PENDAHULUAN
Sebagian orang mengartikan pertanian adalah
kegiatan manusia dalam membuka lahan dan
menanaminya dengan berbagai jenis tanaman
Namun tidak dilengkapi tujuan dan alasan lahan
diusahakan
DEFINISI PERTANIAN
dalam arti sempit : bercocok tanam
dalam arti luas : proses produksi
menghasilkan bahan dibutuhkan
manusia yang berasal dari tumbuhan,
ternak, ikan dan sebagainya disertai
usaha manusia untuk
memperbaharui, reproduksi dan
pertimbangan ekonomis.
DEFINISI ILMU USAHATANI
DEFINISI ILMU USAHATANI
himpunan dari sumber alam yang terdapat pada
suatu tempat dan diperlukan untuk produksi
pertanian serta dilakukan perbaikan terhadap
tanah tersebut (Mosher)
Ilmu yang mempelajari penggunaan secara
efisien sumber daya yang terbatas yaitu tanah,
tenaga kerja dan modal (FAO UNO)
Farm management concern the proper
combination and operation of land, labour and
capital in crop and/or livestock production
(STOAS, 1999)
Sumber daya :
lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen
Efektif
Petani mengalokasikan
sumber daya sebaik-
baiknya
Efisien
Pemanfaatan sumberdaya
menghasilkan output
dengan biaya terbatas
Slide Title USAHATANI
SEJARAH
USAHATANI
PERKEMBANGAN ILMU USAHATANI
ilmu usahatani (farm management) mulai
dikembangkan di Amerika tahun 1874 oleh I.P.
Robert kemudian oleh Andrew Boss dan Hails pada
tahun 1895.
Di Indonesia usahatani dipelajari Sollewyn Gelpke
tahun 1875 untuk besar pungutan pajak petani
SEJARAH USAHATANI DI INDONESIA
VOC menguasai Batavia dan menjual atau memberikan
tanah kepada pihak-pihak yang berjasa kepada Belanda
Tanam tebu paksa oleh Van Den Bosch (1830)
Tahun 1839 tanam tembakau paksa
Tahun 1921 tanam paksa berakhir
Setelah merdeka masih banyak tuan tanah dengan
komoditas utama padi
Tahun 1992 petani mulai mendapat kebebasan memilih
komoditas
USAHATANI DI INDONESIA
Pertanian saat ini perannya sangar besar bagi
Indonesia
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2000-2014
Tipe komoditas
Dalam mempelajari usahatani akan terkait
ilmu teknis, ekonomi dan sosial
TERIMA KASIH
TANAH DAN ALAM
SEKITARNYA
1. Milik sendiri
2. Sewa
3. Sakap
4. Pemberian oleh negara (Pelaksanaan UUPA,
transmigrasi, PIR dan TIR
5. Warisan
6. Wakaf
Letak tanah (Mengumpul atau Fragmen)
Penyebab fragmentasi :
1. sistem jual beli tanah yang hanya sebagian-sebagian
saja
2. sistem warisan;
3. perkawinan;
4. adanya proyek pembangunan, sehingga tanah
pertanian yang terkena proyek mendapat ganti di
tempat lain.
Akibat Fragmentasi :
1. pemborosan waktu dan tenaga sehingga
biaya produksi dan pemasaran tinggi;
2. kesulitan pengawasan sehingga produksi
tidak sesuai harapan;
3. luas tanam lebih kecil karena banyaknya
galengan;
4. kemungkinan percekcokan antar petani
lebih besar
Belakangan ini muncul ide corporate farming
yang merupakan rekayasa sosial, ekonomi dan
teknologi dalam mengelola suatu hamparan
usahatani di bawah pengelolaan bersama untuk
meningkatkan efisiensi
namun baru sebatas konsolidasi dalam arti luas
(pengadaan saprodi dan alsintan serta
pemasaran hasil)
Intensifikasi
Luas lahan
Fasilitas-fasilitas
SEJARAH PERTANAHAN DI INDONESIA
Masa Feodalisme
Kecakapan
Usia
Jenis Kelamin
KEBUTUHAN
DAN
DISTRIBUSI TK
Kebutuhan tenaga kerja diketahui
dengan membandingkan tenaga kerja
keluarga tersedia dengan
kebutuhannya
Satuan perhitungan kebutuhan tenaga
kerja adalah man days atau HKO (hari
kerja orang) dan JKO (jam kerja
orang).
Kelemahan HKO : masing-masing
daerah berlainan bila dihitung jam
kerjanya.
Kelemahan JKO seringkali dijumpai
upah borongan
Kebutuhan tenaga kerja dipengaruhi :
Biologis dan Menambah TK
kemis
TEKNOLOGI
Mekanis Mengurangi TK
JENIS USAHA
Keluarga atau perusahaan
Distribusi tenaga kerja per tahun
dalam usahatani tidak merata
Pengangguran musiman diatasi :
1) cropping system
2) menggunakan teknologi kimiawi dan
biologis
3) diversifikasi vertikal
4) off-farm activities
5) transmigrasi terarah pada
diversifikasi selain tanaman pangan
EFISIENSI TK
Memperhatikan Produksi
Tetap
FUNGSI
Tidak tetap
MENURUT SIFAT
Produksi
Petani Rendah
Miskin
Pendapatan
Rendah
Tanah
Yang ada hanya biaya bunga dan pemeliharaan. Tidak ada
penyusutan, biaya asuransi dan biaya komplementer.
Bangunan
Pada umumnya biaya penyusutan, asuransi, bunga dan
pemeliharaan diperhitungkan
CARA MENGHITUNG PENYUSUTAN
Cost Rp 100.000
Umur ekonomis 5 tahun
Nilai sisa Rp 5.000
Penyusutan per tahun = (Rp 100.000 Rp 5.000)/5 tahun
= Rp 19.000 /tahun
Unit performance
Cost Rp 100.000
Performance 6.000 jam
Nilai sisa Rp 25.000
Penyusutan per jam = (Rp 100.000 Rp 25.000)/6000
jam = Rp 12,50/jam
Decreasing (Sum of the year degits)
Cost Rp 100.000
Nilai sisa Rp 25.000
Umur 5 tahun
Jumlah degit = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15
Penyusutan :
tahun 1 = 5/15 x (Rp 100.000 Rp 25.000) = Rp 25.000
tahun 2 = 4/15 x (Rp 100.000 Rp 25.000) = Rp 20.000
tahun 3 = 3/15 x (Rp 100.000 Rp 25.000) = Rp 15.000
tahun 4 = 2/15 x (Rp 100.000 Rp 25.000) = Rp 10.000
tahun 5 = 1/15 x (Rp 100.000 Rp 25.000) = Rp 5.000
Jumlah = Rp 75.000
Declining balance
Cost Rp 100.000
Nilai sisa Rp 25.000
Umur 5 tahun
Penyusutan :
Tahun 1 = 24,2142% x Rp 100.000 = Rp 24.214
Tahun 2 = 24,2142% x (Rp 100.000 Rp. 24.214)
= 24,2142% x Rp 75.786 = Rp 18.351
Tahun 3 = 24,2142% x (Rp 75.786 Rp 18.351)
= 24,2142% x Rp 57.435 = Rp 13.907
Tahun 4 = 24,2142% x (Rp 57.435 Rp 13.907)
= 24,2142% x Rp 43.528 = Rp 10.540
Tahun 5 = 24,2142% x (Rp 43.528 Rp 10.540)
= 24,2142% x Rp 32.988 = Rp 7.988 (+)
Jumlah = Rp 75.000
DAFTAR PUSTAKA
Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta :
Bumi Aksara
MANAJEMEN SEBAGAI FAKTOR
PRODUKSI TIDAK LANGSUNG
Usahatani keluarga
Model Kemitraan
MACAM USAHA PERTANIAN
1. Perusahaan
2. Usahatani
3. Model PIR
PERUSAHAAN
DEFINISI
Perusahaan negara
Perusahaan swasta
PERUSAHAAN
PERTANIAN
Perusahaan pertanian
menggunakan sistem lebih
luas dan terbuka untuk
meningkatkan hasil
Ciri-ciri :
a. Mekanisasi
b. Spesialisasi
c. Pemakaian bahan kimia
d. Pembukaan tanah yang masih kosong, pengeringan
rawa dan sebagainya
USAHATANI
KELUARGA
suatu sistem pertanian yang
dikelola keluarga pada
lahan/tanah garapan
seseorang untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
Ciri-ciri :
a. Modal Kecil
b. Sistem dan cara pengolahan lahan sederhana
c. Umumnya tanaman yang ditanam adalah
tanaman pangan
d. Tidak memiliki sistem administrasi yang baik
PELAKU USAHATANI
Keterangan Keluarga Perusahaan
Tujuan Pendapatan Pendapatan sebesar-
