Anda di halaman 1dari 44

Pengertian Desain Komunikasi Visual

Apa itu Desain Komunikasi Visual? DKV adalah salah satu cabang ilmu desain
yang mempelajari konsep komunikasi melalui berbagai media yang dapat
berupa gambar, tatanan huruf, video, media interaktif dan media visual lain
agar gagasan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh penerima
pesan.

Pernyataan diatas, sejalan dengan pendapat Kusrianto (2007: 2) yang


mengatakan, DKV adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari
konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media
untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola
elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta
komposisi warna dan layout (tata letak/perwajahan). Dengan demikian
gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran
penerima pesan.

Sebelum dikenal dengan sebutan Desain Komunikasi Visual (DKV), bidang ini
disebut desain grafis.

Sejarah Desain Komunikasi Visual

Seiring perkembangan zaman, jangkauan istilah desain grafis yang hanya


berorientasi pada gambar dianggap semakin kurang relevan, menimbang
semakin beragamnya media yang digunakan seperti billboard video, website,
media interaktif, dll.

Istilah DKV muncul ketika desain grafis semakin intensif bersentuhan dengan
teknologi digital. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
mempengaruhi tumbuhnya kebutuhan desain baru yang tidak hanya
diaplikasikan pada media cetak atau statis. Melainkan merambah juga pada
media informasi dan media interaktif digital yang membutuhkan keterampilan
di bidang komunikasi visual secara umum.

Desain grafis tidak hanya menyangkut unsur-unsur grafis lagi, sehingga


Supriyono (2010:9) berpendapat bahwa Istilah Desain Komunikasi Visual
dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin
luas. Desain komunikasi (communication design) merupakan subdisiplin dari
desain yang menitikberatkan pada penyampaian informasi kepada publik
melalui media apapun, bukan hanya media cetak.

DKV adalah saga dari desain grafis yang telah menempuh perjalanan panjang
dari sekitar tahun 1400-an, ketika seorang ilmuan Jerman menemukan mesin
cetak. Supriyono (2010) mengungkapkan bahwa cikal bakal desain grafis tidak
bisa dilepaskan dari peran Johannes Guttenberg (1400-1468), seorang
ilmuwan Jerman penemu mesin cetak.

Guttenberg disebut sebagai Bapak desain grafis, yang berarti ia adalah Bapak
desain komunikasi visual juga. Sudah jelas mengapa ia yang disandangkan
gelar ini. Mesin cetak menciptakan kebutuhan disiplin ilmu baru untuk
mengasah kemampuan menciptakan desain grafis.

Baca juga: Pengertian Desain Grafis dilengkapi Pendapat Ahli

Ruang lingkup Desain Komunikasi Visual

Apa saja yang dipelajari dan dilakukan oleh seorang desainer komunikasi
visual ketika sudah turun ke industri kerja?

Desainer komunikasi visual kebanyakan bekerja berdasarkan kebutuhan yang


diarahkan oleh klien, sehingga ia tidak bisa semaunya sendiri menentukan
ukuran, media, warna, teknik dan material.
Produk atau karya DKV dapat kita jumpai di mana-mana dalam keseharian
kita, seperti iklan (media massa cetak atau elektronik), internet, poster,
signboard, katalog, brosur, kartu nama, kemasan, baliho hingga animasi dan
lain-lain.

Berikut adalah beberapa ruang lingkup DKV:

1. Desain Periklanan (Advertising); Disini komunikasi visual persuasif yang


harus diaplikasikan.
2. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity). Logo, kop surat, brand
book, hingga ke background sosial media dan identity kit
3. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics); marka lingkungan
eksterior dan interior berada dimana-mana, baik itu di mall, universitas,
rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.
4. Desain Multimedia; digunakan di perusahaan percetakan seperti
pembuatan banner, backdrop, stiker, hingga megatron (billboard video),
dsb.
5. Desain Grafis Industri; Kemasan produk.
6. Desain Grafis Media; buku, surat kabar, majalah, dll. Biasanya hal ini
dilakukan di pekerjaan penerbitan ataupun redaksional.
7. Cerita Bergambar (komik); Sarana statis yang dapat memberikan narasi
lebih ringan dan mudah di ikuti ketimbang media cetak lain.
8. Fotografi; Industri yang besar dan banyak memiliki keterkaitan dengan
bidang desain lain.
9. Videography; Gambar bergerak lengkap dengan audio banyak
dibutuhkan dalam semua industri hari ini.
10.Ilustrasi; Sebagai konteks tambahan dan pelengkap suatu informasi.
11.Animasi; Salah satu media terkomplit sebagai sarana komunikasi visual,
membutuhkan dedikasi yang tinggi dan kerjasama tim dari berbagai
disiplin ilmu untuk mewujudkannya.
12.Media Interaktif; Website, Aplikasi Mobile, Game. Kerjasama yang
dibutuhkan jauh lebih kompleks lagi.

Cabang Ilmu DKV

Karena banyaknya ruang lingkup yang harus dijamah oleh Desain Komunikasi
Visual, maka konsentrasi yang lebih mengerucut juga diperlukan. Pembagian-
pembagian konsentrasi DKV biasanya terdiri dari:

1. Desain Grafis
2. Desain Multimedia
3. Fotografi
4. Videography / Perfilman
5. Desain Permainan (Game Design)

Fungsi dan Tujuan Desain Komunikasi Visual


(DKV)

Dalam perkembangannya selama beberapa abad, menurut Cenadi (1999:4)


desain komunikasi visual memiliki tiga fungsi dasar, yaitu:

1. Sarana Identifikasi

Identitas perusahaan dapat mengungkapkan pesan dan gagasan perusahaan


tersebut. Begitu juga dengan produknya, harus memiliki identitas yang
mencerminkan nilai jual dan kualitas produk tersebut. Sehingga produk itu
mudah dikenali dan baik citranya yang akan berdampak pada angka
penjualan. Konsumen akan lebih memilih membeli air mineral dengan
menyebutkan merek A daripada hanya mengatakan membeli air mineral saja,
jika identitas produk terbentuk dengan baik.
2. Sarana Informasi dan Instruksi

Misalnya: Peta, diagram, simbol, infografis dan penunjuk arah. Pesan akan
dianggap berguna jika disampaikan kepada komunikan yang tepat dan pada
kondisi yang tepat, juga dalam bentuk yang mudah dipahami. Kemudian,
dipresentasikan secara logis dan konsisten. Contohnya, seperti tanda dan
rambu lalu lintas, simbol telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain yang
bersifat informatif dan komunikatif, dan mudah dibaca oleh orang dari
berbagai latar belakang berbeda. Sehingga, komunikasi visual ini haruslah
bersifat universal.

3. Sarana Presentasi dan Promosi

Tujuan ini pun dapat kita lihat ketika para pengusaha yang menyebarkan
pamflet atau poster sebagai promosi untuk memberitahukan informasi bahwa
terdapat produk yang dapa digunakan oleh konsumen. Singkat, jelas, dan
padat akan mudah diingat oleh pembaca. Umumnya, untuk mencapai tujuan
tersebut, maka pesan yang disampaikan harus bersifat persuasif dan menarik.

Lalu bagaimana caranya untuk merancang desain komunikasi visual yang


sesuai dengan fungsinya tersebut? Tentunya dengan menerapkan berbagai
teori dan modul praktik yang dipelajari di bidang studi DKV.

Apa yang dipelajari di bidang studi DKV?

