000.
10
Berdasarkan perhitungan diatas di perolehialah 2,56 priode. Hal ini menjelaskan
bahwa kurang dari 3 priode pengembalian modal investasi sudah bisa di peroleh
kembali. Setiap priodenya membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan maka waktu
selama 2,56 priode sama dengan 10 bulan yang dimana artinya kurang dari satu tahun
sehingga pp lebih pendek dari umur investasi maka usaha ini layak dijalankan.
2.6.5. Break Efen Point (BEP)
Volume penjualan yang digunakan untuk menutuk pengeluran selama
produksi atau dengan kata lain dimana proses usaha yang dijalankan mengalami masa
impas yang dimaksut ialah tidak mengalami kerugian maupun untung dinaman BEP.
Dalam usah yang di jalankan BEP terbagi menjadi dua yaitu BEP penjualan dan BEP
unit. Perhitungan BEP sebagai berikut.
BEP penjualan=total biaya : hargajual
= 9.960.000,00: 4.616.000,00
= 2,15
Maka bila penjualan pedet selama satu kali priode harus lebih dari 2 ekor. Apabila
penjualan lebih dari 2 ekor/priode maka usaha pemeliharaan pedet (Pokhalf) layak di
jalankan.
BEP unit = total biaya: total produksi
= 9.960.000,00: 3
= 3.320.000,00
Artinya uang penjualan yang harus diterima agar terjadi BEP adalah Rp. 3.320.000,00
per penjualan 1 ekor pedet. Apabila penjualan lebih dari 3.320.000,00/ekor/priode
maka layak dijalankan usaha pemeliharaan pedet (Pokhalf).
11
BAB III
METHODE PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan tempat
Waktu yang di butuhkan dalam pelaksanaab praktek usaha peternakan
pemeliharaan pedet kurang lebih selama 4 bulan. Lama pemeliharaan 3-4 bulan
dihitung dari mulai datangnya kekandang hingga waktu panen dan pemasaran 1-2
minggu.tempat berlokasi di Kedawung, Ngijo, Kec. Karang Ploso, Kabupaten
Malang, Jawa Timur.
3.2. Materi dan alat
Materi yang di gunakan dalam pemeliharaan ialah pedet serta pakan yang terdiri
dari pellet calf starter, ampas tahu, susu skim (sub standard dan kalvolak). Sedangkan
alat yang di gunakan berupa alat alat kandang berupa ember, gelas liter, dot, alat
timbang, sapu, sabit.
3.3. Taknik pelaksanaan
Pada proses pemeliharaan yang dilakukan sekurangnya 4 bulan dengan pedet
jenis FH. Pedet yang baru datang di letakkan pada kandang bawah setelah umur 3
hari di pindah ke kandang box selama 3 minggu yang kemudian di pindahlagi ke
kandang bawah hinggga panen. Pemebrian pakan dilkukan pagi dan sore yang
bergantian dengan pemberian susu kemudian dilanjutkan pellet, ampas tahu.
Pemberian susu dengan perbandingan 1: 10 yang artinya 1gram susu dilarutkan
dengan 10 ml air matang. Pada umur 3 hari pemberian susu menggunakan dot setelah
itu pedet diganti dengan ember. Sedangkan sanitasi kandang di laksanakan setelah
pemberian pakan yang meliputi pembersihan lantai serta box menggunakan sapu serta
air yang mengalir.
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL
4.1. Biaya
Tabel 4. Biaya pemeliharaan pedet (pokhalf).
Bulan Keterangan Pemasukan Pengeluaran (Rp)
(Rp)
1. Terima dana PUP 10.000.000,00
Sewa Kandang & Peralatan 300.000
Pembelian pedet 6.300.000
Vitamin & Obat 100.000
Susu kalvolak 1.200.000
Susu skim sub standart 600.000
Susuafkir 300.000
Amapstahu 280
Pellet calf starter 450
Hijuan 10.000
2. Upah Tenaga Kerja 400.000
3. Penerimaan Penjualan ** Expression
is faulty **
410
Saldo akhir tahun diperkirakan sebesar 3.910.000
4.2. Jadwal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Perencanaan
bahan
2 Penyewaan
kandang
3 Pembelian
pakan
13
4 Pembelian
pedet
5 Pengobatan
6 Pemeliharaan
7 penjualan
8 Rekap
keuangan
9 Pembuatan
laporan
14
DAFTAR PUSTAKA
Doerachmqn, dkk. 2012. Analisis Kelayakan Investasi TI Menggunakan Methode
Cost Benefit. Jurnal Teknik Informatika. Vol 1. No 2.
EkoNugroho. 2005. Analisa Usaha Peternakan Sapi Rambon Pada Skala Usaha
Peternakan Rakyat Di Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Fakultas
Peternakan Universitas Brawijaya Malang. (JIIPB 2010 Vol 20 No 1: 77-85).
Endang Sulistyowati, Emran Kuswadi, Lobis Sutarno dan Gilbert Tampubolon. 2009.
Penampilan Reproduksi Sapi Perah FH (Friesh Holland) dan Pertumbuhan
Pedetnya pada Umur 1- 3 bulan (Studi Kasus di Desa Air Duku dan Desa Air
Putih Kali Bandung, Selupu Rejang, Rejang Lebong, Bengkulu). Jurnal Sain
Peternakan Indonesia Vol. 4, No 1. Hal 21-26.
Endro. 2007. Greenfields Indonesia Stop ImporBibit. Agrina. http://www.agrina-
online.com/detail-berita/2007/05/15/10/764/greenfields-indonesia-stop-impor-
bibit.
Husnan, S. dan Suwarsono. 2005. Studi Kelayakan Proyek. Fakultas Ekonomi.
Univerrsitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Ikrar Moh. Saleh ,SitiNurlaelah , dan IndraWirawan. 2017. Analisis Biaya Pada
Usaha Sapi Potong Dengan Skala Berbeda Di Kecamatan Tanete Riaja,
Kabupaten Baru. Semnaspersepsi III manado. ISBN 978-602-0752-26-6.
Purnatiyo, D. 2014. Analisis Kelayakan Investasi Alat Dan Real TIME Thermal
Cycler (Rt-pcr) Untuk Pengujian Gelatin. Penelitian dan Aplikasi Sistem dan
Teknik Industri. https://www.neliti.com/publications/182933/analisis-
kelayakan-investasi-alat-dna-real-time-thermal-cycler.
Rahmat Dedi. 2008. Partisipasi dan motivasi peternak dalam perbaikan mutu genetik
domba. Jurnal Ilmu Ternak,
8(1).http://journal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak/article/view/2212.
Tonni K, Sapta R dan Amiruddin S. 2013. Strategi Pemasaran Sapi Potong di CV
Septia Anugerah Jakarta. Manajemen IKM. Hal (71-78) Vol. 8 No. 1 ISSN 2085-
8418 http://journal.ipb.id/index.php/jurnalmpi/.
15
16