Anda di halaman 1dari 25

Bekerja Sebagai Seorang

Desainer Grafis
Setelah menonton semua video, membaca ringkasan, dan
mengerjakan kuis pada kelas pelatihan ini, kita telah
mempelajari banyak hal terkait keterampilan menjadi seorang
desainer grafis. Melalui pelatihan ini, kita belajar konsep dasar
desain grafis, ilmu dasar desain grafis, dasar penggunaan
berbagai aplikasi desain, mengaplikasikan desain untuk
berbagai keperluan, hingga karir di bidang desain.

Salah satu alasan kamu mengikuti kelas pelatihan ini


mungkin karena kamu ingin menjadi seorang desainer grafis
baik sebagai pegawai di suatu perusahaan, atau bekerja sendiri
secara freelance atau membuka usaha jasa desain sendiri. Jika
kamu ingin menjadi seorang desainer grafis di suatu
perusahaan, maka langkah yang bisa kamu lakukan selanjutnya
adalah mempersiapkan diri untuk mendapatkan pekerjaan.

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk


mendapatkan pekerjaan di antaranya adalah CV (Curriculum
Vitae), resume, dan persiapan wawancara. Namun sebelum
bisa mempersiapkan ketiga hal tersebut, kita perlu memahami
kembali apa itu pekerjaan desainer grafis. Kita akan membahas
hal-hal tersebut pada artikel ini. Artikel ini juga mencantumkan
beberapa situs di mana kamu bisa melamar kerja dan juga
beberapa materi belajar tambahan. Berikut ini adalah daftar isi
dari artikel ini.

1
Daftar Isi

Daftar Isi 2
Desainer Grafis 3
Melamar Kerja Menjadi Seorang Desainer Grafis 6
Tips Membuat CV dan Resume 7
Tips Melakukan Wawancara Lamaran Kerja 9
Pertanyaan Profil 11
Pertanyaan Keterampilan 15
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Wawancara 16
Prinsip Melakukan Wawancara 18
Lowongan Pekerjaan 22
Materi Belajar Tambahan 23

2
Desainer Grafis
Desain grafis adalah salah satu bidang keahlian yang
cukup banyak diminati. Aplikasi bidang desain grafis sangatlah
luas. Misalnya kita memiliki suatu produk untuk dijual, tentu
kita perlu melakukan berbagai usaha agar produk tersebut
dapat terjual dan dinikmati oleh masyarakat. Contoh lainnya,
kita adalah seorang pekerja di industri non-profit dan kita
bertugas untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Untuk
dapat menarik minat masyarakat, baik untuk tujuan pemasaran
produk maupun untuk keperluan penyampaian pesan-pesan
tertentu, penyampaian secara visual menjadi salah satu cara
yang efektif untuk menarik perhatian masyarakat. Nah, di
sinilah desainer grafis mempunyai peran yang besar untuk
membantu pesan-pesan atau strategi pemasaran kita
sampai ke masyarakat.

Mengapa pesan visual lebih mudah menarik minat


masyarakat? Hal ini dikarenakan otak manusia memiliki
kecenderungan untuk merespons rangsangan yang
diberikan secara visual dengan lebih baik dibanding dengan
bentuk-bentuk rangsangan lainnya. Selain itu, rangsangan
visual juga lebih mudah untuk diingat. Fakta inilah yang
menjadi argumen mengenai betapa luasnya bidang desain
grafis dapat diaplikasikan ke berbagai kebutuhan.

Penguasaan keahlian desain grafis tentu memerlukan


keterampilan khusus. Keterampilan-keterampilan tersebut
sudah kita pelajari sepanjang kursus ini. Kita telah berkenalan
dengan konsep desain grafis, ilmu dasar desain grafis, dasar
penggunaan berbagai aplikasi desain hingga
mengaplikasikan desain untuk berbagai keperluan.

Dalam materi pengenalan desain grafis, kita mempelajari


tentang apa itu desain grafis, mengapa pengembangan
kemampuan desain grafis merupakan hal yang penting, dan

3
skill apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang desainer
grafis. Kita juga mempelajari bagaimana proses seorang
desainer grafis menghasilkan karyanya. Kita juga mempelajari
tipe-tipe desain grafis, mulai dari desain untuk identitas visual
suatu bisnis, desain kemasan, desain antarmuka, hingga desain
lingkungan dan publikasi.

Profesi desainer grafis tentu membutuhkan sarana dan


prasarana yang memadai untuk dapat melakukan
pekerjaannya. Pada materi ini kita juga bahas mengenai
spesifikasi komputer yang dapat digunakan untuk menunjang
pekerjaan sebagai desainer grafis. Kita juga membahas
berbagai aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan
desain grafis, terutama aplikasi buatan Adobe yang umum
digunakan oleh para desainer grafis.

Sebelum menguasai teknik-teknik dalam desain grafis,


tentu kita harus mempelajari terlebih dahulu dasar-dasar
dalam desain grafis. Kita telah pelajari dalam melakukan
desain grafis terdapat prinsip-prinsip yang harus diikuti, seperti
kontras, balance, penataan, hierarki, pengulangan, hingga
pemanfaatan white space. Kita juga mempelajari teori warna
dan elemen dasar dalam desain grafis.

Terdapat banyak gaya dalam desain grafis. Sebagai


desainer kita harus dapat membaca audiens yang menjadi
sasaran kita agar desain yang kita buat dapat menarik audiens
spesifik yang ingin kita tuju. Gaya desain sendiri terdiri dari
berbagai macam jenis, misalnya desain grafis perfilman, grafis
tema makanan dan minuman, hingga grafis bertema olahraga.
Tentu masing-masing tema ini akan menarik audiens dengan
demografi yang berbeda pula. Selain itu kita juga pelajari
pentingnya tipografi untuk menarik audiens target. Setiap
jenis tipografi akan memberi kesan yang berbeda pada karya
desain grafis kita.

4
Aplikasi yang paling umum digunakan untuk kebutuhan
desain grafis adalah Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator.
Pada pelatihan ini kita bahas mengenai spesialisasi
masing-masing aplikasi dalam desain grafis. Kita pelajari juga
dasar-dasar tools yang dipakai di dalamnya, tampilan
antarmuka nya, serta perbedaan cara kerja masking dari kedua
aplikasi tersebut. Pada pelatihan ini kita juga klasifikasikan
berbagai ukuran karya desain grafis, mulai dari poster,
gambar untuk media sosial, web banner, hingga billboard.

Selain Adobe, ada banyak aplikasi lain yang dapat


digunakan untuk melakukan desain grafis. Aplikasi paling
sederhana yang dapat digunakan untuk desain grafis adalah
Microsoft PowerPoint. Selain itu, terdapat pula aplikasi lain
seperti Canva yang memiliki kelebihan dapat digunakan pada
platform mobile. Setiap jenis aplikasi ini tentu penggunaanya
harus disesuaikan dengan kebutuhan dan keahlian yang
dimiliki.

5
Melamar Kerja Menjadi Seorang
Desainer Grafis
Seperti yang sudah dijelaskan, seorang desainer grafis
memerlukan keterampilan dan pengetahuan tertentu. Hal ini
juga bisa kamu temukan pada banyak lowongan pekerjaan
sebagai desainer grafis yang biasanya menuliskan kualifikasi
sebagai berikut:

● Mengenal jenis industri dari perusahaan tersebut.

● Memahami penggunaan aplikasi desain grafis yang


disyaratkan oleh pemberi kerja.

● Memahami dan mengikuti tren yang sedang berkembang


di tengah masyarakat.

● Dapat berpikir secara strategis, kreatif, dan terbuka.

● Memiliki portofolio hasil karya desain desain grafis akan


umumnya menjadi salah satu syarat untuk melamar
pekerjaan desain grafis.

● Kemampuan berbahasa asing dapat menjadi nilai tambah.

Jika kita sudah memenuhi kualifikasi tersebut, maka kita


bisa memulai proses lamaran kerja. Umumnya, proses lamaran
kerja terdiri dari proses seleksi berkas seperti CV dan resume
kemudian dilanjutkan dengan proses wawancara. Agar dapat
meraih pekerjaan yang dilamar, kita perlu mempersiapkan
kedua proses ini dengan baik. Berikut adalah tips-tips dalam
membuat CV dan Resume serta tips dalam melakukan
wawancara.

6
Tips Membuat CV dan Resume
Kita pasti tidak asing dengan istilah CV dan resume.
Keduanya merupakan dokumen penting dalam proses
rekrutmen pekerjaan di bidang apa pun dan selalu diminta oleh
perekrut pekerjaan. Mungkin, kita mengira kedua dokumen
tersebut sama karena keduanya sering muncul di saat yang
bersamaan. Padahal, CV dan resume itu dua jenis dokumen
yang berbeda. CV merupakan singkatan dari curriculum vitae,
merupakan dokumen yang menjelaskan secara detail tentang
perjalanan karir dan akademik kita semasa hidup. Sedangkan
resume merupakan dokumen yang dapat menggambarkan
secara singkat kualifikasi kita dalam bidang tertentu.
Biasanya, panjang resume hanya 1-2 halaman saja sedangkan
CV beragam tergantung dari pengalaman orang tersebut
semasa hidupnya. Pada resume, informasi yang ditampilkan
hanya informasi yang relevan dengan kualifikasi yang
dibutuhkan, sedangkan pada CV seluruh pengalaman kita
ditulis dengan lengkap dan detail.

Sekarang, posisikan diri kita sebagai seorang direktur atau


pemilik usaha. Pastinya, dalam memilih karyawan kita mau
karyawan yang dapat bekerja dengan baik sehingga dapat
memberikan keuntungan secara optimal bagi kita. Salah satu
cara untuk mengetahui apakah seorang kandidat dapat bekerja
dengan baik yaitu dengan melihat pengalaman masa lalunya
seperti pencapaian apa saja yang pernah diraih selama
perjalanan karirnya, dan pelatihan apa saja yang pernah diikuti.
Semua itu dapat digambarkan pada CV dan resume si kandidat.
Oleh karena itu, perekrut membutuhkan CV dan resume dalam
proses rekrutmen. Dalam sebuah proses perekrutan, perekrut
dapat menerima hingga ratusan bahkan ribuan CV dan resume
dari pelamar kerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
membuat CV dan resume sebaik mungkin sehingga menjadi

7
stand out atau menonjol sehingga menambah peluang untuk
diterima bekerja.

Resume yang baik merupakan resume yang dapat


menjelaskan kualifikasi kita secara jelas dan singkat. Dalam
membuat resume, sebaiknya cukup tampilkan informasi yang
relevan dan berhubungan dengan kualifikasi posisi yang ingin
kita lamar. Sedangkan untuk CV, sebuah CV yang baik
merupakan CV yang menjelaskan secara lengkap perjalanan
akademik dan juga karir kita. Meskipun CV menjelaskan
perjalanan akademik dan karir secara menyeluruh, sebaiknya
kita menggunakan bahasa yang singkat dan jelas, sehingga
perekrut dapat memahami kualifikasi kita dengan baik. Intinya,
CV yang dan resume yang bagus dapat menjelaskan dengan
singkat, padat, dan jelas mengenai kualifikasi yang kita miliki.

Agar CV dan resume yang kita buat dapat terlihat dengan


baik dan stand out di mata perekrut. Berikut beberapa hal yang
dapat kita lakukan. Pertama, pastikan kita memahami apa
tujuan dibuatnya CV atau resume tersebut. Kemudian,
buatlah desain yang menarik akan tetapi tetap sederhana.
Berikutnya, dalam mencantumkan pengalaman bekerja,
usahakan untuk menjelaskan pencapaian apa yang kita raih,
bukan job description. Apabila memiliki sertifikasi kemampuan
bahasa asing, mencantumkannya di CV dan resume dapat
menaikan daya tawar kita. Selanjutnya, jangan lupa pula untuk
mencantumkan alamat, kontak, dan referensi (apabila ada).
Untuk mempermudah pembuatan CV dan resume, kita bisa
menggunakan digital tools seperti Canva yang menyediakan
berbagai template CV dan resume.

8
Tips Melakukan Wawancara
Lamaran Kerja
Wawancara merupakan proses penting dalam proses
perekrutan. Memang, CV dan resume memberikan gambaran
kepada perekrut mengenai kemampuan kita. Akan tetapi, tidak
semua kemampuan yang kita miliki bisa digambarkan dengan
baik melalui CV dan resume, terutama soft skills. Selain itu,
wawancara juga menjadi sarana bagi perekrut untuk menilai
apakah kepribadian kita cocok dengan budaya perusahaan dan
pekerjaan yang kita lamar. Wawancara juga biasa dilakukan
setelah proses seleksi CV dan resume. Dari banyak kandidat
yang mengirimkan CV dan resume, beberapa kandidat terbaik
akan dipilih untuk masuk ke tahap wawancara. Jika kamu
terpilih, maka pada tahap wawancara kamu juga akan diminta
untuk menjelaskan isi dari CV dan resume kamu. Hal ini
penting agar perekrut dapat menilai apakah kita benar-benar
memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan
tersebut.

Sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk menilai soft skill dan


juga kepribadian kita, maka tentu saja perekrut ingin menilai
apakah soft skill dan kepribadian yang kita miliki cocok untuk
posisi yang kita lamar. Secara umum, hal-hal yang ingin
diketahui oleh perekrut dalam proses wawancara adalah
berikut:

1. Apa yang memotivasi kita dalam melamar pekerjaan ini.

2. Seberapa tertarik kita dengan posisi yang dilamar.

3. Seberapa dalam pemahaman kita mengenai posisi yang


kita lamar dan tentang perusahaan secara umum.

4. Kesesuaian pribadi kita dengan budaya perusahaan.

9
Wawancara yang baik adalah wawancara yang dapat
mencapai tujuan dari wawancara, yaitu menilai soft skill dan
kepribadian dari kandidat pelamar kerja. Adapun kriteria dari
wawancara kerja yang baik sebagai berikut:

1. Perekrut mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari


kandidat.

2. Perekrut dapat menilai kemampuan kandidat melalui


jawaban kandidat saat wawancara.

3. Kandidat tidak melakukan blocking atau mengelak


sehingga tidak memberikan informasi relevan yang
dibutuhkan dalam penilaian.

4. Kandidat mendapat gambaran jelas mengenai pekerjaan


yang akan dia kerjakan apabila diterima dan kultur bekerja
dalam perusahaan.

Karena wawancara merupakan proses yang penting untuk


dilalui bagi pelamar kerja, maka perlu persiapan yang matang
agar kita tidak gugup pada saat menjawab pertanyaan. Dengan
demikian, kita dapat mengkomunikasikan kemampuan kita
dengan baik kepada perekrut. Berikut beberapa persiapan yang
dapat kita lakukan saat akan menghadapi wawancara kerja:

1. Melakukan riset yang cukup mengenai perusahaan yang


kita lamar.

2. Melakukan self-assessment sehingga kita dapat


mengenal kelebihan dan kekurangan diri kita dengan
baik.

3. Memahami dengan betul posisi pekerjaan yang akan kita


lamar.

4. Menyiapkan pertanyaan untuk ditanyakan kepada


perekrut.

10
5. Mempelajari moda transportasi yang dapat digunakan
untuk menuju lokasi wawancara. Apabila memungkinkan,
kunjungi gedung tempat akan dilakukannya wawancara
sebelum hari-H wawancara.

6. Lakukan latihan wawancara dengan menjawab


pertanyaan-pertanyaan yang kira-kira akan ditanyakan
oleh wawancara. Kamu bisa minta bantuan teman kamu,
atau bicara sendiri di depan cermin untuk latihan
wawancara.

Jika demikian, apa saja pertanyaan yang umum


ditanyakan dalam wawancara? Secara umum, ada 2 (dua)
macam pertanyaan saat wawancara kerja, yaitu pertanyaan
profil dan pertanyaan keterampilan. Pertanyaan profil
merupakan pertanyaan mengenai diri kita secara umum seperti
pengalaman, motivasi melamar posisi ini, atau kelebihan dan
kekurangan diri kita. Sedangkan pertanyaan keterampilan
bertujuan untuk menguji kemampuan kita dalam melakukan
pekerjaan yang kita inginkan.

Pertanyaan Profil
Pertanyaan-pertanyaan terkait profil yang biasanya
ditanyakan oleh perekrut kepada kandidat saat wawancara
adalah sebagai berikut:

1. Perkenalkan diri kamu!


Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang paling sering
ditanyakan, namun juga sering membingungkan para
kandidat wawancara. Karena pertanyaannya yang sangat
terbuka, kandidat seringkali bingung informasi apa yang
harus diberikan. Berikut ini beberapa tips dalam
menjawab pertanyaan tersebut.

● Ceritakan latar belakang diri kamu yang relevan


terhadap pekerjaan yang kamu lamar. Kamu bisa

11
cerita tentang pendidikan terakhir kamu,
pengalaman kerja terakhir, dan juga minat kamu.
Selalu coba hubungkan cerita tersebut dengan posisi
yang kamu lamar. Tidak perlu banyak cerita tentang
hal-hal yang personal, kecuali menurut kamu hal
tersebut mendukung kamu untuk diterima di
pekerjaan tersebut.

● Kamu bisa juga gunakan formula masa lalu-masa


kini-masa depan. Di bagian masa lalu, jelaskan latar
belakang dirimu yang relevan dengan posisi yang
dilamar. Di bagian masa kini, jelaskan pekerjaanmu
atau kesibukanmu saat ini dan jelaskan pencapaian
atau prestasi yang kamu raih selama bekerja, namun
tetap pastikan pencapaian tersebut relevan dengan
posisi yang dilamar. Pada bagian masa depan,
ceritakan hal apa yang kamu cari dari posisi yang
kamu lamar. Di sini kamu bisa cerita motivasi kamu
melamar pekerjaan tersebut, ekspektasi atau
bayangan kamu terhadap posisi yang dilamar, dan
juga alasan mengapa kamu adalah kandidat yang
tepat untuk dipilih.

● Meski rasanya banyak yang perlu dijelaskan, selalu


usahakan untuk menjawab pertanyaan ini dengan
singkat. Di sinilah pentingnya melakukan persiapan
wawancara. Selalu siapkan jawaban pertanyaan ini
lalu lakukan latihan dalam menjawabnya. Hal ini
penting karena pertanyaan ini biasanya merupakan
pertanyaan pertama saat wawancara. Jawaban yang
baik dari pertanyaan ini akan memberikan kesan
pertama yang baik.

12
2. Apa motivasi kamu melamar pekerjaan ini?

Meski kamu sudah menjelaskan secara singkat pada saat


pengenalan diri, kamu mungkin akan ditanya kembali
tentang motivasi kamu melamar pekerjaan tersebut.
Perekrut akan menanyakan lagi karena pertanyaan ini juga
merupakan pertanyaan penting saat wawancara. Pada
pertanyaan ini, perekrut ingin tahu hal apa yang
mendorong kamu untuk sukses dan juga ingin menilai
apakah motivasi kamu cocok dengan pekerjaan dan
budaya perusahaan. Prinsip utama dari menjawab
pertanyaan ini adalah jujur, hal ini penting bagi kamu dan
juga bagi perekrut. Jika kamu akhirnya diterima namun
kamu tidak jujur saat menjelaskan motivasi, kamu bisa jadi
akan bekerja dengan budaya pekerjaan yang tidak cocok
denganmu. Hal ini dapat membuat kamu tidak termotivasi
dalam bekerja dan akhirnya bekerja dengan tidak baik,
sesuatu yang dihindari oleh perusahaan tempat kamu
bekerja. Maka dari itu, jujurlah dalam menjawab
pertanyaan ini. Jika kamu masih bingung apa motivasi
kamu, kamu bisa coba pikirkan hal-hal berikut:

● Hal apa yang kamu sukai dalam bekerja

● Keterampilan kamu yang kamu rasa cocok dengan


pekerjaan tersebut.

● Potensi yang bisa kamu raih dengan pekerjaan


tersebut.

13
3. Apa kelebihan dan kekurangan diri kamu?
Dalam menjawab pertanyaan ini, selalu kaitkan dengan
pekerjaan yang dilamar. Pertanyaan ini seringkali dijawab
dengan menyebutkan banyak kelebihan namun sedikit
kekurangan. Hal tersebut wajar karena pastinya kita ingin
dilihat sebagai kandidat yang optimal. Namun,
menyebutkan banyak kelebihan akan terlihat “tak berisi”
jika tidak dijelaskan bukti terkait kelebihan tersebut. Inilah
poin penting dalam menyampaikan kelebihan. Dalam
menjelaskan kelebihan kita, usahakan selalu memberi
bukti bahwa kita memiliki kelebihan tersebut. Bukti ini
dapat berupa pencapaian di pekerjaan sebelumnya atau
pencapaian-pencapaian lainnya. Bagaimana dengan
kekurangan? Apakah kita sebaiknya menyembunyikan
kekurangan kita? Sebaiknya jangan karena dengan
menjelaskan kekurangan kita, perekrut akan melihat
bahwa kita mengenali diri kita dengan baik. Namun coba
sampaikan bagaimana kamu mengelola kekurangan
kamu sehingga pekerjaanmu tetap tidak terganggu.

4. Tolong ceritakan pengalaman kamu ketika dalam posisi


menghadapi tekanan!

Pertanyaan ini juga sering ditanyakan pada wawancara.


Dalam bekerja, tidak jarang kita dihadapi situasi di mana
banyak tanggung jawab yang harus dipegang. Situasi
seperti ini dapat membuat kita tertekan dan hal ini wajar.
Yang ingin perekrut tahu adalah bagaimana cara kita
bekerja dan mengelola tekanan tersebut. Jawab
pertanyaan ini sesuai dengan cara kamu menyikapi
tekanan. Sama seperti menjelaskan kelebihan, coba
berikan contoh bagaimana kamu bekerja dalam tekanan.

14
5. Apa alasan kami harus menerima kamu?

Pertanyaan ini biasa ditanyakan di akhir wawancara.


Penting untuk menjawab pertanyaan ini dengan baik
untuk meyakinkan perekrut bahwa kita tahu kalau kita
adalah pilihan yang tepat. Coba jawab dengan
menjelaskan ulang secara singkat tujuan dan kebutuhan
dari pekerjaan yang kamu lamar, lalu jelaskan kelebihan
diri kamu dan jelaskan kenapa kelebihan tersebut cocok
dengan pekerjaan yang kamu lamar. Jangan lupa untuk
menceritakan bukti ketika menjelaskan kelebihan diri
kamu.

Pertanyaan Keterampilan
Pertanyaan keterampilan dalam wawancara kerja adalah
pertanyaan-pertanyaan yang bertujuan untuk melihat apakah
seorang kandidat benar-benar memiliki keterampilan yang
dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Untuk itu,
pertanyaan-pertanyaan ini pastinya berbeda tergantung posisi
pekerjaan yang dilamar. Untuk pekerjaan desainer grafis,
berikut adalah beberapa pertanyaan teknis yang umum
ditanyakan:

1. Ceritakan tentang proyek desain yang paling kamu


banggakan!

2. Menurutmu, hal-hal apa yang membuat seseorang bisa


menjadi desainer yang baik?

3. Kampanye desain apa yang belakangan ini kamu lihat?


Menurutmu apa yang kamu suka atau tidak sukai dari
desain tersebut?

4. Bagaimana kamu mendapatkan inspirasi desainmu?

5. Bagaimana caramu menangani beberapa pekerjaan


dengan tenggat waktu yang berbeda?

15
6. Kira-kira selama mendesain apakah ada kesalahan yang
kamu buat dan bagaimana kamu belajar dari
pengalaman tersebut?

Sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan dan


melatih jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan terkait
keterampilan. Tentunya kita ingin terlihat menguasai pekerjaan
yang kita lamar. Untuk itu kita perlu dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini dengan komprehensif dan
meyakinkan. Akan terlihat kurang baik apabila saat menjawab,
terdapat jeda waktu yang lama untuk kita berpikir. Di sinilah
pentingnya mempersiapkan jawaban wawancara. Namun kita
juga perlu siap terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tidak kita
persiapkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat
menguji pemahaman dan keterampilan kita terhadap sebuah
pekerjaan. Pada sesi wawancara ini, tak jarang juga perekrut
memberi kita sebuah studi kasus. Dalam studi kasus, kita akan
diberi pertanyaan berupa permasalahan yang biasa dihadapi di
pekerjaan tersebut. Di sini kita perlu menunjukkan
keterampilan kita dalam pekerjaan ini.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Wawancara


Agar wawancara kerja berjalan dengan baik, selalu
perhatikan hal-hal berikut ini ketika hendak menghadapi
wawancara kerja:

1. Selalu datang tepat waktu.


Telat dalam wawancara akan memberi kesan pertama
yang buruk. Hal ini mengindikasikan sifat tidak disiplin.
Perekrut akan berpikir “jika datang wawancara saja tidak
bisa tepat waktu, bagaimana ketika diberi tanggung jawab
yang lebih besar?”.

2. Apabila wawancara dilakukan secara daring, maka


pastikan koneksi internet baik dan gunakan headset
atau earphone untuk menghindari suara bergema.

16
Sejak pandemi, banyak wawancara dilakukan secara
daring. Penting untuk kita memastikan koneksi internet
dan kualitas suara yang baik. Akan percuma jika kita sudah
menjawab pertanyaan dengan baik namun pesan tidak
tersampaikan dengan baik. Hal ini juga bisa menjadi
indikator seberapa besar persiapan kita dalam melakukan
wawancara.

3. Gunakan dress code yang sesuai.


Apa bila tidak disyaratkan dress code tertentu, maka
gunakanlah pakaian formal.

4. Selalu perhatikan tata krama selama proses wawancara


berlangsung.

17
Prinsip Melakukan Wawancara
1. Selalu kaitkan jawaban dengan posisi pekerjaan.
Selama membaca artikel ini, mungkin kamu telah
menyadari pentingnya prinsip ini. Dalam wawancara,
perekrut ingin mengetahui seberapa cocok kita dengan
posisi yang dilamar. Maka dari itu, penting bagi kita untuk
selalu mengaitkan setiap jawaban kita dengan posisi yang
kita lamar.

2. Berkomunikasi dengan efektif.


Dalam wawancara, kita berusaha meyakinkan
perekrut bahwa kita adalah kandidat yang tepat dengan
cara memberi informasi-informasi terkait diri kita. Agar
informasi ini tersampaikan dengan baik, penting untuk
memperhatikan prinsip komunikasi efektif. Komunikasi
terdiri dari komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal adalah aspek penggunaan bahasa
seperti kata-kata, kalimat, ragam bahasa, dan lain
sebagainya. Sementara komunikasi nonverbal adalah
aspek komunikasi di luar bahasa seperti bahasa tubuh,
ekspresi, intonasi, kecepatan berbicara, dan lain
sebagainya.

Komunikasi verbal yang baik adalah komunikasi yang


menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi.
Dalam wawancara, biasanya bahasa yang digunakan
adalah bahasa yang formal. Gunakan kalimat yang efektif,
tidak bertele-tele dan jelas dalam berbicara. Dalam
wawancara, selalu coba pahami apa yang perekrut
maksud, jika kita tidak yakin, jangan malu untuk bertanya
apa yang perekrut maksudkan. Hal ini akan lebih baik
dibandingkan kita menjawab sesuatu namun ternyata
tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh perekrut.

18
Komunikasi tidak hanya lewat bahasa, perekrut juga
dapat menilai diri kita dari kesan yang ditimbulkan dari
bentuk komunikasi nonverbal kita. Komunikasi nonverbal
yang baik adalah bahasa tubuh, ekspresi, intonasi, dan
kecepatan bicara yang memunculkan kesan percaya diri.
Selama wawancara, usahakan diri kita untuk selalu rileks,
badan tegap, lakukan kontak mata secukupnya, senyum
dan anggukan kepala pada situasi yang tepat. Bicaralah
dengan suara yang jelas, intonasi yang tidak datar, dan
kecepatan yang wajar.

3. Percaya diri

Selalu tenang dan tunjukkan sikap percaya diri


selama wawancara. Sikap ini akan memengaruhi
berjalannya wawancara. Jika kita sudah panik dan tidak
percaya diri, akan sulit bagi kita untuk berpikir jernih untuk
menjawab pertanyaan wawancara dengan benar. Sikap
yang tidak percaya diri juga akan terlihat dari komunikasi
nonverbal kita. Jika sikap ini terlihat, perekrut mungkin
akan mempertimbangkan ulang apakah kita merupakan
kandidat yang tepat. Tentunya perekrut ingin memilih
seorang kandidat yang yakin bahwa dirinya tepat untuk
posisi tersebut. Hal ini dapat dikomunikasikan lewat sikap
yang percaya diri.

4. Latihan

Selalu lakukan persiapan dan latihan. Jangan


pernah sepelekan tahap ini. Seringkali kita sudah merasa
yakin dengan mempersiapkan segala jawaban dalam hati,
tapi saat wawancara kita menjadi tidak lancar berbicara
dan panik. Hal ini sering disebabkan karena ketika
mempersiapkan wawancara hanya dalam hati, ada banyak
detail yang kita lupakan, sehingga saat kita bicarakan, kita
perlu memikirkan terlebih dahulu hal-hal tersebut. Situasi
ini yang sering membuat kita panik. Maka dari itu, selalu
19
lakukan persiapan dengan cara menulis daftar pertanyaan
yang kira-kira akan ditanyakan, tulis jawabannya, lalu
praktikkan proses wawancara dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut secara lisan, bisa
dilakukan dengan teman/kerabat, atau dengan diri sendiri
di depan cermin. Dengan persiapan yang matang, pikiran
dan badan kita akan lebih siap dalam melakukan
wawancara sehingga kita bisa lebih tenang.

5. Istirahat cukup

Proses wawancara bisa menjadi proses yang


melelahkan karena kita harus mengerahkan pikiran kita
untuk memikirkan jawaban terbaik, ditambah lagi dengan
tekanan yang kita rasakan karena perasaan ingin tampil
dengan baik. Maka dari itu penting bagi kita untuk
mendapat istirahat yang cukup sebelum melakukan
wawancara. Sebisa mungkin dapatkan tidur selama 8 jam
sebelum hari wawancara. Hal ini juga akan berpengaruh
terhadap komunikasi nonverbal kita. Jika kurang istirahat,
bahasa tubuh dan ekspresi kita akan cenderung
menyampaikan pesan yang kurang bersemangat dan
kurang percaya diri. Kurang istirahat juga dapat
menghambat proses berpikir sehingga dapat
menghambat kita dalam menjawab pertanyaan dengan
baik.

6. Jujur

Ketika wawancara pasti kita ingin dilihat sebagai


kandidat yang tepat agar bisa diterima di pekerjaan
tersebut. Kondisi ini seringkali mendorong kita untuk terus
membuat citra atau kesan yang baik di hadapan perekrut.
Hal ini wajar, namun tidak baik jika kita akhirnya
menyampaikan pesan yang tidak sesuai dengan
kenyataannya. Mungkin kita merasa tidak jujur itu tidak
apa-apa, yang penting kita diterima di pekerjaan tersebut.
20
Pola pikir seperti ini salah karena hanya memikirkan
konsekuensi jangka pendek. Konsekuensi jangka
panjangnya adalah ada kemungkinan kita mendapat
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi diri kita.
Atasan kerja kita akan memiliki ekspektasi yang tidak
sesuai dengan diri kita. Hal ini akan berdampak pada
performa kerja yang buruk dan dapat menyebabkan kita
akhirnya kehilangan pekerjaan tersebut.

