Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH JAMUR SHITAKE

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai
jamur shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh
dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake secara harafiah
berarti jamur dari pohon shii (Castanopsis cuspidata) karena batang
pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shiitake.
Spesies ini dulunya pernah dikenal sebagai Lentinus edodes. Ahli botani
Inggris bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini sebagai
Agaricus edodes di tahun 1878. Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok,
Korea dan Jepang dan bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan di
Asia Tenggara. Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xingg (Hanzi: ,
"jamur harum"), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang
lebih tebal disebut dngg (Hanzi: , "jamur musim dingin") atau hug
(, "jamur bunga") karena pada bagian atas permukaan payung terdapat
motif retak-retak seperti seperti mekar. Di Indonesia kadang-kadang
dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol
walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti rasa petai.
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN JAMUR SHITAKE


Jamur shitake merupakan salah satu bahan dasar wajib yang selalu ada pada

hampir semua masakan Jepang. Selain rasa yang enak, jamur ini juga mempunyai
manfaat yang bagus untuk tubuh. Mari mengenal manfaat jamur shitake. Shiitake
atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan asal
Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia, dengan nama aslinya dalam bahasa
Jepang. Shiitake secara harfiah berarti jamur dari pohon shii, karena batang
pohonnya yang sudah lapuk merupakan tempat tumbuh jamur shitake. Spesies ini

dulu pernah dikenal sebagai lentinus edodes. Ahli botani Inggris bernama Miles
Joseph Berkeley menamakan spesies ini agaricus edodes pada 1878. Shiitake
banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea, dan Jepang serta bisa dijumpai di alam
bebas di daerah pegunungan di Asia Tenggara. Manfaat jamur shitake sudah di teliti
sejak jamur ini di kenal pertama kali. Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut
xianggu (jamur harum), sedangkan yang berkualitas tinggi dengan payung yang
lebih tebal disebut donggu (jamur musim dingin) atau huagu (jamur bunga), karena
pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retakretak seperti bunga
mekar. Di Indonesia, kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan
aromanya seperti jengkol, walaupun bagi sebagian orang rasa jamur ini seperti
petai. Tetapi manfaat jamur shitake belum begitu di ketahui banyak orang.
Jamur shitake merupakan tumbuhan yang kaya protein dan sedikit berlemak
serta mempunyai rasa yang manis. Perkiraan kandungan gizi jamur dalam 100
gram berat kering, yaitu protein kasar 13,4-17,5 persen, lemak kasar 4,9-8,9
persen, karbohidrat total 67,5-78,0 persen, dan kalori 387-392 persen. Bisa di lihat
dari kandungan gizinya, manfaat jamur shitake untuk tubuh begitu besar. Manfaat
jamur shitake antara lain menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat
pertumbuhan tumor hingga 72-92 persen.

B.

SIKLUS JAMUR SHITAKE


Siklus Jamur Shiitake secara umum dimulai dari spora sampai membentuk
tubuh buah dewasa penghasil spora, Spora jamur Shiitake dihasilkan dari bilah yang
terdapat pada tudung tubuh buah jamur tersebut. Jumlah spora tersebut sangat
banyak bahkan bias mencapai ribuan, bentuknya sangat kecil, bulat dan ringan
dengan diameter kurang dari 20-30 mikrometer sehingga mudah diterbangkan oleh
hembusan angin dan cepat tersebar luas. Jika spora tersebut jatuh di tempat yang
lembab maka akan berkecambah membentuk miselia yang dinamakan miselia
primer.
Umumnya pertumbuhan miselian primer ini tidak banyak (tidak tebal).
Selanjutnya miselia primer tersebut akan tumbuh dan berkembang semakin tebal
dan meluas menjadi miselia skunder. Pada kelompok miselia sekunder akan tampak
awal pertumbuhan, mula-mula berentuk seperti bintik kemudian menebal hingga
akhirnya membentuk massa bulat yang membesar atau disebut (primordia) yang
akan menjadi kuncup tubuh buah. Setelah beberapa hari, kuncup buah tersebut
siap menjadi sebagai cikal bakal untuk pertumbuhan selanjutnya. Saat berkembang
dan tumbuh secara sempurna tubuh buah akan tampak dengan mata telanjang di
atas lokasi pertumbuhan jamur Shiitake tersebut.

C.

PENGGUNAAN DALAM MASAKAN


Jamur shiitake segar atau dalam bentuk kering sering digunakan dalam

berbagai masakan di banyak negara. Shiitake segar biasanya dimakan sebelum


payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya
tidak digunakan dalam masakan. Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering
dibandingkan shiitake segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih
harum (keras). Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar
matahari dan perlu direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan
Jepang yang disebut dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai tempura,
campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga
digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake. Rusia juga memproduksi
shiitake dalam jumlah banyak dan dijual sebagai acar dalam kemasan botol.

D.

PEMBUDIDAYAAN JAMUR SHITAKE


Jamur ini pada awalnya dibudidayakan di hutan hutan dengan memanfaatkan

log kayu dari pohon yang telah tumbang. Permukaan kayu dimemarkan kemudian
dilubangi. Spora jamur di masukkan dalam lubang dan ditutup kembali. Biakan
ditinggal begitu saja beberapa bulan. Ketika musim basah tiba mereka kembali
untuk memanen.
Saat ini shiitake telah dibudidayakan secara modern dalam skala industri besar.
Pekerjaan membuat menyiapkan bibit, membuat media dan memanipulasi iklim
dilakukan secara masinal bahkan dengan otomatisasi.
Media terdiri dari serbuk kayu yang telah dibasahi hingga jenuh air. Setelah
ditiriskan dicampur dengan bekatul atau bungkil kacang, kapur dan pupuk fosfat.
Akan lebih baik jika ditambahkan pula gipsum. Fermentasikan campuran ini selama
3 4 hari. Selanjutnya masukkan dalam kantong plastik dan lakukan pasteurisasi
hingga mencapai 60 Celsius.
Dinginkan pada suhu 20 celsius sebelum menabur bibit. Tutup rapat dan
simpan pada ruangan yang sejuk dan lembab. Setelah berumur 30 40 hari
biasanya seluruh bagian media telah penuh ditumbuhi miselium. Buka penutupnya
kemudian taburkan sedikit tanah gambut di atas kompos secara merata. Lakukan

pengabutan jika diperlukan. Setelah berumur sekitar 90 hari dari penaburan bibit,
jamur mulai nampak. Lakukan panen sesuai ukuran yang diminta konsumen.

E.

NUTRISI PADA JAMUR SHITAKE


Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks,

seperti B (tiamin), B (riboflavin), B, serta niasin dan asam pantotenat, juga


vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging
sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %.
Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan
rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan K
yang ideal di dalam pangan.

F.

MANFAAT JAMUR SHITAKE BAGI KESEHATAN


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa jamur shiitake merupakan bagian dari

macam-macam jamur konsumsi yang tidak hanya memiliki cita rasa khas, namun
juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan konsumennya. Kandungan gizi
pada jamur shiitake dipercaya memiliki banyak khasiat, terutama sebagai bahan
baku obat. Bahkan menurut sejarahnya, jamur yang juga dikenal dengan sebutan
hioko ini sudah dibudidayakan sejak 1.000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan
masyarakat jaman dulu sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit saluran
pernafasan,

melancarkan

sirkulasi

darah,

meredakan

gangguan

hati,

serta

mencegah tanda-tanda penuaan dini.


Pada dasarnya jamur shiitake kaya akan protein, dan mengandung sedikit
lemak. Sebagai gambaran saja, dalam 100 gram jamur shiitake kering terkandung
protein kasar sekitar 13,4-17,5%, lemak kasar 4,9-8,9%, karbohidrat total 67,578,0%, serta kalori berkisar antara 387-392%. Disamping itu, jamur shiitake juga
mengandung eritadenin, interferon, antioksidan, serta asam amino yang banyak
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sehingga tidak heran bila jamur shiitake banyak
diminati konsumen baik sebagai bahan pangan maupun digunakan untuk bahan
baku industri farmasi.
Untuk mengetahui seberapa besar manfaat jamur shiitake bagi kesehatan
manusia, pada tahun 1970 telah dilakukan sebuah penelitian di Jepang, dan

ditemukan fakta bahwa dalam tubuh jamur shiitake mengandung asam amino
seperti thiamin, riboflavin, dan niacin yang berfungsi meningkatkan sistem
kekebalan tubuh manusia, mengatasi gangguan pencernaan, hati, meredakan
gejala flu, dan melancarkan peredaran darah. Pada penelitian tersebut juga
ditemukan adanya kandungan ergosterol pada jamur shiitake, yang kemudian akan
diolah tubuh menjadi vitamin D ketika kulit terkena sinar matahari.shiitake
Tidak hanya itu saja, pada tahun 1974 diadakan penelitaan selanjutnya yang
melibatkan dua kelompok wanita (kelompok wanita muda dan wanita tua) yang
diwajibkan mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin selama 1 minggu. Dan hasil
yang didapatkan adalah wanita yang mengkonsumsi jamur shiitake secara rutin
ternyata kadar kolesterolnya bisa turun hingga 5-15%. Selain menurunkan
kolesterol, pada sebuah penelitian di tahun 1980 juga ditemukan sebuah fakta baru
bahwa jamur shiitake mampu memproduksi zat antibodi yang bisa berfungsi
mengobati penyakit hepatitis B. Beberapa ilmuwan pun juga sepakat bahwa jamur
shiitake memiliki kemampuan menurunkan kadar gula, serta berkhasiat sebagai
anti-kanker dan anti-tumor.
Manfaat-manfaat inilah yang membuat sebagian besar masyarakat tertarik
untuk menjalankan bisnis budidaya jamur shiitake, karena minat pasarnya cukup
besar, peluangnya masih terbuka lebar, serta harganya pun laku mahal di pasaran.
Dan

untuk

mendapatkan

untung

besar

setiap

bulannya,

kini

tidak

hanya

budidayanya saja yang dikembangkan masyarakat, beberapa diantaranya telah


berinovasi dan mengolah jamur shiitake menjadi aneka macam produk makanan
serta obat olahan jamur baik berupa pil, kapsul, maupun serbuk.

G.

JAMUR SHITAKE, RAJA SISTEM KEKEBALAN TUBUH


Jamur Shiitake (Lentinula Edodes) adalah jamur yang aslinya berasal dari Asia

Timur. Jamur ini sekarang dibudidayakan secara luas untuk obat-obatan dan untuk
kuliner. Shiitake merupakan nama umum jamur ini dalam bahasa Jepang. Di Jepang,
jamur ini dinamai demikian karena Ia tumbuh pada pohon 'Shii'.
Shiitake telah dibiakkan selama lebih dari 1000 tahun. Pada masa Dinasti
Ming (1368-1644 M), tabib Tiongkok Wu Jue menulis bahwa jamur ini dapat
digunakan sebagai obat infeksi saluran pernafasan atas, peredaran darah tak
lancar, gangguan hati patogen, kecapaian, penuaan dini dan sebagai tonik Qi.

Shiitake memiliki rasa yang sederhana, sehingga menjadikannya diterima


secara umum oleh dunia kuliner. Banyak koki memilih Shiitake kering karena proses
pengeringan tampaknya memperkuat rasa dan aroma jamur ini. Uniknya, efek sinar
ultraviolet pada jamur, mengubah ergosterol menjadi vitamin D. Ini menjadikan
Shiitake varietas kering favorit untuk sumber vitamin D pada menu makanan.
Shiitake sering kali diitumis pada masakan China, memberi aroma sup pada
masakan Jepang, dan juga dikukus, dididihkan atau digoreng pada masakan
Thailand. Dari perspektif lain, Shiitake adalah jamur yang mengagumkan karena
manfaatnya yang luas di bidang kesehatan. Selain itu, jamur ini mudah dimasak
dan terjamin keamanannya. Penelitian terkini menemukan bahwa ekstrak Shiitake
mengandung bahan pengatur sistem kekebalan tubuh, zat antibakteri, antivirus dan
bahan pencegah penggumpalan darah. Sebuah studi yang dilansir oleh Journal of
Microbiology and Biotechnology pada tahun 2009 melaporkan bahwa ekstrak
polisakarida Shiitake dapat menstimulasi fungsi dan aktivasi makrofag. Makrofag
adalah sel darah putih yang terlibat dalam respon pertama terhadap infeksi.
Makrofag berperan penting menghancurkan patogen dan mengirimkan sinyal kimia
ke sistem kekebalan tubuh untuk menyerang organisme asing.
Di tahun 2006, the Biological Pharmacology Bulletin, mempublikasikan
sebuah riset tentang khasiat ekstrak air panas Shiitake dalam melindungi sel hati
dari zat racun D-galactosamine. Hasilnya, 0.5 mg/ml ekstrak Shiitake mampu
sepenuhnya menekan cytotoxic, yaitu sel hati yang telah teracuni oleh Dgalactosamine.Studi lebih lanjut meneliti tentang efek injeksi ekstrak Shiitake pada
tikus yang telah diberi D-galactosamine. Penelitian ini menunjukkan adanya lebih
sedikit kebocoran AST dan ALT, yang merupakan indikasi cidera sel hati,
dibandingkan kondisi tanpa injeksi Shiitake.
Lentinan, ekstrak umum Shiitake untuk tujuan pengobatan, telah diteliti
menyangkut hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh dan HIV. Pada tahun
1998, Journal of Medicine (Divisi penanggulangan AIDS, rumah sakit umum San
Francisco) melakukan uji coba placebo pada 98 pasien yang terjangkit HIV.
Pasien diberi 2, 5 atau 10 mg Lentinan dan Placebo (bahan non obat)
seminggu sekali selama 8 minggu. Efek samping Lentinan umumnya tidak begitu
menonjol meskipun injeksi dilakukan lebih dari 30 menit. Efek positifnya, pasien
yang menerima Lentinan menunjukkan kecenderungan peningkatan sel CD4, yaitu
sel yang diserang oleh HIV. Selain itu, pada beberapa pasien, injeksi Lentinan juga

meningkatkan neutrophil yang merupakan sel darah putih utama yang terlibat
dalam penanganan infeksi.
Seperti halnya semua makanan yang kita telan, ada potensi alergi tubuh
terhadap Shiitake. Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau
ekstrak Shiitake untuk pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk
dibiakkan di rumah. Jamur ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan
menambah aroma dan cita rasa tambahan untuk kuliner keluarga. (Erabaru/ana)

KESIMPULAN
Dari data data di atas dapat saya simpulkan bahwa:
1. Shiitake (Lentinula edodes) atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur
shitake adalah jamur pangan asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia
dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang
2. Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks,
seperti B (tiamin), B (riboflavin), B, serta niasin dan asam pantotenat, juga
vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging
sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %.
Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan
rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan
K yang ideal di dalam pangan.
3. Jamur yang juga dikenal dengan sebutan hioko ini sudah dibudidayakan sejak
1.000 tahun yang lalu dan dimanfaatkan masyarakat jaman dulu sebagai bahan
obat untuk menyembuhkan penyakit saluran pernafasan, melancarkan sirkulasi
darah, meredakan gangguan hati, serta mencegah tanda-tanda penuaan dini.
4. Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk
pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur
ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa
tambahan untuk kuliner keluarga. (Erabaru/ana)
(http://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-jamur-shitake.html )

Jamur Shiitake
Jamur Shiitake atau jamur hioko dan sering ditulis sebagai jamur shitake adalah jamur pangan
asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia, dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang. Shiitake
secara harfiah berarti jamur dari pohon shii, karena batang pohonnya yang sudah lapuk merupakan
tempat tumbuh jamur shitake. Spesies ini dulu pernah dikenal sebagai lentinus edodes. Ahli botani Inggris
bernama Miles Joseph Berkeley menamakan spesies ini agaricus edodes pada 1878. Shiitake banyak
dibudidayakan di Tiongkok, Korea, dan Jepang serta bisa dijumpai di alam bebas di daerah pegunungan
di Asia Tenggara.
Shiitake dalam bahasa Tionghoa disebut xianggu (jamur harum), sedangkan yang berkualitas
tinggi dengan payung yang lebih tebal disebut donggu (jamur musim dingin) atau huagu (jamur bunga),
karena pada bagian atas permukaan payung terdapat motif retakretak seperti bunga mekar. Di Indonesia,
kadang-kadang dinamakan jamur jengkol, karena bentuk dan aromanya seperti jengkol, walaupun bagi
sebagian orang rasa jamur ini seperti petai.
Morfologi Jamur Shiitake
Tudung berdiameter 4 20 cm atau rata-rata 5 12 cm, bentuk cembung sampai agak datar dan
atau berputing kecil pada bagian tengahnya, permukaan kering, berserat dengan kutikula yang bersisik
dan berwarna pucat sampai cokelat kemerahan. Korteks putih atau kecoklatan dekat kutikula, padat
berdaging, lebih lunak pada yang belum dewasa, rasa agak asam, tetapi enak, bau ringan dan agak
keras dalam keadaan kering. Bilah berwarna keputihan, warna berubah menjadi cokelat kemerahan jika
mengalami luka memar, dan berubah secara bertahap menjadi kecoklatan dengan bertambah umur,
sering kali memisah, rapat, sedikit menggergaji sampai bergerigi. Tangkai panjang 3 5 cm, diameter 8
13 mm, hampir, hampir sama atau agak membesar sebagaian dasarnya, padat dan kuat, permukaan
diseliputi cadar tipis yang berakhir dibagian atas sebagai kortina. Spora berukuran 5.5 6.5 x 3.0 3.5
mikron, subsilindrik, nonamiloid, polos dengan dinding tipis. Basidium mempunyai empat spora, tidak ada
pleurosistidium. Trama dengan hifa berdinding tebal (sampai 1,7 mikron), saling jalin menjalin. Hifa hialin
(tidak berwarna), berdiameter 5 7 mikron, dan mempunyai sambungan apit.
Habitat Jamur Shiitake
Di alam, jamur shiitake, dijumpai pada pohon dari famili fagaceae yang tumbang. Jamur ini hidup
sebagai saprob, yaitu hidup dari bahan organik yang sudah mati.
Nilai Gizi Jamur Shitake

Jamur shitake merupakan tumbuhan yang kaya protein dan sedikit berlemak serta mempunyai
rasa yang manis. Perkiraan kandungan gizi jamur dalam 100 gram berat kering, yaitu protein kasar 13,417,5 persen, lemak kasar 4,9-8,9 persen, karbohidrat total 67,5-78,0 persen, dan kalori 387-392 persen.
Selain lentinan, jamur shitake juga mengandung eritadenin, interferon, antioksidan, asam amino,
sen, enzim, dan khitin serta senyawa pensintesa interferon.
Jamur shitake berfungsi untuk:

1. Menurunkan kadar kolesterol darah (sehingga meringankan kerja jantung dan bisa mengurangi
diabetes).

2. Menghambat pertumbuhan tuomor hingga 72-92%.


3. Menetralkan pengaruh buruk akibat rokok dan alkohol.
4. Menambah nafsu seksual
5. Mempercepat penyembuhan setelah operasi
6. Pencegahan anemia
7. Memperlancar pembuluh darah
8. Melancarkan pencernaan
9. Melancarkan peredaran darah di wajah, sehingga pipi menjadi halus.
10.

Menghilangkan garis keriput di wajah.

11.

Mengencangkan kulit

12.

Memperbaiki kulit, rambut dan kuku

(http://www.e-jurnal.com/2013/04/jamur-shiitake.html )

FRANKFURTER
Negara-negara Eropa terutama Jerman, terkenal dengan sosisnya yang
beraneka ragam. Mulai sosis sapi berwana merah, sampai sosis putih yang
disajikan dengan kuah. Setiap kota di negara tersebut, memiliki sosis dengan
ciri khas tersendiri. Sebut saja Sosis Frankfurter asal kota Frankfurt yang
panjangnya bisa sampai 18 cm atau sosis merah dari Thuringia yang disebut
Sosis Thringer Rotwurst. Ada pula sosis seukuran ibu jari dari Nuremberg.
Di Indonesia sendiri, sosis atau Bratwurst dalam bahasa Jerman, sudah
dikenal sekitar tahun 80-an. Masyarakat sudah akrab dengan penganan yang
umumnya berbahan baku daging sapi ini. Biasanya, sosis disajikan dengan
roti setelah digoreng atau dipanggang. Dilumuri saus dan mayonaise, sosis
bertambah nikmat untuk disantap. Kualitas sosis tergantung takaran antara
olahan daging dan air yang berimbas pada harga jualnya. Sosis dengan
kualitas terbaik atau sosis grade A, bisa dirasakan di Frankfurter Hotdog
yang berlokasi di Mal Pluit Junction, Pluit. Harga menu yang menggunakan
olahan sosis di atas Rp 26 ribu, sehingga resto ini disebut penyedia The
Premium Hotdog.
Sosis sendiri dibedakan dari bagaimana campuran daging dan air
yang dikandungnya. Karakter daging juga memiliki andil tersendiri dalam
menentukan kualitas sosis. Bila harganya disebut relatif mahal, tapi hal itu
sebanding dengan rasa dan kualitasnya, kata Pemilik Frankfurter Hotdog
Pluit, Purnamadewi.

Resto waralaba yang berdiri awal 2008 di Pluit ini,

menyediakan berbagai menu dengan bahan dasar sosis dan beef burger.
Seperti disebut Purnamadewi, menu yang paling banyak dipesan di
antaranya, Frankfurter, Bratwurst, Wiener, Franfurter Chili Beef, Hot Lamb,
Hamburger, dan Crazy Cheese.
Sosis Jerman Layaknya kebanyakan resto yang berada di dalam mal,
Frankfurter cukup nyaman sebagai tempat pelepas lapar dan dahaga. Desain
ruangan yang minimalis dengan dominasi warna coklat tua dan muda serta

merah, semakin mendorong lidah untuk mencicipi sajian khas resto yang
menyediakan sosis Jerman ini.
Sosis Jerman? Tunggu dulu, apa benar Frankfurter menyediakan sosis
Jerman? Ya, seperti disebut di atas, Jerman dikatakan sebagai penghasil sosis
terkenal di dunia. Ada sekitar 1500 jenis sosis diciptakan di sana sejak tahun
1800-an dan Frankfurter adalah resto yang menyediakan sosis tersebut.
Kalau tidak percaya, cicipi saja Hotdog Frankfurter. Sekilas tampak seperti
hotdog biasa, tapi coba lihat ukuran sosisnya. Tidak biasa. Panjangnya
sekitar 18 cm, malah beberapa tahun lalu dibuat dengan panjang sekitar 25
cm. Diameternya sendiri cukup lebar dan mampu mengenyangkan perut
dalam satu porsi. Penyajiannya dengan roti yang dibelah tengah sebagai
tempat sosis. Tidak ketinggalan daun selada dan potongan bawang bombay
yang disisipkan di antaranya. Lelehan mayonaise yang dibuat homemade,
saus sambal, dan mustard, semakin membuat menu seharga Rp 29 ribu ini
lezat disantap.
Saat gigitan pertama, sosis dan roti yang telah bercampur mayonaise
dan saus sambal terasa menyatu. Gurihnya daging kualitas nomer satu
sangat pas dengan mayonaise rendah lemak yang rasanya manis-asam dan
tidak jenuh. Saus sambal dan tomat bermerek Delmonte pun semakin
menambah nikmat menu hotdog ini. Tidak cukup sampai di situ, Hotdog
Frankfurter pun bisa dibuat dengan kombinasi keju, mayonaise, dan chilli
yang lebih banyak. Pilihan menu yang disebut Couple Lover ini, terdiri dari
kombinasi Chili Mayo (mayonaise), Mayo Crazy (keju), dan Crazy Chili.
Hotdog

Sayur,

Ayam,

Atau

Domba?

Bila Hotdog Frankfurter menggunakan sosis yang dibuat dari daging sapi
cukup umur, lain halnya dengan Hotdog Bratwurst yang dibuat dari daging
sapi muda. Karakter dagingnya lebih empuk. Kepadatan daging sosis
Bratwurst yang dicampur cincangan sayur mayur, tentunya baik untuk organ
pencernaan kita. Disajikan tidak berbeda dengan Frankfurter, Bratwurst
dijual dengan harga Rp 31 ribu.

Bosan sosis daging sapi? Bisa pilih hotdog dengan sosis yang terbuat
dari daging ayam atau daging domba. Rasanya tentu berbeda dengan sosis
daging sapi. Sosis daging ayam disediakan dalam menu Wiener seharga Rp
29 ribu, sedangkan sosis daging domba dalam menu Hotlamb ditawarkan
dengan merogoh kocek Rp Rp 32 ribu.
Varian hotdog di Frankfurter semakin berbeda dengan adanya Mask
Hotdog. Sama dengan hotdog di atas, bedanya, sosis dalam menu ini
dilumuri dengan tepung sehingga sensasi rasanya lebih krispi dan renyah.
Penyajiannya didampingi dengan pilihan saus BBQ atau Black Pepper. Semua
menu yang telah disebutkan, bisa ditambah dengan daging sapi asap
(smokey beef) atau daging kalkun asap (smokey turkey) sebagai additional
menu. Sedangkan sideline menu tersedia kentang goreng yang dibedakan
dengan nama, Pommes Frites, Pom Jackets, dan Potato Wedges.
Burger

dan

Sandwich

Di

samping

hotdog,

Frankfurter

juga

menyediakan hamburger dalam menu santapannya. Pernah coba hamburger


dengan nanas? Coba saja Madagascar Burger. Menu ini cukup banyak
dipesan orang. Selain BBQ beef burger, keju, dan daun selada, diselipkan
potongan nanas di hamburger panggang ini. Sehingga rasanya cukup
mengejutkan. Gurihnya daging panggang dicampur dengan segarnya buah
nanas.
Kemudian pilihan hamburger lainnya adalah Chicken Run Burger yang
terbuat dari daging ayam dan Texas Burger dengan dua lapis daging dan
keju. Sandwich, spaghetti, fettucini, dan salad adalah menu lain dari resto
waralaba ini. Sandwich tersedia dengan pilihan 2 atau 3 lapis roti yang
dilengkapi telur, smokey ham, dan selada. Sedangkan spaghetti dan fettucini
dicampur dengan daging cincang, wortel, keju, mushroom, beef, dan
mayonaise.
Kemudian, hidangan salad dibuat dari campuran timun Jepang, tomat
cherry, wortel, letus head, roti kering, dan kol ungu. Dilumuri dengan saus
Thousand Island, Salad Frankfurter seharga Rp 18 ribu ini terasa segar
disantap. Dari menu pelepas dahaga, Oreo Choco Milk Shake, Just Tea yang

merupakan campuran es teh dan buah seperti peach-leccy-mangga, serta


Strawberry Smoothies dengan strawberry organik grade A, adalah pilihan
terbaik dalam menyantap aneka hotdog dan burger.

Bockwurst berasal di Frankfurt dan terbuat dari daging sapi muda dengan
beberapa daging babi atau daging lainnya dan dibumbui dengan garam, lada dan
paprika. pengolahannya cukup direbus dan dimakan dengan bir Bock dan mustard.
Ini terlihat seperti hot dog yangmelengkung

Anda mungkin juga menyukai