Anda di halaman 1dari 9

1.

Akses Informasi Pasar Internasional

Perusahaan bisa masuk ke pasar global lewat berbagai metode di bawah ini:

1. Ekspor Produk
Ekspor produk merupakan langkah terbaik dalam melakukan pemasaran global. Di sini, kamu
akan menjual produk atau jasa di pasar internasional dengan risiko lebih sedikit. Banyak
perusahaan yang memilih produk sebagai metode utama pemasaran global karena dianggap
lebih efektif dalam pembiayaannya.

Terlepas dari kemudahannya, kamu tetap harus melakukan peningkatan dalam produk yang
dipasarkan. Produk yang ingin dipromosikan memang dibutuhkan oleh target pasar di negara
tujuan, tapi belum tentu fiturnya cocok. Belum lagi, perusahaan harus berhadapan dengan
pihak keempat, yaitu pemerintah negara tujuan agar lebih mudah dalam prosesnya.

2. Lisensi
Metode kedua yaitu memberikan perizinan atau lisensi kepada perusahaan di negara lain untuk
menggunakan properti perusahaanmu. Biasanya, properti ini bersifat intangible atau tidak
terlihat, seperti trademark, hak paten, atau langkah produksinya. Perusahaan lain akan
membayar lisensi yang diberikan sebagai biaya hak cipta produk kamu.

Cara ini terbilang cukup mudah karena perusahaan penerima lisensi akan membuat produk
atau strategi pemasaran yang bisa diterima oleh warganya. Brand pemilik asli pun tetap
terjaga, bahkan lebih mudah populer di negara orang lewat strategi yang dilakukan oleh
perusahaan partner.

3. Franchise
Sekilas, penjelasan lisensi di poin sebelumnya mirip franchise.
Perbedaannya, franchise memiliki rangkaian peraturan yang harus dipatuhi oleh pemiliknya di
negara lain. Proses dan penggunaan bahan bakunya pun harus mengikuti ketentuan
perusahaan aslinya.

4. Joint Venture
Joint venture adalah dua perusahaan yang mendirikan anak perusahaan baru di pasar global.
Bedanya, salah satu perusahaan tersebut harus berjenis lokal, sementara perusahaan lainnya bisa
saja berasal dari negara yang sama atau berbeda. Keuntungannya, perusahaan bisa belajar dan
memahami budaya serta kebutuhan masyarakat negara tujuan secrinci.

5. Investasi Langsung
Investasi langsung, atau foreign direct investment (FDI) merupakan salah satu metode
perusahaan dalam memasuki pasar global. Di sini, perusahaan secara langsung
menginvestasikan fasilitas yang hendak digunakan di pasar global. Cara ini dilakukan
membentuk perusahaan baru atau mengakuisisi perusahaan yang sudah ada.

6. Partnership (Piggybacking)
Terakhir, metode partnership yang dikenal dengan piggybacking. Secara
harfiah, piggybacking artinya menggendong. Dalam konteks ini, dua perusahaan yang tidak
bersaing bekerja sama untuk menjual produk di negara tujuan. Metode ini terbilang rendah
risiko, tapi pertimbangkan juga kepercayaan antara dua perusahaan yang bekerja sama agar
berhasil di pasar global.

a. Akses Pasar Amerika


Beberapa negara yang jadi tujuan ekspor kopi Indonesia adalah Brasil, Spanyol, Italia, Turki,
Argentina, Inggris, India, China, Thailand, Jepang, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Sri
Lanka, Bangladesh, Mesir, Iran hingga Amerika Serikat. Bahkan perusahaan kedai kopi terbesar
di dunia yang berasal dari Amerika Serikat, Starbucks, menggunakan biji kopi Indonesia.
Setidaknya tiga jenis biji kopi negeri ini dipakai Starbucks yakni biji kopi Arabika asal Sumatera
Utara, robusta dan gayo dari Aceh.
Fakta ini kemudian ditegaskan Anthony Cottan selaku CEO Starbucks Indonesia kepada Kompas.
Di mana menurut Cottan, biji kopi Sumatera menjadi yang paling digemari konsumen Starbucks
di dunia. Hal inilah yang membuat nilai ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat semakin
meningkat. Seperti apa potensi ekspornya? Simak terus ulasannya dalam artikel berikut ini.
Dalam jurnal Universitas Diponegoro yang disusun oleh Rea Efraim Purba berjudul Analisis
Ekspor Kopi Indonesia ke Amerika dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Amerika
memang merupakan kawasan pengkonsumsi kopi terbesar di dunia yang membuatnya sangat
berpotensi sebagai pasar ekspor biji kopi Indonesia. Bahkan dalam periode waktu 2002-2006,
volume ekspor kopi Indonesia ke AS meningkat hingga 157,4%.
Kendati begitu hingga periode 2006-2008, ada penurunan volume ekspor kopi Indonesia ke AS
sebesar 22,5%. Naik-turunnya nilai ekspor ini diduga disebabkan oleh berbagai hal mulai dari
harga rata-rata kopi, kurs Rupiah terhadap Dollar AS, pendapatan AS hingga kisaran konsumsi
kopi di Amerika Serikat.
Berstatus sebagai negara eksportir kedua terbesar di dunia, perekonomian Negeri Paman Sam
ini memang sangat digdaya. Namun itu tidak menutupi fakta bahwa mereka juga masih aktif
sebagai importir terutama dalam komoditas kopi. Dalam Market Brief Kopi yang dirilis
Kemendag, impor kopi AS bahkan lebih besar daripada ekspornya. Di tahun 2012 saja, AS
mengimpor kopi hingga US$6,5 miliar yang 20,64% di antaranya berasal dari Brasil dan 13,82%
lainnya dari Kolombia.
10 besar negara asal impor kopi AS memang didominasi kawasan Amerika Latin kecuali Vietnam
(9,37%), Indonesia (6,11%) dan Jerman (2,04%). Bahkan kala itu dalam waktu tiga tahun selama
2010 – 2012, ada peningkatan ekspor kopi Indonesia ke AS sebesar 29,95% dengan jumlah akhir
senilai US$399,5 juta
Berdasarkan data International Trade Center, tren impor AS sejak 2012 memang diprediksi
terus meningkat. Bahkan setidaknya hingga tahun 2017, konsumsi kopi per kapita di AS mampu
melambung hingga 0,2% setiap tahunnya. Jika dibedakan secara demografi, survei yang
dilakukan NCDT (National Coffee Drinking Trends) pada tahun 2012, terkumpul data konsumen
kopi di AS seperti ini:
 38,7% konsumen kopi berumur 40-59 tahun
 28,2% konsumen kopi berumur 60 tahun ke atas
 24,7% konsumen kopi berumur 25-39 tahun
 14,3% konsumen kopi berumur 13,24 tahun
Setidaknya ada dua jenis biji kopi utama yang diminati konsumen AS yakni arabika yang punya
kualitas terbaik dan robusta yang sering digunakan sebagai bahan kopi instan. Fakta ini jelas
menguntungkan karena Indonesia menurut Departemen Pertanian AS merupakan produsen
kopi arabika keempat terbesar dan produsen kopi robusta ketiga terbesar di dunia.
Salah satu varian biji kopi arabika Indonesia yang begitu digandrungi publik AS dan tentunya
dunia adalah kopi luwak arabika. Diproduksi lewat perantara binatang luwak dan berjumlah
terbatas, tak heran kalau biji kopi luwak arabika ini punya harga yang sangat tinggi dan
termasuk jenis kopi eksklusif di AS.
Tak heran kalau akhirnya berdasarkan data Kemendag, ekspor kopi Indonesia ke AS sudah
terlihat melambung sejak 10 tahun lalu. Tercatat pada Januari 2012, ada peningkatan sebesar
68% dibandingkan periode sama di tahun 2011. Sebagai pasar utama kopi Indonesia, nilai
ekspor kopi ke AS bisa mengambil porsi 40% dari keseluruhan dengan andalannya adalah biji-
biji kopi arabika yang mayoritas dipasok dari Mandailing, Sumatera Utara.
Pranoto Soenarto selaku Ketua Bidang Industri dan Spesialiti AEKI menjelaskan kalau produksi
kopi arabika Mandailing mencapai 120 ribu ton – 150 ribu ton per tahun, jauh lebih besar
daripada arabika Jawa yang cuma 10 ribu ton – 12 ribu ton per tahun, maupun arabika Toraja di
kisaran 4.000 ton. Dengan banderol harga pada tahun 2012 mencapai US$6 – 7 per kilogram,
harga kopi arabika Indonesia lebih mahal daripada kopi arabika Brasil di kisaran US$5,5 – 6 per
kilogram.
b. perbandingan harga pasar amerika dan pasar lainnya.
Harga kopi di pasar internasional cenderung menurun pada awal tahun ini. Di bursa ICE Futures,
Jumat (15/2) pekan lalu, harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman Mei 2013 menyentuh
level US$ 2.800 per ton. Ini adalah posisi terendah harga kopi dalam enam bulan terakhir.
Mengacu ke data Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization (ICO),
pada Kamis (14/2), harga kopi robusta senilai US$ 2.160 per ton di pasar Amerika Serikat dan
US$ 2.040 per ton di pasar Eropa.
Demi menyiasati penurunan harga kopi, menurut Pranoto, pemerintah perlu berperan aktif,
misalnya turut memperbaiki produktivitas tanaman kopi dalam negeri. Dus, kenaikan produksi
dan penjualan kopi bisa mengkompensasi penurunan harga komoditas ini.
AEKI mengakui saat ini produksi kopi di dalam negeri masih rendah yakni hanya 600.000 hingga
720.000 ton per tahun. Produktivitas tanaman kopi juga dinilai perlu digenjot agar Indonesia
bisa bersaing dengan negara produsen kopi lainnya seperti Brazil. Produktivitas tanaman kopi
Indonesia hanya 600 kilogram hingga 700 kg per hektare. "Seharusnya produktivitas kita di atas
satu ton per hektare," kata Pranoto.
Brasil saat ini mampu memproduksi 3 juta ton kopi per tahun. Sebesar 70% dari jumlah itu
adalah jenis arabika. Produsen kopi terbesar kedua di dunia adalah Vietnam dengan volume 1,3
juta ton, dimana 80%-nya berjenis robusta. Brasil berniat mengerek volume produksi kopi
robusta untuk mengimbangi permintaan dunia. Permintaan robusta naik karena harganya lebih
murah daripada arabika.
Eksportir kopi berharap harga kopi terus meningkat sehingga bisa mendongkrak nilai ekspor
kopi. Tahun lalu, ekspor kopi hanya mencapai US$ 1,2 miliar. "Tahun ini diharapkan menjadi
US$ 1,4 miliar," kata Pranoto.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi kopi 2013 mencapai 763.000 ton. Target
produksi ini naik 16,11% dibanding realisasi tahun lalu seberat 657.138 ton.
Di Indonesia, kebutuhan kopi diperkirakan mencapai 121.107 ton per tahun. Area perkebunan
kopi di Indonesia seluas 1,3 juta ha, antara lain tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Lampung,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua.
ICO mencatat volume ekspor kopi global meningkat 8,2% menjadi 113 juta kantung pada 2012.
Hal ini terdorong tingginya permintaan dibandingkan realisasi 2011 yang sebanyak 104,57 juta
kantung. Brazil masih menempati posisi pertama eksportir kopi terbesar dunia di 2012. Negara
ini berhasil mempertahankan posisinya, meski volume ekspornya menurun 15,64% menjadi
28,26 juta kantung kopi di 2012 dari sebelumnya 33,50 juta kantung di 2011.
Posisi kedua ditempati Vietnam dengan volume ekspor 25,47 juta kantung biji kopi, naik
dibandingkan 2011 sebanyak 17,67 juta kantung. Adapun ekspor kopi Kolombia menurun 7,5%
menjadi 7,16 juta kantung di 2012 dari 7,77 juta kantung pada 2011. Demikian pula ekspor kopi
India menurun 9,4% menjadi 5.28 juta kantung dari sebelumnya 5,84 juta kantung.
ICO menyebutkan pengiriman kopi arabika turun 0,78% menjadi 66,52 juta kantung. Total
produksi kopi dunia periode 2012-2013 diperkirakan tumbuh 7% menjadi 144 juta kantung.
Amerika
 Pendapatan di pasar Kopi mencapai US$11,00 miliar pada tahun 2023. Pasar diperkirakan
tumbuh setiap tahun sebesar 3,21% (CAGR 2023-2028).
 Sebagai perbandingan global, sebagian besar pendapatan dihasilkan di Amerika Serikat
(US$11.000,00 juta pada tahun 2023).
 Sehubungan dengan jumlah penduduk, pendapatan per orang sebesar US$32,67 dihasilkan
pada tahun 2023.
 Di pasar Kopi, volume diperkirakan mencapai 1.066,00 juta kg pada tahun 2028. Pasar Kopi
diperkirakan menunjukkan pertumbuhan volume sebesar 1,9% pada tahun 2024.
 Volume rata-rata per orang di pasar Kopi diperkirakan mencapai 2,97kg pada tahun 2023.

 dalam miliar USD (US$)

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Kopi instan 1.73 1.79 1.77 1.82 1.84 1.89 1.93 1.96

Kopi Panggang 8.59 8.73 8.55 8.64 8.71 9.11 9.52 9.88

Total 10.32 10.52 10.32 10.46 10.56 11.00 11.44 11.83

Vietnam
 Pendapatan di pasar Kopi mencapai US$1,56 miliar pada tahun 2023. Pasar diperkirakan akan
tumbuh setiap tahun sebesar 7,55% (CAGR 2023-2028).
 Sebagai perbandingan global, sebagian besar pendapatan dihasilkan di Amerika Serikat
(US$11.000,00 juta pada tahun 2023).
 Sehubungan dengan jumlah penduduk, pendapatan per orang sebesar US$15,62 dihasilkan
pada tahun 2023.
 Di pasar Kopi, volume diperkirakan mencapai 143,10 juta kg pada tahun 2028. Pasar Kopi
diperkirakan menunjukkan pertumbuhan volume sebesar 3,6% pada tahun 2024.
 Volume rata-rata per orang di pasar Kopi diperkirakan mencapai 1,19kg pada tahun 2023.
Brazil
 Pendapatan di pasar Kopi mencapai US$7,32 miliar pada tahun 2023. Pasar diperkirakan
tumbuh setiap tahun sebesar 5,10% (CAGR 2023-2028).
 Sebagai perbandingan global, sebagian besar pendapatan dihasilkan di Amerika Serikat
(US$11.000,00 juta pada tahun 2023).
 Sehubungan dengan jumlah penduduk, pendapatan per orang sebesar US$33,78 dihasilkan
pada tahun 2023.
 Di pasar Kopi, volume diperkirakan mencapai 1.078,00 juta kg pada tahun 2028. Pasar Kopi
diperkirakan menunjukkan pertumbuhan volume sebesar 3,0% pada tahun 2024.
 Volume rata-rata per orang di pasar Kopi diperkirakan mencapai 4,55 kg pada tahun 2023.
c. potensi kopi indonesia
1. kopi rosbusta mencapai Rp 550 ribu per ton,
2. sedangkan kopi Arabica Rp 150 ribu per ton.

Komposisi kopi robusta kurang lebih 83 persen dari total produksi kopi Indonesia dan sisanya 17
persen berupa kopi arabika.
Perbandingan produksi kopi robusta dengan arabika tersebut diharapkan prosentasenya dapat
ditingkatkan, yaitu untuk kopi arabika menjadi 30 persen dan robusta 70 persen.

2. Akses potensi kopi indonesia


a. perbandingan kopi indonesia

Nama Juta Karung Kopi Berukuran 60kg


1 Brazil 53
2 Vietnam 28
3 Kolombia 14
4 Indonesia 12
5 Etiopia 7
Harga Biji Kopi Mentah

Varian Biji Kopi Mentah Harga

Biji Kopi Java Robusta Rp37.000 per kg

Biji Kopi Green Lanang Peaberry Robusta Rp75.000 per kg

Biji Kopi Garut Robusta Rp85.000 per kg

Biji Kopi Dampit Robusta Rp85.000 per kg

Biji Kopi Sidikalang Robusta Rp90.000 – Rp150.000 per kg

Biji Kopi Toraja Robusta Rp97.000 per kg

Biji Kopi Green Arabika Rp105.000 per kg

Biji Kopi Kintamani Robusta Rp118.000 per kg


Biji Kopi Gayo Rp140.000 per kg

Biji Kopi Arabica Sunda Rp228.000 per kg

Biji Kopi Papua Wamena Rp247.000 per kg

Biji Kopi Tolu Batak Lintong Arabika Rp297.010 per kg

Biji Kopi Flores Manggarai Arabika Rp312.000 per kg

Biji Kopi Luwak Liar Aceh Gayo Rp450.000 per kg

Biji Kopi Arabika Java Malabar Natural Rp572.000 per kg

b. potensi kekurangan kopi indonesia


- pohon kopi yang sudah tua.
- kurangnya alat atau teknologi untuk mengelola kopi.
- bibit kopi yang belum unggul.
- kurangnya modal yang dimiliki oleh petani.
- kurangnya produksi kopi yang dipanen.

c. potensi kelebihan kopi indonesia


- memiliki berbagai macam jenis kopi.
- memiliki rasa yang lebih spesifik.
- kopi indonesia memiliki lebih banyak krema atau lapisan busa.

Anda mungkin juga menyukai