Anda di halaman 1dari 6

Portofolio untuk Perancang Grafis

dan Multimedia
Desain grafis merupakan sebuah seni dalam membuat gambar atau animasi
yang berisi pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Seiring berkembangnya
zaman dan majunya teknologi, ada banyak platform yang dapat digunakan oleh
desainer untuk membuat desain grafis.
Setiap desainer juga mempunya ciri khas dan prinsip tersendiri dalam mebuat
desain grafis. Oleh karenanya penting bagi kita untuk mengetahui apa saja teori
dasar dalam membuat desain grafis.

Apa itu Desain Grafis?


Desain Grafis adalah rancangan suatu gambar di bidang 2 dimensi yang
memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Seorang desainer grafis tidak hanya membuat
keindahan secara visual, tetapi juga harus mampu mencerminkan komunikasi yang
sesuai dengan tujuan rancangan desain tersebut. Oleh karenanya bidang desain grafis
juga disebut desain komunikasi visual, atau disebut juga komunikasi nonverbal, di
mana pesan yang disampaikan hanya menggunakan gambar untuk dapat dimengerti
oleh banyak orang.
Untuk itu para desainer grafis harus mengetahui ilmu yang namanya Nirmana,
yaitu sebuah ilmu yang mempelajari efek grafis pada otak manusia sehingga mampu
merancang sesuai kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, kita akan membahas
teori dasar desain grafis agar kamu mengerti dan memahami bagaimana desain grafis
dibuat dan disampaikan kepada audiens.

Prinsip-Prinsip Desain
Prinsip-prinsip desain atau design principles adalah prinsip yang dipegang
untuk mempermudah Kamu dalam proses pembuatan sebuah desain. Dengan prinsip
yang Kamu pegang, maka kamu akan selalu melihat informasi apa saja yang relevan

1
untuk dilihat oleh audiens, dan menyingkirkan informasi yang justru akan membuat
audiens kebingungan.
Tidak semua informasi harus ditampilkan saat itu juga. Informasi yang baik
adalah informasi yang disampaikan pada saat yang tepat. Kamu perlu mengetahui
siapa audiens yang ingin dituju. Dengan begitu, kamu bisa mendesain sesuai dengan
audiens yang ingin kamu tuju. Contoh, jika seorang desainer ingin mulai mendesain
interface dari sebuah laman utama aplikasi, mereka biasanya punya prinsip seperti
berikut: “Meletakkan elemen yang relevan saja pada sebuah interface untuk
mempermudah user memilih dan menggunakan layanan”. Prinsip tersebut menjadi
penting karena meletakkan kebanyakan elemen yang tidak berguna akan membuat
user merasa tidak nyaman dengan tampilan laman utama. Hal tersebut yang dapat
membuat mereka enggan untuk menggunakan layanan dari aplikasi.

Color Theory

Jika kita berbicara


mengenai desain, tentu tidak
terlepas dari warna-warna yang
mendasari desain tersebut.
Apakah kamu tahu bahwa teori
warna atau color theory
merupakan salah satu pedoman
dasar yang digunakan oleh
desainer?
Dalam kehidupan sehari-
Gambar 1. Color Theory
hari, pasti kita sering melihat
desain dengan perpaduan warna yang cocok dan nyaman dipandang oleh mata, di sisi
lain ada juga pemilihan warna pada desain yang tidak sesuai sehingga mengakibatkan
mata tidak nyaman saat melihatnya. Umumnya, seorang desainer menggunakan color
theory agar audiens merasa nyaman dengan warna yang disajikan dari berbagai desain,
baik itu berupa logo, tampilan UI UX, dan lain sebagainya.

2
Teori warna atau color theory merupakan pedoman yang digunakan oleh
desainer untuk menyampaikan pesan kepada audiens melalui warna yang mereka
pilih. Secara umum, setiap orang mempunyai persepsinya sendiri pada setiap warna.
Ada yang menyukai warna tertentu atau bahkan tidak menyukainya. Namun, hal yang
tidak disadari adalah warna memiliki peran yang sangat penting dalam membangun
brand yang kamu miliki. Bahkan tidak sedikit orang yang memutuskan menyukai suatu
brand atau produk ketika mereka melihat warna yang digunakan.

Design Thinking
Design Thinking merupakan sebuah proses berulang di mana kita diminta
untuk memahami pengguna, mendefinisikan kembali masalah yang ada, serta
mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif. Di saat yang sama, Design Thinking
menyediakan pendekatan berbasis solusi untuk menyelesaikan masalah.
Design thinking sangat penting untuk dilakukan karena keputusan yang
diambil berdasarkan dari apa yang diinginkan oleh pelanggan, bukan hanya asumsi.
Dengan demikian, seorang desainer dapat menghasilkan sebuah produk atau layanan
yang disukai oleh lebih banyak audiens. Dalam design thinking, terdapat 5 tahapan
yang harus Kamu ketahui. Berikut merupakan lima tahapan tersebut:
1. Empathize
Tahapan pertama dari design thinking adalah empathize atau empati dengan
audiens. Maksudnya, pada tahapan ini, kamu harus memahami keinginan,
kebutuhan, serta tujuan dari users ketika mereka menggunakan produk tersebut.
Dalam fase ini, Kamu juga harus bisa mengesampingkan asumsi pribadi untuk
mengumpulkan masukan sebanyak mungkin tentang keinginan users.
Ketika kamu mengembangkan sebuah produk, bangunlah empati dengan para
pengguna agar kamu bisa mengambil tindakan yang tepat sesuai apa yang mereka
inginkan dan butuhkan. Contohnya, ketika kamu membuat sebuah website, maka
cari tahu desain seperti apa yang akan membuat users merasa kebingungan,
navigasi seperti apa yang akan memudahkan mereka, dan lain sebagainya. Dengan
informasi tersebut, desainer dapat merancang sebuah website sesuai dengan yang
diinginkan oleh users.

3
2. Define
Tahap kedua dari Design Thinking adalah Define yaitu mendefinisikan masalah.
Pada tahap ini, kamu diminta untuk mengumpulkan semua informasi yang sudah
diperoleh dari tahap sebelumnya, kemudian menganalisanya untuk mengetahui
kebutuhan dari para user.
Perlu kamu ketahui bahwa ketika mendefinisikan sebuah masalah, kamu harus
tetap fokus pada user bukan kepada tujuan perusahaan maupun pribadi.
3. Ideate
Tahap ketiga dari Design Thinking adalah Ideate. Setelah kamu memahami apa
masalah pengguna dan menganalisis informasi yang diperoleh, sekarang saatnya
kamu menghasilkan ide-ide solutif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai
masalah yang ada. Tahapan ini perlu dilakukan guna menghasilkan sebanyak
mungkin sudut pandang dan ide-ide baru.
Ada banyak jenis teknik yang mungkin dapat kamu gunakan seperti, mind mapping,
sampai bodystorming. Dari banyaknya ide yang dikumpulan, kamu juga perlu
mengevaluasi masing-masing ide tersebut untuk menemukan gagasan terbaik.
4. Prototype
Tahap keempat dari design thinking adalah membuat prototype. Secara umum,
prototype merupakan produk yang kamu kembangkan dengan versi lebih kecil,
atau juga bisa dikatakan versi simulasi atau sampel. Umumnya para designer akan
membuat prototype dalam berbagai bentuk, seperti sketsa, digital mockup atau
yang lain. Dengan menggunakan prototype ini mereka dapat menguji ide dan
desain yang akan dibuat. Selain itu, membuat prototype juga akan memberikan
kamu beberapa keuntungan lain, seperti: (1) memperoleh pandangan bagaimana
users akan berinteraksi dengan produk yang dikembangkan; (2) kamu dapat
mengidentifikasi jika terdapat masalah pada fungsi atau desain produk; (3) akan
lebih mudah untuk mengetahui design seperti apa yang dapat berfungsi dengan
baik.
5. Test
Tahapan terakhir dari design thinking adalah test. Test atau pengujian wajib
dilakukan oleh setiap desainer. Selama proses pengujian ini, kamu akan melihat
bagaimana target users berinteraksi dengan prototype yang sudah dibuat

4
sebelumnya. Melalui tahap pengujian ini, kamu juga akan memperoleh feedback
yang berharga untuk meningkatkan performa dari produk tersebut.

Element Graphic
Elemen grafis adalah satu hal yang terpenting dalam desain grafis. Hal inilah
yang akan mewujudkan prinsip desain yang kamu tentukan. Layaknya sebuah akar
yang akan menopang batang agar tetap kukuh. Elemen grafis merupakan dasar dari
setiap desain yang kamu buat. Seperti halnya ketika kita membangun sesuatu, kita tak
bisa langsung ke atas, tetapi kita harus mulai dari dasar paling bawah. Seperti itu pula
desain. Elemen-elemen desain sendiri terdiri atas 6 hal, untuk lebih jelasnya, yuk kita
bahas satu-satu
1. Garis (Line)
Garis merupakan sebuah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik
dengan titik lainnya sehingga tergambarlah sebuah garis dengan berbagai bentuk
seperti lengkung (curve) atau lurus (straight). Dengan menggunakan garis, kamu
dapat membuat keteraturan untuk mengarahkan pandangan dan memberikan
kesan bergerak serta memiliki karakter tertentu pada sebuah desain. Penggunaan
garis dapat kamu aplikasikan dalam pembuatan grafik atau bagan tertentu.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk merupakan gabungan dari beberapa garis yang ditempatkan berdekatan,
memiliki diameter, tinggi, dan lebar. bentuk atau shape umumnya merupakan
objek 2 (dua) dimensi. Berdasarkan sifatnya, bentuk dalam desain grafis dapat
dikategorikan menjadi tiga, yaitu huruf, simbol, dan bentuk nyata.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat kita nilai dengan
cara diraba atau dilihat. Umumnya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari
suatu permukaan benda. Tekstur pada desain grafis dapat melambangkan makna
tertentu, menegaskan, atau membawa kita ke dalam sebuah rasa/emosi tertentu.
4. Ruang
Ruang merupakan jarak yang memisahkan antarsesuatu. Biasanya digunakan
memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout. Ruang juga berfungsi

5
sebagai tempat istirahat bagi mata. Dalam bentuk fisiknya, ruang dapat
diidentifikasi menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang
(background).
5. Ukuran
Ukuran merupakan seberapa besar atau kecil sesuatu objek. Dengan menggunakan
elemen ini, kamu dapat menciptakan kontras dan penekanan pada objek desain
yang kamu buat sehingga orang akan tahu sisi menarik atau menonjol dari desain
tersebut.
6. Warna
Warna merupakan media paling dapat menarik perhatian seseorang. Umumnya,
warna dibagi ke dalam dua seksi, yaitu warna yang timbul karena sinar (RGB) dan
warna yang dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK). Dengan adanya warna, para
desainer dapat menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau menarik
perhatian serta menegaskan sesuatu desain yang mereka buat.

Kesimpulan
Penting bagi kamu untuk menerapkan aspek yang telah dipelajari dalam tulisan
ini. Mulai dari bagaimana prinsip yang kamu terapkan dalam mendesain, tahapan
dalam mendesain agar para audiens dapat memahami pesan yang ingin kamu
sampaikan, hingga apa saja elemen dalam desain grafis yang perlu kamu ketahui.
untuk lebih jelasnya yuk tonton video pembelajaran mengenai desain grafis.

Anda mungkin juga menyukai