Tugas utama seorang desainer grafis adalah menjadi pemecah masalah (problem solver) untuk
kebutuhan komunikasi dalam bentuk visual. Misal ada sebuah proyek untuk membuat poster
sebuah restoran ayam panggang. Si klien menginginkan produknya tampak menarik, enak dan
mengundang selera. Desainer grafis bertanggung jawab untuk mewujudkan komunikasi verbal
tersebut menjadi sebuah karya komunikasi visual agar pesan tersebut lebih mudah diterima
konsumen dan tentu saja mencitrakan rasa enak, lezat dari produk restoran tersebut.
Ketika seorang desainer grafis menerima brief dari klien, idealnya desainer tersebut bekerja
mulai dari menganalisa produk, analisa target audience, merumuskan konsep komunikasi visual
dan membuat sketsa solusi visual. Setelah idenya disetujui oleh klien baru dimulai proses
visualisasi mulai dari pengambilan gambar (foto atau ilustrasi), artistik, layout, komputerisasi,
hingga desain aplikasi ke berbagai media yang dibutuhkan.
Pertanyaan ini sering sekali muncul di milis-mils maupun forum desain. Kalau harus dijawab :
Tergantung Anda ingin spesialis di bidang apa. Desain Grafis adalah bidang ilmu yang meliputi
banyak aspek mulai dari seni, komunikasi, teknologi hingga sosial budaya. Dalam aspek seni
rupa misalnya, anda harus mempelajari dasar-dasar seni rupa seperti komposisi, warna, layout,
tipografi dan ilustrasi serta aplikasinya dengan teknologi seperti teknik reproduksi grafika,
fotografi dan komputer. Karena desain grafis adalah seni rupa terapan, ketika terjun dalam dunia
bisnis sebaiknya seorang desainer grafis juga mempelajari ilmu komunikasi, manajemen dan
marketing.
Mungkin ini juga melanjutkan jawaban untuk pertanyaan sebelumnya. Desain Grafis bukan hanya
dibutuhkan dalam industri cetak dan periklanan. Dalam buku "What is graphic design for ?"
karangan Alice Twemlow terbitan Roto Vision ditulis tentang berbagai bidang yang membutuhkan
desain grafis. Anda bisa memilih salah satunya untuk menjadi desainer grafis spesialis di bidang: