Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK:

Bacalah ketentuan berikut sebelum mengerjakan soal:


1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu
jawaban saja yang dianggap paling benar
2. Tuliskan nama dan perusahaan Saudara

KERJAKANLAH SOAL-SOAL BERIKUT INI SESUAI PETUNJUK


Peraturan Perundang-undangan
1. Indonesia telah menyetujui ratifikasi Konvensi ILO No.120 tentang Hygiene
dalam perniagaan dan kantor kantor melalui :
a. Undang Undang No.3 Tahun 1969
b. Undang Undang No.1 Tahun 1970
c. Permenaker No.5 Tahun 2018
d. Permenaker No.13 Tahun 2011

2. Berikut ini adalah hak dan kewajiban tenaga kerja yang diatur dalam pasal
12 Undang-undang Nomor 1 tahun 1970,.......... kecuali :
a. Menjelaskan kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja
b. Meminta kepada pengurus untuk melaksanakan syarat K3
c. Memberikan keterangan secara benar apabila diminta oleh Pengawas
d. Memakai alat pelindung diri

3. Kewajiban memenuhi dan mentaati syarat keselamatan dan kesehatan kerja


yang telah ditetapkan berlaku untuk :
a. Tenaga kerja
b. Pengurus/pengusaha
c. Orang lain yang masuk ke lokasi kerja
d. Semua benar

4. Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha


kesehatan individu maupun usaha pribadi hidup manusia adalah pengertian
dari :
a. Sanitasi
b. Higiene
c. Welfare facility
d. Preventif exposure
5. Kebutuhan jumlah jamban/kakus untuk jumlah tenaga kerja dalam satu
waktu kerja dengan jumlah tenaga kerja 180 orang adalah:
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9

6. Kecukupan atas kebutuhan jamban dengan jumlah Tenaga Kerja dalam satu
waktu kerja dengan jumlah tenaga kerja 20 (dua puluh) sampai 199
(seratus sembilan puluh sembilan) orang dalam area konstruksi atau Tempat
Kerja sementara adalah:
a. 1 (satu) jamban;
b. 1 (satu) jamban dan 1 (satu) peturasan untuk setiap 30 (tiga puluh)
orang;
c. 1 (satu) jambandan 1 (satu) peturasan untuk setiap 40 (empat puluh)
orang.
d. 1 (satu) jambandan 1 (satu) peturasan untuk setiap 50 (lima puluh)
orang.

7. Penerapan Higiene dan Sanitasi dalam gedung paling sedikit memberikan


ruang gerak kepada tenaga kerja sebesar:
a. 2 (dua) meter persegi per orang
b. 10 (sepuluh) meter persegi per orang
c. 15 (lima belas) meter persegi per orang
d. Semua benar

8. Pemantauan Lingkungan Kerja dilakukan oleh petugas atau pihak yang


berkompeten dan berwenang dari dalam perusahaan atau dari luar
perusahaan, hal ini di atur dalam :
a. Undang undang no.13 tahun 2003
b. Permenakertrans No.13 tahun 2011
c. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012
d. Undang undang No.3 tahun1992
9. Yang termasuk dalam faktor bahaya fisika lingkungan kerja adalah:
a. Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra
Ungu (Ultra Violet), radiasi Medan Magnet Statis, tekanan udara dan
Pencahayaan
b. Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra
Ungu (Ultra Violet), psikologi
c. Biologi, Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Radiasi Ultra
Ungu (Ultra Violet), radiasi Medan Magnet Statis
d. Iklim Kerja, Kebisingan, Getaran, radiasi gelombang mikro, Ergonomi,
radiasi Medan Magnet Statis

10. Pengusaha dan/atau Pengurus wajib melaksanakan syarat-syarat K3


Lingkungan Kerja dengan cara melakukan:
a. pengendalian Faktor Fisika dan Faktor Kimia agar berada di bawah
NABdan pengendalian Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan Faktor
Psikologi Kerja agar memenuhi standar
b. penyediaan fasilitas Kebersihan dan sarana Higiene di Tempat Kerja yang
bersih dan sehat dan penyediaan personil K3 yang memiliki kompetensi
dan kewenangan K3 di bidang Lingkungan Kerja
c. mewujudkan Lingkungan Kerja yang aman, sehat, dan nyaman dalam
rangka mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
d. A dan B benar

11. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk persyaratan dalam penyediaan
sarana pencahayaan darurat adalah:
a. mempunyai intensitas pencahayaan yang cukup untuk melakukan
evakuasi dan/atau penyelamatan yang aman
b. dipasang pada lorong atau akses jalan masuk
c. terbuat dari bahan reflektif dan/atau memancarkan cahaya
d. bekerja secara otomatis

12. Pernyataan di bawah ini yang tidak sesuai potensi bahaya Faktor Ergonomi
adalah:
a. pengangkatan beban yang melebihi kapasitas kerja
b. desain alat kerja dan Tempat Kerja yang tidak sesuai dengan
antropometri Tenaga Kerja
c. postur tubuh yang tidak sesuai
d. cara kerja, posisi kerja, dan postur tubuh yang sesuai saat melakukan
pekerjaan

13. Pengendalian Lingkungan Kerja agar tingkat pajanan Faktor Fisika dan
Faktor Kimia berada di bawah NAB dapat dilakukan dengan hirarki
pengendalian sebagai berikut:
a. Eliminasi, penggunaan alat pelindung diri, administratif, rekayasa teknis
dan subtitusi
b. Subtitusi, eliminasi, administratif, rekayasa teknis dan penggunaan alat
pelindung diri
c. Eliminasi, subtitusi, rekayasa teknis, administratif dan penggunaan alat
pelindung diri
d. Penggunaan alat pelindung diri, Eliminasi, subtitusi, dan rekayasa teknis

14. Kualitas Udara Dalam Ruangan (KUDR) adalah:


a. kualitas udara di ruangan Tempat Kerja, yang dalam kondisi yang baik
yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara Tempat
Kerja, yang dapat menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai
pada gangguan kesehatan Tenaga Kerja
b. kualitas udara di ruangan Tempat Kerja, yang dalam kondisi yang buruk
yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara Tempat
Kerja, yang dapat menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai
pada gangguan kesehatan Tenaga Kerja
c. kualitas udara di ruangan Tempat Kerja, yang dalam kondisi yang buruk
yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara Tempat
Kerja, yang tidak menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai
pada gangguan kesehatan Tenaga Kerja
d. kualitas udara di ruangan Tempat Kerja, yang dalam kondisi yang baik
yang disebabkan oleh pencemaran atau kontaminasi udara Tempat
Kerja, yang tidak menimbulkan gangguan kenyamanan kerja sampai
pada gangguan kesehatan Tenaga Kerja
15. Suhu ruangan yang nyaman harus dipertahankan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a. Suhu Kering 220C – 260C (dua puluh enam derajat celsius) dengan
kelembaban 40%– 60%, perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi
5oC dan Kadar oksigen 19,5%-23,5% dari volume udara.
b. Suhu Kering 230C – 260C (dua puluh enam derajat celsius) dengan
kelembaban 40%– 60%, perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi
0,5oC dan Kadar oksigen 19%-23% dari volume udara.
c. Suhu Kering 230C – 260C (dua puluh enam derajat celsius) dengan
kelembaban 40%– 60%, perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi
5oC dan Kadar oksigen 19,5%-23,5% dari volume udara.
d. Suhu Kering 230C – 260C (dua puluh enam derajat celsius) dengan
kelembaban 50%– 70%, perbedaan suhu antar ruangan tidak melebihi
0,5oC dan Kadar oksigen 19%-23% dari volume udara.

16. Pernyataan tentang ruang udara (cubic space) yang benar adalah::
a. paling sedikit 10m3, tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai sampai daerah
langit-langit paling sedikit 3 meter dan tinggi ruangan yang lebih dari 4
meter tidak dapat dipakai untuk memperhitungkan ruang udara
b. paling sedikit 15m3, tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai sampai daerah
langit-langit paling sedikit 4 meter dan tinggi ruangan yang lebih dari 5
meter tidak dapat dipakai untuk memperhitungkan ruang udara
c. paling sedikit 10m3, tinggi Tempat Kerja diukur dari lantai sampai daerah
langit-langit paling sedikit 4 meter dan tinggi ruangan yang lebih dari 4
meter tidak dapat dipakai untuk memperhitungkan ruang udara
d. paling sedikit 10m3, sebaiknya 15m3

17. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja yang dilakukan oleh


Lembaga eksternal dari luar Tempat Kerja hanya dapat dilaksanakan oleh:
a. Ahli K3 Muda Lingkungan Kerja, Ahli K3 Madya Lingkungan Kerja dan
Ahli K3 Utama Lingkungan Kerja
b. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan, Direktorat Bina
Keselamatan dan Kesehatan Kerjabeserta Unit Pelaksana Teknis Bidang
K3, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang membidangi pelayanan
Pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
Menteri
c. Dinas Tenaga Kerja
d. Semua dapat melakukan

18. Parameter untuk standar kualitas udara dalam ruangan (KUDR) untuk
mikroorganisme adalah:
a. Jumlah Bakteri total 500 cfu/m3 dan jamur 1.000 cfu/m3
b. Jumlah Bakteri 50 cfu/m3 dan jamur 100 cfu/m3
c. Jumlah Bakteri 500 cfu/m3 dan jamur 100 cfu/m3
d. Semua salah

19. Berikut adalah upaya dalam ketatarumahtanggaan, KECUALI...


a. memisahkan alat, perkakas, dan bahan yang diperlukan atau digunakan
b. menata alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan posisi yang ditetapkan
c. menetapkan dan melaksanakan prosedur kebersihan, penempatan dan
penataan untuk alat, perkakas, dan bahan;
d. menyimpan alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan labelnya

20. Tempat Kerja untuk melakukan jenis pekerjaan administratif, pelayanan


umum dan fungsi manajerial harus memenuhi Kualitas udara dalam ruangan
(KUDR) yang sehat dan bersih, yang meliputi:
a. suhu, kelembaban, kadar oksigen dan kadar kontaminan udara
b. suhu, pencahayaan, ergonomi, psikologi
c. kelembaban, kadar oksigen, biologi
d. kadar kontaminan udara,psikologi dan biologi

Program Higiene Industri


21. Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memprediksi potensi bahaya dan risiko
di tempat kerja, ini merupakan tahap awal dalam proses penerapan higiene
industri di tempat kerja disebut dengan:
a. Antisipasi
b. Rekognisi
c. Evaluasi
d. Pengendalian
22. Dalam ruang lingkup higiene industri, dikenal istilah rekognisi, yang
maksudnya:
a. prediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja
b. mengenal bahaya lingkungan kerja yang berhubungan dengan
pekerjaandan pemahaman dari pengaruh atau akibatnya terhadap para
pekerja maupun masyarakat disekitarnya
c. menilai secara kuantitatif faktor bahaya lingkungan kerja
d. upaya yang dilakukan untuk menghilangkan atau setidaknya
mengurangi dampak bahaya akibat kegiatan oprasional di
perusahaan

23. Konsep dasar Program Higiene industri meliputi:


a. Eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik dan alat pelindung diri
b. Identifikasi, penilaian, analisis, evaluasi dan pengendalian resiko
c. Antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian
d. Semua salah

24. Metoda pengendalian bahaya umumnya berdasarkan prinsip dasar :


a. Menurunkan serendah mungkin kadar pencemaran
b. Memasang sejenis tirai/isolasi yang bisa memisahkan pekerja dan
lingkungan kerja tercemar
c. Melengkapi pekerja dengan APD yang sesuai
d. Semua benar

25. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 dan Peraturan Menteri Tenaga kerja
dan Transmigrasi Nomor 8/MEN/VII/2010 tentang alat pelindung diri
menyatakan bahwa:
a. pengurus wajib menyediakan alat pelindung diri bagi pekerja/buruh di
tempat kerja yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau
standar yang berlaku dan harus diberikan secara cuma-cuma.
b. pengurus wajib mengumumkan secara tertulis dan memasang rambu-
rambu mengenai kewajiban penggunaan APD di tempat kerja Melengkapi
pekerja dengan APD yang sesuai
c. wajib melaksanakan manajemen APD
d. Semua benar

26. Pengukuran lingkungan kerja untuk faktor-faktor yang diduga mempunyai


potensi gangguan kesehatan bagi tenaga kerja, selanjutnya hasil
pengukuran ini dibandingkan dengan standar atau nilai ambang batas sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kegiatan ini termasuk
program higiene industri berupa:
a. Antisipasi
b. Rekognisi
c. Pengendalian
d. Evaluasi

27. Mengganti bahan kimia berbahaya dengan bahan kimia kurang berbahaya
sebagai bahan baku produksi, dikenal dengan sebutan :
a. Pengendalian teknis
b. Pengendalian administrasi
c. Eliminasi
d. Subsitusi

28. Pengendalian risiko bahaya terhadap tenaga kerja yang terpajan pada
lingkungan kerja dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut....kecuali:
a. Survei jalan sepintas
b. Menurunkan serendah mungkin kadar pencemaran, sampai tidak
mengganggu kesehatan
c. Memindahkan pekerja dari pajanan lingkungan kerja yang tercemar
d. Memasang semacam tirai/isolasi yang memisahkan pekerja dan
lingkungan kerja tercemar

29. Metoda pengendalian bahaya umumnya berdasarkan prinsip dasar :


a. Menurunkan serendah mungkin kadar pencemaran
b. Memasang sejenis tirai/isolasi yang bisa memisahkan pekerja dan
lingkungan kerja tercemar
c. Melengkapi pekerja dengan APD yang sesuai
d. Semua benar
Pengenalan Resiko Kesehatan dan Promosi Kesehatan Kerja
30. Dibawah ini adalah cara masuk bahan kimia ke dalam tubuh manusia.
KECUALI:
a. Inhalasi
b. Ingesti
c. Sekresi
d. Absorpsi

31. Berdasarkan Permenaker No. Per. 01/Men/1981 pengurus perusahaan wajib


melaporkan secara tertulis, bila ditemukan penyakit akibat kerja yang
diderita oleh tenaga kerja kepada Dinas Tenaga Kerja setempat, selambat-
lambatnya:
a. 1 x 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosanya
b. 2 x 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosanya
c. 3 x 24 jam setelah penyakit dibuat diagnosanya
d. Segera setelah laporan secara lisan di sampaikan

32. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat
perangsang yang di kenal yang berada dalam proses pekerjaan, adalah salah
satu kelompok penyakit dari 31 kelompok penyakit yang timbul dalam
hubungan kerja, berdasarkan :
a. Keppres No. 22 tahun 1993
b. Undang-undang no. 3 tahun 1969
c. Undang-undang no. 23 tahun 1992
d. PP No. no. 19 tahun 1973

Sistem Informasi Lingkungan Kerja


33. Apabila hasil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan oleh perusahaan
melebihi nilai ambang batas, maka pegawai pengawas ketenagakerjaaan akan
melakukan:
a. Membuat rekomendasi surat keterangan tidak memenuhi syarat K3 dan
menempelkan stiker di tempat kerja
b. Melakukan pemeriksaan ulang
c. Menempelkan stiker
d. Semua salah

34. Pemeriksaan dan/atau Pengujian Lingkungan Kerja meliputi


a. Pemeriksaan awal, berkala dan khusus
b. Pemeriksaan pertama, berkala dan ulang
c. Pemeriksaan awal, berkala dan ulang
d. Pemeriksaan pertama, khusus dan berkala

35. Pemeriksaan dan/atau pengujian yang dilakukan oleh lembaga eksternal


(Perusahaan Jasa K3 Riksa Uji/lembaga yang ditunjuk oleh Menteri) dalam
melakukan pengujian di perusahaan memiliki kewajiban:
a. Berkoordinasi dengan Unit Pengawasan Ketenagakerjaan/Disnaker setempat
b. Berkoordinasi dengan Pengawas Ketenagkerjaan
c. Berkoordinasi dengan dengan Unit Pengawasan Ketenagakerjaan/Disnaker
Provinsi dan melaporkan hasil pengujiannya kepada Unit Pengawasan
Ketenagakerjaan/Disnaker Provinsi
d. Hanya melaporkan hasil pengujian kepada Unit Pengawasan
Ketenagakerjaan/Disnaker Provinsi

36. Tujuan dari sistem informasi adalah


a. menghasilkan informasi yang berguna bagi para pemakainya
b. mengolah data
c. menghasilkan rekapitulasi perhitungan
d. semua salah

37. Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh ahli Muda
K3 Lingkungan Kerja dituangkan ke dalam Format hasil pemeriksaan dan
Pengujian Awal/Berkala/Khusus sesuai dengan :
a. Permenaker nomor 9 tahun 2016
b. Permenaker nomor 5 tahun 2018
c. Permenaker nomor 13 tahun 2011
d. semua salah
Teknik Pengumpulan Faktor Kimia, Fisika, Biologi, Ergonomi dan
Psikologi di Tempat Kerja
38. Pengertian dari Nilai Ambang Batas (NAB) adalah:
a. standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima Tenaga
Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40
jam seminggu
b. standar faktor bahaya di Tempat Kerja sebagai kadar/intensitas rata-rata
tertimbang waktu (time weighted average) yang dapat diterima Tenaga
Kerja tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 10 jam sehari atau 40
jam seminggu
c. kadar bahan kimia di udara Tempat Kerja yang tidak boleh dilampaui
agar Tenaga Kerja yang terpajan pada periode singkat yaitu tidak lebih
dari 15 menit masih dapat menerimanya tanpa mengakibatkan iritasi,
kerusakan jaringan tubuh maupun terbius yang tidak boleh dilakukan
lebih dari 4 kali dalam satu hari kerja
d. kadar bahan kimia di udara Tempat Kerja yang tidak boleh dilampaui
meskipun dalam waktu sekejap selama Tenaga Kerja melakukan

39. Instrumen analisis yang digunakan dalam pengujian faktor kimia adalah
sebagai berikut....kecuali
a. Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS)
b. Gas Chromatograph (GC)
c. Spectrofotometer UV/Vis
d. HSA Aparatus

40. Berdasarkan Permenaker nomor 5 tahun 2018 standar faktor biologi di


tempat kerja hanya meliputi parameter mikroorganisme saja, yaitu
a. Bakteri : 700 cfu/m3 dan Jamur : 1000 cfu/m3
b. Bakteri : 500 cfu/m3 dan Jamur : 1000 cfu/m3
c. Bakteri : 700 cfu/m3 dan Jamur : 100 cfu/m3
d. Bakteri : 700 cfu/m3 dan Jamur : 100 cfu/m3
41. Filter kosong pada Filter yang diperlukan disimpan di dalam desikator
selama 24 jam agar mendapatkan kondisi stabil dan ditimbang sampai
diperoleh berat konstan, minimal tiga kali penimbangan, sehingga diketahui
berat filter sebelum pengambilan contoh, catat berat filter blanko dan filter
contoh masing-mas dengan berat B1 (mg) dan W1 (mg). Masing-masing
filter tersebut ditaruh di dalam holder setelah diberi nomor (kode). Tahapan
ini adalah :
a. Prosedur kerja Pengambilan sample debu di udara
b. Prosedur kerja Pengambilan sample udara
c. Prosedur kerja Pengambilan sample gas di udara
d. Prosedur kerja Pengambilan sample Asap di udara

42. Indeks Suhu Bola Basah atau dikenal dengan ISBB adalah :
a. Digunakan untuk perhitungan atau penetapan pengaturan berapa
% waktu kerja dan berapa % waktu istirahat perjamnya untuk pekerjaan
pekerjaan dengan beban kerja ringan, sedang, dan berat.
b. Digunakan untuk perhitungan atau penetapan pengaturan waktu
kerja selama 8 dengan beban kerja ringan, sedang, dan berat.
c. Digunakan untuk perhitungan atau penetapan pengaturan berapa
% waktu istirahat perjamnya untuk pekerjaan pekerjaan dengan beban
kerja ringan, sedang, dan berat.
d. Digunakan untuk perhitungan atau penetapan pengaturan berapa
% waktu kerja dengan beban kerja ringan, sedang, dan berat.

43. Variabel untuk pengukuran iklim kerja antara lain adalah :


a. Suhu ruangan, suhu basah, indoor Air Quality, termometer, Kecepatan
angin
b. Suhu kering, suhu basah alami, suhu bola, termometer kata, psikrometer
c. Suhu mesin, suhu tenaga kerja, suhu bola, Udara kering.
d. Suhu ruangan, suhu alami, kecepatan angin, termometer kata, suhu
radiasi.
44. Jenis alat pengukuran bising untuk personal adalah :
a. Sound Level Meter
b. Noise Dosi meter
c. Sound Level meter Octave band Analyzer
d. Integrated Sound Level Meter

Ventilasi industry
45. Berikut ini yang bukan merupakan Jenis ventilasi industri:
a. Ventilasi pengenceran
b. Ventilasi pengeluaran setempat
c. Ventilasi kenyamanan
d. humidifier

46. Salah satu ciri dari Ventilasi pengenceran udara adalah:


a. Meniupkan udara bersih dalam ruangan
b. Menyalur udara ke ruangan
c. Membersihkan udara di tempat kerja
d. Menarik udara dari ruangan

47. Berikut ini ciri-ciri Ventilasi lokal yaitu:


a. Di tempatkan sangat dekat dengan sumber emisi
b. Kontaminan udara menimbulkan risiko kesehatan
c. Jumlah kontaminan dalam jumlah besar
d. Semua benar

48. Alat untuk melakukan pengujian ventilasi sebutkan ?


a. Anemometer
b. vibrationmeter
c. uv meter
d. Semua benar

49. Pada pekerjaan proses blasting ventilasi yang digunakan adalah :


a. Ventilasi pengenceran
b. Ventilasi Exhausted Enclosure
c. Ventilasi lokal
d. Air cleaner

50. Tujuan sistem ventilasi lokal adalah :


a. Mengeluarkan udara kontaminan
b. Memisahkan kontaminan
c. Mengencerkan udara kontaminan
d. Menangkap kontaminan
LEMBAR JAWABAN Tanda Tangan/Kode Soal

POST TEST
CALON AHLI MUDA K3 LINGKUNGAN KERJA 1
NAMA :VARY FEBRIANTO
PERUSAHAAN :PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
ALAMAT PT :JL GUBERNUR HA BASTARI SUNGAI KEDUKAN BANYUASIN
TANGGAL :08 DESEMBER 2021

