479
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
Tanggal Upload: 08 Desember 2020
Tan
p-ISSN: 2338 – 4794
e-ISSN: 2579-7476
Vol.8. No. 2, Mei-Agustus 2020
PENDAHULUAN
Peran UMKM dalam menggerakkan bawah, kopi dijual dengan harga Rp.4000
roda perekonomian nasional bukan hanya per cangkir. Namun kini hadirnya kedai
sebagai benih dari tumbuhnya bisnis besar, kopi dengan konsep-konsep yang menarik
tapi juga sebagai penyedia produk maupun memikat kalangan menengah atas meski
jasa yang tidak mampu diproduksi usaha dijual lima kali lipat lebih mahal. Tidak
besar karena kurang efisien dalam hal hanya menarik, kedai kopi tumbuh dengan
biaya. UMKM yang saat ini sedang aset yang lebih besar, mereka
berkembang salah satunya adalah bisnis menggunakan mesin kopi dan berbagai
kedai kopi. Kedai kopi tumbuh dengan furniture yang tidak murah, masyarakat
berbagai konsep. Kedai kopi dewasa ini Indonesia pun sudah familiar dengan model
tidak hanya kita jumpai dipinggir jalan saja, kedai kopi seperti ini.
tapi juga ada di mall dan gedung Gambar 1 menunjukkan konsumsi
perkantoran. Tidak hanya menjual kopi dan kopi di Indonesia dari tahun 1990 sampai
makanan ringan, kini kedai kopi juga 2017 yang mengalami trend meningkat
menjual suasana nyaman dan sentuhan secara signifikan. Berdasarkan Gambar 1
emosi yang dihadirkan seperti gengsi, dapat dikatakan bahwa masyarakat
kebanggaan maupun kehangatan. Hal ini Indonesia senang mengkonsumsi kopi dan
mendapat animo yang baik dari pecinta merupakan potensi bagi usaha yang
kopi serta menjadi gaya hidup masyarakat menjadikan kopi komoditas utama dalam
perkotaan. bisnisnya. Hal ini diperkuat hasil riset ICO
Kedai kopi skala mikro yang 2017 yang menyatakan bahwa
biasanya terletak di pinggir jalan pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia
bermodalkan tenda dan bangku biasanya lebih besar dua persen dibandingkan
dinikmati oleh masyarakat menengah ke dengan pertumbuhan dunia.
100 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
102 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
2001). Hal ini menunjukkan bahwa sangat dan berapa skala kecil.
diperlukan kompetensi kewirausahaan Kondisi di lapangan mengharuskan
untuk meningkatkan kinerja usaha. Kajian untuk menggunakan teknik snowball
dan penelitian tentang kompetensi sampling, karena kesulitan mendapatakan
kewirausahaan kedai kopi menjadi hal yang data, sehingga sulit menentukan siapa yang
penting. Perlu diteliti bagaimana pengaruh harus diteliti. Melalui teknik snowball
kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja sampling, responden dalam penelitian ini
usaha kedai kopi skala mikro dan kecil. berjumlah 60 orang yang terdiri dari 30
Oleh karena itu perlu untuk melakukan orang pelaku usaha skala mikro dan 30
penelitian ini. orang pelaku usaha skala kecil. Hal ini
sesuai dengan ukuran sampel yang
LANDASAN TEORI direkomendasikan Ghozali dan Latan,
2015) bahwa dalam penggunaan metode
Kompetensi Kewirausahaan PLS (partial least square) sampel
Kompetensi kewirausahaan adalah sebaiknya minimal 30-100 sampel.
pengetahuan, kemampuan, sikap, Variabel penelitian merupakan
keterampilan yang memengaruhi kinerja konsep yang dapat diukur. Variabel-
usaha. Indikator kompetensi usaha dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah kemampuan penelitian ini terdiri dari variabel laten dan
manajerial, kemampuan konseptual, variabel manifest sebagai indikator dari
kemampuan sosial, kemampuan membuat variabel laten. Untuk dapat mengukur
keputusan, dan kemampuan mengatur variabel laten dibutuhkan variabel
waktu. indikator. Variabel indikator atau variabel
manifest merupakan variabel yang
Kinerja Usaha menjelaskan atau mengukur variabel laten.
Kinerja usaha adalah gambaran Contohnya yaitu variabel kompetensi
mengenai hasil yang sudah dicapai dalam kewirausahaan tidak dapat diukur secara
menjalankan usaha. Indikator kinerja usaha langsung, dibutuhkan variabel lainnya yang
adalah pendapatan, keuntungan, dan dikenal dengan sebutan variabel indikator
volume penjualan. yang dapat menjelaskan kondisi
kompetensi kewirausahaan. Pada penelitian
METODE PENELITIAN ini, kompetensi kewirausahaan dijelaskan
oleh variabel kemampuan manajerial,
Penelitian ini dilakukan di kota kemampuan konseptual, kemampuan
Medan dalam jangka waktu selama 2 bulan sosial, kemampuan membuat keputusan
dari bulan Februari 2020 hingga Maret dan kemampuan mengatur waktu. Variabel
2020. Populasi sasaran yang dituju dalam manisfest atau indikator dari kompetensi
penelitian ini adalah seluruh wirausaha kewirausahaan dapat dilihat pada tabel-1.
kedai kopi Kota Medan, baik skala mikro variabel manifest atau indikator kinerja
maupun skala kecil. Belum diketahui usaha dapat dilihat pada tabel -2.
jumlah pasti berapa kedai kopi skala mikro
103 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
Data yang yang telah dikumpulkan, langsung. Perlu dikaji factor-faktor yang
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. memengaruhi variabel laten tersebut
Analisis kualitatif menggunakan analisis diantaranya karakteristik individual,
deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif karakteristik psikologis, kompetensi
menggunakan analisis PLS (Partial Least kewirausahaan, kinerja usaha. PLS
Square). Data berupa kuesioner yang telah merupakan metode dengan pendekatan
diisi oleh responden. Partial Least Square varian yang bersifat predictive model,
merupakan metode analisis yang digunakan sedangkan SEM yang berbasis kovarian
untuk menganalisis hal yang cukup umumnya menguji teori (Ghozali dan Latan
kompleks yang menggabungkan regresi 2015).
dengan path analysis untuk menguji Dalam PLS terdapat model
hipotesis mengenai hubungan langsung pengukuran dan model struktural. Model
maupun tidak langsung antara variabel pengukuran merupakan hubungan antara
yang diamati dan variable laten. butir yang diobservasi dengan variabel
Kompetensi kewirausahaan dan laten, sedangkan model struktural
kinerja usaha tidak dapat diukur langsung, penjelasan hubungna antar variabel laten.
maka diperlukan varibael manifest. Model pengukuran harus valid dan reliabel,
Variabel manisfest dari kompetensi sedangkan model struktural dinilai dengan
kewirausahaan adalah X1, X2, X3. X4, dan mengevaluasi daya penjelas (explanatory
X5. Variabel manisfest dari kinerja usaha power) dan tingkat signifikansi koefisien
adalah Y1,Y2 dan Y3. Persamaan jalur. Pengujian ini dilakukan dengan
pemodelan PLS menggambarkan semua melihat R-square, Q-square, Goodnes of fit
hubungan variabel dependen dan variabel (GoF) dan F-square. R-square digunakan
independen didalam suatu analisis. Analisis untuk menilai pengaruh variabel laten
PLS dilakukan dengan bantuan program dependen apakah mempunyai pengaruh
SMART PLS 3. Program ini mampu substantif (Latan dan Ghozali 2015). Q-
menggambarkan hubungan-hubungan yang square digunakan untuk mengukur
dibangun dalam model berdasarkan teori, seberapa baik nilai observasi yang
sehingga mampu menganalisis faktor- dihasilkan oleh model. Nilai yang harus
faktor yang memengaruhi karakteristik dicapai dapat dilihat pada tabel-6. Rule of
kewirausahaan, kompetensi kewirausahaan thumb adalah sebuah standar untuk
dan kinerja usaha, serta hubungan dan menghasilkan model yang baik. Semua
pengaruhnya. Metode PLS dipilih syarat harus mampu dipenuhi untuk
berdasarkan pertimbangan bahwa seluruh mencapai hasil yang baik.
variabel laten tidak dapat diukur secara
Dalam model PLS, model yang diuji pengukuran boleh berupa nominal,
dapat menggunakan asumsi; data tidak ordindal, interval dan rasio; indikator
harus berdistribusi normal; Skala boleh relfektif maupun formatif; dan tidak
105 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
106 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
Berdasarkan hasil evaluasi model semua variabel indikator dalam model ini
pengukuran ini dapat diketahui bahwa dapat menjelaskan variabel latennya.
Berdasarkan tabel-6, seluruh variabel model yang reliable adalah model yang
memiliki nilai AVE diatas 0.5 dan compose memiliki nilai AVE dan compose reliability
reliability di atas 0.7, model kedai kopi lebih dari 0.5 dan 0.7. Model yang
skala mikro dinyatakan memiliki memiliki realibilitas yang cukup baik
reliabilitas yang baik. Pada model final artinya seluruh indikator yang digunakan
memberikan hasil yang reliable. Syarat dapat dipercaya mengukur konstruknya.
Pada tabel-7, seluruh variabel yang baik. Tahap selanjutnya pada evaluasi
memiliki nilai AVE diatas 0.5 dan compose model pengukuran adalah menguji
reliability di atas 0.7, model kedai kopi unidimensionalitas dari model dengan
skala kecil dinyatakan memiliki reliabilitas menggunakan indikator alpha cronbach
108 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
Cronbach alpha
Pada tabel-8, nilai cronbach alpha atas 0.7, model dinyatakan memiliki
model skala mikro pada seluruh variabel di unidimensionalitas yang baik.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
penjualan (Y1.2). Model final dapat dilihat dalam gambar-1 dan gambar-2.
111 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana Muhammad Reza Aulia
113 | P a g e
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.