Anda di halaman 1dari 20

Jurnal JISIPOL

Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung


Volume 5, Nomor 2, April 2021 (119-138)
(P-ISSN 2087-4742)

PERAN DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN


MENENGAH DALAM PEMBERDAYAAN KOPERASI
PRODUSEN KOPI MARGAMULYA DI DESA MARGAMULYA
KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG

Widdy Yuspita Widiyaningrum1 & Asep Cahyana2


1Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung, Bandung,
Jawa Barat, Indonesia
widdyyuspita80@gmail.com

2Alumni Universitas Bale Bandung Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Angkatan 2016, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Cahyana.asep82@gmail.com

Received: 1 Februari 2021; Revised: 1 Maret 2021; Accepted: 13 Maret 2021; Published: April 2021; Available
online: April 2021

ABSTRAK
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah adalah lembaga pemerintahan yang
bertugas menjalankan urusan pemerintah daerah di bidang koperasi dan usaha kecil
dan menengah, dengan tujuan meningkatkan perannya di bidang produksi,
distribusi yang diwujudkan dengan program pelatihan, pendidikan, serta
memberikan standarisasi kelayakan pada produk makanan dan minuman. Peran
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam pemberdayaan koperasi
produsen kopi Margamulya, dengan menetapkan standarisasi yang harus dipenuhi
yaitu; 1) Produk bebas dari bahan pengawet, 2) Produk dilarang mengandung barang
haram, 3) Produk harus bersih dalam proses produksi, 4) Mencantumkan masa
kadaluwarsa. Dari ke empat standarisasi tersebut Koperasi Produsen kopi
Maragamulya diketuai oleh Bapak M Aleh telah memenuhi standarisasi, serta sudah
mempunyai sertifikasi halal dan sertifikasi kopi organik dari LSO (Lembaga
Sertifikasi Organik). Selanjutnya dalam melakukan pemberdayaan ditemukan
beberapa upaya yaitu adanya pusat layanan usaha terpadu, galeri sebagai wadah
pemasaran produk, agenda bazar dan antusias usaha binaan mengikuti pelatihan
serta beberapa hambatan yaitu terbatasnya anggaran dana untuk melakukan
pelatihan, terbatasnya modal pengembangan usaha dan terbatasnya teknologi.

Kata Kunci: Peran, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan
Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya

119
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

ABSTRACT
The Office of Cooperatives and Small and Medium Enterprises is a government agency in
charge of carrying out regional government affairs in the field of cooperatives and small and
medium enterprises, with the aim of increasing its role in the fields of production and
distribution which is realized through training, education programs, and standardizing the
appropriateness of food products and drink. The role of the Office of Cooperatives and Small
and Medium Enterprises in empowering Margamulya coffee producer cooperatives, by setting
standards that must be met, namely; 1) The product is free from preservatives, 2) The product
is prohibited from containing haram goods, 3) The product must be clean in the production
process, 4) Includes an expiration period. Of the four standards, the Maragamulya Coffee
Producers Cooperative chaired by Mr. M Aleh has met the standard, and already has halal
certification and organic coffee certification from the LSO (Organic Certification Institute).
Furthermore, in conducting empowerment, several efforts were found, namely the existence of
an integrated business service center, a gallery as a product marketing forum, a bazaar agenda
and enthusiasm for fostered businesses to participate in training as well as several obstacles,
namely the limited budget for conducting training, limited business development capital and
limited technology.

Keywords: Role, Department of Cooperatives and Small and Medium Enterprises, and
Empowerment of Margamulya Coffee Producers Cooperative

PENDAHULUAN Peringkat kedua adalah Malaysia,


Di Indonesia sendiri saat dengan volume ekspor sebesar
ini bisnis kopi sedang bertumbuh 38,80 ribu ton atau 13,86 persen
pesat, hal tersebut terlihat dari dari total volume kopi Indonesia
banyaknya usaha baru yang dengan nilai US$ 70,897 juta.
bermunculan berkaitan dengan Peringkat ketiga adalah Japan,
kopi. Yang berdampak juga pada dengan volume ekspor sebesar
pertumbuhan produksi kopi di 30,37 ribu ton atau 10,85 persen
Indonesia. Produksi kopi dari total volume ekspor kopi
Indonesia sebagian besar diekspor Indonesia dengan nilai US$ 84,357
ke mancanegara dan sisanya juta. Peringkat keempat adalah
dipasarkan di dalam negeri. Mesir dengan volume ekspor 29,31
Ekspor Kopi alam Indonesia ribu ton atau sekitar 10,47 persen
menjangkau lima benua yaitu dari total volume ekspor kopi
Asia, Afrika, Australia, Amerika, Indonesia dengan nilai US$ 56,953
dan Eropa dengan pangsa utama juta. Peringkat kelima adalah Itali
di Eropa. dengan volume ekspor 27,93 ribu
Pada tahun 2018, 5 (lima) ton atau 9,98 persen dari total
besar negara pengimpor kopi alam volume ekspor Kopi alam dengan
Indonesia adalah AS, Malaysia, nilai US$ 54,049 juta (Badan Pusat
Japan, Mesir, dan Itali. Volume Statistik, 2018).
ekspor ke AS mencapai 52,10 ribu Seiring dengan tingginya
ton atau 18,61 persen dari total permintaan kopi Indonesia,
volume ekspor kopi Indonesia namun hal tersebut tidak
dengan nilai US$ 254,213 juta. didukung dengan pertumbuhan

120
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

produksi kopi yang dihasilkan. Di terakhir yang cenderung


bawah ini akan disajikan data yang mengalami penurunan, justru
diperoleh dari Badan Pusat berbanding terbalik dengan
Statistik tahun 2002-2019 volume impor kopi ke Indonesia.
mengenai jumlah ekspor kopi Di bawah ini akan disajikan data
Indonesia yaitu sebagai berikut mengenai volume impor kopi ke
Grafik 1.1 Indonesia dari tahun 2011-2018
Volume Ekspor Kopi Indonesia yaitu sebagai berikut :
Volume Ekspor Kopi Grafik 1.2
600 Volume Impor Kopi Ke Indonesi
500
400
300
200
100 Volume Impor78,85
100
0
52,65 Kopi
25,17
18,11 15,819,1112,46 14,22
0
Volume…
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun Volume…
2020
Berdasarkan grafik 1.1 di Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun
atas menunjukan bahwa volume 2018
ekspor kopi Indonesia dari tahun
2000-2019 cenderung fluktuatif, Berdasarkan grafik 1.2 di
artinya produksi kopi di Indonesia atas menunjukan bahwa volume
dalam menyediakan produk kopi impor kopi ke dari luar negeri ke
baik untuk konsumsi dalam negeri Indonesia dari tahun 2011-2018
atau untuk ekspor masih cenderung fluktuatif, artinya
cenderung tidak menentu. Dari kebutuhan kopi di Indonesia
grafik di atas bahkan menunjukan cenderung tidak menentu. Namun
di 3 (Tiga) tahun terakhir yaitu jika dilihat pada tahun 2018 nilai
tahun 2017-2019 jumlah volume volume impor kopi ke Indonesia
ekspor kopi Indonesia cenderung mengalami peningkatan yang
mengalami penurunan. Hal ini cukup signifikan dibandingkan
dapat disebabkan oleh tahun sebelumnya.
kemampuan para pengusaha atau Hal ini menunjukan bahwa
petani kopi dalam menyediakan pemerintah Indonesia masih
produk kopi baik untuk keperluan kurang dalam hal memanfaatkan
dalam negeri atau luar negeri. dan memberdayakan produk kopi
Volume ekspor kopi lokal asli Indonesia, padahal
Indonesia pada 3 (Tiga) tahun
121
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

Indonesia memiliki perkebunan luas areal, produksi kopi, dan


kopi yang luas di berbagai provinsi status pengusahaan di Jawa Barat.
di Indonesia. Selain itu data yang Luas area perkebunan kopi dan
diperoleh Badan Pusat Statistik produksi di Jawa Barat cenderung
tahun 2018 mengenai 5 (Lima) mengalami peningkatan, namun
provinisi sebagai produsen kopi tidak terlalu signifikan. Salah satu
terbesar yaitu sebagai berikut : kabupaten penghasil kopi yang
cukup terkenal di Jawa Barat yaitu
Tabel 1.1 Kabupaten Bandung. Salah satu
Provinsi Produsen Kopi daerah penghasil kopi di
Terbesar Indoensia Kabupaten Bandung yaitu Desa
No Provinsi Persentase Margamulya Kecamatan
1. Sumatera 25,80% Pangalengan Kabupaten Bandung.
Selatan Pangalengan Kabupaten Bandung
2. Lampung 14,95% terkenal sebagai daerah penghasil
3. Sumatera 9,41% susu sapi dan teh, namun disisi
Utara lain Pangalengan Kabupaten
4. Aceh 9,08% Bandung juga miliki hasil
5. Jawa Timur 8,93% perkebunan lain yaitu kopi.
6. Provinsi 31,83% Desa Margamulya
Lainnya Kecamatan Pangalengan
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun Kabupaten Bandung menjadi salah
2018 satu ikon di Kabupaten Bandung
dalam rangka penilaian tingkat
Berdasarkan tabel 1.1 di nasional dalam Program
atas menunjukan bahwa provinsi Penghargaan Pembangunan
Sumatera Selatan merupakan Daerah (PPD) tahun 2019, setelah
provinsi sebagai produsen kopi Kabupaten Bandung mengikuti
terbesar pertama di Indonesia penilaian pelaksanaan Penilaian
sebesar 25,80%, sedangkan Jawa Tingkat III dan IV, kemudian tahap
Timur merupakan provinsi V (Verifikasi dan kunjungan
sebagai produsen kopi terbesar Lapangan) yang diantaranya
kelima di Indonesia sebesar 8,93%. Kampung Kopi di Pangalengan
Selain 5 provinsi tersebut, provinsi Kabupaten Bandung. Para petani
lainnya juga merupakan produsen kopi di Desa Margamulya
kopi yang menghasilkan produk- Kecamatan Pangalengan
produk kopi terbesar di Indonesia Kabupaten Bandung tergabung ke
sebesar 31,83%. Salah satu provinsi dalam Koperasi Produsen Kopi
yang menghasilkan produk kopi Margamulya (KPKM) bentuk
yang berkualitas yaitu Provinsi kerjasama petani kopi di Desa
Jawa Barat. Dari data yang Margamulya, Pangalengan,
diperoleh Direktorat Jenderal Kabupaten Bandung. Koperasi ini
Perkebunan tahun 2020 mengenai terkenal dengan produk Kopi
Gunung Tilu, karena perkebunan

122
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

mereka ada di daerah Gunung Tilu sedangkan 60 orang belum


(Aryanti, 2018). produktif. Berdasarkan data yang
Salah satu produk andalan diperoleh dari Koperasi Produsen
Koperasi Produsen Kopi Kopi Margamulya (KPKM)
Margamulya (KPKM) yaitu Jenis mengenai hasil panen 3 tahun
Kopi Arabika Java Preanger Kopi terkahir yaitu sebagai berikut:
Java Preanger sendiri telah Tabel 1.3
tersohor di kalangan bangsawan Volume Produksi Kopi Koperasi
Eropa sejak Pemerintahan Hindia Produsen Kopi Margamulya
Belanda. Karena Kopi Java (KPKM) Tahun 2017-2019
Preanger merupakan hasil
Volume Produksi Kopi
perkebunan Koffiestelsel, sistem
200 150
tanam paksa yang diberlakukan 100
125
oleh Pemerintahan Hindia 100
Belanda. Hingga saat ini, Kopi
Gunung Tilu telah didistribusikan 0
ke berbagai wilayah di Indonesia, 2017 2018 2019
Volum…
bahkan sampai mancanegara.
Koperasi Produsen Kopi Sumber : KPKM Tahun 2020
Margamulya (KPKM) kini
membuat Coffe Shop Gunung Tilu Berdasarkan tabel 1.3 di
berlokasi di Jalan Raya Bandung- atas menunjukan bahwa hasil
Pangalengan km 36,5. Selain produksi kopi Koperasi Produsen
berkunjung kekoperasi, di sana Kopi Margamulya (KPKM) setiap
para pecinta kopi dapat melihat tahun cenderung mengalami
langsung proses produksi kopi, peningkatan. Namun berdasarkan
dari mulai penyeleksian bijih kopi. observasi peneliti yang dilakukan
Namun dalam dengan Kepala Koperasi Produsen
perkembangannya tidak semua Kopi Margamulya (KPKM) yaitu
koperasi dapat tumbuh seperti Pak Haji Aleh menyebutkan
salah satunya Koperasi Produsen bahwa meskipun hasil produksi
Kopi Margamulya (KPKM) yang kopi mengalami peningkatan
masih terbatas dan belum optimal namun masih belum optimal. Hal
dalam memproduksi dan tersebut dikarenakan seharusnya
memasarkan hasil produk Koperasi Produsen Kopi
kopinya. Koperasi Produsen Kopi Margamulya (KPKM) mampu
Margamulya (KPKM) sendiri memproduksi lebih banyak
memliki jumlah anggota petani produk kopi untuk memenuhi
kopi sebanyak 200 orang yang banyaknya permintaan produk
terdiri dari 140 orang produktif,
123
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

