Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )

DI CV. RAJAWALI MAS


Jl. Raya Candi VI No. 200 D, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur

Oleh
INDIRA PUTRI FITRIAN NURAINI
NIS 19182/0488.004

SMKN 3 BOYOLANGU
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN ( DPIB )
Desember 2022

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )
DI CV. RAJAWALI MAS
Jl. Raya Candi VI No. 200 D, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa
Timur

Oleh
INDIRA PUTRI FITRIAN NURAINI
NIS 19182/0488.004

SMKN 3 BOYOLANGU
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN ( DPIB )
Desember 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di CV. RAJAWALI MAS


Penyusun : Indira Putri Fitrian Nuraini
Kelas : XI DPIB 2
NIS : 19182/0488.004

Menyetujui Menyetujui
Pembimbing Industri Pembimbing Sekolah

MOH. ANWAR SHODIQ PRIMA M.Pd.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan di CV. RAJAWALI MAS diajukan sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Lapangan dan syarat kelulusan sekolah, dan disetujui
pada :

Hari : Senin
Tanggal : 19 Desember 2022

Mengesahkan
Kepala SMKN 3 Boyolangu Ketua POKJA PKL

Drs. ROFIQ SUYUDI, M.Pd. NURRACHMAN, S.T.


NIP. 19640307 198703 1 012 NIP. 197205082022211003

iii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat laporan. Penyusun juga
sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) ini.
Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi
kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengajar di sekolah,
maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan
berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini, diantaranya:
1. Bapak Drs. Rofiq Suyudi, M.Pd. selaku Kepala SMKN 3 Boyolangu.
2. Bapak Drs. Heni Ratmoko, M.M. selaku Wakil Kepala Sekolah Hubungan
Masyarakat.
3. Bapak Nurrachman, ST. selaku Ketua Pokja PKL.
4. Bapak Sugihartono, S.Pd. selaku Ketua Program Keahlian Desain Pemodelan dan
Informasi Bangunan.
5. Bapak Prima, M.Pd. selaku Pembimbing dari pihak sekolah.
6. Bapak Moh. Anwar Shodiq selaku Pembimbing pihak industri.
7. Rekan se-angkatan kelas XI DPIB 2
Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMKN 3 Boyolangu. Sekali lagi
penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian. Amin.

Malang, 19 Desember 2022


Penyusun

Indira Putri F.N

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ................................................................... 1
1.3 Manfaat PKL ............................................................................. 2

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL ............................................ 2


2.1 Sejarah Tempat PKL .................................................................. 2
2.2 Kegiatan Produksi........................................................................ 3

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ...................... 3


3.1 Jadwal Pelaksanaan PKL ............................................................. 3
3.2 Materi Kegiatan PKL .................................................................. 4
3.3 Foto Kegiatan .............................................................................. 15
3.4 Lampiran Tugas PKL…………………………………………... 16

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 21


4.1 Kesimpulan ................................................................................ 21
4.2 Saran ........................................................................................... 21

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 21


5.1 Penutup ....................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22


LAMPIRAN...................................................................................................... 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 24

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PKL


Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) adalah salah satu penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional yang memadukan sistematik dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung
dengan dunia kerja secara terarah untuk membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat
lulus dari SMK siap terjun dalam dunia kerja.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan selama 6 bulan. Untuk
program keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan ( DPIB ) khususnya, pihak
sekolah telah bekerjasama dengan perusahaan CV. RAJAWALI MAS sebagai salah satu
tempat dilaksankannya Praktik Kerja Lapangan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka
peningkatan mutu dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam mencapai tujuan
yang relevan antara dunia pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja, sekaligus
sebagai syarat untuk mengikuti UN (Ujian Nasional).
Kegiatan penyelenggaraan PKL ini diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan etos
kerja siswa yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreativitas, disiplin
dan kerajinan dalam bekerja.

1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan PKL


Tujuan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan siswa dapat menambah wawasan dan pengetuan yang
berharga, dan memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki
dan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang
karir dan teknik.
3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan.
4. Mengimplementasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.

1
1.3 Manfaat PKL
1. Menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai keahlian professional, diantaranya
mempunyai pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja sesuai dengan tuntutan
kerja.
2. Memperkuat hubungan sekolah dengan dunia atau dunia usaha.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Siswa memperoleh pelajaran-pelajaran baru di luar ruang kelas berkaitan dengan
bidang usaha tempat mereka melakukan Praktik Kerja Lapangan.
5. Siswa menjadi lebih siap saat nanti sudah berkerja setelah lulusan untuk menghadapi
masalah-masalah dan tantangan dalam dunia kerja.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PKL

2.1 Sejarah Tempat PKL


CV Rajawali Mas didirikan oleh Bapak Moh. Anwar Shodiq ber-alamat di JL. Raya
Candi VI NO. 200D, Karangbesuki, Kec. Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. CV Rajawali Mas
didirikan pada tanggal 12 Februari 2008, sesuai akta yang tercantum. CV Rajawali Mas adalah
sebuah perusahaan yang bergerak diberbagai bidang yang salah satunya dalam bidang
konstruksi.

Gambar 2.1 CV Rajawali Mas

2.2 Kegiatan Produksi


A. Perdangan umum, termasuk import, ekspor, dan perdagangan antar pulau, serta bertindak
selaku leveransir, grossir, distributor, dan agen.
B. Pemborongan bangunan, jalan, jembatan, sarana air, sarana listrik, sarana telekomunikasi
DLL.
C. Sarana produksi (bibit, pupuk, dan tanaman) serta alat-alat dari pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, dan pertenakan.
D. Pengadaan dan perdagangan bahan bangunan dan bahan pangan (sembako).
E. Pengepakan barang, transportasi darat, laut dan udara.
F. Industri kimia, obat-obatan, alat Kesehatan dan alat kedokteran.
G. Pelayanan jasa, kecuali jasa dibidang hukum dan perpajakan.
H. Penjualan alat tulis kantor, komputer, elektronik.

3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 Jurnal / Jadwal Pelaksanaan PKL

3.2 Materi Kegiatan Pelaksanaan PKL

3.2.1 DASAR SKETCHUP

1. Pengertian SketchUp

SketchUp yaitu aplikasi berupa model 3D intuitif yang memungkinkan kita


membuat dan mengedit model 2D dan 3D menggunakan teknik cara “push and Pull” yang
telah dipatenkan. Menggunakan perangkat push & Pull, desainer dapat mengubah permukaan
datar apa pun menjadi bentuk 3D. Yang bisa anda lakukan yaitu klik pada objek dan setelah
itu seret sampai anda menyukai apa yang anda lihat. SketchUp merupakan program yang
dipakai untuk berbagai proyek serta model 3D seperti arsitektur, desain interior, arsitektur
lansekap, desain video game, dan desain yang berhubungan.

4
2. Kelebihan dan Kekurangan SketchUp

KELEBIHAN

1. Mudah digunakan, bahkan untuk pemula

2. Banyak macam open source serta plugin yang mendukung kinerja sketchup

3. Ada fungsi untuk bisa mengimpor ekstensi file seperti 3ds, dwg, pdf, jpg dan

lain-lain

4. Aplikasi ringan dijalankan pada komputer standar

KEKURANGAN

1. Karena kesederhanaan sketchup, pemodelan lanjut bisa menjadi sulit,

meskipun plugin bisa digunakan

2. Gangguan terjadi ketika ada banyak tambalan dan tambalan (terjadi ketika

model canggih, seperti model manusia, diimpor dari 3ds Max ke Sketchup).

3.2.2 AUTOCAD

1. Pengertian Autocad

AutoCad merupakan salah satu aplikasi software CAD (Computer Aided Design)
yang digunakan untuk menggambar model 2D dan 3D yang diciptakan oleh Autodesk.
Software ini merupakan aplikasi perangkat lunak yang paling popular dan wajib dikuasai oleh
desainer interior dan arsitek.

2. Fitur Autocad

A. Tools 2D dan 3D drafting

Sebagaimana penjelasan di awal bahwa fungsi dari Autocad adalah untuk


menggambar sebuah objek 2 atau 3 dimensi. Maka dari itu, aplikasi ini menyediakan sebuah
tool yang digunakan untuk menggambar 2 dimensi maupun 3 dimensi.

5
Beberapa perintah yang ada di dalam tools tersebut antara lain: circle, line, polygon, chamfer,
trim, fillet, loft, presspull, dan berbagai fitur lainnya yang dikelompokkan berdasarkan kategori
masing-masing.

B. 3 Opsi rendering

Fitur kedua yang ditawarkan oleh Autocad adalah 3 opsi rendering. Di sini
pengguna akan diarahkan ketika melakukan proses rendering. Proses yang dijalankan pun tidak
sulit. Namun ingat, bahwasanya untuk bisa menentukan seberapa cepat proses rendering yang
dijalankan. Maka pastikan spesifikasi komputer atau laptop yang digunakan sudah memadai.

C. Konversi Pdf ke Dwg

Autocad juga menawarkan fitur yang bisa digunakan untuk mengubah atau
menkonversi draf yang berformat pdf ke dwg. Hal ini ditujukan ketika para drafter memperoleh
gambar yang berformat pdf. Jadi, dibandingkan harus menggambar ulang maka bisa langsung
mengkonversi gambar tersebut ke format dwg. Proses perubahannya pun tidak membutuhkan
waktu lama dan caranya mudah sekali.

3. Kelebihan dan Kekurangan Autocad

KELEBIHAN

1. Akurasi tinggi

2. Proses penggambaran menjadi lebih cepat

3. Hasil gambar cetak bersih dan rapi

4. Ruang kerja tak terbatas

5. Hasil gambar bisa dicetak berung kali, dengan skala yang berbeda-beda

6. Hasil gambar dapat disimpan secara permanen

7. Mudah diduplikasi dan mudah direvisi jika dibutuhkan perubahan tanpa

mengulang dari awal

Sedangkan kekurangannya yaitu, apabila digunakan untuk menggambar 3D ternyata masih

sangat sulit pengoperasiannya dan masih kuran praktis.

6
3.2.3 DENAH RUMAH

1. Pengertian Denah

Denah adalah tampak atas bangunan yang terpotong secara horizontal setinggi 1m
dari ketinggian 0.00 sebuah bangunan dengan bagian atas bangunan dibuang/dihilangkan
sehingga akan terlihat bagian-bagian dalam bangunan berikut komponen-komponen yang
menempel pada bangunan tersebut.

2. Fungsi Denah

Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan:

1. Menjelaskan fungsi ruang

2. Menunjukkan ukuran ruang

3. Elevasi lantai atau ruang

4. Susunan ruang

5. Sirkulasi ruang

6. Dimensi ruang

7. Menunjukkan letak pintu dan jendela

8. Isi ruang

9. Fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu

10. Penyusunan furniture

11. Karakter obyek bangunan

12. Memperlihatkan hubungan ruang

13. Sebagai ruang 2D yang direncanakan

3. Jenis-jenis Denah

A. Denah Arsitektural

Adalah gambar penampang yang menunjukkan penataan atau tata letak ruang
interior sebuah bangunan termasuk furnitur dan meubelair di dalamnya.

7
Yang harus diperhatikan diperhatikan pada saat menggambar denah arsitektural adalah
sebagai berikut:

• Simbol-simbol furnitur yang akan digambar


• Ukuran dan keterangan nama gambar
• Simbol dinding arsitektural
• Luas bangunan dan luas ruang
• Skala gambar
• Proporsi proporsi gambar terhadap terhadap kertas
• Simbol-simbol arsitektural (kendaraan, pohon)
• Rendering (warna, bayangan)

B. Denah Struktural

Berbeda dengan denah arsitektural, denah struktural ini tidak memperlihatkan


penataan atau tata letak furnitur/mebeulair interiornya.

Yang harus diperhatikan pada saat menggambar denah struktural adalah sebagai berikut:
• Ukuran dan keterangan nama gambar
• Simbol dinding struktural
• Luas bangunan dan luas ruang
• Skala gambar
• Proporsi proporsi gambar terhadap terhadap kertas
• Modul/grid ruang

3.2.4 POTONGAN

1. Pengertian Potongan

Potongan (section) adalah irisan atau potongan vertikal badan bangunan gedung
atau rumah tinggal yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian apa saja
yang terpotong. Kita mengenal dua jenis potongan yaitu potongan vertikal dan potongan
horizontal atau potongan yang biasa diberi nama potongan A-A dan B-B tergantung dari
kebutuhan dalam pernggunaan nama potongannya.

2. Tujuan dan Fungsi Menggambar Potongan

Tujuan penggambaran potongan bangunan adalah memperlihatkan kepada klien


mengenai bagian-bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas

8
(dari pondasi hingga ke atap). Sedangkan fungsi gambar potongan adalah menunjukkan
proporsi ruang interior sebuah bangunan

3. Jenis-jenis Potongan

A. Potongan Arsitektural

Adalah gambar potongan bangunan yang memperlihatkan tata letak


furnitur/mebeulair pada tiap tata ruang interiornya lengkap dengan situasi/suasana di dalam
ruang.

Yang harus diperhatikan pada saat menggambar potongan arsitektural adalah sebagai berikut:

• Simbol-simbol furnitur yang akan di gambar


• Ukuran dan keterangan nama gambar
• Simbol dinding arsitektural
• Luas bangunan bangunan dan luas ruang
• Skala gambar
• Proporsi gambar terhadap kertas
• Simbol-simbol arsitektural (orang, kendaraan, pohon)
• Rendering (warna, bayangan)

B. Potongan Struktural

Adalah gambar rencana bangunan yang memperlihatkan konstruksi dan


struktur bangunan, mulai dari pondasi hingga ke atas tanpa menampilkan tata letak furnitur
dan suasana di dalam ruang.

Yang harus diperhatikan pada saat menggambar potongan struktural adalah sebagai berikut:

• ukuran dan keterangan nama gambar


• simbol dinding struktural
• luas bangunan dan luas ruang
• skala gambar
• proporsi gambar terhadap kertas
• gambar pondasi yang terpotong
• gambar kuda-kuda (atap) yang terpotong
• simbol modul/grid ruang
• galian tanah untuk pondasi

3.2.5 TAMPAK

9
1. Pengertian Tampak

Tampak (facade) merupakan salah satu gambar rencana dalam dunia konstruksi
yang memperlihatkan bagian muka bangunan dari berbagai arah secara lengkap. Gambar
tampak ini menekankan pada permukaan luar yang vertikal atau dari bawah hingga ke atas di
mana objek-objek (teras, pintu, jendela, ventilasi, atap) digambar secara dua dimensi dan
dilihat dari luar bangunan.

2. Tujuan dan Fungsi Menggambar Tampak

Tujuan pembuatan tampak adalah untuk mengkomunikasikan kepada klien


mengenai gambar tampak luar atau eksterior suatu bangunan secara keseluruhan dari sudut
pandang tertentu. Sedangkan fungsinya yaitu untuk menunjukkan dimensi bangunan,
proporsi, gaya arsitektur, warna, material, dan estetika.

Yang harus diperhatikan pada saat menggambar tampak adalah sebagai berikut:
• Proporsi gambar terhadap kertas
• Simbol arsitektural (orang, kendaraan, pohon)
• Rendering (warna, bayangan)
• Keterangan nama gambar
• Skala gambar
• Arah penggambaran (depan, belakang, samping)

3.2.6 RENCANA ATAP

1. Pengertian Rencana Atap

Perencanaan atap sendiri adalah gambar rancangan bentuk atap yang ingin
dibangun, sekaligus menunjukkan bentuk atap setelah bangunan berdiri.

2. Jenis-jenis Rencana Atap

A. Rencana Atap Datar


Atap rumah datar merupakan jenis atap rumah paling sederhana dan mudah
dibuat. Jenis atap yang satu ini memiliki bentuk horizontal tanpa adanya pertemuan sisi.

Sedangkan untuk pengaplikasiannya, atap rumah dengan model datar seperti ini banyak
digunakan pada rumah-rumah mengusung gaya minimalis dan bangunan bertingkat. Jika

10
Anda menggunakan model atap rumah ini maka dapat dipastikan tampilan rumah akan
menjadi ringkas dan lurus.

B. Rencana Atap Pelana

Rencana atap pelana merupakan salah satu jenis atap yang paling populer di
Indonesia. Modelnya bisa dibilang paling aman dan sederhana sehingga banyak digunakan
pada bangunan seperti perkantoran dan bangunan sekolah.

Adapun ciri khusus yang dimiliki oleh rencana atap pelana ada pada bentuknya yang berupa
dua bidang trapesium dengan sudut sekitar 30 sampai 40 derajat yang bertemu pada bagian
puncaknya. Model atap ini memang cocok jika dijadikan sebagai pilihan utama karena
mampu mengalirkan air hujan dan dapat mengurangi panas dengan baik.

C. Rencana Atap Gergaji

Jenis rencana atap yang berikutnya adalah rencana atap gergaji. Atap ini
terdiri dari dua bidang atau lebih yang dimana masing-masing memiliki sudut
lereng sebesar 30 sampai dengan 60 derajat. Namun sudut ini juga bisa
disesuaikan dengan kondisi yang ada di dalam ruangan.

Bentuk atap ini banyak digunakan pada bangunan pabrik atau gedung
industri. Hal tersebut karena bentuknya yang curam sehingga bisa melindungi
pekerja dan mesin-mesin pabrik dari sinar matahari secara langsung. Meski
begitu, model atap rumah ini juga bisa digunakan untuk hunian. Di Rusia,
banyak sekali hunian yang menggunakan model atap seperti ini.

D. Rencana Atap Perisai atau Limasan

Atap rumah perisai atau yang biasa disebut dengan atap rumah limasan
adalah rencana atap yang terdiri dari empat bidang yaitu dua bidang segitiga dan dua bidang
trapesium.

Bidang-bidang tersebut nantinya akan terhubung menjadi satu pada bagian puncak sehingga
biasa disebut dengan bubungan. Selain itu, atap ini memiliki sudut 30 sampai 40 derajat di
bagian atapnya sehingga bisa memberikan perlindungan lebih dari sinar matahari dan
derasnya air hujan.

E. Rencana Atap Kombinasi Pelana dan Perisai

11
Sesuai namanya, rencana atap ini merupakan bentuk kombinasi dari atap
perisai dengan atap pelana. Atau dapat dikatakan bahwa bentuk ini adalah bentuk sempurna
dari atap pelana dan perisai.

Biasanya banyak diaplikasikan pada rumah-rumah dengan ukuran besar, dimana untuk sisi
depan menggunakan atap pelana sedangkan dibagian samping yang memanjang
menggunakan atap perisai.

F. Rencana Atap Tenda

Atap tenda merupakan salah satu jenis rencana atap yang mengadaptasi dari
bentuk tenda. Atap yang satu ini mempunyai empat buah bidang berbentuk segitiga dengan
besar dan kemiringan yang sama. Bentuk atap seperti sering digunakan [ada bangunan yang
mempunyai bentuk persegi.

G. Rencana Atap Standar

Rencana atap standar adalah bentuk penyempurnaan dari atap pelana. Bentuk
atap yang satu ini pada awalnya hanya digunakan untuk atap bangunan tambahan. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, atap ini sudah banyak digunakan sebagai atap bangunan
yang utama. Dengan menggunakan model atap seperti ini maka dijamin bangunan akan
terlihat modern dan menawan.

H. Rencana Atap Kubah

Jika dilihat secara sekilas, atap kubah memiliki bentuk yang mirip dengan
setengah bola. Model atap seperti ini bisa ditemukan dengan mudah pada bangunan masjid
dan juga gereja.

Namun, atap kubah kini sudah mulai banyak digunakan untuk bangunan gedung seperti
museum, gedung pertemuan, pertunjukan seni dan gedung seni yang lainnya. Atap kubah
banyak dipilih karena dianggap mampu menambah nilai seni dari sebuah bangunan.

3.2.7 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

Kepanjangan RAB adalah Rencana Anggaran Biaya, yang didefinisikan sebagai


perkiraan perhitungan atas banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah serta
biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek.

12
RAB atau Rencana Anggaran Biaya biasanya dibuat sebelum proyek dilaksanakan, untuk itu
ia disebut sebagai "rencana" atau perkiraan atau estimasi biaya dan bukan anggaran yang
sebenarnya, yang berdasarkan pelaksanaan (actual cost).

RAB umumnya dibuat oleh dinas atau instansi pemerintah, perencana proyek, atau kontraktor.
Rencana Anggaran Biaya dihitung berdasarkan gambar-gambar rencana dan spesifikasi yang
sudah ditentukan, upah tenaga kerja, harga bahan dan alat.

1. Pengertian RAB
Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya yang merupakan kepanjangan
RAB adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-
biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Sedangkan, anggaran biaya adalah harga dari bangunan yang dihitung secara teliti, cermat, dan
memenuhi syarat. Anggaran biaya pada type bangunan yang sama bisa saja berbeda-beda
tergantung pada harga bahan dan upah tenaga kerja yang berlaku di daerah masing-masing.

2. Tujuan dan Fungsi RAB


Tujuan pembuatan RAB adalah untuk mengetahui harga bagian atau item
pekerjaan sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pelaksanaan
pembangunan. Selain itu juga bertujuan supaya bangunan yang akan didirikan dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

Efektif dan efisien yang dimaksud adalah kemungkinan untuk mendirikan bangunan dengan
perhitungan biaya yang tepat dan ekonomis, namun bangunan yang dihasilkan tetap berkualitas
sesuai dengan standar yang berlaku.

Sedangkan fungsi dari RAB adalah sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat
pengontrol pelaksanaan pekerjaan. Melalui RAB inilah kita bisa memperhitungkan dan
mengetahui secara pasti berapa biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sesuai
dengan permintaan owner.

3. Cara Menyusun RAB


A. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Kasar (taksiran).
Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga
satuan tiap meter persegi luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai sebagai pedoman dalam
penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti.

13
Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap meter persegi luas lantai
tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.

B. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Teliti.


Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang
dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan
anggaran biaya. Jika pada anggaran biaya kasar harga satuan dihitung berdasarkan harga
taksiran setiap luas lantai m2, maka anggaran biaya teliti dihitung berdasarkan:

Bestek
Bestek di sini berguna untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis.
Gambar bestek
Gambar bestek berguna untuk menentukan atau menghitung besarnya masing-masing volume
pekerjaan. Biasanya gambar bestek berisi:

• Denah
• Tampak depan, belakang dan samping
• Denah pondasi
• Potongan memanjang dan melintang
• Rencana kap atap
• Rencana plafond
• Denah kuzen
• Instalasi listrik
• Instalasi air bersih dan air kotor, serta
• Rencana septiktank dan sanitasi
• Harga satuan pekerjaan

Harga satuan pekerjaan ini diperoleh melalui harga satuan bahan dan harga satuan upah
berdasarkan perhitungan analisa BOW. BOW (burgerlijke openbare werken) ialah suatu
ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28 Februari 1921
nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat dipakai untuk
pekerjaan padat karya, yang memakai peralatan konvensional.

4. Tahapan dan Data Penyusunan RAB


Tahap yang dilakukan untuk menyusun RAB adalah sebagai berikut (Ervianto,
2005):
Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga, serta kemampuan pasar untuk
menyediakan bahan atau material konstruksi secara kontinu.

14
Melakukan pengumpulan data tentang upah para pekerja yang berlaku di daerah lokasi
proyek atau upah pada umumnya jika pekerja didatangkan dari luar daerah ke lokasi proyek.

Melakukan analisis perhitungan bahan dan upah dengan menggunakan analisis yang diyakini
baik dalam pembuatan anggaran. Dipasaran terdapat buku SNI analisa upah dan bahan.

Data-data yang diperlukan untuk penyusunan RAB adalah sebagai berikut:


• Peraturan dan syarat-syarat (RKS atau kontrak).
• Gambar rencana
• Berita acara atau risalah penjelasan pekerjaan (untuk bangunan yang dilelang).
• Buku analisa upah dan bahan (SNI analisa upah dan bahan).
• Daftar analisa harga upah dan bahan.
• Peraturan-peraturan normalisasi yang bersangkutan.
• Peraturan-peraturan bangunan negara dan bangunan setempat

3.2.8 STRUKTUR BANGUNAN

A. Pengenalan Struktur
Bagian-bagian dari sebuah bangunan yang membentuk bangunan tersebut.
Bagian struktur bangunan tersebut mulai dari pondasi, balok, kerangka, pelengkung, dinding
dan lain-lainnya.. Struktur rangka bangunan memiliki peran yang penting dalam dunia
konstruksi.
B. Perencanaan Struktur Bangunan
Perencanaan struktur bangunan adalah analisis yang dilakukan untuk
menentukan dimensi maupun spesifikasi struktur bangunan sebelum pelaksanaan
pembangunan dimulai. Analisa perencanaan meliputi seluruh bagian struktur bangunan, dari
bagian bawah sampai atas struktur.

15
3.3 Foto Kegiatan Pelaksanaan PKL

Menghitung Volume Denah Pengecatan (Praktek Lapangan)

16
Menghitung RAB

17
3.4 Lampiran Tugas PKL

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan PKL ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang saya dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori
kejuruan, maka ketika PKL, teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
suatu kegiatan (Praktik). Pada intinya, kegiatan PKL sangat berguna untuk mengembangkan
apa yang diajarkan di sekolah. PKL bisa disebut sebagai pelengkap dan proses pematangan
atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja. PKL dapat menunjang
siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan professional dalam bidangnya
yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan internasional.

4.2 Masukan dan Saran


Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan PKL, mungkin sedikit
saran berikut ini bisa bermanfaat:
1. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah.
2. Utamakan keselamatan kerja.
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya.
4. Tetap semangat dan jangan putus asa.

29
BAB V
PENUTUP

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta
hidayahNya sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan PKL ini sampai selesai. Karena tanpa
nikmat-Nya, mungkin saya belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini sampai akhir. Dengan
ini, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan membantu
mensukseskan pelaksanaan PKL ini, karena tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mungkin
pula saya belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan PKL ini.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, Ensklopedia Bebas, pengertian pemahaman konstruksi (Online)


https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. Dikutip 20 Desember 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi
indokontraktor.com CV Rajawali Mas Kab. Malang – info lengkap - indokontraktor.com
https://indokontraktor.com/business/cv-rajawali-mas-2. Dikutip 20 Desember 2022

SMK Negeri 3 Boyolangu, Tulungagung. Buku panduan pelaksanaan Praktik Kerja


Lapangan (PKL). Modul Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan sebagai
pendukung yang kuat untuk melaksanakan PKL.

30
LAMPIRAN

1. Biodata Penulis ....................................................................................... 24

2. Dokumentasi Selama Prakerin ............................................................... 25

Lampiran 1

BIODATA

Nama : INDIRA PUTRI FITRIAN NURAINI Foto

Tempat, tanggal lahir : TULUNGAGUNG, 4 NOVEMBER 2005 3x4

NIS : 19182/0488.004

Jurusan : DPIB

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Agama : ISLAM

Alamat : DS. SERUT KEC. BOYOLANGU KAB. TULUNGAGUNG

Malang, 19 Desember 2022

Indira Putri F.N


NIS. 19182/0488.00

31
Lampiran 2

DOKUMENTASI SELAMA PRAKERIN

32

Anda mungkin juga menyukai