Disusun Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan proposal usaha ini. Pada
kesempatan ini tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak-pihak
terkait yang telah membantu dan memberikan idenya sehingga saya dapat
menyelesaikan proposal usaha Pembibitan Dan Pembudidayaan Ayam ini.
Namun demikian, kebutuhan modal yang besar menjadi salah satu alasan
menjadikan kami mengajukan proposal usaha sebagai ikhtiar kami dalam
mendapatkan modal dari Program Mahasiswa Wirausaha ini.
Penulis….…
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 6
BAB IV ................................................................................................................. 14
ii
4.3 Analisa Perhitungan Titik Balik Modal/Pulang Pokok(Break Even Point)
17
BAB V................................................................................................................... 19
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Seiring perkembangan zaman banyak peran dari suatu makhluk hidup itu
yang tergantikan oleh suatu alat teknlogi yang juga membantu meringankan
pekerjaan manusia dalam bidang tertentu. Sebagai contohnya yaitu alat penetas
telur ayam yang dapat meringankan pekerjaan manusia khususnya dalam bidang
peternakan yang juga berfungsi sebagai pengganti indukan dalam proses
pengeraman sampai penetasan telur. Namun pada saat ini alat penetas telur ayam
yang ada masih bersifat sederhana dan konvensional yang hanya menggunakan
lampu untuk menghasilkan panas tanpa instrument-instrumen pendukung lainnya
dan hanya digunakan oleh peternak-peternak tradisional dengan skala kecil.
Maka dari itu, kami mencoba menciptakan suatu inovasi baru yaitu
membuat alat penetas telur dengan kapasitas 500 butir. Alat yang kami buat
berdasarkan kreativitas kami ini bisa digunakan sebagai sarana pendukung dalam
usaha pembibitan dan budidaya ayam nantinya. Tentunya alat ini sangat menghemat
banyak ruang dan aspek lainnya dan tentunya terjangkau dan ramah lingkungan
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha
Ayam merupakan salah satu ternak unggas yang sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarakat. Daging ayam merupakan bahan makanan bergizi tinggi,
rasanya enak, teksturnya empuk, baunya tidak terlalu amis, serta harga yang
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat sehingga disukai banyak orang dan
sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan. Oleh karena itu
kebutuhan masyarakat dalam hal pangan khususnya daging ayam selalu meingkat.
Terlebih setelah kami tinjau di lingkungan sekitaran Medan khususnya
dengan radius kurang lebih dari 25 km dari lingkungan Politeknik Negeri Medan,
banyak kalangan masyarakat terkhususnya rumah makan yang menyajikan menu
atau makanan utamanya terdiri dari daging ayam. Padahal di sekitaran Politeknik
Negeri Medan dengan radius kurang lebih 25 km tersebut, peternak ataupun
pemasok daging ayam masih sedikit minim.
Terlepas dari itu peternak ayam di sekitaran Medan khususnya dalam proses
pembibitan anak ayam masih konvensional. Dimana seekor induk ayam pada
umumnya bisa mengerami telur hungga menetas sekitaran 10-15 butir saja. Dengan
kata lain jika dikalkulasikan dalam bentuk perhitungan, jika kita butuh segera anak
ayam semisal 500 ekor anak ayam tentu indukan harus ada sekitaran 30 ekor.
Pastinya dengan indukan sebanyak itu harus menyita banyak ruang atau tempat juga
untuk mengerami sampai penetasan telur nantinya. Belum lagi dengan keterbatasan
kandang atau lahan dan juga sampah atau kotoran ayam pasti sedikit mengganggu
lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu dengan kesempatan wirausaha ini, kami membentuk
wirausaha pembibitan dan budidaya ayam yang ramah lingkungan. Disini kami
melakukan pembibitan ayam dibantu dengan alat yang tidak konvensional lagi.
Dimana kami menggunakan alat penetas telur dengan kapasitas 500 butir. Tentunya
dengan adanya alat tersebut, akan sangat mendukung dalam ternak ayam khusunya
dalam bidang pembibitan dan budidaya ayam. Biaya atau harga pembuatan alatnya
ini terjangkau dan pengerjaanya tidak begitu sulit. Bidang usaha ini tidak hanya
1
dapat menghasilkan keuntugan yang tinggi tetapi juga mudah dikerjakan apalagi
dalam bentuk tim atau kelompok seperti ini.
Visi :
Menjadi pemuda/i mandiri, profesional, serta berwawasan tinggi untuk
menciptakan lapangan kerja dengan mengandalkan kreativitas sendiri khususnya
dalam bidang peternakan.
