Anda di halaman 1dari 12

Membuat Konsep Desain

Sebuah desain yang sering Anda lihat di berbagai media, pasti melewati sebuah
tahap panjang dalam pengerjaannya. Salah satunya melalui tahap pembuatan
konsep. Sebagai seorang desainer, tidak mungkin kan, Anda tidak membuat sebuah
konsep? Pasti ada hal yang ingin disampaikan, sehingga sebuah desain harus tertata
rapi mulai dari elemen A hingga Z. Nah, melalui PDF materi ini, Anda bisa memahami
bagaimana cara membuat konsep desain yang baik, agar nantinya hal yang ingin
disampaikan melalui desain Anda bisa dipahami oleh audiens. Simak hingga akhir, ya!

Konsep Dalam Desain Grafis

Desain grafis adalah salah satu bidang


yang sangat membutuhkan kemampuan
berpikir kreatif untuk memecahkan
masalah. Desain grafis bertujuan untuk
mengkomunikasikan pesan secara efektif
melalui tampilan visual. Agar pesan dapat
disampaikan dengan baik, maka
dibutuhkan perencanaan strategis yang
dikembangkan melalui proses berpikir
Gambar 1.
Ilustrasi Mendesain Konsep kreatif.

Desain yang bagus adalah desain yang diawali dengan ide cemerlang dan dikemas
dalam konsep yang baik dan mengandung makna. Sedangkan desain tanpa konsep
akan berakhir bias, karena hanya berpegang pada keindahan estetis semata tanpa
didukung oleh perencanaan strategis yang komunikatif dalam penyampaian pesan

1
yang komunikatif. Oleh karena itu konsep adalah hal yang sangat penting bagi
desainer grafis.

Cara Menentukan Konsep Desain


Konsep desain adalah ide di balik sebuah desain. Konsep ini yang akan mendasari
logika, pemikiran, serta penalaran saat melakukan desain. Dengan adanya konsep
akan memberikan imajinasi dalam bentuk, warna, dan jenis. Setiap keputusan desain
akan mengarah dan mengacu pada konsep awal desain.

Terdapat tiga cara dalam membuat konsep desain:

01 Mendefinisikan Masalah

Sebelum mengembangkan konsep, lihatlah pokok-pokok permasalahan yang harus


diperhatikan. Apabila proyek desain berhubungan dengan klien, maka definisikan
permasalah desain terhadap klien, target konsumen klien, target pasar, dan tujuan
klien.

02 Penelitian dan Analisis

Setelah mendefinisikan macam-macam permasalahan untuk desain, maka


selanjutnya tentukan pemecahan permasalahan untuk desain. Dalam hal ini Anda
harus berpikir dan memulai proses generasi ide. Poin-poin analisis dibutuhkan pada
tahap ini untuk mengembangkan desain. Contoh poin pertanyaanya:
 Apa nama merek klien?
Dari satu pertanyaan ini akan timbul pertanyaan-pertanyaan seperti; apa kesan yang
ingin disampaikan oleh merek ini terhadap klien?, apa filosofi dari merek ini?, warna,
bentuk, nuansa, dan jenis desain apa yang sesuai dengan merek tersebut?, dan
pertanyaan sebagainya yang akan didapatkan dengan penjabaran lebih lanjut.
Tentunya penjabaran ini akan terus berkaitan dengan poin pertanyaan pokok
berikutnya.

2
 Siapa pelanggan klien Anda?
Dari poin ini akan didapatkan hal yang berkaitan dengan penjabaran sebelumnya.
Seperti; apa kesan merek yang mendapat perhatian dari pelanggan?, lalu
penjabarannya akan; bagaimana lingkungan pelanggan?, apa warna, bentuk, nuansa,
dan jenis desain yang sesuai untuk pelanggan?

03 Brainstorming

Lalu, jawaban dari pertanyaan tersebut akan mengembangkan ide Anda untuk
menentukan bagaimana konsep desain akan terbentuk. Proses mencari ide secara
acak atau pencetusan ide sering disebut sebagai tahap brainstorming. Cara ini bisa
membantu untuk mencari dan mendapatkan inspirasi konsep dengan cara berpikir
yang baru.

Brainstorming dalam proses desain grafis dipakai sebagai manifestasi brief yang
dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan desain. Pada proses ini semua yang
terlintas dalam pikiran menyangkut tugas desain ditulis, dari keterkaitan langsung
dengan produk, nama, struktur, kategori, dan target pasar. Jangan langsung
mengedit atau mencoret ide-ide yang terlintas, karena apa yang dikira tidak cocok,
orang lain berpendapat cocok atau dapat memicu konsep baru yang lebih menarik.
Proses brainstorming sebaiknya tidak terburu-buru, beberapa ide terbaik datang
ketika tepatnya tidak ada lagi ide-ide yang bisa dipertahankan.

Tujuan brainstorming adalah untuk mengeluarkan semua ide yang berkaitan dengan
sebuah proyek desain yang mengarah ke satu atau beberapa penanganan
selanjutnya. Hal ini, tentu saja bukan untuk menahan ide yang tampaknya beresiko,
tidak realistis, atau bahkan terlihat bodoh. Semua ide harus dicatat, karena suatu
saat nanti akan menghasilkan karya terbaik.

3
7 Konsep Dasar untuk Meningkatkan Desain Grafis
7 konsep dasar desain akan membantu sebuah karya memiliki dampak besar bagi
audiens:

01 Font

Setiap jenis font atau tipografi memiliki karakter dengan suasana yang berbeda.
Sebuah desain pada umumnya hanya memiliki satu atau dua tipografi kontras yang
saling melengkapi dan tidak lebih dari tiga jenis. Desain dapat menggunakan
berbagai gaya dari satu font. Misalnya, Roboto adalah jenis huruf yang baik untuk
dipilih karena berisi banyak gaya. Selain itu serif dan Sans-serif, apabila digunakan
bersama-sama akan menambah kontras pada desain. Walau terdapat ribuan jenis
tipografi dengan karakter yang berbeda, tapi jangan menggunakan banyak font
dalam satu desain, karena akan membuat desain kehilangan kohesinya dan
berpotensi membuat tujuan pesan dari desain tidak terbaca.

02 Kontras

Kontras adalah keadaan yang berbeda dari satu dengan yang lainnya. Kontras tidak
hanya berlaku untuk gaya font saja, membuat kontras dapat dilakukan dengan
berbagai cara menggunakan ukuran, font, warna, dan lain sebagainya. Dengan
adanya kontras dalam desain akan memberikan penekanan pada elemen atau bagian
penting pada desain. Jika desain tidak memiliki kontras, maka secara visual desain
tersebut akan membosankan. Maka dari itu menjadi hal utama untuk
memperhatikan kontras dalam desain.

Contoh penggunaan kontras pada desain:


 Tambahkan font tebal atau miring pada desain.
 Menyesuaikan antara size font besar untuk judul dan size font kecil untuk isi.
 Sertakan warna gelap atau latar belakang gelap yang dipadupadankan dengan
teks berwarna putih atau lebih terang.

4
 Gunakan warna komplementer dan berlawanan untuk menciptakan kontras
dengan warna.

03 Alignment

Alignment adalah salah satu prinsip desain yang mendasar tapi memiliki peran
penting dalam desain, terutama untuk desain yang berhubungan dengan bisnis. Jacci
Howard Bear, desainer grafis dan penulis How to Use the Principle of Alignment in
Page Layout mengatakan, “Perataan yang baik tidak terlihat. Sebagian besar
pembaca tidak akan sadar memperhatikan bahwa semuanya berbaris rapi. Namun,
sebagian besar pembaca akan memperhatikan ketika baris tidak selaras”. Alignment
menciptakan keteraturan dan memberikan tampilan nuansa yang halus pada sebuah
desain.

04 Warna

Memilih warna yang baik merupakan kunci sebuah desain lebih menarik secara
visual, dan memberikan warna yang berbeda pada bagian penting akan membuat
desain menyampaikan isi pesannya. Warna yang berbeda dapat menciptakan emosi
yang menjadikan warna sebagai alat pemasaran yang efektif. Artikel Understanding
the Meaning of Color, Joel Lumon Black menyatakan “bahwa warna menarik
perhatian Anda, mengubah suasana hati Anda, dan memainkan peran utama dalam
cara kita melihat atau mendefinisikan sesuatu. Warna memiliki kekuatan persuasi”.

05 Audiens

Ketika membuat desain, pastikan melihat dari sudut pandang audiens, perhatikan
siapa audiens klien. Semakin banyak pengetahuan seorang desainer tentang audiens
klien, maka hasil desain akan semakin baik. Misalnya, seorang desainer membuat
karya untuk firma hukum profesional, maka ia tidak akan membuat desain dengan

5
warna primer dan font yang aneh. Begitupun dengan poster untuk konser rock akan
memiliki suasana yang berbeda dengan poster untuk konser orkestra.

06 Space

Desain yang rapi dan bersih akan membuat mata lebih tertarik untuk melihatnya.
Mata audiens akan lebih fokus pada teks atau elemen yang perlu dilihat. Apakah
memiliki space putih dalam desain berarti harus putih? Dijelaskan dalam sebuah
artikel, Carrie Cousins menjelaskan bahwa ruang putih dapat berupa warna solid
atau background yang pudar. Apabila desain terdapat ruang kosong atau berwarna
putih dan tidak mengandung konten atau elemen desain lain, maka audiensi tidak
akan merasa ada informasi yang hilang.

07 Hirarki

Menyiapkan hirarki visual yang baik dalam desain membuatnya terorganisir dan
memudahkan audiens untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Ada 4
cara untuk memperhatikan hirari dalam desain:
 Size: Penempatan teks atau grafik utama (elemen yang lebih penting) ke arah
atas.
 Position: Audiens secara alami membaca sesuatu dari atas ke bawah, kiri ke
kanan.
 Space: Elemen grafis atau teks yang memiliki lebih banyak ruang putih di
sekitarnya akan mudah dilihat.
 Color dan Contrast: Menggunakan warna dan kontras untuk penekanan item
atau teks penting.

6
Production Brief dalam Desain

Apa itu Production Brief dalam Desain?


Production brief adalah sebuah
kumpulan pedoman untuk produksi,
atau rencana awal dan proses penting
sebelum produksi dimulai. Kata
production brief ini biasanya lekat
dengan pembuatan atau produksi video,
tetapi tidak menutup kemungkinan
dipakai juga oleh dunia desain. Brief ini
digunakan untuk menjelaskan kepada
klien mengenai apa yang akan dibuat
Gambar 2. Ilustrasi Isi Production Brief dan menabah kejelasan tentang visi dari
keseluruhan desain atau video.

Untuk bidang desain, production brief ini sama dengan creative brief yang juga
disampaikan kepada klien. Yang tentu isi dari creative brief ini terdapat visi dari
konsep produksi yang didiskusikan dengan klien tersebut.

Apa Saja yang Harus Ada pada Production Brief?


Isi dari production brief adalah breakdown dari identitas konten yang akan
disampaikan, hingga klien yang memiliki kepentingan yang ingin dibuatkan desain.
Maka, apa yang harus disiapkan pada isi production brief?:

7
01 Fokus Terhadap Konten

Sebagai desainer, Anda dapat memikirkan ke mana fokus yang akan disasar. Seperti
konten promosi sebuah produk, layanan, atau agensi atau perusahaan yang dimiliki
oleh klien.

02 Target Audiens

Bedah siapakah audiens yang akan menikmati desain yang akan Anda buat, dan
sertakan temuan tersebut ke dalam production brief. Audiens dapat dibedah menjadi:
1. Gender,
2. Umur,
3. Faktor pendukung; ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

03 Tujuan dari Desain atau Video

Temukan tujuan desain dan pesan yang akan disampaikan. Hal ini menyangkut
dengan kesuksesan desain Anda untuk diterima oleh target audiens yang sudah Anda
tentukan. Apakah tujuan dari desain itu sebuah pemberitahuan, kampanye, dan
lainnya.

04 Referensi

Referensi ini dapat menjadi sketsa kasar desain Anda. Carilah referensi yang
mendekati elemen-elemen yang akan disampaikan atau disertakan pada desain Anda.
Ini bertujuan agar siapapun yang Anda jelaskan mengenai desain tersebut, akan
memahami dan tergambar, hal apa saja yang dibutuhkan dalam memproduksi desain
atau video.

8
05 Waktu dan Anggaran

Di dalam sebuah production brief, semua harus disampaikan. Termasuk waktu


pembuatan dan anggaran yang digunakan. Jelaskan mulai dari kapan Anda mulai
membuat desain dan kapan harus selesai. Lalu sertakan anggaran yang harus
dikeluarkan.

Lalu, seberapa panjang seharusnya sebuah production brief?


Tidak ada angka pasti untuk sebuah production brief, semakin Anda membuatnya
secara detail, tentu akan semakin panjang angka halaman yang Anda buat. Dan juga,
semakin baik pemahaman yang akan diterima oleh pemegang proyek desain
tersebut. Namun, jika Anda membuatnya sangat panjang, bisa memberikan peluang
terlewatnya hal penting yang sudah disampaikan. Maka, dua hingga tiga halaman
adalah angka yang baik untuk diterapkan bagi sebuah dokumen production brief.

Gambar 3.
Ilustrasi Template Creative Brief

9
Apa itu Creative Brief dalam Desain?
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dalam desain ada yang disebut dengan
creative brief. Hal ini sama seperti yang dimiliki oleh production brief.
 Creative brief biasanya terdiri dari satu sampai dua lembar
 Digunakan untuk menyampaikan deskripsi strategi yang ada pada proyek
bidang kreatif, contohnya kampanye marketing.
Jika Anda berada di sebuah perusahaan agensi, biasanya creative brief ini ditangani
oleh account manager yang sudah berkomunikasi dengan klien yang ingin dibuatkan
proyeknya desainnya.

Isi Creative Brief


Pada dasarnya isi creative brief ditentukan oleh kebutuhan perusahaan atau desainer
grafis itu sendiri. Namun, biasanya creative brief memiliki unsur:
 Brand statement secara singkat
 Gambaran besar dan singkat mengenai latar belakang dan tujuan proyek
tersebut
 Tantangan utama yang harus dilalui dalam memproduksi desain/video
 Target audiens dari proyek
 Kompetitor utama
 Brand value dan posisi proyek di pasaran
 Kanal komunikasi

Fungsi Creative Brief


Menurut NewsCred Insights, tujuan membuat creative brief adalah untuk membuat
atau menyusun rancangan dari proyek desain yang akan dilakukan, agar mudah
dipahami oleh semua orang yang akan terlibat. Atau itu adalah Anda sendiri sebagai
desainer grafis yang bekerja secara mandiri. Dan jika Anda bekerja dengan tim,
creative brief ini akan mempermudah tim Anda memahami keseluruhan proyek,
hingga dapat menyasar audiens yang akan diraih.

10
Menggunakan creative brief juga memudahkan Anda untuk mengkomunikasikan ide
kreatif desainmu kepada klien. Menyampaikan elemen-elemen desain yang akan
masuk ke dalam desain atau ilustrasi yang akan dibuat. Lalu, dokumen ini juga bisa
membuat Anda dijauhkan dari perubahan rencana di saat-saat terakhir pembuatan
desain, apakah itu perubahan karena kesalah pahaman dan selisih tujuan antara
Anda dengan pemegang proyek.

Cara Membuat Creative Brief


Cara membuat production brief dengan creative brief dapat dikatakan menyerupai.
Namun, inilah langkah-langkah pembuatan creative brief:
1. Tulis latar belakang brand dan proyek
Pemahanan tentang visi, misi, motivasi serta tujuan proyek dapat disertakan
dalam bagian ini. Mulailah dengan merangkum misi brand, lalu lanjutkan
dengan latar belakang dan jelaskan mengapa proyek ini dijalankan.
2. Masukkan tantangan dan tujuan
Tulis secara singkat tantangan yang perlu dilalui atau diselesaikan dalam
proyek tersebut dan berikan solusinya sedetail mungkin. Jika belum
menemukan tantangan yang spesifik, Anda bisa menuliskan tujuannya saja.
Jelaskan paramater apa saja yang harus diraih untuk membuat proyek ini
berhasil.
3. Deskripsikan target audiens
Penting bagi Anda dan tim yang menjalankan proyek untuk mengetahui
siapa orang-orang yang menjadi target proyek. Maka Anda harus
menyiapkan demografi dasar seperti umur, usia, tempat tinggal dan faktor-
faktor lain seperti customer pain point dan motivasi mereka.
Dari mendeskripsikan target audiens, Anda dapat menyesuaikan jenis desain
yang akan disampaikan. Seperti apa bentuk dan elemen yang sesuai, warna
pun juga tidak luput dari pemikiran desainer grafis.
4. Buat rencana distribusi creative brief
Buatlah kanal platform terbaik untuk peluncuran proyek tersebut. Kita sebut
saja misal Instagram. Agar tepat sasaran, pahami kembali target audiens

11
yang telah Anda sesuaikan, maka akan muncul demografis platform yang
sesuai dengan audiens Anda.

Kesimpulan
Setelah membaca PDF materi mengenai membuat konsep desain dan production
brief, sekarang Anda telah memahami keduanya, ya. Jadi, sebelum membuat sebuah
desain, baiknya Anda mengkonsepkan segala elemennya agar isi dari desain tersebut
sesuai dengan permasalahan, target audiens dan desain yang diinginkan oleh klien.
Lalu, setelah mengkonsepkan desain tersebut, Anda bisa mengaplikasikannya ke
dalam production atau creative brief untuk disebarkan ke seluruh tim desain Anda.
Sekali lagi, pahami dengan baik elemen-elemen yang terkandung dalam pembuatan
konsep maupun production brief, agar desainmu tepat sasaran dan memiliki value
untuk audiens tersebut.

12

Anda mungkin juga menyukai