PENDAHULUAN
Selain kedua julukan di atas, Provinsi Aceh juga dikenal dengan sebutan
sejuta warung kopi. Hal tersebut cukup beralasan, mengingat di sepanjang jalan
mulai dari perbatasan Medan Sumatera Utara hingga Banda Aceh banyak terdapat
warung kopi tradisional. Disamping pedagang menyiapkan minuman berupa kopi,
teh, susu dan minuman lainnya warung tersebut juga menjual makanan berupa
nasi dan mie goreng atau mie rebus. Apalagi, jalan tersebut merupakan satu-
satunya jalan negara yang menghubungkan kedua provinsi.
Bagi masyarakat pribumi pada waktu itu, warung kopi atau kedai kopi
digunakan sebagai tempat santai setelah seharian menggarap sawah. Hal ini
dilakukan bukan pada sore hari melainkan pada malam hari setelah mengadakan
pengajian di Balai-balai Pengajian di desa tersebut. Sementara pada pagi hari, para
petani mampir hanya untuk membeli kopi yang akan dibawa ke sawah. Sedangkan
para pengangguran selalu memanfaatkan waktu seharian duduk di warung kopi
atau kedai kopi. Bagi pegawai, memanfaatkan waktu pagi hari sebelum ke kantor.
Tiga menu utama kopi di kedai di Banda Aceh, yaitu kopi hitam, kopi
sanger, dan kopi susu. Kopi hitam hanya kopi dan gula. Yang menyukai rasa pahit
maka gula akan disediakan di wadah lain. Yang disebut kopi susu di sini ada dua
jenis, kopi sanger dan kopi susu. Bedanya, susu dalam kopi sanger hanya sedikit
1
kemudian ditambahkan gula. Sebaliknya kopi susu, takaran kopi lebih sedikit
dibandingkan susu dan biasanya tanpa diimbuhi gula.
1.3 Manfaat
3
BAB II
KAJIAN LITERATUR
Warung kopi adalah sebuah tempat yang menyediakan serta menjual makanan
dan minuman. Makanan yang disediakan warung kopi di Kota Lhokseumawe
umumnya adalah mie Aceh, nasi goreng, dan sebagainya.
2.1.3 Ciri-Ciri Umum Warung Kopi
1. Berlokasikan dipedesaan
2. Harganya yang murah
3. Lokasi yang ala kadarnya
Bisnis Warung kopi atau Coffe adalah bisnis yang mengandalkan
komunitas, karena tempat tersebut banyak dijadikan sebagai tempat ngumpul
bersama. Membuka Warung Kopi atau Coffe adalah sebagian dari usaha ekonomi,
terutama ekonomi kemasyarakatan. Eratnya hubungan antara kelangkaan dan
pilihan tadi melahirkan sebuah definisi ekonomi sebagai berikut. Menurut buku
Mekanisme Ekonomi, “Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana kita
memeilih untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas (limited resources),
seperti tanah, tenaga kerja, dan kapital, ke dalam produksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan yang tak terbatas (unlimited wants).”
Definisi diatas sekurang-kurangnya mengandung tiga unsur, yaitu alokasi
sumber daya untuk produksi barang dan jasa, penggunaan teknik produksi yang
tepat guna, dan distribusi pendapatan diantara faktor-faktor produksi, ketiga unsur
ini dikenal dengan sebutan ‘problem ekonomi’ (economic problems). Selain itu
orang/kelompok pengusaha harus mampu berfikir dan bertindak berbeda dari
orang, kebanyakan tersebut ternyata merekalah yang bisa meraih kesuksesan.
Sebab merekalah yang bisa meraih kesuksesan. Sebab mereka yang terbiasa
memberikan upeti tersebut cenderung kurang professional dalam melakukan
4
pekerjaannya. Sementara pengusaha yang tidak mau memberi upeti mencoba
bekerja dengan hati hati dan benar-benar menpertahankan kualitas.
Di kasus lain, dalam zaman serba susah, banyak orang memiliki
kecendurungan untuk bertindak tidak jujur dalam melakukan bisnis atau
pekerjaan. Sedangkan terhadap orang yang berperilaku jujur, mereka dinilai tidak
lumrah atau bahkan dianggap berperilaku menyimpang.
Pengunjung kafe pastinya lebih banyak daripada pengunjung warung kopi.
Bahkan ada pengunjung yang rela membayar mahal demi secangkir kopi.
Alasannya terutama desain ruangan yang bagus atau mewah, rasa kualitas kopi,
menikmati proses meracik minuman, dan internet/wifi yang tersedia.
5
ini sangat pahit. Kopi yang sudah diolah pun rasanya pahit. Kamu pasti tidak mau
meminumnya, bukan?
Agar kopi terasa lebih nikmat dan manis, kamu dapat menambahkan gula.
Dapat juga kamu tambahan krimmer agar terasa gurih. Atau kamu tambahkan
susu agar terasa manis dan nikmat. Kamu pasti akan lebih menyukai secangkir
kopi susu daripada kopi hitam yang rasanya pahit.
2) Kopi Robusta
Kandungan kafein dalam kopi robusta lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kopi arabika. Kopi jenis ini berasal dari Kongo. Harganya jauh lebih
murah jika dibandingkan dengan kopi arabika. Ciri-ciri kopi robusta adalah
sebagai berikut:
a. Rasanya seperti coklat,
b. Aroma yang dihasilkan khas dan manis, dan
c. Memiliki tekstur yang lebih kasar.
6
Kopi ini merupakan jenis kopi yang dibuat dengan mengestrak si biji kopi.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan uap panas pada tekanan yang tinggi.
Rasanya kopi ini pahit.
3) Latte
Kopi yang terbuat dari espresso. Dalam penyajiannya ditambahkan susu.
Sehingga, rasanya yang gurih dan tidak terlalu pahit.
4) Cappucino
Dalam penyajiannya, kopi ini ditambah dengan susu, krim, dan coklat.
Sehingga, rasanya gurih, lezat, serta tidak terlalu pahit.
5) Kopi Tubruk
Kopi ini adalah jenis kopi asli Indonesia. Cara membuatnya dengan
dicampur gula. Sehingga, rasanya manis.
2.6 Sejarah
2.6.1 Biji Kopi sampai di Indonesia
Pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa oleh Belanda untuk
dibudidayakan secara besar-besaran. Pada waktu itu, Indonesia masih merupakan
Negara jajahan colonial Belanda. Kopi diperkenalkan di Indonesia malalui Ceylon
(Sri Lanka)
Penanaman kopi di Indonesia, pada awalnya, dilakukan di daerah Batavia
(Jakarta), Sukabumi, dan Bogor. Kemudi-an, area perkebunan kopi diperluas
hingga ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatra, Sulawesi. Kopi juga
ditanam di Timor-Timor dan Flores yang pada waktu itu masih berada di bawah
pemerintahan Portugis.
7
1) Akar
Tanaman kopi, umumnya, memiliki akar yang dangkal, sehingga mudah
mengalami kekeringan. Pohon yang berasal dari bibit semaian atau bibit hasil
okulasi (sambungan) memiliki akar tunggang sehingga tidak mudah roboh.
2) Batang
Pohon kopi tumbuh tegak lurus, berkayu, serta memiliki banyak cabang
dan raning. Batang pohon kopi berbentuk silinder dan dilapisi kulit kayu. Batang
pohon kopi yang masih muda berwarna hijau, sedangkan yang sudah tua atau
dewasa berwarna kecoklatan. Tinggi pohon kopi dapat mencapai 12 meter.
3) Daun
Daun kopi selalu berwarna hijau sepanjang tahun. Daunnya berbentuk
bulat memanjang denagn ujung dan pangkal yang meruncing. Ukuran daunnya
cukup besar. Tulang daun memiliki bagian yang menonjol pada bagian yang
bawah. Susunan tulang daunnya menyirip. Permukaan daunnya halus. Juamlah
daunnya banyak dan menutupi cabang serta rinting pohon.
4) Bunga
Bunga kopi berwarna putih. Bunga kopi berkelompok yang terdiri atas 4-6
kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun, dapat menghasilkan 8-18 kuntum bunga.
Bunga kopi berukuran kecil. Mahkotanya berwarna putih dan berbau harum.
Kelopak bunga berwarna hijau yang pangkalnya meutupi bakal buah. Bakal buah
ini mengandung dua bakal biji. Benang sarinya terdiri atas 5-7 tangkai dan
berukuran pendek. Jika bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan
membuka sehingga akan terjadi proses penyerbukan. Bunga kopi biasanya akan
mekar pada awal musim kemarau.
5) Buah
Buah inilah yang akan nantinya akan menjadi biji kopi. Setelah
penyerbukan terjadi, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah kopi yang
sudah tua atau sudah masak berwarna merah segar. Bentuknya bulat kecil dan
agak sedikit lonjong. Buah kopi terdiri atas daging buah dan biji.
8
2.9.1 Pengolahan Kering
Metode pengolahan kering banyak dilakukan oleh para petani tradisional
di Indonesia. Jika hasil panen sedikit pengolahan kering sangat efektif karena
lebih menghemat waktu dan baiaya. Proses pengolahan kering meliputi dua hal.
1) Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menurunkan kadar air dalam biji kopi. Kopi
yang sudah dipanen harus segera dikeringkan untuk menghindari turunnya mutu
atau kualitas kopi. Buah kopi dikupas bagian daging buahnya. Setelah itu buah
kopi dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2-3 menggu.
Pengeringan dapat dilakukan mesin pengering.
2) Hulling (Pengupasan Kulit)
Kulit yang dikupas adalah kulit cangkang yang cukup keras yang ada pada
biji kopi. Hulling dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas atau huller.
Disebut huller karena cara kerjanya dilakukan dengan cara diputar baik secara
manual (dengan tangan) maupun dengan menggunakan motor penggerak. Hulling
pada pengolahan kering bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit buah,
kulit tanduk, dan kulit ari.
2) Fermentasi
Fermentasi merupakan proses untuk menghilangkan lapisan lender yang
masih melekat pada cangkang atau kulit tanduk. Fermentasi dilakukan untuk
mengurangi rasa pahit pada kopi. Proses fermentasi atau peragian ini dilakukan
untuk merendam biji kopi dalam bak yang berisi air. Proses ini dapat dilakukan
juga dengan cara menyimpan biji kopi dalam wadah plastic. Prosesnya
berlangsung selama 1-3 hari.
3) Pencucian
Pencucian dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan
mesin. Pencucian dilakukan untuk membersihkan sisa lender hasil fermentasi
yang menempel pada kulit tanduk. Pencucian secara manual dapat dilakukan
dengan cara memasukkan biji kopi ke dalam bak yang dialiri air. Pencucian
dengan mesin dilakukan dengan memasukkan biji kopi ke dalam mesin pengaduk
yang terus berputar dan mendorong biji kopi dengan air yang mengalir. Lapisan
lender yang terlepas akan terbuang bersama aliran air.
4) Pengeringan
Biji kopi dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Selain
itu menurunkan kadar air pada biji kopi, pengeringan ini memudahkan pemisahan
biji kopi dari cangkangnya (kulit tanduk). Pengeringan juga dapat dilakukan
dengan mesin.
9
5) Pengupasan Biji Kopi
Pengupasan dapat dilakukan dengan menggunakan huller atau mesin
pengupas sehingga akan menghasilkan biji kopi beras atau coffe beans. Tujuannya
adalah memisahkan biji kopi dari kulit tanduk atau cangkangnya. Setelah biji kopi
diolah, baik secara basah maupun kering. Biji kopi dapat dikemas untuk disimpan
atau diperjualbelikan. Biji kopi tersebut masih dapat diproses lagi agar dihasilkan
mutu kopi yang baik.
10
Produsen kopi terbesar di dunia adalah Brazil. Posisi kedua diduduki
Vietnam. Posisi ketiga diduduki Colombia, sedangkan Indonesia merupakan
Negara produsen kopi terbesar keempat di dunia. Menurut data dari Biro Pusat
Statistik Tahun 2010, hasil produksi kopi di Indonesia mencapai 28.677 ton. Dari
total hasil produksi tersebut, sekitar 67 persen kopi diekspor, sedangkan sisanya
33 persen, untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
2) Kopi Instan
Butiran kopi instan terlihat seperti kopi bubuk. Kopi instan dikembangkan
pertama kali di Inggris pada tahun 1771. Jenis kopi yang digunakan untuk
membuat kopi instan adalah kopi robusta. Kopi instan merupakan hasil olahan
dari kopi bubuk yang telah diekstraksi kemudian dikeringkan. Perbedaan kopi
bubuk dengan kopi instan adalah ketika diseduh. Kopi bubuk akan meninggalkan
ampas. Sedangkan kopi instan ketika diseduh lebih mudah larut dan tidak
meninggalkan ampas.
3) Kopi Putih
11
Kopi putih atau white coffe berasal dari Ipoh, Malaysia. Kopi ini mulai
diperkenalkan pada abad ke-20 oleh rumah kopi Thong Lian. Kopi putih berasal
dari biji kopi jenis Arabika atau Robusta yang dipanggang atau disangrai tetapi
proses pemanggangannya hanya sebentar dan biji kopi tidak terlalu matang
sehigga mnghasilkan warna yang lebih terang. Dalam proses pemanggangan atau
penyangraian dapat ditambah margarin. Kopi putih memiliki rasa yang gurih
ketika diseduh. Dalam penyajiannya, kopi putih ditambahkan susu kental manis
atau krimmer sehingga rasanya jauh lebih nikmat. Pembuatan kopi putih dapat
ditemui di kafe atau kedai kopi. Kopi putih telah dikemas dalam bentuk instan.
Kopi putih memiliki kadar kafein yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kopi
biasa.
12
2.14 Daur Ulang Kopi
1) Daun Kopi
Daun kopi dapat diolah menjadi obat-obatan tradisional. Penyakit darah
tinggi atau hipertensi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan stroke,
serangan jantung, dan gagal jantung. Daun kopi dipercaya dapat menurunkan
tekanan darah tinggi. Caranya adalah, 20 helai daun kopi muda dicuci bersih,
kemudian direbus sampai mendidih. Aduk pelan-pelan sampai air rebusan
berwarna merah. Tuang ke dalam gelas. Obat ini sebaiknya diminum selagi masih
hangat.
4) Ampas Kopi
Ampas kopi dapat dimanfaatkan untuk komestika tradisional. Ampas kopi
dpercaya dapat menghasilkan kulit, melangsingkan tubuh, mengurang selulit,
mengencangkan kulit, menghilangkan bekas jerawat, menghilangkan flek hitam,
dan sebagainya.selain itu kopi juga dapat memberikan peranan yang penting bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Kopi telah dibudidayakan secara turun-temurun
sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagai anak bangsa, kita harus mampu
menjaga dan membudidayakan sumber daya alam yang ada di negeri ini. Kopi
merupakan sumber daya alam Indonesia yang patut kita jaga kelestariannya agar
kita dapat menikmati manfaatnya pada waktu yang akan datang.
14
Karena pada saat itu nyaris tidak ada aktivitas di Kota. Masyarakat dari
luar Aceh maupun dari mancanegara masih terus berdatangan memberikan
bantuan. Warung kopi yang masih berdiri hanya di Ulee Kareng dan Brawe
karena relatif tidak rusak parah. Jadilah warung kopi yang tersisa di kawasan itu
menjadi tempat berkumpul dan beristirahat. Setelah kegiatan perekonomian di
Aceh kembali pulih, warung kopi-warung kopi tumbuh bak jamur di musim hujan
terutama di Kota Banda Aceh.
Perempuan ngopi di tempat umum tidak dilarang tapi hal itu masih
menjadi tabu sosial. Tempat ngopi bagi perempuan adalah di rumah. Perempuan
mulai bisa ngopi di warung kopi seperti sekarang sejak tahun 2006 dan betul-betul
bisa ngopi di tempat publik sejak tahun 2009 seiring dengan masuknya teknologi
wifi yang juga dibutuhkan oleh mahasiswi. Tentu saja menimbulkan kontroversi
pada awalnya. Itupun hanya berlaku di Kota-kota besar seperti Banda Aceh dan
Lhokseumawe. Hingga kini tabu sosial itu masih berlaku di daerah lain terutama
di kampung-kampung.
Ketika azan berkumandang dan waktu solat tiba seluruh toko dan Kantor
di Aceh akan tutup sementara. Di warung kopi, pintu akan ditutup dengan
menyisakan sedikit celah dan tidak melayani pesanan. Pengunjung yang masih
berada di luar biasanya akan segera masuk ke dalam atau segera membayar kopi
dan pergi untuk melaksanakan solat. Keadaan seperti ini berlangsung sekitar
setengah jam”.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
Perbandinga a Pengunjung 1)Tujan perginya 2
n warung 2)Banyaknya orang pergi 4
kopi dan b Pelayan 1)Kualitas pelayanan 10,12
Coffe c Menu 1)Jumlah menu 6
2)Cita rasa 6
d.Harga 1)Kualitas makanan dan 6
minuman
Tampilan a Tradisional 1)Pengolahan kopi dengan 5, 6
manual
2)Parkir 2,3
b Modern 1)Bartender 2
2)Penataan lampu-lampu dan 2
aksesoris
c Suasana lokasi 1)Kenyamanan 2
2)Keamanan 10, 12
3)Kebersihan 11
4)Lewatnya kendaraan 2
Kualitas a Rasa 1)Variasi penyajian 2, 5
kopi 2)Variasi pengunjung 4, 8
b Harga 1)Mahal 2,3,5
2)Murah 2,3,5
c Takaran 1)Tempat penyajian 11
2)Rasa 6
17
7. Bagaimana perkembangan warung kopi dan di Jelaskan!
Kota Lhokseumawe?
8. Berapa pengahsilan daerah di tahun 2016 Jelaskan!
dikawasan Kota lhokseumawe?
Menurut data yang penulis dapatkan dari buk titin, selaku wakil kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan mengatakan bahwa Coffe lebih diminati daripada
Warung Kopi karena coffee lebih banyak fasilitas yang tersedia seperti fasilitas
wifi serta kopi – kopi yang beragam dan lebih modern. Tetapi, jika pengunjung
tersebut sudah mencintai warung kopi, menyukai tekstur kopi warung kopi
tersebut. Maka, bisa saja pengunjung tersebut tidak akan menukar pikirannya ke
coffee.
Adapun juga kasus anak-anak sekolah yang pergi ke kafe dengan
berpakaian masih dengan baju sekolah. Mereka digerebek oleh WH, karena
mereka dilarang untuk memakai pakaian sekolah. Mereka mungkin beralasan
ingin mengerjakan tugas, padahal itu semua belum tentu benar. Ada juga yang
hanya ingin memakai fasilitas Wi-fi untuk bermain dan melihat video- video yang
ada di media sosial.
b. Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah anda suka nongkrong di Coffe? a.suka b.kurang suka c.tidak suka
2. Jika anda memilih COFFE, apa alasan anda yang a.Pelayanannya b.Menunya lengkap
membuat anda suka nongkrong di COFFE? c.Tempatnya mewah/nyaman
d.Karena ada wi-fi
e. Parkir nya yang aman
3. Apakah COFFE favorit anda di kota a.Coffe Time b.CBQ c.Station
Lhokseumawe? Coffe d.Royale Coffe e.Black
Castle
4. Menurut anda tipe orang seperti apa yang sering a.Remaja (SMP)
datang ke COFFE? b.Dewasa (SMA)
c.Pegawai (PNS/TNI/SWASTA)
d.Orang tua
5. Mengapa anda memilih COFFE ini? a.Dekat dengan rumah b.Harganya
murah c.Minumnya bervariasi
d.Kopinya yang berkualitas
6. Minuman apa yang sering anda pesan? a.Tehtarek b.Kopi c.Sanger
d.Teh hijau e.Kopi instan
7. Apakah anda sering melihat perempuan datang a.Sering b.Jarang c.Tidak pernah
ke COFFE?
8. Dengan siapa biasanya perempuan datang ke a.Keluarga b.Teman/sahabat
COFFE? c.Pacar
9. Dengan apa anda biasanya datang ke COFFE? a.Mobil b.Motor c.Diantarin
d.Ojek/labi labi e.Becak f.Jalan
kaki
10 Menurut anda, bagaimana penampilan pelayan a.Kurag rapi b.Rapi c.Sangat rapi
. disini?
11 Menurut anda, bagaimana kebersihan di COFFE a.Kurang bersih b.Bersih c.Sangat
. ini? bersih
12 Menurut anda, bagaimana servis yang diberikan a.Kurang ramah b.Ramah
. oleh pelayan COFFE disini? c.Sangat ramah
13 Menurut anda, mana yang lebih rapi? a.Pria b.Perempuan c.Sama
.
14 Menurut anda, apakah pakaian pelayan a.Belum salami b.Hampir islami
. perempuan di COFFE ini sudah islmai? c.Sudah islami
15 Jika ada pegawai dinas syari’at islam atau satpol a.Menegurnya b.Memarahinya
. pp, apa yang harus dilakukan terhadap pelayan c.Meperingatinya d.Menyampaikan
perempuan yang pakaiannya kurang islami di kepada pemilik COFFE
COFFE ini?
16 Jika pengunjung di COFFE ini datang dengan a.Menegurnya langsung b.Menegurnya
. pakaian yang kurang islami, apa yang anda dengan memberikan catatan c.Diam
lakukan? saja
17 Menurut anda, kapan COFFE ini ramai a.Pagi b.Siang c.Sore d.Malam
. pengunjungnya?
18 Kapan anda sering berkunjung kesini? a.Pagi b.Siang c.Sore d.Malam
.
19
Gambar 3 dan 4: Wawancara dengan narasumber
c. Observasi
d. Pengutipan Dokumentasi
Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini terdiri oleh masyarakat yang
berasal dari beberapa daerah di Kota Lhokseumawe. Penelitian dilakukan pada
pagi hari terutama pada hari minggu, dan pada hari libur lainnya. Jumlah populasi
dalam penelitian ini termasuk keluarga penulis yang berada di daerah yang
berbeda. Kota Lhokseumawe mencakup 2 Kecamatan, yaitu Muarasatu dan Muara
dua. Namun, yang menjadi pusat penelitian penulis yaitu Kota Lhokseumawe ;
Kecamatan Banda Sakti, Kecamatan Muarasatu (Simpang Empat Batuphat),
Kecamatan Muaradua, dan Kabupaten Aceh Utara : Kecamatan Dewantara (Desa
Krueng Geukeueh, Desa Tambon Baroh).
Nama Umur
Mus 24
Ferdian Syahputra 28
Muchlis 47
Muchsin MS 46
20
Putri 23
Rina Prawita 30
PJ 50
Sumber: Wawancara dengan pengunjung Coffe
Gambar 5 dan 6:
Wawancara
dengan pengunjung
Coffe
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian di dalam karya tulis ini berjumlah 30 orang pengunjung
Warung Kopi Tradisional dan Coffe.
Tabel 5: Instrument Penelitian
21
Ferdi 28 Remaja Dzaky Kupie
Muchlis 47 Orang Tua Tanggo Coffe
Junet 22 Remaja M. Kupie
Ahmad Razali 36 Orang Tua SP 4 Kupie
Ilham 29 Orang Tua SP 4 Kupie
Syahrizal 35 Orang Tua Robusta
Putra 40 Orang Tua Robusta
Selama kurun waktu 1 tahun, warung kopi dan Coffee dibangun ± 1 atau 2
buah.Sejakbertambahnya Warung Kopi dan Coffe, banyak orang yang lalai
dengan wi-fi. Seperti giat membaca, menulis, mencari tahu, peduli alam sekitar,
saling membantu sesama anggota, dan lain-lain.
22
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1. Pra-Survei
2. Pengumpulan Referensi
3. Penyusunan Bab I-III
4. Pengumpulan Data
5. Analisis Data
6. Penyusunan Bab IV-V
7. Penulisan Karya Ilmiah
Sumber : Analisis
BAB IV
Data primer diperoleh selama ± 2 bulan ketika observasi setiap hari Sabtu
dan Minggu untuk mewawancarai pengunjung, terutama Minggu Pagi.
23
Grafik 1: Perbandingan Pengunjung Warung Kopi dan Coffe
Perbandingan Warung Kopi dan Coffe
6%
11%
33%
6%
6%
28% 11%
Hari
Gambar 10, 11, dan 12: Pada saat Anggota LPSN berdiskusi di Coffe
Coffe adalah suatu tempat yang hampir sama seperti warung kopi
tradisional, hanya saja Coffe lebih mewah dan suasananya lebih modern. Kafe
sering didatangi oleh pengunjung remaja, mahasiswa, dan bapak-bapak yang
tujuannya untuk bisnis atau untuk mengerjakan tugas mata pelajaran. Jika contoh
minuman jus, teh hijau, milk shake dan masih banyak lagi. Pelayanan Coffe pun
tidak kalah juga bagusnya. Mereka menyediakan pelayanan-pelayanan modern
seperti Wi-fi, Televisi, tanaman hias, dan lukisan-lukisan cantik dan memukau.
Tetapi tidak seperti warung kopi tradisional, Coffe memberikan harga yang bisa
dibilang mahal.
BAB V
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Dengan adanya Coffe, Warung Kopi Tradisional lebih sedikit
peminatnya.
25
2) Kebanyakan masyarakat Kota Lhokseumawe nongkrong di Coffe
hanya untuk memanfaatkan Wi-Fi nya.
3) Dengan adanya Wi-Fi, pelajar kebanyakan nongkrong di Warung
Kopi atau Coffe untuk bermain game.
4) Jika tidak ada Warung Kopi/Coffe mahasiswa tidak ada tempat
untuk mengerjakan tugasnya dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.
5) Dengan adanya Warung Kopi atau Coffe, pemiliknya membuka
lowongan kerja untuk masyarakat Kota Lhokseumwe yang
pengangguran.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis sarankan:
1) Dengan adanya Coffe, sebaiknya kita jangan meninggalkan tradisi
lama yaitu Warung Kopi Tradisional.
2) Sebaiknya masyarakat Kota Lhokseumawe memanfaatkan waktu di
Warung Kopi atau Coffe untuk menikmati kopinya.
3) Sebaiknya anak-anak SD dan SMP nongkrong di Warung Kopi atau
Coffe untuk, membuat kerja sekolah dan hal positif laainnya.
4) Sebaiknya, Warung Kopi/Coffe tidak jadi tempat untuk
mengerjakan tugas sepenuhnya.
5) Warung Kopi atau Coffe jangan dijadikan untuk tempat mencari
pekerjaan, masih ada tempat lain yang diperlukan pekerja.
26