PEMBELAJARAN
KELAS XI
SEMESTER GASAL
ESTIMASI
BIAYA
KONSTRUKSI
1
SMK N 1
ADIWERNA
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten
Tegal dengan ini mengesahkan Diktat Mata Pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi
untuk kelas XI semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020
Disahkan di : Adiwerna
Pada tanggal : 20 Juli 2019
Mengesahkan,
Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan
2
NIP. 19640629 199003 1 002 NIP. 19740706 200701 2 014
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Alhamdulillahi
penyusunan diktat ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ’ala Muhammad
wa ’ala aliMuhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
pada mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) dan juga untuk memenui pesyaratan PAK .
Dalam pembuatan diktat ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
modul ini.
1. Drs. Parman, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal
2. Deker Raharjo, S.Pd selaku pembimbing dalam penyusunan diktat pembelajaran ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan diktat Pembelajaran ini.
3
· Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta dan semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan bantuan
serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti belajar kelompok maupun
dalam menyelesaikan diktat Pembelajaran ini. Akhirnya penulis berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Maofur Rojihi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................... 2
4
A. Estimasi Biaya Kasar .................................................................................. 35
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 39
B. Harapan ....................................................................................................... 40
BAB I
konstruksi dan semua pihak yang terlibat. Definisi estimasi biaya menurut National
kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas
yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu. Karena itu, estimasi
biaya sangat bergantung pada ketersediaan informasi detail mengenai proyek dalam
tahapan proyek ketika estimasi tersebut dilakukan. Estimasi dibutuhkan pada saat
5
proses perencanaan, disaat keputusan-keputusan preliminary mengenai proyek harus
juga dibutuhkan pada tahap development proyek baik dalam proses desain maupun
pembangunan (Shottlander, 2006, dalam Kesturi, 2012). Perkiraan biaya atau estimasi
biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang
tersedia pada waktu itu (Soeharto, 1997 dalam Sudiarta, 2011). Skema harga satuan
pekerjaan, yang dipengaruhi oleh faktor bahan/material, upah tenaga kerja dan
Dalam prosesnya, tiap-tiap kategori estimasi harus secara hati-hati dipersiapkan dari
tingkat estimasi konseptual sampai pada estimasi detail untuk memperoleh keakuratan
sesuai dengan perubahan proyek, dari perencanaan, desain hingga estimasi akhir pada
saat penyelesaian proyek. Hal ini bisa diprediksi dari estimasi konseptual yang akan
membentuk batasan, dengan tingkat keakuratannya relatif luas terhadap nilai kontrak
proyek konstruksi, karena tidak semua gambaran desain dan detail disebutkan selama
merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek tersebut.
Pengembangan dari hal tersebut diantaranya adalah fungsi dari estimasi biaya,
anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut (Chandra, et al.,
2003). Estimasi biaya konstruksi memberikan indikasi utama yang spesifik dari total
biaya proyek konstruksi. Estimasi biaya (cost estimate) digunakan untuk mencapai
suatu harga kontrak sesuai persetujuan antara pemilik proyek dengan kontraktor,
6
Biaya yang diperlukan untuk suatu proyek dapat mencapai jumlah yang sangat
besar dan tertanam dalam kurun waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu
dilakukan identifikasi biaya proyek dengan tahapan perencanaan biaya proyek sebagai
2. Tahapan desain konstruksi, biaya proyek dihitung secara agak detail berdasarkan
3. Tahapan pelelangan, biaya proyek dihitung oleh beberapa kontraktor agar didapat
penawaran terbaik, berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar kerja yang cukup
4. Tahapan pelaksanaan, biaya proyek pada tahapan ini dihitung lebih detail
dengan ketelitian yang lebih tinggi. Untuk menentukan biaya suatu unit
memerlukan analisis detail dan kompilasi dokumen penawaran dan lainnya. Estimasi
dalam estimasi biaya tergantung pada keahlian dan kerajinan estimator dalam
mengikuti seluruh proses pekerjaan dan sesuai dengan infomasi terbaru. Proses
analisis biaya konstruksi adalah suatu proses untuk mengestimasi biaya langsung
yang secara umum digunakan sebagai dasar penawaran. Salah satu metoda yang
secara detail harga satuan pekerjaan berdasarkan nilai indeks atau koefisien untuk
7
analisis biaya bahan dan upah kerja. Saat ini para estimator di Indonesia masih
banyak mengacu pada BOW (Burgerlijke Open bare Werken) yang ditetapkan
Indonesia (SNI), meskipun belum mencakup seluruh jenis pekerjaan. Pada kedua
acuan tersebut yang dicantumkan adalah nilai-nilai indeks atau koefisien yang
didefinisikan sebagai faktor pengali pada perhitungan biaya bahan dan upah ketja
tukang pada setiap satuan jenis pekerjaan. Metoda ini dapat dilakukan apabila
rencana gambar teknis dan persyaratan teknis telah tersedia sehingga volume
sarna. Hal ini sangat membatasi para estimator apabila harus memperhitungkan
berbagai faktor resiko yang berbeda pada setiap daerah. Resiko ketidak-seragaman
teknis lainnya yang mempengaruhi pemilihan metoda konstruksi dan lain sebagainya
adalah merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan pada estimasi biaya
penawaran. Faktor resiko tersebut yang menyebabkan nilai indeks juga berbeda.
Padahal nilai indeks yang tercantum dalam SNI maupun BOW masih menganut nilai
tunggal. Perbedaan-perbedaan inilah yang selanjutnya akan dikaji lebih dalam dalam
studi ini. Atas dasar inilah yang menjadi pertimbangan mengapa pengkajian indeks
biaya perlu dilakukan. Hal ini penting untuk dipelajari guna untuk melihat
8
Hal lain yang perlu dipelajari pula dalam kegiatan ini adalah pengaruh
produktivitas kerja dari para tukang yang melakukan pekerjaan sama yang berulang.
Hal ini sangat penting mengingat bahwa efisiensi pekerjaan juga dipengaruhi dengan
pekerjaan pada waktu pertama kali pekerjaan dilakukan akan berbeda dengan
pelaksanaan yang kedua dan seterusnya. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi
jumlah biaya konstruksi yang diperlukan apabila tingkat ketrampilan tukang dan
Selain kedua hal tersebut diatas, juga perlu dikaji produktivitas kerja yang
pada konstruksi bangunan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah
kendala teknis dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diukur faktor pengaruh
Rencana Anggaran Biaya ini berada pada proposal biaya di luar proposal teknis
juga RAB merupakan perkiraan yang dibuat sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik
1. Pemilik (owner)
Adalah pihak yang berada dalam posisi pemberi tugas, pihak inilah yang
owner yaitu:
o Memiliki tanah
o Memiliki dana/modal
9
o Memiliki surat keputusan otoritas
2. Honororium perencana
3. Honororium direksi
7. Menandatangani kontrak
b) untuk membangun.
2. Konsultan
10
Adalah pihak yang berada pada posisi penerima tugas perencanaan, oleh
karena itu pihak ini harus ahli dalam hal perencanaan bangunan, syarat sebagai
konsultan:
Ada beberapa kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang konsultan dalam
dan pengawas.
ketentuan/perjanjian.
pemilik.
3. Kontraktor
Adalah pihak yang juga sebagai penerima tugas dari principal tapi dalam hal
a. Memiliki modal
11
b. Memiliki tenaga ahli
c. Memiliki peralatan
pelelangan.
c. Sebagai dasar dalam negosiasi dengan sub kontraktor yang akan ikut
untuk membangun proyek karena memiliki fungsi dengan spektrum yang amat
biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan investasi.
12
seberapa jauh kecakapannya membuat perkiraan biaya, bila penawaran harga
angka tersebut diajukan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik
1) Konsultan Perencana
Adalah suatu bentuk badan usaha atau perorangan yang bergerak dan menjalankan
a) Perencanaan umum
b) Jasa survey
c) Study kelayakan
d) Perencanaan teknik
e) Pengawasan
f) Manajemen
g) Penelitian
2) Kontraktor (pemborong)
13
Keterkaitan antara Konsultan dengan Kontraktor adalah :
dalam hal perencanaan yang dibuat konsultan dan mewujudkan fisiknya oleh
mendapatkan haknya dari principal yaitu honorium yang sesuai dengan ketentuannya.
D. Dokumen Proyek
Dalam pembangunan suatu proyek, perlu adanya suatu aturan main/hukum yang
pelaksanaan proyek.
Fungsi Dokumen Pelaksanaan Proyek bagi para pihak yang terlibat dalam suatu
Sebagai acuan bagi Pemilik Proyek didalam hal melaksanakan semua Tugas dan
● Mengenakan denda
14
2) Bagi Kontraktor / Supllier
ditetapkan
Sebagai acuan bagi Konsultan dalam membantu Pemilik Proyek didalam hal
1. Dokumen Lelang
a. Gambar Lelang
15
Gambar design Konsultan Perencana yg dipakai sebagai acuan didalam proses
b. Spesifikasi Teknis
c. Spesifikasi Umum
dalam pelaksanaan kontrak bagi para pihak ( Pihak Penerima Tugas dan Pemberi
Tugas).
d. Bill of Quantity
Uraian singkat pekerjaan yg akan dilaksanakan yang biasanya berupa tabel yang
berisi item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume / quantitas, harga satuan dan
total harga termasuk perhitungan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) & pajak lain
yang berlaku.
Pemilik Proyek dan Wakil-wakil peserta lelang. Ada beberapa hal utama dalam
16
Rapat Penjelasan Lelang (RPL) yang harus dijelaskan kepada peserta lelang
yaitu :
o Metode Pelelangan
penawaran.
o Metode evaluasi
yang lain.
3) Peninjauan Lapangan.
baik secara tertulis maupun dalam bentuk gambar dan bersifat mengikat
17
f. Addendum Dokumen Lelang ( Bilamana ada ).
umum dan Bill of Quantity yang sudah diserahkan kepada Peserta Lelang pada
2. Dokumen Kontrak
Adalah Surat Perintah Kerja ( SPK ) yang diberikan oleh Pemilik Proyek /
18
Pada garis besarnya SPK berisi :
o Cara pembayaran
Catatan :
penyerahannya.
mengenai kelaikan.
o Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak
memenuhi kewajibannya
19
o Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak
c) Gambar Kontrak.
Gambar lelang dan Addendum gambar lelang yang disahkan sebagai dasar
perikatan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor dan juga sebagai
3. Dokumen Lapangan
Adalah gambar detail pelaksnaan yang harus dibuat oleh kontraktor sebelum
biaya.
diketahui oleh Konsultan Perencana serta Pemilik Proyek atas material yang
e. Master Schedule
Adalah grafik hubungan antara waktu dan bobot pekerjaan yang berfungsi
f. Program K-3
g. As Build Drawing
dilapangan.
h. Construction Drawing
21
BAB II
Biaya konstruksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu proyek.
secara tunai agar dapat menekan biaya, namun harus membayar bunga
pinjaman
b. Tidak meminjam uang, namun menggunakan kebijakan kredit barang atau jasa
yang diperlukan. Dengan menggunakan cara ini akan dapat menghindari bunga
pinjaman, namun harga yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan cara tunai.
22
Perhitungan biaya proyek sangat penting dilakukan dalam mengendalikan sumber
daya yang ada mengingat sumber daya yang ada semakin terbatas. Untuk itu, peran
seorang cost engineer ada dua yaitu, memperkirakan biaya proyek dan mengendalikan
(mengontrol) realisasi biaya sesuai dengan batasan-batasan yang ada pada estimasi.
Biaya konstruksi dibagi menjadi 2, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
A. Biaya langsung
Biaya langsung merupakan seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan fisik
proyek, yaitu meliputi seluruh biaya dari kegiatan yang dilakukan diproyek (dari
yang diperlukan oleh proyek tersebut. Biaya langsung dapat dihitung dengan
mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Biaya langsung ini
juga biasa disebut dengan biaya tidak tetap (variable cost), karena sifat biaya ini
tipa bulannya jumlahnya tidak tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan kemajuan
pekerjaan. Secara garis besar, biaya langsung pada proyek konstruksi sesuai
dengan definisi di atas dibagi menjadi lima (Asiyanto, 2005) Biaya bahan/
material, Biaya upah kerja (tenaga), Biaya alat, Biaya subkontraktor, Biaya lain-
lain
• Biaya material
Biaya material adalah biaya pembelian material, hingga material tersebut tiba
diperoleh biaya tersebut, maka harus diketahui harga pembelian material dan
23
Estimasi komponen tenaga kerja merupakan aspek paling sulit dari keseluruhan
• Biaya peralatan
Biaya lain-lain biasanya relatif kecil, tetapi bila jumlahnya cukup berarti untuk
• Dan seterusnya
Biaya tidak langsung merupakan seluruh biaya yang terkait secara tidak langsung,
yang dibebankan kepada proyek. Biaya ini biasanya terjadi diluar proyek namun
harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Biaya ini meliputi
antara lain biaya pemasaran, biaya overhead di kantor pusat/ cabang (bukan
overhead kantor proyek), pajak (tax), biaya resiko (biaya tak terduga) dan
keuntungan kontraktor.
seluruh jumlah pembiayaan. Nilainya dapat berkisar 8%-12%, yang mana sangat
24
motivasi pemikiran pantas tidaknya untuk mendapatkannya. Pada prinsipnya
kesulitan yang akan dihadapi dan sering kali tidak nampak nyata. Sebagai contoh,
Biaya tidak langsung ini tiap bulan besarnya relatif tetap dibanding biaya
langsung, oleh karena itu juga sering disebut dengan biaya tetap (fix cost). Biaya
sedang dalam pelaksanaan. Oleh karena itu setiap menghitung biaya proyek selalu
biaya langsung proyeknya. Biaya ini walaupun sifatnya tetap, tetapi tetap harus
• Biaya overhead
dengan biaya bahan, peralatan, dan tenaga kerja. Biaya overhead umumnya
- Biaya umum
Biaya umum atau lazim disebut overhead cost adalah gaji personil tetap
kantor pusat dan lapangan; pengeluaran kantor pusat seperti sewa kantor
25
habis pakai. Biaya overhead umum ini dapat diambil dari keuntungan
- Biaya proyek
sanitasi, dan sebagainya; jalan kerja dan parkir, batas perlindungan dan
pagar di lapangan.
• Contingency
Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk
naiknya muka air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainy. Pada
umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total
berikut :
- Akibat kesalahan
26
Bagan Alur Tahapan Proyek Konstruksi Terkait Dengan Estimasi Biaya
Dari bagan alur tersebut, dijelaskan jenis cost 1,2 dan 3 yaitu :
• Cost 3 : adalah biaya proyek secara detail yang bersifat definitif (Nilai
kontrak), yaitu pertemuan angka antara Owner estimate dan Bid price
kontraktor
mungkin terjadi dari suatu proyek dengan ruang lingkup yang sudah diberikan,
di mana proyek harus diselesaikan di lokasi yang telah ditentukan dan waktu
27
biaya ialah pekerjaan analisa biaya yang menyangkut pengkajian biaya
menyusun cost.
Di dalam dunia konstruksi, estimasi biaya adalah bagian yang sangant penting.
finding kepada institusi finansial. Selain itu estimasi biaya digunakan oleh
proyek berlanjut, estimasi juga dibuat untuk menghitung actual budget yang
mana akan digunakan sebagai salah satu management tool proyek. Sebagai
tambahan, fungsi estimasi biaya dalam dunia konstruksi, menurut Pratt, ialah:
berjalan.
menjamin bahwa pekerjaan akan terlaksana dengan tepat dan kontraktor dapat
mengetahui alur dan proses proyek secara spesifik, untuk mempersiapkan tipe
estimasi yang akan dilakukan secara tepat. Langkah berikut ialah mengerti
28
bagaimana proses proyek yang akan dibangun atau metode pembangunannya.
konstruksi, lalu start-up dan close-up. Hal tersebut ialah kunci dari estimasi
menganalisa rencana proyek yang minim akan informasi dan data. Tingkat
akurasi dalam estimasi biaya merupakan hal yang penting terutama pada tahap
atau perhitungan yang bervariasi terhadap nilai aktual yang terjadi. Akurasi
dari suatu estimasi merupakan suatu indikasi dari tingkatan perkiraan biaya
terhadap realisasi biaya proyek yang dikeluarkan pada saat proyek selesai.
Estimasi biaya dilakukan beberapa kali selama perencanaan maupun saat proyek
estimasi tahap berikutnya. Pada tahap pertama, estimasi biaya dipergunakan untuk
29
mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau
spektrum yang amat luas dalam merencanakan dan mengendalikan sumber daya
Estimasi pada tahap ini hanya berdasar pada informasi atau parameter yang
serta kegunaan bangunan. Pada estimasi tahap konseptual ini, owner harus
terdefinisi secara jelas, suatu estimasi untuk studi kelayakan dapat disiapkan.
Item-item utama yang dibutuhkan dapat dicari biayanya dan menjadi input bagi
Contohnya kuantitas baja dalam ton, super struktur menggunakan baja atau
beton. Suatu estimasi dengan tingkat akurasi ±5 sampai dengan 10% dapat
30
Ini merupakan perhitungan biaya berdasarkan set lengkap dari dokumen
historis atau dengan mendata pekerja serta pekerjaan dan menghitung biaya
±5%.
Estimasi ini dilakukan pada saat proyek telah berjalan yang diakibatkan oleh
BAB III
31
o Jenis kontruksi (berat atau ringan)
o Lokasi bangunan
Untuk menghitung anggaran biaya terlebih dahulu perlu disiapkan bahan-bahan yang
yang akan dipakai sebagai dasar perhitungan untuk menentukan harga satuan
pekerjaan. Yang dimaksud dengan ukuran pokok dalam penulisan disini adalah untuk
bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m2, luas
Perkiraan harga satuan yang digunakan baik untuk perhitungan luas lantai, maupun
o Jenis Kontruksi yang meliputi : berat atau ringan dari kontruksi, gedung
Untuk menentukan
32
Ukuran tinggi gedung dihitung dari tenggah-tengah kedalaman fondasi (separuh
tinggi pondasi dari alas pondasi sampai lantai) dengan tengah-tengah jarak antara
talang atau tritisan dan puncak bangunan. Ruang bawah (basement) dihitung penuh.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan anggaran biaya teliti, antara lain :
menghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga tersebut
untuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti, rinci dan
Semua bahan untuk menyusun anggaran biaya teliti supaya dikumpulkan dan diatur
dengan rapi.
yang tercantum dalam peraturan dan syarat-syarat atau bestek, berita acara
atau risalah penjelasan pekerjaan harus selalu dicocokan satu sama lain.
c. Menentukan sistim yang tepat dan teratur yang akan dipakai dalam
33
perhitungan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
34
Sebagai upaya mengetahui proses perkembangan pembelajaran
sebagaimana yang dimaksud dalam diktat ini, kegiatan ini juga harus
siapkan instrumen soal yang disajikan dalam poin soal. Adapun maksud
lebih dariseluruh soal evaluasi, maka bagi pembaca berarti sudah dapat
B. Harapan
Diktat ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran Estimasi Biaya Konstruksi,
35
pembaca. Maka untuk melengkapi pengetahuan, pembaca harus membaca
Semoga modul ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai salah satu
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Bakhtiar. Buku Rencana dan Estimate Real of Cost. Penerbit Bumi Aksara.
36
Kesturi,L. 2012. Estimasi Biaya Tahap Konseptual Pada Konstruksi Gedung
Perkantoran Dengan Metode Artificial Neural Network. Universitas
Indonesia.
Maddepungeng,A & dkk. 2016. Estimasi Biaya Pada Proyek Perumahan (Study
Kasus Proyek Pembangunan Citra Serang Residence. Jurnal Fondasi.
5(1): 79-86.
Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 28 Tahun 2016.
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
37