Anda di halaman 1dari 12

ISSN 1978-3787 (Cetak) 3671

ISSN 2615-3505 (Online)


………………………………………………………………………………………………………
ANALISIS KREATIFITAS DAN INOVASI PENGUSAHA COFFEE SHOP SUBSEKTOR
PENIKMAT KOPI DI PEKANBARU

Oleh
Kiki Joesyiana1), Asepma Hygi Prihastuti2) & Saipul Al Sukri3)
1Prodi Manajemen STIE Persada Bunda
2 Prodi Akuntansi STIE Persada Bunda
3Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Email: 2asepma@stiepersadabunda.ac.id

Abstrak
Riau Provincial Government focusing on working at creative eonomy to increase income, open up
jobs and increase foreign exchange. Creative economy is considered to be one of the efforts to
overcome poverty problem in Riau, which is culinary businesses, such as coffee shop. The trend
of drinking coffee has become part of the lifestyle, especially the millennial generation to support
their activities. To increase the competitiveness of coffee shop in Pekanbaru, creativity and
innovation need to be increased in order to increase public buying interest. The number of
respondents is 131 people who are coffee connoisseurs at 27 coffee shop in Pekanbaru that have a
star rating above 3,5 and reviews above 100 at google.com. The sample collection technique uses
Non Probability Sampling, while the sample selection uses purposive sampling. Data collection
was carried out by distributing questionnaires, interviews, observation and documentation. Data
processing uses SPSS version 21. The result of this study indicate that creativity and innovation
have influence on consumer buying interest, where innovation is influenced by creativity.
Kata Kunci: Kreatifitas, Inovasi, Pengusaha, Coffee Shop & Penikmat Kopi

PENDAHULUAN meningkatkan produksi kopi olahan, ditunjukan


Ekonomi kreatif dimulai tahun 2007, dengan semakin menjamurnya Café dan Coffee
dimana terdapat 15 subsektor industri berbasis Shop di berbagai kota.
kreatifitas berdasarkan pemetaan Departemen International Coffee Organization
Perdagangan Republik Indonesia, salah satunya (ICO) menyatakan bahwa pada tahun 2017-
yaitu kuliner. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) 2018 Indonesia menempati posisi ke 4 yang
sebagai pengelola industri kreatif dapat memproduksi lebih kurang 10 juta lb (kemasarn
memberikan kontribusi Rp. 990,4 trilyun 60 kg) kopi, organisasi ini juga mencatat
terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia menempati urutan ke 6 negara
(mediaindonesia.com, 01 Maret 2019). dengan konsumsi kopi terbesar di dunia,
Pemerintah Provinsi Riau tengah fokus dimana di tahun 2016/2017 konsumsinya
menggarap ekonomi kreatif yang berpotensi mencapai 4,6 juta kemasan 60 kg/lb.
meningkatkan pendapatan masyarakat, Hang out sambil minum kopi sudah
membuka lapangan kerja dan meningkatkan menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat
devisa negara. Menurut Kepala Balitbang Riau Indonesia, khususnya generasi millennial
(riaupos.com, 23 Juni 2012), salah satu upaya dalam mendukung aktivitasnya sehari-hari,
untuk mengatasi dan mengurangi kemiskinan di begitu juga di kota Pekanbaru. Seperti yang
Riau adalah melalui ekonomi kreatif, salah dinyatakan Herlyana, Elly (2012) dimana
satunya yaitu usaha kuliner, seperti coffee shop. karakteristik remaja yang cenderung impulsif,
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian senang menjadi pusat perhatian, cenderung
Kurniawan dan Ridlo (2017) yaitu ikut-ikutan, dan peka terhadap inovasi/sesuatu
meningkatnya jumlah industri kopi serta merta hal yang baru menjadi pendukung gaya hidup
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020
Open Journal Systems
3672 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
hedonis yang cenderung berorientasi pada nilai Salah satu industri kreatif yang cukup
kebendaan dan prestise. Arianto (2012) berpengaruh terhadap perekonomian
menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh masyarakat di Pekanbaru adalah usaha kuliner
terhadap sikap konsumen dan keputusan salah satunya coffee shop. Karena yang
pembelian. Sejalan dengan itu, Larasati (2013) berminat terhadap minuman kopi olahan dan di
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan dukung dengan fasilitas yang memadai, seperti
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. menjadi tempat nongkrong yang seru,
Dengan adanya loyalitas akan meningkatkan merupakan salah satu gaya hidup anak-anak
minat beli konsumen. muda Pekanbaru saat ini. Dengan demikian,
Berdasarkan data tripadvisor.com peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang
(Agustus, 2019) coffee shop yang menempati sejauh apa kreatifitas dan inovasi dapat
posisi 10 teratas di Pekanbaru adalah J.Co mempengaruhi minat para penikmat kopi untuk
Donuts & Coffee, Krema Koffie, Re Café, mau memilih dan berlangganan pada coffe shop
Local Pantry, Lick & Latte Café n Resto, tersebut, karena kopi merupakan salah satu
Coffee Toffee, Warung Upnormal, Kimteng, bisnis yang menjanjikan bahkan menjadi
Maxx Coffee, Peterseli Kitchen. komoditas dunia yang telah membawa nama
Keberadaan coffee shop ini merupakan negara kita Indonesia ke seluruh penjuru dunia
dampak dari “trend” masyarakat Pekanbaru dengan banyaknya ekspor varietas dan jenis
yang gemar “ngopi”. Karena usaha coffee Shop kopi yang tumbuh subur di bumi pertiwi ini.
ini semakin berkembang, banyak competitor Indonesia merupakan surganya bagi
bermunculan. Saat ini jumlah coffe shop sudah penikmat kopi. Saat ini, kopi tidak hanya
semakin bertambah di Pekanbaru, minuman sebagai minuman penghilang rasa kantuk yang
kopi olahan tidak hanya di jual di cafe-cafe di gemari oleh kaum bapak-bapak, namun telah
besar atau di mall- mall saja, namun sudah menjadi lebih istimewa karena keberadaan kopi
banyak yang berani menjual minuman olahan yang sudah di gemari oleh banyak kalangan.
kopi di pinggir-pinggir jalan dengan Segelas kopi yang waktu dulu hanya dinikmati
memanfaatkan mobil pribadi. di rumah telah berubah menjadi minuman
Dengan kondisi banyaknya pelaku berkualitas premium yang banyak di dapati di
usaha yang menjual minuman kopi olahan, resto atau kedai kopi kekinian. Salah satu
maka untuk mempertahankan serta mampu pencinta kopi ini adalah para generasi
bersaing, pelaku usaha coffee shop harus millennial (anak-anak muda/kekinian) yang
memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengaku sangat tertarik pada kopi. Para anak
mengelola usaha coffe shop dan produk muda sebagai generasi millennial tersebut
minuman kopi yang di tawarkan. Ada banyak mengatakan bahwa didalam secangkir kopi itu
strategi yang di lakukan oleh para pelaku usaha ada hal yang selalu baru dan dapat mengalirkan
industri kreatif khusus nya coffe shop ini, sebuah suasana yang begitu menyenangkan
seperti menyediakan free wifi, mendesain setelah menikmatinya. Kopi sekarang tidak
coffee shop senyaman mungkin dengan fitur hanya dalam kemasan sachet. Kedai kopi
dan tata letak fasilitas yang cozy, menciptakan banyak di berbagai wilayah dengan
citarasa kopi yang unik dengan bermacam rasa menyediakan kopi-kopi berkualitas dari
kopi yang dipadukan dengan rasa buah-buahan, Indonesia. Macam-macam kopi sangat banyak
menyediakan pilihan makanan pendamping mulai dari Espresso, Americano, Café latte,
kopi baik yang tradisional maupun modern, Capuccino, Café mocha, Iced latte, Moccacino
menyediakan live music dan memilih lokasi dan masih banyak lagi. Rasanya tentu juga
coffee shop yg tergolong strategis seperti di berbeda seperti Cappucino rasa kopinya biasa
mall. dipadukan dengan susu, dan ada kopi yang
memiliki tiga macam yaitu manual brew yang
Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3673
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
memiliki rasa asam, pahit, dan manis. Penikmat Inovasi Produk berpengaruh terhadap
kopi memiliki cara sendiri dalam menikmati Kepuasan Konsumen pada Steak House Nodle.
kopi tersebut, dan ketika mereka tahu cara Berdasarkan penjelasan dari
menikmatinya tentu saja akan terasa permasalahan di atas, maka dari itu, perlu
menyenangkan dan memiliki sensasi tersendiri dilakukannya analisis kreatifitas dan inovasi
yang bisa di dapatkan pada saat mengkonsumsi para pelaku usaha industri kreatif dalam usaha
kopi. menarik perhatian dan minat para penikmat
Kreatifitas merupakan kemampuan kopi khususnya generasi millennial/anak-anak
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan muda di kota Pekanbaru. Sehingga usaha
melalui proses berfikir kreatif untuk Coffee Shop ramai di kunjungi para penikmat
menciptakan sesuatu. Zimmerer (2008), kopi dan dapat meningkatkan pendapatan,
mengatakan “kreatifitas sangat penting dalam sehingga membuka lapangan pekerjaan baru
menciptakan keunggulan kompetitif, sehingga yang secara tidak langsung dapat membantu
dapat mencapai keberhasilan suatu bisnis”. Pemerintah Provinsi Riau dalam mengurangi
Berfikir kreatif akan mempermudah masalah pengangguran dan kemiskinan.
seseorang pengusaha dalam berinovasi dan
memperbaiki hasil kreasi yang telah ada. LANDASAN TEORI
Sedangkan inovasi merupakan kemampuan Kreatifitas
menerapkan kreatifitas dalam rangka Purnomo (2016: 9) menyatakan
pemecahan masalah dan menemukan peluang. kreatifitas adalah suatu kapasitas/kemampuan
Inovasi merupakan fungsi utama dalam proses dalam menghasilkan/menciptakan sesuatu yang
kewirausahaan. Larsen and Lewis (2007) unik, baru, fresh serta dapat diterima umum,
menyatakan bahwa “salah satu karakter yang sedangkan menurut Suryana (2013) kreatifitas
sangat penting dari wirausahawan untuk meraih adalah kemampuan untuk berpikir yang baru
kesuksesan usaha/bisnis adalah kemampuan dan berbeda. Kreatifitas dibagi ke dalam empat
dalam melakukan inovasi”. Semangat berkreasi jenis dimensi (Rhodes dalam Tang Min, 2017;
dan berinovasi pengusaha dapat meningkatkan Munandar, 2012):
nilai produk yang sudah ada sebelumnya juga 1. Dimensi Person, yaitu upaya
menciptakan produk baru. mendefinisikan kreatifitas yang berfokus
Penjualan kopi di Pekanbaru saat ini pada individu.
lumayan berkembang pesat, banyak competitor 2. Dimensi Process, yaitu upaya
bermunculan karena gaya hidup masyarakatnya mendefinisikan kreatifitas yang berfokus
dan cita rasa kopi yang mulai di minati oleh pada proses berfikir sehingga
semua kalangan masyarakat Pekanbaru. Karena memunculkan ide–ide unik dan kreatif.
sudah semakin menjamurnya usaha Coffee 3. Dimensi Product, yaitu upaya
Shop di Pekanbaru, maka para pelaku usaha mendefinisikan kreatifitas yang berfokus
Coffee Shop perlu lebih meningkatkan lagi pada produk atau apa yang di hasilkan oleh
kreatifitas dan inovasi dari Coffee Shop yang individu baik sesuatu yang baru atau
mereka miliki untuk meningkatkan Minat Beli sebuah elaborasi/penggabungan yang
penikmat kopi. Hal ini sejalan dengan hasil inovatif.
penelitian Rahwinda (2015) yang menyatakan 4. Dimensi Press, yaitu pendekatan kreatifitas
bahwa Kreatifitas dan Inovasi berpengaruh yang menekankan faktor press/dorongan,
positif dan signifikan terhadap Minat Beli baik dorongan internal maupun eksternal
konsumen usaha Lapean Kafe Kopi di Medan, serta lingkungan sosial dan psikologis.
serta hasil penelitian Ernawati (2020) yang Inovasi
menyatakan bahwa Kreatifitas Produk dan Purnomo (2016: 9) menyatakan inovasi
adalah suatu transformasi dari ide/gagasan
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020
Open Journal Systems
3674 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
dengan dasar kreatifitas dalam memanfaatkan (Departemen Perdagangan Republik Indonesia,
penemuan yang sudah ada untuk menghasilkan 2008). Klasifikasi industri kreatif yang dikaji
proses yang lebih baik atau suatu produk yang Departemen Perdagangan Republik Indonesia
bernilai tambah dan bermanfaat. Sedangkan ada 15 subsector, yaitu: periklanan, arsitektur,
menurut Wijayanto (2012), Inovasi adalah pasar barang seni, kerajinan, desain, fesyen,
kreatifitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu video, film dan fotografi, permainan interaktif,
yang dapat di implementasikan dan music, seni pertunjukan, penerbitan dan
memberikan manfaat serta nilai tambah atas percetakan, layanan computer dan piranti
sumber daya yang kita miliki. Sehingga untuk lunak, televisi dan radio, riset dan
dapat berinovasi memerlukan kecerdasan pengembangan serta kuliner.
kreatif (Creative Intelligence). Untuk Coffee Shop
meningkatkan daya kreatifitas dapat dilakukan Kedai kopi (coffee shop) adalah suatu
dengan memperbanyak akumulasi pengetahuan tempat (kedai) yang menyajikan olahan kopi
yang produktif dan pengalaman ide, kemudian espresso dan kudapan kecil (Kamus Besar
dilakukan evaluasi untuk selanjutnya dilakukan Bahasa Indonesia). Kata café berasal dari
implementasi ide. Tahapan tersebut adalah Bahasa Perancis, yaitu coffee yang artinya kopi
yang paling berat karena dibutuhkan komitmen (Oldenburg, 1989: 126). Kemudian di
dan dedikasi untuk merealisasikan ide menjadi Indonesia, kata café disederhanakan menjadi
sesuatu yang konkret, hasil di tahapan ini kafe (Herlyana, 2012). Dimana kemudian
disebut inovasi. Jadi, kreatifitas adalah coffee shop dikenal dengan tempat untuk
kemampuan menciptakan gagasan baru, menikmati minuman kopi dengan berbagai
sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu jenis minuman lainnya beserta makanan
yang baru. lainnya.
Pengusaha Kopi
Undang-undang Nomor 13, Tahun Tumbuhan kopi seringkali di buat
2003, pasal 1, ayat 5 menyatakan bahwa bubuk, dengan tujuan diminum, dibuat
pengusaha adalah (a) Orang perseorangan, makanan, atau keperluan lainnya. Tanaman
persekutuan, atau badan hukum yang kopi digolongkan ke dalam genus Coffea
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri; keluarga Rubiaceae. Genus Coffea memiliki
(b) Orang perseorangan, persekutuan atau lebih dari 100 anggota spesies. Hanya tiga
badan hukum yang secara berdiri sendiri spesies yang dibudidayakan untuk tujuan
menjalankan perusahaan bukan miliknya; (c) komersial, yakni Coffea arabica, Coffea
Orang perseorangan, persekutuan atau badan canephora, dan Coffea liberica. Sebagian besar
hukum yang berada di Indonesia mewakili biji kopi yang diperdagangkan secara global
perusahaan yang berkedudukan diluar wilayah dihasilkan dari tanaman Coffea arabica dan
Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Coffea canephora dengan nama popular kopi
pengusaha adalah orang yang memperkerjakan arabika dan kopi robusta. Kopi merupakan
orang untuk dirinya dengan memberikan upah salah satu minuman yang digemari dan paling
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati banyak dikonsumsi diseluruh dunia (Farah,
kedua belah pihak. 2012). Kopi juga merupakan campuran kimia
Industri Kreatif yang berbeda, yaitu karbohidrat, kafein,
Industri kreatif merupakan industri alkaloid, vitamin, senyawa nitrogen, lipid dan
yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, lainnya (Rahardjo, 2012).
keterampilan serta bakat individu untuk Penikmat Kopi
menciptakan kesejahteraan serta lapangan Penikmat adalah orang yang menikmati,
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan yaitu merasai, merasakan, mengecap dan
daya kreasi dan daya cipta individu mengalami (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3675
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
Jadi, penikmat kopi adalah orang yang suatu grup, seperti diskusi tentang
merasakan dan mengecap rasa serta aroma kopi politik, kesehatan dan lainnya.
berdasarkan takaran yang disukai yang Dalam penelitian ini, populasi
terkandung dalam kopi tersebut. biasanya merupakan seluruh penikmat kopi di coffee
penikmat kopi meminum kopi untuk shop Pekanbaru yang kemudian di ambil
pendamping saat bekerja, bersantai, maupun sebagai sampel adalah yang di lihat berdasarkan
hal lainya. Berdasarkan cita rasanya terdapat nilai skor terbaik di platform google, yaitu
beberapa jenis penikmat kopi, yaitu: Penikmat memiliki bintang diatas 3,5, dan termasuk
Kopi Tradisional, Penikmat Kopi Instan, dalam behavior data, karena populasi
Penikmat Espresso Base, Penikmat Manual ditentukan dari skor penilaian dan ulasan yang
Brewing Coffee, dan Penikmat Kopi Dingin & diberikan oleh pengguna (user). Penilaian skor
Manis (Otten Magazine, 2 Juni 2017). Secara untuk tempat local di platform google terdiri
tidak disadari, tradisi minum kopi sudah atas:
menjadi gaya hidup (lifestyle) beberapa Tabel 1. Penilaian Skor Platform Google
kalangan masyarakat saat ini, khususnya 5 bintang Suka sekali
masyarakat pekanbaru. 4 bintang Menyukai ini
3 bintang Lumayan
METODE PENELITIAN 2 bintang Tidak Suka
Jenis Penelitian ini adalah penelitian 1 bintang Benci
kuantitatif dan kausal, karena membahas Sumber: support.google.com (2019)
mengenai pengaruh antar variable, yaitu Skor dihitung dari nilai pengguna dan
kreatifitas dan inovasi terhadap minat beli para berbagai sinyal lain untuk mencerminkan suatu
penikmat kopi di coffee shop Pekanbaru. kualitas bisnis di platform google. Rating
Populasi adalah wilayah generalisasi penjual merupakan jenis ekstensi otomatis yang
yang terdiri atas obyek/subyek yang menampilkan pengiklan dengan rating tinggi.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu Rating penjual membantu orang-orang yang
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari melakukan penelusuran di google untuk
dan kemudian ditarik kesimpulannya menemukan bisnis yang menawarkan layanan
(Sugiyono, 2017). Secara garis besar populasi berkualitas. Dan rating penjual hanya
merujuk pada sekumpulan obyek yang ditampilkan jika bisnis memiliki 100 ulasan
memiliki kesamaan dalam satu/beberapa hal unik dari negara yang sama dengan tempat
yang membentuk permasalahan pokok. bisnis berada serta memiliki nilai gabungan
Liang (2017) dalam artikelnya “Big bintang 3,5/lebih tinggi. Tabel 2 berikut ini
Data, Collection of (Social Media, Harvesting)” menampilkan daftar coffee shop di Pekanbaru
menyatakan bahwa terdapat 3 jenis data pada yang memiliki bintang diatas 3,5 dan memiliki
platform social media, yaitu: ulasan diatas 100 reviews.
1. Content Data, yang bersumber dari Tabel 2. Daftar Coffee Shop di Pekanbaru
ulasan pengguna pada web forum, profil yang memiliki bintang diatas 3,5 dan ulasan
pengguna pada Sosial Networking SiteS diatas 100 reviews
(SNS), artikel, foto, video, dan lainnya.
2. Behavior Data, bersumber dari
pengguna membaca online,
memposting pendapat tentang blog dan
video, menulis ulasan, mendengarkan
music, dan menonton video.
3. Network Structure Data, yang
bersumber dari diskusi individu dalam
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020
Open Journal Systems
3676 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
P = Prevelensi outcome, karena data belum
didapat, maka dipakai 50%
Q = 1-P
L = Tingkat ketelitian 10%

Berdasarkan rumus tersebut, maka besarnya n


adalah:

n = (1,96) 2 x 0,5 x 0,5 = 96,04


(0,1)2
Sehingga dapat diketahui jumlah sampel
Sumber: google.com (Agustus, 2019) minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini
Teknik Pengumpulan Data adalah 96 responden. Pada setiap coffee shop
Teknik pengumpulan sampel pada peneliti mengambil jumlah sampel 5 orang
penelitian ini menggunakan Non Probability dengan jumlah 27 coffee shop, maka jumlah
Sampling, yaitu pengambilan sampel dimana banyaknya responden pada penelitian ini adalah
tidak mempunyai peluang untuk 135 orang.
diketahui/ditentukan untuk terpilih sebagai Pengumpulan data dilakukan dengan
sampel (Sekaran, 2011). Metode pemilihan wawancara, observasi dan penyebaran
sampel menggunakan metode purposive kuisioner menggunakan skala Likert interval 1-
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel 5, dimana skala 1 menunjukan Sangat Tidak
dengan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2017). Setuju, sedangkan skala 5 menunjukan Sangat
Karakteristik suatu responden dapat menjadi Setuju.
sampel adalah: Teknik Analisis Data
1. Pelanggan pada Coffee Shop yang Pengolahan data dalam penelitian ini
memiliki rating bintang diatas 3,5 dan menggunakan program SPSS versi 21. Analisis
memiliki ulasan diatas 100 reviews data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
pada platform google. dari 2 analisis data yaitu: (1) analisis deskriptif
2. Individu berumur antara 18-30 tahun yakni dengan penyajian tabel distribusi
(Generasi Millennial). frekuensi, dan (2) analisis regresi berganda,
3. Pernah membeli kopi di coffee shop yang digunakan untuk menggetahui seberapa
yang sama lebih dari 2 kali dalam 1 besar kreatifitas dan inovasi dalam
bulan. mempengaruhi minat beli para penikmat kopi
4. Berdomisili di Pekanbaru. pada coffee shop di Pekanbaru.
Dikarenakan jumlah populasi penikmat
kopi tidak diketahui jumlahnya, maka rumus HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah Penelitian ini menyebarkan kuisioner
sampel adalah menggunakan Rumus pada 135 responden penikmat kopi di coffee
Lameshow (dalam Riduwan & Akdon, 2010) shop Pekanbaru, dimana yang mengembalikan
yaitu sebagai berikut: kuisioner dan mengisi lengkap ada 131 orang
responden.
n = Zα 2 x P x Q Analisis Deskriptif
L2 Instrument yang digunakan pada
Keterangan: kuisioner dalam penelitian ini terdiri atas 20
N = Jumlah sampel minimal yang diperlukan pertanyaan untuk variabel Kreatifitas (X1), 5
Zα = Nilai standar dari distribusi (nilai α = 5% pertanyaan untuk variabel Inovasi (X2) dan 5
= 1,96)
Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3677
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
pertanyaan untuk variabel Minat Beli (Y),
sehingga total seluruhnya 25 pertanyaan.
Pada penelitian ini perhitungan jawaban
responden terhadap tingkat kreatifitas dibagi
menjadi 3 tingkatan, yaitu:
Tabel 3. Range Tingkat Kreatifitas
Range Keterangan Tabel 7. Range Tingkat Minat Beli
>66,67 Tinggi Range Keterangan
33,33-66,67 Sedang >16,67 Tinggi
<33,33 Rendah 8,33-16,67 Sedang
Sumber: Data Diolah, 2020 <8,33 Rendah
Berdasarkan jawaban responden Sumber: Data Diolah, 2020
tentang tingkat kreatifitas yang terdiri atas Berdasarkan jawaban responden
Dimensi Person, Dimensi Product, Dimensi tentang tingkat Minat Beli dapat dilihat pada
Process dan Dimensi Press pada coffee shop, tabel berikut ini:
dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 8. Tingkat Minat Beli Penikmat Kopi
Tabel 4. Tingkat Kreatifitas Pengusaha
Coffee Shop

Sumber: Data Olahan SPSS, 2020


Dari tabel 8 diatas dapat diketahui
Sumber: Data Olahan SPSS, 2020 berdasarkan jawaban responden mengenai
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui tingkat minat beli penikmat kopi, sebanyak 115
berdasarkan jawaban responden mengenai orang (87,8%) menyatakan minat beli penikmat
tingkat kreatifitas, sebanyak 128 orang (97,7%) kopi tinggi pada coffee shop di Pekanbaru
menyatakan kreatifitas yang telah dilakukan dengan berbagai macam faktor yang
pengusaha coffee shop di Pekanbaru tinggi, mempengaruhinya, diantaranya kreatifitas dan
yang artinya para pengusaha coffee shop sudah inovasi pengusaha coffee shop.
kreatif dalam mengembangkan usahanya. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini perhitungan Pengujian hipotesis pada penelitian ini
jawaban responden terhadap tingkat Inovasi menggunakan regresi linier berganda
dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu: berdasarkan taksiran parameter maupun
Tabel 5. Range Tingkat Inovasi peramalan. Berdasarkan hasil perhitungan
Range Keterangan SPSS, maka nilai regresi linear berganda dapat
>16,67 Tinggi dilihat dalam tabel 9 berikut ini:
8,33-16,67 Sedang Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Linier
<8,33 Rendah Berganda
Sumber: Data Diolah, 2020
Berdasarkan jawaban responden tentang
tingkat Inovasi dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 6. Tingkat Inovasi Pengusaha Coffee Sumber: Data Olahan SPSS, 2020
Shop Hasil Uji Regresi Linier Berganda pada
tabel 9 di atas, diperoleh spesifikasi model
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020
Open Journal Systems
3678 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
menjadi persamaan regresi linear berganda (1,789 < 1,978) maka Inovasi tidak
berikut ini: berpengaruh terhadap Minat Beli. Hal ini
Y = 1,443 + 0,198 X1 + 0,140 X2 + e disebabkan jika dilihat dari hasil korelasi
Dimana: partial, dimana nilai Kreatifitas lebih tinggi
Y = Minat Beli dibandingkan Inovasi (0,597)2 > (0,156)2,
X1 = Kreatifitas diperoleh nilai 0,356409 > 0,024336 yang
X2 = Inovasi menunjukan bahwa variabel Inovasi
Persamaan regresi tersebut menjelaskan dipengaruhi oleh variabel Kreatifitas.
bahwa:
1. Konstanta sebesar 1,443, menunjukkan
bahwa nilai Minat Beli sebesar 1,443, jika
tidak ada Kreatifitas dan Inovasi. Maka Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
dapat dikatakan bahwa nilai Minat Beli tetap Hasil Uji Signifikan Simultan variabel
sebesar 1,443 jika tidak terdapat variabel Kreatifitas dan Inovasi terhadap Minat Beli
lain yang mendukungnya. ditunjukkan pada tabel berikut ini:
2. Koefisien Kreatifitas sebesar 0,198, Tabel 10. Hasil Regresi Untuk Uji F
menunjukkan bahwa setiap penambahan (Simultan)
kreatifitas sebesar 1% akan menambah
pengaruh Minat Beli terhadap Kreatifitas
sebesar 0,198.
3. Koefisien Inovasi sebesar 0,140,
menunjukkan bahwa setiap penambahan
inovasi sebesar 1% akan menambah Sumber: Data Olahan SPSS, 2020
pengaruh Minat Beli terhadap Inovasi Berdasarkan hasil perhitungan regresi
sebesar 0,140. untuk Uji F pada tabel 10 diatas diperoleh nilai
Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t) F hitung > F Tabel (162,445 > 3,07) dan nilai
Berdasarkan tabel 9 diatas, pengaruh signifikan sebesar 0,000. Dikarenakan nilai
secara parsial antara Kreatifitas dan Inovasi signifikansinya lebih kecil dari 0,05 atau 5%,
terhadap Minat Beli, yaitu: maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh
1. Kreatifitas yang signifikan secara bersama-sama variabel
Berdasarkan hasil perhitungan uji secara Kreatifitas dan Inovasi terhadap Minat Beli
parsial variabel Kreatifitas diperoleh nilai t para penikmat kopi Coffee Shop di Pekanbaru.
hitung sebesar 8,415 dengan nilai signifikan Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 0,000, dimana nilai signifikan lebih Hasil Uji koefisien determinasi
kecil dari 5% dan nilai t hitung > t tabel digunakan untuk menguji goodness of fit dari
(8,415 > 1,978) maka terdapat pengaruh model regresi. Berdasarkan hasil output SPSS
signifikan antara Kreatifitas terhadap Minat 21 besarnya nilai adjusted R square dapat
Beli, dimana semakin tinggi Kreatifitas yang dilihat pada tabel berikut ini:
dimiliki oleh pengusaha Coffee Shop maka Tabel 11. Uji Koefisien Determinasi (R2)
semakin tinggi Minat Beli penikmat kopi Model Summary
tersebut. M R R Adjuste Std. Error of
2. Inovasi od Square dR the Estimate
Berdasarkan hasil perhitungan uji secara el Square
parsial variabel Inovasi diperoleh nilai t 1 ,847a ,717 ,713 1,27611
hitung sebesar 1,789 dengan nilai signifikan
a. Predictors: (Constant), Inovasi, Kreatifitas
sebesar 0,076, dimana nilai signifikan lebih
Sumber: Data Olahan SPSS, 2020
besar dari 5% dan nilai t hitung < t tabel
Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3679
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
Berdasarkan hasil uji koefisien pengaruh signifikan antara Kreatifitas terhadap
determinasi pada tabel 11 di atas, diketahui Minat Beli, yang ditunjukkan dengan semakin
nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) tinggi Kreatifitas yang dimiliki pengusaha
sebesar 0,713 atau 71,3%. Maknanya adalah Coffee Shop maka semakin tinggi Minat Beli
keterkaitan/hubungan antara variabel para penikmat kopi Coffee Shop di Pekanbaru.
Kreatifitas dan Inovasi terhadap variabel Minat Hasil pengujian pada penelitian ini
Beli sebesar 71,3% dan sisanya sebesar 28,7% sejalan dengan hasil penelitian Lestari, Fitria
variabel Minat Beli disebabkan oleh faktor- (2013), dimana Kreatifitas berpengaruh positif
faktor lain diluar model regresi tersebut. dan signifikan terhadap Keberhasilan usaha di
Besarnya Standard Error of Estimate (SEE) Binong Jati Bandung. Suryana (2013)
berdasarkan tabel 11 diatas adalah sebesar menyatakan bahwa dalam suatu usaha,
1,27611, yang maknanya semakin kecil nilai kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan untuk
SEE membuat model regresi semakin tepat keberhasilan usaha, karena dengan adanya
dalam memprediksi variabel dependen, yaitu kreatifitas maka akan muncul ide-ide dan cara-
Minat Beli para penikmat kopi di Coffee Shop cara untuk memecahkan masalah dan
Pekanbaru. menemukan peluang usaha.
Pembahasan 2. Pengaruh Inovasi terhadap Minat Beli
Berdasarkan hasil perhitungan ANOVA Berdasarkan hasil perhitungan uji
diperoleh nilai F hitung lebih besar dari F parsial diperoleh nilai t hitung variabel Inovasi
Tabel, yaitu sebesar 162,445 > 3,07 dengan sebesar 1,789 dengan nilai signifikan sebesar
nilai signifikan sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,076 dimana nilai signifikan lebih besar dari
0,05 atau 5%) , yang artinya terdapat pengaruh 5% dan nilai t hitung < t tabel (1,789 < 1,978)
yang signifikan secara simultan Kreatifitas dan maka Inovasi tidak berpengaruh terhadap Minat
Inovasi terhadap Minat Beli para penikmat di Beli. Hal ini disebabkan jika dilihat dari hasil
Coffee Shop Pekanbaru. Hasil penelitian ini korelasi partial, dimana nilai Kreatifitas lebih
sejalan dengan hasil penelitian Rahwinda tinggi dibandingkan Inovasi (0,597)2 >
(2015) yang menyatakan bahwa Kreatifitas dan (0,156)2, diperoleh nilai 0, 356409 > 0,024336
Inovasi berpengaruh positif dan signifikan yang menunjukan bahwa variabel Inovasi
terhadap Minat Beli konsumen serta hasil dipengaruhi oleh variabel Kreatifitas. Jadi,
penelitian Ernawati (2020) yang menyatakan Inovasi akan tercipta dengan adanya ide-ide
bahwa Kreatifitas Produk dan Inovasi Produk baru dari Kreatifitas yang dapat meningkatkan
berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen. Minat Beli penikmat kopi di Coffee Shop
Dengan adanya kepuasan konsumen maka akan Pekanbaru. Suryana (2008: 32) menyatakan
menarik konsumen untuk membeli kembali. bahwa inovasi adalah kreatifitas yang
Pada penelitian ini diperoleh nilai diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
koefisien determinasi (adjusted R square) diimplementasikan dan memberikan nilai
sebesar 0,713 atau 71,3%, yang maknanya tambah atas sumber daya yang dimiliki.
71,3% variabel Minat Beli disebabkan oleh
variasi dari variabel Kreatifitas dan Inovasi. PENUTUP
Sedangkan sisanya sebesar 28,7% disebabkan Kesimpulan
oleh faktor-faktor lain diluar model regresi. Berdasarkan hasil analisis dan
1. Pengaruh Kreatifitas terhadap Minat Beli pembahasan yang telah diuji, maka dapat
Berdasarkan hasil perhitungan uji secara disimpulkan sebagai berikut:
parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 8,415 1. Secara parsial hasil analisis penelitian ini
dengan nilai signifikan sebesar 0,000, Karena menunjukan adanya pengaruh signifikan
nilai signifikan lebih kecil dari 5% dan nilai t antara Kreativitas terhadap Minat Beli para
hitung > t tabel (8,415 > 1,978) maka terdapat penikmat kopi di Coffee Shop Pekanbaru,
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020
Open Journal Systems
3680 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
dimana semakin tinggi tingkat Kreativitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut
yang dimiliki pengusaha Coffee Shop maka Agama Islam Negeri Surakarta.
semakin tinggi Minat Beli para penikmat di [2]Departemen Perdagangan Republik
Coffee Shop Pekanbaru. Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi
2. Secara parsial hasil analisis penelitian ini Kreatif Indonesia 2025: Rencana
menunjukan bahwa Inovasi tidak Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia
berpengaruh terhadap Minat Beli para 2009-2025. Jakarta: Departemen
penikmat kopi di Coffee Shop Pekanbaru, Perdagangan.
tetapi Inovasi dipengaruhi oleh Kreatifitas. [3]Ernawati, Sri dan Uty Kurniati. 2020.
Sehingga, Inovasi akan tercipta dengan Pengaruh Kreatifitas Produk dan Inovasi
adanya implementasi ide-ide baru dari Produk terhadap Kepuasan Konsumen di
Kreatifitas yang dapat meningkatkan Minat Steak House Noddle. Jurnal ISOQUANT:
Beli penikmat kopi di Coffee Shop Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi,
Pekanbaru. Vol. 4 No. 1 2020, Hal: 112-119.
3. Secara simultan hasil analisis penelitian ini [4]Farah, A. 2012. Coffee: Emerging Healt
menunjukan bahwa Kreatifitas dan Inovasi Effect and Disease Prevention. Boston:
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Blackwell Publishing Ltd.
Minat Beli penikmat kopi di Coffee Shop [5]Herlyana, Elly. 2012. Fenomena Coffee
Pekanbaru. Shop Sebagai Gejala Gaya Hidup Baru
Saran Kaum Muda. Jurnal THAQAFIYYAT, Vol.
Saran-saran atas penelitian ini, yaitu sebagai 13, No. 1, Juni 2012.
berikut: [6]Kamus Besar Bahasa Indonesia.
1. Sebaiknya Coffee Shop-Coffee Shop di [7]Kurniawan, A. dan Ridlo, M.R. 2017.
Pekanbaru lebih meningkatkan kreatifitas Perilaku Konsumsi Remaja Penikmat Coffee
dan inovasi di bidang produk makanan shop. Jurnal Sosiologi DILEMA, 32 (1), hal.
pendamping, hiburan, promo, fasilitas Free 9-22.
Internet (Wifi), modifikasi minuman, dll [8]Larasati, Veronica dan Ronald Suryaputra.
untuk lebih meningkatkan Minat Beli para 2013. Analisis faktor-faktor yang
penikmat kopi. mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Coffee
2. Bagi pengusaha Coffee Shop ketika Toffee Jatim Expo di Surabaya. Jurnal Gema
memiliki ide (kreatifitas) baru agar dapat Aktualita, Vol. 2, No. 2, Desember 2013,
segera dieksekusi menjadi inovasi yang di hal. 7-17
implementasikan, karena mayoritas generasi [9]Larsen, P., & Lewis, A. 2007. How award-
millineal menyukai hal-hal yang baru, winning SMEs manage the barriers to
sehingga dapat meningkatkan Minat Beli innovation. Creativity and Innovation
generasi Millenial sebagai penikmat kopi. Management, 16(2), 142 – 151.
3. Bagi para peneliti yang akan datang [10]Lestari, Fitria. 2013. Pengaruh Jiwa
sebaiknya menambah beberapa variabel Kewiraushaan dan Kreativitas terhadap
yang dapat mempengaruhi Minat Beli Keberhasilan Usaha pada Sentra Industri
kembali para penikmat kopi. Rajutan Binong Jati Bandung. Tesis.
Universitas Komputer Indonesia
DAFTAR PUSTAKA [11]Liang, Hai and Jonathan J.H Zhu. 2017.
[1]Arianto, Rizki. 2018. Pengaruh Gaya Hidup Big Data, Collection of (Social Media,
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Harvesting). The International Encyclopedia
Di Coffee Shop Cekopi Solo Menggunakan of Communication Research Methods. John
Variabel Intervening Sikap Konsumen. Wiley & Sons, Inc. Published 2017. DOI:
Skripsi. Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, 10.1002/9781118901731.iecrm0015
Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3681
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………...
[12]Munandar, Utami. 2012. Pengembangan
Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
[13]Oldenburg, Ray. 1989. The Great Good
Place: Cafes, Coffee Shop, Bookstores,
Bars, Hair Salons, and other Hangouts at The
Heart of a Community. London: Da Capo
Press.
[14] Purnomo, Rochmat Aldy. 2016. Ekonomi
Kreatif Pilar Pembangunan Indonesia. Ziya
Visi Media dan Nulisbuku.com
[15]Rahardjo, P. 2012. KOPI. Jakarta: Penebar
Swadaya.
[16]Rahwinda, Anggi. 2015. Pengaruh
Kreatifitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli
Konsumen Usaha Lopian Kafe Kopi di Kota
Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Sumatera Utara.
[17]Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan
Data dalam Analisis Data Statistika.
Bandung: Alfabeta.
[18]Sekaran, Uma. 2011. Research Methods
For Bussiness (Metode Penelitian Untuk
Bisnis). Jakarta: Salemba Empat.
[19]Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
[20]Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif, Ekonomi
Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan
Peluang. Jakarta: Salemba Empat.
[21]Tang, Min and Aleksandra Gruszka. 2017.
Handbook of The Management of Creativity
and Innovation: Theory and Practice.
ResearchGate
[22]Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
[23]Wijayanto, Dian. 2012. Pengantar
Manajemen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
[24]Zimmerer, Thomas W. Norman
Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba
Empat.
[25]http://www.ico.org
[26]http://www.bekraf.go.id

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.14 No.12 Juli 2020


Open Journal Systems
3682 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Vol.14 No.12 Juli 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems

Anda mungkin juga menyukai