Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS STUDI KASUS: DATA FAKTA TREN MENJAMURNYA KEDAI KOPI KEKINIAN

DI INDONESIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu : Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A.

Oleh :

Kelompok 2

Ria Angelina (11190850000037)


Ilham Faizal (11190850000080)
Zulfa Alfiyya Rahmi (11190850000092)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020
Data dan Fakta Tren Menjamurnya Kedai Kopi Kekinian di Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Jumlah kedai kopi di Adapun konsumsi kopi domestik saat
Indonesia terus tumbuh menjadi emerging ini tumbuh 13,9 persen per tahun melebihi
business yang muncul seperti cendawan di konsumsi dunia 8 persen. Di mana 6 dari 10
musim hujan. Ini terlihat dari menjamurnya orang yang disurvei menyukai kopi kekinian,
jumlah kedai kopi kekinian dalam tiga tahun seperti kopi kenangan, dan lainnya, dengan
terahir. 40 persen responden pergi kedai coffe to go.
Bagaimana data dan fakta tren kopi di Namun secara per kapita, konsumsi
Indonesia? Berdasarkan riset independen kopi masyarakat Indonesia relatif masih
Toffin, jumlah kedai kopi di Indonesia rendah dibandingkan negara lain, yaitu hanya
hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari sekitar 1 kilogram pada 2018. Bandingkan
2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dengan Vietnam, tingkat pendapatannya di
dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 bawah Indonesia, konsumsi kopi per
gerai. Di mana market value yang dihasilkan kapitanya mencapai 1.5 kilogram pada tahun
mencapai Rp4,8 trilirun market. Angka riil yang sama. Vice President Sales and
jumlah kedai kopi dalam riset yang dilakukan Marketing Toffin Indonesia, Nicky Kusuma
Toffin dan MIX MarComm SWA ini bisa mengemukakan, riset ini diperlukan karena
lebih besar karena sensus kedai kopi hanya selama ini belum ada survei atau penelitian
mencakup gerai-gerai berjaringan di kota- tentang industri kedai kopi di Indonesia.
kota besar. Tidak termasuk kedai-kedai kopi Riset tersebut diharapkan menjadi panduan
independen modern maupun trandisional di bagi pelaku bisnis kedai kopi di Indonesia.
berbagai daerah. “Kami sangat bangga bisa menjadi pihak
pertama yang bisa merilis riset ini dan
memberikan rekomendasi serta referensi
yang relevan dan akurat bagi para pebisnis kepada kalangan muda (generasi Y dan Z)
kedai kopi,” ujar Nicky di Jakarta, Selasa penggemar kopi di Indonesia.
(17/12/2019).Riset ini juga menemukan ada
Hasil survei tersebut, antara lain
tujuh faktor yang mendorong pertumbuhan
menunjukkan bahwa kedai Coffee to Go
bisnis kedai kopi di Indonesia.
yang menyediakan RTD Coffee berkualitas
1. Kebiasaan (budaya) nongkrong dengan harga terjangkau sangat diminati
sambil ngopi. generasi yang mendominasi populasi
2. Meningkatnya daya beli konsumen Indonesia saat ini.
tumbuhnya kelas menengah dan
Dalam setahun terakhir, 40 persen
harga RTD Coffee di kedai modern
generasi Y dan Z membeli minuman kopi
yang lebih terjangkau.
dari gerai jenis ini. Rata-rata alokasi belanja
3. Dominasi populasi anak muda
untuk minuman kopi (share of wallet) sebesar
Indonesia (generasi Y dan Z) yang
Rp200.000 per bulan, bisnis kedai kopi jenis
menciptakan gaya hidup baru dalam
ini diperkirakan akan tumbuh signifikan pada
mengonsumsi kopi.
tahun-tahun mendatang.
4. Kehadiran media sosial yang
memudahkan pebisnis kedai kopi “Toffin berkepentingan mendukung
melakukan aktivitas marketing dan para pelaku usaha kedai kopi di Indonesia
promosi. dengan riset ini, agar bisnis mereka bisa
5. Kehadiran platform ride hailing bertahan dan berkompetisi. Para pelaku
(grabfood dan gofood) yang bisnis perlu tahu apa yang sedang tren,
memudahkan proses penjualan. bagaimana peta persaingannya, dan seperti
6. Rendahnya entries barriers dalam apa proyeksi bisnis ke depannya,” ujar
bisnis kopi yang ditunjang dengan Ario.Ketua Specialty Coffee Association of
ketersediaan pasokan bahan baku, Indonesia Syafrudin mengatakan, data dari
peralatan (mesin kopi), dan sumber survei yang dilakukan Tioffin sangat penting
daya untuk membangun bisnis kedai sebagai referensi perkembangan bisnis kopi
kopi. di Indonesia. Data ini akan disampaikan
7. Margin bisnis kedai kopi yang relatif kepada pemerintah.
cukup tinggi.
"Selama ini memang belum ada data
Head of Marketing Toffin Ario Fajar yang sama mengenai industri kopi hulu dan
menuturkan melihat perkembangan faktor- hilir. Masing-masing kementerian berbeda,
faktor pendorong tersebut, bisnis kedai kopi seperti ada gap. Namun, dengan adanya
di Indonesia pada tahun depan diperkirakan survei independen ini bisa menjadi
tumbuh positif. Proyeksi pertumbuhan pada refresentasi baru bagaimana karakter dan
2020 berdasarkan insight dari konsumen perkembangan industri kopi di Indonesia
yang dikumpulkan melalui survei online yang saat ini tengah berkembang," katanya.1

1
https://www.inews.id/travel/kuliner/data-dan-
fakta-tren-menjamurnya-kedai-kopi-kekinian-di-
indonesia
Analisis Studi Kasus: Data dan Fakta Tren Menjamurnya Kedai
Kopi Kekinian di Indonesia

Dalam mengaitkan studi kasus pada berita dengan materi Bab 2, kelompok kami akan
menyajikannya dalam bentuk sebuah perencanaan pemasaran karena berkaitan dengan salah
satu strategi pemasaran yaitu melakukan riset yang ditujukan agar para pengusaha kedai kopi
dapat mengetahui peta persaingan, usahanya bertahan lama dan berkembang. Berikut adalah
Analisis Pemasaran:

A. Pendahuluan
Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan. Selain
sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi menjadi komoditas andalan ekspor dan sumber
pendapatan devisa negara. Meskipun demikian, komoditas kopi sering kali mengalami
fluktuasi harga sebagai akibat ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan
komoditas kopi di pasar dunia.

Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26%
berasal dari spesies kopi robusta. Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari Afrika, yaitu
dari daerah pegunungan di Etiopia. Namun demikian, kopi arabika baru dikenal oleh
masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu
Yaman di bagian selatan Jazirah Arab. Melalui para saudagar arab, minuman tersebut
menyebar ke daratan. Awalnya mereka mencoba memakan buah kopi dan merasakan adanya
tambahan energi. Dengan perkembangan pengetahuan dan teknonogi, buah kopi
dimanfaatkan menjadi minuman kopi seperti saat ini. Masyarakat di Arab menyebut
minuman yang berasal dari biji kopi tersebut sebagai qahwa yang berarti pencegah rasa
ngantuk. Oleh karena itu, kopi menjadi minuman para sultan untuk diminum malam hari
sebagai pencegah rasa ngantuk di tenda. Kata qahwa (qahwain) berasal dari bahasa Turki,
yaitu kahven. Adapun istilah kopi untuk tiap negara berbeda-beda, yaitu kaffee (Jerman),
coffee (Inggris), cafe (Perancis), koffie (Belanda), dan kopi (Indonesia).

Perkembangan kedai kopi atau coffee shop di Indonesia sangat pesat dan
persaingannya pun cukup ketat. Berdasarkan data statistik pada tahun 2000-an, Indonesia
masuk dalam urutan keempat negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil,
Vietnam, dan Kolombia. Total. Berdasarkan riset independen Toffin, jumlah kedai kopi di
Indonesia hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali
lipat dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 gerai. Adapun konsumsi kopi domestik saat
ini tumbuh 13,9 persen per tahun melebihi konsumsi dunia 8 persen. Di mana 6 dari 10 orang
yang disurvei menyukai kopi kekinian, seperti kopi kenangan, dan lainnya, dengan 40 persen
responden pergi kedai coffe to go.

B. Analisis Situasi

Dalam Bab 2 terdapat bagian menganalisis situasi yang merupakan sub materi dari
perencanaan pemasaran. Di bagian ini akan mendefinisikan pasar, seberapa besarkah pasar
tersebut, dan seberapa cepatkah pasar itu tumbuh dan apakah tren yang sedang berkembang.
Selanjutnya jika dikaitkan dengan berita tersebut disebutkan bahwa kedai kopi sedang
menjadi tren di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil riset Independen Toffin bahwa
jumlah kedai kopi di Indonesia hingga Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai
meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun 2016. Selain itu konsumsi kopi domestik saat ini
tumbuh sebesar 13,9 persen pertahun.

C. Rangkuman Pasar
1) Segmentasi Pasar (Segmenting)
Segmenting adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-
kelompok pembeli yang berbeda, yang memiliki kebutuhan, karakteristik,atau
perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
yang berbeda. Pada berita tersebut kita dapat menganalisis segmentasi yang terdapat
pada usaha kedai kopi di Indonesia secara garis besar.
a) Geografis
Pada berita disebutkan bahwa angka riil jumlah kedai kopi gerai-gerai
dikota besar cukup besar. Hal ini mungkin bisa terjadi karena meningkatnya
gaya hidup dan kebutuhan minum kopi ataupun tren nongkrong dikalangan
anak muda perkotaan. Hal ini juga menyebabkan makin menjamurnya kedai-
kedai kopi yang tersebar di kota-kota di Indonesia.
b) Demografis
Berdasarkan berita tersebut juga disebutkan bahwa penikmat kopi dan
yang berkunjung ke kedai kopi di dominasi oleh anak muda generasi Y (25
tahun-40 tahun) dan generasi Z (17- 20 tahun).
2) Target Pasar ( Targeting)

Pada berita disebutkan penikmat kopi dan yang berkunjung ke kedai kopi di
dominasi oleh anak muda generasi Y (25 tahun-40 tahun) dan generasi Z (17- 20
tahun). Selain untuk menikmati kopi, hal tersebut mungkin juga dijadikan momen
rekreasi untuk bersantai dan nongkrong sehingga konsep yang digunakan para
pengusaha kedai kopi yaitu modern atau konsep yang membuat nyaman para
pengunjung.

3) Positioning

Posisi Kedai Kopi di Indonesia secara umum yaitu pengikut, karena terdapat
banyak sekali kedai kopi yang tersebar mulai dari kedai kopi yang sudah besar dan
ternama hingga kedai kopi sederhana. Namun, karena perbedaan itu lah yang
menyebabkan banyaknya pilihan variasi mulai dari produk, harga, maupun
tempatnya.

b. faktor Perilaku yang menyebabkan menjamurnya kedai kopi di Indonesia

a. Kebiasaan (budaya) nongkrong sambil ngopi yang meningkat.


b. Meningkatnya daya beli konsumen tumbuhnya kelas menengah dan harga di kedai
modern yang lebih terjangkau.
c. Dominasi populasi anak muda Indonesia (generasi Y dan Z) yang menciptakan gaya
hidup baru dalam mengonsumsi kopi.
d. Kehadiran media sosial yang memudahkan pebisnis kedai kopi melakukan aktivitas
marketing dan promosi.
e. Kehadiran platform ride hailing (grabfood dan gofood) yang memudahkan proses
penjualan.
f. Rendahnya entries barriers dalam bisnis kopi yang ditunjang dengan ketersediaan
pasokan bahan baku, peralatan (mesin kopi), dan sumber daya untuk membangun
bisnis kedai kopi.
g. Margin bisnis kedai kopi yang relatif cukup tinggi.

D. Tren Pasar

Karena telah terjadi perubahan gaya hidup dalam mengkonsumsi kopi tentu saja akan
berpengaruh pada perubahan tren yang berkembang saat ini. Kebiasaan anak muda Indonesia
yang suka berkumpul dan nongkrong dengan teman dapat memunculkan ide untuk mebuat
usaha kedai kopi. Kedai kopi pun sekarang di buat lebih modern yaitu rata-rata bertemakan
tempat yang nyaman serta instagramable. Lalu, karena kemajuan teknologi yang pesat, para
pemilik usaha kedai dapat memanfaatkan media sosial sebagai tempat promosi. Selain itu,
dengan munculnya ojek online yang melayani jasa pengantar makanan juga menjadikan
usaha kedai kopi ini menjadi lebih mudah dikenal. Akibat dari hal tersebut pun tren kedai
kopi modern di Indonesia semakin menarik minat dan semakin menjamur.

E. Kompetensi Inti

Dalam Materi Bab 2 ini terdapat bagian kompetensi inti yang merupakan sub materi
dari pemasaran. Kompetensi inti dalam bisnis ini merupakan sebuah sumber keunggulan
yang terdapat pada pasar dan dengan adanya kompetensi inti meyakinkan bahwa suatu
produk yang dihasilkan suatu perusahaan sulit untuk ditru. Gabungannya dalam sebuah studi
kasus yang kita bahas ini terdapat pada jumlah kedai kopi di indonesia yang terus meningkat
dari tahun ke tahun, mungkin hal ini bisa dikaitkan dengan trend. Lalu, sesuai artikel
dijelaskan bahwa jumlah kedai kopi di indonesia pada tahun 2019 itu mengalami kenaikan
sebesar tiga kali lipat dari tahun 2016 yaitu sebesar 2950 gerai. Maka dari itu hal ini juga
sangat memicu kompetensi sebuah bisnis dari kedai kopi tersebut. Terus didalam artikel juga
di jelaskan bahwa indonesia masih relatif rendah dalam keunggulan bisnis kedai kopi ini
dibandingkan negara-negara lain contohnya seperti Vietnam yang konsumsi perkapitanya
lebih tinggi dibandingkan di indonesia.

F. Misi

Misi sebuah perusahaan didalam sebuah artikel ini di jelaskan bahwa semua kedai
Coffe to Go di indonesia itu memiliki misi yang sama yaitu memberikan atau menyediakan
sebuah RTD Coffee yang berkualitas dengan harga yang terjangkau sehingga dapat menarik
minat generasi yang mendominasi populasi Indonesia saat ini.

G. Strategi

Setiap bisnis harus merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuannya. Yang
terdiri dari strategi pemasaran, strategi teknologi, dan strategi pengadaan yang kompatibel.
Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dan program
pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Banyak cara dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk mencapai perusahaanya. Seperti halnya pebisnis kopi harus
merancang startegi yang kuat untuk dapat berkompetisi dalam persaingan bisnis terutama
dalam strategi teknologi.

Dari artikel tersbut hasil survei menunjukan bahwa bisnis kedai kopi menyediakan
RTD coffee yang berkualitas dengan harga terjangkau sehingga produk kopi ini banyak
diminati oleh semua kalangan. Di samping itu banyak pengelola bisnis kedai kopi yang juga
menggunakan sosial media sebagai media promosi seperti instagram, facebook dll, serta
penggunaan aplikasi ojek online sebagai layanan pesan antar untuk memudahkan konsumen.
Itu semua dapat menjadi strategi yang tepat bagi pebisnis kedai kopi.

H. Analisis SWOT

Strenght

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain yang


berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh
perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar. Seperti contoh berikut sebuah
bisnis kedai kopi juga memiliki kekuatan yang dapat membangun bisnis menjadi lebih maju.

1. Harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal dengan kualitas yang tetap terjaga
kualitasnya.
2. Mengadakan promosi
3. Menyediakan layanan pesan antar
4. Tidak kalah trendi dengan kedai kopi yang lain
5. Memiliki berbagai cabang.

Weakness

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan
kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Berikut kelemahan yang
dimiliki oleh pebisnis kedai kopi diantaranya:

1. efek bagi kesehatan mengonsumsi banyak kopi dan gula


2. modal yang dikeluarkan besar

Opportunity (peluang)

peluang pemasaran adalah wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan
mempunyai probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan
menguntungkan. berikut contoh dari adanya peluang bisnis bagi pebisnis kedai kopi
1. masyarakat sangat konsumtif terutama pada kopi khususnya anak muda.
2. Trend gaya anak muda masa kini yang suka nongkrong di kedai kopi.
3. Permintaan pasar yang terus ada
4. Perkembangan teknologi dan informasi yang membantu menyebarkan informasi serta
memasarkan dengan lebih cepat.

Threats

Ancaman adalah tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak
disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat tdak adanya tindakan
pemasaran defensif. Dalam usaha bisnis kedai kopi tentu ada beberapa ancaman yang harus
kita ketahui seperti contohnya:

1. Banyaknya pesaing yang lebih trendi


2. Kenaikan harga bahan baku karena terbatasnya persediaan
3. Lokasi kedai kopi pesaing yang berdekatan
4. Munculnya studi kesehatan terbaru tentang dampak gula bagi Kesehatan

I. Bauran Pemasaran

Selanjutnya adalah bauran pemasaran pada materi bab 2 ini . Bauran pemasaran biasanya
juga di sebut dengan alat pemasaran taktis dalam sebuah bisnis. Dalam kasus Menjamurnya
kedai kopi di indonesia ini terdapat beberapa hal yang menjelaskan tentang bagaimana sih
sebuah bauran pemasaran dalam sebuah bisnis kedai kopi ini sehingga mengembang pesat di
indonesia. Pertama, kita kaitkan dengan harga, menurut artikel ini mengapa dalam membuat
sebuah bisnis rata-rata lebih tertarik untuk membuat bisnis kedai kopi, karena rata-rata harga
sebuah kopi di berbagai coffe shop harganya lebih terjangkau sehingga menambah minat
para konsumen terutama konsumen kelas menengah. Kedua, dalam sebuah alat pemasaran
taktis ini sebuah tempat atau geografis sangat mengacu perkembangan bisnis itu sendiri, kalo
didalam sebuah artikel ini rata-rata kedai kopi diindonesia bernuansa modern dan berlokasi
kebanyakan di daerah kota-kota besar. Ketiga adalah promosi, di artikel ini di jelaskan bahwa
kehadiran media sosial yang memudahkan pebisnis kedai kopi melakukan aktivitas
marketing dan promosi, Hal tersebuy juga termasuk kedalam sistem bauran pemasaran.
Keempat, Layanan pelanggan yang merupakan alat taktis pemasaran ini juga di jelaskan
dalam artikel yaitu kehadiran platform ride hailing (grabfood dan gofood) yang memudahkan
proses penjualan.

J. Riset Pemasaran

Dalam sebuah materi riset pemasaran bisa dikaitkan dengan yang dikatakan oleh
Head of Marketing Toffin Ario Fajar yaitu “melihat dari beberapa faktor pendorong yang
menunjang keberhasilan bisnis kedai kopi ini. Bisnis kedai kopi di Indonesia pada tahun
depan diperkirakan tumbuh positif. Proyeksi pertumbuhan pada 2020 berdasarkan insight
dari konsumen yang dikumpulkan melalui survei online kepada kalangan muda (generasi Y
dan Z) penggemar kopi di Indonesia”. Dari pernyataan itu tinggal bagaimana sebuah pelaku
bisnis kedai kopi ini menyesuaikan prinisipnya agar bisnis mereka bisa bertahan dan
berkompetisi serta pelaku bisnis juga di anjurkan tahu tentang sebuah trend dalam bisnis ini,
bagaimana peta persaingannya, dan seperti apa proyeksi bisnis ke depannya.

KESIMPULAN

Coffee shop adalah sebuah lahan bisnis menjanjikan seorang yang ingin merintis
bisnis. Pertumbuhan coffee shop di Indonesia sendiri sudah mengalahkan pertumbuhan
jamur di musim hujan. Tak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung atau
Surabaya, kota-kota kecil sekalipun sudah memiliki banyak sekali gerai kopi yang menjamur
meski memiliki standar dan pasar yang berbeda-beda. Meskipun persaingan dalam bisnis
kedai kopi cukup ketat, tidak usah khwatir dengan persaingan itu karena disitulah yang
namanya bisnis, tinggal dari prinsip kita saja mengelola pasar itu sendiri dan berinovatif
dengan yang konsep yang beda dengan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Referensi Berita

https://www.inews.id/travel/kuliner/data-dan-fakta-tren-menjamurnya-kedai-kopi-kekinian-
di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai