Pembimbing :
Edy Witjaksono, Ir,ST.
Disusun oleh :
Nurfaiz Ekosetio
21-2014-026
Kelompok 7
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga laporan ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Perancangan Arsitektur 1 yang membahas Site Analysis Student Cafetaria.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan laporan ini. Saya sadar laporan ini belum sempurna dan
memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
dibutuhkan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................v
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1
LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.2
TUJUAN......................................................................................................................1
1.3
RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.4
PEMBATASAN MASALAH......................................................................................2
1.5
1.6
SISTEMATIKA PENULISAN....................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA..................................................................................................................5
2.1
2.2
2.3
KRITERIA CAF.......................................................................................................6
2.4
SISTEM PENYAJIAN................................................................................................6
2.5
ZONING RUANG.......................................................................................................7
2.6
FAKTOR SIRKULASI................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................8
LAPORAN STUDI LAPANGAN.............................................................................................8
3.1
SITE PLAN.................................................................................................................8
3.2
3.3
VIEW TO SITE.........................................................................................................13
3.4
VEGETASI................................................................................................................14
3.5
DRAINASE...............................................................................................................14
3.6
UTILITAS.................................................................................................................15
3.7
3.8
KEBISINGAN...........................................................................................................18
3.9
PEDESTRIAN...........................................................................................................18
3.10
TRAFFIC KENDARAAN........................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................................20
STUDI LITERATUR...............................................................................................................20
4.1
KEBUTUHAN CAFETARIA...................................................................................20
4.2
PERATURAN PEMBANGUNAN...........................................................................29
BAB V......................................................................................................................................40
KESIMPULAN........................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................41
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekarang ini kafe merupakan sebuah tempat bersantai yang biasa ditemui di
tempat-tempat pusat keramaian. Tidak hanya sekadar menjadi tempat menjual
makanan dan minuman, kafe-kafe masa kini juga menawarkan sajian yang
bervariasi, dari pertunjukan musik, koneksi Internet gratis, dan sebagainya.
Salah satu bisnis kuliner yang sedang populer saat ini berbeda dengan resoran
atau rumah makan. Perlu diketahui bahwa caf secara harafiah sebenarnya berarti
Kopi sehingga caf sangat erat dengan sebutan kedai minuman maupun kedai
makanan ringan.Sangat jarang ditemui ada caf yang menyediakan makanan
berat, dan inilah perbedaannya dengan restoran.
Cafe bisa menjadi tempat favorit kaum muda-mudi menghabiskan waktu
bersama teman-teman. apalagi di kota-kota besar, cafe
merupakan tempat
nongkrong. selain bisa digunakan tempat makan dan minum, cafe bisa dijadikan
tempat pertemuan. Dengan menggabungkan konsep student center dan cafeteria,
maka caf yang akan dirancang ini bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk
berkumpul mengerjakan tugas kuliah sekaligus menikmati hidangan caf.
1.2 TUJUAN
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka hal hal yang menjadi tujuan
laporan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kebutuhan ruangan pada bangunan student caftaria.
2. Untuk mengetahui hal hal yang harus diperhatikan dalam merancang student
caftaria.
3. Untuk mengetahui analisis lokasi tersebut.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka hal hal yang menjadi
persoalan permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja kebutuhan ruangan pada student caftaria tersebut ?.
2. Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam merancang student caftaria ?.
3. Mengetahui analisis lokasi tersebut ?.
1.4 PEMBATASAN MASALAH
Sehubungan dengan latar belakang serta tujuan diatas, maka ruang lingkup
perencanaan percancangan fungsi student caftaria didasarkan pada permasalahan
yang dibatasi dan ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur, serta dititik beratkan pada
perencanaan sebuah desain caf yang memiliki segi fasilitas dan desain yang
menarik.
1.5 METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Metode yang dipakai adalah metode data primer seperti survey lapangan dan
metode data sekunder seperti studi literature dan referensi dari berbagai sumber.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN STUDENT CAFTARIA
Kafe dari (bahasa Perancis: caf) secara harfiah adalah (minuman) kopi, tetapi
kemudian menjadi tempat untuk minum-minum yang bukan hanya kopi, tetapi
Terdapat area khusus dengan display makanan yang ada. Biasanya digunakan
untuk pelayanan yang cepat dan pelayanan yang tidak formal.
4. Automatic vending
System ini menggunakan system otomatis. Pengunjung memasukkan koin lalu
makanan atau minuman yang dipilihnya akan keluar dari mesin tersebut.
Biasanya makanan dan minuman ini adalah panganan kaleng.
BAB III
3.4 VEGETASI
Berbagai macam vegetasi yang ada di sekitar site diantaranya :
Gambar 3. 12 Drainase
3.6 UTILITAS
1. System Pencahayaan
System pecahayaan pada site ini menggunakan 2 sistem, yaitu:
- Pencahayaaan alami
Pemanfaatan cahaya alamai yang berasal dari matahari ini
diusahakan semaksimal mungkin sehingga pada siang hari setiap
ruangan tidak perlu menggunakan lampu secara berlebihan.
