Anda di halaman 1dari 9

K3 ( Keselamatan dan Kesehatan

Kerja ) Juru Gambar Arsitektur

Perilaku kerja seorang Juru Gambar Arsitektur meliputi bagaimana menjaga


kebersihan dan kerapihan kerja, bagaimana karyawan mengenakan pakaian diwaktu
kerja, apakah perlu mengenakan pelindung badan, bagaimana cara penggunaan
peralatan/perlengkapan K3 serta bagaimana perilaku yang patut dan santun dan
syarat bagaimana perilaku pada waktu menggunakan komputer.

Lingkungan kerja adalah suatu areal atau tempat kerja dan sekelilingnya beserta
segala fasilitas yang mendukung proses bekerja. Beberapa hal yang harus
diperhatikan berkaitan dengan lingkungan/tempat kerja dalam rangka terjaminnya
keselamatan dan kesehatan kerja antara lain:

1. Syarat-Syarat Umum Tempat Kerja 


a. Terhindar dari kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan.
b. Terhindar dari kemungkinan bahaya keracunan, penularan penyakit yang
disebabkan oleh proses jalannya pekerjaan.
c. Kebersihan dan ketertiban lingkungan terjaga
d. Mempunyai penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan
pekerjaan.
e. Mempunyai suhu yang baik dan ventilasi yang cukup sehingga peredaran udara
cukup baik.
f. Terhindar dari gangguan debu, gas, uap dan bau-bauan yang tidak mengenakkan.
2. Syarat-Syarat Umum Lingkungan Sekitar Tempat Kerja 
a. Halaman harus bersih, teratur, dan tidak becek serta cukup luas untuk
kemungkinan perluasan.
b. Jalan halaman tidak berdebu.
c. Aliran air dalam saluran air cukup lancar sehingga terjaga kebersihannya dan
tidak ada genangan air.
d. Sampah dikelola dengan baik tanpa adanya tumpukan sampah ditempat kerja
yang mengganggu kebersihan dan kesehatan.
e. Tempat buangan/tumpukan sampah dijaga untuk tidak menimbulkan sarang lalat
atau binatang serangga lainnya.
f. Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang
sesuai dengan standar dan pedoman teknis.
g. Terdapat pengendalian atas tempat-tempat dengan pembatasan izin masuk.

3. Syarat-Syarat Umum Ruang Tempat Kerja 


a. Konstruksi bangunan gedung harus kuat dan cukup aman dari bahaya kebakaran.
b. Tangga harus cukup kuat, aman dan tidak licin.
c. Kebersihan ruangan termasuk dinding, lantai dan atap harus selalu dijaga.

4. Ketentuan  teknis tempat kerja dan peralatan


a. Pintu Masuk dan Keluar
1) Pintu Masuk dan Keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.
2) Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.

b. Lampu / Penerangan
1) Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-alat penerangan
buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh tempat kerja, termasuk
pada gang-gang.
2) Lampu-lampu buatan harus aman, dan terang,
3) Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah bahaya
apabila lampu mati/pecah.

c. Ventilasi
1) Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk mendapat
udara segar.
2) Jika perlu untuk mencegah bahaya terhadap kesehatan dari udara yang dikotori
oleh debu, gas-gas atau dari sebab-sebab lain; harus dibuatkan vertilasi untuk
pembuangan udara kotor.
3) Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang berbahaya,
tenaga kerja harus dasediakan alat pelindung diri untuk mencegah bahaya-bahaya
tersebut di atas.

d. Kebersihan
1) Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke
tempat yang aman.
2) Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan,
3) Peralatan dan benda-benda kecil tidak boleh dibiarkan karena benda-benda
tersebut dapat menyebabkan kecelakaan, misalnya membuat orang jatuh atau
tersandung (terantuk).
4) Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat
kerja.
5) Tempat-tempat kerja dan gang-gang(passageways) yang licin karena oli atau
sebab lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.
6) Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan
pada tempat penyimpan semula.

5. Persyaratan pencahayaan ruang komputer.


Pencahayaan   ruang   komputer   harus   memungkinkan   orang   bekerja   dengan 
enak   dan   mata   tidak   mudah   lelah.   Pekerjaan dengan   tingkat   ketelitian 
dan   kecermatan   seperti   di   ruang   komputer   dibutuhkan   intensitas   nilai 
pencahayaan   40   sampai dengan   80   foot   candles,   pada   bidang   30   inci 
dari  lantai.   Untuk   daerah   penempatan   Visual   display   units,   intensitan   nilai
pencahayaan sebaiknya tidak lebih dari 50 foot candles, sedangkan penempatan
konsole dan panel kontrol harus dihindarkan dari sinar matahari langsung.
Tata letak ruang komputer. Pada butirbutir sebelumnya telah dibahas berbagai
pertimbangan dalam perencanaan maupun pemilihan ruang komputer, yang
meliputi  sifat pelayanan,   keamanan   ruang, persyaratan   kondisi   ruang   dan 
aliran   garapan   yang   direncanakan   atauditentukan.

