Setelah mengetahui elemen dan juga prinsip dasar desain grafis, ada beberapa hal
mendasar yang juga perlu dikuasai oleh seorang graphic designer. Hal-hal tersebut antara
lain spesialisasi desain grafis, skala, dan hierarki dalam sebuah desain visual.
1. Brand identity design. Brand identity adalah elemen-elemen visual yang berperan
sebagai "face of the brand", atau wajah dari suatu brand yang berfungsi untuk
mengkomunikasikan brand value melalui elemen-elemen grafis. Brand identity harus
menggambarkan value dari brand tersebut.
Contoh : Salah satu brand yang identitasnya sangat kuat adalah Apple. Saat
membayangkan Apple, apa yang pertama kali terlintas? Mungkin desain
produk-produknya yang indah dan inovasinya yang terdepan. Tentu citra
yang melekat di audiens itu adalah hasil dari bertahun-tahun pembentukan,
yang tidak terlepas dari bantuan desain grafis yang efektif.
3. User interface graphic design. Ini adalah salah satu jenis spesialisasi desain grafis
yang sedang marak beberapa tahun belakangan ini. User interface, atau biasanya
disingkat UI, adalah bagaimana seorang user berinteraksi dengan suatu website
1
atau aplikasi. UI design yang baik harus menghadirkan website atau aplikasi yang
mudah digunakan dan pengalaman yang user-friendly bagi penggunanya.
4. Publication graphic design. Desain buku, majalah, atau apapun yang berbentuk
tulisan long-form dan didistribusikan secara publik dapat dikategorikan sebagai
publikasi. Desain publikasi ini mulai dari desain cover hingga isinya. Tidak hanya
melalu media cetak, kini digital publication, seperti zine atau digital magazine, juga
sedang marak-maraknya.
6. Pattern design. Ini adalah spesialisasi membuat pattern atau motif. Biasanya
pattern yang dibuat bisa digunakan untuk berbagai produk, mulai dari packaging,
sampai produk fashion seperti pakaian. Untuk menjadi pattern designer, harus
memiliki kemampuan ilustrasi dan punya pemahaman yang kuat tentang color
theory.
7. Motion graphic design.Salah satu bentuk dari motion graphic adalah GIF atau title
sequence. Singkatnya, motion graphic design adalah elemen-elemen grafis yang
dibuat bergerak. Ini bisa termasuk animasi, audio, video dan efek-efek lainnya.
Meskipun banyak cabangnya dan masing-masing butuh skill dan teknik yang beda,
sebenarnya untuk mulai jadi seorang desainer grafis, kamu perlu paham beberapa teori dan
konsep dasar terlebih dulu.
Skala dalam desain adalah perbandingan ukuran antara satu elemen dengan elemen
lainnya. Jadi, untuk dapat disebut skala, harus ada minimal dua elemen yang dibandingkan.
2
Misalnya, ada dua lingkaran berukuran berbeda di sebuah kertas. Skala adalah
ukuran lingkaran pertama dibandingkan dengan lingkaran kedua. Ukuran lingkaran
dibandingkan dengan ukuran kertas, juga dapat disebut skala.
Skala yang kontras dapat menciptakan tension antar dua objek. Contohnya, jika satu objek
dibuat jauh lebih besar daripada yang lain, audiens langsung dapat menangkap perbedaan
yang kontras di antara keduanya, sehingga menciptakan tension yang tinggi.
Jika dua objek dibuat menjadi seukuran, maka audiens akan secara otomatis
membandingkan kemiripan atau koneksi antara kedua objek tersebut.
Depth of field adalah jarak dari objek terdekat ke objek terjauh dalam suatu gambar
atau foto. Depth of field dapat menciptakan perspektif dalam gambar. Elemen yang
lebih kecil akan terlihat lebih jauh, dan elemen yang besar terlihat lebih dekat.
Dampak penggunaan skala pada sebuah desain bisa disimak melalui studi kasus yang
dilakukan oleh agency DDB. Pada tahun 1959, agensi ini merilis iklan di majalah berjudul
"Think Small" untuk Volkswagen yang disebut "the ad that changed advertising" dan
dinobatkan sebagai salah satu iklan terbaik sepanjang masa. Jika dibandingkan dengan
iklan mobil di Amerika pada masa itu, penggunaan skala pada iklan Volkswagen ini
berbeda, karena desainer menggunakan ukuran mobil yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan keseluruhan halaman majalah. Skala antara mobil dengan halaman ini justru
membuat mobil menjadi pusat perhatian karena iklan ini berbeda dengan iklan mobil pada
umumnya di masa itu.
Berbeda dengan yang dilakukan oleh Agency Leo Burnett di Dubai melalui iklan billboard
untuk mempromosikan bahwa McDonalds menjual kopi selama 24 jam. Bayangkan saat
melihat iklan di billboard, karena hanya dapat dilihat sekilas, maka penggunaan skala pada
iklan ini pun menjadi sangat krusial. Ukuran angka 5 dan 8 pada billboard yang dibuat besar
membuat audiens tetap dapat membaca iklan dengan jelas di waktu apapun, baik di pagi
hari maupun di malam hari.
Hierarki dalam desain adalah sebuah prinsip dalam menyusun elemen-elemen desain
sesuai dengan urutan kepentingannya. Dengan kata lain, hierarki mempengaruhi
3
bagaimana urutan kita melihat dan memahami suatu desain. Hierarki memungkinkan
pembaca mencerna konten yang kompleks. Hierarki memberi tahu audiens di mana mereka
harus mulai melihat desain, dan ke mana mata mereka harus pindah selanjutnya dengan
penggunaan level penekanan yang berbeda.
Sebelum membuat hierarki, tentukan terlebih dahulu urutan informasi yang ingin
disampaikan dan bagian mana dari keseluruhan informasi yang harus dilihat pertama. Ada
beberapa cara untuk menciptakan hierarki dalam desain. Emil Ruder, salah satu
typographer terkenal dunia, menciptakan latihan ini untuk membantu desainer agar dapat
membuat hierarki yang baik dalam desainnya.
1. Ciptakan kontras
Warna, ukuran, bentuk, ketebalan, gaya teks yang kontras dapat menciptakan
hierarki dalam desain. Dengan membuat satu elemen kontras dengan
elemen-elemen lainnya akan dapat langsung ditangkap mata audiens dan
mengarahkan mereka ke hal yang paling penting dalam desain.
Spatial cues adalah tanda atau gestur spasial. Gestur spasial itu adalah ketika
mengubah jarak (dibuat lebih rapat atau lebih renggang), atau menggeser posisi
ke kiri atau ke kanan. Pada practice yang diciptakan Emil Ruder tadi, ia
menambahkan berbagai spatial cues seperti alignment dan interval yang
otomatis menciptakan hierarki dalam satu blok teks yang panjang.
3. Separasi.
4
Dalam teori hierarki, ada beberapa cara audiens membaca atau melihat suatu halaman.
Jika sedang mendesain sesuatu yang padat informasi, misalnya, poster event, atau
majalah, arahkan mata audiens sesuai dengan urutan informasi dari yang paling penting
sampai yang kurang penting. Pahami cara audiens dalam melakukan scanning informasi,
antara lain:
● F-Pattern
Cara page scanning ini adalah yang paling banyak digunakan karena ini adalah cara
kita membaca buku, surat, atau web page. Membaca dari kiri ke kanan, dari baris
atas lalu turun ke baris berikutnya.
● Z-Pattern