Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

KEMAJUAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM

PERSPEKTIF SILA KELIMA PANCASILA DAN

RELEVANSINYA DENGAN KESEJAHTERAAN PETANI

DISUSUN OLEH

Ayu Puspita Pertiwi AR (16/398877/PN 14848)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA
2016

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

STRATEGI MENGHADAPI GLOBALISASI di BIDANG-

BIDANG KEHIDUPAN BERNEGARA BERDASARKAN NILAI-

NILAI PANCASILA

DISUSUN OLEH

Ayu Puspita Pertiwi AR (16/398877/PN 14848)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA
2016

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menunjang kehidupan suatu negara dapat dilakukan beberapa hal.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan suatu negara

diantaranya adalah pemerintahan, masyarakat, keamanan, dan yang utama adalah

ekonomi. Bidang ekonomi ini penting karena pada bidang ini akan memenuhi

kebutuhan masyarakat melalu sarana prasaran yang diberikan pemerintah dan

kebutuhan pangan tiap harinya.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia segi ekonomi pemerintah

melalakukan berbagai hal termasuk dalam bidang pertanian. Pada bidang ini dapat

menunjang perekonomian dengan menjual hasil panen atau dengan pembibitan

unggulan atau dengan pengelolaaan hasil panen menjadi produk. Perkembangan

bidang pertanian dalam segi ekonomi membaik dilihat dari jumlah hasil panen

beberapa komuditi yang meningkat dengan adanya globalisasi dalam bidang

teknologi. Penggunaan teknologi tersebut mempermudah proses produksi tetapi

akan berdampak pada kesejahteraan petani seperti petani skala kecil dan buruh

tani. Dampak yang ditimbulkan tidak sesuai dasar negara Indonesia yaitu

Pancasila.
B. Rumusan masalah.

- Mengapa kesejahteraan petani berbanding terbalik dengan kemajuan

teknologi?

Mengapa kemajuan teknologi di bidang pertanian dianggap penting?

Apa analisis sila kelima Pancasila terhadap kemajuan teknologi pertanian

di Indonesia?

Apa relevansi kemajuan teknologi pertanian dengan kesejahteraan petani?

BAB II

OBJEK MATERIAL: KEMAJUAN TEKNOLOGI PERTANIAN

(URAIAN KTP TAPI BELUM DIHUBUNGKAN DENGAN MASALAH

DAN MENCARI ACUAN PENDAPAT PAKAR/BUKU/JURNAL )

Pertanian merupakan salah satu bidang yang mendukung perekonomian suatu

bangsa, termasuk Indonesia. Indonesia sering disebut sebagai negara agraris

karena luasnya lahan pertanian dan banyakanya penduduk yang berprofesi sebagai
petani. Bidang pertanian ini tidak hanya mencakup sawah tetapi juga dengan

perkebunan dan perikanan.

Pada bidang pertanian terdapat beberapa masalah yang sering timbul. Salah

satunya adalah persoalan tentang kesejahteraan petani. Hasil pertanian Indonesia

setiap tahunnya meningkat walau harus mengimpor pangan dari luar karena

meningkatnya angka konsumsi masyarakat. Meningkatnya hasil pertanian ini

tidak menjamin kesejahteraan petani tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam proses

pertanian yang kini mulai berganti ke mesin daripada beralih ke tenaga manusia

yang lebih muda karena adanya globalisasi. Permasalahan pertanian yang muncul

adalah dengan kemajuan teknologi yang menurunkan kesejahteraan petani karena

dengan kemajuan teknologi akan mengurangi jumlah pekerja manusia. Buruh tani

yang dipekerjakan akan diberhentikan dan digantikan oleh mesin dan perbedaan

hasil panen dengan menggunakan atau tidak menggunaka mesin yang

mempengaruhi keuntungan yang didapat oleh petani.


BAB III

LANDASAN TEORI : SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH

RAKYAT INDONESIA

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Terdapat 5 sila didalamnya, yaitu

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan

Indonesia, Kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaaan dalam

permusyawaratn/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah

satu sila Pancasila berhubungan dengan kehidupan sosial kehidupan masyarakat

adalah sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima

pancasila menjadi dasar dalam pelaksanaan pemerintah sehingga tindakan yang

diambil dapat menimbulkan rasa adil bagi masyarakatnya. (ISI ARTI SILA KE-5,

HAKIKAT ADIL,3 SEGI : LEGAL,KOMUTATIF,DISTRIBUTIF BUKU

PANCASILA)
BAB IV

ANALISIS : KEMAJUAN TEKNOLOGI PERTANIAN DALAM

PERSPEKTIF SILA KELIMA PANCASILA

(URAIAN : - MASALAH KEADILAN SOSIAL, +-, BAGI 2 SUBBAB)

A. (+,-) KEMAJUAN TEKNOLOGI PERTANIAN

B. RELEVANSI TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI

Berbagai kehidupan masayarakat Indonesia berhubungan dengan sila-sila

Pancasila. Sila pertama berhubungan dengan ke-Tuhanan, sila kedua berhubungan

dengan kemanusiaan, sila ke-tiga berhubungan tentang persatuan suatu negara,

sila keempat berhubungan dengan permusyawaratan, dan sila kelima berhubungan

dengan keadilan. Salah satu bidang kehidupan yang berhubungan dengan salah

satu sila Pancasila adalah pertanian. Pada bidang pertanian ini berkaitan dengan

sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saat ini kemajuan teknologi mulai muncul diberbagai bidang termasuk

pertanian. Selama proses pembibitan hingga pascapanen tenaga manusia mulai

berangsur digantikan oleh mesin. Maksud dari penggantian mesin ini adalah untuk

mengefesienkan waktu, meningkatkan jumlah panen, dan mengurangi biaya

pengeluaran selama proses pertanian. Kemajuan teknologi disamping dapat


menunjang dalam proses produksi juga dapat meningkatkan peluang generasi

muda dalam berkreativitas

Namun, dibalik dari kemajuan teknologi terdapat beberapa permasalahan

yang bermunculan, seperti meningkatnya jumlah pengangguran karena

penggantian tenaga manusia menjadi mesin. Permasalahan yang sama juga

muncul dalam pertanian. Setiap masuk masa panen para pemilik lahan atau petani

akan memperkerjakan buruh tani dalam membantu proses panen. Dengan

kemajuan teknologi para pemilik lahan dan petani akan beralih ke teknologi

tersebut karena keuntungan yang akan didapat. Buruh tani yang awalnya

diperkerjakan akan menjadi pengangguran karena pergantiaan tersebut karena

dinilai penggunaan buruh tani tidak menguntungkan dibandingkan menggunakan

teknologi. Penguunaan teknologi tidak hanya berimbas pada buruh tani tetapi

terjadi pada petani skala kecil. Petani skala kecil tidak memiliki modal yang

cukup untuk mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin sehingga panen

yang dihasilkan tidak akan sebanyak menggunakan mesin dan waktu yang

diperlukan dalam panen akan membutuhkan waktu lama.

Kesejahteraan petani maupun buruh tani yang tidak menggunakan teknologi

tidak sebagus dengan petani atau pemilik lahan yang menggunakan mesin dalam

produksi. Kesejahteraan antara pihak pemakai dan tidak memakai teknologi

terlihat dari hasil panen yang dihasilkan. Hasil panen yang diperoleh oleh petani

atau pemilik lahan yang menggunakan mesin dalam proses produksinya

cendurung lebih tinggi dibandingkan yang tidak menggunakan teknologi. Hal

tersebut berlawanan dengan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Untuk memulai penggunaan teknologi ini membutuhkan

biaya yang cukup tinggi sesuai dengan kecanggihan teknologi tersebut. Petani

skala kecil dan buruh tani biasanya tidak sanggup dalam pembelian teknologi

tersebut sehingga biaya awal pembelian teknologi akan berakibat pada

kesejahteraan petani dan buruh tani kedepannya. Tingginya hasil panen akan

mempengaruhi kesejahteraan petani karena keuntungan yang diterima meningkat

dan mempermudah dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Perbedaan kesejahteraan ini menimbulkan rasa ketidakadilan bagi beberapa

pihak termasuk petani skala kecil maupun buruh tani karena merasa tidak diberi

kemudahan dalam meningkatkan hasil produksi dengan menggunakan teknologi.

Petani skala kecil mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal dalam

pembelian teknologi tersebut. Sedangkan buruh akan kesulitan mendddapat

perkerjaan karena penggunaan teknologi tersebut.

Untuk memeratakan teknologi dalam pertanian atau mempermudah petani

skala kecil dalam mendapatkan teknologi dengan pemerintah memberikan

pinjaman modal kepada petani atau buruh tani yang membutuhkan. Hal yang

dapat dilakukan adalah pemberian teknologi pertanian kepada beberapa

kelompok tani pada suatu daerah yang hasil panennya sedikit. Teknologi yang

diberikan pada kelompok tani ini dapat digunakan secara bergantian oleh petani

yang masuk dalam kelompok tani tersebut sehingga petani maupun buruh tani

tidak perlu membeli teknologi pertanian tersebut. Hal yang dapat dilakukan oleh

kelompok tani yang diberi alat tersebut adalah dengan merawat alat tersebut.

Sedangkan buruh tani dapat diperkerjakan sebagai perawat maupun pengelola


teknologi tersebut atau buruh tani dapat diberika lahan oleh pemerintah untuk

dikelola.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan (ISI SESUAI RUMUSAN MASALAH)

1. KTP PENTING KARENA APA? ISI SB 2

2. KTP +- DALAM PERSPEKTIF SILA 5

3. RELEVANSI KTP DENGAN KESEJAHTERAAN PETANI, P.

BESAR, P KECIL

A.

- Kemajuan teknologi dapat menimbulkan masalah disamping

mempermudah dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya

menurunnya kesejahteraan petani karean penggantian tenaga manusia

dengan tenaga mesin.


B. Saran (PENTINGNYA OM DITELITI LEBIH JAUH DR SUDUT

PANDANG BEDA/ BEDA ILMU )

- Dilakukan pemeraataan hal-hal yang dapat menunjang kesejahteraan

petani berupa modal.

- Pemberian solusi bagi buruh tani dengan pemberian lahan dan

memberikan pekerjaan baru.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai