Sebuah desain yang sering Anda lihat di berbagai media, pasti melewati sebuah
tahap panjang dalam pengerjaannya. Salah satunya melalui tahap pembuatan
konsep. Sebagai seorang desainer, tidak mungkin kan, Anda tidak membuat sebuah
konsep? Pasti ada hal yang ingin disampaikan, sehingga sebuah desain harus tertata
rapi mulai dari elemen A hingga Z. Nah, melalui PDF materi ini, Anda bisa memahami
bagaimana cara membuat konsep desain yang baik, agar nantinya hal yang ingin
disampaikan melalui desain Anda bisa dipahami oleh audiens. Simak hingga akhir, ya!
Desain yang bagus adalah desain yang diawali dengan ide cemerlang dan dikemas
dalam konsep yang baik dan mengandung makna. Sedangkan desain tanpa konsep
akan berakhir bias, karena hanya berpegang pada keindahan estetis semata tanpa
didukung oleh perencanaan strategis yang komunikatif dalam penyampaian pesan
1
yang komunikatif. Oleh karena itu konsep adalah hal yang sangat penting bagi
desainer grafis.
01 Mendefinisikan Masalah
2
Siapa pelanggan klien Anda?
Dari poin ini akan didapatkan hal yang berkaitan dengan penjabaran sebelumnya.
Seperti; apa kesan merek yang mendapat perhatian dari pelanggan?, lalu
penjabarannya akan; bagaimana lingkungan pelanggan?, apa warna, bentuk, nuansa,
dan jenis desain yang sesuai untuk pelanggan?
03 Brainstorming
Lalu, jawaban dari pertanyaan tersebut akan mengembangkan ide Anda untuk
menentukan bagaimana konsep desain akan terbentuk. Proses mencari ide secara
acak atau pencetusan ide sering disebut sebagai tahap brainstorming. Cara ini bisa
membantu untuk mencari dan mendapatkan inspirasi konsep dengan cara berpikir
yang baru.
Brainstorming dalam proses desain grafis dipakai sebagai manifestasi brief yang
dimaksudkan untuk mendefinisikan kebutuhan desain. Pada proses ini semua yang
terlintas dalam pikiran menyangkut tugas desain ditulis, dari keterkaitan langsung
dengan produk, nama, struktur, kategori, dan target pasar. Jangan langsung
mengedit atau mencoret ide-ide yang terlintas, karena apa yang dikira tidak cocok,
orang lain berpendapat cocok atau dapat memicu konsep baru yang lebih menarik.
Proses brainstorming sebaiknya tidak terburu-buru, beberapa ide terbaik datang
ketika tepatnya tidak ada lagi ide-ide yang bisa dipertahankan.
Tujuan brainstorming adalah untuk mengeluarkan semua ide yang berkaitan dengan
sebuah proyek desain yang mengarah ke satu atau beberapa penanganan
selanjutnya. Hal ini, tentu saja bukan untuk menahan ide yang tampaknya beresiko,
tidak realistis, atau bahkan terlihat bodoh. Semua ide harus dicatat, karena suatu
saat nanti akan menghasilkan karya terbaik.
3
7 Konsep Dasar untuk Meningkatkan Desain Grafis
7 konsep dasar desain akan membantu sebuah karya memiliki dampak besar bagi
audiens:
01 Font
Setiap jenis font atau tipografi memiliki karakter dengan suasana yang berbeda.
Sebuah desain pada umumnya hanya memiliki satu atau dua tipografi kontras yang
saling melengkapi dan tidak lebih dari tiga jenis. Desain dapat menggunakan
berbagai gaya dari satu font. Misalnya, Roboto adalah jenis huruf yang baik untuk
dipilih karena berisi banyak gaya. Selain itu serif dan Sans-serif, apabila digunakan
bersama-sama akan menambah kontras pada desain. Walau terdapat ribuan jenis
tipografi dengan karakter yang berbeda, tapi jangan menggunakan banyak font
dalam satu desain, karena akan membuat desain kehilangan kohesinya dan
berpotensi membuat tujuan pesan dari desain tidak terbaca.
02 Kontras
Kontras adalah keadaan yang berbeda dari satu dengan yang lainnya. Kontras tidak
hanya berlaku untuk gaya font saja, membuat kontras dapat dilakukan dengan
berbagai cara menggunakan ukuran, font, warna, dan lain sebagainya. Dengan
adanya kontras dalam desain akan memberikan penekanan pada elemen atau bagian
penting pada desain. Jika desain tidak memiliki kontras, maka secara visual desain
tersebut akan membosankan. Maka dari itu menjadi hal utama untuk
memperhatikan kontras dalam desain.
4
Gunakan warna komplementer dan berlawanan untuk menciptakan kontras
dengan warna.
03 Alignment
Alignment adalah salah satu prinsip desain yang mendasar tapi memiliki peran
penting dalam desain, terutama untuk desain yang berhubungan dengan bisnis. Jacci
Howard Bear, desainer grafis dan penulis How to Use the Principle of Alignment in
Page Layout mengatakan, “Perataan yang baik tidak terlihat. Sebagian besar
pembaca tidak akan sadar memperhatikan bahwa semuanya berbaris rapi. Namun,
sebagian besar pembaca akan memperhatikan ketika baris tidak selaras”. Alignment
menciptakan keteraturan dan memberikan tampilan nuansa yang halus pada sebuah
desain.
04 Warna
Memilih warna yang baik merupakan kunci sebuah desain lebih menarik secara
visual, dan memberikan warna yang berbeda pada bagian penting akan membuat
desain menyampaikan isi pesannya. Warna yang berbeda dapat menciptakan emosi
yang menjadikan warna sebagai alat pemasaran yang efektif. Artikel Understanding
the Meaning of Color, Joel Lumon Black menyatakan “bahwa warna menarik
perhatian Anda, mengubah suasana hati Anda, dan memainkan peran utama dalam
cara kita melihat atau mendefinisikan sesuatu. Warna memiliki kekuatan persuasi”.
05 Audiens
Ketika membuat desain, pastikan melihat dari sudut pandang audiens, perhatikan
siapa audiens klien. Semakin banyak pengetahuan seorang desainer tentang audiens
klien, maka hasil desain akan semakin baik. Misalnya, seorang desainer membuat
karya untuk firma hukum profesional, maka ia tidak akan membuat desain dengan
5
warna primer dan font yang aneh. Begitupun dengan poster untuk konser rock akan
memiliki suasana yang berbeda dengan poster untuk konser orkestra.
06 Space
Desain yang rapi dan bersih akan membuat mata lebih tertarik untuk melihatnya.
Mata audiens akan lebih fokus pada teks atau elemen yang perlu dilihat. Apakah
memiliki space putih dalam desain berarti harus putih? Dijelaskan dalam sebuah
artikel, Carrie Cousins menjelaskan bahwa ruang putih dapat berupa warna solid
atau background yang pudar. Apabila desain terdapat ruang kosong atau berwarna
putih dan tidak mengandung konten atau elemen desain lain, maka audiensi tidak
akan merasa ada informasi yang hilang.
07 Hirarki
Menyiapkan hirarki visual yang baik dalam desain membuatnya terorganisir dan
memudahkan audiens untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Ada 4
cara untuk memperhatikan hirari dalam desain:
Size: Penempatan teks atau grafik utama (elemen yang lebih penting) ke arah
atas.
Position: Audiens secara alami membaca sesuatu dari atas ke bawah, kiri ke
kanan.
Space: Elemen grafis atau teks yang memiliki lebih banyak ruang putih di
sekitarnya akan mudah dilihat.
Color dan Contrast: Menggunakan warna dan kontras untuk penekanan item
atau teks penting.
6
Production Brief dalam Desain
Untuk bidang desain, production brief ini sama dengan creative brief yang juga
disampaikan kepada klien. Yang tentu isi dari creative brief ini terdapat visi dari
konsep produksi yang didiskusikan dengan klien tersebut.
7
01 Fokus Terhadap Konten
Sebagai desainer, Anda dapat memikirkan ke mana fokus yang akan disasar. Seperti
konten promosi sebuah produk, layanan, atau agensi atau perusahaan yang dimiliki
oleh klien.
02 Target Audiens
Bedah siapakah audiens yang akan menikmati desain yang akan Anda buat, dan
sertakan temuan tersebut ke dalam production brief. Audiens dapat dibedah menjadi:
1. Gender,
2. Umur,
3. Faktor pendukung; ekonomi, pendidikan, dan lainnya.
Temukan tujuan desain dan pesan yang akan disampaikan. Hal ini menyangkut
dengan kesuksesan desain Anda untuk diterima oleh target audiens yang sudah Anda
tentukan. Apakah tujuan dari desain itu sebuah pemberitahuan, kampanye, dan
lainnya.
04 Referensi
Referensi ini dapat menjadi sketsa kasar desain Anda. Carilah referensi yang
mendekati elemen-elemen yang akan disampaikan atau disertakan pada desain Anda.
Ini bertujuan agar siapapun yang Anda jelaskan mengenai desain tersebut, akan
memahami dan tergambar, hal apa saja yang dibutuhkan dalam memproduksi desain
atau video.
8
05 Waktu dan Anggaran
Gambar 3.
Ilustrasi Template Creative Brief
9
Apa itu Creative Brief dalam Desain?
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, dalam desain ada yang disebut dengan
creative brief. Hal ini sama seperti yang dimiliki oleh production brief.
Creative brief biasanya terdiri dari satu sampai dua lembar
Digunakan untuk menyampaikan deskripsi strategi yang ada pada proyek
bidang kreatif, contohnya kampanye marketing.
Jika Anda berada di sebuah perusahaan agensi, biasanya creative brief ini ditangani
oleh account manager yang sudah berkomunikasi dengan klien yang ingin dibuatkan
proyeknya desainnya.
10
Menggunakan creative brief juga memudahkan Anda untuk mengkomunikasikan ide
kreatif desainmu kepada klien. Menyampaikan elemen-elemen desain yang akan
masuk ke dalam desain atau ilustrasi yang akan dibuat. Lalu, dokumen ini juga bisa
membuat Anda dijauhkan dari perubahan rencana di saat-saat terakhir pembuatan
desain, apakah itu perubahan karena kesalah pahaman dan selisih tujuan antara
Anda dengan pemegang proyek.
11
yang telah Anda sesuaikan, maka akan muncul demografis platform yang
sesuai dengan audiens Anda.
Kesimpulan
Setelah membaca PDF materi mengenai membuat konsep desain dan production
brief, sekarang Anda telah memahami keduanya, ya. Jadi, sebelum membuat sebuah
desain, baiknya Anda mengkonsepkan segala elemennya agar isi dari desain tersebut
sesuai dengan permasalahan, target audiens dan desain yang diinginkan oleh klien.
Lalu, setelah mengkonsepkan desain tersebut, Anda bisa mengaplikasikannya ke
dalam production atau creative brief untuk disebarkan ke seluruh tim desain Anda.
Sekali lagi, pahami dengan baik elemen-elemen yang terkandung dalam pembuatan
konsep maupun production brief, agar desainmu tepat sasaran dan memiliki value
untuk audiens tersebut.
12