Misi :
1. Meneyediakan ternak bibit yang berkualitas dalam jumlah yang cukup dan
sesuai kebutuhan.
2. Menjadi jembatan kesejahteraan bagi peternak khususnya ayam di Indonesia.
3. Mengembangkan sistem ataupun produk peternakan unggulan yang berdaya
saing menghadapi era persaingan bebas yang mendunia.
4. Menanamkan jiwa kepemimpinan, moral etika, dan kewirausahaan.
5. Menciptakan lapangan kerja dengan kreativitas sendiri khususnya dalam
bidang peternakan.
2
1.3 Biodata Pemilik
Ketua :
a. Nama Lengkap : Juni Martasari Banjarnahor
b. NIM :2005031013
c. Jurusan/Prodi :Teknik Elektro/Teknik Listrik
d. Universitas/Politeknik :Politeknik Negeri Medan
e. No HP :0813-6074-5551
f. Email :djunimartasarimarbun04@gmail.com
Anggota :
a. Nama Lengkap : Elfrando Ginting
b. NIM :1905031051
c. Jurusan/Prodi :Teknik Elektro/Teknik Listrik
d. Universitas/Politeknik :Politeknik Negeri Medan
e. No HP :0823-6155-0974
f. Email :elfrandoginting43@gmail.com
3
a. Nama Lengkap : Ryan Petrus Pandiangan
b. NIM :1905031034
c. Jurusan/Prodi :Teknik Elektro/Teknik Listrik
d. Universitas/Politeknik :Politeknik Negeri Medan
e. No HP :0812-2058-7213
f. Email :ryanpetrus72@gmail.com
Pembimbing :
Ketua :
Juni Martasari
Banjarnahor
Anggota
1. Elfrando Ginting 2. Mawlana Helmi Azhar 3. Mompo Tua Panjaitan 4. Ryan Petrus Pandiangan
4
Pembimbing :
Adapun tanggungjawab atau tugas dari pembimbing yaitu :
1. Memberikan saran dan masukan saat konsultasi terkait usaha yang akan
dijalankan.
2. Melakukan kegiatan pembimbingan selama proses usaha berjalan.
3. Memberikan persetujuan laporan kegiatan wirausaha.
Ketua :
Adapun tanggungjawab atau tugas dari ketua yaitu :
1. Mengkoordinir selama berjalannya proses kegiatan wirausaha.
2. Aktif menjalin hubungan dengan pihak manapun yang bisa membantu
berkembang dan majunya usaha yang dijalankan.
3. Memberikan contoh kepemimpinan yang baik serta aktif memberi dorogan
kepada rekan kerja untuk bekerja giat dan penuh tanggungjawab.
Anggota :
Adapun tanggungjawab atau tugas dari anggota yaitu :
1. Mampu bekerja sesuai target yang ditentukan.
2. Aktif dan saling memberi dorongan serta motivasi antar sesama tim demi
kemajuan usaha yang dijalankan.
3. Aktif untuk mempromosikan atau memasarkan produk dari usaha yang
dijalankan.
4. Melaporkan setiap kendala dan juga hasil pemasaran dari produk yang
dihasilkan.
5
BAB II
RENCANA PRODUKSI
2.1 Proses Produksi
Merancang/
Meninjau kembali
meyiapkan alat
sistem usaha yang
penetas telur
dijalankan
kapasitas 500 butir
Mempersiapkan
Membuat hasil
kandang untuk
laporan dari
indukan ayam serta
pemasaran produk
bibit hasil tetasan
Memasarkan Membudidayakan
bibitan ayam sisa bibitan ayam
(sekitaran 70 %) (sekitaran 30 %)
6
2.2 Bahan/Alat yang Diperlukan
Gergaji kayu 1
Gergaji besi 1
Meteran 1
Alat tulis 1
Obeng 2
7
Tang 3
Bor 1
Paku Secukupnya
Palu 2
Adapun tenaga kerja produksi dalam usaha yang akan kami jalankan di sini
yaitu terdiri dari pembimbing usaha, ketua, dan juga anggota. Pembimbing usaha
sendiri yaitu yang bertanggung jawab memberikan bimbingan penuh demi
kemajuan berjalannya usaha yang dijalankan. Pembimbing juga nantinya yang akan
memberikan gambaran-gambaran bagaimana suatu usaha itu dapat bersaing di
dunia pemasaran. Sedangkan untuk ketua dan anggota memiliki tanggung jawab
yang sama, yaitu saling memotivasi sesama tim demi memajukan usaha yang
dijalankan. Akan tetapi yang menjadi pembedanya yaitu, ketua harus lebih aktif
dalam menjalin hubungan dengan pihak luar yang bisa membantu majunya usaha
yang dijalankan. Dengan kata lain, ketua harus memiliki jaringan yang luas di luar
usaha yang dijalankan.
8
2.5 Mesin yang Digunakan
9
10
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
3.1 Aspek Pasar
Adapun Pasar sasaran penjualan bibit anak ayam adalah masyarakat yang
umum dengan pendapatan yang cukup merata atau dikategorikan di semua
golongan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya masyarakat yang
memiliki peliharaan ayam, sebagai contoh masyarakat menjadikannya sebagai
peliharaan saja atau pendapatan sampingan dan bahkan dijadikan sebagai usaha.
Jumlah 8.000.000,-
Jumlah 4.000.000,-
Jumlah 4.000.000,-
Pada awal bulan dengan kami menjual bibit anak ayam dengan jumlah 1000 bibit
anak ayam sebagai pembukaan (lauching) sebagai promosi dan sebagai penarik
masyarakat untuk berlangganan setiap bulannya dengan penjualan di awal bulan
sebesar Rp 6.000. Kami juga menggunakan sistem Konsinyasi. Yang berarti bentuk
kerja sama dalam dunia penjualan barang yang melibatkan pemilik barang
dagangan dan penjual, penyalur, atau pemilik usaha/toko. Di dalam sistem kerja
11
sama perdagangan ini, pihak pemilik barang/produk menyerahkan produk
dagangannya kepada pihak pedagang, penyalur, atau pemilik ritel. Secara
sederhana, konsinyasi ialah sistem “jual titip”.
1. Product
Produk
2. Price
Harga bibit anak ayam berkisar Rp 7.500 per ekor relatife lebih murah dan
terjangkau oleh pasar (komsumen) kalangan masyarakat ke bawah dan juga sangat
menarik bagi peternak dikarenakan harga yang terbilang cukup murah. Dan juga
dengan bibit anak ayam dengan kondisi dan kualitas anak ayam yang sehat dan
bagus.
12
3. Promotion
Untuk strategi pemasaran dan promosi, kami akan menempelkan brosur, spanduk
dan juga melalui online ( sosial media ) meyebarkan melalui jejaring sosial agar
masyarakat lebih mudah mengenal dan mengetahui bibit anak ayam dari usaha
tersebut.
13
BAB IV
RENCANA KEUANGAN
14
4.2 Laporan Keuangan Yang Di Proyeksikan.
Laporan keuangan sangat berarti penting dalam menilai suatu wirausaha. Pada
setiap usaha bagian keuangan memegang peranan penting dalam menentukan arah
perencanaan usaha. Rata-rata penjualan yang diproyeksikan adalah 150 anak ayam
perminggu, dan harga jual Rp.7.000 maka dalam seminggu perusahaan akan
memperoleh omzet senilai:
15
Wirausaha pembibitan dan pembudidayaan ayam
Budget Laba Rugi
Per 25 april 2022
Penjualan bersih Rp
Harga pokok penjualan 4.800.000
- Persediaan bahan baku
- Pembelian bahan baku 1.650.000
- Pembelian bahan penolong 500.000
- Persediaan barang dagangan akhir
Harga pokok produksi
Laba kotor (gross profit) 4.800.000
Biaya Usaha :
Biaya administrasi & umum
- Biaya bahan Baku 1.800.000
- Biaya Penolong 500.000
Jumlah biaya usaha 2.300.000
Laba bersih usaha 2.500.000
16
4.3 Analisa Perhitungan Titik Balik Modal/Pulang Pokok(Break Even Point)
Wirausaha perlu menganalisis berapa besar jumlah penjualan dalam satuan
produksi maupun dalam satuanrupiah, yang mana pada jumlah tersebut perusahaan
belum dapat laba dan juga tidak rugi, atau pulangpokok (Break even Point).
2.300.000
=
8.000
= 287 ekor
Rp. 15.235.000
𝑃𝑃 = × 1 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
Rp. 2.500.000
𝑃𝑃 = 6 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢
17
4.5 Return on Investment
Return on Investment adalah rasio keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari
kegiatan penanaman modal terhadap jumlah uang yang diinvestasikan. Rasio ini
digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari sebuah kegiatan investasi dengan cara
mengukur secara langsung jumlah pengembalian dari biaya investasi yang telah
dikeluarkan
Untuk menghitung Return on investmen dengan rumus ini, kita hanya perlu
mengurangi total penjualan dengan investasi kemudian membaginya dengan laba
bersih yang dikalikan 100 persen.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
ROI= × 100%
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
15.235.000
ROI= × 100%
2.500.000
ROI= 6 %
18
BAB V
ASPEK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
19