No. JAWABAN No. JAWABAN

1. A B C D 26. A B C D
2. A B C D 27. A B C D
3. A B C D 28. A B C D
4. A B C D 29. A B C D
5. A B C D 30. A B C D
6. A B C D 31. A B C D
7. A B C D 32. A B C D
8. A B C D 33. A B C D
9. A B C D 34. A B C D
10. A B C D 35. A B C D
11. A B C D 36. A B C D
12. A B C D 37. A B C D
13. A B C D 38. A B C D
14. A B C D 39. A B C D
15. A B C D 40. A B C D
16. A B C D 41. A B C D
17. A B C D 42. A B C D
18. A B C D 43. A B C D
19. A B C D 44. A B C D
20. A B C D 45. A B C D
21. A B C D 46. A B C D
22. A B C D 47. A B C D
23. A B C D 48. A B C D
24. A B C D 49. A B C D
25. A B C D 50. A B C D
KEMENTERIANKETENAGAKERJAAN RI

3
PENYELENGGARAAN EVALUASI DAN PENUNJUKKAN
CALON AHLI MUDA K3 LINGKUNGAN KERJA

SOAL TEST ESSAY

Waktu : 30 Menit

PETUNJUK:
Bacalah ketentuan berikut sebelum mengerjakan soal:
1. Tuliskan nama dan perusahaan Saudara di sudut kiri atas pada lembar
jawaban.
2. Berkas soal dan jawaban diserahkan kembali kepada panitia setelah
selesai dikerjakan atau tanda waktu telah selesai.
3. Dilarang menandai ataupun membuat coretan pada lembar soal ini.

1. Sebutkan 5 (lima) tujuan dari pemasangan sebuah sistem ventilasI industri


dan sebutkan jenis-jenis ventilasi industri yang banyak digunakan pada
industri!
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam penerapan konsep dasar
higiene industri!
3. Bagaimana cara dan teknik pengukuran terhadap :
a. Faktor Kimia yang berbentuk Gas dan Debu
b. Faktor Fisika : Kebisingan untuk area dan personal
4. Sebutkan minimal 5 (lima) tugas dan kewenangan Ahli Muda K3 Lingkungan
Kerja sesuai dengan Permenaker nomor 5 tahun 2018.
5. Sebutkan tindakan yang harus dilakukan pada pertolongan kecelakaan yang
disebabkan oleh paparan bahan kimia:
a. Gas beracun
b. Terpapar pada kulit tangan
c. Termakannya bahan beracun
LEMBAR JAWABAN
POST TEST ESSAY AHLI K3 MUDA LINGKUNGAN KERJA

Tanda Tangan
NAMA :VARY FEBRIANTO Kode soal
PERUSAHAAN :PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
TANGGAL :08 DESEMBER 2021
3
1. Sebutkan 5 (lima) tujuan dari pemasangan sebuah sistem ventilasI industri
dan sebutkan jenis-jenis ventilasi industri yang banyak digunakan pada
industri!
- Menyediakan pasokan udara segar di luar secara kontinu.
- Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat yang nyaman.
- Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.
- Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di lingkungan tempat
kerja
- Mengontrol kontaminan meliputi:
 menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya atau material,
 pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun, atau perubahan
proses
jenis-jenis ventilasi industri
 Ventilasi umum atau Dilusi Ventilasi atau Ventilasi Pengenceran Udara,
dan banyak istilah yang digunakan di masyarakat industry. “Sistim
Ventilasi Pengenceran Udara “ adalah pengenceran terhadap udara
yang terkontaminasi di dalam bangunan atau ruangan, dengan meniup
udara bersih (tidak tercemar), tujuannya untuk mengendalikan bahaya
di tempat kerja.
 Ventilasi Lokal, Lokal Exhaust Ventilasi atau Ventilasi Pengeluaran
Setempat, mengguna kan istilah “Sistim Ventilasi Lokal”adalah proses
pengisapan dan pengeluaran udara terkontominasi secara serentak
dari sumber pencemaran sebelum udara berkontominasi berada pada
ketinggian zona pernapasan tenaga kerja, dan menyebar keseluruh
ruang kerja, umummnya ventilasi jenis ini di tempatkan sangat dekat
dengan sumber emisi .
 Ventilasi sistem tertutup atau Eshausted Enclosure atau dimana
kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan
kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna,
atau menutup proses (khususnya pada pekerjaan blasting). Pekerjaan
balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh
emisi debu silica bebas yang sangat besar.
 Ventilasi kenyamanan atau Confort ventilation adalah Pertukaran udara
didalam industri merupakan bagian dari ‘Air Conditioning/AC, sering
digunakan bersama –sama degan alat pemanas atau alat pendingin
dan alat pengatur kelembaban udara.
 Ventilasi Area Terbatas atau Confined Spaces adalah penerapan
ventilasi di area terbatas pada pekerjaan tertentu yang fugsinya untuk
menimalisasi polutan akibat pekerjaan yang dilksanakan didalam suatu
ruangan atau area terbatas . Misalnya pekerjaan pengelasan (Welding
in Confined Spaces)

2. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam penerapan konsep dasar


higiene industri!
a. Antisipasi adalah prediksi potensi bahaya dan risiko di tempat kerja
b. Rekognisiadalah mengenal bahaya lingkungan yang berhubungan dengan
pekerjaan dan pemahaman dari pengaruh atau akibatnya terhadap para
pekerja maupun masyarakat disekitarnya
c. Evaluasiadalah menilai secara kuantitatif faktor bahaya lingkungan kerja
dengan melakukan pengukuran dan pemantauan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh bahaya tersebut, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan dan kehidupan para pekerjanya
d. Pengendalian adalah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan atau
setidaknya mengurangi dampak bahaya akibat kegiatan oprasional di
peruasahaan.
3. Bagaimana cara dan teknik pengukuran terhadap :
a. Faktor Kimia yang berbentuk Gas dan Debu
b. Faktor Fisika : Kebisingan untuk area dan personal
4. Sebutkan minimal 5 (lima) tugas dan kewenangan Ahli Muda K3 Lingkungan
Kerja sesuai dengan Permenaker nomor 5 tahun 2018
a. melaksanakan peraturan perundang-undangan dan standar yang
berkaitan dengan bidang K3 lingkungan kerja;
b. melaksanakan program antisipasi, rekognisi, evaluasi, dan
pengendalian bahaya lingkungan kerja;
c. melaksanakan dan mengantisipasi resiko kesehatan kerja yang
disebabkan oleh pajanan bahaya lingkungan kerja;
d. melaksanakan program promosi kesehatan Tenaga Kerja;
e. melaksanakan teknik pengambilan dan pengukuran sampel, meliputi
Faktor Fisika, Faktor Kimia, Faktor Biologi, Faktor Ergonomi, dan
Faktor Psikologi;
f. melaksanakan persyaratan Higiene dan Sanitasi lingkungan kerja;
g. melaksanakan sistem informasi K3 Lingkungan Kerja; dan
h. menyusun laporan pengukuran dan pengendalian bahaya Lingkungan
Kerja serta penerapan Higiene dan Sanitasi di Tempat Kerja.
5. Sebutkan tindakan yang harus dilakukan pada pertolongan kecelakaan yang
disebabkan oleh paparan bahan kimia:
a. Gas beracun
 Singkirkan korban dari tempat bahaya dan bawa ke udara yang
segar(bila memungkinkan penolong melakukannya).
 Hubungi petugas kesehatan dan cari ambulance.
 Berikan oksigen bila sudah terlatih cara penggunaannya.
o Jika korban tidak sadar baringkan korban pada posisi pemulihan
b. Terpapar pada kulit tangan
 Sisa zat kimia pada kulit dibilas dengan, air mengalir dan penolong
memakai sarung tangan pelindung.
 Hubungi petugas kesehatan. Jika korban tidak sadar baringkan pada
posisi pemulihan.
c. Termakannya bahan beracun
 Korban disuruh berbaring dan beristirahat.
 Korban diberi banyak air minum dan wadah tempat muntah.
 Hubungi petugas kesehatan. Jika korban tidak sadar baringkan pada
posisi pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai