Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

menggunakan teknik analisis wacana. Creswell (2009) menjelaskan penelitian

kualitatif adalah proses ekspolrasi dan memahami makna prilaku individu dan

kelompok, menggunakan masalah sosial atau masalah kemanusiaan. Penelitian

kualitatif dimanfaatkan sebagai suatu cara untuk memahami isu-isu rinci tentang

situasi dan kenyataan yang harus dihadapi seseorang. Dalam penelitian kualitatif

menurut Creswell (2009) metode ini dibagi menjadi lima macam yaitu

phenomenological research, grounded theory, etnography, case study dan narrative

research.

Metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati serta diarahkan pada latar individu dan individu secara utuh (Taylor, S.

J., Bogdan, R., & DeVault, 2015). Terma “kualitatif” mengacu pada suatu hal yang

berhubungan dengan aspek kualitas, nilai, atau makna yang terdapat dibalik fakta.

Kualitas, nilai, atau makna tersebut hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan melalui

lingustik, bahasa, atau kata-kata (Gunawan, 2013:82). Penelitian dengan jenis

kualitatif bergerak dengan kepercayaan bahwa pengetahuan dihasilkan dari setting


sosial dan pemahaman pengetahuan sosial merupakan proses ilmiah yang valid

(Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, 2015).

3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Untuk memperoleh data pada penelitian ini, maka dilakukan proses penelitian

yang dibagi ke dalam 3 langkah penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data

yang relevan dan sesuai dengan judul penelitian ini. Menurut Moleong (2019) dalam

melakukan penelitian terdapat beberapa tahapan, antara lain:

1. Tahap Pra-Lapangan, pada tahapan ini peneliti mengunduh film “Rumput

Tetangga” dari situs resmi berbayar Netflix1 secara legal. Netflix dipilih

karena situs ini memiliki fitur playback dan subtitle yang berguna untuk

mempermudah peneliti dalam melihat adegan per adegan serta dialog

secara bebas. Selanjutnya dari hasil analisis awal setelah menonton

pertama kali, peneliti juga mencari beberapa refrensi literature untuk

meyakinkan peneliti menjadikan film sebagai kajian penelitian. Setelah

menentukan fokus penelitian, menyiapkan subjek dan objek penelitian,

peneliti melakukan konsultasi kepada pembimbing sebelum penelitian

dilanjutkan.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan, karena kajian tentang gender dan media pada

tahapan ini peneliti melakukan aktivitas menonton film “Rumput

1
Netflix adalah layanan streaming berbasis langganan yang menyediakan siaran acara tv dan film
tanpa iklan dan bisa tersambung di prangkat gadget yang terhubung ke internet. Keuntungan dari
layanan ini adalah acara tv atau film yang ada bisa di unduh dan di tonton kembali tanpa harus
terhubung ke internet.
Tetangga” secara berulang-ulang dengan tujuan agar mendapatkan adegan

yang secara eksplisit atau implisit yang merepresentasikan simbol-simbol

stereotipe terhadap perempuan dengan profesi Ibu Rumah Tangga. Untuk

memperkuat temuan peneliti dalam film “Rumput Tetangga” peneliti juga

melakukan wawancara dan menonton film bersama narasumber yang

dianggap relevan dengan topic yang diangkat oleh peneliti, seperti aktivis

atau akademisi yang mempunyai konsentrasi ilmu mengenai gender,

perempuan sudah menikah dan berkarir dengan tujuan untuk mengetahui

mengenai proses kehidupan yang dijalaninya setelah menikah dan

berkarir, serta perempuan yang belum menikah dan masih berkarir, untuk

mengetahui alasan mendasar atas pilihannya menjalani hidup berkarir dan

mandiri.

