Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Masalah


1.1.1 Latar Belakang

Aceh merupakan sebuah Provinsi yang terkenal dengan julukan Serambi


Mekah. Sejarah menunjukkan bahwa dahulu kala setiap calon jemaah haji yang
akan menuju ke Tanah Suci Mekah, selalu mampir di Kota Banda Aceh. Selain
menjemput calon jemaah dari Aceh, mereka menyempatkan diri untuk beristirahat
dan menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama di perjalanan. Seiring
dengan perubahan zaman, Aceh menerapkan sistem pemerintahan yang bernuansa
Islami yang lebih populer dengan daerah Syariat Islam.

Selain kedua julukan di atas, Provinsi Aceh juga dikenal dengan sebutan
sejuta warung kopi. Hal tersebut cukup beralasan, mengingat di sepanjang jalan
mulai dari perbatasan Medan Sumatera Utara hingga Banda Aceh banyak terdapat
warung kopi tradisional. Disamping pedagang menyiapkan minuman berupa kopi,
teh, susu dan minuman lainnya warung tersebut juga menjual makanan berupa
nasi dan mie goreng atau mie rebus. Apalagi, jalan tersebut merupakan satu-
satunya jalan negara yang menghubungkan kedua provinsi.

Bagi masyarakat pribumi pada waktu itu, warung kopi atau kedai kopi
digunakan sebagai tempat santai setelah seharian menggarap sawah. Hal ini
dilakukan bukan pada sore hari melainkan pada malam hari setelah mengadakan
pengajian di Balai-balai Pengajian di desa tersebut. Sementara pada pagi hari, para
petani mampir hanya untuk membeli kopi yang akan dibawa ke sawah. Sedangkan
para pengangguran selalu memanfaatkan waktu seharian duduk di warung kopi
atau kedai kopi. Bagi pegawai, memanfaatkan waktu pagi hari sebelum ke kantor.

Tiga menu utama kopi di kedai di Banda Aceh, yaitu kopi hitam, kopi
sanger, dan kopi susu. Kopi hitam hanya kopi dan gula. Yang menyukai rasa pahit
maka gula akan disediakan di wadah lain. Yang disebut kopi susu di sini ada dua
jenis, kopi sanger dan kopi susu. Bedanya, susu dalam kopi sanger hanya sedikit
1
kemudian ditambahkan gula. Sebaliknya kopi susu, takaran kopi lebih sedikit
dibandingkan susu dan biasanya tanpa diimbuhi gula.

Pada penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui lebih banyak


tentang perbandingan pengunjung warung kopi tradisional dengan Coffe. Metode
yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah metode observasi, kuisoner, dan
wawancara untuk mendapatkan data yang banyak dan akurat.

Beberapa alasan yang mendasari penulis untuk mengangkat judul ini


adalah: (1) Ingin mengetahui bagaimana mulainya pembuatan Coffe dibuat?; (2)
Apa perbedaan warung kopi tradisional dengan Coffe?; (3) Bagaimana
perkembangan warung kopi tradisional dan Coffe.

1.1.2 Identifikasi Masalah


1) Positif
a. Meningkatnya pembangunan Coffe di provinsi Aceh
b. System Full Day School dapat menciptakan Prestasi Peserta Didik SMP
Negeri Arun
c. Helm Refleksi dapat mengatasi sakit kepala bagi pengendara sepeda motor
2) Negatif
a. Menurunnya tanggung jawab masyarakat pengunjung Coffe terhadap salat
lima waktu
b. Sefety Tank Ramah Lingkungan
c. Lalainya pengunjung nongkrong di Coffe/ warung kopi terhadap shalat
lima waktu
1.1.3 Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah, penulis hanya merujuk/memberikan


batasan masalah pada perbandingan pengunjung Coffe dan warung kopi
tradisonal.

1.1.4 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah “Mengapa Warung Kopi


Modern/Coffe lebih banyak dikunjungi penikmat kopi (Dibandingkan Warung
Kopi Tradisonal?)
2
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini sebagai upaya untuk mengetahui
perbedaan pengunjung warung kopi tradisional dengan kafe.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitan ini antara lain:
1) Untuk mengetahui perkembangan warung kopi tradisional dan
Coffe
2) Untuk mengetahui pandangan masyarakat tentang warung kopi
Tradisonal dan Coffe.
3) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif adanya warung kopi
Tradisional dan Coffe.
4) Untuk mengetahui manfaat dan kekurangan jika tidak ada warung
Kopi tradisional dan Coffe.
5) Untuk mengurangi pengangguran masyarakat Kota Lhokseumawe.

1.3 Manfaat

1) Manfaat untuk diri sendiri, menambah wawasan tentang perekonomian


dan meningkatkan kepercayaan diri.
2) Manfaat untuk para pengunjung, jika anda memerlukan ide atau
inspirasi, kafe bisa menjadi tempat yang kamu cari.
3) Manfaat untuk perusahaan, menambah Dana perusahaan warung kopi
tradisonal dan Coffe. Dengan Dana itu, bisa meningkatkan
pembangunan dan pelayanan warung kopi tersebut.
4) Manfaat untuk masyarakat, memberikan kesempatan masyarakat untuk
berkerja di Coffe/warung kopi.
5) Manfaat untuk pelajar, agar bisa membuat tugas dengan fasilitas yang
sudah disediakan di Coffe/warung kopi

3
BAB II
KAJIAN LITERATUR

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008, Beda itu adalah sesuatu
(ciri) yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda yang satu dan benda
yang lain; ketidaksamaan.
Coffe adalah sebuah tempat yang menyediakan minuman seperti kopi, teh,
jus, kue, dan sebagainya. Kafe dapat lebih mudah ditemui didaerah perkotaan
terutama dilokasi yang strategis yang sering dilalui orang.

2.1.2 Ciri-Ciri Umum Coffe


1. Kualitas kopi yang bagus
2. Kualitas yang bagus, umumnya memiliki harga yang lebih
3. Berlokasi pada perkotaan terutama lokasi strategis yang elit
4. Lokasi lebih terkesan mewah.

Warung kopi adalah sebuah tempat yang menyediakan serta menjual makanan
dan minuman. Makanan yang disediakan warung kopi di Kota Lhokseumawe
umumnya adalah mie Aceh, nasi goreng, dan sebagainya.
2.1.3 Ciri-Ciri Umum Warung Kopi
1. Berlokasikan dipedesaan
2. Harganya yang murah
3. Lokasi yang ala kadarnya
Bisnis Warung kopi atau Coffe adalah bisnis yang mengandalkan
komunitas, karena tempat tersebut banyak dijadikan sebagai tempat ngumpul
bersama. Membuka Warung Kopi atau Coffe adalah sebagian dari usaha ekonomi,
terutama ekonomi kemasyarakatan. Eratnya hubungan antara kelangkaan dan
pilihan tadi melahirkan sebuah definisi ekonomi sebagai berikut. Menurut buku
Mekanisme Ekonomi, “Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana kita
memeilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas (limited resources),
seperti tanah, tenaga kerja, dan kapital, ke dalam produksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan yang tak terbatas (unlimited wants).”
Definisi diatas sekurang-kurangnya mengandung tiga unsur, yaitu alokasi
sumber daya untuk produksi barang dan jasa, penggunaan teknik produksi yang
tepat guna, dan distribusi pendapatan diantara faktor-faktor produksi, ketiga unsur
ini dikenal dengan sebutan ‘problem ekonomi’ (economic problems). Selain itu
orang/kelompok pengusaha harus mampu berfikir dan bertindak berbeda dari
orang, kebanyakan tersebut ternyata merekalah yang bisa meraih kesuksesan.
Sebab merekalah yang bisa meraih kesuksesan. Sebab mereka yang terbiasa
memberikan upeti tersebut cenderung kurang professional dalam melakukan
4
pekerjaannya. Sementara pengusaha yang tidak mau memberi upeti mencoba
bekerja dengan hati hati dan benar-benar menpertahankan kualitas.
Di kasus lain, dalam zaman serba susah, banyak orang memiliki
kecendurungan untuk bertindak tidak jujur dalam melakukan bisnis atau
pekerjaan. Sedangkan terhadap orang yang berperilaku jujur, mereka dinilai tidak
lumrah atau bahkan dianggap berperilaku menyimpang.
Pengunjung kafe pastinya lebih banyak daripada pengunjung warung kopi.
Bahkan ada pengunjung yang rela membayar mahal demi secangkir kopi.
Alasannya terutama desain ruangan yang bagus atau mewah, rasa kualitas kopi,
menikmati proses meracik minuman, dan internet/wifi yang tersedia.

2.2 Manfaat Kopi


2.2.1 Secangkir Kopi Mengusir Rasa Mengantuk
Meminum kopi bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi tradisi.
Kopi diminum baik pagi, siang, sore maupun malam hari. Saat musim hujan tiba,
secangkir kopi bias menghangatkan tubuh. Jika ayahmu akan melakukan ronda
malam atau siskamling, berikanlah saran agar beliau meminum secangkir kopi
terlebih dahulu. Secangkir kopi sangat membantu untuk tetap terjaga dan tidak
mengantuk.

2.2.2 Kopi Membantu Kerja Otak


Secangkir kopi bisa membantu kerja otak untuk bekerja lebih
cepat.Mengapa? Karena kandungan kafein dalam kopi mampu memberikan sinyal
pada otak untuk lebih cepat merespon dan mengolah memori.

2.2.3 Kopi Bagi Tubuh


Jika dikonsumsi secara bijak dan benar, kopi bisa bermanfaat bagi
tubuh.Manfaat kopi bagi kesehtan tubuh antara lain sebagai berikut.
1. Meminum kopi hangat sehabis maan kue, coklat, permen, dan makan
makanan-manis lainnya, dipercaya dapat mencegah gigi berlubang.
2. Kandungan kafein dalam kopi dapat melegakan nafas pada penderita asma
karena dapat melebarkan saluran bronkial yang menghubungkan
kerongkongan dengan paru-paru.
3. Kopi dapat membuat badan tidak cepat lelah sehingga kamu bisa
melakukan aktifvitas lebih lama. Hal ini terjadi karena kandungan kafein
dalam kopi mampu membuat energi dalam tubuh yang dipakai oleh otot
dapat bertahan lebih lama.
4. Kopi dapat membuatmu merasa lebih segar dan enerjik. Kopi dapat
membantu menenangkan pikiran sehingga kamu akan merasa gembira.
5. Kopi dapat menimbulkan rasa percaya diri.megapa? Karena kopi dapat
merangsang saraf-saraf dalam otak dan mengaturnya agar tetap
terjaga.Sehingga, merespon memori menjadi lebih cepat berpikir,
merangsang mood, dan konsentrasi dengan baik.
6. Kopi dapat mencegah penyakit jantung, sroke, kanker, dan diabetes.

2.3 Benarkah Kopi Terasa Pahit?


Buah kopi yang sudah matang berwarna merah merona dan sangat menarik
hati. Dengan melihat penampilan buahnya, mungkin banyak orang mengira bahwa
buah kopi rasanya manis. Akan tetapi, pada kenyataannya, rasa buah atau biji kopi

5
ini sangat pahit. Kopi yang sudah diolah pun rasanya pahit. Kamu pasti tidak mau
meminumnya, bukan?
Agar kopi terasa lebih nikmat dan manis, kamu dapat menambahkan gula.
Dapat juga kamu tambahan krimmer agar terasa gurih. Atau kamu tambahkan
susu agar terasa manis dan nikmat. Kamu pasti akan lebih menyukai secangkir
kopi susu daripada kopi hitam yang rasanya pahit.

2.4 Mengenal Jenis Varietas Kopi


Ada empat macam varietas tanaman kopi, yaitu kopi arabika, kopi robusta,
kopi liberika, dan kopi ekselsa. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan di
Indonesia adalah kopi arabika dan kopi robusta karena kopi arabika dan kopi
robusta karena kopi tersebut memiliki harga jual yang tinggi. Kopi arabika dan
robusta merupakan varietas unggulan.
1) Kopi Arabika
Kopi arabika merupakan jenis kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.
Kopi jenis ini berasal dari Ethiopia. Harganya mahal. Nama kopi diambil dari
Nama dermaga tempat kopi ini berasal. Ciri-ciri kopi jenis arabika adalah
sebagai berikut:
a. Aromanya wangi dan sedap seperti perpaduan antara bunga dan
buah,
b. Hidup didaerah sejuk dan dingin,
c. Rasa kopi arabika lebih halus, dan
d. Memiliki rasa asam dan sangat pahit.

2) Kopi Robusta
Kandungan kafein dalam kopi robusta lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kopi arabika. Kopi jenis ini berasal dari Kongo. Harganya jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan kopi arabika. Ciri-ciri kopi robusta adalah
sebagai berikut:
a. Rasanya seperti coklat,
b. Aroma yang dihasilkan khas dan manis, dan
c. Memiliki tekstur yang lebih kasar.

3) Kopi Liberika dan Ekselsa


Kopi ini merupakan perpaduan antara kopi arabika dan robusta, yang
saat ini masih dalam tahap pengembangan.

2.5 Jenis Minuman Kopi


Saat ini, minuman yang terbuat dari kopi sangat beragam jenisnya.
Minuman ini memiliki berbagaui proses penyajian dan pengolahan yang unik.
Ada berbagai jenis minuman kopi. Jenis mana yang kamu sukai?

1) Kopi Hitam (Black Coffe)


Kopi jenis ini merupakan hasil ekstraksi langsung dari perebusan kopi.
Disajikan tanpa tambahan gula atau tumbuhan rasa. Sehingga, rasanya sangat
pahit.
2) Espresso

6
Kopi ini merupakan jenis kopi yang dibuat dengan mengestrak si biji kopi.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan uap panas pada tekanan yang tinggi.
Rasanya kopi ini pahit.
3) Latte
Kopi yang terbuat dari espresso. Dalam penyajiannya ditambahkan susu.
Sehingga, rasanya yang gurih dan tidak terlalu pahit.

4) Cappucino
Dalam penyajiannya, kopi ini ditambah dengan susu, krim, dan coklat.
Sehingga, rasanya gurih, lezat, serta tidak terlalu pahit.

5) Kopi Tubruk
Kopi ini adalah jenis kopi asli Indonesia. Cara membuatnya dengan
dicampur gula. Sehingga, rasanya manis.

2.6 Sejarah
2.6.1 Biji Kopi sampai di Indonesia
Pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa oleh Belanda untuk
dibudidayakan secara besar-besaran. Pada waktu itu, Indonesia masih merupakan
Negara jajahan colonial Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia malalui Ceylon
(Sri Lanka)
Penanaman kopi di Indonesia, pada awalnya, dilakukan di daerah Batavia
(Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kemudi-an, area perkebunan kopi diperluas
hingga ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi. Kopi juga
ditanam di Timor-Timor dan Flores yang pada waktu itu masih berada di bawah
pemerintahan Portugis.

2.7 Mengenal Pohon Kopi


Kopi hangat yang kamu nikmati berasal dari biji kopi. Biji berasal dari
buah kopi. Dan, buah tersebut berasal dari pohon kopi. Kata kopi berasal dari
bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan. Di Arab, kopi digunakan sebgaai
bahan makanan berenergi tinggi. Kopi memiliki Nama ilmiah coffea Arabica.
Kopi termasuk dalam family rubiaceaedan marga Coffea. Pohon kopi tumbuh
tegak dan bercabang banyak. Pohon kopi termasuk jenis tumbuhan tahunan,
artinya, tumbuhan yang berumur lebih dari setahun dan dapat dipanen berkali-
kali.
Pohon kopi dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim tropis yang
memiliki curah hujan tinggi, serta memiliki musim kemarau yang agak panjang.
Tanah yang baik untuk tanaman kopi adalah tanah yang lapisan tanahnya gembur,
subur, dan banyak mengandung humus. Meskipun angina dapat membantu dalam
proses penyerbukan, pohon kopi tidak tahan terhadap angina yang kencang. Angin
kencang akan mempertinggi penguapan air pada permukaan tanah.
Tanaman kopi membutuhkan pohon pelidung. Pohon pelindung ini
ditanam lebih dulu minimal satu tahun sebelum pohon itu ditanam. Tanaman
pelindung harus lebih tinggi dari pohon kopi. Gunanya adalah untuk melindungi
pohon tersebut dari terpaan-terpaan angin yang kencang.
Seperti pohon pada umumnya, pohon kopi juga memiliki bagian-bagian
pohon yang lengkap seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah. Teman-teman
mari kita pelajari bagian-bagian dari pohon kopi.

7
1) Akar
Tanaman kopi, umumnya, memiliki akar yang dangkal, sehingga mudah
mengalami kekeringan. Pohon yang berasal dari bibit semaian atau bibit hasil
okulasi (sambungan) memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah roboh.

2) Batang
Pohon kopi tumbuh tegak lurus, berkayu, serta memiliki banyak cabang
dan raning. Batang pohon kopi berbentuk silinder dan dilapisi kulit kayu. Batang
pohon kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua atau
dewasa berwarna kecoklatan. Tinggi pohon kopi dapat mencapai 12 meter.

3) Daun
Daun kopi selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Daunnya berbentuk
bulat memanjang denagn ujung dan pangkal yang meruncing. Ukuran daunnya
cukup besar. Tulang daun memiliki bagian yang menonjol pada bagian yang
bawah. Susunan tulang daunnya menyirip. Permukaan daunnya halus. Juamlah
daunnya banyak dan menutupi cabang serta rinting pohon.

4) Bunga
Bunga kopi berwarna putih. Bunga kopi berkelompok yang terdiri atas 4-6
kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun, dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga.
Bunga kopi berukuran kecil. Mahkotanya berwarna putih dan berbau harum.
Kelopak bunga berwarna hijau yang pangkalnya meutupi bakal buah. Bakal buah
ini mengandung dua bakal biji. Benang sarinya terdiri atas 5-7 tangkai dan
berukuran pendek. Jika bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan
membuka sehingga akan terjadi proses penyerbukan. Bunga kopi biasanya akan
mekar pada awal musim kemarau.

5) Buah
Buah inilah yang akan nantinya akan menjadi biji kopi. Setelah
penyerbukan terjadi, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah kopi yang
sudah tua atau sudah masak berwarna merah segar. Bentuknya bulat kecil dan
agak sedikit lonjong. Buah kopi terdiri atas daging buah dan biji.

2.8 Daerah Penghasil Kopi di Indonesia


Menurut Biro Pusat Statistik tahun 2010, luas perkeunan kopi di Indonesia
mencapai 48.7 ribu nectar. Perkebunan kopi di Indonesia terdiri dari perkebunan
kopi arabika dan perkebunan kopi robusta.
Daerah produsen kopi arabika di Indonesia adalah Sumatra (Lamung,
Aceh, Medan, Bengkulu, Jambi), Jawa Barat (Sukabumi, Bandung, Karawang),
Jawa Tengah (Boyolali, Purworejo), Bali (Bangli), Sulawesi Selatan (Toraja
Utara), Nusa Tenggara Timur (Ngada), dan Kalimantan Timur (Paser).
Daerah produsen kopi robusta di Indonesia adalah Sumatra Barat (Tanah
Datar), Jawa Barat (Karawang, Banjar), Jawa Tengah (Brebes, Boyolali, dan
Purworejo), Bali (Bangli), Nusa Tenggara Timur (Ngada), Sulawesi Tengah
(Buol), Sulawesi Selatan (Toraja Utara), Sulawesi Tenggara (Konawe), dan
Sulawesi Barat (Mamuju Utara).

2.9 Cara pengolahan

8
2.9.1 Pengolahan Kering
Metode pengolahan kering banyak dilakukan oleh para petani tradisional
di Indonesia. Jika hasil panen sedikit pengolahan kering sangat efektif karena
lebih menghemat waktu dan baiaya. Proses pengolahan kering meliputi dua hal.
1) Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air dalam biji kopi. Kopi
yang sudah dipanen harus segera dikeringkan untuk menghindari turunnya mutu
atau kualitas kopi. Buah kopi dikupas bagian daging buahnya. Setelah itu buah
kopi dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2-3 menggu.
Pengeringan dapat dilakukan mesin pengering.
2) Hulling (Pengupasan Kulit)
Kulit yang dikupas adalah kulit cangkang yang cukup keras yang ada pada
biji kopi. Hulling dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas atau huller.
Disebut huller karena cara kerjanya dilakukan dengan cara diputar baik secara
manual (dengan tangan) maupun dengan menggunakan motor penggerak. Hulling
pada pengolahan kering bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit buah,
kulit tanduk, dan kulit ari.

2.9.2 Pengolahan Basah


Metode ini memerlukan biaya yang banyak karena tahap pemrosesannya
banyak menggunakan mesin. Metode ini sangat efektif dilakukan bila hasil
panennya banyak. Proses pengolahan basah meliputi lima hal berikut.
1) Pulping (pengupasan)
Pulping merupakan proses pemisahan biji kopi dari kulit dan daging buah.
Pengupasan dilakukan dengan alat pengupas atau sering disebut pulper. Caranya
adalah air dialirkan ke dalam mesin bersamaan dengan buah yang akan dikupas.

2) Fermentasi
Fermentasi merupakan proses untuk menghilangkan lapisan lender yang
masih melekat pada cangkang atau kulit tanduk. Fermentasi dilakukan untuk
mengurangi rasa pahit pada kopi. Proses fermentasi atau peragian ini dilakukan
untuk merendam biji kopi dalam bak yang berisi air. Proses ini dapat dilakukan
juga dengan cara menyimpan biji kopi dalam wadah plastic. Prosesnya
berlangsung selama 1-3 hari.

3) Pencucian
Pencucian dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan
mesin. Pencucian dilakukan untuk membersihkan sisa lender hasil fermentasi
yang menempel pada kulit tanduk. Pencucian secara manual dapat dilakukan
dengan cara memasukkan biji kopi ke dalam bak yang dialiri air. Pencucian
dengan mesin dilakukan dengan memasukkan biji kopi ke dalam mesin pengaduk
yang terus berputar dan mendorong biji kopi dengan air yang mengalir. Lapisan
lender yang terlepas akan terbuang bersama aliran air.

4) Pengeringan
Biji kopi dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Selain
itu menurunkan kadar air pada biji kopi, pengeringan ini memudahkan pemisahan
biji kopi dari cangkangnya (kulit tanduk). Pengeringan juga dapat dilakukan
dengan mesin.

9
5) Pengupasan Biji Kopi
Pengupasan dapat dilakukan dengan menggunakan huller atau mesin
pengupas sehingga akan menghasilkan biji kopi beras atau coffe beans. Tujuannya
adalah memisahkan biji kopi dari kulit tanduk atau cangkangnya. Setelah biji kopi
diolah, baik secara basah maupun kering. Biji kopi dapat dikemas untuk disimpan
atau diperjualbelikan. Biji kopi tersebut masih dapat diproses lagi agar dihasilkan
mutu kopi yang baik.

2.10 Kopi Luwak


2.10.1 Asal Mula Kopi Luwak
Sekitar abad 19, para buruh petani kopi di Jawa Tengah menemukan
kotoran luwak di sekitar perkebunan kopi. Kotoran itu berupa biji kopi yang
masih terbungkus cangkang dan sudah mongering. Kotoran luwak tersebut
mereka bawa pulang. Kemudian, biji kopi yang ada dalam kotoran luwak dicuci
sampai bersih, lalu dijemur sampai kering. Biji kopi, kemudian, dikupas dari
cangkangnya. Selanjutnya biji kopi tersebut disangrai, lalu ditumbuk hingga
menjadi bubuk kopi. Para buruh, lalu, menyeduh bubuk kopi hasil olahannya dan
meminumnya. Ternyata rasa dan aroma kopi dari kotoran luwak lebih enak dan
nikmat daripada kopi biasa. Kebiasaan ini makin berkembang hingga kini. Kopi
luwak tidak hanya dinikmati oleh kalangan para buruh saja, tetapi justru menjadi
kopi termahal di dunia.

2.10.2 Bagaimana Proses Terjadinya Kopi Luwak?


Kopi luwak dihasilkan oleh binatang sejenis musang yang bernama luwak.
Binatang ini hidup di daerah pegunungan. Luwak berwarna abu-abu kecoklatan
dan panjang bisa mencapai 90 cm. Binatang ini memakan buah kopi, baik dari
jenis kopi Arabika maupun Robusta. Luwak sering menyelinap ke perkebunan
kopi. Binatang ini memakan buah kopi yang sudah masak. Luwak melacak
keberadaan buah kopi yang sudah masak dengan indra penciumannya. Sehingga,
buah kopi yang ia makan paling tidak sudah 90% masak dan kualitasnya baik.
Buah kopi yang dimakan luwak tidak bisa dicerna sehingga kotoran luwak masih
berupa biji kopi utuh. Biji kopi ini mengalami fermentasi ketika ada pada perut
luwak. Fermentasi ini terjadi karena adanya enzim-enzim yang dikeluarkan oleh
system pencernaan dalam perut luwak.

2.10.3 Daerah Penghasil Kopi Luwak


Proses terbentuknya kopi luwak dan rasa yang sangat unik menjadi alas an
utama yang membuat kopi ini menjadi istimewa. Hasil dari kopi luwak yang tidak
bisa diperkirakan membuat tingginya harga kopi ini. Hasil kopi luwak sangat
ditentukan oleh iklim dan habitat luwak di perkebunan. Binatang luwak biasanya
hidup di daerah pegunungan. Para petani ini mulai membudidayakan binatang
luwak ini. Kopi luwak dari Indonesia sangat digemari di manca Negara karena
keunikannya. Kopi luwak telah diekspor ke luar negeri dan menjadi komoditas
ekspor termahal di dunia. Daerah penghasil kopi luwak di Indonesia adalah
Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Bali.

2.11 Hasil Industri Pengolahan Kopi di Indonesia

10
Produsen kopi terbesar di dunia adalah Brazil. Posisi kedua diduduki
Vietnam. Posisi ketiga diduduki Colombia, sedangkan Indonesia merupakan
Negara produsen kopi terbesar keempat di dunia. Menurut data dari Biro Pusat
Statistik Tahun 2010, hasil produksi kopi di Indonesia mencapai 28.677 ton. Dari
total hasil produksi tersebut, sekitar 67 persen kopi diekspor, sedangkan sisanya
33 persen, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.

2.11.1 Kelompok Industri


Secara garis besar, industri pengolahan kopi di Indonesia menjadi tiga
kelompok, yaitu sebagai berikut.

1) Industri Kopi Kelas kecil (Home Industry)


Industri yang termasuk dalam kelompok ini adalah industri rumah tangga
yang tenaga kerjanya adalah anggota keluarga itu sendiri. Produk hasil olahannya
tidak bermerek dan biasanya dijual di warung atau pasar-pasar tradisional di
sekitarnya. Home industri ini banyak tersebar di daerah penghasil kopi.

2) Industri Kopi Kelas Menengah


Industri kopi yang termasuk dalam ini adalah industri pengolahan kopi
yang menghasilkan kopi bubuk atau produk olahan kopi lainnya yang sudah
bermerek dan memperoleh izin dari pihak berwenang. Produknya dipasarkan di
wilayah kecamatan atau kabupaten tempat produk tersebut dihasilkan.

3) Industri Kopi Kelas Besar


Industri kopi dalam kelompok ini merupakan industri pengolahan kopi yang
menghasilkan kopi bubuk, kopi instan, kopi mix, dan olahan kopi lainnya.
Produknya dipasarkan dalam skala besar di berbagai daerah, baik di dalam
maupun diluar negri. Produknya dalam bentuk kemasan yang telah memperoleh
merk dagang dan lisensi dari pihak berwenang.

2.12 Hasil Pengolahan Kopi


1) Kopi Bubuk
Produk yang dihasilkan oleh industri kopi pada dasarnya berupa kopi
bubuk dan kopi instan. Kopi ini dibuat dari biji kopi yang disangrai hingga
matang dan berwarna kecoklatan. Setelah itu, biji kopi didinginkan. Kemudian,
biji kopi ditumbuk hingga menjadi bubuk halus. Kemudian bubuk kopi tersebut
dikemas. Pada tahun 2010, produksi kopi bubuk diperkirakan telah mencapai 150
ribu ton dan kopi instan 20 ribu ton.

2) Kopi Instan
Butiran kopi instan terlihat seperti kopi bubuk. Kopi instan dikembangkan
pertama kali di Inggris pada tahun 1771. Jenis kopi yang digunakan untuk
membuat kopi instan adalah kopi robusta. Kopi instan merupakan hasil olahan
dari kopi bubuk yang telah diekstraksi kemudian dikeringkan. Perbedaan kopi
bubuk dengan kopi instan adalah ketika diseduh. Kopi bubuk akan meninggalkan
ampas. Sedangkan kopi instan ketika diseduh lebih mudah larut dan tidak
meninggalkan ampas.

3) Kopi Putih

11
Kopi putih atau white coffe berasal dari Ipoh, Malaysia. Kopi ini mulai
diperkenalkan pada abad ke-20 oleh rumah kopi Thong Lian. Kopi putih berasal
dari biji kopi jenis Arabika atau Robusta yang dipanggang atau disangrai tetapi
proses pemanggangannya hanya sebentar dan biji kopi tidak terlalu matang
sehigga mnghasilkan warna yang lebih terang. Dalam proses pemanggangan atau
penyangraian dapat ditambah margarin. Kopi putih memiliki rasa yang gurih
ketika diseduh. Dalam penyajiannya, kopi putih ditambahkan susu kental manis
atau krimmer sehingga rasanya jauh lebih nikmat. Pembuatan kopi putih dapat
ditemui di kafe atau kedai kopi. Kopi putih telah dikemas dalam bentuk instan.
Kopi putih memiliki kadar kafein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kopi
biasa.

4) Liquid Coffe Extract (cairan ekstrak kopi)


Cairan ekstrak yang terbuat dari biji kopi arabika atau robustayang
diekstrak, tetapi tidak dikeringkan. Bentuknya cair, agak kental, warnanya hitam
pekat. Liquid coffe extract digunakan untuk campuran aneka minuman kopi,
campuran permen, dan makanan karena mudah larut. Kopi cair dikemas dalam
drum.

5) Decaffeinated Coffe (Kopi Bebas Kafein)


Kopi ini tenpa kafein atau kopi yang memiliki kadar kafein rendah. Proses
penurunan kadar kafein dapat dilakukan dengan menggoreng biji kopi. Biji kopi
yang digoreng terlalu lama akan menurunkan kadar kafein dalam kopi. Biji kopi
yang ditumbuk atau digiling ketika masih panas juga akan menurun kadar
kafeinnya karena kafein akan hilang bersama uap yang ke luar. Rasa dan aroma
kopi rendah kafein memang tidak seenak kopi biasa. Bagi penderita maag lebih
disarankan untuk mengonsumsi kopi rendah kafein daripada kopi biasa.

2.13 Industri Kopi di Indonesia


2.13.1 PT. Mayora Indah
Perusahaan di tanah air yang juga membuat produk kopi adalah PT.
Mayora Indah. Perusahaan ini berdiri di Jakarta pada 17 Februari 1977.
Perusahaan ini membuat berbagai jenis makanan dan minuman kemasan. Mulai
dari biscuit, permen, wafer, coklat, sereal, kopi, bubur, mi instan, dan kopiko.
Produk kopi buatan PT. Mayora Indah adalah Kopi Ayam Merak, Kopi
Brown Coffe, Kopiko White Coffe, Kopiko 78 derajat celcius dan Tora Bika.
Masih ada satu lagi produk kpi lagi yaitu permen Kopiko. Produk-produk kopi
buatan PT. Mayora Indah saat ini telah sangatdikenal oleh para penyuka minuman
kopi. Ketika masuk ke took atau swalayan, kamu akan mudah menemui produk-
produk kopi kopi tersebut.
Selain produk miuman kopi, PT. Mayora Indah juga memiliki”Kopiko”.
Produk ini adalah permen yang terbuat dari kopi. Permen”Kopiko” sudah sangat
dikenal di Indonesia. Rasanya memang nikmat seperti minum kopi seduhan.
Bahkan, permen Kopiko ini telah diekspor ke berbagai Negara. Mulai dari
Negara-negara Asia sampai Eropa.

12
2.14 Daur Ulang Kopi
1) Daun Kopi
Daun kopi dapat diolah menjadi obat-obatan tradisional. Penyakit darah
tinggi atau hipertensi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke,
serangan jantung, dan gagal jantung. Daun kopi dipercaya dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Caranya adalah, 20 helai daun kopi muda dicuci bersih,
kemudian direbus sampai mendidih. Aduk pelan-pelan sampai air rebusan
berwarna merah. Tuang ke dalam gelas. Obat ini sebaiknya diminum selagi masih
hangat.

2) Daging Buah Kopi


Daging kopi dapat didaur ulang menjadi pupuk organic dan pakan ternak.
Daging buah kopi mengandung kadar bahan organic dan unsur hara yang dapat
memperbaiki kondisi tanah. Daging buah kopi juga dapat dijadikan sebagai
campuran pakan ternak. Proses pengolahan yang paling penting adalah fermentasi.
Karena, melalui proses fermentasi, mutu kulit buah tersebut dapat ditingkatkan
sehingga kandungan gizinya hamper sama. Bahkan, bisa melebihi kandungan gizi
pada dedak padi sebagai pakan ternak.

3) Batang dan Ranting


Pohon kopi yang sudah tua dan tidak produktif biasanya akan ditebang.
Batang dan ranting pohon yang sudah kering bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar.
Masyarakat Indonesia yang hidup di pedesaan biasanya masih menggunakan
tungku dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu untuk memasal. Batang
pohon juga bisa dijual pada pengelola industry kerajinan.

4) Ampas Kopi
Ampas kopi dapat dimanfaatkan untuk komestika tradisional. Ampas kopi
dpercaya dapat menghasilkan kulit, melangsingkan tubuh, mengurang selulit,
mengencangkan kulit, menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan flek hitam,
dan sebagainya.selain itu kopi juga dapat memberikan peranan yang penting bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Kopi telah dibudidayakan secara turun-temurun
sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagai anak bangsa, kita harus mampu
menjaga dan membudidayakan sumber daya alam yang ada di negeri ini. Kopi
merupakan sumber daya alam Indonesia yang patut kita jaga kelestariannya agar
kita dapat menikmati manfaatnya pada waktu yang akan datang.

2.15 Letak Strategis Yang Elit


2.15.1 Dekat Kampus/ Perguruan Tinggi
Jika kamu membuka warung kopi dan Coffe disini, diyakinkan kamu tidak
akan mati dan akan selalu kebanjiran pembeli. Tapi, dalam hal ini manusia harus
mengutamakan pelayanan dan juga kualitas hidangan yang manusia sajikan
dikedai.
2.15.2 Dekat Pabrik
Membuka usaha warung kopi/ Cofe di dekat pabrik ini juga sangat
menjanjikan, pasalnya setiap karyawan akan butuh minuman atau kopi untuk
menghilangkan rasa ngantuk mereka setelah bekerja beberapa jam. Yang harus
manusia ingat kalau buka warung kopi dan Coffe di dekat pabrik adalah, jangan
pernah menulis di warung “tidak menerima bon”.
13
Dan kelebihan lainya ialah, jika pabrik tersebut karyawannya banyak yang
perempuan, maka biasanya akan banyak penjemput si karyawan perempuan
tersebut. Nah, mereka ini biasanya akan mampir ngopi juga lho.

2.15.3 Dekat Terminal

Manusia tahu sendiri kalau terminal merupakan tempat lalu lalangnya


orang tiada henti. Sudah pasti, jika manusia buka usaha Warung Kopi /Coffe
disini maka akan selalu laris. Tak perlu menjual yang mahal-mahal sesuaikan saja
dengan modal tengkulak manusia, untung sedikit-sedikit tak masalah, yang
penting mengalir lancar.

Sayangnya, mencari tempat atau lahan untuk mendirikan usaha warkop


diterminal modalnya juga mahal. Biaya sewanya juga tinggi. Tapi itu tidak
masalah, yang penting ialah no 1: pelayanan dan harga jual yang nggak ogal-
ogalan.

2.15.4 Dekat Ruko/ Perkantoran


Di tempat-tempat seperti ini juga menjanjikan, meskipun nanti manusia
buka warkopnya sederhana, di emperan sekalipun. Saat jam-jam istirahat orang
kantoran akan berbondong-bondong menuju warkop untuk sekedar minum-
minum es atau kopi, atau makan gorengan.
Sebelum manusia buka warung di tempat seperti ini, manusia juga harus
bisa membaca situasi. Apakah warkop manusia itu lahannya legal, atau ilegal,
jangan asal mendirikan bangunan. Meskipun itu cuma berkonsep pedagang kaki
lima.
Warkop itu tempat nongkrong, tempat merefresh otak sejenak.
Membunyikan musik tidak masalah, yang penting tipis-tipis saja, asal mereka si
pengunjung dengar. Dan mereka akan lebih menikmati musik tersebut, dengan
menengar music biasaya orang-orang tua merokok.

Biasanya kalau pembelinya adalah mahasiswa, mereka itu senang dengan


tempat ngopi yang luas. Tak perlu mewah-mewah, manusia cukup sediakan
terminal listrik dan wifi maka pelangganakan setia, dan selalu balik ke warung.

2.16. Budaya Mengopi


Menurut, “Haji Nawawi, pemilik kedai Kopi Solong Ulee Kareng,
mengatakan bahwa sebelum tahun 1970-an budaya ngopi sudah berkembang di
kalangan rakyat kecil dalam skala tidak besar. Budaya ngopi beramai-ramai baru
muncul di tahun 1995. Ketika itu warung kopi-warung kopi besar di Banda Aceh
hanya ada di Ulee Kareng dan Brawe. Keadaan seperti sekarang ini berlangsung
semenjak pasca-tsunami dan gempa tahun 2004.

14
Karena pada saat itu nyaris tidak ada aktivitas di Kota. Masyarakat dari
luar Aceh maupun dari mancanegara masih terus berdatangan memberikan
bantuan. Warung kopi yang masih berdiri hanya di Ulee Kareng dan Brawe
karena relatif tidak rusak parah. Jadilah warung kopi yang tersisa di kawasan itu
menjadi tempat berkumpul dan beristirahat. Setelah kegiatan perekonomian di
Aceh kembali pulih, warung kopi-warung kopi tumbuh bak jamur di musim hujan
terutama di Kota Banda Aceh.

Perempuan ngopi di tempat umum tidak dilarang tapi hal itu masih
menjadi tabu sosial. Tempat ngopi bagi perempuan adalah di rumah. Perempuan
mulai bisa ngopi di warung kopi seperti sekarang sejak tahun 2006 dan betul-betul
bisa ngopi di tempat publik sejak tahun 2009 seiring dengan masuknya teknologi
wifi yang juga dibutuhkan oleh mahasiswi. Tentu saja menimbulkan kontroversi
pada awalnya. Itupun hanya berlaku di Kota-kota besar seperti Banda Aceh dan
Lhokseumawe. Hingga kini tabu sosial itu masih berlaku di daerah lain terutama
di kampung-kampung.

Ketika azan berkumandang dan waktu solat tiba seluruh toko dan Kantor
di Aceh akan tutup sementara. Di warung kopi, pintu akan ditutup dengan
menyisakan sedikit celah dan tidak melayani pesanan. Pengunjung yang masih
berada di luar biasanya akan segera masuk ke dalam atau segera membayar kopi
dan pergi untuk melaksanakan solat. Keadaan seperti ini berlangsung sekitar
setengah jam”.

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitian berdasarkan tempat pelaksanaannya:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan yang dimaksud dalam karya tulis ini berupa Observasi
yang penulis lakukan untuk mengamati secara langsung dan melakukan
pengamatan pada perbandinagn pengunjung warung kopi dan Coffe. Selain
melakukan Observasi, penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber.
b. Penelitian Perpustakaan (Library Research)
Penelitian perpustakaan yang dimaksud dalam karya tulis ini berupa
pengambilan data dari buku dan berbagai sumber dari sosial media dan media
cetak.
c. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang
objek yang diteliti. Objek yang diteliti pada karya ilmiah ini adalah pengunjung
warung kopi dan Coffe, serta karakter masyarakat di Aceh terutama Kota
Lhokseumawe. Kemudian dari objek ini dicari hubungannya dengan kondisi
pemikiran masyarakat, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai
perbedaan pengunjung Warung kopi dan Coffe.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1: Definisi Operasional Variabel

Variable pe Dimensi Indikator No.


nelitian Kues

16
Perbandinga a Pengunjung 1)Tujan perginya 2
n warung 2)Banyaknya orang pergi 4
kopi dan b Pelayan 1)Kualitas pelayanan 10,12
Coffe c Menu 1)Jumlah menu 6
2)Cita rasa 6
d.Harga 1)Kualitas makanan dan 6
minuman
Tampilan a Tradisional 1)Pengolahan kopi dengan 5, 6
manual
2)Parkir 2,3
b Modern 1)Bartender 2
2)Penataan lampu-lampu dan 2
aksesoris
c Suasana lokasi 1)Kenyamanan 2
2)Keamanan 10, 12
3)Kebersihan 11
4)Lewatnya kendaraan 2
Kualitas a Rasa 1)Variasi penyajian 2, 5
kopi 2)Variasi pengunjung 4, 8
b Harga 1)Mahal 2,3,5
2)Murah 2,3,5
c Takaran 1)Tempat penyajian 11
2)Rasa 6

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan Data dengan menggunakan Instrumen
Penelitian
a. Kuesioner
Tabel 2: Wawancara di Dinas Perindustrian dan Perdagangan
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana perekonomian masyarakat di Kota Jelaskan
Lhokseumawe tahun ini?
2. Apakah ada perbedaan, perekonomian tahun ini a. Iya b. tidak c.
dengan tahun yang lalu? jika ya, jelaskan
3. Apakah perekonomian tahun ini bisa dibilang a. iya b. tidak
baik? c.jika ya, jelaskan
4. Apakah yang anda ketahui tentang Dinas Jelaskan!
Perindustrian dan Perdagangan di Kota
Lhokseumawe?
5. Menurut anda bagaimana cara memajukan Jelaskan!
perekonomian di kawasan Kota lhokseumawe?

6. Apa yang anda ketahui tentang warung kopi? Jelaskan!

17
7. Bagaimana perkembangan warung kopi dan di Jelaskan!
Kota Lhokseumawe?
8. Berapa pengahsilan daerah di tahun 2016 Jelaskan!
dikawasan Kota lhokseumawe?

9. Sejauhmana yang anda ketahui tentang Warung Jelaskan!


kopi/Coffe di Kota Lhokseumawe?

10. Apakah pernah terjadi penurunan drastis Jelaskan!


perekonomian di Kota Lhokseumawe?
11. Apakah ada program tentang Dinas a. ada, jelaskan! b.
Perindustrian dan Perdagangan pada tahun ini? tidak

Gambar 1, dan 2: Ketika


wawancara di Dinas perindustrian dan Perdagangan

Menurut data yang penulis dapatkan dari buk titin, selaku wakil kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bahwa Coffe lebih diminati daripada
Warung Kopi karena coffee lebih banyak fasilitas yang tersedia seperti fasilitas
wifi serta kopi – kopi yang beragam dan lebih modern. Tetapi, jika pengunjung
tersebut sudah mencintai warung kopi, menyukai tekstur kopi warung kopi
tersebut. Maka, bisa saja pengunjung tersebut tidak akan menukar pikirannya ke
coffee.
Adapun juga kasus anak-anak sekolah yang pergi ke kafe dengan
berpakaian masih dengan baju sekolah. Mereka digerebek oleh WH, karena
mereka dilarang untuk memakai pakaian sekolah. Mereka mungkin beralasan
ingin mengerjakan tugas, padahal itu semua belum tentu benar. Ada juga yang
hanya ingin memakai fasilitas Wi-fi untuk bermain dan melihat video- video yang
ada di media sosial.
b. Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan mewawancarai narasumber.


Narasumber yang kami wawancara berasal dari daerah yang berbeda, dan keahlian
yang berbeda. Selain itu, penulis juga mewawancarai pelajar dan orang tua di
warung kopi tradisional dan Coffe.
18
Tabel 3: Wawancara dengan pengunjung warung kopi dan Coffe

No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda suka nongkrong di Coffe? a.suka b.kurang suka c.tidak suka
2. Jika anda memilih COFFE, apa alasan anda yang a.Pelayanannya b.Menunya lengkap
membuat anda suka nongkrong di COFFE? c.Tempatnya mewah/nyaman
d.Karena ada wi-fi
e. Parkir nya yang aman
3. Apakah COFFE favorit anda di kota a.Coffe Time b.CBQ c.Station
Lhokseumawe? Coffe d.Royale Coffe e.Black
Castle
4. Menurut anda tipe orang seperti apa yang sering a.Remaja (SMP)
datang ke COFFE? b.Dewasa (SMA)
c.Pegawai (PNS/TNI/SWASTA)
d.Orang tua
5. Mengapa anda memilih COFFE ini? a.Dekat dengan rumah b.Harganya
murah c.Minumnya bervariasi
d.Kopinya yang berkualitas
6. Minuman apa yang sering anda pesan? a.Tehtarek b.Kopi c.Sanger
d.Teh hijau e.Kopi instan
7. Apakah anda sering melihat perempuan datang a.Sering b.Jarang c.Tidak pernah
ke COFFE?
8. Dengan siapa biasanya perempuan datang ke a.Keluarga b.Teman/sahabat
COFFE? c.Pacar
9. Dengan apa anda biasanya datang ke COFFE? a.Mobil b.Motor c.Diantarin
d.Ojek/labi labi e.Becak f.Jalan
kaki
10 Menurut anda, bagaimana penampilan pelayan a.Kurag rapi b.Rapi c.Sangat rapi
. disini?
11 Menurut anda, bagaimana kebersihan di COFFE a.Kurang bersih b.Bersih c.Sangat
. ini? bersih
12 Menurut anda, bagaimana servis yang diberikan a.Kurang ramah b.Ramah
. oleh pelayan COFFE disini? c.Sangat ramah
13 Menurut anda, mana yang lebih rapi? a.Pria b.Perempuan c.Sama
.
14 Menurut anda, apakah pakaian pelayan a.Belum salami b.Hampir islami
. perempuan di COFFE ini sudah islmai? c.Sudah islami
15 Jika ada pegawai dinas syari’at islam atau satpol a.Menegurnya b.Memarahinya
. pp, apa yang harus dilakukan terhadap pelayan c.Meperingatinya d.Menyampaikan
perempuan yang pakaiannya kurang islami di kepada pemilik COFFE
COFFE ini?
16 Jika pengunjung di COFFE ini datang dengan a.Menegurnya langsung b.Menegurnya
. pakaian yang kurang islami, apa yang anda dengan memberikan catatan c.Diam
lakukan? saja
17 Menurut anda, kapan COFFE ini ramai a.Pagi b.Siang c.Sore d.Malam
. pengunjungnya?
18 Kapan anda sering berkunjung kesini? a.Pagi b.Siang c.Sore d.Malam
.

19
Gambar 3 dan 4: Wawancara dengan narasumber
c. Observasi

Penulis melakukan pengamatan tentang perbandingan pengunjung warung


kopi tradisional dan Coffe dan pengambilan data di berbagai tempat yang ada di
Kota Lhokseumawe.

d. Pengutipan Dokumentasi

Pengutipan dokumentasi penulis lakukan bertujuan sebagai bukti telah


melakukan penelitian dan untuk memperkuat data yang penulis himpun.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi

Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini terdiri oleh masyarakat yang
berasal dari beberapa daerah di Kota Lhokseumawe. Penelitian dilakukan pada
pagi hari terutama pada hari minggu, dan pada hari libur lainnya. Jumlah populasi
dalam penelitian ini termasuk keluarga penulis yang berada di daerah yang
berbeda. Kota Lhokseumawe mencakup 2 Kecamatan, yaitu Muarasatu dan Muara
dua. Namun, yang menjadi pusat penelitian penulis yaitu Kota Lhokseumawe ;
Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muarasatu (Simpang Empat Batuphat),
Kecamatan Muaradua, dan Kabupaten Aceh Utara : Kecamatan Dewantara (Desa
Krueng Geukeueh, Desa Tambon Baroh).

Tabel 4: Daftar nama narasumber pengunjung Coffe

Nama Umur
Mus 24
Ferdian Syahputra 28
Muchlis 47
Muchsin MS 46

20
Putri 23
Rina Prawita 30
PJ 50
Sumber: Wawancara dengan pengunjung Coffe

Gambar 5 dan 6:
Wawancara
dengan pengunjung
Coffe
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian di dalam karya tulis ini berjumlah 30 orang pengunjung
Warung Kopi Tradisional dan Coffe.
Tabel 5: Instrument Penelitian

SAMPEL NAMA UMUR PROFESI Warung kopi/


Coffe
Syahrif 45 Orang Tua Coffe Time
PJ 70 Orang Tua Coffe Time
Safry 47 Orang Tua Coffe Time
Hery 33 Orang Tua ST Coffe
Ibrahim 48 Orang Tua Coffe Time
Safrizal 35 Orang Tua ST Coffe
Rahmat 25 Orang Tua M. Kupie
Chet 27 Orang Tua M. Kupie
Hendra 32 Orang Tua TB Coffe
Nassaruddin 30 Orang Tua TB Coffe
Pak Salim 45 Orang Tua TB Coffe
Andi 49 Orang Tua CBQ Coffe
Muzakkir 45 Orang Tua M. Kupie
32 Orang Iskandar 27 Orang Tua TB Coffe
Mamat 40 Orang Tua SP 4 Kupie
Hasrul 28 Orang Tua TB Coffe
Ronny 32 Orang Tua TB Coffe
Roby 36 Orang Tua ST Coffe
Iqbal 35 Orang Tua SP 4 Kupie
Muchsin 46 Orang Tua Tanggo Coffe
Rina 29 Orang Tua Tanggo Coffe
Hendra 31 Orang Tua Dzaky Kupie
Putri 16 Orang Tua Dzaky Kupie
Atikah 45 Orang Tua Dzaky Kupie
Mus 24 Remaja Tanggo Coffe

21
Ferdi 28 Remaja Dzaky Kupie
Muchlis 47 Orang Tua Tanggo Coffe
Junet 22 Remaja M. Kupie
Ahmad Razali 36 Orang Tua SP 4 Kupie
Ilham 29 Orang Tua SP 4 Kupie
Syahrizal 35 Orang Tua Robusta
Putra 40 Orang Tua Robusta

3.5 Teknik Pengambilan/Penarikan Sampel

3.5.1 Teknik Sample Random Sampling

Penulis menggunakan teknik ini untuk menghimpun data dan pengambilan


sampel secara acak dengan melakukan wawancara dari pengunjung warung kopi
dan Coffe Shop. Informasi yang penulis dapatkan dari narasumber memiliki
informasi tertentu.

3.5.2 Area Sampling

Penulis menggunakan teknik ini di Krueng Geukeueh, dan Kota


Lhokseumawe. Alasannya karena penulis mewawancarai pengunjung Warung
Kopi dan Coffe yang ada di sekitarnya.

3.6 Teknik Analisis Data

Selama kurun waktu 1 tahun, warung kopi dan Coffee dibangun ± 1 atau 2
buah.Sejakbertambahnya Warung Kopi dan Coffe, banyak orang yang lalai
dengan wi-fi. Seperti giat membaca, menulis, mencari tahu, peduli alam sekitar,
saling membantu sesama anggota, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengunjung Warung Kopi dan


Coffee, sebagian besar orang sangat mendukung dan berpendapat positif
mengenai pembangunan Coffe yang semakin marak di kalangan Kota
Lhokseumawe..

3.7 Jadwal dan Tempat Penelitian


Tabe 6: GantChart Penelitian
No Kegiatan Penelitian Tahun 2017
Mei Juni Juli Agustus

22
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Pra-Survei
2. Pengumpulan Referensi
3. Penyusunan Bab I-III
4. Pengumpulan Data
5. Analisis Data
6. Penyusunan Bab IV-V
7. Penulisan Karya Ilmiah
Sumber : Analisis

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
Data sekunder yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan hal-hal lain
yang mendukung judul penelitian di atas observasi terhadap sampel yang telah
ditentukan. Sampel tersebut berjumlah 32 orang yang berada di tiga kecamatan,
yaitu Kecamatan Muara Satu, dan Banda Sakti dan Kecamatan Dewantara
Kabupaten Aceh Utara daerah dari Provinsi Aceh.

Data primer diperoleh selama ± 2 bulan ketika observasi setiap hari Sabtu
dan Minggu untuk mewawancarai pengunjung, terutama Minggu Pagi.

23
Grafik 1: Perbandingan Pengunjung Warung Kopi dan Coffe
Perbandingan Warung Kopi dan Coffe
6%
11%

33%
6%

6%

28% 11%

TB Kupie St.Kupie CoffeE Time CBQ Coffe


M.Kupie SP.4 Kupie St.Kupie

Gambar 7, 8, dan 9: Suasana Warung Kopi pada Sore

Hari

Gambar 10, 11, dan 12: Pada saat Anggota LPSN berdiskusi di Coffe

Wawancara ini untuk mengetahui banyaknya perbandingan pengunjung


Warung Kopi dan Coffe. Untuk disekitar Kota Lhokseumawe, berdasarkan hasil
penelitian observasi dan wawancara, bahwa pengunjung Coffee lebih banyak
daripada warung kopi tradisional dikarenakan pelayanan Coffee lebih lengkap dan
dekorasi-dekorasi yang unik sehingga membuat pengunjung lebih tertarik dan
nyaman nongkrong di Coffe. Warung kopi tradisional sudah jarang ditemui di
24
Kota. Warung kopi tradisional mungkin hanya sering didatangi oleh orang-orang
tua. Jika pelayanan warung kopi tradisional juga masih di bawah Coffe. Banyak
orang yang sudah meninggalkan warung kopi tradisional dan beranjak ke Coffe.
Mungkin karena Coffe lebih ke modern, akan tetapi bukan berarti warung kopi
tradisional sangatlah buruk.

Coffe adalah suatu tempat yang hampir sama seperti warung kopi
tradisional, hanya saja Coffe lebih mewah dan suasananya lebih modern. Kafe
sering didatangi oleh pengunjung remaja, mahasiswa, dan bapak-bapak yang
tujuannya untuk bisnis atau untuk mengerjakan tugas mata pelajaran. Jika contoh
minuman jus, teh hijau, milk shake dan masih banyak lagi. Pelayanan Coffe pun
tidak kalah juga bagusnya. Mereka menyediakan pelayanan-pelayanan modern
seperti Wi-fi, Televisi, tanaman hias, dan lukisan-lukisan cantik dan memukau.
Tetapi tidak seperti warung kopi tradisional, Coffe memberikan harga yang bisa
dibilang mahal.

4.2 Metode Kuantitatif

Data yang penulis dapatkan bersumber dari wawancara dengan beberapa


narasumber, dan menggunakan kuisioner dibeberapa kecamatan tertutup untuk
melengkapi sejumlah data. Penulis meyebarkan kuisioner dibeberapa kecamatan
di Kota Lhokseumawe yaitu: kecamatan Dewantara, Muara Satu, dan Padang
Sakti.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Dengan adanya Coffe, Warung Kopi Tradisional lebih sedikit
peminatnya.

25
2) Kebanyakan masyarakat Kota Lhokseumawe nongkrong di Coffe
hanya untuk memanfaatkan Wi-Fi nya.
3) Dengan adanya Wi-Fi, pelajar kebanyakan nongkrong di Warung
Kopi atau Coffe untuk bermain game.
4) Jika tidak ada Warung Kopi/Coffe mahasiswa tidak ada tempat
untuk mengerjakan tugasnya dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
5) Dengan adanya Warung Kopi atau Coffe, pemiliknya membuka
lowongan kerja untuk masyarakat Kota Lhokseumwe yang
pengangguran.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis sarankan:
1) Dengan adanya Coffe, sebaiknya kita jangan meninggalkan tradisi
lama yaitu Warung Kopi Tradisional.
2) Sebaiknya masyarakat Kota Lhokseumawe memanfaatkan waktu di
Warung Kopi atau Coffe untuk menikmati kopinya.
3) Sebaiknya anak-anak SD dan SMP nongkrong di Warung Kopi atau
Coffe untuk, membuat kerja sekolah dan hal positif laainnya.
4) Sebaiknya, Warung Kopi/Coffe tidak jadi tempat untuk
mengerjakan tugas sepenuhnya.
5) Warung Kopi atau Coffe jangan dijadikan untuk tempat mencari
pekerjaan, masih ada tempat lain yang diperlukan pekerja.

26

Anda mungkin juga menyukai