Bukaan yang diletakkan pada bagian utara dan selatan adalah
Gambar 3. 13 Utilitas
3.8 KEBISINGAN
Gambar 3. 15 Kebisingan
Dari hasil survey, kebisingan paling tinggi dari arah area parker mobil dan jalan sebelah
cafeteria yang disebabkan oleh tingginya traffic kendaraan dan manusia. Untuk mengurangi
kebisingan yang masuk ke dalam site, bisa menggunakan vegetasi yang tinggi untuk
menghalangi kebisingan yang terjadi.
3.9 PEDESTRIAN
Gambar 3. 16 Pedestrian
Area yang diperuntukkan untuk pejalan kaki 2 arah. Bahan penyusunnya adalah paving
block. Lebar trotoar tersebut adalah 1,5 meter.
3.10
TRAFFIC KENDARAAN
BAB IV
STUDI LITERATUR
4.1 KEBUTUHAN CAFETARIA
PERSYARATAN
BANGUNAN
GEDUNG.
Pasal 7, ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif
dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung."
Pasal 7, ayat (2): "Persyaratan administratif bangunan gedung sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas tanah, status kepemilikan
bangunan gedung, dan izin mendirikan bangunan."
Bagian Kedua: Persyaratan Administratif Bangunan Gedung.
Pasal 8, ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif
yang meliputi:
a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah;
b. status kepemilikan bangunan gedung; dan
c. izin mendirikan bangunan gedung; sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku."
Pasal 8, ayat (4): "Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan gedung,
kepemilikan, dan pendataan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah."
TUGAS
DAN
WEWENANG.
Pasal 7, ayat (3): "Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan."
BAB
VI.
PELAKSANAAN
Bagian Ketiga: Pengendalian Pemanfaatan Ruang.
PENATAAN
RUANG.
GEDUNG.
Pasal 6, ayat (1): "Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung harus sesuai dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam RTRW kabupaten/kota, RDTRKP, dan/atau
RTBL."
Pasal 6, ayat (2): "Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung diusulkan oleh pemilik
bangunan gedung dalam pengajuan permohonan izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 6, ayat (3): "Pemerintah daerah menetapkan fungsi dan klasifikasi bangunan
gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kecuali bangunan gedung fungsi khusus
oleh Pemerintah, dalam izin mendirikan bangunan gedung berdasarkan RTRW
kabupaten/kota, RDTRKP, dan/atau RTBL."
Bagian Ketiga: Perubahan Fungsi Bangunan Gedung.
Pasal 7, ayat (1): "Fungsi dan klasifikasi bangunan gedung dapat diubah melalui
permohonan baru izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 7, ayat (4): "Perubahan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung ditetapkan oleh
pemerintah daerah dalam izin mendirikan bangunan gedung, kecuali bangunan
gedung fungsi khusus ditetapkan oleh Pemerintah."
BAB
III.
Bagian Pertama: Umum.
PERSYARATAN
BANGUNAN
GEDUNG.
Bangunan
Gedung.
Pasal 13, ayat (1): "Kegiatan pendataan untuk bangunan gedung-baru dilakukan
bersamaan dengan proses izin mendirikan bangunan gedung untuk keperluan tertib
pembangunan dan pemanfaatan bangunan gedung."
Paragraf 4: Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
Pasal 14, ayat (1): "Setiap orang yang akan mendirikan bangunan gedung wajib
memiliki izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 14, ayat (2): "Izin mendirikan bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberikan oleh pemerintah daerah, kecuali bangunan gedung fungsi khusus
oleh Pemerintah, melalui proses permohonan izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 14, ayat (3): "Pemerintah daerah wajib memberikan surat keterangan rencana
kabupaten/kota untuk lokasi yang bersangkutan kepada setiap orang yang akan
mengajukan permohonan izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 14, ayat (4): "Surat keterangan rencana kabupaten/kota sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) merupakan ketentuan yang berlaku untuk lokasi yang bersangkutan dan
berisi:
a. fungsi bangunan gedung yang dapat dibangun pada lokasi bersangkutan;
b. ketinggian maksimum bangunan gedung yang diizinkan;
c. jumlah lantai/lapis bangunan gedung di bawah permukaan tanah dan KTB yang
diizinkan;
d. garis sempadan dan jarak bebas minimum bangunan gedung yang diizinkan;
e. KDB maksimum yang diizinkan;
f. KLB maksimum yang diizinkan;
g. KDH minimum yang diwajibkan;
memperhatikan ketentuan dalam Pasal 14 dan Pasal 15, wajib mendapat pertimbangan
teknis tim ahli bangunan gedung dan dengan mempertimbangkan pendapat publik."
BAB
IV.
PENYELENGGARAAN
Bagian
Pertama:
Paragraf 2. Perencanaan Teknis.
BANGUNAN
GEDUNG.
Pembangunan.
Pasal 63, ayat (5): "Dokumen rencana teknis bangunan gedung berupa rencanarencana teknis arsitektur, struktur dan konstruksi, mekanikal dan elektrikal,
pertamanan, tata ruang-dalam, dalam bentuk gambar rencana, gambar detail
pelaksanaan, rencana kerja dan syarat-syarat administratif, syarat umum dan syarat
teknis, rencana anggaran biaya pembangunan, dan/atau laporan perencanaan."
Pasal 64, ayat (1): "Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63
ayat (5) diperiksa, dinilai, disetujui, dan disahkan untuk memperoleh izin mendirikan
bangunan gedung."
Pasal 64, ayat (3): "Penilaian dokumen rencana teknis dilaksanakan dengan
melakukan
evaluasi
terhadap
pemenuhan
persyaratan
teknis
dengan
mempertimbangkan aspek lokasi, fungsi, dan klasifikasi bangunan gedung."
Pasal 64, ayat (7): "Persetujuan dokumen rencana teknis diberikan terhadap rencana
yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan penilaian sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dalam bentuk persetujuan tertulis oleh pejabat yang berwenang."
Pasal 65, ayat (1): "Dokumen rencana teknis yang telah disetujui sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 64 ayat (7) dikenakan biaya izin mendirikan bangunan gedung
yang nilainya ditetapkan berdasarkan klasifikasi bangunan gedung."
Pasal 65, ayat (2): "Dokumen rencana teknis yang biaya izin mendirikan bangunan
gedungnya telah dibayar, diterbitkan izin mendirikan bangunan gedung oleh
bupati/walikota, kecuali untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta dilakukan oleh
Gubernur, dan untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah setelah
berkoordinasi dengan pemerintah daerah."
Paragraf 4. Pelaksanaan Konstruksi.
Pasal 68, ayat (1): "Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung dimulai setelah pemilik
bangunan gedung memperoleh izin mendirikan bangunan gedung."
Bagian
Paragraf 1: Umum.
Kedua:
Pemanfaatan.
Pasal 81, ayat (1): "Perpanjangan sertifikat laik fungsi bangunan gedung pada masa
pemanfaatan diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam jangka waktu 20 (dua puluh)
tahun untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret, dan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun untuk bangunan gedung lainnya, berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan
fungsi bangunan gedung terhadap pemenuhan persyaratan teknis dan fungsi bangunan
gedung sesuai dengan izin mendirikan bangunan gedung."
Bagian
Keempat:
Paragraf 2: Penetapan Pembongkaran.
Pembongkaran.
Pasal 91, ayat (2): "Bangunan gedung yang dapat dibongkar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. bangunan gedung yang tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki lagi;
b. bangunan gedung yang pemanfaatannya menimbulkan bahaya bagi pengguna,
masyarakat, dan lingkungannya; dan/atau
c. bangunan gedung yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan gedung."
Pasal 91, ayat (6): "Untuk bangunan gedung yang tidak memiliki izin mendirikan
bangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, pemerintah daerah
menetapkan bangunan gedung tersebut untuk dibongkar dengan surat penetapan
pembongkaran."
BAB
VI.
Bagian Ketiga: Pembinaan oleh Pemerintah Daerah.
PEMBINAAN.
Pasal 112, ayat (1): "Pemerintah daerah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
penerapan peraturan daerah di bidang bangunan gedung melalui mekanisme
penerbitan izin mendirikan bangunan gedung dan sertifikasi kelaikan fungsi bangunan
gedung, serta surat persetujuan dan penetapan pembongkaran bangunan gedung."
BAB
VII:
Bagian Pertama: Umum/
SANKSI
ADMINISTRATIF.
Pasal 113, ayat (1): "Pemilik dan/atau pengguna yang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah ini dikenakan sanksi administratif, berupa:
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan pembangunan;
c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;
d. penghentian sementara atau tetap pada pemanfaatan bangunan gedung;
e. pembekuan izin mendirikan bangunan gedung;
f. pencabutan izin mendirikan bangunan gedung;
g. pembekuan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;
h. pencabutan sertifikat laik fungsi bangunan gedung; atau
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian dan pengumpulan data serta informasi selama tahap kegiatan
survey literature, survey lapangan. Maka ada beberapa hal yang bisa disimpulkan.
Diantaranya :
1. Kebutuhan ruangan pada student caftaria adalah ruang belajar/berkumpul,
ruang makan, dapur, bar, kamar mandi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis-madya/simak-strategi-marketingbagi-anda-yang-ingin-membuka-bisnis-kafe
http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CDYQFjA
G&url=http%3A%2F%2Frepository.binus.ac.id%2F2009-2%2Fcontent
%2FW0176%2FW017624294.ppt&ei=Yz7SVOcgh5O4BKmTgJgD&usg=AFQj
CNG2RAol7Q7d6Qe4UEh95TlseZwWIQ&sig2=5WQgTt_Ld4i5JGW-Oi8xQ&bvm=bv.85076809,d.c2E
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinyo_nakal
http://id.wikipedia.org/wiki/Casuarinaceae
http://id.wikipedia.org/wiki/Izin_Mendirikan_Bangunan
http://id.wikipedia.org/wiki/Garis_sempadan
Data arsitek 1
Data arsitek 2