3. Tahap Analisis Data, pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang

diperoleh dari menonton film “Rumput Tetangga” secara berulang-ulang

dan menyusun narasi dari adegan per adegan dengan teknik analisis

wacana kritis Sara Mills. Analisis yang dilakukan adalah dengan melihat

posisi subjek-objek dalam penceritaan film serta mengulas posisi

penonton dalam penceritaan berdasarkan hasil input narasumber yang

telah menonton film Rumput Tetangga. Kemudian, peneliti akan

melakukan analisa mengenain representasi serta stereotype ibu rumah

tangga yang muncul dalam film Rumput Tetangga. Berkonsultasi dengan


dosen pembimbing agar data sesuai dengan permasalahan yang dikaji,

serta dilanjutkan dengan penulisan hasil laporan.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Pontianak secara mandiri oleh peneliti dengan

menggunakkan tempat tinggal peneliti yaitu kost, karena kajian penelitian ini

berfokus pada menonton film maka peneliti memilih tempat yang dirasa nyaman dan

tenang agar bisa lebih memahami makna film tersebut. Film “Rumput Tetangga” ini

adalah film yang berdurasi 1.2 jam dengan menampilkan dua karakter menonjol yaitu

tokoh utama yang berperan sebagai perempuan karir dan perempuan yang berprofesi

sebagai ibu rumah tangga.

Untuk memperkuat analisis pada penelitian ini, dalam jangka waktu satu

bulan peneliti memproyeksikan aktivitas yang akan dilakukan adalah menonton film

dan membaca literature atau sumber-sumber yang dapat membantu dalam proses

penelitian.

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini menjadikan karakter yang ditampilkan dalam film Rumput

Tetangga sebagai subjek penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah potongan

adegan (scene) dan dialog dalam film Rumput Tetangga yang menampilkan isu

seputar polemik profesi ibu rumah tangga dan isu-isu terkait relasi gender dalam
rumah tangga. Selain itu, input yang diberikan oleh audiens yang menonton film

Rumput Tetangga juga menjadi objek penelitian untuk memperdalam analisa konsep

penempatan penonton sesuai dengan kaidah teoretik (theoretical imperative) analisis

wacana Sara Mills.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian kualitatif (Sugiyono, 2019) yang menjadi instrumen

atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, karena peneliti kualitatif sebagai human

instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai

sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan pada temuannya. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh akurat dan

valid, maka penulis bertindak sebagai intrumen utama (key instrument) atau terjun

langsung ke lapangan dan menyatu dengan sumber data dalam situasi yang alamiah

(natural setting). Dalam hal ini peneliti melakulkan dua cara untuk mendapatkan data

yang diperlukan yaitu pertama, dengan menonton film “Rumput Tetangga” secara

berulang-ulang, mencatat nama tokoh hingga dialog-dialog tokoh yang dianggap

penting guna untuk dianalisis kembali secara diskursif. Kemudian yang kedua,

dengan melakukan beberapa wawancara bersama narasumber yang sudah menonton

film Rumput Tetangga agar data pendukung yang didapat dari hasil wawancara bisa

digunakan untuk mengetahui dimensi subjektif penonton mengenai hal yang

ditampilkan pada film.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Data menjadi bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk menjawab dan

menguji hipotesis dalam mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan

kualitas data merupakan pokok terpenting dalam penelitian karena dianggap sebagai

penentu kualitas hasil penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan

pokok terpenting dalam penelitian karena dianggap sebagai penentu kualitas hasil

penelitian. Menurut Silalahi (2015) pengumpulan data merupakan satu proses

mendapatkan data empiris melalui responden dengan menggunakan metode tertentu.

Maka menurut pengertian diatas dapat diketahui bahwa pengumpulan data

adalah dengan cara menggunakan indera pendengaran dan pengelihatan peneliti yang

menonton film melalui media Laptop/Handphone untuk mempermudah peneliti

dalam memahami secara jelas tentang jalan cerita yang ditampilkan secara visual

pada film “Rumput Tetangga”. Selanjutnya, sebagai bahan dokumentasi, peneliti

akan melakukan penangkapan setiap scene yang dianggap penting dengan

mengscreenshot pada layar Laptop/Hanphone untuk dijadikan bahan dokumentasi

pada penelitian ini.

3.6.1 Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk

menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penindraan (Bungin, 2007).

Pengumpulan data yang dilakukan berlandaskan pada pengamatan secara langsung

dan dibantu dengan bahan literasi hasil bacaan peneliti tentang penelitian terdahulu

yang relevan dengan topik peneliti yaitu tentang gender dan media, bentuk-bentuk
ketidakadilan gender, dan film sebagai bahan kajian. Selain itu, untuk menambah lagi

informasi mengenai film “Rumput Tetangga” peneliti juga melalui observasi melalui

youtube dengan menonton beberapa video review mengenai film tersebut pada

channel “Cine Crib” dengan judul video “Review Rumput Tetangga, Ketika RA

Pictures Berusaha Menembus Dosa- Cine Crib Vol.242”, menonton juga hasil

interview bersama aktor dan aktris dalam film “Rumput Tetangga” di channel

“VIVA.CO.ID” dengan judul video “Rumput Tetangga: Alasan Raffi Ahmad Pilih

Titi Kamal Jadi “Istrinya”. Peneliti juga tidak lupa melakukan review secara pribadi

mengenai film ini saat setelah menontonnya.

Film ini juga ditonton berulang-ulang untuk menemukan scene yang menarik

untuk memahami dialog per dialog dengan menganalisa intonasi yang diucapkan oleh

tokoh dalam film. Agar peneliti semakin mendalami dan menikmati film ini, peneliti

lebih dominan menonton film di waktu malam hari, karena pada waktu tersebut

peneliti bisa lebih berkonsentrasi. Hasil dari setiap apa yang peneliti dengar dan lihat,

akan menjadi bahan yang peneliti analisis dan dijadikan sebagai sumber data

penelitian. Sehingga dari semua informasi yang peneliti dapatkan pada proses

observasi ini, peneliti memutuskan ada yang bisa dihahas dari objek penelitian.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini berjenis non-partisipan yang

menempatkan peneliti sebagai penonton atau spectator kejadian yang menjadi objek

penelitian. Selain itu, observasi juga akan dilakukan secara eksternal dengan

melibatkan pihak luar, yakni narasumber yang terdiri dari expert atau pakar di bidang
gender dan umum guna melihat positioning penonton dalam penceritaan menurut

analisis wacana Sara Mills.

3.6.2 Wawancara

Selain observasi, wawancara juga menjadi cara peneliti untuk melakukan

pendekatan kepada responden untuk menjadi bahan penelitian. Menurut (Eserberg

dalam Sugiyono, 2019) wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang

untuk bertukar informasi maupun suatu ide dengan cara tanya jawab dan diskusi

seputar isu gender, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau

makna dalam topik penelitian. Teknik wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yang dilakukan pada

narasumber yang telah menonton film Rumput Tetangga. Narasumber terdiri dari

akademisi/individu yang memiliki kepakaran di bidang isu gender dan umum

Adapun korelasinya dengan objek penelitian dari topik yang diangkat oleh

peneliti adalah sebagai data pendukung dan memperkuat argument bahwa terdapat

steoreotipe yang lazim direpresentasikan dalam karya-karya budaya, dalam penelitian

ini adalah film Rumput Tetangga.

3.7 Teknik Analisis Data

Sugiyono menjelaskan bahwa analisis data adalah hal yang kritis dalam proses

penelitian kualitatif, sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan di evaluasi. Analisis

data terdiri dari tiga aktivitas yaitu (Sugiyono, 2019) :


1. Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses merangangkum, memilih hal-hal pokok,

mengfokuskan pada hal penting untuk dicari tema dan polanya, sehingga data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Pada

proses ini menjadi penting bagi peneliti, karena data yang peneliti dapat

bersumber dari hasil analisis peneliti terhadap film “Rumput Tetangga”

sehingga, dalam setiap menit film bisa menjadi bahan penelitian. Dari hasil

screenshot per scene yang dianggap penting nanti akan peneliti susun dalam

bentuk penggambaran alur (plot) yang dimulai dari pengenalan cerita, awal

konflik, komflik memuncak (klimaks) dan penelesaian (anti-klimaks).

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart dan sebagainya. Penyajian data bertujuan untuk

mempermudah memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Pada proses ini, nantinya dari

hasil analisis peneliti dari hasil menonton film “Rumput Tetangga” peneliti

akan membuat bagan untuk menjelaskan secara detail dari hasil plot cerita

yang dilakukan pada proses reduksi data. Guna mendapatkan data yang jelas

dan rapi dalam penyajiannya serta dilengkapi dengan uraian singkat agar

masih tetap pada topik yang penliti angkat.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)


Penarikan kesimpulan dilakukan untuk memperoleh temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada dimana temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga sesudah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau ineraktif, hipotesis

atau teori. Setelah melewati dua proses sebelumnya, diharapkan pada tahap ini

peneliti bisa membuktikan bahwa film merupakan sebuah produk seni yang

bukan hanya sekedar dihadirkan sebagai hiburan saja namun film juga

menjadi media penyampaian realitas sosial yang terjadi pada masyarakat hari

ini. Isu gender, menjadi fokus utama dalam penelitian ini yaitu perempuan

dengan profesi “Ibu Rumah Tangga” yang sejatinya meskipun perempuan,

juga belum mendapatkan ruang kebebasan atas menjalankan pilihannya di

tengah masyarakat baik dari sudut pandang laki-laki atau perempuan.

3.8 Teknik Uji Validitas Data

Untuk memeriksa keabsahan data, maka peneliti melakukannya dengan:

1. Mempertajam pengamatan, yitu dengan melakukan observasi secara

intensif terhadap objek dan subjek penelitian agar bisa memahami apa

yang terjadi di lapangan dan gejala yang lebih spesifik terhadap aspek-

aspek penting dan berkaitan dengan tema dan fokus penelitian. Pada

proses ini, peneliti melakukan membaca ulang sumber literasi berupa

jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian tentang gender dan media,

antropologi perkotaan dan menonton ulang objek penelitian yaitu film


‘Rumput Tetangga”. Selain itu peneliti juga kemudian memetakan hasil

dari pengamatan awal peneliti guna mempermudah untuk memhami

masalah per masalah yang peneliti temukan selama proses penelitian.

2. Triangulasi, yaitu dengan mengecek keabsahan data dan memanfaatkan

berbagi sumber di luar data dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan.

Trigulasi yang dilakukan adalah trigulasi teknik yaitu dengan cara

membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dan data

hasil pengamatan dengan dokumentasi. Dalam hal ini nantinya peneliti

akan membandingkan hasil dari wawancara yang peneliti lakukan bersama

narasumber guna memperkuat argument dan sebagai data pendukung

dengan dokumentasi hasil pengamatan peneliti terhadap objek penelitian

yaitu berupa screenshot per adegan dalam film “Rumput Tetangga” yang

menampilkan stereotipe terhadap perempuan dengan profesi ibu rumah

tangga.

3. Pengecekan ulang data, yaitu dengan cara peneliti melibatkan responden

untuk mengecek keabsahan data. Hal ini dilakukan untuk

mengkomfirmasikan antara interpretasi peneliti dengan subjek penelitian.

Proses yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini adalah peneliti

mendengarkan kembali hasil rekaman wawancara bersama narasumber,

dan melihat juga hasil review film “Rumput Tetangga” yang sudah penliti

buat guna mencocokan realitas yang ada di film, merupakan nyata terjadi

di masyarakat dan dialami oleh perempuan.


Referensi

CRESWELL, J. W. (2009). RESEARCH DESIGN Qualitative, Quantitative, and

Mixed Methods Approaches. In SAGE Publications.

https://doi.org/10.2307/1523157

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara.

Moleong, L. J. (2019). Moleong, ” Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi”.

Bandung : Remaja Rosdakarya. PT. Remaja Rosda Karya.

Silalahi, U. (2015). Metode Penelitian Sosial Kuantitatif. Journal of Visual

Languages & Computing, 11(3).

Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif,

Kombinasi, R&d dan Penelitian Pendidikan). Metode Penelitian Pendidikan.

Taylor, S. J., Bogdan, R., & DeVault, M. (2015). Introduction to Qualitative Research

Methods: A Guidebook and Resource (4th Edition). In New York: John Wiley &

Sons.

Anda mungkin juga menyukai