Anda di halaman 1dari 82

Slide 1

Kingdom animalia adalah organisme yang memiliki ciri eukaryotik, multiseluler,


tidak memiliki klorofil dan dinding sel, hidup heterotrof (memperoleh makanan dari
organisme lain), dan dapat bergerak pindah tempat/bebas untuk memperoleh
makanan dan mempertahankan hidupnya
Slide 2

Slide 3
Istilah g berkaitan dengan dunia hewan
parazoa (tubuh tidak memiliki jaringan)
eumetazoa (tubuh sudah memiliki jaringan)
Simetri radial (jika hewan dipotong melalui sumbu pusat hewan, ke arah manapun
akan membagi tubuh hewan menjadi 2 atau lebih bagian yang sama. Hewan ini

hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan ventral/bawah, dan tigak memiliki
bagian anterior/depan dan posterior/belakang).
Simetri bilateral (jika dopotong melalui sumbu pusat hewan, atau jika di ambil garis
memotong lewat mulut dan anus, akan di dapatkan bagian yang sama antara sisi
kiri dan sisi kanan. (lihat gambar di atas)
Lapisan embrional adalah lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio, yang
akan berdeferensiasi membentuk jaringan atau organ tubuh.
Lapisan embrional terdiri dari la[pisan ektoderm (luar), mesoderm
(tengah),endoderm (dalam).
Dipoblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan embrional.
Tripoblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan embrional.
Selom adalah rongga tubuh
Asemolata artinya hewan yang tidak memiliki rongga tubuh
Pseudoselomata adalah hewan yng memiliki rongga tubuh semu, karena rongga
tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm (lihat gambar di bawah)
Eksoskeleton adalah rangka luar
Endoskeleton adalar rangka dalam
Rangka hidrostatik artinya rangka tubuh yang dipertahankan oleh tekanan yang
berasal dari cairan tubuhnya
Slide4
Istilah 2 dalam Animalia
Abdomen : Rongga tubuh yang berisi alat pencernaan, pembuangan, dan
pembiakan.
Aboral : Mulut hewan berbentuk radial simetris.
Ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh.
Amoeboid / Amoebosit : Gerakan pada amoeba
Anterior : Struktur bagian depan sebagai lawan posteria bagian belakang.
Aurikel : Bagian anterior tubuh Dugesia berbentuk segitiga dan memiliki system
indera berupa sepasang bintik mata serta celah.
Autotomi : Cara melindungi diri dengan melepaskan bagian tubuhnya.
Slide 5
Bivalvia : Kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan atau yang
memiliki sepasang cangkang.

Chepalo : Sesuatu yang berhubungan dengan kepala ( bagian kepala pada mahluk
hidup )
Diploblastik : Hewan yang pada masa embrio memiliki dua lapis sel lembaga, yaitu
lapisan ectoderm dan endoderm.
Dorsal : Dua saluran pada tubuh yang bermuara pada permukaan tubuh bagian
punggung.
Efira : Bentuk peralihan pada ubur-ubur antara bentuk polip sifistoma dan bentuk
medusa sifozoa.
Eksoskeleton : Kerangka luar hewan
Ektoderm : Lapisan tubuh bagian luar yang akan berkembang menjadi lapisan luar
pelindung tubuh.
Endoderm : Lapisan tubuh bagian dalam yang berkembang menjadi saluran
pencernaan dan hati.
Endoskeleton : Kerangka dalam hewan.
Slide 6
Feses : Hasil zat sisa dari mahluk hidup
Fertilisasi internal : Pembuahan di dalam tubuh
Fertilisasi eksternal : pembuahan di luar tubuh
Flagel : Alat gerak berupa bulu cambuk atau berbentuk filamen panjang pada
protista
Fragmentasi : Organisme patah ( membelah diri ) menjadi dua atau beberapa
bagian, kemudia masing-masing bagian tumbuh menjadi individu baru seperti
induknya.
Gastrovaskuler : Saluran sebagai usus juga berfungsi mengedarkan makanan atau
anus.
Gemulae : Tunas untuk perkembangbiakan aseksual porifera
Generatif : Terjadi peleburan sel kelamin jantan ( gamet jantan ) dan sel kelamin
betina ( gamet betina )
Glandula mammae : Kelenjar susu
Gonangium : Polip yang bertugas melakukan pengembangbiakan aseksual.
Gonokoris : Satu individu terdapat satu jenis kelamin.
Slide 7
Heksakan : embrio cacing pita yang mempunyai enam kait di dalamnya.

Hermafrodit : satu individu memiliki kedua jenis kelamin serta genitalia masingmasing.
Homoiterm : Hewan berdarah panas yang dapat menjaga suhu tubuh agar konstan,
meskipun suhu lingkungan bervariasi
Hydrant : Polip yang bertugas mengambil dan mencerna makanan.
Karapas : lapisan kulit pembungkus yang keras pada udang-udangan ( kelas
Crustacae )
Kelisera : Alat untuk memegang ( menangkap ) yang dimiliki oleh kelas Arachnida
( laba-laba, kelajengking )
Klitelum : Alat berbentuk pelana pada anelida ( cacing tanah ), berisi kelenjar untuk
reproduksi
Knidoblas : Sel yang sangat khas, yang hanya terdapat pada Coelenterata dan
beberapa binatang lainnya
Koanosit : Sel leher porifera untuk menangkap makanan
Slide 8
Lamellibranchiata : Kelas dalam moluska yang memiliki insang yang berlapis lapis
Maksilla : Rahang atas atau bagian rahang atas, sepasang bagian mulut yang
terletak di belakang rahang besar
Mandibula : Tulang rahang bawah dan merupakan tulang mulut yang paling besar
dan kuat
Medusa : bentuk ( fase ) anggota filum Coelenterata yang motil
Mesoderm : Lapisan sel hewan di antara endoderm dan ectoderm
Mesoglea :Lapisan non selular diantara ektodermis dan endodermis
Metameri : Hewan yang tubuhnya memiliki ruas-ruas tubuh.
Metamorphosis : perubahan bentuk hidup menuju kedewasaan
Metaserkaria : Bentuk akhir larva Trematoda, yang tinggal pada hewan lain selain
keong sebelum masuk ke dalam tubuh manusia.
Mimikri : Pertahanan tubuh mahluk hidup untuk merubah warna tubuhnya
Mirasidium : larva yang menetas dari telur cacing Trematoda
Slide 9
Nefridium : alat eksresi anelida
Nematokist : sel penyengat yang terdapat pada tentakel filum Coelenterata
Oral : sesuatu yang berhubungan dengan mulut

Oskulum : mulut kecil pada porifera


Ostium / ostia : lubang untuk masuknya air ke dalam tubuh dan keluarnya sisa
pencernaan
Ovarium : organ reproduksi betina
Oviduk : organ penyalur sel telur dari ovarium ke uterus
Ovipar : embrio berkembang di dalam telur
Ovovivipar : embrio berkembang di dalam telur dengan zat makanan dari telur,
tetapi diinkubasi di dalam tubuh
Slide 10
Parapodia : tonjolan kaki yang berfungsi sebagai alat gerak
Pedipalpus : alat untuk meraba dan memotong pada kelas Arachanida
Pinakosit : sel pelapis tubuh bagian luar
Planula : larva bebas yang sangat muda pada kelompok Coelenterata
Plastron : zool kulit keras pelindung dada kura-kura
Poikiloterm : hewan yang mengatur suhu tubuhnya secara bervariasi sesuai suhu
lingkungannya
Polip : bentuk ( fase ) anggota filum Coelenterata yang sesil
Porosit : sel pori yang membentuk pori tubuh porifera
Posterior : struktur bagian belakang sebagai lawan anterior bagian depan
Proglotid : segmen-segmen pada cacing pita
Slide 11
Radula : lidah parut untuk memarut makanan
Redia : bentuk larva, memiliki bioral, beberapa flame cell dan usus yang sederhana
Regenerasi : cara perkembangbiakan aseksual pada filum Echinodermata
Rostelum : bagian depan kepala cacing pita yang berduri dan memiliki cakram isap
Sefalothoraks : bagian kepala dan dada menyatu sehingga tampak jelas terpisah
dengan perut
Selom : rongga tubuh hewan
Serkaria : bentuk infektif cacing Schistosoma
Sessil / sesil : hewan yang melekat atau menempel pada benda-benda mati atau
pada hewan hidup

Sifon : bagian berbentuk corong di kepala cumi-cumi , berfungsi mengarahkan grak


alih / celah yang berada di dekat anus

Slide 12
Silia / cilia : alat gerak berupa rambut getar
Simetris bilateral : terdapat satu cara pemotongan melalui poros tengah tubuhnya
yang dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa.
Simetris radial : terdapat satu cara pemotongan melalui poros tengah tubuh yang
dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa.
Skifistoma : fase polip, artinya hidup melekat di dasar laut , mencari makan dengan
tentakelnya
Skleroblas : sel pembentuk spikula porifera
Skoleks : bagian kepala cacing
Soliter : menyendiri atau sepasang-sepasang, tidak secara kelompok atau pasangan
Spikula : sel sel utama yang membentuk kerangka porifera
Spongin : jenis modifikasi dari protein kolagen, membentuk kerangka fibrosa filum
porifera
Slide 13
Spongosoel / atrium : saluran yang terdapat di bagian tengah tubuh
Strobilasi : pembentukan segmen pada cacing pita
Sucker : bagian cangkir berbentuk senjata tentakel atau cephalopoda dari beberapa
hewan
Tentakel : mulut yang terdiri dari lengan-lengan halus
Testis : organ reproduksi jantan
Thoraks : dada pada tubuh hewan
Triploblastik : Tubuh hewan yang terdiri atas tiga lapisan sel
Tubulus malphigi : organ saluran yang salah satu ujungnya buntu, sedangkan ujung
lainnya membuka ke arah usus
Umbo : puncak cangkang dan merupakan bagian cangkang yang paling tua
Uterus : organ reproduksi betina yang utama pada kebanyakan mamalia
Slide 14
Vas deferens : saluran lanjutan dari epididimis berfungsi mengangkut sperma ke
kantong sperma

Vegetatif : tidak terjadi peleburan sel kelamin jantan dan sel betina
Ventral : perut, istilah ini dipakai untuk menyatakan sisi depan atau perut dari suatu
bagian tubuh
Zat anti koagulan : zat anti pembekuan darah yang dihasilkan oleh organism
penghisap darah ( nyamuk )
Slide 15
Istilah bagian tubuh
Dorsal (punggung)

Ventral (perut)

Anterior (kepala)

Posterior (ekor/tulang

Lateral (kanan

Slide 16
Ciri ciri

ekor)

(dexter) / kiri (sinister)

1. Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler.


2. Bersifat heterotrofik, berbeda dengan tumbuhan yang bisa memproduksi makanan sendiri

lewat fotosintesis (autotrof), hewan tidak bisa memproduksi makanan sendiri sehingga
akan memakan bahan organik yang sudah jadi.
3. Tidak memiliki dinding sel, komponen terbesar sel hewan tersusun atas protein struktural

kolagen.
4. Memiliki jaringan saraf dan jaringan otot sehingga bisa aktif bergerak (bersifat motil).
5. Sebagian besar bereproduksi secara seksual.
6. Siklus hidup didominasi oleh bentuk diploid (2n).

Slide 17
Simetri tubuh

Slide 18
Simetri bilateral

adalah hewan yang bagian tubuhnya tersusun bersebelahan dengan bagian lainnya. Jika
diambil garis memotong dari depan ke belakang, maka akan terlihat bagian tubuh tubuh
yang sama antara kiri dan kanan. Hewan yang bersimetri bilateral selain memiliki sisi
puncak (oral) dan sisi dasar (aboral), juga memiliki sisi atas (dorsal) dan sisi bawah
(ventral), sisi kepala (anterior) dan sisi ekor (posterior), serta sisi samping (lateral).
Slide 19

Simetri Radial, adalah hewan yang memiliki lapisan tubuh melingkar (bulat). Hewan
dengan simetri radial hanya memiliki dua bagian, yaitu bagian puncak (oral) dan bagian
dasar (aboral). Hewan yang bersimetri radial disebut sebagai radiata, hewan yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain porifera, cnidaria, dan echinodermata.
Slide 20
Simetri asimetri

tidak simetris; tidak sama kedua belah bagiannya. Bilateral simetri = Tubuhnya dapat
dipotong menjadi 2 bagian yang simetris, hanya melalui satu arah
slide 21

Slide 21
Lapisan tubuh

Hewan Diploblastik, adalah hewan yang memiliki dua lapis sel tubuh. Lapisan terluar
disebut dengan ektoderma, sedangkan lapisan dalam disebut dengan endoderma. Contoh
dari hewan diploblastik adalah cnidaria.

Slide 22
Hewan triplobastik

Hewan Triploblastik, adalah hewan yang memiliki tiga lapis sel tubuh. Lapisan terluar
disebut eksoderma, lapisan tengah disebut mesoderma, dan lapisan dalam disebut
endoderma. Ektoderma akan berkembang menjadi epidermis dan sistem saraf,

mesoderma akan berkembang menjadi kelenjar pencernaan dan usus, sedangkan


endoderma akan berkembang menjadi jaringan otot.

Slide 23

Rongga Tubuh (selom)


Hewan triploblastik masih dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan rongga tubuh (selom) yang
dimilikinya. Rongga tubuh pada hewan sendiri dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
aselomata, pseudoselomata, dan selomata.
Aselomata, adalah hewan bertubuh padat yang tidak memiliki rongga antara usus dengan tubuh
terluar. Hewan yang termasuk aselomata adalah cacing pipih (Platyhelmintes).
Slide 24

Pseudoselomata, adalah hewan yang memiliki rongga dalam saluran tubuh


(pseudoselom). Rongga tersebut berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dan
dinding tubuh terluar. Rongga tersebut tidak dibatasi jaringan yang berasal dari
mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda.

Slide 25
Selomata, adalah hewan berongga tubuh yang berisi cairan dan mempunyai batas yang
berasal dari jaringan mesoderma. Lapisan dalam dan luar dari jaringan hewan ini
mengelilingi rongga dan menghubungkan dorsal dengan ventral membentuk mesenteron.
Mesenteron berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Selomata sendiri dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu protoselomata dan deutroselomata. Contoh hewan yang termasuk
protoselomata antara lain Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Sedangkan hewan yang
termasuk dalam deutroselomata antara lain Echinodermata dan Chordata.
Slide 26

Slide 27

Ciri-Ciri Porifera
1. Merupakan hewan multiseluller (bersel banyak).
2. Belum mempunyai organ pencernaan, sistem peredaran darah , sistem saraf, dan otot;

namun sel-sel tubuhnya dapat mengindra dan bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
3. Mempunyai dua fase kehidupan, yaitu saat hidup berenang bebas (fase larva) dan saat

berbentuk sesil yang hidup menetap di dasar perairan (fase dewasa).


4. Merupakan hewan diploblastik yang memiliki dua lapis sel pembentuk tubuh, yaitu

ektoderma (lapisan luar dan endoderma (lapisan dalam).

5. Bentuk tubuh hewan ini ada yang seperti piala, jambangan, terompet, dan bercabang-

cabang seperti tumbuhan.


6. Habitat utama di perairan (terutama di laut).
Slide 28

Struktur Tubuh Porifera


Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster). Spongosol adalah ruangan
yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang
besar yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu epidermis (lapisan
terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis (lapisan dalam).
1. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh sel-sel

epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini membentuk lubang kecil
(ostium) tempat masuknya air . Pada ostium, terdapat porosit yang berfungsi untuk
mengendalikan buka atau tutupnya ostium.
2. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan pembatas antara

lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar (epidermis). Mesoglea mengandung dua
macam sel, yaitu sel ameboid dan skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai
pengangkut makanan dan zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya.
Sedangkan sel skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duriduri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.
3. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari sel-sel leher

(koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk mencerna makanan.


slide 29
Sistem Pencernaan Porifera
Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis. Pada
bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak sehingga
menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa plankton
akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke
oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah
dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan
keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi
akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum
akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.
Slide 30

Sistem Reproduksi Porifera


Pada hewan porifera, reproduksi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu reproduksi secara
seksual dan aseksual.
1. Reproduksi secara seksual, yaitu reproduksi yang terjadi saat sel sperma bersatu dengan

sel ovum. Pada dasarnya, porifera bersifat hemafrodit karena ovum dan sperma dapat
dihasilkan oleh satu individu yang sama. Namun sperma tidak akan dapat membuahi
sendiri ovum yang terdapat dalam tubuhnya sendiri, sehingga pembuahan hanya akan
dapat terjadi antara sperma dan sel telur antar individu yang berbeda.
2. Reproduksi secara aseksual, yaitu reproduksi yang terjadi tanpa proses pembuahan

sperma pada ovum. Reproduksi aseksual pada hewan porifera dapat terjadi melalui dua
cara, yaitu dengan cara pembentukan kuncup dan gemula (kuncup dalam). Gemula
adalah butir benih yang diproduksi oleh porifera di lingkungan yang tak menguntungkan,
misalnya terlalu dingin atau terlalu panas.
Slide 31

Slide 32

Sistem Sirkulasi Air Porifera


Sistem kanal atau saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu ascon,
sycon, dan leucon.
1. Ascon, adalah tipe sistem saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya langsung

terhubung lurus ke spongosol.

2. Sycon, pada tipe saluran ini air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-

saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol. Saluran bercabang ini biasanya
dilapisi oleh koanosit.
3. Leucon, adalah tipe saluran air yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga

bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.

Slide 33

Klasifikasi Porifera
Terdapat tiga kelas yang dapat diklasifikasikan ke dalam filum porifera, yaitu kelas Calcarea,
Hexactinellida, dan Demospongiae.
Slide 34
Calcarea, merupakan kelas porifera yang memiliki spikula dari zat kapur. Contoh spesies
calcarea antara lain Sycon sp. dan Clathrinasp yang biasa hidup di daerah laut dangkal.

Slide 35
Hexactinellida, memiliki spikula yang tersusun atas zat kersik (silikat). Contoh spesies
dari kelas hexactinellida antara lain Pheronema sp. dan Euplectella sp. yang hidup di

laut dalam.
Slide 36
Demospongiae, merupakan porifera bertulang lunak dengan spikula yang tersusun dari
zat kersik. Contoh spesies dari kelas demospongiae antara

lainEuspongia sp., Spongila sp., dan Callyspongia sp.

Slide 37

Peranan Porifera Bagi Manusia


Tubuh porifera biasanya dimanfaatkan manusia sebagai alat penggosok badan atau perabotan.
Selain itu porifera juga banyak digunakan sebagai hisan akuarium. Porifera kadang juga
merugikan bagi manusia karena hidup melekat pada kulit tiram, sehingga kualitas tiram yang
dihasilkan oleh peternakan akan berkurang.

Slide 38

cnidarian (hewan berongga)

Slide 39

Ciri-Ciri Coelenterata
1. Terdapat sekitar 10.000 spesies Coelenterata yang sebagian besar hidup di laut.
2. Sebagian hidup secara soliter, sedangkan sebagian lain hidup berkoloni.
3. Memiliki simetri radial.
4. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.

5. Tubuhnya hanya memiliki satu lubang bukaan yanh berfungsi sebagai mulut sekaligus

anus.
6. Merupakan hewan diploblastik.
7. Mempunyai tentakel yang berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam mulut.
8. Tentakel dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut dengan knidosit (cnidoblast).
9. Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip dan medusa.
Slide 40

Struktur Tubuh Coelenterata


Coelenterata merupakan diploblastik, hewan ini mempunyai dua lapis sel
yaitu ektoderm yang merupakan lapisan sel luar dan endoderm yang
merupakan lapisan dalam. Coelenterata memiliki dua bentuk tubuh, yaitu
polip dan medusa. Pada bentuk polip (seperti tabung), coelenterata memiliki
mulut di bagian dorsal yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan pada bentuk
medusa yang berbentuk seperti cakram, mulut coelenterata terletak di
bagian bawah (oral) dan tubuhnya dikelilingi oleh tentakel.

Slide 41

Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat bereproduksi baik dengan cara generatif (seksual) maupun vegetatif
(aseksual). Reproduksi secara generatif terjadi saat sel sperma jantan membuahi sel telur (ovum)
betina. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual berlangsung dengan cara pembentukan
tunas pada sisi tubuh coelenterata yang akan tumbuh menjadi individu baru setelah lepas dari
tubuh induknya.Beberapa jenis coelenterata juga mengalami metagenesis (pergiliran keturunan),
yaitu perkembangbiakan seksual yang diikuti oleh perkembangbiakan aseksual pada satu
generasi. Pada coelenterata jenis ini, tubuh akan memiliki bentuk polip pada satu fase hidupnya,
kemudian berbentuk medusa pada tahap selanjutnya.

Slide 42
Klasifikasi coelenterata
Slide 43
1. Hydrozoa

Beberapa jenis hidrozoa mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan
tahap medusa yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang selama
hidupnya hanya berbentuk polip saja, misalnya Hydra.
Sebagian besar hydra hidup di perairan secara soliter (sendiri-sendiri). Pada ujung tubuh
hydra terdapat mulut yang dilengkapi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap
makanan. Tentakel-tentakel ini dilengkapi dengan sel knidosit yang mengandung
nematosista, yaitu racun berbentuk sengat untuk memburu mangsa. Hydra dapat
bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Perkembangbiakan seksual terjadi saat sel
sperma jantan membuahi sel telur betina. Sedangkan perkembangbiakan aseksual terjadi
dengan tunas (kuncup) yang tumbuh di sisi tubuh hydra yang nantinya akan tumbuh
menjadi individu baru.

Slide 44
2. Scyphozoa

Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah Aurelia aurita (ubur-ubur). Hewan
ini memiliki bentuk seperti mangkuk, kadang mempunyai tubuh berwarna namun ada
beberapa spesies yang tubuhnya transparan. Tubuh Scyphozoa dilengkapi dengan tentakel
yang mempunyai sel penyengat. Seluruh spesies Scyphozoa hidup di perairan, baik tawar
maupun laut.

Slide 45
3. Anthozoa

Memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga. Contoh spesies yang
termasuk dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip,
salah satu ujung tubuhnya mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel lengkap dengan
penyengatnya, sedangkan ujung yang lain merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk
melekatkan diri pada dasar perairan.

Slide 46
Peran Coelenterata Bagi Manusia
Beberapa jenis cerlenterata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
kosmetik bahkan bisa diolah menjadi agar-agar. Sebagian lain membentuk
terumbu karang yang bisa menahan gelombang. Beberapa spesies
coelenterata juga memberikan pemandangan indah di dasar lautan dengan
warna dan bentu mereka yang unik.
Slide 47

Platyhelmintes (cacing pipih).

Slide 48

Ciri-Ciri Platyhelminthes
1. Mempunyai bentuk tubuh pipih.
2. Tidak mempunyai rongga tubuh (selom).

3. Simetris bilateral, tubuh triploblastik.


4. Pencernaan dengan gastrovaskuler.
5. Bernapas dengan seluruh permukaan tubuh.
6. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
7. Mempunyai ganglion sebagai sistem syaraf.
8. Memiliki sel api sebagai alat ekskresi.
9. Pada umumnya bersifat hemafrodit, yang artinya terdapat dua jenis alat kelamin yaitu

jantan dan betina dalam satu individu namun jarang terjadi pembuahan sendiri
Slide 49

Struktur Tubuh Platyhelminthes


Platyhelminthes mempunyai tubuh berbentuk pipih tanpa ruas-ruas yang
dapat dibagi menjadi bagian anterior (kepala), posterior (ekor), dorsal
(punggung), ventral (daerah yang berlawanan dengan dorsal), dan lateral
(bagian samping tubuh). Platyhelmintes memiliki tubuh dengan simetri
bilateral, hewan ini merupakan triploblastik yang tersusun atas tiga lapisan
jaringan yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan
endoderm (lapisan dalam).

Slide 50

Klasifikasi Platyhelminthes
Slide 51
1. Turbellaria (Cacing Berambut Getar)
Cacing ini bersifat karnivor dan hidup bebas di perairan seperti di sungai,

kolam, atau danau. Planaria memiliki panjang tubuh antara 5-25 mm.
Hewan ini bergerak dengan silia yang terdapat pada bagian epidermis
tubuhnya.
Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sangat sederhana yang
terdiri dari mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler (usus). Hewan ini
tidak memiliki anus sehingga sisa-sisa makanan yang tidak dicerna akan
dikeluarkan kembali melalui mulut.
Planaria mengeksresikan sisa metabolisme tubuh yang berupa nitrogen
melalui permukaan tubuhnya yang dilangkapi oleh sel api. Cacing ini
memiliki sistem saraf yang berpusat di ganglia pada bagian kepala yang
kemudian bercabang-cabang membentuk sistem syaraf tangga taali.
Planaria dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Perkembangbiakan secara seksual terjadi saat sel sperma membuahi sel
telur betina. Planaria bersifat hemafrodit, sehingga tak akan pernah tejadi
pembuahan sendiri. Reproduksi planaria secara aseksual terjadi melalui
proses fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuh akan
beregenerasi sehingga akan membentuk individu baru.

Slide 52
Trematoda (Cacing Isap)
Semua anggota kelas ini bersifat parasit yang hidup di dalam tubuh
hewan maupun manusia. Cacing ini mempunyai alat hisap (sucker) yang
terdapat pada bagian mulut atau ventral tubuhnya yang dilengkapi
dengan gigi kitin. Permukaan tubuh trematoda tidak dilengkapi dengan
silia namun mempunyai kutikula untuk mempertahankan diri.
Contoh spesies anggota trematoda adalah Fasciola hepatica (cacing hati).
Cacing ini mempunyai bentuk tubuh yang mirip seperti daun dengan
ukuran panjang 2-5 cm dan lebar 1 cm. Fasciola hepatica hidup sebagai
parasit di dalam kantong empedu hati ternak. Saluran pencernaan cacing
ini terdiri atas mulut yang terdapat di bagian ujung anterior dilengkapi
dengan alat hisap bergigi kitin untuk melekatkan diri.
Slide 52

Daur Hidup Fasciola hepatica

Fasciola hepatica bersifat hemafrodit dan berkembang biak secara generatif. Daur hidup cacing
ini dimulai saat telur Fasciola hepatica dewasa yang berada di saluran empedu hewan ternak
keluar bersama feses. Pada tempat yang tepat, telur yang telah fertil tersebut akan menetas
sebagai larva bersilia yang disebut dengan mirasidium. Mirasidium kemudian masuk ke dalam
tubuh siput karena tidak bisa bertahan di alam bebas lebih dari 8 jam. Di dalam tubuh siput,
mirasidium akan tumbuh menjadi sporosista, lalu berkembang menjadi redia (larva kedua),
kemudian menjadi serkaria (larva ketiga).
Serkaria mempunyai bentuk tubuh seperti berudu yang dapat berenang bebas. Serkaria kemudian
keluar tubuh siput lalu hidup menempel di rumput kemudian membentuk metaserkaria. Jika
rumput yang terdapat metaserkaria tersebut dimakan oleh hewan ternak, maka metaserkaria akan
tumbuh besar di organ hati. ulang kembali. Siklus pun kemudian akan terUntuk lebih jelasnya
silahkan perhatikan gambar di bawah ini.

Selain cacing hati, ada juga anggota kelas trematoda lain yang hidup sebagai parasit di organisme
lain yaitu Clonorchis sinensis dan Opisthorchis sinensis yang hidup sebagai parasit di dalam
tubuh manusia. Kedua cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui inang perantara
(sebagai tempat hidup larva) ikan air tawar dan keong yang dimakan manusia.
Slide 53
Cestoda (Cacing Pita)
Cacing pita memiliki ciri khusus berupa bentuk tubuhnya yang pipih dan memanjang seperti pita.
Cacing jenis ini tidak mempunyai saluran pencernaan karena sari-sari makanan akan langsung
bisa diserap melalui permukaan tubuhnya. Tubuh Cestoda terdiri dari ruas-ruas yang disebut
dengan proglotid. Setiap proglotid pada cacing pita mempunyai sistem reproduksi dan
ekskresinya sendiri, oleh karena itulah cacing pita dianggap sebagai koloni individu.

Contoh cacing pita antara lain adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Cacing ini adalah
parasit pada tubuh manusia dengan inang perantara hewan babi dan sapi. Cacing ini masuk
kedalam tubuh sapi atau babi melalui larva Taenia .sp yang termakan kedua hewan tersebut.
Larva yang tertelan kemudian akan berada di usus halus dan tumbuh menjadi heksakan. Larva
ini kemudian akan menembus usus halus lalu terbawa oleh aliran darah dan masuk ke dalam
daging. Jika daging babi atau sapi ini dimakan oleh manusia, maka cacing ini akan masuk dan
berkembang menjadi cacing dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita dewasa dapat
mencapai ukuran panjang tubuh hingga 20 cm. Dan berikut adalah gambar ilustrasi daur hidup
Taenia .sp.
Slide 54
Monogenea
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak
memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa mulut,
usus, dan lubang anus. Monogenea adalah hewan hemafrodit, hewan ini tidak mengalami fase
aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase larva yang disebut dengan
onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea adalah Schistosoma
mansoni.

Slide 55

b) Ciri-ciri Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale).


Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing tersebut banyak menyerang
orang-orang yang bekerja di daerah pertambangan yang menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini
hidup di dalam usus manusia yang mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah.
Daur hidupnya hampir sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek.
Apabila ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan menembus
kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami daur hidup seperti cacing
perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini bisa terserang anemia. Mengapa dapat
menyebabkan penyakit anemia? Coba pikirkan! Perlu Anda ketahui Ancylostoma duodenale hidup di
Afrika dan Necator americanus hidup di Amerika.

c) Ciri-ciri Cacing Kremi (Enterobius vermicularis/Oxyuris vermicularis).


Pernahkah Anda menderita sakit cacing kremi? Penyakit ini sering diderita anak-anak kecil. Penyakit
ini menyebabkan rasa gatal terus-menerus di sekitar dubur. Apa yang menyebabkan rasa gatal
tersebut? Cacing tersebut bertelur di sekitar dubur. Saat bertelur cacing itu akan mengeluarkan zat
yang menyebabkan rasa gatal. Apabila digaruk, maka telur tersebut akan menempel pada jari.
Bagaimana jika penderitanya lupa mencuci jarinya kemudian makan? Bila itu terjadi, maka telur
akan masuk ke dalam perut kemudian masuk ke dalam usus. Di sinilah telur itu akan menetas
menjadi dewasa. Mudah sekali cara penularannya, bukan?

d) Ciri-ciri Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti).


Bentuk cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Pernahkah Anda mendengar
penyakit kaki gajah (elephantiasis)? Cobalah Anda perhatikan Gambar 8.27!
Gambar 8.27 Penyakit kaki Gajah

Gambar itu memperlihatkan penderita penyakit gajah. Terlihat kaki penderita menjadi bengkak,
mengapa hal tersebut dapat terjadi? Cacing ini hidup pada pembuluh limfe di kaki. Jika terlalu
banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga kaki menjadi membengkak. Pada saat
dewasa, cacing ini menghasilkan telur kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran kecil
yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam darah. Larva ini dapat berpindah

ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka
larva tersebut dapat menembus dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk,
kemudian setelah mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu
menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian seterusnya.

5. Annelida (cacing bersegmen).


Pengertian, Ciri-ciri, Klasifikasi, Reproduksi, Contoh - Kata Annelida berasal dari bahasa Latin
annulus (cincin kecil) dan oidus (bentuk). Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang
tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin atau gelang, sehingga disebut cacing gelang.
Cacing ini merupakan kelompok hewan yang sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) yang
sebenarnya. Alat pencernaan makanan telah berkembang dengan sempurna. Tubuhnya
simetris bilateral dan permukaannya tertutup lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula
oleh sejumlah bristle chitin yang disebut setae. Memiliki alat tambahan berupa rambut kecil
menyerupai
batang. Alat
ekskresinya
berupa
nefridium.
Cacing
ini
bersifat
hermaprodit, memiliki alat peredaran darah tertutup, dan belum mempunyai alat pernapasan
khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh. Sistem sarafnya
berupa sepasang ganglion otak yang dihubungkan dengan tali saraf longitudinal. (Baca
juga : Hewan Tak Bertulang Belakang)
Berdasarkan jumlah setae dan tempat hidupnya, Annelida dikelompokkan ke dalam 3 kelas yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Untuk lebih memahaminya simaklah uraian berikut.
a. Kelas Polychaeta
Cacing ini merupakan Annelida laut. Tubuhnya bersegmen, tiap segmen dilengkapi parapodium
(kaki). Kaki ditumbuhi rambut sehingga disebut cacing berambut banyak, (poly: banyak, chaeta:
rambut). Contoh anggota kelas ini adalah cacing wawo (Lysidicea oele), cacing palolo (Palolo
viridis). Perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Cacing Palolo (Palolo viridis) (berkeley.edu)

Cacing wawo banyak terdapat di Kepulauan Maluku. Penduduk setempat menyebutnya sebagai
ulat jatuh, dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Kehidupannya diawali ovum yang dibuahi sel
spermatozoid dan berkembang dalam segmen-segmen. Pada sekitar bulan Maret cacing tersebut
menanggalkan segmen-segmen posteriornya yang penuh dengan ovum dan spermatozoid yang
telah masak. Cacing ini muncul ke permukaan laut dalam jumlah yang sangat banyak,
sambil melepaskan ovum dan spermatozoid ke air. Penduduk setempat mengumpulkan
penggalan-penggalan cacing tersebut untuk dimakan. Seperti halnya dengan cacing wawo,
cacing palolo juga memiliki sifat yang sama, hanya berbeda waktu munculnya ke permukaan
laut, yaitu sekitar Oktober.
b. Kelas Olygochaeta
Kelompok ini beranggotakan jenis-jenis cacing yang hidup di air tawar atau di darat. Ukuran
bervariasi, berbentuk silindris, bersegmen jelas dan memiliki sedikit rambut (oligos: sedikit,
chaeta: rambut). Kepalanya disebut prostomium, namun tidak dilengkapi mata, tentakel dan
parapodia. Hewan ini tetap peka terhadap cahaya karena di sepanjang tubuh terdapat seta yang
berfungsi sebagai organ perasa. Contoh jenis cacing anggota kelas ini adalah Lumbricus
terrestris, cacing tanah (Pheretima sp.).
c. Kelas Hirudinea
Anggota kelas ini banyak hidup di air laut, air tawar, dan tempat lembab. Hirudinea umumnya
disebut sebagai lintah. Tubuhnya pipih (dorsiventral), mempunyai 1 prostomium dan 32 segmen
tubuh, dan mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya. Alat pengisap atas
berdekatan dengan mulut, dan alat pengisap bawah berdekatan de ngan anus. Cacing ini
menghasilkan zat hirudin sebagai zat anti koagulan, yaitu zat untuk mencegah darah inang agar
tidak cepat membeku di dalam rongga tubuhnya. Contoh anggota kelas ini adalah Hirudo
medicinalis dan Hirudinaria javanica.

6. Mollusca (hewan bertubuh lunak).


Ciri-ciri Umum Mollusca :
1)
Habitat air laut, tawar dan darat
2)
Simeti tubuh bilateral (simetri 2 belah pihak), lateral
3) Triploblastik selom ( dinding tubuh pada cacing gelang yang terdiri dari 3 lapisan yaitu
endoderm adalah selaput dalam yang terdiri dari sel-sel yang menyelubungi tubuh hewan
metazoa, mesoderm adalah selaput tengah, eksoderm adalah selaput luar)
4)
Perkembang biakan seksual dengan hemafrodit
5)
Ekskresi dengan nefridium ( alat pengeluaran yang terdapat pada Mollusca)
6)
Lunak dan tidak memiliki ruas
7)
Umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium
karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah(rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
8) Alat pencer naan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang
pendek, lambung, usus dan anus.
9)
kecuali Cephalopoda, peradaran darahnya terbuka.
10) Memiliki kelenjar lendir yang terdapat pada kelenjar pembuat bahan cangkok
11) Ada bagian tubuh yang berperan sebagai kaki

12) Sekresi zat cangkang = kalsium karbonat


13) Kaki berbentuk pipih, lebar & berotot
Pengelompokkan Mollusca :
1. Kelas Amphineura (Kiton)
Kiton merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel
yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hemafrodit,
hidup dilaut dan larva trokovor. Contohnya adalah Cryptochiton sp. Hewan ini banyak
ditemukan menempel pada batuan dengan melingkarkan tubuhnya. Pembuahan dilakukan secara
eksternal. Ada beberapa daerah yang menjadikan kiton sebagai makanan. Kiton memiliki ciri
tubuh berbentuk oval, pada bagian dorsalterdapat cangkang yang berjumlah 8 keping, tetapi tidak
membentuk segmen pada tubuhnya.
2. Kelas Gastropoda (Hewan Berkaki Perut)
Gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster gastropoda berasal dari bahasa latin, yaitu gaster
yang berarti perut dan podos berarti kaki. Gastropoda berasal dai bahasa latin yaitu, gaster yg
berarti perut dan podos berarti kaki merupakan kelompokMollousca yang bergerak
menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir yang berfungsi memudahkannya
dalam pergerakkan.Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung
dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak bercangkang, contoh Kimax.
Umumnya Gastropoda memakan ganggang. Hewan ini menggunakan gigi radulauntuk
memotong dan mencerna makanannya. Umumnya Gastropoda bersifat
hemafrodit. Gastropoda memiliki bintik mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung
tentakel yang panjang dan tentakel pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Gastropoda bernafas
dengan insang atau paru-paru, di sesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernafas
dengan paru-paru, sedangkan Gastropoda air bernafas dengan insang,contoh: achatina
fulica(bekicot),lymnaea javanica (siput air tawar),fissurella sp (siput laut),vaginulla sp(siput
telanjang).
3. Kelas Cephalopoda (Hewan Berkaki Kepala)
Cephalopoda merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya(cephal
berarti kepala, podos berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah
berkembang biak baik seperti mata pada Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian
kepala(berjumlah 8 atau 10 bauh) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua
hewan Cephalopoda tidak bercangkang(kecuali Naitilus sp), mamiliki kelenjar tinta yang
menghasilkan cairan tinta hitam yang berguna untuk mengalabui pemangsa. Jenis kelamin
terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa
warna(kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di sekitarnya,contohnya: loligi sp (cumicumi),octopus sp (gurita),Nautilus sp.
4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Scaphopoda memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya
memanjang dorsofental, kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali
lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedelaman 5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis,
mengalami bentuk larva trokovor . Di dekat mulut terdapat semancam tentakel untuk alat peraba
yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan mikrofauna(plankton). Scaphopoda bernafas
menggunakan rongga mantel, dan tidak memiliki insang.

5. Kelas Pelecypoda / bivalvia (Hewan Berkaki Pipih)


Hewan ini disebut sebagai bivalvia karna tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup,
memiliki tubuh simetri bilateral. Hewan golongan ini bernafas menggunakan insang yang
berlapis-lapis yang berbentuka seperti lembaran sehingga disebut juga
sebagai Lamelibranchiata(lamela = lembaran, branchia = insang). Dari celah cangkangnya akan
keluar kaki yang pipih seperti mata kapk sehingga hewan ini disebut juga Pelecypoda (pelecy =
pipih, podos = kaki). Salah satu contoh hewan yang termasuk dalam golongan ini adalah
Malaegrina margaritivera(kerang mutiara), kerang air tawar (Anadonta sp.) dan kima
raksasa (Tridacna maxima).

Cangkang kerang terdiri atas 3 lapisan, yaitu :


a.
Periostrakum : lapisan paling luar tipis, dari zat tanduk, berwarna gelap.
b.
Prismatik
: lapisan tengah tebal, tersusun oleh kristak kalsium karbonat
(CaCO3) berbentuk prisma.
c.
C. Nakreas
: Lapisan dalam, penghasil mutiara.
Peranan / manfaat dari Mollusca :
Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,namun ada pula yang merugikan.peran
mollusca yang menguntungkan adalah:

Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea sp),kerang


(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).

Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).

Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.

bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp


Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya organism
perantara penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman sawah.Siput air
adalah inang dari perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini merupakan parasit pada organ
hati manusia dan ternak

7. Arthropoda (hewan berbuku).


Ciri-ciri hewan yang berbuku-buku adalah:
- hidupnya bisa di laut, danau, darat dan sungai
- tubuhnya terdiri dari buku-buku
- tubuhnya terbungkus oleh kulit dari zat kitin sehingga keras
- mempunyai alat indera yang terdapat pada kepala yang berfungsi sebagai peraba dan mata
- bernapas dengan menggunakan insang atau stigma
- alat-alat tubuhnya telah berkembang baik.
Sedangkan hewan yang berbuku-buku diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, diantaranya
adalah:
1. Serangga (insecta)
2. Laba-laba (arachnoidea)
Ciri-ciri laba-laba adalah:
- tubuhnya dapat terbagi dua
- mempunyai dua pasang alat mulut

- mempunyai sepasang mata tunggal yang besar dan beberapa pasang mata tunggal yang kecil
- mempunyai empat pasang kaki
- memiliki perut
- bernapas dengan menggunakan paru-paru buku
- mempunyai sepasang capit dan gigi catut yang berfungsi sebagai alat mulut.
Sedangkan laba-laba dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah:
- laba-laba
- caplak (tungau)
- kala.
3. Udang-udangan (crustacea)
Ciri-ciri udang-udangan adalah:
- tubuhnya ada dua bagian yaitu kepala dan dada
- bernapas dengan menggunakan insang
- hidupnya di air
- mempunyai sepasang antena pendek dan lima pasang kaki
- hampir semua ruasnya ada perutnya dan mempunyai sepasang kaki.
Contoh udang-udangan adalah:
- kepiting
- udang
- rajungan
- ketam
- yuyu
- teritip.
4. Lipan (myriapoda)
Ciri-ciri lipan adalah:
- tubuhnya beruas-ruas dan panjang, dimana tiap ruasnya terdapat sepasang kaki
- tubuhnya terdiri dari kepala dan badan belakang
- mempunyai kaki banyak
- sistem sarafnya tangga tali
- bernapas dengan menggunakan trakhea
- mempunyai sepasang antena pada kepalanya

8. Echinodhermata (hewan berkulit duri).


Ciri-ciri hewan yang berkulit duri adalah:
- hidupnya di air laut
- kulitnya berduri-duri dan mempunyai lempeng-lempeng kapur yang berfungsi sebagai rangka
- bentuk tubuhnya simetri radial
- tidak mempunyai kepala yang jelas
- mempunyai gigi catut
- bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral yang berbentuk tabung kecil
- pada ujun kaki ambulakral terdapat alat penghisap yang berguna untuk melekatkan dirinya pada
suatu tempat.
Sedangkan hewan yang tergolong pada hewan yang berkulit duri adalah:
1. Bintang laut (asteroidea)
Ciri-ciri bintang laut adalah:
- mempunyai lima tangan dan bagian tangannya berupa cakram
- bernapas dengan menggunakan kulit yang tipis
- makanannya sebangsa kerang dan hewan lunak yang lainnya
- mempunyai perut yang bercabang-cabang ke semua arah terutama di lengannya
- mempunyai dubur yang berada di tengah-tengah sisi punggungnya
- susunan sarafnya berupa saraf cincin di sekitar mulutnya
- mempunyai daya regenerasi yang besar dan bila salah satu lengannya ada yang putus, maka
dapat kembali tumbuh lagi seperti semula

- mempunyai kaki ambulakral yang digunakan untuk bergerak.


Contoh: bintang laut merah dan bintang laut biru.
2. Lilia laut (crinoidea)
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya kaya tumbuhan
- ada yang mempunyai tangkai dan ada yang tidak mempunyai tangkai
- yang tidak bertangkai hidupnya bisa berpindah-pindah dan yang bertangkai hidupnya menetap
pada suatu tempat.
3. Landak laut (echinoidea)
Ciri-cirinya adalah:
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai duri banyak yang mudah digerakkan
- bernapas dengan menggunakan insang.
4. Tripang (holothuroidea)
Ciri-cirinya adalah:
- bentuk tubuhnya seperti buah mentimun
- tidak mempunyai lengan
- mempunyai mulut
- mempunyai lubang kelamin dan anus
- kulitnya lunak.
5. Bintang ular (ophiuroidea)
Ciri-ciri bintang ular adalah:
- memiliki lima lengan yang digunakan untuk bergerak
- memiliki satu lubang mulut
- hidupnya di sela-sela bebatuan atau batu karang yang ada di laut
- memiliki kaki ambulakral yang berada di sekitar mulutnya.

9. Chordata (hewan bertulang).


Ciri-ciri umum chordata yaitu :
mempunyai chorda dorsalis (penyokong tubuh) di punggung
mempunyai batang syaraf dipunggung
mempunyai beberapa celah insang didaerah faring
bentuk tubuh simetri bilateral
mempunyai coelom (rongga tubuh)
Sedangkan ciri-ciri khususnya yaitu :
tubuhnya terbungkung oleh lapisan epidermis dan dermis (bagian kulit)
indoskeleton pada hewan tingkat rendah berupa tulang rawan, sedangkan pada tingkat tinggi
berupa tulang keras.
pada skeleton terdapat otot daging yang berfungsi untuk gerak atau berpindah tempat.
sistem sirkulasi/sistem peredaran darah terdiri atas pembuluh darah dengan jantung sebagai pusat
atau sentral.
sistem respirasi/pernafasan pada bentuk tubuh rendah berupa beberapa insang sedangkan pada
spesies yang hidup didarat sistem pernafasannya berupa paru-paru.
sistem eskresi terdiri atas sepasang ginjal (ren), dengan saluran pembuang yang bermuara didekat
anus.
sistem syaraf terdiri atas sistem syaraf pusat dan sistem syaraf tepi
terdapat sejumlah kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon yang diangkut oleh darah yang
berperan dalam proses-proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan dan reproduksi.
seks atau jenis kelaminnya terpisah masing-masing jenis kelamin memiliki sepasang gonad
dengan saluran penyalur yang bermuara di dekat anus.
KLASIFIKASI VERTEBRATA

Sub filum vertebrata terbagi menjadi 2 sub kelas :


A. Pisces
Terdiri atas 4 kelas, yaitu
- kelas agnatha (gnathum), tidk mempunyai rahang contohnya : belut
- kelas placodermata, tubuhnya bersisik
- kelas chondrichthyes, hewan atau ikan yang bertulang rawan
- kelas osteichtyes, semua ikan yang bertulang keras
B. Tetraphoda
Anggota dari tetraphoda yaitu
- amphibi (hidup di air dan darat)
- reptilia (hewan melata)
- aves (unggas), hewan yang memiliki bulu dan sayap dan pada umumnya golongan aves bisa
terbang
- mamalia (hewan yang menyusui), termasuk dalam hewan mamabiak.

BIOLOGI KLATEN
Drs LugtyastyonoBn MPd, Pengawas SMA Dinas
Pendidikan Kab Klaten

Cari

Menu utama
Langsung ke konten utama

Beranda

0.DAFTAR ISI

1. Ruanglingkup Bio ( X )

2. Klasifikasi Makhluk Hidup ( X )

3. Virus ( X )

4. Eubacter dan Archaebacter (X)

5. Fungi /Jamur ( X )

6. Protista ( X )

7. Keanekaragaman Hayati ( X )

8. Plantae ( X )

9. Animalia ( X )

Bab 10. Ekosistem ( X )

Bab 11. Pencemaran Lingkungan dan Daur limbah ( X )

Bab 12. Sel ( XI )

Bab 13. Struktur Tumbuhan (XI)

Bab 14. Struktur Hewan dan Manusia (XI)

Bab 15. Sistem Gerak (XI)

Bab 16. Tranport pada Hewan & Manusia (XI)

Bab 17. Pencernaan Makanan Hewan & Pencernaan Makanan Manusia ( XI )

Bab 18. Pernafas Hewan & Manusia (XI)

Bab 19. Eksresi Hewan & Manusia (XI)

Bab 20. Sistem Koordinasi Hewan & Manusia (XI)

Bab 21. Sist Reproduksi (XI)

Bab 22. Pertumbuh dan Perkembang (XII)

Bab 23. Metabolisme (XII)

Bab 24. DNA Gen Kromosom (XII)

Bab 25. Hereditas (XII)

Bab 26. Hereditas Manusia (XII)

Bab 27. Mutasi (XII)

Bab 28. Pembelahan Sel (XII)

Bab 29. Asalusul Kehidpan( XII )

Bab 30. Evolusi (XII)

Bab 31. Bioteknologi (XII)

Desa Sebagai Subyek dan Sentral Pembangunan di Jawa Tengah

EBTANAS BIOLOGI

Kep Pres no 4 Th 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional

KURIKULUM 2013

Menbuddasmen ( Anies Baswedan ) menghentikan penerapan Kurikulum 2013

POS UJIAN NASIONAL 2013/2014

RPP BIOLOGI SMA

SILABUS BIOLOGI SMA KURIKULUM 2013

Soal dan Kisi Kisi UKGBiologi

Bab 11. Pencemaran Lingkungan


dan Daur limbah ( X )
STANDAR KOMPETENSI :
Siswa mampu Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan
materi dan energi serta peraan manusia dalam keseimbangan ekosistem
KOMPETENSI DASAR :
Mengkaitkan hubungan kegiatan manusia dengan masalah perusakan dan
pemeliharaan lingkungan
Mendeskripsikan pemanfaatan daur ulang limbah untuk kepentingan kehidupan
Apa yang akan dipelajari ?

Pencemaran Lingkungan

Perubahan Lingkungan

Daur Ulang Limbah

KEGIATAN SISWA
1.

Buatlah kliping tentang perusakan lingkungan yang dilakukan oleh


manusia dan jelaskan apa dampak negatif yang ditimbulkannya

2.

Buatlah sebuah artikel yang berjudul Dampak penebangan hutan secara


sembarangan . Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah
A.

Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi.

B.

akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan.

C.

bagaimana cara menanggulanginya?

PENDAHULUAN
A. Apakah lingkungan hidup itu ?
Lingkungan yang bagaimana yang mampu mendukung kehidupan manusia dan
kehidupan organisme yang lain ? Apakah kekayaan alam yang masih tersedia
masih mampu mendukung keberlanjutan ekonomi humanis pada saat ini dan
yang akan datang ? Setelah mempelajari ekosistem, marilah kita mengkaji
tentang Pencemaran lingkungan

dan daur ulang limbah !

Lingkungan hidup merupakan komponen penting yang menyediakan berbagai


kebutuhan untuk manusia. Pada awal peradaban, mula-mula manusia hanya
memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhannya. Kekayaan alam yang
masih melimpah, tingkat pengetahuan dan konsumsi yang masih rendah masih
mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup. Peradaban manusia terus
berkembang, jumlah

penduduk makin banyak, tingkat kebutuhan makin

beragam, perkembangan budaya manusia semakin kompleks, dan lingkungan


tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan manusia.
pergeseran

cara

hidup

manusia.

Manusia

Terjadi berbagai bentuk

tidak

lagi

hanya

sekedar

mengandalkan alam, lebih dari itu mulai menggunakan ilmu dan teknologi untuk
memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
Banyak upaya yang sudah dilakukan manusia untuk memanfaatkan dan
mengelola lingkungan hidup melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Semua itu dilakukan agar manusia dapat menikmati hidup, tidak lagi sekedar
melakukan hidup. Kondisi ini semakin mendorong manusia untuk terus
melakukan ekploitasi yang tanpa batas.Ekploitasi, aktivitas hidup dan proses
produksi lainnya memberikan hasil samping

yang terbuang pada media

lingkungan yang sering dinamakan limbah


Pengelolaan limbah kadang kurang mendapatkan perhatian yang serius,
akibatnya

semakin memperparah keseimbangan lingkungan yang sebelumnya

terjaga. Lingkungan tidak lagi berfungsi sesuai peruntukannya. Kurang disadari


bahwa lingkungan tidak hanya disediakan untuk manusia, makhluk hidup yang
lain

terabaikan.

Pencemaran

PandanganAntroposentris, mengalahkan

segalanya.

lingkungan mulai terjadi dan akhirnya lingkunganpun

mulai

berubah dan ketimpangan daur ekologis


hidup manusia.

Akankah manusia

makin memperburuk lingkungan

mulai sadar akan

akan ulahnya itu ?

Sejauhmana ilmu pengetahuan dan teknologi telah dipergunakan manusia untuk


melakukan koreksi terhadap berbagai bentuk ekploitasi dan ketimpangan daur
ekologi ?
Menyadari akan pentingnya lingkungan hidup dalam mendukung kehidupan
manusia dan perikehidupan makhluk hidup yang lain, marilah kita melakukan
kajian tentang pencemaran lingkungan, perubahan lingkungan, dan daur ulang
limbah organik. Menurut pendapatmu, apakah manfaat mempelajari hal itu ?
Diskusikan dengan teman sebangkumu !

N
o

Kegiatan

Urbanisasi

Air limbah, buangan industri, sediment, buangan


organik dan biologis, pengerukan pelabuhan,
penimbunan tanah, pemindahan tanah dan
reklamsi

Pertanian,
Kehutanan

Pestisida, Organochlorin, Organophosphat,


Karbamat, Pupuk, endapan

Ekstraksi
minyak,
penyulingan ,
3
transportasi

10

Macam Pencemaran atau Masalah Lingkungan


yang Timbul

Minyak, dispersant, dan air garam

Pertambangan

Metal ( timah, tembaga, nikel dan arsenic)


endapan; kerusakan ekosistem karang dari
endapan atau eksploitasi batu karang

Metallurgi

Metal, khususnya tembaga, seng, nikel dan


cadmium

Sellulose

Senyawa organochlorin dari proses pemutihan


Chlori air raksa (Hg) darimproduksi soda caustic
dan chlorine

Tekstil

Zat pewarna yang mengandung metal,


khususnya Cd dan Pb; Pestisida

Plastik

Hasil sampingan dari produksi Chlorida,


monomer, Cadmium, sampah plastic

Pembangkit
Listrik

Air panas, buangan radioaktif

Desalinasi

Air panas garam

Pencemaran lingkungan
Marilah kajian ini, kita awali dengan mendeskripsikan gambar 12. 1 dan 12.2 !
Apakah yang dapat kamu temukan dari kedua gambar di atas ?
kita mengamati

Apabila

kedua gambar diatas kiranya akan diperoleh gambaran

tentang Polusi(Pencemaran). Polusi

adalah masuknya

atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan

peruntukkannya. Segala

sesuatu

yang

menyebabkan

disebut polutan.
Gbr. 12.1 Sumber pencemaran udara

Gbr. 12. 2. Detergen

polusi air

Berikut disajikan jenis kegiatan dan macam polutannya.

polusi

TA B E L 4

M A C A M K E G I ATA N D A N M A C A M

P E N C E M A R A N YA N G D I H A S I L K A N

Sumber : Soedjiran (1986)


Menurut Daljoeni (1986) pencemaran (polusi)

dapat menimbulkan beberapa

akibat (1) langsung mengganggu kesehatan misalnya peracunan paru-paru


lewat polusi udara (2) kerusakan pada benda atau manusia misalnya efek
korosif dari polusi udara atas gedung-gedung dan panenan (3) efek langsung
yang mengancam kualitas kehidupan manusia misalnya onggokan sampah,
onggokan pupuk kandang, peceren dan jumbleng(kakus) kering dan (4) efek
tak langsung terhadap masyarakat misalnya usaha pertambangan minyak bumi
di wilayah lepas pantai, pemotongan hutan untuk ekspor kayu, pembinasaan
rumput-rumput dengan beternak liar dan seterusnya.. Ditambahkan Syamsuri
dkk (2002) pencemaran dapat menyebabkan terjadinya (1) punahnya spesies
(2) Gangguan keseimbangan lingkungan (3) keracunan dan penyakit serta (4)
pemekatan hayati (biomagnification). Menyadari adanya berbagai dampak
polusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, maka terjadinya polusi
perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera dan terpadu.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=AC6TcL1nECc
1.

Macam-macam Polusi

Berdasarkan tempatnya polusi dapat dibedakan menjadi polusi air, polusi tanah
dan polusi udara.
a.

Polusi air

Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum,


memasak, mandi, mencuci dan keperluan lain. Air
sebaiknya dapat memenuhi

yang

syarat kuantitas dan kualitas.

kita manfaatkan
Secara kuantitas

rata-rata keperluan air per hari per kapita sebanyak 100 liter. Secara kualitas
air yang sehat harus memenuhi syarat fisika, kimia, dan biologi agar tidak
merugikan kesehatan. Secara fisika, air yang sehat adalah air yang jernih,
tidak berasa, dan tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat harus bebas dari
bahan beracun dan berbahaya (B3). Dan secara biologi, air yang sehat harus
memenuhi syarat tidak mengandung mikroorganisme patogen yang dapat
menyebabkan penyakit. Agar kesehatan tetap terjaga dan terpelihara maka
konsumsi akan air harus mempertimbangkan sumber air.
Sumber air untuk keperluan manusia dan perikehidupan lainnya pada umumnya
di Indonesia berasal dari air dalam tanah (ground water) misalnya air sumur,
air dari mata air dan air permukaan (surface water) misalnya air kali, air rawa,
air kolam dan air hujan. Sebagian besar masyarakat Indonesia , menggunakan
air sumur sebagai air rumah tangga, karena memang secara geografis tanah
di Indonesia memungkinkan untuk pembuatan sumur, kecuali daerah-daerah
tertentu yang sulit digali untuk dibuat sumur. Selain

berasal dari sumur,

masyarakat perkotaan memperoleh air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air


Minum).

Karena sulitnya

mendapatkan air bersih tak

jarang sebagian

masyarakat masih mengkonsumsi air permukaan yang berasal dari air rawa,
air hujan, bahkan air sungai tanpa proses pengolahan. Penggunaan air sungai
dan air tercemar lainnya sebagai air konsumsi dapat merugikan kesehatan,
karena air sungai dapat terakumulasi oleh limbah industri dan domestik
yang

berbahaya.

penyederhanan,

Keanekaragaman
kematian

dan

hayati

bahkan

hidrobiota
terjadi

dapat

kepunahan

mengalami
jika

proses

pencemaran berjalan terus menerus.


Para petani di sawah membasmi hama serangga dengan menggunakan
pestisida. Pestisida yang berlebihan akan terlarut dalam air dan akhirnya sampai

ke sungai. Sampah-sampah rumah tangga dikumpulkan kemudian dibuang ke


sungai. Limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai. Semua akhirnya
bermuara di sungai dan pencemaran polutan ini akhirnya sampai di tempattempat sepanjang aliran sungai bahkan masuk lebih dalam lagi melalui saluran
atau sungai-sungai yang lebih kecil.
Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia mempunyai
dampak negatif yang lebih besar bila dibandingkan dengan zat-zat kimia alami
seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan sebagainya.
Di sungai yang alirannya lambat atau di danau banyak terdapat polutan yang
mudah terurai dan juga banyak zat organik yang menyuburkan tumbuhan dan
ganggang yang hidup di situ. Hal ini disebut eutrofikasi. Sebaliknya bila
ganggang dan tumbuhan air banyak yang mati dapat menyebabkan terjadinya
pembusukan yang akan menghabiskan banyak persediaan oksigen dalam air.
Pada gilirannya akan menyebabkan pengendapan dan pendangkalan danau.
1). Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air
dapat dibedakan antara lain :
a). Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik.
Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian
dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk
mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit
(khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai
oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan
membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air
dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi,
ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan
mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota
air akan mati karenanya.

Gambar 11.1. Danau yang


mengalami Eutrofikasi
b). Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari
limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa
sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air
got/parit,

kemudian

ikut

aliran

sungai.

Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang


hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan
mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah
pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik
yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya
kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika
pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex
berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator)

parahnya

pencemaran

oleh

bahan

organik

dari

limbah

pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau


yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup
kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah
tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah
yang ada.

Gambar 11.2 Membuang Sampah ke


sungai
c). Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan
yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik
(berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa
polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu
(air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan
pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan
kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam
jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan
laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan
pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi
dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

Gambar 11.3. industri yang membuang


limbahnya ke sungai
d). Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari
tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga
semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga
hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan
memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan
ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan
dan menurunkan sumber daya perairan.
Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.
2) Sisa air buangan pabrik dinetralkan lebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
3) Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah pemukiman
penduduk. Hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan yang mungkin terjadi
karena penggunaan air sungai oleh penduduk.
4) Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

Gambar 11.4. Skema Pencemaran air


tanah
b.

Polusi tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang mengandung benda organik dan
anorganik yang mampu mendukung kehidupan manusia dan perikehidupan
lainnya. Pencemaran menyebabkan susunan tanah

mengalami

perubahan,

sehingga menggangu kehidupan jasad yang hidup di dalam tanah maupun di


permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran
langsung,

dan

tidak

langsung.

Pencemaran

langsung

terjadi

karena

penggunaan pupuk yang berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan


limbah

yang tidak

dapat dicernakkan seperti plastik.

langsung dapat terjadi melalui air,


akan mengubah susunan

Pencemaran tidak

dan udara. Air yang mengandung polutan

kimia tanah sehingga

mengganggu

jasad

yang

hidup atau di permukaan tanah. Udara yang tercemar akan menurunkan


hujan yang mengandung bahan pencemar ini, akibatnya tanah akan tercemar
juga.

Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air

karena pencemaran tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida
yang larut dalam air oleh

petani akan terbawa kemana-mana, mencemari

tanah di sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air tersebut.
1). Pencemaran tanah dapat terjadi antara lain melalui pencemaran langsung,
dan tidak langsung.
a). Pencemaran langsung terjadi karena penggunaan pupuk yang berlebihan,
pemberian pestisida dan pembuangan limbah

yang tidak dapat dicernakkan

seperti plastic,

kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh

organisme dan mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.

Gambar 11.5.. plastik, kaca, dan kaleng


b). Pencemaran tidak langsung dapat terjadi melalui air,
mengandung

polutan

mengganggu

jasad

akan

mengubah

yang hidup

susunan

dan udara. Air yang

kimia

tanah

sehingga

atau di permukaan tanah. Udara

tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung

yang

bahan pencemar ini,

akibatnya tanah akan tercemar juga.


penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), dan
pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah, dan
air. Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi
masam,

yang

selanjutnya

berpengaruh

terhadap

produktivitas

tanaman.

Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati. Pencemaran


tanah oleh pestisida dan herbisida terjadi saat dilakukan penyemprotan. Sisasisa penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan, akhirnya mengendap
di tanah. Penggunaan bahan-bahan kimiawi secara mengeras, dan akan retakretak pada musim kemarau

Gambar 11.6. Tanah jadi tandus akibat


pencemaran
Herbisida merupakan pestisida yang 40% produknya sudah digunakan di dunia.
Para petani menggunakan

herbisida untuk mengontrol atau

mematikan

sehingga tanaman pertanian dapat tumbuh dengan baik. Percobaan pada kelinci
dan kera menggunakan dosis herbisida diatas 25% menunjukkan bahwa
pemberian

makanan

dan

minuman

yang

dicampur

herbisida

dapat

menyebabkan organ hati dan ginjal hewan tersebut mudah terkena tumor dan
kanker. Fungisida merupakan pestisida yang digunakan untuk mengontrol atau
memberantas cendawan (fungi) yang dianggap sebagai wabah atau penyakit.
Penyemprotan fungisida dapat melindungi tanaman pertanian dari serangan
cendawan parasit dan mencegah biji (benih) menjadi busuk di dalam tanah
sebelum berkecambah. Akan tetapi, sejak metal merkuri sangat beracun
terhadap manusia, biji-bijian yang telah mendapat perlakuan fungisida yang
mengandung metal merkuri tidak pernah dimanfaatkan untuk bahan makanan.
Fungisida dapat memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Insektisida
merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh serangga hama.
Jenis pestisida ini sudah digunakan manusia sejak lama. Pestisida dan herbisida
memiliki sifat sulit terurai dan dapat bertahan lama di dalam tanah. Residu
pestisida dan herbisida ini membahayakan kehidupan organisme tanah.
Senyawa organoklorin utama di dalam insektisida adalah DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) dapat membunuh mikroorganisme yang sangat penting bagi
proses pembusukan, sehingga kesuburan tanah terganggu Tanah yang tercemar
pupuk kimiawi, pestisida, dan herbisida dapat mencemari sungai karena zat-zat
tersebut dapat terbawa air hujan atau erosi.

2).

Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain

sebagai berikut :
a) Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya
diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.
b) Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses
daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya.
c) Membuang sampah pada tempatnya.
d) Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.
e) Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman.
Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi.
Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:
a) Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya
atau tidak.
b) Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut.
c) Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P).
d) Jenis tanah.
e) Kondisi tanah (basah, kering).
f) Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
g). Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ (atau on site) dan ex situ (atau of
site). Pembersihan on site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan of site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah

tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan
di bak atau tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak atau
tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan of site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
3) Bioremediasi
Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Proses bioremediasi harus
memperhatikan

temperatur

tanah,

ketersediaan

air,

nutrien

(N,

P,

K),

perbandingan C : N kurang dari 30 : 1, dan ketersediaan oksigen.


Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi:
a)

Stimulasi

aktivitas

mikroorganisme

asli

(di

lokasi

tercemar)

dengan

penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya.


b)

Inokulasi

(penanaman)

mikroorganisme

di

lokasi

tercemar,

yaitu

mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.


c) Penerapan immobilized enzymes.
d)

Penggunaan

tanaman

(phytoremediation)

untuk

menghilangkan

atau

mengubah pencemar.
Bila membicarakan polusi tanah tidak akan terlepas dari polusi air karena
pencemaran tanah dipercepat oleh adanya air, cotohnya sisa pestisida yang
larut dalam air oleh

petani akan terbawa kemana-mana, mencemari tanah di

sekitarnya atau tanah-tanah lain yang dilalui oleh aliran air tersebut.
c.

Polusi udara

Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen
lainnya

sehingga

kualitas

udara

turun

dan

tidak

sesuai

dengan

peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi. Pencemar


dapat digolongkan

ke dalam tiga kategori

udara

yaitu pergesekan permukaan,

penguapan dan pembakaran.


Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di
udara

antara lain penggergajian,

barang

seperti

kayu,

minyak,

pengeboran,

aspal

dan

dan pengusahaan barang-

baja.

Penguapan

merupakan

perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak disebabkan zat-zat
yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri
yang berhubungan

dengan cat, logam,

bahan kimia

atau karet

banyak

memberikan pencemar ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada
kita

dan tertimbun mengotori ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia

yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya

atau panas. Bahan

bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya
berasal dari alam yang

mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan

senyawa karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.
Bahan-bahan polutan udara dapat berupa debu, serbuk sari, bulu kucing atau
zat-zat kimia seperti oksida karbon (CO, CO ), Oksida nitrogen (NO, NO ), oksida
2

belerang (SO , SO ), persenyawaan hidro karbon (CH , C H ), asbes, timbal,


2

10

partikel cair seperti asam nitrat, asam sulfat, pestisida, dan sebagainya.
Meskipun banyak polutan yang bersifat alami tetapi kebanyakan polutan berasal
dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.
Pembakaran bahan bakar ini terjadi di pabrik-pabrik atau berasal dari kendaraan
bermotor.
Polutan oksida nitrat dan oksida belerang bila bersenyawa dengan uap air akan
membentuk asam nitrat dan asam sulfat, yang dalam jumlah besar dapat
menimbulkan hujan asam yang sangat berbahaya bagi kehidupan
fauna

serta

mikroorganisme

tanah,

termasuk

manusia.

flora dan

karena

dapat

menyebabkan gatal pada kulit bahkan menyebabkan kanker kulit. Polutan di


udara dapat merusak bangunan, menyebabkan korosi pada logam, dan banyak
lagi kerusakan lain yang sangat merugikan.

Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es


dan

ruangan

(AC),

serta

gas

penyemprot

macam-macam

kosmetik,

menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di udara. Gas ini dapat merusak
lapisan ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultraviolet dari cahaya
matahari. Radiasi ultraviolet dengan intensitas tinggi sangat berbahaya bagi
manusia dan dapat menyebabkan kanker kulit.
Pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar minyak bumi, batu bara, dapat
menyebabkan peningkatan kadar CO di udara beserta gas-gas lainnya. Makin
2

besarnya kadar gas-gas ini di udara

dapat

menyebabkan timbulnya efek

rumah kaca (Green house effect) yang lebih lanjut dapat berkembang menjadi
munculnya fenomena pemanasan (global warming)
Sama seperti air, udara juga berada dalam simpul kedua dalam teori simpul
Umar Fahmi Ahmadi. Udara juga merupakan elemen yang amat sangat penting
bagi kehidupan manusia. Setiap hari,setiap menit, setiap detik umat manusia
menghirup udara untuk kehidupannya. Namun, sayangnya masih banyak umat
manusia yang belum mengerti akan pentingnya udara terutama oksigen
sehingga banyak dari mereka mencemari udara.
Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi dan komponen
lainnya

sehingga

kualitas

udara

turun

dan

tidak

sesuai

peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi. Pencemar


dapat digolongkan

ke dalam tiga kategori

dengan
udara

yaitu pergesekan permukaan,

penguapan dan pembakaran.


Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran partikel padat di
udara

antara lain penggergajian,

barang

seperti

kayu,

minyak,

pengeboran,

aspal

dan

dan pengusahaan barang-

baja.

Penguapan

merupakan

perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi udara banyak disebabkan zat-zat
yang mudah menguap, seperti pelarut cat dan perekat. Demikian pula terjadi
uap pencemar jika ada reaksi kimia pada suhu tinggi, tekanan rendah. Industri
yang berhubungan

dengan cat, logam,

bahan kimia

atau karet

banyak

memberikan pencemar ini. Jika uap-uap ini berkondensasi akan tampak pada
kita

dan tertimbun mengotori ruangan. Pembakaran merupakan reaksi kimia

yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya

atau panas. Bahan

bakar yang umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak, semuanya
berasal dari alam yang

mengandung karbon. Pada pembakaran dihasilkan

senyawa karbondioksida dan air, disamping itu juga arang dan jelaga.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
1). CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar
CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang
menggunakan bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu.
Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh
tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana
diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house efect) berasal dari pengalaman para
petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan
di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari
menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan
rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun
gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak
bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah
kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhanaterjadinya efek
rumah kaca (ERK).Pengalaman petani diatas kemudian dikaitkan dengan apa
yang terjadi pada bumi dan atmosfir.

Ga
mbar 11.7. Pencemaran udara kendaraan bermotor dan Pabrik
Efek rumah kaca (Green house effect) dapat menyebabkan suhu lingkungan
menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat
pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut
menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil
menjadi

tenggelam.

keseimbangan

Keadaan

ekosistem

dan

tersebut

akan

membahayakan

berpengaruh

makhluk

hidup,

terhadap
termasuk

manusia.

Gambar 11.8. Efek Rumah kaca


mengakibatkan Global warning
2). CO

Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan


mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak
sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon
monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan
orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di
dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari
knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian.
3). CFC
Penggunaan CFCs (Chlorofluorocarbons) sebagai gas pendingin pada lemari es
dan ruangan (AC), serta gas penyemprot macam-macam kosmetik, dan
penyemprot rambut (hair spray). menyebabkan gas tersebut menjadi polutan di
udara. Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat
lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari
pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya
ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker
kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi
antara

CFC

munculnya

dan

ozon, ) yang

fenomena

lebih

lanjut

dapat

berkembang

menjadi

pemanasan (global warming) sehingga lapisan ozon

tersebut berlubang yang disebut sebagai lubang ozon. Menurut pengamatan


melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat
ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC
harus dibatasi.

Gambar 11.9. Tipisnya lapisan ozon


4). SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan
asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.
Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedungdan jembatan.

Gambar 11.10. Hujan asam


5). Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan

batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan


berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua
yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang
merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup
asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko
yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan
bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang
lain.

Gambar 11.11. Peringatan tidak boleh


merokok
Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara, antara lain
sebagai berikut.
a) Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.
b) Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi tingkat
pencemaran.
c) Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan pada tanah
yang kurang produktif.
d) Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum dikeluarkan ke
udara bebas. Pembersihan dapat menggunakan alat tertentu, misalnya cottrell
yang berfungsi untuk menyerap debu. Meningkatnya kadar karbon dioksida di

atmosfer juga dapat membahayakan kelangsungan hidup makhluk hidup yang


ada di bumi ini. Konsentrasi karbon dioksida yang berasal dari sisa pembakaran,
asap kendaraan, dan asap pabrik dapat menimbulkan efek rumah kaca (green
house efect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan:
1) Adanya pemanasan global yang mengakibatkan naiknya suhu di bumi.
2) Mencairnya es yang ada di kutub, sehingga mengakibatkan naiknya
permukaan air laut.
3) Tenggelamnya daratan (pulau) sebagai akibat dari mencairnya es di kutub.
d.

Polusi Suara

pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh


bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di
sekitarnya.

Bunyi

atau

suara

yang

dapat

mengganggu

dan

merusak

pendengaran manusia disebut kebisingan. Pencemaran atau polusi suara


diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi
Sesuai

bising
dengan

Keputusan

dan
Menteri

tidak
Negara

Lingkungan

menyenangkan.
Hidup

No.

Kep

48/MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa


kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Tingkat kebisingan terjadi bila
intensitas bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat
yang bernama Sound Level Meter. Oleh karena kebisingan dapat mengganggu
lingkungan, maka kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran.
Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh suara mesin
pabrik atau industri, mesin penggilingan padi, mesin las, kendaraan bermotor
yang berlalu-lalang, suara kereta api, dan pesawat terbang secara terusmenerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan
menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.
Banyak para buruh pabrik yang bekerja di tengah-tengah bunyi bising alat-alat
pabrik merasakan efek buruk dari suara bising tersebut. Rata-rata dari mereka

yang bekerja di tempat itu dan tidak menggunakan penutup telinga, selalu
berbicara keras antara satu dengan yang lainnya, walau sudah berada di luar
pabrik.

Gambar 11.12. Peringatan pencemaran


suara
Bukan karena kebiasaan mereka berbicara keras, tetapi karena kemampuan
pendengaran mereka yang mulai berkurang. Oleh karena bunyi dapat dianggap
sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia, maka
alat pengaman telinga harus digunakan jika kita bekerja di tempat yang rawan
kebisingan.
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
1.

kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang sempit,


misalnya: mesin gergaji.

2.

kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas atau


pesawat terbang.

3.

kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau suara


ledakan.

4.

kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa, atau saat


proses penancapan paku bumi di tempat proyek pembangunan.

Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)

Suara-suara

bising

ini

dapat

menyebabkan

terganggunya

pendengaran

manusia. Selain itu, lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai
keluhan pada tubuh kita, misalnya pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit
tidur, badan kaku, dan naiknya tekanan darah.
Dampak Pencemaran Suara terhadap Mamalia Laut
Mamalia laut (misalnya lumba-lumba sungai dan paus) tinggal di lingkungan di
mana tidak terdapat cahaya yaitu di kedalaman yang jauh dari permukaan. Pada
kedalaman lebih dari 200 meter cahaya tidak lagi menembus laut, dengan
keadaan ini maka mamalia laut mengandalkan suara dibandingkan cahaya
sebagai alat utama dalam berkomunikasi serta untuk lebih berhati-hati dari
keadaan lingkungan sekitarnya.
Di satu sisi, berdasarkan penelitian para ilmuwan, tingkat kebisingan di laut kini
naik menjadi sepuluh kali lipat dari kondisi normal. Kita tahu bahwa suara
merambat lebih cepat dan lebih jauh di dalam air dibanding di udara. Intensitas
tinggi suara di lautan juga tidak berkurang dalam ratusan mil. Keadaan ini tentu
sangat mengganggu kehidupan mamalia laut yang sangat peka terhadap suara.
Kebisingan di dalam laut disebabkan oleh:
a). Sumber alami: aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, dan
gelombang.
b). Lalu lintas kapal: Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut
minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel, dan untuk
ukuran kapal yang lebih kecil biasanya menimbulkan gelombang suara sekitar
160-170 desibel.
c). Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak seperti pembangunan
anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dan lain-lain. Kegiatan tersebut dapat
menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 255 desibel.
d).

Penggunaan

sonar

dalam

latihan

militer.

Sonar

adalah

alat

yang

menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menemukan benda dan


menentukan letaknya di bawah permukaan air. Kegiatan tersebut dapat

menciptakan

suara

dengan

intensitas

sampai

dengan

160

desibel.

terdamparnya belasan mamalia laut pada bulan Maret 2000 di Kepulauan


Bahama (dekat Samudera Atlantik Utara). Dan juga terdamparnya beberapa
Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia (dekat Itali).
Sumber

bacaan

: http://forum.upi.edu/, http://id.shvoong.com/exact-

sciences/biology/,http://www.wdcs.org, http://oceanlink.island.net/, http://www.nr


dc.org/wildlife/marine/,http://kamusbahasaindonesia.org/

Gambar 11.13. Terdamparnya beberapa


Paus di Pulau Canary (Spanyol) dan Laut Ionia Peringatan pencemaran suara
Cara

pencegahan Pencemaran

Suara

(Kebisingan) Kelompokkan

ruangan

dengan potensi keramaian agar tidak mengganggu ruangan yang membutuhkan


ketenangan.
1). Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber kebisingan
(terutama jalan).
2).

Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap suara

(parket,busa dilapis dengan kain, gipsum).


3). Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan lantai ganda).
4).

Kurangi

penempatan

bukaan

pada

daerah

muka

bangunan

berhadapan dengan jalan yang ramai.


5). Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.

yang

6). Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau mencegah noise
masuk ke dalam bangunan (pagar tembok masif, pagar bukit dan tanaman).

A.

Perubahan Lingkungan Mengakibatkan berbagai Dampak

Aktivitas manusia

yang bersenjatakan

teknologinya

baik jenis tradisional

maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas


yang stabil menjadi goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.
Sebenarnya

modifikasi terhadap ekosistem

sudah

dimulai sejak manusia

melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk,


kegiatan

pembakaran

rumput,

penggundulan

hutan,

terjadi

pembuatan

dam,

pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan raya, industri dan sebagainya.
Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia yang mendesak
habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi
proses-proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah
di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian

dalam

abad terakhir ini tak mampu

memecahkan dilema pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha


mengelola ekosistem lewat pemupukan, obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan
sebagainya

untuk

memaksimumkan

produktivitas,

sedang

alam

sendiri

mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.


Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap lingkungan

hidupnya. Terdapat hubungan yang saling ketergantungan antara manusia


dengan
ekosistem

lingkungan

hidupnya.

Perubahan

pada

akan dapat menimbulkan goncangan

menyediakan

satu

subsistem

ekologis.

mekanisme keseimbangan alamiah, namun

dalam

Alam sendiri
kadang-kadang

perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi
apabila perubahan itu sengaja dibuat manusia.
akan

Dengan demikian manusia

menjadi faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi

lingkungan hidupnya.

di

Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur


biologi dapat dikelompokkan menjadi
1.

bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi

2.

bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang

3.

berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah

4.

berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi

5.

penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi

Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman


sebangkumu contohnya masing-masing !
Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung
dan tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu
kita mulai menghadapi apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara
umum sumber permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber
utama yaitu
(1) ledakan penduduk
(2) teknologi dan industri
(3) Perusakan hutan.
(1) ledakan penduduk
ditinjau dari sisi ekologi akan

membawa beberapa persoalan antara lain

masalah pemukiman, pangan, sampah, dan sumber daya alami. Bertambahnya


jumlah penduduk menyebabkan meluasnya daerah pemukiman dan kebutuhan
akan pangan juga makin meningkat. Sampah menimbulkan persoalan melalui
berbagai mekanisme antara

lain

gangguan, penyumbatan

aliran air dan

timbulnya bau busuk yang dapat menimbulkan masalah kesehatan dan


keindahan
(2) Teknologi dan Industri

di satu pihak membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak


dapat membawa bencana bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui
limbah yang dikeluarkannya.
(3) Perusakan hutan.
dapat

menimbulkan

kehidupan

berbagai

berbagai

dampak,

karena

hutan

sebagai

tempat

hewan dan tumbuhan, sumber plasma nutfah

dan

cadangan air alamiah yang apabila mendapat kerusakan akan terjadi mata
rantai bencana bagi manusia sendiri, perubahan komponen ekosistem yang
diikuti

dengan

penyederhanaan dan

humus larut, erosi,

banjir dan

kepunahan keanekaragaman hayati,

kekeringan

karena habisnya sumber

dan

cadangan air. Belalang daun yang melahap lahan pertanian, Monyet menyerang
kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo, juga gajah dan babi hutan
merusak

areal

pertanian

merupakan contoh

terdesaknya habitat

alami

hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan kawasan hutan umumnya


digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau pemukiman, atau
mungkin saja hanya diambil kayunya saja.
Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah
satu jenis pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu
sejenis racunorganofosfat. Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan
residu. Tetapi selain mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai
jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti
DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat,
insektisida ini larut dalam lemak dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali
berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah
terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama 17
tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan
terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha

lain

melakukan
penggunaan

para

petani

intensifikasi
pestisida

untuk

pertanian.
dan

meningkatkan
Dalam

kesejahteraannya

intensifikasi

penambahan

tenaga

adalah

pertanian,

selain

kerja,

juga

dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat


mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi
penyerapan unsur-unsur hara oleh tumbuhan.

Gambar 11.14. rotasi tanaman


Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak
yang perlu diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi
menyebabkan

terjadinya

keseimbangan

baru.

Pertanian

monokultur

memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak dilakukan perlakuan itu


penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu
pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.
rotasi tanaman ialah menanam tanaman secara bergulir di suatu lahan
pertanian. tanaman ditanam secara berselang seling untuk memberikan waktu
pada tanah mengembalikan kesuburannya. Tanah yang subur memberikan
keuntungan yang banyak bagi makhluk hidup terutama yang tinggal di
permukaan tanah, dinilai efektif meningkatkan hasil panen karena dapat
memotong siklus hama dan mengembalikan kesuburan tanah.
B.

Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam

(Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan
alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan
misalnya kolam, sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia,
hewan, dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu,
tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan
yang hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk
ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan rotan.

Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi ekosistem? Untuk


mengenal macam-macam ekosistem, coba kamu salin dan lengkapi tabel
berikut ini dengan nama ekosistem, nama tumbuhan, dan nama hewannya.
Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia,
seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak
sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain
itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan
untuk tempat tinggal. Mari kita
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan (Deforestasi )
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan
hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan,
tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon
ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon
tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang
kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi
langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan
pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan
tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan
tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke
tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak
keseimbangan ekosistem.

Gambar 11.15. Penebangan Pohon secara


Liar dan Pembakaran Hutan

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus


Hewan liar diburu di berbagai tempat. Jumlah yang diburu sangat banyak.
Pemburu bukan hanya tidak mempunyai izin berburu, tetapi juga melakukan
perburuan

di

kawasan

konservasi

termasuk

taman

nasional.

Perburuan

komersial yang tidak terkendali merupakan masalah gawat untuk jenis tertentu.
Banyak hewan buruan yang sangat disukai di Indonesia, misalnya babi rusa
(Babyrousa babyrussa), anoa (Bubalus depressicornis dan B. quarlesi), Kuau raja
(Argusianus argus), walabi saham (Macropus agile), rusa jawa (Cervus
timorensis), kasuari (Casuarius cauaris), ular sanca batik (Phyton reticulatus),
burung rangkong (Bucros bicornis), berbagai burung hias, di antaranya kakaktua
raja (Proboscijer atterrimus), Kepodang (Oriolus chinensis), Curik Bali (Leucopsar
roschildi), Beo (Gracula religiosa), Perkutut Jawa (Geopelia striata), ayam hutan
(Gallus varius), Ikan arwana (Scleropages formosus) juga menjadi ikan yang
banyak diburu, hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang
berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan
sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian. Tahukah kamu hewan-hewan
langka yang lainnya.

Gambar 11.16. Perburuan Hewan secara


Terus-Menerus
3. Penggunaan Pupuk dan DDT yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap
baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya
dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan
para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari
kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami
dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan
adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea,
NPK, dan ZA., Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan
pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau.
Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma
tumbuh subur.

Eceng gondok

tumbuh

dengan

subur sampai menutupi

permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau
tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai
ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida.
Contoh

penggunaan

penggunaannya

tidak

insektisida
tepat

yang

waktu,

merusak

jumlahnya

ekosistem

berlebihan,

adalah

dan

jenis

insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus


sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain,
seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.
4. Penangkapan ikan di laut dengan pukat harimau atau bahan peledak
Para

pencari

ikan

sering

menggunakan

pukat

harimau.

Pukat

harimau

menggunakan jaring-jaring yang lubangnya sangat kecil dan dapat menjangkau


daerah luas.
Gambar 11.17. Penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak
Bahkan, ada juga yang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan.
Bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar maupun kecil mati. Jika ikan
kecil turut mati, jumlah ikan pada masa mendatang akan berkurang.
Selain

penangkapan

ikan,

kegiatan

manusia

yang

dapat

menyebabkan

kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu


karang berfungsi menahan terjangan ombak laut. Selain itu, terumbu karang
merupakan tempat hidup hewan laut. Manusia mengambil terumbu karang

untuk dijadikan hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan tempat


hidupnya.

Ombak

juga

langsung

menerjang

pantai

sehingga

dapat

menyebabkan abrasi. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.


1. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan apa saja yang sering
dimanfaatkan manusia? Bagian tumbuhan di hutan yang banyak digunakan
manusia adalah kayunya. Kayu jati digunakan untuk bangunan rumah, kursi,
tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya
digunakan untuk bangunan rumah atau gedung. Tumbuhan dapat digunakan
kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh tahun.
Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun. Jadi, jika kamu menanam jati
sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun kemudian, sedangkan
kebutuhan

manusia

terus

meningkat.

Apa

yang harus

dilakukan

untuk

mencegah punahnya tanaman-tanaman langka tersebut?


Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara
melestarikan tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut. :
a. Tidak menebang pohon sembarangan.
b. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan
tanaman.
c. Pemeliharan tanaman dengan benar.

Gambar 11.18 bunga anggrek, dan


bunga rafflesia

Selain kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan


manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil
batangnya untuk diolah menjadi gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya
yang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan barang-barang dari karet.
Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan
penanaman

kembali.

Tumbuhan

yang

menjadi

langka

akibat

kerusakan

habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.


D. Etika Lingkungan
Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki
lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita
menghendaki lingkungan yang dapat menyangga kehidupan yang semakin baik
bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita
memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi
masalah dan akibat perbuatan yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun
sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena
itu menghargai lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua
makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap
lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam
menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti
menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.


Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang,
dan untuk itu telah dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990
tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya
tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab
dan anggota masyarakat yang baik.
PERUBAHAN LINGKUNGAN MENGAKIBATKAN BERBAGAI DAMPAK
Aktivitas manusia

yang bersenjatakan

teknologinya

baik jenis tradisional

maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat sehingga kompleksitas


yang stabil menjadi goyah akibatnya simfoni alam menjadi kakofoni.
Sebenarnya

modifikasi terhadap ekosistem

sudah

dimulai sejak manusia

melakukan usaha bertani. Dengan bertambahnya jumlah penduduk,


kegiatan

pembakaran

rumput,

penggundulan

hutan,

terjadi

pembuatan

dam,

pendirian kota, pembuatan gedung dan jalan raya, industri dan sebagainya.
Perkembangan manusia pun merupakan kegiatan manusia yang mendesak
habitat dan bioma, gerakan-gerakan bangsa di masa lampau mendampingi
proses-proses alami sehingga padang stepa menjadi gurun pasir, tanah-tanah
di di daerah tropik menderita erosi pesat.
Perkembangan teknologi pertanian

dalam

abad terakhir ini tak mampu

memecahkan dilema pertanian bahkan merongronginya. Pertanian berusaha


mengelola ekosistem lewat pemupukan, obat-obatan, irigasi, bibit unggul dan
sebagainya

untuk

memaksimumkan

produktivitas,

sedang

alam

sendiri

mengelola ekosistem untuk memaksimalkan stabilitas lingkungan.


Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap lingkungan

hidupnya. Terdapat hubungan yang saling ketergantungan antara manusia


dengan
ekosistem

lingkungan

hidupnya.

Perubahan

pada

akan dapat menimbulkan goncangan

satu

subsistem

ekologis.

dalam

Alam sendiri

menyediakan

mekanisme keseimbangan alamiah, namun

kadang-kadang

perubahan tersebut tidak dapat dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi
apabila perubahan itu sengaja dibuat manusia.
akan

Dengan demikian manusia

menjadi faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi

di

lingkungan hidupnya.
Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia terhadap daur
biologi dapat dikelompokkan menjadi
1.

bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi

2.

bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang

3.

berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah

4.

berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi

5.

penambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur biologi

Dari 5 tipe perubahan lingkungan tersebut, coba diskusikan dengan teman


sebangkumu contohnya masing-masing !
Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah langsung
dan tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, karena itu
kita mulai menghadapi apa yang dinamakan masalah lingkungan hidup. Secara
umum sumber permasalahan lingkungan hidup itu dapat berasal dari 3 sumber
utama yaitu (1) ledakan penduduk (2) teknologi dan industri (3) Perusakan
hutan. Ledakan pendudukditinjau dari sisi ekologi akan membawa beberapa
persoalan antara lain masalah pemukiman, pangan, sampah, dan sumber daya
alami. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan
pemukiman dan kebutuhan akan pangan juga

meluasnya daerah

makin meningkat.

Sampah

menimbulkan persoalan melalui berbagai mekanisme antara lain gangguan,


penyumbatan aliran air dan timbulnya bau busuk yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan dan keindahan

(2) . Teknologi dan Industri di satu pihak

membawa manfaat bagi kesejahteraan manusia, di lain fihak dapat membawa


bencana bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup melalui limbah yang
dikeluarkannya. Perusakan

hutan

dapat

karena hutan sebagai tempat kehidupan

menimbulkan berbagai dampak,


berbagai

hewan dan tumbuhan,

sumber plasma nutfah dan cadangan air alamiah yang apabila mendapat
kerusakan akan terjadi mata rantai bencana bagi manusia sendiri, perubahan

komponen ekosistem yang diikuti dengan penyederhanaan dan kepunahan


keanekaragaman hayati, humus larut, erosi, banjir dan kekeringan karena
habisnya sumber

dan cadangan

air. Belalang daun yang melahap lahan

pertanian, Monyet menyerang kawasan jagung di Gunung kidul dan Sukoharjo,


juga gajah dan babi hutan merusak

areal

pertanian

merupakan contoh

terdesaknya habitat alami hewan di hutan akibat ulah manusia. Perusakan


kawasan hutan umumnya digunakan sebagai tanah pertanian, perkebunan atau
pemukiman, atau mungkin saja hanya diambil kayunya saja.

Tahukah kamu ?
CFC (Clorofluorocarbon) gas
tak berbahaya yang ancam
dunia
Bila gas clorofluorocarbon naik ke
stratosfer, ikatan kimianya akan
pecah sehingga membentuk zat
chlorin yang peka terhadap sinar
matahari. jika suatu carbon yang
mengandung clor ini mencapai
lapisan ozon maka atom clor
akan bertindak sebagai katalis
yang akan menguraikan ozon
menjadi oksigen.Chlorin yang
terkena sinar matahari akan
membentuk unsur chlor bebas.
Unsur ini akan bereaksi dengan
ozon yang terdiri dari 3 atom
oksigen ( bersifat sangat tidak
stabil), membentuk klorin
monoksida (ClO) dan oksigen.
Tapi ClO yang juga tidak stabil
akan terurai menjadi clorin dan
reaksi dengan ozon akan berulang
lgi sampai lebih dari 10.000 kali ,
untuk satu senyawa CFc. Jika hal
ini terus berlangsung ozon akan
mengalami penipisan.
Berkurangnya lapisan ozon
menyebabkan lebih banyak sinar
ultraviolet yag sampai bumi.
Perhatikan ilustrasi akibat
kerusakan lapisan ozon pada
gambar disamping !

Kerusakan Lapisan Ozon


menyebabkan beberapa akibat

Untuk meningkatkan hasil pertanian, para petani menggunakan pestisida. Salah


satu jenis pestisida untuk memberantas serangga hama adalah parathion, yaitu
sejenis racunorganofosfat. Racun ini mudah terurai dan tidak meninggalkan
residu. Tetapi selain mematikan serangga, racun ini juga mematikan berbagai
jenis invertebrata serta hewan vertebrata.
Insektisida lain yang banyak digunakan adalah golongan organoklorin seperti
DDT, DDD, aldrin, dieldrin, dan lain-lain. Berbeda dengan organofosfat,
insektisida ini larut dalam lemak dan jaringan lemak. Karena itu mudah sekali
berpindah dari lingkungan ke jaringan suatu organisme. Racun ini tidak mudah
terurai dan akan tetap menjadi residu, berada dalam lingkungan, selama 17
tahun. Karena sifatnya yang demikian maka racun ini mudah terakumulasi dan
terkonsentrasi pada jaringan tumbuhan maupun hewan.
Usaha

lain

melakukan

para

petani

intensifikasi

penggunaan

untuk

pertanian.

pestisida

dan

meningkatkan
Dalam

kesejahteraannya

intensifikasi

penambahan

adalah

pertanian,

selain

kerja,

juga

tenaga

dilakukan pemupukan. Penambahan pupuk anorganik yang berlebihan dapat


mengakibatkan derajat keasaman tanah berubah dana dapat mempengaruhi
penyerapan unsur-unsur hara oleh tumbuhan.
Penggunaan hutan untuk lahan pertanian monokultur menyebabkan dampak
yang perlu diperhitungkan. Terjadinya perubahan daur biologi atau daur materi
menyebabkan

terjadinya

keseimbangan

baru.

Pertanian

monokultur

memerlukan pemupukan dan pestisida. Jika tidak dilakukan perlakuan itu


penurunan kesuburan tanah pertanian segera akan terjadi. Oleh karena itu
pada pertanian monokultur perlu dilakukan rotasi tanaman.

ETIKA LINGKUNGAN
Sebagai bangsa Indonesia yang bertangungjawab, kita tidak menghendaki
lingkungan yang semakin rusak akibat ulah manusia yang keliru, tetapi kita
menghendaki lingkungan yang dapat menyangga kehidupan yang semakin baik

bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di dalamnya. Untuk itu kita
memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi
masalah dan akibat perbuatan yang berkaitan dengan lingkungan.
Di bawah ini adalah beberapa prinsip yang dapat digunakan untuk menuntun
sikap manusia dalam hal penerapan etika lingkungan.
Manusia bukanlah segalanya tetapimerupakan bagian dari lingkungan. Karena
itu menghargai lingkungan berarti menghargai diri sendiri.
Lingkungan disediakan bukan hanya untuk manusia saja tetapi untuk semua
makhluk hidup.
Manusia harus menjadi anggota lingkungan yang baik dan konsekuen terhadap
lingkungannya.
Sumber daya alam adalah sangat terbatas karena itu perlu dihemat.
Manusia sebagai anggota lingkungan harus melaksanakan kewajibannya dalam
menjaga kelestarian, kestabilan, dan keindahan alam, karena hal ini berarti
menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Mengusahakan bahan yang digunakan dapat didaur ulang.
Berusaha untuk selalu tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
Negara perlu mengatur kelestarian lingkungan dalam suatu undang-undang,
dan untuk itu telah dibuat undang-udang Republik Indonesia tahun 1990
tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Meskipun sudah dibuatkan prinsip dan peraturannya, tetapi pelaksanaannya
tergantung pada kita sendiri sebagai suatu individu yang bertanggung jawab
dan anggota masyarakat yang baik.

Pertanyaan
Jawablah dengan singkat dan jelas!
Apakah yang dimaksud dengan lingkungan yang seimbang?
Jelaskan apa yang kau ketahui mengenai hujan asam!
Jelaskan jenis-jenis polutan berdasarkan asalnya!
Mengapa dapat terjadi peledakan hama tanaman? Jelaskan !
Apa yang dimaksud dengan polusi?
Jelaskan ciri-ciri perairan yang mengalami polusi!
Berilah contoh bahwa polusi udara merusah kesehatan manusia!
Jelaskan pengaruh CFCs terhadap terjadinya lubang ozon dan apa akibatnya
bagi kesehatan manusia!
Apakah yang dimaksud dengan efek rumah kaca? Jelaskan !
Jelaskan dampak

SHARE THIS:

Twitter

Facebook1

16 THOUGHTS ON BAB 11. PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN DAUR LIMBAH ( X )

1.

Yosefina Uge Lawe pada Januari 6, 2014 pukul 7:30 am berkata:

makasih pakmaterinya bagus sekali.

Balas

biologiklatenpada Januari 10, 2014 pukul 5:09 pm berkata:

sama2 mba Yosefina Uge Lawe, terima kasih dah kasih komentar
Balas

2.

HASSAN pada Januari 8, 2014 pukul 9:13 am berkata:

AYO IKUTI OLIMPIADE BIOLOGI (OBI) V UIN MALANG SE JAWA-BALI 2014.


INFO SELENGKAPNYA: http://hmjbio-semutmerah.com/
CP: 085645959842 (Hassan)

Balas

biologiklatenpada Januari 10, 2014 pukul 5:12 pm berkata:

Pak HASSAN, oke nanti kita tindak lanjuti


Balas

3.

Wewin Yanti pada Januari 24, 2014 pukul 1:39 pm berkata:

thanks bwat info.a , good job

Balas

biologiklatenpada Januari 28, 2014 pukul 12:54 am berkata:

Mba Wewin Yanti, trima kasih kembali karena sudah memberikan komentar
Balas

4.

Ay Fahri pada Maret 13, 2014 pukul 2:21 am berkata:

Semoga saya nanti bisa mengikuti jejak bapak, yang tak pernah berhenti untuk
terus berbagi
Terimakasih pak.

Balas

biologiklatenpada Maret 14, 2014 pukul 1:34 am berkata:

Maz Ay Fahri, iya sama2 mas mari kita terus berbagi, mencintai Biologi,
memajukan pendidikan pada umumnya, dan memajukan Biologi pada
khususnya
Balas

5.

hikma sabil pada Juli 31, 2014 pukul 12:42 am berkata:

maksih banyak Pak

Balas

biologiklatenpada Agustus 3, 2014 pukul 7:55 am berkata:

Pak Hikma Sabil.. iya sama2 pak terima kasih juga sudah mau menggunakan
materi Pencemaran Lingkungan ini
Balas

6.

lutfi98 pada Januari 13, 2015 pukul 7:54 am berkata:

makasih untuk infonya ya pak, sangat membantu pembelajaran saya

Balas

biologiklatenpada Januari 14, 2015 pukul 12:37 am berkata:

sama2 Pak Lutfi sukses untuk Pak Lutfi GBU


Balas

7.

Dwi Astuti (@DwiKamal99) pada Februari 22, 2015 pukul 7:55 am berkata:

bagus pak, ijin share ya pak. terima kasih

Balas

biologiklatenpada Februari 22, 2015 pukul 11:24 am berkata:

Mba Dwi Astuti, silahkan mba Dwi Astuti sukses untuk mba Dwi Astuti GBU
Balas

8.

Aldi pada Mei 26, 2015 pukul 1:51 pm berkata:

Terimakasih ya pak materi sangat engkap dan ini yang saya sangat butuhkan
untuk tugas biologi saya sekarang saya duduk di kelas 1 sma saya bersekolah di
SMA NEGERI 2 PADANG tq ya

Balas

biologiklatenpada Mei 28, 2015 pukul 9:35 am berkata:

Mas Aldi, sama2 maz , moga Sukses tuk maz Aldi


Balas

Tinggalkan Balasan

free photo rating

Tema Twenty Eleven. | Blog di WordPress.com.

Ikuti

Ikuti BIOLOGI KLATEN


Kirimkan setiap pos baru ke Kotak Masuk Anda.
Bergabunglah dengan 3.982 pengikut lainnya
Daftarkan saya

Buat situs dengan WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai