Kita Adalah Visual Storyteller

Bukan lagi sekadar "desainer"

Mario Garcia menemukan definisi baru dari desain yang juga ia rasa lebih cocok dengan
penerapannya di jurnalistik. Menurutnya di masa kini pekerjaan sebagai seorang desainer tidak lagi
sama seperti dulu.

Visual Storyteller

Ia lebih menyukai istilah visual storyteller dibandingkan dengan desainer, karena dirasa lebih
sesuai dengan apa yang kita lakukan pada masa ini. Ketika desainer mendesain surat kabar atau majalah
agar dapat dimuat di layar perangkat seluler, maka ia dapat disebut sebagai visual storyteller. Dalam
setiap karya desainer editorial didalamnya selalu ada visual storytelling, namun elemen desain yang ada
didalamnya hanya berfungsi sebagai pelengkap ataupun aksesoris.

Kolaborasi

Dalam karya jurnalistik pada umumnya akan dimulai dengan cerita yang ditulis reporter,
kemudian editor yang bertugas untuk menyunting. Dan desainer akan melengkapinya dengan elemen
seni. Para visual storyteller saat ini akan bekerja di dalam tim dan perlu diketahui bahwa konsep visual
sudah ada sejak cerita pertama kali disusun.

Mario Garcia mengatakan bahwa salah satu hal yang harus selalu diingat oleh visual storyteller
adalah konsep WED (Writing, Editing, Design) yang saling terhubung satu sama lain.

----------------------------------------------------------------***----------------------------------------------------------------------

*Definisi baru saya tentang desainer adalah definisi yang melibatkan kolaborasi yang lebih besar antara
jurnalis dan desainer. Saya lebih suka menggunakan istilah visual storyteller, karena itulah yang pada
dasarnya kita lakukan akhir-akhir ini.

*Pendongeng visual hari ini menyadari bahwa konsep WED (perkawinan Menulis/Editing/Desain) tidak
pernah lebih penting.

D. Seyser and M. Zeiller, "Scrollytelling – An Analysis of Visual Storytelling in Online Journalism,"  2018
22nd International Conference Information Visualisation (IV), 2018, pp. 401-406, doi:
10.1109/iV.2018.00075