Berdasarkan pertimbanganpertimbangan yang telah ditentukan, ruang komputer


sebaiknya memenuhi:
a. Pemilihan material untuk pembuatan ruang dianjurkan memenuhi ketentuan
ketahanan terhadap api, berdasarkan standar NEPA.
b. Dinding dan plafon mampu menyerap suara yang ditimbulkan dalam ruang, dan
menahan suara serta panas dari luarruangan.
c. Jauh dari daerah atau vents pelepas panas dan asap.
d. Jauh dari daerah kegiatan mesin pres atau sejenisnya yang menimbulkan sumber
getar.
e. Tidak langsung dibawah lantai yang banyak tandon air atau kegiatan yang
menggunakan banyak air.
f. Tidak terletak di bawah lantai yang airnya tidak bisa dikontrol dengan baik.
g. Jauh dari pusat pembangkit medan listrik dan medan magnet, seperti gardu induk,
gardu transformator, saklar pemutus beban listrik besar, saluran listrik berdaya besar
dengan kawat telanjang, motormotor listrik.
h. Jauh dari daerah untuk kegiatan proses kimia, seperti pembuatan printed dengan
proses etching.
i. Jauh proses material yang menimbulkan debu atau asap.

Disamping itu, sebagai bagian dari Instalansi Komputer, ruang komputer dalam
pengaturannya harus menunjukkan kesatuan dengan ruang-ruang lain, seperti:
a. Ruang petugas perawat teknis.
b. Ruang penyimpan pita dan cakram magnetis.
c. Ruang penyiapan data.
d. Kantor bagian pemrograman (Programmer Office).
Hal   lain   yang   perlu   dipikirkan   dan   direalisasi   dalam   memilih   ruang 
komputer   adalah   letaknya   harus   sedemikian   rupa sehingga   hanya 
orangorang   yang   berkepentingan   dan   erat   kaitannya   dengan   pemrosesan 
data   yang   dapat   dan   mudah mencapai ruang komputer.
6. Persyaratan teknis ruang komputer. 
Syarat teknis ruang komputer tidak lepas dari sifat amannya ruang terhadap
gangguangangguan, yaitu :
a. Terjaminnya nilai temperatur ruang.
b. Terjaminnya nilai kelembaban ruang.
c. Bebas debu.
d. Bebas pengaruh medan magnet dan listrik.
e. Bebas getaran.
f. Bebas asap.
g. Bebas dari gasgas tertentuh.Bebas zat kimia.
h. Terjaminnya nilai pencahayaan.
i. Akustik ruang.

7. Kebersihan dan Kerapihan Kerja


Apabila lingkungan kerja kita bersih dan rapi maka dapat dicegah terjadinya
kecelakaan kerja dan lingkungan kantor dan karyawannya menjadi lebih sehat.
Kebersihan dan kerapihan tidak hanya di kantor saja, tetapi juga di fasilitas umum.

Berikut adalah prosedur K3 berupa Instruksi Kerja untuk :


a. Fasilitas umum (welfare)
1) Membuat denah lokasi tempat-tempat fasilitas umum yang tersedia dipasang
ditempat-tempat yang strategis dan diberi identifikasi agar mudah diketahui oleh
pekerja.
2) Semua tempat kerja harus disediakan toilet yang cukup, temapat duduk untuk
beristirahat para pekerja yang memadai dan tempat makan yang memadai.
3) Toilet yang tersedia harus terjaga kebersihannya, serta diberikan penerangan
yang cukup.
4) Menyediakan bak air bersih/wash basin dengan ukuran yang cukup untuk cuci
tangan dan dijaga kebersihannya.
5) Menyediakan air minum dan gelas serta menjaga kebersihannya.
6) Menyediakan tempat ganti pakaian dan menyimpan pakaian, dan dijaga
keamanan dan kebersihannya.
7) Menyediakan tempat untuk beribadah dan dilengkapi dengan sarana
yangdibutuhkan, serta dijaga kebersihannya.
8) Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi atau lubang angin yang cukup
untuk sirkulasi udara sehingga dapat mengurangi terhadap bahaya debu, uap, asap
dan bahaya lainnya.
9) Memasang rambu/tanda peringatan misalnya “Jagalah Kebersihan”.
10) Menyediakan tempat untuk merokok bagi pekerja yang merokok dan
ditempatkan terpisah dengan tempat umum lainnya.
11) Semua pekerja dapat dengan mudah dan aman menggunakan fasilitas umum
yang disediakan.
12) Kebersihan, kerapihan dan ketertiban merupakan tanggung jawab bagi semua
personil yang memanfaatkan tempat umum tersebut.

b. Kebersihan dan kerapihan kerja (house keeping)


1) Tempat kerja, tangga kerja, lorong-lorong tempat orang bekerja atau sering dilalui,
harus diberikan penerangan yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
2) Semua tempat kerja harus mempunyai ventilasi atau lubang angin yang cukup
sehingga dapat mengurangi terhadap bahaya, pengap, ruangan panas, debu, uap,
asap dan bahaya lainnya.
3) Menunjuk petugas kebersihan, yang bertugas melakukan inspeksi terhadap
kebersihan di semua lokasi pekerjaan dan bila menemukan tumpukan sampah yang
tidak pada tempatnya segera melaporkan kepada pelaksana terkait serta
menyingkirkan sampah tersebut ke tempat yang telah disediakan.
4) Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga dan dipelihara sehingga
bahan-bahan yang berserakan, sampah, alat-alat kerja tidak merintangi atau
menimbulkan celaka.
5) Menyediakan tempat sampah yang cukup sesuai kebutuhan di semua tempat
kerja dan setelah tempat sampah tersebut penuh maka segera dibuang ke tempat
sampah dengan ukuran lebih besar yang mampu menampung semua sampah dari
kotak sampah dan ditempatkan di luar tempat kerja serta mudah dijangkau oleh
petugas kebersihan dan jaraknya cukup jauh dari tempat kerja.
6) Sampah yang menimbulkan bau atau berasal dari bahan organic, segera
disingkirkan.
7) Petugas kebersihan harus memakai alat pelindung diri yang sesuai seperti
masker penutup hidung, sarung tangan dari bahan karet, sepatu bot dan helm.
8) Menjaga dan memelihara semua peralatan, bahan-bahan, bangunan dalam
keadaan bersih dan tertib.
9) Sebelum meninggalkan pekerjaan, alat-alat kerja harus dibersihkan dan disimpan
dengan baik, kotoran dan bahan-bahan sisa harus dibuang atau dikumpulkan di
tempat yang telah disediakan serta lokasi pekerjaan sebelum ditinggalkan harus
dalam kondisi bersih dan tertib.
10) Peralatan yang tajam dan runcing harus disimpan dengan baik dan tidak
diperbolehkan meninggalkan alat-alat dalam posisi tergeletak sembarangan karena
dapat menimbulkan bahaya.
11) Tempat-tempat kerja yang licin yang disebabkan oleh air, minyak atau zatzat
lainnya harus dibersihkan segera.
12) Kain bekas, kertas, sampah dan  lain-lain segera dibuang dan tidak boleh
dibiarkan menumpuk.
13) Semua personil dan pekerja diwajibkan untuk menyingkirkan paku yang
berserakan, kawat yang menonjol, potongan logam yang tajam dan bahan lainnya
yang membahayakan dari tempat kerja.
14) Memasang tanda peringatan misalnya “Jagalah Kebersihan”.
15) Kebersihan, kerapihan dan ketertiban merupakan tanggung jawab semua
personil dan dilakukan secara terus menerus atau berkelanjutan.

Prosedur Perilaku yang Baik dan Syarat Ergonomic Penggunaan Komputer


Apabila kita bekerja di dalam suatu kantor, adalah seharusnya kita berperilaku baik
dalam arti tidak merokok, tidak meminum alkohol dan tidak menggunakan obat
terlarang. Perilaku yang tidak baik tersebut tidak hanya membahayakan diri sendiri,
tetapi juga akan membahayakan orang lain di sekitarnya.

Seorang juru gambar arsitektur bekerja di ruangan kantor dengan menggunakan


peralatan computer. Untuk menjaga kesehatan karyawan yang bersangkutan maka
prosedur K3 untuk ergonomi penggunaan computer perlu diperhatikan dan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.

Berikut prosedur K3 berupa Instruksi Kerja untuk :


a. Larangan merokok, alkohol dan obat terlarang.
1) Asap tembakau adalah hazard yang signifikan bagi perokok maupun orang
disekitarnya yang tidak merokok.
2) Melarang semua pekerja untuk tidak merokok di seluruh tempat kerja, tempat
umum, di ruang rapat, di semua tempat ataupun kendaraan yang digunakan untuk
operasi perusahaan kecuali di tempat yang telah ditentukan.
3) Merokok hanya diperbolehkan pada tempat yang disediakan untuk hal tersebut.
4) Pada area diperbolehkan merokok, harus tertutup dan disediakan exhause van
serta tempat mematikan rokok berupa kotak pasir.
5) Dipasang  larangan merokok di seluruh area kerja dan dilarang membawa korek
api di lokasi pekerjaan.
6) Sebelum memasuki tempat kerja, rokok harus dimatikan dan dianjurkan
berkumur.
7) Merokok tetap dilarang pada ruangan ber-AC walaupun tidak terdapat larangan
merokok.
8) Dimanapun di area kerja, dilarang untuk minum alcohol serta menggunakan obat-
obatan terlarang.
9) Pekerja yang ketahuan mabuk harus dikeluarkan dari area kerja, dan dilarang
untuk memasuki area kerja.
10) Penggunaan obat-obatan terlarang dilarang diarea kerja, jika terbukti
menggunakan harus segera dikeluarkan dari area kerja.

b. Ergonomi penggunaan komputer.


1) Ketinggian kursi harus diatur sedemikian rupa sehingga kedudukan kaku
membentuk sudut 90 derajat, sehingga tekanan pada bawah paha merata.
2) Atur sandaran punggung dengan menaik-turunkan sandaran punggung untuk
menopang daerah lumbar dengan kuat.
3) Atur sandaran punggung dengan memaju-mundurkan sandaran sampai
mendukung punggung dengan senyaman mungkin.
4) Atur ketinggian meja kerja sehingga siku tangan bersudut 90 derajat terhadap
permukaan meja.
5) Atur dan sesuaikan jarak monitor terhadap mata operator (450-500) millimeter
atau pada jarak satu tangan.
6) Letakkan monitor lurus di depan operator, agar operator tidak perlu menengok
pada saat mengoperasikan computer.
7) Atur ketinggian layar monitor sehingga sudut penglihatan berkisar antara 1020
derajat.
8) Atur posisi permukaan layar monitor sehingga selalu membentuk sudut 90 derajat
terhadap garis penglihatan.
9) Atur agar layar monitor dan cahaya tidak menimbulkan refleksi yang
mengakibatkan mata lelah.
10) Atur penempatan barang-barang atau kertas baca terletak pada posisi yang
mungkin diraih.
11) Mouse diletakkan dekat dengan keyboard dengan jarak jangkau yang cukup
tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat.
12) Setiap bekerja dengan layar monitor untuk waktu 30 menit atau setengah jam
perlu istirahat untuk peregangan selama 1 menit.
13) Setiap bekerja dengan layar monitor untuk terus menerus dalam waktu satu jam
perlu istirahat selama 10 menit dengan melihat tempat yang jauh.
14) Hindari glare atau silau dengan memasang computer tidak secara langsung
menghadap jendela atau sinar lampu atau memasang tirai pada jendela dan lampu.
15) Debu yang menempel pada monitor juga dapat memantulkan cahaya dan
menyebabkan silau, maka permukaan layar harus rutin dibersihkan.

c. Mengatur posisi duduk.


Penempatan   kursi,   meja   mouse,   keyboard,   dan   layar   komputer   yang 
benar   akan   membantu   membuat   perubahan   dalammencegah resiko
gangguan kesehatan.
1) Area komputer. Biarkan   area   komputer   di   ruangan   teratur.   Alatalat   yang 
sering   digunakan   sebaiknya   dekat sehingga   mudah menjangkaunya.hindari
menyimpan sesuatu dibawah meja yang dapat mengganggu posisi kaki.
2) Duduk dengan posisi yang baik.
3) Ketika duduk, tempatkan pantat tepat dikursi. Duduk tegap dan cobalah untuk
menjaga pinggul, bahu dan telinga dalamposisi lurus.
4) Kaki sebaiknya menyentuh lantai.jika kaki tidak menyentuh lantai, rendahkan kursi
atau gunakan sandaran kaki.
5) Posisi monitor. Monitor harus ditempatkan di mana bagian atas monitor berada
tepat di   mata dan langsung berhadapan. Jarak antara operator dengan monitor
kirakira 15 – 30 inch.
6) Istirahat dan ganti posisi. Jalanjalan sebentar dapat mengurangi stress dan
ketegangan pada otot dengan melentangkan badan membuat perbedaan yang
besar .

d. Usaha dalam mengurangi kelelahan mata, punggung dan leher dapat dilakukan
sebagai berikut:
1) Garis pandang dari mata harus tegak lurus pada monitor berjarak 50 cm.
2) Bagian belakang punggung belakang sandaran kursi harus keras, tapi berbantal
empuk, tegak posisi 90.
3) Lakukan gerakan untuk melemaskan otot. Istirahatlah sebentarsebentar tapi
sering.
4) Tinggalkan komputer sejenak dan lakukan refresing. Usahakan penerangan tidak
menyilaukan mata.
5) Tinggi atau letak monitor sesuai dengan arah pandang mata, agar mudah
melihatnya.
6) Perbanyaklah makan makanan yang mengandung vitamin A, seperti; wortel,
pisang dan sebagainya.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SEMOGA TETAP SEMANGAT DAN
SALAM KOMPETEN

Anda mungkin juga menyukai