besarnya
Badan Hukum Tidak ada Ada (CV, PT, Firma)
Luas lahan Sempit (milik Luas (HGU/milik
sendiri/sewa/sakap) sendiri)
Jumlah modal Sedikit (padat karya) Besar (padat modal)
Unsur 1) tanah dan alam 1) tanah dan alam
usahatani sekitarnya sekitarnya
2) permodalan dan 2) permodalan dan
peralatan peralatan
3) petani, keluarga 3) tenaga luar yang
dan tenaga luar dibayar
PELAKU USAHATANI
Keterangan Keluarga Perusahaan
Teknologi Sederhana Modern
Jenis Campuran atau Monokultur
tanaman monokultur
Sifat usaha subsistence, komersial selalu bersifat
maupun semi komersial komersial
Pemanfaatan Sulit menerima Adaptif
hasil
penelitian
KEMITRAAN
Kemitraan sangat diperlukan
dalam program pembangunan
usahatani
Perusahaan besar mempunyai
modal, wadah menampung
hasil panen dan memiliki
inovasi terbaru
INTI PLASMA
kemitraan langsung antara
petani/kelompok tani (plasma)
dengan perusahaan
agroindustri (inti)
PERUSAHAAN
INTI
PLASMA PLASMA
KONTRAK JUAL BELI
Kelompok tani bertugas
mengkoordinasikan anggota
dalam produksi, pengumpulan
dan penyortiran dan
pengemasan serta mewakili
anggota dalam hubungannya
dengan perusahaan pembeli
SUB KONTRAK
Petani memproduksi
komponen dan atau jasa
yang merupakan bagian dari
perusahaan
INDUSTRI
KONSUMEN
KERJASAMA OPERASIONAL
AGRIBISNIS (KOA)
Cara mengusahakan
Pemasaran hasil
Cara Mengusahakan
Pemasaran Hasil
Faktor Ketidakpastian
PENENTUAN KOMODITAS
Iklim
Ketinggian tempat
Kesesuaian lahan
Permintaan pasar (apa yang diinginkan masyarakat? kapan
akan untuk ditanam? untuk siapa dihasilkan ? bagaimana
akan dihasilkan dan bagaimana hasilnya? )
CARA MENGUSAHAKAN
Kurang rangsangan
Lemah tingkat teknologinya
Masalah transformasi dan komunikasi
Adanya gap penelitian terpakai untuk petani
Luasan usaha yang tidak menguntungkan
Belum mantapnya sistem dan pelayanan penyuluhan
(sosial, politik, ekonomi yang berkaitan dengan kebijakan bagi petani)
PEMASARAN PERTANIAN
suatu proses aliran komoditas pertanian kepada
konsumen disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu
dan guna tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran,
baik input maupun produk pertanian tersebut
PEMASARAN NON PERTANIAN
lokasi produsen terkonsentrasi
barang yang dihasilkan dapat
direncanakan secara cermat, mengenai
jumlah, mutu dan waktu pembuatan
barang.
Produsen umumnya menghasilkan
barang dalam jumlah besar, sehingga
produsen dapat mendistribusikannya.
Sifat distributif : penurunan volume yang
ditransaksikan dari produsen sampai ke
konsumen.
SUMBER :SUDIYONO (2001)
PEMASARAN PERTANIAN
Produk dihasilkan secara terpisah
Produk umumnya berupa bahan mentah yang
masih memerlukan pengolahan lebih lanjut
Jumlah produk relatif sedikit sehingga untuk
menutup biaya-biaya yang diperlukan lembaga
pemasaran dalam melakukan fungsi-fungsi
pemasaran diperlukan volume perdagangan
yang cukup besar.
Dari proses konsentrasi (pengumpulan
produk- produk pertanian dari petani) dan
diakhiri dengan distribusi (penjualan produk
agar sampai kepada konsumen)
Kebijakan Harga