kopi dari Desa Margamulya petani agar lebih produktif lagi


Kecamatan Pangalengan dalam memproduksi kopi
Kabupaten Bandung, Dari hasil sehingga dapat meningkatkan
panen raya, Terendah 3 ton dengan taraf hidup para petani kopi
hasil panen tertinggi mencapai 5 khususnya dalam meningkatkan
ton dari luas lahan 1 hektar, jadi pendapatan pemerintah daerah
rata-rata panen menjadi 4 ton dan pusat melalui pajak dari hasil
pertahun. ekspor produk kopinya.
Belum optimalnya
produksi kopi dikarenakan Identifikasi Masalah dan
kurangnya pemberdayaan Rumusan Masalah
terhadap koperasi. Beberapa faktor
yang menjadi kendala koperasi Berdasarkan uraian latar
untuk tumbuh diantaranya faktor belakang di atas, maka masalah
sumber daya manusia untuk yang akan diidentifikasi dalam
mengembangkan produksi kopi penelitian ini yaitu sebagai berikut:
tersebut seperti masih banyaknya 1. Faktor sumber daya manusia
petani kopi yang belum produktif untuk mengembangkan
dalam mengelola perkebunan produksi tersebut seperti
kopinya. Selain itu masalah modal masih banyak petani kopi
juga menjadi faktor penting seperti yang belum produktif dalam
banyak para petani kopi yang mengelola perkebunan
tidak bisa menyetok persediaan kopinya.
kopi dikarenakan perlunya 2. Selain itu masalah modal juga
perputaran modal untuk produksi menjadi faktor penting seperti
kopi namun modal hasil penjualan banyaknya petani kopi yang
harus segera dibayarkan ke bank. tidak bisa menyetok persedian
Dan kurangnya petugas kopi dikarenakan perlunya
pendamping lapangan (PPL), perputaran modal untuk
Ditambah lagi lahan yang belum produksi kopi namun modal
optimal dan juga peralatan hasil penjualan harus segera
pengolahan kopi yang kurang dibayarkan ke bank, sebagian
modern. Hal ini perlu menjadi modal ada yang sumber dari
perhatian bagi pemerintah, csr dan ada pinjaman kredit
khsusnya Dinas Koperasi Usaha dari bank.
Kecil Dan Menengah Kabupaten 3. Juga kurang teknogi
Bandung yang harus berperan penunjang pengolahan kopi
aktif dalam rangka yang menjadi kopi lokal susah
memberdayakan para petani lokal bersaing dengan kopi luar
di Desa Margamulya Kecamatan negeri, yang secara teknologi
Pangalengan Kabupaten Bandung, mempunyai kualitas baik dan
lebih banyak lagi turun peralatan yang canggih.
kelapangan baik memberikan 4. Kurang optimal peran Petugas
edukasi ataupun sosialisasi ke Pendamping Lapangan (PPL)

124
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

kepada petani kopi. Yang Dalam Pemberdayaan


menjadikan petani kopi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
kurang mengusai ilmu atau Menengah (UKM):meningkatkan
cara berkebun dan pemasaran Koperasi Produsen kopi
yang bagus. margamulya diantaranya a.
5. Belum optimalnya Meningkatkan peran serta
dilaksanakan perluasan area koperasi dibidang produksi dan
tanaman kopi yang mana distribusi; b. meningkatkan usaha
menjadi patokan sumber hasil koperasi, usaha kecil dan
utama petani oleh dinass. menengah menjadi usaha yang
Berdasarkan identifikasi tangguh dan mandiri; c.
masalah di atas, maka peneliti Meningkat koperasi produsen
merumuskan masalah yang akan kopi margamulya dalam
diteliti yaitu sebagai berikut: pembangunan daerah, penciptaan
”Bagaimana Peran Dinas Koperasi lapangan kerja, dan pengentasan
dan Usaha Kecil dan Menengah rakyat dari kemiskinan e,
dalam Pemberdayaan Koperasi mewujudkan struktur
Produsen Kopi Margamulya perekonomian Nasional yang
(KPKM) Pangalengan Kabupaten seimbang dan berkeadilan.
Bandung”. Dalam kerangka pemikiran
juga dibahas secara garis besar
KERANGKA PEMIKIRAN bagaimana hambatan, upaya yang
ada dalam peran dinas koperasi
Peran dinas koperasi dan dan usaha kecil dan menengah
Usaha Kecil dan Menengah dalam dalam pemberdayaan koperasi
memperdayakan koperasi produsen kopi magamulya
produsen kopi margamulya, (KPKM) kabupaten Bandung,
meningkatkan usaha pada sektor dalam kerangka pemikiran
produksi kopi, serta meningkatkan bagaimana upaya yang dilakukan
di bidang distribusi, dinas oleh dinas koperasi Maupun
koperasi memberikan pendidikan koperasi produsen kopi
dan pelatihan dibidang margamulya.
kelembagaan sedangkan bidang Baik dalam kebijakan,
bidang yang lain seprti budidaya strategi dan komunikasi sesuai
kopi disampaikan oleh dinas alur teori yang dipakai, dalam
petanian dibidang perkebunan kebijkan diantaranya dinas
sampai pengolahan dan hasil membirakan patokan atau acuan
panen, setiap hasil produk harus standarisasi maknanan atau
terdapat standarisasi kelayakan produk yang dibuat, sedangkan
dari dinas koperasi.
125
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

dalam starategi dinas maupun tidak keluar dari alur yang telah
koperasi produsen kopi dibahas.
memepunyai strategi untuk Dibawah ini adalah alur
meningkatakan distribusi, berpikir yang ada dalam penulisan
produksi. Serta dalam komunikasi ini, peneliti membatasi penulisan
juga dibahas dalam upaya dari peran dinas koperasi usaha
peningkataan dari hambatan- kecil dan menengah dalam
hambatan yang ada. pemberdayaan koperasi produsen
Dalam hambatan ada kopi margamulya di desa
beberapara diantanya hambatan Margamulya kecamatan
dibidang sumberdaya manusia, pangalengan kabupaten Banduing
tekonologi yang sangat sebagai berikut:
berpengaruh terhadap Bagan 1.1
peningakatan atau pengahsilan Kerangka Pemikiran
dari usaha itu sendiri, ini menjadi
tugas dari pemerintah khususnya 1. Terbatasnya anggaran.
dinas Koperasi usaha kecil dan 2. Terbatasnya modal
3. Terbatasnya teknologi
menengah dalam peningaktan 4. Terbatasnya SDM
pemberdayaan Koperasi produsen
kopi margamulya kabupaten
bandung. Peran Dinas Koperasi dan Usaha kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi
Dalam uapaya dinas
Produsen Kopi Margamulya (KPKM) di
koperasi usaha kecil dan Kabupaten Bandung
menengah maupun koperasi
produsen kopi margamulya
(KPKM) kabupaten bandung, Peran Dinas Koperasi dan Usaha kecil dan
diantaranya peran upaya untuk Menengah sitinjau dari teori peran dari Teori
Hoeroputi, Arimbi, yakni:
peningkatan dinas koperasi 1. Kebijakan
bekerja sama dengan berbagai 2. Strategi
pihak lainnya yaitu membuat 3. Komunikasi

agenda-agenda seperti basar serta


banyak mengikut sertakan KPKM Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi
kedalam berbagai acara pelatihan. Margamulya (KPKM) di Kabupaten Bandung
Dengan adanya peran dan
pemberdayaan, hal ini yang
menjadikan alur peneliti untuk METODE PENELITIAN
mengukur sejauh mana dan bagai
mana peran dinas atau koperasi Peneliti menggunakan
produsen kopi margamulya untuk metode deskriptif, karena
meningkatkan (KPKM) serata bisa penelitian ini dimaksudkan untuk
mengukur bagaimna upaya dan memberi gambar tentang Peran
hambatan yang ada, serta jadi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
patokan buat peneliti atau dan Menengah dalam
membatasi dipenulisan, suapaya Pemberdayaan Koperasi Produsen

126
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Kopi Margamulya (KPKM) di Desa untuk menentukan frekuensi


Margamulya Kecamatan terjadinya suatu keadaan untuk
Pangalengan Kabupaten Bandung. meminimalisasikan bisa dan
Jenis penelitian ini adalah memaksimumkan rehabilitas
penelitian kualitatif deskriptif, (Nazir, 2014:54).
yaitu data yang dikumpulkan Dalam penelitian ini, peneliti
berbentuk kata-kata, gambar, langsung mewawancara informan
bukan angka-angka. Menurut atau informan kunci yang terdiri
Bogdan dan Taylor (1975:5) dari sepuluh orang, yaitu:
penelitian kualitatif adalah 1. Kasi Kelembagaan/Kasi SDM
prosedur penelitian yang Dinas Koperasi/Kasubag
menghasilkan data deskriptif Usaha Kecil dan Menengah
berupa kata-kata tertulis atau lisan Kabupaten Bandung, sebagai
dari orang-orang dan perilaku Pimpinan di Dinas koperasi dan
yang diamati. Usaha Kecil Menengah di
Penelitian kualitatif Kabupaten Bandung.
dinamakan sebagai metoda baru, 2. Ketua, Bendahara, Sekertaris
karena popularitasnya belum Koperasi Produsen Kopi
lama, dinamakan metoda Margamulya (KPKM) Desa
postpositivistik karena Margamulya Kecamatan
berlandaskan filsafat Pangalengan Kabupaten
postpositivisme. Metoda ini Bandung.
disebut juga sebagai metoda 3. Anggota Koperasi Produsen
artistik, karena proses penelitian Kopi Margamulya (KPKM)
lebih bersifat seni (kurang terpola), Desa Margamulya Kecamatan
dan disebut metoda interpretive Pangalengan Kabupaten
karena data hasil penelitian lebih Bandung.
berkenaan dengan interprestasi 4. Warga/ Petani selain Desa
terhadap data yang ditemukan di Margamulya Kecamatan
lapangan (Sugiyono, 2017:18). Pangalengan Kabupaten
Metode penelitian yang Bandung.
digunakan dalam penelitian ini 5. Konsumen kopi Desa
adalah metode deskriptif. Metode Margamulya Kecamatan
deskriptif adalah studi Pangalengan Kabupaten
menentukan fakta dengan Bandung.
interpretasi yang tepat dimana
didalamnya termasuk studi untuk
melukiskan secara akurat sifat-
sifat dari beberapa fenomena
kelompok dan individu serta studi
127
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

PEMBAHASAN hasil produk. Berikut diantaranya


beberapa peran Dinas Koperasi
Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, baik
Usaha Kecil dan Menengah Dalam peran meningkatkan produksi,
pemberdayaan Koperasi Produsen distribusi dan meningkatkan
Kopi Margamulya Kabupaten koperasi tangguh dan mandiri.
Bandung. Pemerintah dalam hal Dalam mewujudkan misinya
ini Dinas Koperasi Usaha dan yaitu “Terwujudnya Kesehjateraan
Menengah, mempunyai peran Masyarakat Melalui
yang sangat peting dalam Pembangunan Koperasi, Usaha
peningkatan produksi, ditribusi kecil Dan Menengah” Dinas
dan menjadikan koperasi tangguh Koperasi dan usaha kecil dan
dan mandiri. Namun kalau Menengah (UKM) secara serius
berbicara Koperasi Produsen Kopi memperdayakan usaha-usaha
Margamulya (KPKM) yang di binaan yang bernaung
dalamnya berbicara kopi, dibawahnya dengan berbagai
kenyataannya bukan hanya Dinas program yang digunakan sebagai
Koperasi dan Usaha Kecil dan sarana dalam mewujudkan
Menegah saja yang menjadikan pengusaha yang kopetitif dan
peran koperasi menjadi unggul. Produk dari usaha binaan
meningkat, melainkan ada harus memenuhi standarisasi yang
beberapa Dinas yang ikut serta telah di detapkan oleh Dinas
meningkatkan koperasi Koperasi dan Usaha Kecil
diantaranya Dinas Perdagangan, Menengah (UKM) yaitu produk
Dinas Pertanian dan lembaga- dari usaha binaan memiliki
lembaga lain yang ikut kualitas yang baik dan bebas dari
didalamnya. bahan pengawet, dilarang
Dinas Koperasi Usaha Kecil menggunakan barang haram
dan Menengah mempunyai tugas seperti babi, anjing, bangkai, darah
diantaranya melatih dan atau bahan lainnya, produk harus
membimbing dalam segi bersih dalam proses produksinya,
kelembagaan, misalnya pelatihan- serta untuk produk makanan dan
pelatihan pembukuan, menejemen minuman harus ada batas
kepengurusan, bikin proposal dan konsumsi yang disebut masa
pembuatan surat legal formal, kadaluarsa (expired date).
sedangkan didalam pelatihan Produk dari usaha binaan
tentang budidaya tanaman, akan dibantu pemasaran baik
pengurusan tanaman sampai hasil dalam bentuk bazar atau pameran
panen Sembilan puluh sebilan yang bersaing dengan produk
persen (99%) di lakukan oleh Dinas dari berbagai kota, oleh karena itu
Peratanian sedangkan Dinas Dinas Koperasi dan UKM
Perdagangan lebih banyak memberdayakan usaha binaan
melakukan di bidang dalam bidang produksi dengan
pendistribusian atau pemasaran menetapkan standarisasi layak

128
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

yang harus dipenuhi oleh usaha usaha binaan bebas dari bahan
binaan yang bernaung di pengawet seperti yang
bawahnya. Standarisasi yang disampaikan oleh Bapak Herlando
digunakan oleh dinas koperasi Kasi Kelembagaan Dinas Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Usaha Kecil dan Menengah yaitu
dalam upaya meningkatkan mutu sebagai berikut:
produksi yaitu sebagai berikut: “Sebenarnya bahan pengawet
Produk harus memiliki itu diperbolehkan, tapi harus
kualitas yang baik dan bebas dari digaris bawahi bahan pengawet
bahan pengawet. Bahan pengawet yang digunakan itu memang
adalah senyawa atau bahan yang untuk makanan dan tidak
mampu menghambat, menahan membahayakan kesehatan
atau menghentikan dan kalau bahan pengawet yang
memberikan perlindungan bahan membahayakan ya jelas tidak
makanan dari proses pembusukan. boleh dan untuk pemakainnya
Bahan pengawet umumnya harus di bawah garis, untuk
digunakan untuk mengawetkan penggunaan bahan pengawet
makanan yang mempunyai sifat itu katakanlah seharusnya
mudah rusak, bahan pengawet digunakan setengah sendok
dari satu sisi memberikan makan tapi digunakan satu
keuntungan bagi produsen untuk sendok makan nah itu
mengawetkan makanan, namun reaksinya di rasa, jadi kita bisa
dari sisi lain bahan bahan tahu kalau rasanya aneh.
pengawet jika digunakan pada Takarannya dalam 1 kg bahan
dosis yang berlebihan maka akan produksi pengawetnya 0,03%
menimbulkan kerugian bagi dari bahan pengawet. Kalau
konsumen, misalnya keracunan, makanan itu memakai formalin
kerusakan organ tubuh, bahkan akan mengkilat bukan
bisa menyebabkan kematian. mengkilat seperti kaca
Dalam upaya memberdayakan mengkilatnya itu tebal. Kalau
usaha binaan, produk tanpa bahan kandungan nutrisi harus dicek
pengawet merupakan salah satu di laboratorium kemudian
standarisasi yang digunakan Dinas hasilnya akan ditulis di
Koperasi dan (UKM) dalam kemasan. Kalau produk
mengevaluasi produk sehingga tulisannya 100% murni itu juga
produk layak dipasarkan. dilarang, karena pada
Pada tahap ini Dinas kenyataannya produk tidak ada
Koperasi dan (UKM) sangat yang murni seperti gula itu saja
berperan penting untuk termasuk bahan kimia, minyak
mengevaluasi bahwa produk dari
129
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

juga ada kandungan kimia, dikonsumsi akan menimbulkan


kalau original baru boleh.” penyakit atau adanya efek
Dari penjelasan di atas, samping. Indonesia sebagai
diperkuat dengan pendapat yang Negara dengan warga negara
disampaikan olehBapak Dari mayoritas muslim, tentunya
Suherlan Kasi Dinas Koperasi menjadi tolak ukur tersendiribagi
Usaha Kecil dan Menengah yaitu pelaku usaha dalam memproduksi
sebagai berikut: produk yang halal dan boleh
“Produk dari para binaan harus dikonsumsi sesuai dengan syar’i,
memenuhi standar dari kami, oleh karena itu penting bagi dinas
jika tidak maka ada manajer koperasi dan usaha Kecil dan
klinik yang mengevaluasi Menengah
karena produk mereka akan Kecil dan menengah (UKM)
diletakkan di galeri UKM dari untuk mengevaluasi bahwa
sana nanti akan diajak bazar produk dari usaha binaan bebas
atau pameran ketika ada dari barang yang haram seperti
agenda”. babi, bangkai, anjing, darah atau
Produk harus bebas dari bahan lainnya, seperti yang
bahan pengawet adalah disampaikan oleh Bapak
standarisasi pertama yang harus di Herlando, yaitu sebagai berikut:
penuhi oleh usaha binaan yang “Setiap produk itu tidak
bernaung di bawah Dinas diperbolehkan mengandung
Koperasi dan Usaha Kecil dan barang yang haram, dan harus
Menengah, sebagaimana yang di mencari sertifikasi halal. Tetapi
sampaikan oleh Bapak Herlando kenyataannya banyak yang
bahwa bahan pengawet yang melakukan kecurangan dengan
membahayakan kesehatan tidak menuliskan label halal bentuk
boleh dicampurkan dengan arab soalnya sertifikat yang
makanan, namun produk menunjukkan halal arab saja itu
diperbolehkan menggunakan tidak ada yang ada label halal
bahan pengawet jika bahan disertai keterangan Majelis
pengawet memang diproduksi Ulama Indonesia itu, kalau
untuk makanan dan dengan dosis halal arab itu bikinan sendiri.
sesuai aturan pemakaian. Disini juga memfasilitasi
Standarisasi ke dua yang sertifikat halal bagi produk
ditetapkan oleh Dinas Koperasi yang akan mencari sertifikat
dan Usaha Kecil dan Menengah halal untuk produsen yang
yaitu produk yang dihasilkan oleh betul-betul produktif itu terkait
usaha binaan dilarang sertifikasi halal.”
mengandung barang yang haram
seperti babi, anjing, bangkai, darah Dari penjelasan di atas,
atau bahan lainnya. Barang-barang diperkuat dengan pendapat yang
tersebut dilarang digunakan disampaikan oleh Bapak M Aleh,
karena dikawatirkan bila yaitu sebagai berikut:

130
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

“Sebenarnya untuk produsen Indonesia. Oleh karena itu Dinas


yang masih merintis tidak Koperasi dan UKM memberikan
mungkin jika produknya bantuan bagi usaha binaan yang
mengandung barang yang ingin mencari sertifikasi halal
haram, kita sebagai produsen untuk mengurangi kecurangan
tetap berusaha supaya produk produsen dan mempermudah
kami tidak mengandung usaha binaan dalam mencari
barang yang haram atau seritikat halal.
menjijikkan dan tetap menjaga Standarisasi ke tiga yang
kebersihan. Dari Dinas ditetapkan oleh Dinas Koperasi
Koperasi dan UKM juga Usaha Kecil dan Menengah yaitu
pernah melakukan sosialisasi setiap produk harus bersih dalam
tentang cara pengemasan, proses produksinya. Makanan
bahkan kalaupun sekarang merupakan kebutuhan dasar
kita kesulitan untuk manusia untuk melanjutkan
mengemas sewaktu-waktu kehidupan, makanan yang
bisa di share di Forum dibutuhkan harus sehat dalam arti
Komunikasi disana teman- memiliki nilai gizi yang optimal,
teman yang lebih tahu dan untuk mencapai makanan yang
banyak pengalaman pasti optimal maka kebersihan produk
akan membantu kesulitan harus diperhatikan karena
kita.” kebersihan makanan akan
Produk usaha binaan tidak mempengaruhi kesehatan
boleh menggunakan barang haram konsumen. Pada tahap ini Dinas
seperti bangkai, babi, anjing dan Koperasi dan Usaha Kecil dan
darah adalah standarisasi kedua Menengah harus bisa memastikan
yang ditetapkan Dinas Koperasi bahwa produk dari usaha binaan
dan Usaha Kecil dan Menengah, yang bernaung di bawahnya
kemudian produk dari usaha memiliki kualitas yang baik yaitu
binaan harus disertai label halal produknya yang bersih, tidak
yang dikeluarkan oleh Majelis tercemar oleh kuman serta vitamin
Ulama Indonesia namun pada dan kandungan lainnya tidak
kenyataannya banyak produk rusak. Hal tersebut sesuai dengan
yang tidak disertai label halal, pernyataan dari Bapak Herlando,
Dinas Koperasi dan UKM juga yaitu sebagai berikut:
menemukan kecurangan bahwa “Kalau yang namanya produk
produk disertai label halal akan untuk dijual itu harus bersih,
tetapi label tersebut adalah buatan karena itu akan membawa
sendiri bukan label yang nama baik label, Untuk
dikeluarkan oleh Majelis Ulama
131
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

kebersihan dari Dinas standarisasi bahwa produk harus


Kesehatan juga akan mengecek bersih proses produksi khususnya
lingkungan rumah produksi, produk makanan, Dinas Koperasi
mengecek lingkungan rumah. dan UKM melarang
Jika produk tersebut harus menggunakan kopi kuliatas jelek
melalui proses pengeringan di atau busuk, untuk menjaga
bawah sinar matahari langsung kualitas produk dan menjaga
makan proses pengeringannya kandungan nutrisi tidak rusak
harus ditutupi supaya tidak ada serta kopi yang digunakan adalah
hewan yang hinggap di produk kopi yang bagus bukan kopi yang
itu atau bahkan kotoran. Untuk memiliki kualitas rendah dengan
menjaga produk masih bagus harga yang murah.
dengan kualitas yang bagus itu Standarisasi ke empat
tergantung pengemasan juga yang ditetapkan oleh Dinas
plastiknya itu sebaiknya Koperasi Usaha Kecil dan
menggunakan plastik dengan Menengah yaitu setiap produk
ketebalan 0,8 mm semakin tebal makanan dan minuman harus ada
juga semakin bagus. Jika batas konsumsi yang disebut masa
plastiknya tebal kan otomatis kadaluwarsa (expired date). Dinas
kualitas produknya tetap Koperasi Usaha Kecil dan
terjaga.” Menengah menetapkan bahwa
setiap produk dari usaha binaan
Penjelasan dari Bapak
harus dicantumkan tanggal bulan
Herlando, diperkuat dengan
dan tahun masa kadaluwarsa,
penjelasan yang disampaikan
dengan tujuan untuk menjaga
oleh Bapak Aleh, yaitu sebagai
kualitas produk tetap terjaga dan
berikut:
aman untuk dikonsumsi.
“Dinas kesehatan mengecek
Sebagaimana yang disampaikan
kondisi lingkungan tempat
oleh Bapak Heru Herlando, yaitu
produksi saat ijin PIRT,
sebagai berikut:
biasanya akan dicek lagi 5 tahun
“Produk itu wajib ditulis masa
sekali, kalau produk yang
kadaluwarsanya produk yang
sudah memiliki sertifikat halal
akan masuk kesini harus diuji
akan dicek kebersihannya 1
terlebih dahulu, untuk melihat
tahun sekali jadi jelas sekali
masa kaduluwarsa maka akan
bahwa produk yang masuk ke
dilihat kode produksi produk,
Dinas Koperasi Usaha Kecil dan
jadi setiap produk itu harus
Menengah itu adalah produk
dicantumkan kode
yang bersih.”
produksinya yaitu tanggal
bulan dan tahun misalnya
Dalam memberdayakan
030517 artinya diproduksi
usaha binaan yang bernaung
tanggal 03 bulan Mei tahun
dibawahnya Dinas Koperasi Usaha
2017. Masa kadaluwarsa
Kecil dan Menengah memberikan
produk rata-rata 4 sampai 5

132
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

bulan tergantung degan minyak margamulya (KPKM) ditekankan


dan pengemasan. Untuk kopinya harus yang organik,
melihat kadaluwarsanya di uji sesuai dengan sertifikasi LSO
dengan di siller dan (Lembaga sertifikasi oraganik)
ditempatkan diruang terbuka yang dilakukan pengecekan satu
setiap hari produk itu akan tahun sekali.
dilihat jika sebelum 4 bulan Hasil wawancara peneliti
produk sudah berubah dengan ketua Koperasi Produsen
warnanya pucet rasanya Kopi margamulya (KPKM), (M
berubah maka produk akan Aleh tanggal 6 september 2020)
dikembalikan ke produsen.” adalah “Bagaimana tentang
Dinas Koperasi dan Usaha Sertifikasi kopi Organik?”
Kecil dan Menengah mewajibkan “Kalau kita kita mengusulkan
produk harus disertai tanggal sertifikasi, kayak kita kopi
bulan dan tahun batas layak oraganik maka Lembaga
konsumsi yang disebut masa sertivikasi Organik (LSO) maka
kadaluwarsa dengan batas waktu akan langsung, melalui yang
lima bulan dari awal proses ditunjuk oleh pemerintah yaitu
produksi, jika produk sudah PT AISET yang langsung sidak
dicantumkan masa kadaluwarsa kelapangan apakah sudah
kemudian dari Dinas Koperasi dan sesuai SOP belum, nantinya
UKM melakukan evaluasi tersebih kalau menemukan dilapangan
dahulu untuk mengecek tanggal kopi organik dan nonorganik
bulan dan tahun dengan cara langsung dipisahkan.”
produk ditempatkan diruang Dikuatkan hasil wawancara
terbuka setiap hari produk itu dengan ketua Koperasi Produsen
akan dilihat jika sebelum 4 bulan Kopi Margamulya (KPKM)
produk sudah berubah warnanya tentang peran dinas Koperasi dan
pucet dan berubah rasanya maka Usaha Kecil Menengah Kabupaten
produk aka dikembalikan ke Bandung dalam meningkatan
produsen untuk menghindari pemberdayaan produksi, dinas
kecurangan dan resiko yang koperasi Usaha kecil dan
mungkin bisa terjadi. menengah membantu dalam
Berbicara tentang kopi legalisasi koperasi dan pelatihan
peneliti dilapangan menemukan pelatihan kelembagaan,
bukan hanya standarisasi produk menejemen dan Pembukuan.
namun cara bertanam dan Hasil wawancara peneliti
pengolahan kopi juga ada yang dengan Ketua Koperasi Produsen
secara organik dan nonorganik, di Kopi margamulya (M Aleh,
koperasi Produsen Kopi
133
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

tanggal 6 September 2020). berikut : 1) Produk harus memiliki


“Bagaimana Peran dinas Koperasi kualitas yang baik dan bebas dari
dan usaha kecil dan Menengah bahan pengawet. 2) Produk yang
dalam meningkatkan Produksi?” dihasilkan oleh usaha binaan
“Dinas Koperasi kalau melatih dilarang mengandung barang
kelembagaan nya maka secara yang haram seperti babi, anjing,
otomatis ada kaitannya dengan bangkai, darah atau bahan lainnya.
peningkatan produksi serta Dana Alhamdulillah Koperasi
dinas Koperasi yang Produsen Kopi Margamulya
menyarankan bahwa koperasi sudah memiliki sertifikat halal
itu harus legal pormal seperti sebagaimana yang di syaratkan
koperasi harus punya NIK oleh Dinas koperasi dan Usaha
(nomor induk Koperasi), NIB Kecil dan Menengah. 3) Setiap
Nomor induk berusaha.” produk harus bersih dalam proses
Memang seharusnya setiap produksinya. 4) Produk makanan
produk itu harus mempunyai dan minuman harus ada batas
standarisasi seperti tidak konsumsi yang disebut masa
mengandung pengawet, bersih, kadaluwarsa (expired date). Tetapi
jauh dari barang haram dan tanda dalam peningkata distribusi Dinas
kadaluarsa. Disamping itu produsi Koperasi tidak mempunyai peran
kopi harus oraganik sesuai dengan kebijkan karena semua diserahkan
sertivikat LSO, serta pelatihan- langsung kepada pihak koperasi
pelatihan yang dilakukan dinas tanpa intervensi. Kemudian peran
dalam peningkatan produksi, sebagai kebijakan dalam
peneliti menemukan bahwa peningkatan usaha koperasi
peningkatan produsi ada peran menjadi tangguh dan mandiri
dinas pertanian bidang yaitu dengan penguatan
perkebunan yang Sembilan puluh kelembagaan koperasi. Peran
Sembilan persen memberikan sebagai srategi dalam peningkatan
bantuan pembenihan dan pasca produksi yaitu memberikan
panen memberikan bantuan pelatihan kepada petani tentang
mesin. budidaya dan pasca panen,
strategi dalam peningkatan
distribusi yaitu pengenbangan
PENUTUP jaringan pemasaran produk dan
Usaha Kecil dan Menengah
Kesimpulan sedangkan strategi dalam
Peran sebagai kebijakan dari meningkatkan usaha koperasi
Dinas Kopeasi dan Usaha Kecil tangguh mandiri yaitu adanya
dan Menengah dalam peningkatan pelatihan-pelatihan tentang
produksi diwujudkan dengan kelembagaan seperti 1)
memberikan empat standarisasi Manajemen perkoperasian, 2) Cara
kelayakan pada produk makanan membuat proposal, 3) Cara
dan minuman, yaitu sebagai membuat surat legal formal.

134
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Peran sebagai komunikasi memperoleh kredit dari pihak


Dinas Koperasi dan Usaha Kecil perbankan.
dan Menengah dalam peningkatan Selanjutnya untuk mengatasi
produksi, distribusi, usaha hambatan-hambatan tersebut
koperasi tangguh dan mandiri Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
yaitu adanya pusat layanan dan menengah melakukan upaya-
terpadu yang di adakan untuk upaya antara lain upaya Dinas
mengatasi masalah-masalah di Koperasi dan Usaha Kecil dan
lapangan terkait informasi Menengah dalam peningkatan
produksi sampai dengan produksi yaitu : 1) meningkatkan
pendistribusian produk yang permodalan koperasi Usaha Kecil
dihasilkan. dan Menengah serta
Dalam menjalankan meningkatkan akses permodalan
program pemberdayaan ada ke perbankan atau lembaga-
beberapa hambatan yang dihadapi lembaga keuangan lainnya, 2)
baik dari Dinas Koperasi dan melakukan pelatihan persiapan
Usaha Kecil dan Menengah pembudidayaan, 3) mencari
maupun dari usaha binaan mesin-mesin atau teknologi
hambatan peningkatan produksi penunjang pertanian atau
yaitu sebagai berikut : 1) pengolahan dari hibah
Terbatasnya anggaran dana untuk pemerintahan atau lembaga-
melakukan pelatihan, 2) lembaga yang memberikan dana
Terbatasnya modal yang dimiliki CSR (Corporate Social
koperasi usaha kecil dan Responsibility).
menengah, 3) Terbatasnya Upaya Dinas Koperasi dalam
ketersediaan teknologi. Hambatan peningkatan distribusi yaitu
dalam peningkatan distribusi yaitu dengan meningkatan akses pasar
masih rendahnya aksespasar dan dan pangsa pasar koperasi, dengan
pangsa pasar yang di kuasai oleh memfasilitasi penyelenggaraan
koperasi usaha kecil dan promosi / pameran di berbagai
menengah kemudian hambatan daerah event baik local regional
dalam peningkatan usaha koperasi maupun nasional seperti
tangguh dan mandiri diantaranya peningkatan periklanan di media
sebagai berikut : 1) masih sosial dan di website periklanan
rendahnya kualitas sumber daya seperti di tokopedia dan gelar
manusia (SDM), 2) lemahnya akses produk serta mengikuti bazar.
permodalan koperasi Usaha Kecil Kemudian upaya dinas
dan Menengah ke perbankan koperasi dalam peningkatan
karena tidak tersedianya agunan koperasi tangguh dan mandiri
sebagai persyaratan untuk
135
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

yaitu : 1) meningkatkan kualitas ini bisa menekan biaya


(SDM) koperasi dan Usaha Kecil trasportasi, dan bisa
dan Menengah melalui berbagai dijadikan wisata edukasi
pendidikan dan latihan, sosialisasi tentang perkopian dalam
dan penyuluhan, 2) untuk akses negeri, sehingga terbantunya
koperasi terhadap sumber-sumber pemasaran dan pengenalan
permodalan khususnya dari kopi tersebut.
lembaga perbankan, maka telah 6. Untuk meningkatkan
dilaksanakan sosialisasi Kredit penghasilan koperasi dan
Usaha Rakyat (KUR) dan selama para anggota koperasi
ada pandemi covid -19 Dinas alangkah baiknya tanaman
Koperasi dan Usaha Kecil dan kopi diselingi dengan
Menengah memberikan fasilitas tanaman tumpang sari
zoom meeting dan group WhatsApp. sehingga anggota koperasi
dan petaninya tidak
Saran tergantung kedapa produksi
1. Masalah teknologi kopi saja.
diusahakan pemerintah bisa 7. Untuk memasarkan produk
membuat atau memproduksi koperasi produsen kopi
teknologi sendiri, tidak margamulya, membuat
tergantung oleh produk luar inovasi kopi kemasan yang
negeri sehingga bisa siap minum. Seperti contoh
menekan biaya pembelian kopi kemasan yang beredar
mesin produksi. dipasaran.
2. Dibidang produksi (lahan) 8. Memberikan terobosan
pemerintah (Dinas UKM) tentang pola tanam kepada
menyediakan lahan yang para petani sehingga
luas supaya produksi itu menghasilkan produksi yang
meningkat sehingga bisa lebih bagus, sehingga para
memenuhi pasar ekspor. petani pun para petani tidak
3. Lebih mengenalkan produk monoton dalam pola tanam
kopi lokal dan dan panen.
mensoialisasikan kepada
masyarakat khususnya DAFTAR PUSTAKA
masyarakat sekitar sehingga Arimbi. 2003. Teori Peran. Jakarta:
produk lokal tidak kalah Bumi Aksara.
dengan produk impor.
Anwas.w 2013. Pemberberdayaan
4. Menekan biaya produksi
Masyarkat di era globalisasi.
supaya produk kopi
Bandung; AlfaBata
dipasaran tidak terlalu
mahal sehigga terjangkau Apriali. 2018.citarasa kopi.
oleh masyarakat umum. Bandung: Gunung Agung
5. Memperbaiki inprastruktur
jalan ke perkebunan kopi hal

136
Widdy Yuspita Widiyaningrum, Peran Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah dalam Pemberdayaan Koperasi Produsen Kopi Margamulya di Desa
Margamulya Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung

Gutomo, A. Koperasi Margamulya Suhardono, E. (2018). Teori Peran


adalah produsen kopi java Konsep, Derivasi, dan
Preanger Gunung tilu 2018. Implikasinya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Isbandi. (2013). Pemberdayaan.
Jakarta: Gramedia. Sopiana, (2008) Parietas kopi.
Jakarta: Bikasoga
Koperasi Kopi Margamulya,
Gebrakan Petani Kopi di Skripsi. Ibrahim Maulana, 2016.
kaki Gunung Tilu Peran Dinas Koperasi dan
usaha kecil di kota
http://majalahpeluang.com (12 Samarinda ( Studi
juni 2020) dikelurahan jawa
Mardikanto. (2012). Pemberdayaan kecamatan Samarinda ulu
Masyarakat dalam perspektif kota samarinda Universitas
kebijkan publik. yogyakarta: Mulawarman samarinda
Alfa Beta.
Skripsi. Melani fitri Nugraha, 2015.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Pemberdayaan Usaha Kecil
penelitian Kualitatif. dan Menengah (UMKM)
Bandung: Remaja Rosda Oleh Dinas Koperasi, UKM
Karya. dan Perdagangan kota
admiinistrasi Jakarta Barat
Olivia. (2014). Varietas kopi.
Bandung :Bikasoga Undang-undang

Raharjo, P. (2017). Berkebun Kopi . Undang-Undang Republik


Jakarta: Penebar Swadya. Indonesia Nomor 17 2012
pasal 1 Ayat
Rudianto. (2015) Varietas Kopi (1).Perkoprasian
Unggul jakarta: Gunung
Agung Kepmen nomor: KEP-33/M-
PSB/1999 dan nomor:
Soerjono Soekanto. (2009) Peranan, 07/SKB/M/VII/1999
sosiologi suatu pengantar tentang pembinaan dan
Jakarta:Rineka Cipta pengembangan koperasi
Sugiyono. (2017). Cara mudah Kepmen nomor:
menyusun skripsi, Tesis dan 20/SKB/M/XII/1998 dan
disertasi. Bandung: Alfa nomor:
Beta. 1375/MENKES/SKB/XII/
1998 tentang

137
Jurnal JISIPOL Volume 5 Nomor 2

pemberdayaan koperasi,
usaha kecil dan usaha
menengah dalam produksi,
distribusi

Sumber Lainnya
Badan Pusat statistik. ekspor Kopi
Negara Tujuan Utama
2018. Berita resmi BPS 2018.
https://www.bps.go.id (15
Mei 2020)
Badan Pusat Statistik. Volume
Ekspor Kopi Indonesia
2020. Berita resmi BPS 2020.
https://www.bps.go.id (17
Mei 2020)
Badan Pusat Statistik. Volume
Impor Kopi Indonesia
2018. Berita resmi BPS 2018.
https://www.bps.go.id (17
Mei 2020)
Badan Pusat statistik. Provinsi
Produsen Kopi terbesar
Indonesia 2018.
http://www.bps.go.id (18
Mei 2020)
Direktorat Jendral Perkebunan.
Luas Areal, Produksi kopi,
Dan status Perusahaan
Jawa barat dari Tahun
2017-2019.
http://ditjenbun.pertanian
.go.id (Mei 2020)
http;//depkop.go.id/tentang-
kementria/pemberdayaan
/.html, April 2020
https://m.wartaekonomi.co.id/be
rita170675/java-tilu-kopi-
nusantara-bercita-rasa-ekpor,
Maret 2020

138

Anda mungkin juga menyukai