Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

3D RENDERING

BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

Disusun Oleh :

M Rifadz Bahtiar Alif 212018054 Angkatan 2018


Muhammad Nugraha 212018057 Angkatan 2018
Risar Dwiripa Abdilla 212018062 Angkatan 2018
Arfina Khalda Lutfiyah 212018066 Angkatan 2018
Abel Ariyo Sadewo 212018067 Angkatan 2018

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

JURUSAN ARSITEKTUR

FAD

2021
PENGESAHAN USULAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : 3D Rendering


2. Bidang Kegiatan : PKM-KEWIRAUSAHAAN
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : M Rifadz Bahtiar Alif
b. NIM : 212018054
c. Jurusan : Arsitektuir
d. Universitas : Institut Teknologi Nasional
e. Alamat e-mail : muhammadrifadz10@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No.Tlpn/HP :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 75.000.000
b. Biaya Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
:

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan............................................................................................................ i

Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 01

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 01

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 01

1.3 Luaran yang diharapkan................................................................................... 01

1.4 Manfaat Kegiatan ........................................................................................... 01

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ........................................................ 02

2.1 Kondisi Umum Lingkungan............................................................................. 02

2.2 Keunggulan Produk ........................................................................................ 02

2.3 Peluang Pasar .................................................................................................. 03

2.4 Strategi Pemasaran…………………………………………………………... 03

2.5 Analisa Produk………………..……………………………………………… 04

2.6 Targetting…………………………………………………………………….. 04

2.7 Analisa SWOT………………………………………………………………. 04

2.8 Analisis Ekonomi Usaha……………………………………………………. 05

2.9 Pembuatan Planning Usaha……………………………………………….... 06

2.10 Persiapan Usaha....………………………………………………………… 06

2.11 Memulai Usaha……………………………………………………………. 06

ii
BAB 3. METODE PELAKSANAAN................................................................................ 07

3.1 Pengamatan Lingkungan.................................................................................. 07

3.1.1 Persiapan Produksi………………………………………………… 07

3.1.2 Tahapan Modelling………………………………………………… 07

3.1.3 Tahapan Rendering……………………………………………….... 08

3.1.4 Tahapan Finishing…………………………………………………. 09

3.2 Pencapaian Tujuan Program…………………………………………………. 09

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Era Pandemi COVID-19, banyak sekali usaha bisnis yang tidak dapat
berjalan seperti biasanya akibat adanya batasan beraktivitas di masyarakat untuk
mengurangi dampak penyebaran virus tersebut. Dibutuhkan pemikiran yang
terbarukan dalam memilih bisnis apa yang sekiranya dapat berjalan dengan baik
di era pandemi ini.
Bisnis 3D rendering dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat karena
selain dapat membantu para mahasiswa dalam mendapatkan hasil akhir tugas
yang baik, bisnis 3D rendering ini juga cocok dilakukan pada kondisi saat ini
karena dapat dilaksanakan secara WFH (Work From Home) tanpa perlu bertemu
langsung dengan customer.
Bisnis 3D Rendering sudah ada dari sebelum adanya pandemi ini dengan
keuntungan yang menjanjikan hingga saat ini bisnis 3D Rendering tetap menjadi
bisnis yang sustainable. Selama supply dan demand masih ada, maka bisnis ini
akan terus berjalan tanpa terpengaruh kondisi apapun.
Dilaksanakannya bisnis ini diharapkan dapat membantu customers dalam
mewujudkan hasil akhir desain yang realistis dan mampu mempertimbangkan
setiap sudut di dalam ruangan dengan cermat, sekaligus membangun lebih banyak
ide tentang bagaimana bangunan yang sudah direncanakan akan terlihat nantinya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam proposal kali ini, yaitu :
1. Apakah bisnis 3D rendering ini dapat menjadi peluang usaha?
2. Bagaimana strategi pemasaran bisnis 3D rendering?
3. Seberapa efektifkah usaha 3D rendering di masa pandemi Covid-19?

1.3. Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari kegiatan kewirausahaan ini adalah :
1. Mahasiswa mampu menerapkan materi kuliah ke dalam bisnis yang ditekuni
2. Menambah wawasan dalam berwirausaha

1.4. Manfaat Kegiatan


Manfaat dari adanya bisnis 3D rendering ini yaitu bisa mendapatkan
keuntungan secara materi dan dapat membantu mahasiswa serta masyarakat
umum dalam mewujudkan keinginannya dalam mendesain agar mendapatkan
hasil akhir realistis yang sesuai dengan kebutuhan dan tentunya berkualitas.
2

BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Kondisi Umum Lingkungan


Langkah awal dalam memulai suatu usaha adalah dengan mengamati
lingkungan sekitar. Pengamatan lingkungan ini sangat penting untuk mencari
peluang usaha yang memiliki potensi dan dapat berkembang baik kedepannya.
Menurut hasil pengamatan pada lingkungan sekitar, banyak mahasiswa
atau masyarakat umum yang ingin membuat desain atau sudah memiliki suatu
desain bangunan yang diinginkan namun belum memiliki perangkat yang
mendukung untuk memberikan hasil visual akhir desain yang baik. Oleh karena
itu, usaha 3D rendering ini memiliki potensi yang menjanjikan dan dapat
bermanfaat bagi lingkungan sekitar terutama dalam memperoleh hasil visual akhir
yang baik pada suatu desain bangunan.
Bisnis penyedia barang dan jasa untuk kebutuhan Arsitektur, diperuntukan
untuk mahasiswa, instansi pembangunan, arsitek dan umum, dimana dalam
lingkup arsitektur amat sangat dibutuhkan, dimana hasil akhir dari produk
arsitektur merupakan produk visual. meningkatkan produktivitas dan mendesain
dengan waktu singkat.

2.2. Keunggulan Produk

Sebagai pelaku usaha yang menekuni di bidang 3D rendering,produk yang


ditawarkan sangat banyak.Mulai dari visualisasi sederhana hingga tingkatan yang
cukup kompleks.visual atau tampilan yang ditawarkan bisa dari segi
exterior,interior yang nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk nyata dan
bisa dipresentasikan terhadap klien contohnya:

● Membantu agar klien memahami model yang akan diimplementasikan di


bentuk nyata
● Memakai sistem online atau zoom bisa digunakan dan tidak usah
mempresentasikan secara langsung terhadap klien di masa pandemi
● Semakin bagus dan nyata visual yang ditawarkan akan menaikkan harga si
penjualan gambar 3D render baik dalam visualisasi gambar maupun video
3

2.3. Peluang Pasar

Permintaan 3D Render dan Visual semakin meningkat di masyarakat


karena banyaknya pembangunan infrastruktur swasta atau pemerintah. Kebutuhan
akan visual penunjang semakin meningkat. Peluang dalam usaha jasa dan barang
3D rendering ini membantu dan memudahkan client dalam menyelesaikan aspek
visual pada rancangan desain.

2.4. Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam usaha visualisasi 3D
rendering ini menggunakan analisis marketing MIX (bauran pemasaran) 4P yaitu:
mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
a. Kebijakan Produk :Usaha ini bergerak dalam bidang jasa penjualan,
berupa gambar visual Rendering 3D disesuaikan dengan modelling
kebutuhan baik dalam bentuk gambar maupun video rendering
b. Kebijakan Harga: Harga per satuan gambar 550.000/view interior

Harga per satuan gambar 600.000/view exterior

Harga per satuan gambar 1.200.000/view Kawasan

c. Kebijakan Promosi : Untuk meningkatkan hasil penjualan, maka perlu


dilakukan promosi. Beberapa media untuk promosi ini di antaranya,
pamflet, poster, leaflet, sosial media, dan stiker.untuk sekarang sosial
media sangat berpengaruh terutama saat pandemi
olshop,Instagram,whatsapp dan sebagainya menjadi solusi.
d. Kebijakan Distribusi : Distribusi hasil produksi pada konsumen dilakukan
dengan mempromosikan di sosial media contoh instagram,dengan
postingan yang cukup baik

Saran tips penjualan saat pandemi berlangsung :

1. Membuat media sosial khusus untuk memberikan pengetahuan mengenai 3d


visual yang baik agar pelanggan teredukasi dan semakin tertarik/percaya
dengan jasa 3d rendering ini.
2. Mengadakan giveaway khusus di awal pembukaan jasa dan juga di beberapa
event setelahnya untuk menarik pelanggan agar terus mengecek media
sosial kami.
4

2.5. Analisa Produk


Hardware, Software, dan pendukung lain yang digunakan :
a) Hardware : Laptop/PC, stop kontak
b) Software : Sketchup, lumion, photoshop
c) Pendukung : Listrik,charger
Produk 3D rendering ini bisa berbentuk digital maupun cetak (untuk gambar 3D
rendering).

2.6. Targeting
Target pasar diperuntukan secara khusus untuk mahasiswa arsitektur terutama
mahasiswa arsitektur tingkat akhir dan secara umum untuk masyarakat.Apabila
dalam tingkatan lebih tinggi lagi target tidak hanya masyarakat dan
mahasiswa,namun tingkatannya hingga bangunan pemerintahan dan kawasan
yang cakupannya lebih luas seperti kunkun visual yang memvisualkan BSD City.

2.7. Analisa SWOT


a. Strength
Modal besar hanya dikeluarkan di awal saat membeli untuk hardware dan
software sedangkan selanjutnya hanya modal operational seperti listrik saja
yang dikeluarkan. Bisnis 3d rendering juga dapat menjadi salah satu pilihan
yang tepat pada saat pandemi karena selain dapat membantu para mahasiswa
dalam mendapatkan hasil akhir tugas yang baik, bisnis 3d rendering ini juga
cocok dilakukan pada kondisi saat ini karena dapat dilaksanakan secara WFH
(Work From Home) tanpa perlu bertemu langsung dengan customer.
b. Weakness
Kelemahannya ada pada susahnya membuat customer percaya bahwa jasa
kami memang dapat membantu memberikan visualisasi akhir yang baik bagi
desain mereka karena banyak yang ragu untuk membayar dan cukup berpuas
dengan visualisasi akhir desain yang mereka buat sendiri.
c. Opportunity
Luasnya kebutuhan dimulai dari mahasiswa, professional maupun
masyarakat umum yang mulai sadar akan pentingnya sebuah visualisasi
desain untuk presentasi akhir yang lebih baik.
d. Threat
Banyaknya pesaing dalam bidang ini dan sulitnya mengedukasi masyarakat
akan pentingnya 3d rendering bagi hasil akhir desain mereka.
5

2.8. Analisis Ekonomi Usaha


Harga untuk rendering satu buah gambar adalah Rp.550.000 per view
dengan tampilan yang realistis,mengapa mahal karena setiap gambar yang kami
produksi sangatlah detail dan akurat terhadap situasi yang akan
diimplementasikan.

No. Jenis Render Jumlah Harga Satuan Total Harga

1 Interior 3 Rp.550.000 Rp 1.650.000

2 Exterior 3 Rp.600.000 Rp 1.800.000

3 Kawasan 2 Rp.1.200.000 Rp 2.400.000

4 Animasi 1 menit/1 video Rp.1.500.000 Rp 1.500.000

Perhitungan Break Event Point (BEP)

Asumsi terjual dalam sehari sebesar Rp.4.650.000,- dikali penjualan 1


minggu yaitu Rp.32.550.000,- perhitungan ini didapat apabila dalam 1 minggu
terjual semua sesuai perkiraan dan pengerjaan yang tertera pada tabel diatas.

Apabila terjual selama 1 bulan dan full semua pekerjaan terisi akan
mendapatkan perhitungan ,kemudian kita ambil modal dari 5 mahasiswa yang
kurang lebih memiliki laptop spesifikasi menengah dengan kisaran harga rata -
rata laptop adalah Rp. 15.000.000

Keuntungan 1 bulan - Modal awal = Rp. 97.650.000 - Rp. 75.000.000

= Rp. 22.650.000

apabila selama 1 bulan benar benar laku dan full sesuai permintaan
konsumen maka keuntungan yang didapat adalah Rp. 22.650.000 dan biasanya
dalam pelaksanaan dalam seminggu mungkin 1-2 order saja karena progress
modelling itu sangat mempengaruhi terhadap kinerja untuk nanti di render,contoh
nya saja apabila model detail dan ingin berbagai macam bentuk bidang dari
interior maupun eksterior,
6

Rentan pengerjaan bisa sampai 1-2 hari tergantung sebanyak apa dan
sesulit apa model yang kita buat.Oleh karenanya kita sebagai mahasiswa
arsitektur tidak bisa full time untuk pengerjaan rendering dan lain sebagainya.

2.9. Pembuatan Planning Usaha


Selanjutnya membuat planning usaha yang berisikan mengenai latar
belakang usaha, jenis usaha, lokasi, strategi pemasaran, jadwal kegiatan, sumber
dana, estimasi biaya yang dibutuhkan, penerimaan, keuntungan yang diperoleh,
serta analisa kelayakan usaha yang akan dijalankan.

2.10. Persiapan Usaha


Mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk memulai bisnis
3D rendering ini seperti Hardware dan Software yang dapat mendukung bisnis ini
serta merancang media promosi yang akan digunakan.

2.11. Memulai Usaha


Setelah semua persiapan diatas telah dilakukan, maka bisnis 3D rendering
ini baru dapat dimulai, dengan diperlukan alat elektronik sebagai penunjang utama
dari usaha ini, karena pada dasarnya sistem usaha ini melalui digital dan visual.
7

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1. Pengamatan Lingkungan


Pelaksanaan pengerjaan usaha 3D rendering diperlukan barang elektronik
yang diperlukan,contohnya laptop serta komputer untuk sarana pengerjaan

Gambar 1.1 Contoh Laptop dan PC penunjang rendering

3.1.1. Persiapan Produksi


Sarana penunjang elektronik ini sangat diperlukan bagi seorang
arsitek di bidang 3D visual,karena media elektronik menjadi sarana utama
untuk nantinya memproduksi gambar rendering terdapat banyak
spesifikasi untuk laptop maupun PC dalam menunjang performa
menjalankan aplikasi arsitektur dan juga semakin tinggi spesifikasi
hardware maka semakin mudah juga pengguna dalam membuat hasil
visualisasi.

3.1.2. Tahapan Modelling


Dalam mengimplementasikan bentuk dari buah pikir kemudian
diimplementasikan ke sebuah gambar, kita tidak bisa langsung membuat
visualisasi yang langsung jadi tanpa ada sebuah model. Model yang
dimaksud disini adalah bentuk kasar 3D dari objek yang akan kita render.
Contohnya kita akan membuat rumah,maka kita harus membuat model
rumah. tersebut yaitu buah konsep kita menjadi sebuah model 3D yang
kasar atau belum di render.Banyak sekali aplikasi penunjang untuk
modelling berikut contohnya :
8

Gambar 1.2 Contoh Aplikasi penunjang modelling 3D

Dalam memulai modelling terdapat banyak sekali metode


pengerjaannya ada yang menggunakan Sketchup,Revit,Archicad dan
sebagainya tergantung dengan kebiasaan si Arsitek dalam mengerjakan
modelling tersebut,namun orang lebih banyak menggunakan sketchup
selain mudah dan simple kamu bisa mendownload dan mengedit furniture
secara langsung dan mudah.

Gambar 1.3 Contoh website 3D warehouse

Setelah kita membuat dan mendownload modelling yang sudah ada


barulah kita mulai ke tahap finishing 3D modelling dengan material yang
diperlukan contohnya rumput pada tanah dan kayu pada
furniture.kemudian setelah jadi kita langsung ke tahap rendering.

3.1.3 Tahapan Rendering


Di tahap ini kita mulai mengekspor dari mentahan file 3D ke dalam
bentuk aplikasi rendering.Contohnya adalah aplikasi lumion sebenarnya
sangat banyak aplikasi rendering yaitu Enscape,
Lumion,Vray,Twinmotion dan sebagainya.
9

Gambar 1.4 Contoh Aplikasi penunjang modelling 3D Lumion,Enscape

Namun kita disini akan membahas aplikasi yang cukup mudah


digunakan yaitu lumion, lumion berkonsep seperti game dimana modelling
3D kita hanya diganti materialnya kemudian bisa ditambah kontur pada
lanskap, serta penambahan objek maupun orang yang berjalan.
Di aplikasi lumion juga kita dapat membuat animasi video serta
rendering yang cukup realistis, namun apabila ingin hasil yang lebih
maksimal bisa menggunakan adobe photoshop sebagai finishing di akhir.

3.1.4 Tahapan Finishing


Di Tahap ini hasil visual yang sudah ada dari lumion dalam bentuk
JPG kemudian kita olah di photoshop dengan teknik layer masking,
brushes dan lain sebagainya yang kesannya akan menambah efek pada si
gambar, dan gambar pun menjadi lebih realistis dan menambah nilai jual
harga pada rendering visual tersebut.

3.2. Pencapaian Tujuan Program


Pencapaian tujuan program dari hasil produk yang kami pasarkan
diukur dengan melihat tingkat kepuasan konsumen melalui riset secara
offline maupun online, namun dikarenakan kondisi saat ini sedang pandemi,
kami menggunakan metode online untuk mengobservasi pasar yang ada.
Untuk presentasinya sendiri bisa dilakukan dengan bertatap muka dan
melalui aplikasi zoom atau google meet.

Anda mungkin juga menyukai