Banyak proses rekrutmen kerja, yang melibatkan


proses reference check. Perekrut akan menanyakan
performa kita dalam bekerja kepada atasan lama kita.
Pada proses ini sangat mungkin atasan lama kita
menceritakan tentang kurang baiknya performa kita
selama dulu bekerja. Ini jelas berdampak pada sulitnya
kita untuk mendapatkan pekerjaan. Jadi, selama
wawancara, bersikap jujur lah selalu. Jangan takut terlihat
buruk. Sudah merupakan kenyataan bahwa setiap
manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang
penting untuk ditunjukkan adalah sikap bahwa kita selalu
punya semangat untuk belajar, sehingga pada suatu saat,
kekurangan kita bisa dikelola dan kita akan menjadi orang
yang lebih baik.

21
Lowongan Pekerjaan
Jika sudah siap semua, maka apa lagi yang ditunggu?
Carilah lamaran pekerjaan desainer grafis lalu ajukan lamaran.
Di era digital saat ini, kamu dapat dengan mudah menemukan
lowongan pekerjaan pada situs-situs di internet. Yang perlu
kamu siapkan hanyalah akun email, akun pada website
lowongan pekerjaan, dan tentunya berkas-berkas yang
dibutuhkan untuk melamar pekerjaan seperti CV dan resume.
Karena lowongan dilakukan secara daring, maka berkas-berkas
yang disiapkan merupakan berkas digital. Apapun berkasnya,
sebaiknya berkas tersebut disimpan dalam format PDF karena
format ini ringan dan memudahkan perekrut dalam membaca
berkas kita. Jika sudah siap, maka berikut ini adalah beberapa
situs lowongan untuk pekerjaan desainer grafis yang bisa kamu
kunjungi (tekan teks berwarna biru untuk mengunjungi situs):

Glints
Indeed.com
Jobstreet
Loker.id

22
Materi Belajar Tambahan
Bagi kamu yang belum yakin untuk melamar pekerjaan
sebagai desainer grafis, atau bagi kamu yang ingin semakin
memperdalam pengetahuan kamu, kamu bisa terus belajar
dan memperdalam keterampilan kamu. Selain dengan
memahami kembali isi dari kelas pelatihan dari ZenPro, kamu
juga bisa belajar lewat materi-materi tambahan berikut ini.
Catatan: Artikel-artikel di bawah ini menggunakan bahasa Inggris. Jika
kamu menggunakan browser Google Chrome dan kamu ingin
menerjemahkan ke bahasa Indonesia, kamu bisa menerjemahkan
artikel ke dalam bahasa Indonesia dengan cara:

Untuk Google Chrome HP:

● Tekan tanda titik tiga di pojok kanan atas

● Tekan “terjemahkan”/”translate”

Untuk Google Chrome di laptop atau komputer

● Klik kanan pada halaman situs

● Klik “terjemahkan ke bahasa Indonesia”

23
Bahan tambahan:

● Tips membuat konten pemasaran bagi pemula dengan


Canva

Salah satu tanggung jawab seorang desainer grafis adalah


membantu tim pemasaran untuk melakukan pemasaran
digital. Kita sebagai desainer grafis dapat memulai untuk
mendesain grafis untuk keperluan pemasaran.
Memanfaatkan Canva untuk mempermudah proses
membuat konten pemasaran. Berikut ini adalah artikel
yang membahas cara membuat karya desain untuk
pemasaran menggunakan Canva.

https://blog.hubspot.com/marketing/instagram-post-templ
ate?toc-variant-b=

● Tips memulai desain UX

Di kelas pelatihan, kita mempelajari berbagai bidang yang


dicakup oleh desain grafis, salah satunya adalah desain
user experience (UX). Jika kamu ingin belajar lebih lanjut
mengenai desain UX, kamu bisa mempelajari artikel
berikut.

https://uxplanet.org/how-to-get-started-with-ux-ae60f71e4
4d6

24
● Inspirasi Tren Desain 2021

Desainer grafis adalah pekerja yang mengandalkan sisi


kreativitas dalam menjalankan pekerjaannya. Tentu dari
waktu ke waktu seorang desainer akan mengalami
kebuntuan dalam menciptakan karya. Artikel berikut ini
akan menginspirasi Anda sebagai desainer grafis untuk
dapat mengembangkan karya yang unik dan relevan di
kebutuhan saat ini.

https://digitalsynopsis.com/design/color-trends-2021/

25

Anda mungkin juga menyukai