Ilmu-ilmu desain, seni rupa, ilmu komunikasi, manajemen dan praktik-praktik


teknis keprofesioan desain komunikasi visual. Beberapa dasar-dasar DKV yang
akan dipelajari adalah: Nirmana 2d (terkadang disebut: rupa dasar
2d), nirmana 3d, proses komunikasi, manajemen desain, dsb.

Salah satu dasar yang akan dipelajari terlebih dahulu adalah mengenal
berbagai elemen terkecil yang membentuk suatu karya desain komunikasi
visual. Unsur-unsur tersebut akan dipelajari pada Nirmana atau Rupa Dasar.
Selain itu terdapat beberapa unsur unik yang dimiliki desain komunikasi visual.
Beberapa elemen tersebut adalah sebagai berikut.

Unsur Unsur DKV

1. Layout;
adalah struktur pengaturan yang mengayomi suatu tampilan informasi,
seperti pada buku, majalah, website dan media lainnya. Smith (1985)
dalam Sutopo (2002: 174) mengatakan bahwa proses membuat layout
berarti merangkaikan unsur rupa menjadi susunan yang baik, sehingga
tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
2. Tipografi;
tatanan huruf yang dirancang agar proses komunikasi dalam bentuk
teks tersampaikan dengan baik melalui keterbacaan yang baik dan
estetika yang apik. Seperti yang diungkapkan oleh Frank Jefkins (1997:
248) Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan,
desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakteristik yang
sesuai untuk subjek iklan.
3. Ilustrasi;
Ilustrasi dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan
tangan atau gambar, dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau
fotografi (Wirya, 1999: 32). Terkadang ahli lain memecah unsur ini
menjadi: 1. Ilustrasi, 2. Fotografi.
4. Simbolisme;
berarti menyatakan sesuatu secara tidak langsung melalui suatu hal lain
yang dapat mewakilinya. Contohnya: Logo perusahaan yang berbentuk
grafis atau lambang negara.
5. Warna;
merupakan elemen penting yang berdampak besar pada suatu desain.
Pemilihan warna yang harmonis akan menghasilkan kesan tertentu dan
tampak indah.
6. Suara;
adalah elemen pendukung yang dapat digunakan untuk lebih
menghidupkan suasana, terutama pada gambar bergerak dan media
interaktif.

Setelah mengetahui berbagai unsur yang terdapat pada suatu desain


komunikasi visual, langkah selanjutnya adalah untuk mempelajari rupa dasar
yang akan membentuk berbagai unsur tersebut. Berbagai unsur dan prinsip
seni dan desain tersebut dapat dipelajari di tautan dibawah ini:

Unsur-Unsur Seni Rupa dan Desain

Prinsip-Prinsip Seni Rupa dan Desain

Referensi

1. Kusrianto, (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi


Offset
2. Cenadi, Christine Suharto. (1999). Elemen-Elemen Dalam Desain
Komunikasi Visual. Jakarta: UKP
3. Jefkins, Frank. (1997). Periklanan. Jakarta: Erlangga
4. Wirya, Iwan. (1999). Kemasan yang Menjual. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Pengertian Desain

Pengertian desain adalah kegiatan kreatif untuk merencanakan dan


merancang sesuatu yang umumnya fungsional dan tidak ada sebelumnya
dalam rangka menyelesaikan suatu masalah tertentu agar memiliki nilai lebih
dan menjadi lebih bermanfaat bagi penggunanya.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu pakar desain JB Reswick yang
berpendapat bahwa desain adalah kegiatan kreatif yang melibatkan
penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang belum ada sebelumnya.

Namun pengertian desain tidak hanya sesederhana itu, karena desain


terbentuk dari berbagai konteks pembentuknya. Mulai dari definisi kamus,
tujuan, fungsi bahkan ke faktor ekstrinsik lain seperti penerimaannya secara
sosial.

Maka sebaiknya kita menelusuri satu-persatu pengertian desain berdasarkan


unsur pembentuknya, dimulai dari pengertian yang paling mendasar, yaitu
dari makna kata-nya sendiri atau secara leksikal (definisi kamus bahasa).

Pengertian Desain berdasarkan Makna Kata

Kata “desain” adalah kata baru yang indonesiakan dari bahasa inggris: design.
Sebetulnya kata “rancang” atau “merancang” adalah terjemahan yang dapat
digunakan. Namun dalam perkembangannya kata “desain” menggeser makna
kata “rancang” karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan,
keluasan dan pamor profesi atau kompetensi Desainer ( Sachari, 2000).

Melalui kajian etimologi, diketahui bahwa Design  berasal dari bahasa latin


yaitu: designare  yang berarti: membuat, membentuk, menandai, menunjuk.
Pengertian Design  sendiri dalam Kamus Oxford adalah Rencana atau gambar
yang dibuat untuk memperlihatkan tampilan dan fungsi dari bangunan,
pakaian, atau objek lainnya sebelum benar-benar dibuat. Selain itu, oxford
juga mencantumkan opsi definisi lain untuk desain, yaitu: “corak dekoratif”.

Sementara itu ketika diserap dan digunakan oleh Bahasa Indonesia,


berdasarkan KBBI makna Design  menjadi: 1. kerangka bentuk; rancangan, 2.
motif; pola; corak.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian desain adalah perencanaan dan


perancangan untuk membuat suatu benda, baik dari segi tampilan maupun
fungsinya. Desain juga dapat berarti benda atau gambar/grafis hasil dari
kegiatan desain itu sendiri.

Ternyata, desain sendiri dapat berarti benda atau gambar yang dihasilkannya
sendiri, bukan hanya prosesnya. Selain itu, ternyata sesuatu yang dihasilkan
oleh desain juga dapat berupa gambar/pola/corak, bukan hanya benda. Maka
harus kita telusuri, sebetulnya apa saja yang dapat dihasilkan oleh desain.

Cabang Ilmu Desain

Desain dapat menghasilkan ragam produk mulai dari benda fisik atau benda
pakai seperti baju, peralatan rumah tangga, kriya, dsb. Kontradiktif dengan
berbagai benda tersebut, desain juga digunakan untuk membuat hal yang
lebih psikis seperti menghasilkan kenyamanan visual pada tampilan antarmuka
website, aplikasi ponsel, dsb. Arsitektur dan interiornya juga dapat menjadi
produk hasil dari proses desain.
Karena ragam hasilnya yang sangat luas, maka desain dapat diturunkan ke
beberapa cabang ilmunya masing-masing. Berikut adalah pembagian
beberapa cabang ilmu desain tersebut:

1. Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual); Adalah cabang ilmu desain


yang mengutamakan komunikasi visual yang dihasilkannya. Desain
Grafis harus menghasilkan komunikasi yang memberikan kenyamanan
inderawi dan terhantarkan dengan baik pada massa. Penjelasan lengkap
mengenai desain grafis dapat dilihat pada tautan berikut ini.
2. Desain Produk (Industrial Design);  Desain produk fokus terhadap
fungsionalitas dan tampilan benda pakai yang akan diproduksi secara
industri. Selain keindahan tampilan, konsentrasi ini juga menuntut
seorang desainer untuk memperhatikan ergonomi atau kenyamanan
fisik pada benda pakai yang diciptakan. Penjelasan lengkap mengenai
desain produk dapat disimak pada tautan dibawah ini.
3. Desain Interior; Desain interior berfokus pada perancangan interior
suatu ruang dalam bangunan. Furnitur apa yang harus disediakan di
suatu ruangan, bagaimana tata letaknya, dsb. Desain interior harus
mampu mengefisiensikan penggunaan ruang yang telah dihasilkan oleh
desian arsitektur.
4. Desain Arsitektur; Cabang ilmu desain yang terkonsentrasi terhadap
perancangan bangunan. Karena terlalu banyak menyangkut hal teknis
bangunan, maka biasanya disiplin ilmu ini biasanya tidak memboyongi
embel-embel desain di depannya.

Baca juga: Desain Komunikasi Visual (DKV): Penjelasan Lengkap

Melalui pembagian konsentrasi tersebut ilmu desain menjadi lebih terarah dan
fokus. Pembagian cabang ilmu desain tersebut juga menjawab pertanyaan
mengenai apa saja yang dapat dihasilkan oleh desain. Setelah memahami
jenis-jenis Desain, tahap selanjutnya adalah menggali pengertian desain
melalui tujuan dan fungsinya.

Pengertian Desain berdasarkan Tujuan & Fungsi


Secara umum terdapat beberapa tujuan yang harus dicapai oleh desain yang
baik. Sebetulnya tujuan tersebut sangat tergantung pada desain apa yang
ingin diciptakan, misalnya desain produk memiliki tujuan yang lebih spesifik.
Namun ada beberapa tujuan umum yang mencakup seluruh cabang desain,
tujuan-tujuan tersebut adalah:

1. Tercapainya fungsionalitas yang efektif dan efisien


2. Sebagai identitas (brand)
3. Menjaga benda yang akan di buat (quality control)
4. Kenyamanan Inderawi: tampilan yang estetis
5. Menambah nilai benda yang akan dirancang
6. Mencapai kenyamanan fisik (ergonomis)
7. Memberikan nilai dan makna yang ingin disampaikan
8. Menyampaikan gagasan yang ingin disampaikan

Lalu bagaimana caranya untuk mencapai tujuan tersebut? Tentunya dengan


melakukan praktik desain yang baik. Kita juga harus mengetahui faktor-faktor
yang ada di dalam desain itu sendiri; faktor intrinsik. Langkah pertamanya
adalah mempelajari unsur-unsur yang  terdapat didalam desain dan
menerapkan prinsip-prinsip yang dapat menjadi patokan kebenaran secara
visual.

Unsur-unsur Desain

Unsur desain adalah satuan terkecil yang membentuk kesatuan suatu desain.
Unsur ini meliputi: titik, garis, bidang, ruang, gelap-terang, bentuk, dan
sebagainya. Unsur ini penting untuk diketahui agar kita tahu setiap bagian
yang dapat dimanipulasi atau direka untuk mengembangkan desain menjadi
lebih efektif atau lebih indah. Selengkapnya, mengenai unsur-unsur desain
dan bagaimana cara mengolahnya dapat dibaca di: Unsur-Unsur Seni Rupa
dan Desain.
Prinsip-prinsip Desain

Prinsip atau asas desain adalah berbagai pegangan kebenaran yang dapat
diaplikasikan pada unsur-unsur desain, agar desain tampak lebih indah dan
estetis. Aplikasi prinsip desain meliputi bagaimana kita menjaga atau
memanipulasi: keseimbangan, kontras, pengulangan, perpaduan warna, dsb
pada desain yang kita rancang. Berbagai prinsip-prinsip tersebut dapat
dipelajari di: Prinsip-prinsip seni rupa dan desain.

Selain itu unsur dan prinsip desain juga dirangkai menjadi modul praktikum
dengan hirarki yang lebih terstruktur menjadi Nirmana yang terdiri
dari Nirmana 2D & Nirmana 3D.

Baca juga: Nirmana – Pengertian, Unsur, Asas & Studi Kasus

Namun bukan berarti semua urusan desain dapat selesai hanya dengan
mengikuti faktor intrinsik yang telah dijelaskan diatas. Pengertian desain juga
dapat meluas berdasarkan faktor ekstrinsiknya.

Jika melihat dari hakikat desain yang selalu menyebutkan hasil produknya,
maka desain tidak dapat berhenti diatas kertas. Desain merupakan  aktivitas
praktis yang akan diterbitkan ke masyarakat. Maka secara natural desain juga
akan bersinggungan dengan unsur-unsur  ekonomi,  sosial,  teknologi  dan 
budaya  dengan  berbagai dinamikanya.

Maka  desain yang baik juga harus sesuai dengan kebutuhan  masyarakat. 
Disamping  itu  penerimaan   masyarakat   tersebut kepada  suatu  desain 
haruslah  kritis,   tanpa apresiator yang kritis tidak   akan   terjadi pertumbuhan
desain yang sehat. Dengan begitu desain bukanlah ilmu yang dapat berdiri
sendiri, sejatinya desain adalah lintas disiplin ilmu, setidaknya antara Seni,
Sains, Teknologi dan Sosiologi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sachari dan Sunarya ( 2001, hlm. 10) bahwa
“Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata
hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah
salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain adalah produk dari
nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu.”

Untuk melengkapi pencarian makna yang telah kita tarik dari berbagai sisi
mengenai pengertian desain, sebaiknya kita membandingkan berbagai
temuan itu dengan pendapat-pendapat para ahli. Berikut ini adalah
pengertian-pengertian desain menurut para ahli.

Pengertian Desain Menurut Para Ahli

Dudy Wiyancoko

Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan
dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/
rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test riding.

Sachari dan Sunarya

Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata
hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah
salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, desain adalah produk dari
nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu ( Sachari dan Sunarya, 2001:
10).

Soekarno dan Lanawati Basuki

Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah suatu pola
rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda, misalnya busana.
Coirul Amin

Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan,
motif, pola, dan corak, yang diimplementasikan terhadap suatu objek.

JB Reswick

Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang


melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain
merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk akhirnya
adalah kebaruan dan perbedaan. (Pilliang, 2008: 384).

Page

Menurut Page desain didefinisikan sebagai lompatan imajinatif dari realitas


sekarang menuju kemungkinan masa depan. (Jones, 1980: 2).

Bruce Nussbaum

Menurut Bruce Nussbaum, definisi desain adalah wahana pembantu untuk


melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan industri dan bisnis.

Kesimpulan

Desain adalah kegiatan kreatif yang menyusun rencana dan rancangan untuk
suatu benda, gambar atau objek lainnya sebelum direalisasikan menjadi nyata
agar memiliki nilai lebih, kenyamanan yang lebih baik dan diterima oleh
penggunanya. Tidak berhenti disana saja, desain adalah gambar untuk
merencanakan suatu bentuk, fungsi atau rancang keseluruhan benda atau
media non fisik seperti tampilan aplikasi dan website. Desain adalah pola
rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda buatan. Desain juga
adalah suatu rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan
suatu hasil yang nyata.

Referensi

1. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2000). Wacana Transformasi Budaya.


Bandung: Penerbit
2. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2001). Pengantar Tinjauan Desain. Bandung:
Penerbit ITB.
3. (2008. Multiplisitas dan Diferensi: Redefinisi Desain, Teknologi dan
Humanitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Pengertian Desain Grafis

Pengertian desain grafis adalah kegiatan kreatif untuk menciptakan karya yang
fungsional dan estetis untuk berbagai jenis media yang proses komunikasinya
tidak hanya mengandalkan teks, namun justru cenderung lebih banyak
menggunakan unsur visual. Desain grafis adalah suatu proses (kata kerja)
sekaligus hasil dari proses itu sendiri (kata benda).

Desain grafis lebih dari apa yang telah dijelaskan diatas. Pengertian desain
grafis terus berkembang mengikuti siklus masa, karena bidang ini adalah salah
satu bidang studi yang paling cepat dalam beradaptasi terhadap
perkembangan zaman. Jenis produk yang dihasilkannya juga semakin
beragam, tidak hanya terbatas pada media cetak.

Desain grafis menghasilkan produk visual seperti:

1. Brosur
2. Tata letak majalah
3. Cover Buku
4. Logo
5. Antarmuka website
6. Antarmuka aplikasi ponsel, dsb

Desain grafis bermula dari berbagai produk statis noncetak seperti poster,
borsur, majalah, dsb. Namun seiring perkembangan zaman, media non cetak
juga menjadi media yang digelutinya. Seiring perkembangan zaman juga
pengertian desain grafis semakin meluas dan sering digantikan oleh istilah lain
yang lebih umum seperti: Grafis Komunikasi dan Desain Komunikasi Visual.

Pengertian Desain Grafis berdasarkan Tujuan & Fungsinya

Mengeksplorasi tujuan dan fungsi dari desain grafis juga dapat membawa
pemahaman kita terhadap pengertian desain grafis dengan lebih baik. Desain
grafis identik dengan penggunaan perangkat lunak pengolah grafis seperti
Adobe Illustrator, Corel Draw dan Photoshop. Namun sebetulnya berbagai
aplikasi itu hanyalah alat yang digunakan dalam melakukan proses
perancangan.

Tugas utama seorang desainer grafis adalah menjadi pemecah masalah untuk
kebutuhan komunikasi visual.  Seorang desainer grafis bukanlah hanya
seseorang yang mampu menggunakan perangkat lunak komputer grafis.
Seorang desainer juga tidak hanya harus piawai dalam menggambar
menggunakan pensil.

Hakikatnya seorang desainer grafis adalah seorang perancang, pencetus, dan


penemu ide. Seorang desainer grafis memiliki tanggung jawab untuk
mengubah komunikasi verbal menjadi komunikasi visual agar suatu pesan
dapat diterima dengan lebih mudah diiringi estetika dan pencitraan yang lebih
baik.

Seorang Desainer grafis justru harus lebih memahami berbagai ilmu dasar
yang dapat menjadi acuan keprofesiannya seperti: unsur-unsur desain, prinsip
desain, estetika, bahasa rupa, semiotika, dsb. Pengetahuan-pengetahuan
tersebut bersifat modular dan dapat digunakan sepanjang masa.

Baca juga: Nirmana- Pengertian, Unsur, Asas, Fungsi & Studi Kasus


Sementara itu perangkat lunak terus berubah dan berkembang dengan pesat,
sehingga harus terus diikuti dan dilatih sepanjang hayat. Kemampuan
menggambar manual sebetulnya hampir dapat dikatakan opsional, meskipun
menguasainya akan sangat melatih insting desain.

Untuk memastikan pengertian desain grafis yang lebih akurat dan objektif,
sebaiknya kita menelusuri pengertian dari masing-masing kata yang terdapat
pada frasa Desain Grafis ini. Tentunya dimulai dari pengertian desain terlebih
dahulu.

Pengertian Desain

Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang


melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada
sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf menjelaskan, dengan demikan desain
merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk, yang produk akhirnya
adalah kebaruan dan perbedaan (Piliang, 2008, hlm. 384).

Menyimpulkan apa yang dinyatakan oleh dua ahli diatas tampaknya sudah
jelas bahwa Desain adalah suatu proses kreatif yang menghasilkan produk
berguna bahkan tidak ada sebelumnya. Tampaknya desain adalah kegiatan
merancang dan selalu merujuk kesana. Bahkan kata desain  sepadan dengan
kata perancangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Pernyataan itu juga sejalan dengan asal-muasal kata “Desain” yang dipinjam
dari bahasa inggris, yaitu: Design. Dalam Kamus Oxford, Design berarti rencana
atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi atau cara
kerja bangunan, pakaian, atau benda lain sebelum dibuat.

Baca juga: Pengertian Desain berdasarkan Pendapat Para Ahli

Pengertian Grafis
Grafis sendiri berasal dari kata Graphic dalam bahasa inggris, yang berarti
sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa, termasuk gambar, ilustrasi,
pahatan hingga ke kaligrafi. Kata Graphic  berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
graphikos yang berarti menggambar atau menulis.

Mengapa istilah grafis yang digunakan dan bukan rupa/visual? Karena rupa
sendiri bukan kata benda, sementara pengertian desain sangat erat kaitannya
dengan benda yang dihasilkannya. Istilah yang digunakan harus dapat
mengakomodir proses sekaligus benda yang dihasilkannya juga. Istilah grafis
dapat mengakomodir kedua kebutuhan itu.

Setelah memahami kedua kata dari frasa utama yang kita pertanyakan,
langkah selanjutnya adalah untuk membandingkan pengertian desain grafis
menurut para ahli. Berikut adalah beberapa pendapat ahli mengenai
pengertian Desain Grafis.

Pengertian Desain Grafis menurut para Ahli

Suyanto

Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (yang biasa disebut seni
komersil).

Danton Sihombing

Desain Grafis adalah mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol,


uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar, baik dengan
teknik fotografi ataupun ilustrasi

Jessica Helfand
Desain Grafis adalah kombinasi yang kompleks antar teks dan gambar, angka
dan grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari
seseorang yang bisa menggabungkan elemen-elemen tersebut, sehingga
dapat menghasilkan sesuatu yang unik, sangat berguna, mengejutkan atau
subversif dan mudah diingat.

Preble & Sarah

Graphic Design atau Desain Grafis adalah suatu istilah penamaan yang


mengacu pada latar dwimatra atau dua dimensi (2d) yang bervariasi baik
format dan kompleksitasnya ( Preble, Duane and  Sarah,1985, hlm. 211).

Blanchard

Desain Grafis adalah suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan


industri, seni, dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala
permukaan.

Warren

Desain Grafis adalah “Suatu terjemahan dari ide dan tempat kedalam
beberapa jenis urutan struktural dan visual”.

Jadi Pengertian Desain Grafis itu Apa?

Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa desain grafis adalah ilmu multidisiplin
yang kebanyakan melibatkan Seni Rupa dan Ilmu Komunikasi. Cakupannya
juga sangat luas, tidak hanya suatu gambar saja, namun ke berbagai jenis
komunikasi visual lainnya. Media yang dapat dijamah juga cukup banyak,
dapat berupa media cetak ataupun non-cetak.
Berbeda dengan desain produk, desain grafis menghasilkan produk yang tidak
dikenakan secara fisik oleh pengguna, namun lebih digunakan secara psikis.
Selain merujuk pada keilmuan dan proses, desain grafis juga dapat berarti
benda atau produk yang dihasilkannya sendiri.

Referensi

1. Preble, Duane and (1985), Artforms, Harper and Row Publishers, Inc.,
New York.
2. Suyanto. (2004), Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Andi,
Yogyakarta. (Tautan Buku) Diakses tanggal 14 Agustus 2019
Apa itu Desain Komunikasi Visual/ DKV?

Desain Komunikasi Visual adalah jurusan kuliah yang masih menjadi bagian dari ilmu seni.
Sebelum dikenal sebagai DKV, jurusan ini dulu bernama Desain Grafis. Mahasiswa Desain
Grafis dulu lebih banyak belajar tentang grafis atau gambar 2D pada media cetak, cukup berbeda
dari materi perkuliahan DKV seperti sekarang.

Kini, DKV sudah berkembang dengan cakupan yang jauh lebih luas. Selain grafis 2D,
mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual juga belajar tentang grafis 3D bergerak pada
berbagai media, seperti media elektronik maupun interaktif web. Nah, tertarik untuk mengenal
DKV, Sobat?

Jurusan DKV: Titik Temu Antara Desain dan Seni

Desain Komunikasi Visual adalah jurusan dimana kita belajar tentang bagaimana menggunakan
elemen visual untuk menyampaikan suatu pesan secara komunikatif, efektif, dan informatif.
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut bisa berupa gambar, video, maupun
media visual lain.

Pesan yang dikomunikasikan atau disampaikan melalui suatu media visual merupakan ungkapan
kreativitas seorang desainer. Dalam menghasilkan karyanya, seorang desainer menggunakan
elemen-elemen grafis yang meliputi gambar, tatanan huruf, bentuk, layout, hingga komposisi
warna. Disinilah nilai-nilai seni berperan.

Konsentrasi Ilmu Desain Ditingkat Pendidikan Tinggi

Now that you know a chunk of knowledge about it, let's dive further into Visual Communication
Design.  Tahukah Sobat, Jurusan DKV di perguruan tinggi pada umumnya terpilah lagi menjadi
beberapa peminatan atau konsentrasi. Akan tetapi, peminatan pada satu kampus tak selalu sama
dengan peminatan di kampus lain.

Misalnya, peminatan atau konsentrasi DKV ITB yaitu Komunikasi Grafis, Komunikasi
Multimedia, dan Visual Periklanan. Menginjak semester ke-6, mahasiswa Jurusan DKV ITB
baru bisa menentukan konsentrasi yang diminatinya.

Bagaimana peminatan atau konsentrasi DKV di kampus-kampus lain? Ada Desain Komunikasi
Grafis, Desain Komunikasi Visual Animasi, Desain Komunikasi Visual Periklanan, Desain
Komunikasi Multimedia, dan Desain Komunikasi Visual New Media. Dari seluruh konsentrasi
DKV tersebut, apakah sudah ada yang menarik minatmu sejak sekarang, Sobat?
 

Kampus/ Universitas yang Ada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Selain ITB, kampus mana lagi yang memiliki Jurusan Desain Komunikasi Visual?
Beberapa PTN dengan Jurusan DKV yang telah terakreditasi A BAN-PT antara lain Institut Seni
Indonesia Denpasar, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Malang, dan Institut Seni
Indonesia Yogyakarta.

PTS dengan Jurusan Desain Komunikasi Visual terakreditasi A BAN-PT justru lebih banyak,
Sobat. Beberapa diantaranya yaitu Universitas Kristen Petra, Institut Kesenian Jakarta, Institut
Teknologi Nasional Bandung, Universitas Tarumanagara, Universitas Bunda Mulia, Universitas
Paramadina, Universitas Telkom, Universitas Kristen Satya Wacana, dan Universitas Bina
Nusantara.

Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual

Sebenarnya ada banyak karya DKV yang kita nikmati dalam kehidupan sehari-hari. Did you
even realize it, Sobat? Iklan di media elektronik maupun cetak merupakan salah satu contoh
Desain Komunikasi Visual. Poster, katalog, animasi, brosur, hingga kemasan produk juga
merupakan contoh Desain Komunikasi Visual yang dapat dengan mudah kita jumpai.

Maka, ruang lingkup pekerjaan seorang desainer pun tak jauh-jauh dari karya-karya di atas.
Desain periklanan, desain multimedia, desain grafis industri, desain grafis media, cerita
bergambar, animasi, ilustrasi, bahkan fotografi dan videgrafi termasuk kedalam ruang lingkup
Desain Komunikasi Visual.

Agar menguasai seluruh skill yang diperlukan untuk menciptakan berbagai karya tersebut, ada
berbagai mata kuliah Desain Komunikasi Visual yang harus dipelajari. Beberapa mata kuliah
DKV antara lain Rupa Dasar 2D, Pengantar Rekayasa dan Desain, DKV Aplikatif, Tipografi
Aplikatif, Metode Produksi, Komunikasi Visual, Narasi Visual, Motion Graphic, Grafis
Portofolio, Komunikasi Visual Periklanan, Media Interaktif, Fotografi, dan lain-lain.

Tak ketinggalan, ada pula mata kuliah Desain Grafis, seperti Desain Motif Grafis, yang
dipelajari oleh mahasiswa Jurusan DKV. Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, misalnya,
mata kuliah Desain Motif Grafis merupakan mata kuliah pilihan.

Tantangan Karir di Tahun 2020/2021

Jika belajar mata kuliah di atas, kira-kira bakal "secakep" apa dirimu, Sobat? Can you imagine
how skillful you will be? Surely you will!
Sayangnya, skill desain hingga saat ini masih kurang dihargai dengan layak, terutama oleh
orang-orang yang kurang memahami tentang desain. Sementara itu, lulusan DKV masih harus
bersaing dengan lulusan dari jurusan lain, seperti Desain Produk.

But there's no time to feel down, Sobat. Karena selama kuliah di Jurusan DKV,
kita bakal dibekali dengan ilmu tentang desain, aplikasinya pada berbagai media baru (2D dan
3D), bahkan kita pun belajar bagaimana memadukan skill desain dengan bisnis.

Lagipula sebagai mahasiswa DKV, Sobat Pintar bakal menguasai banyak software, seperti


Adobe Illustrator, Adobe Premier, Adobe Photoshop, Adobe InDesign, SketchUp, CorelDraw,
dan lain-lain. Dan jika dunia desain memang menjadi minatmu, yakin deh, Sobat takkan
kehilangan semangat untuk bekerja di bidang yang penuh tantangan ini.

Prospek Kerja Desain Komunikasi Visual (DKV)

Seiring dengan semakin berkembangnya industri kreatif, semakin dibutuhkan pula lulusan
DKV. Advertising agency, perusahaan penerbitan, konsultan branding, website
developer, hingga humas di perusahaan swasta maupun instansi pemerintah membutuhkan
lulusan DKV.

Lulusan DKV juga dapat bekerja secara mandiri, Sobat. Sebagian mereka bekerja
sebagai freelance product designer atau animator video. Ada pula lulusan DKV yang menjadi
editor video dan film bahkan sutradara, atau menekuni profesi kurator seni.

Nah, sudah tahu lebih banyak tentang DKV, Sobat? Makin mantapkah niatmu kuliah di Jurusan
DKV?
Intip 10 Prospek Kerja DKV Beserta Gajinya!
10 Mar 2021

Daftar Kuliah

Bagikan
Salah satu jurusan di Indonesia yang memiliki banyak peminat lainnya adalah jurusan Desain
Komunikasi Visual atau yang biasa disingkat DKV. Biasanya jurusan DKV ini di beberapa
kampus masuk ke dalam bagian Fakultas Seni Rupa dan Desain, dimana jurusan DKV ini bisa
dibilang memiliki persaingan yang cukup tinggi karena peluang dan prospek kerja DKV memang
cukup menjanjikan di era industri 4.0.

Nah sebelum kamu mengetahui detail lebih dalam tentang prospek kerja DKV, kamu harus tau
dulu yuk jurusan desain komunikasi visual itu apa sih?

Jurusan desain komunikasi visual merupakan salah satu cabang ilmu desain yang mempelajari
konsep komunikasi dan ungkapan kreatif dengan memanfaatkan berbagai elemen visual ataupun
rupa untuk bisa menyampaikan pesan atas tujuan tertentu. 

Biasanya mahasiswa sarjana DKV dituntut untuk bisa dan mampu mengolah pesan dan konsep
komunikasi tersebut secara efektif, informatif, dan komunikatif. Jadi, sebenarnya kamu gak
cuma perlu punya bakat menggambar aja, tapi kamu juga harus punya kreativitas tinggi untuk
bisa mengemas sebuah karya sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Secara umum, kamu juga akan banyak melakukan berbagai praktek untuk bisa menciptakan
karya desain di berbagai media seperti poster, logo, ilustrasi, desain web, foto, video, animasi,
dan lain-lainnya. Jadi. buat kamu yang memang penasaran dan ingin berkecimpung di dunia
kreatif.

Bagi kamu yang merupakan mahasiswa lulusan DKV dan masih bingung untuk memilih bidang
pekerjaan yang sesuai, kamu gak perlu khawatir karena goKampus akan kasih tau kamu 10
prospek kerja DKV. Simak artikel ini ya!

1. Web Designer
Prospek kerja DKV yang pertama adalah Web Designer. Pekerjaan Web Designer ini bisa
dibilang sangat populer dan selalu dicari oleh banyak perusahaan. Kamu bisa bekerja menjadi
seorang Web Designer freelancer atau karyawan kantoran yang membuat bidang ini sangat
populer.

Dengan adanya bantuan dari seorang Web Designer, para klien perusahaan akan memiliki
sebuah website sendiri dengan tampilan yang keren dan menarik. Biasanya kisaran gaji yang
akan kamu peroleh setiap bulannya berkisar Rp 5.000.000/per bulan tergantung dari
pengalamanmu.
2. Visual Designer
Prospek kerja DKV yang kedua adalah menjadi seorang Visual Designer. Dimana buat kamu
yang memiliki keahlian dalam visual designer bisa memanfaatkan berbagai peluang ini.
Pekerjaan Visual Designer memiliki tugas kerja yang mirip dengan Web Designer. Bedanya
adalah lingkup kerja Visual Designer ini lebih luas dari hanya mendesain sebuah website, karena
kau akan bekerja untuk mendesain sebuah brand atau produk. Untuk penghasilan yang bisa kamu
dapatkan menjadi Visual Designer adalah Rp 5.000.000/per bulan.

3. Graphic Designer
Prospek kerja DKV berikutnya adalah menjadi seorang Graphic Designer. Tugas kamu menjadi
Graphic Designer adalah membuat desain grafis menggunakan aplikasi desain grafis yang ada.
Pendapatan yang bisa didapat sebagai seorang pekerja graphic designer berkisar Rp 5,000,000
per bulan. Tertarik gak nih mencobanya?

4. Illustrator
Prospek kerja DKV yang keempat adalah menjadi seorang ilustrator. Bekerja menjadi seorang
ilustrator  juga memegang berbagai peranan yang tentunya sangat penting bagi para klien
tentunya. Dengan bantuan dari seorang ilustrator, kamu akan mudah untuk melihat ilustrasi dari
sebuah rancangan yang ingin dibuat. Kamu bisa menjadi ilustrator buku atau ilustrator di
perusahaan media. Dengan menjalankan profesi ini, kamu bisa mendapatkan penghasilan mulai
dari Rp 4,500,000 per bulannya loh!

5. Art Director
Prospek kerja DKV yang selanjutnya adalah menjadi seorang Art Director, dimana kamu akan
bekerja menjadi seorang pengarah di bidang kreatif. Kamu juga bisa berkarir di banyak sekali
bidang khususnya di bidang kreatif dan industri perfilman, periklanan, hingga di bagian seni
teater. Sebagai Art Director, kamu bisa mendapatkan kisaran pendapatan sekitar Rp4,000,000 –
Rp 5,000,000 per bulan.

Baca Juga: Daftar Universitas Swasta Terbaik Di Jakarta

6. Creative Director
Prospek kerja DKV yang selanjutnya adalah menjadi seorang Creative Director di industri
kreatif. Tugas dari Creative Director ini tentunya sama seperti pengarah yang tugasnya
memberikan arahan kepada karyawannya agar bisa memenuhi target serta kriteria yang diberikan
oleh konsumennya khususnya di bidang kreatif. Sebagai seorang creative director kamu bisa
mendapatkan penghasilan mencapai Rp 6,000,000 per bulan.

7. Fotografer
Prospek kerja DKV yang selanjutnya adalah menjadi fotografer. Nah, profesi ini cukup banyak
banget yang menjalankannya sekaligus menjadi hobi lain nih. Tentunya menjadi seorang
fotografer gak hanya jago di bidang foto aja, tapi kamu juga bisa mengedit foto maupun
memperindah hasil jepretan dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah. Dengan menjalankan
profesi fotografer ini, kamu juga bisa memperoleh gaji sekitar Rp 4,000,000 per bulan.

8. Freelance Designer
Prospek kerja DKV yang selanjutnya adalah menjadi freelance designer. Pekerjaan ini sangat
cocok untuk kamu yang memang gak menyukai pekerjaan yang terikat oleh waktu. Selain kamu
bisa menyesuaikan jadwal kerja, penghasilan yang akan kamu peroleh juga akan lebih tinggi dan
bervariasi tergantung dari banyaknya pekerjaanmu yang diterima dari klien. Jadi, semakin
banyak pekerjaan yang bisa kamu terima dan selesaikan, maka bakal banyak juga nih
penghasilan yang bisa kamu dapatkan.

9. Mobile Designer
Peluang atau prospek kerja DKV berikutnya adalah menjadi mobile designer. Tugas kamu bukan
mendesain mobil atau bekerja sebagai seorang desainer yang berpindah-pindah tempat. Tugas
mobile designer seperti web designer. Hanya saja, kamu membuat desain tampilan web agar bisa
sesuai dengan tampilan layar smartphone atau mobile phone. Bekerja di bidang ini tentu akan
membutuhkan keahlian yang mumpuni, terutama keahlian di bidang UI/UX design. Dari profesi
ini, kamu bisa mendapatkan gaji sekitar Rp5.000.000 per bulan.

10. Animator
Untuk prospek kerja DKV yang terakhir adalah kamu bisa berkarir sebagai seorang animator.
Profesi sebagai animator bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Banyaknya kartun yang
menjamur juga semakin membuka kesempatan bagi para animator muda untuk berkarya. 

Apalagi kartun adalah tontonan yang diminati dan disaksikan oleh banyak orang. Menjadi
seorang animator adalah salah satu pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Semakin populer animasi
yang dibuat otomatis akan semakin tinggi bayarannya apalagi kalau perhitungannya dilakukan
per-detik.

Gimana nih kamu sudah siap untuk melanjutkan karirmu di dunia dan bidang kreatif sebagai
lulusan dari mahasiswa DKV? Kamu bisa kunjungi halaman ini untuk mencari informasi lebih
lanjut tentang prospek kerja DKV khusus di Universitas Pelita Harapan ya.

Semoga artikel dari goKampus bisa berguna untukmu memilih jurusan kuliahmu ya! Jangan
lupa, download aplikasi goKampus di Google Play dan App Store, karena ada banyak banget
informasi tentang dunia perkuliahan di sana! Bareng goKampus, semua #Pastibisakuliah

Mau Kuliah Desain komunikasi Visual (DKV)? Baca Ini Dulu


15 September 2021 Tumpi Readhouse
Bagi kalian yang punya bakat seni, suka corat-coret kertas, hobi dengan dunia desain, tidak ada
salahnya kalau saat kuliah nanti mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Program
studi yang juga sering disebut DisKomVis ini, didalamnya mempelajari tentang berbagai ilmu
tentang strategi komunikasi dengan menggunakan media visual. Artinya disini Kamu akan
diajak untuk bisa menyampaikan pesan melalui berbagai macam bahasa rupa, mulai dari
media dua dimensi, tiga dimensi, bahkan multimedia.

Kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual identik dengan dunia kreatif, sedikit mata kuliah
teori namun lebih banyak mata kuliah praktek. Beberpa hal yang dominan akan dipelajari di
jurusan ini tentu tak akan lepas dari ilmu komunikasi dan ilmu seni rupa. Ilmu komunikasi
misalnya tentang periklanan, ilmu pemasaran, branding, dan lainnya. Sedangkan ilmu yang
terkait dengan seni rupa akan dipelajari tentang tipografi, sketsa, ilustrasi, fotografi, videografi,
dan masih banyak lagi.

Dari kedua ilmu (komunikasi dan rupa) inilah Kamu akan memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi dengan bahasa visual secara kreatif, efektif, komunikatif dan informatif.
Berbagai produk hasil karya dari Desain Komunikasi Visual ini bisa kita jumpai setiap hari, mulai
bangun tidur hingga mau tidur lagi. Misalnya mulai dari desain logo jam dinding di kamarmu,
wallpaper di smartphone, kemasan pasta gigi, cover majalah, iklan televisi, baliho di pinggir
jalan, spanduk, desain website, dan masih banyak lagi.

Untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik jika kuliah di jurusan ini juga tidak terlalu sulit,
perbanyak jalan-jalan melihat pameran, banyak baca buku, dan perkaya referensi tetang karya
desain. Dan satu hal, jangan pernah menunda pekerjaan atau tugas yang diberikan oleh
dosen..!!

Kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual bagi banyak orang memang asik, mahasiswa yang
masuk disini biasana berpikir lebih terbuka, kreatif, dan selalu uptodate terhadap perkembangan
teknologi. Maklum, anak DKV tidak bisa lepas dari sarana teknologi seperti laptop/komputer,
kamera, dan smarthphone. Yah, begitulah anak desain masa kini.

Mata Kuliah Program Studi Desain Komunikasi


Visual
Ilus
trasi/pixabay.com

Seperti yang telah disebutkan di atas, mata kuliah yang terdapat di jurusan Desain komunikasi
Visual tidak akan jauh-jauh dari ilmu komunikasi dan ilmu seni rupa. Berikut ini adalah mata
kuliah DKV yang secara umum akan diajarkan di jurusan DKV ini :

 Bahasa Indonesia
 Sejarah Seni Rupa dan Kebudayaan Indonesia
 Teori Dasar Desain Komunikasi Visual
 Fotografi Dasar dan Periklanan
 Menggambar Etnis
 Dasar Matra Visual
 Wawasan Budaya Nusantara
 Bahasa Inggris
 Pendidikan Agama
 Pancasila
 Komputer Grafis
 Reproduksi Grafika
 Estetika
 Metodologi Penelitian
 Psikologi Komunikasi
 Ilustrasi Terapan
 Desain Piktogram dan Identitas Korporat
 Tipografi Nusantara
 Tinjauan DKV
 Estetika Nusantara
 Perancangan Media
 Semiotika dan Persepsi Visual
 Animasi
 Desain Grafis Periklanan
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Manajemen dan Riset Periklanan
 Kapita Selekta Budaya Nusantara
 Videografi Iklan
 Desain Web Periklanan
 Desain Periklanan Cetak
 Metodologi DKV
 Kewirausahaan
 Etika Profesi dan Haki Periklanan
 Sosiologi Desain
 Kuliah Kerja Nyata
 Kritik Periklanan
 Seminar DKV
 Kerja Profesi
 Tugas Akhir/Skripsi
 Visual Merchandising
 Media dan Budaya

Peluang Kerja Jurusan Desain Komunikasi Visual


Tak dapat dipungkiri, tujuan akhir dari semua proses belajar di kampus adalah tentang
pekerjaan masa depan. Bagi mahasiswa kreatif jurusan Desain Komunikasi Visual, pekerjaan
bukan perkara yang sulit untuk didapatkan. Lulusan Desain Komunikasi Visual bisa menjadi
pengusaha, karyawan ataupun pegawai lepas (Freelance).
Lulusan Desain Komunikasi Visual akan dapat dengan leluasa untuk bekerja di berbagai
perusahaan dan industri kreatif, diantaranya adalah :

1. Periklanan

Lulusan DKV dapat bekerja di Biro Iklan

Dunia periklanan menjadi salah satu peluang terbesar bagi lulusan Desain Komunikasi Visual
untuk bekerja. Di perusahaan periklanan terdapat bidang kreatif yang bertugas untuk membuat
rancangan berbagai desain kreatif dalam bentuk gambar maupun teks iklan. Bidang kreatif di
dunia periklanan juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengarahan ketika ide-
idenya akan diwujudkan menjadi materi iklan. Salah satu perancang teks iklan ini sering disebut
sebagai Copy Writer, sedangkan pembuat iklan visual disebut Visualizer.
Selain bidang kreatif, di perusahaan periklanan juga terdapat bidang media yang sering disebut
sebagai Media Planner dan Media Buyer. Media Planner bertanggung jawab untuk menentukan
media iklan yang akan digunakan untuk promosi (termasuk menghitung biaya yang
dibutuhkan). Sedangkan Media Buyer bertugas untuk membeli dan memasang iklan pada
media periklanan yang telah ditentukan. Lulusan DKV juga bisa menempati pekerjaan ini.
Sebagian besar perusahaan periklanan, selain menawarkan perancangan konsep iklan
biasanya juga terdapat bagian produksi yang bertugas untuk merealisasikan gagasan kreatif ke
dalam bentuk materi iklan. Tim produksi inilah yang akan mengeksekusi semua gagasan dari
bidang kreatif, mulai dari pembuatan gambar ilustrasi, memotret, mengurusi produksi iklan
video, dan mencetak semua iklan sesuai dengan pesanan.
Baca juga : Kreativitas Tanpa Batas di Usaha Periklanan

2. Jasa Desain Grafis

Peralatan kerja sebagai desainer grafis

Lulusan Desain Komunikasi Visual memiliki peluang besar untuk bekerja di perusahaan yang
melayani jasa desain grafis, bahkan bagi banyak lulusan DKV mereka lebih memilih merintis
usaha sendiri.

Membuka jasa desain grafis memang tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak, cukup
menggunakan komputer/laptop, printer, scanner, dan kamera digital sudah bisa digunakan
untuk membuka usaha. Pemasaran dan pelayanan bisa dilakukan secara online maupun offline.
Ada banyak pekerjaan yang bisa dilayani ketika membuka jasa desain grafis, mulai dari
kebutuhan promosi seperti desain logo, kartu nama, office stationary, spanduk, desain brosur,
desain undangan, desain kemasan, dan lain sebagainya. Membuat desain yang dijual
secara online-pun saat ini juga bisa menjadi pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi.
Baca juga : Belajar Desain Komunikasi Visual? Ini Peluang Usahanya

3. Percetakan
Kuliah Desain Komunikasi Visual bisa bekerja di percetakan

Perusahaan percetakan dimanapun pasti membutuhkan seorang desainer. Disinilah peluang


yang bisa dimanfaatkan lulusan Desain Komunikasi Visual agar dapat bekerja. Usaha
percetakan ada banyak jenis dan bidang pekerjaan, mulai dari cetak sablon, cetak offset, hingga
percetakan yang menggunakan teknologi terkini dan dalam skala besar.

Bagi lulusan DKV, mendirikan usaha percetakan sendiripun juga bisa dirintis dari usaha kecil.
Bisa dimulai dengan membuka usaha jasa desain grafis, berkembang melayani jasa cetak by
order, dari modal yang ada bisa membeli mesin cetak sendiri sehingga memiliki usaha
percetakan sendiri.
Baca juga : Peralatan Cetak Sablon Lengkap Untuk Merintis Usaha

4. Penerbitan
Kerja di penerbitan koran

Penerbitan majalah, buku, koran maupun media masa lainnya selalu membutuhkan desainer
grafis maupun ilustrator. Bagi lulusan DKV biasanya akan ditempatkan di posisi bagian
produksi yang dipimpin oleh seorang kepala produksi. Di bagian produksi ini seluruh karyawan
bertanggung jawab pada kleseluruhan proses cetak hingga hasil cetakannya.

Sebagai seorang desainer, lulusan DKV akan menjadi tim artistik yang bertugas membuat
desain cover, mendesain iklan,  membuat ilustrasi, dan me-layout semua naskah yang akan
masuk mesin cetak. Pengetahuan tentang proses cetak sangat dibutuhkan dibidang ini.

5. Ilustrator
ku
liah Desain Komunikasi Visual bisa bekerja menjadi ilustrator

Menjadi ilustrator akan lebih cocok bagi lulusan DKV yang memiliki kreativitas untuk
menjelaskan suatu cerita melalui media gambar. Sebagian besar ilustrator biasanya memiliki
kemampuan menggambar secara manual dan menyempurnakan karyanya lewat media digital.

Ada dua pilihan bekerja sebagai ilustrator, ikut dengan perusahaan ataupun menjadi ilustrator
lepas. Jika ingin bekerja di perusahaan, maka bisa bekerja menjadi karyawan tetap di
perusahaan penerbitan, periklanan maupun production house. Jika ingin menjadi freelancer kamu
bisa melayani jasa ilustrator di berbagai perusahaan tadi tanpa terikat oleh waktu dan tempat
untuk bekerja.

6. Pengembang Website dan Aplikasi


Lulusan Desain Komunikasi Visual dapat bekerja sebagai Web Designer

Seiring berkembangnya teknologi informasi yang ada saat ini, lulusan Desain Komunikasi Visual
bisa ikut andil untuk terjun ke dunia maya menjadi tim dari pengembang website maupun
aplikasi. Dalam membuat website dan aplikasi, saat ini tidak hanya membutuhkan kemampuan
pemprograman saja, namun juga kemampuan membuat tampilan web maupun aplikasi yang
menarik dan human friendly.
Menjadi pengembang website dan aplikasi bisa dilakukan dengan ikut melamar kerja di
perusahaan IT yang sudah ada, atau membuat tim untuk mendirikan usaha, ataupun bekerja
secara freelance.
Baca Juga ; Cara Membuat Website Dengan WordPress

7. Tim Pemasaran di Perusahaan


Lulusan DKV bisa menjadi tim Pemasaran dalam perusahaan

Tak semua perusahaan membuat iklan produknya menggunakan jasa periklanan. Bagi banyak
perusahaan, untuk mengurangi biaya promosi mereka membuat tim pemasaran yang
didalamnya terdapat desainer grafis yang membuat iklan-iklan yang dicetak maupun yang
tayang di media elektronik.

Pekerjaan yang bisa dilakukan di tim ini sebenarnya hampir sama dengan pekerjaan yang
dilakukan di perusahaan periklanan. Lulusan DKV bisa menangani pekerjaan sebagai Copy
Writer, Visualizer, Media Planner, Media Buyer maupun bagian produksi.
8. Konsultan Branding
Menjadi konsultan branding

Branding berasal dari kata brand, yaitu merk. Branding adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan dalam rangka membangun brand, memperbesar brand.  Bidang ini memberikan jasa
konsultasi dibidang pemasaran, yaitu tentang bagaimana merancang produk, menentukan
harga, memilih wilayah distribusi, membuat strategi promosi untuk menghadapi dan
memenagkan persaingan.

Sebagai konsultan branding, beberapa tugas yang dikerjakan diantaranya adalah riset pasar,
mengolah data, kemudian membuat berbagai strategi untuk membangun persepsi konsumen
tentang produk, menciptakan tren usaha, dan meningkakan nilai produk. Untuk bisa menjadi
konsultan branding, lulusan Desain Komunikasi Visual dituntut untuk lebih banyak dan
mendalami ilmu dan strategi pemasaran.

Baca juga : Fungsi Branding Usaha bagi Perusahaan

9. Fotografer
Kuliah Jurusan Desain Komunikasi Visual mendapatkan materi fotografi

Hampir semua perusahaan saat ini membutuhkan karya-karya fotografi, mulai dari yang
sekedar untuk dokumentasi maupun untuk membuat media promosi.

Merintis usaha jasa fotografi juga bisa dilakukan, dari usaha ini kamu bisa melayani pemotretan
dokumentasi acara, membuat prewedding, foto produk, foto model, ataupun membuat karya
foto yang bisa dijual secara online.

Menjadi fotografer lepas, bekerja sebagai jurnalis, bekerja di perusahaan, atau mendirikan
studio foto, bisa menjadi pilihan lulusan DKV. Peluang bekerja sebagai fotografer hingga saat ini
semakin terbuka lebar.

Baca juga : Merintis Usaha Studio Foto? Jangan Lewatkan 7 Langkah ini

10. Production House


Bekerja di Rumah Produksi Film

Bagi kamu yang suka dengan audio visual, lulusan Desain Komunikasi Visual juga memiliki
peluang untuk dapat bekerja di rumah produksi (Production House) yang menangani
pembuatan acara televisi, iklan komersial, maupun peroduksi film.

Dengan bekal kemampuan dan kepekaan artistik yang telah dipelajari saat kuliah, kamu bisa
bekerja di posisi sebagai pembuat storyboard, membuat animasi, penata kamera, fotografer,
desainer, dan tim pemasaran.
Baca juga : Ingin Menjadi Sutradara Film, Ini Caranya

11. Pegawai Negeri Sipil


Menjadi pegawai negeri sipil

Tak hanya menjadi karyawan perusahaan swasta maupun jadi pengusaha, lulusan DKV juga
memiliki peluang cukup besar untuk menjadi abdi negara sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Banyak institusi pemerintah yang saat ini telah membuka pendaftaran CPNS lulusan DKV untuk
ditempatkan di berbagai posisi strategis.

Tugas dari lulusan DKV yang jadi PNS diantaranya adalah menjadi tim promosi dari berbagai
program pemerintah, menjadi guru di sekolah negeri, maupun menjadi dosen di Perguruan
Tinggi Negeri

Anda mungkin juga menyukai