Anda di halaman 1dari 8

Pengantar Desain Grafis

Menurut American Institute of Graphic Arts (AIGA), desain grafis didefinisikan sebagai "seni
dan praktik merencanakan dan memproyeksikan ide dan pengalaman dengan konten visual
dan tekstual". Dalam istilah lain, desain grafis mengkomunikasikan ide atau pesan tertentu
secara visual. Visual ini bisa sesederhana logo bisnis, atau serumit tata letak halaman di
situs web.

“Desain grafis mengambil elemen grafis dan tekstual dan mengimplementasikannya ke


dalam berbagai jenis media,” kata desainer Alexandros Clufetos, ketika diminta untuk
menguraikan definisi desain grafis. “Ini membantu produsen terhubung dengan konsumen.
Ini menyampaikan pesan dari proyek, acara, kampanye, atau produk.”

Desain grafis dapat digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan dan menjual produk
melalui iklan. Selain itu, juga dapat digunakan dalam situs web untuk menyampaikan
informasi yang rumit dengan cara yang mudah dicerna melalui infografis. Pemilik bisnis
juga dapat memanfaatkan desain grafis ini untuk mengembangkan identitas melalui
branding.

“Setiap hari, kita menganggap remeh banyak hal artistik di sekitar kita. Namun tersembunyi
di setiap sudut majalah, tanda keluar atau buku teks, terdapat serangkaian ide desain yang
memengaruhi persepsi kita,” kata Jacob Smith, pendiri studio ilustrasi ProductViz. Secara
tidak langsung, desain grafis ini memang banyak digunakan di berbagai aspek bahkan di
hal sesederhana penunjuk jalan.

Penting juga untuk diingat bahwa meskipun banyak proyek desain grafis memiliki tujuan
komersial seperti iklan dan logo, namun desain grafis juga bisa digunakan secara murni
untuk kepentingan ekpresi seni artistik.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa desain grafis adalah suatu
proses komunikasi menggunakan berbagai elemen grafis yang bertujuan untuk
mengkomunikasikan suatu pesan. Pesan tersebut mulai dari yang dasar seperti petunjuk
arah, atau yang lebih kompleks seperti mengkomunikasikan data di suatu infografis.

Siapakah Graphic Designer?

Graphic designer adalah orang di balik konten visual yang sering dilihat setiap harinya.
Mulai dari iklan di billboard, majalah yang dibaca, post di Instagram, bahkan logo coffee
shop favorit kamu. Sesuai namanya, seorang graphic designer bertugas untuk menciptakan
konten visual yang terdiri dari elemen-elemen grafis dan bertujuan untuk
mengkomunikasikan suatu pesan.

1
Elemen Visual dalam Desain Grafis
Untuk lebih memahami arti desain grafis, penting mengetahui elemen dan prinsip yang
membentuk desain. Elemen digunakan bersama atau bertentangan satu sama lain untuk
menciptakan desain yang mencolok dan berdampak secara visual.

Elemen visual desain grafis tersebut antara lain:

● Warna

Dalam membuat sebuah desain, penggunaan warna bukan sekedar sebagai


perpaduan hijau, kuning, ataupun biru. Warna merupakan salah satu tool yang
mengkomunikasikan sebuah mood atau memunculkan emosi tertentu. Seorang
graphic designer harus menguasai mengenai penggunaan warna ini karena akan
memberikan dampak besar pada hasil desain yang dibuat. Teori warna dan juga
color wheel merupakan dua hal yang akan sangat membantu dalam menentukan
perpaduan warna dan harus dikuasai oleh seorang graphic designer.

Berikut ini adalah beberapa kategori warna:

- Primary colors (Terdiri dari warna merah, kuning, dan biru)

Merupakan warna dengan pigmen murni. Dengan kata lain, tidak akan ada
pencampuran warna yang akan menghasilkan warna merah, kuning, ataupun
biru. Namun, dari ketiga warna ini, ketika dipadukan akan menghasilkan
warna-warna lainnya.

- Secondary colors (Terdiri dari warna violet, hijau, dan juga orange)

Hasil perpaduan dua warna dari tiga warna primary colors. Merah dan kuning
akan menghasilkan warna orange, merah dan biru akan menghasilkan warna
ungu, sedangkan warna kuning dan biru jika dicampurkan akan
menghasilkan warna hijau.

- Tertiary colors (Terdiri dari warna merah-orange, kuning-orange, kuning-hijau,


biru-violet, dan merah-violet)

Enam warna di kategori ini merupakan campuran antara primary color dan
juga secondary color.

2
● Garis

Titik-titik yang saling berhubungan akan menghasilkan sebuah garis. Garis dapat
membantu dalam mengatur sebuah informasi, mendefinisikan bentuk, menjelaskan
sebuah movement, ataupun untuk menentukan emosi. Hal ini bergantung dari
bentuk, ketebalan, panjang dan juga konteks dari garis itu tersendiri.

Berikut ini adalah beberapa jenis garis yang bisa dibuat oleh seorang designer:

- Horizontal, vertical, ataupun diagonal

- Lurus, melengkung, ataupun bentuk bebas

- Menciptakan sebuah pattern

- Menjadi satu kesatuan ataupun terpisah

Penggunaan garis yang tidak dimasukkan ke dalam desain (Garis yang tidak akan
ikut tercetak atau muncul sebagai produk akhir) bisa membentuk sebuah grid. Grid
ini berguna untuk memberikan panduan pembuatan desain yang lebih terstruktur
dan terarah. Sedangkan, garis yang termasuk dalam desain (Garis yang membentuk
sebuah shape atau yang ambil bagian dalam desain secara langsung) akan turut
mengkomunikasikan pesan atau informasi tertentu.

● Bentuk

Penggunaan bentuk biasanya dimengerti sebagai sebuah area, ruang, atau figur
yang dikelilingi sebuah outline. Walaupun terlihat sederhana, namun penggunaan
bentuk juga bisa memberikan makna tertentu dalam sebuah desain. Misalnya saja,
penggunaan bentuk lingkaran memberikan menggambarkan komunitas, positivity,
ataupun harmoni. Lalu, penggunaan segitiga biasanya diartikan sebagai ilmu
pengetahuan, keagamaan, ataupun kekuatan.

Terdapat dua tipe dari bentuk:

- Bentuk geometri

Dapat berbentuk dua dimensi (2D) ataupun tiga dimensi (3D). Contoh dari
bentuk geometri adalah segitiga, lingkaran, segi empat, segi lima, segi
delapan, lengkungan, kubus, hingga balok. Bentuk-bentuk ini terdefinisi
dengan baik dari titik-titik yang saling terhubung hingga menghasilkan sebuah
bentuk tertentu.

3
- Bentuk organik

Pada bagian ini, bentuk yang dimaksud adalah bentuk dari hal-hal natural.
Bersifat lebih abstrak dan kurang bisa terdefinisi dengan baik. Contohnya
adalah bentuk daun, kristal, ataupun bentuk abstrak lainnya.

● Ruang

Penentuan ruang atau spacing adalah sebuah hal yang paling penting dari
elemen-elemen sebuah desain. Dengan penggunaan ruang ini, elemen-elemen lain
di dalamnya bisa diberikan sebuah nafas dan juga akan memberikan dampak yang
sangat besar terkhusus perihal layout. Hal ini juga akan berkaitan dengan
keseimbangan dan penekanan yang akan diberikan kepada audiens sebagai fokus
utama desain. Penentuan dan penataan ruang dalam desain ini juga akan
membantu agar desain yang dibuat lebih teratur sehingga informasi yang diterima
audiens menjadi lebih jelas dan mudah dicerna.

Penataan ruang ini juga menentukan hubungan dari antar elemen. Jika dua elemen
visual diletakkan secara berdekatan maka menandakan bahwa ke dua elemen
tersebut memiliki hubungan. Jika dua elemen diletakkan secara berjauhan berarti
tidak memiliki hubungan sama sekali.

● Teks

Penggunaan teks pada sebuah desain akan sangat berkaitan erat pada pemilihan
font, baik font yang diunduh ataupun dibuat sendiri. Pastikan jenis font yang
digunakan sesuai dengan goals komunikasi yang diinginkan. Hal ini karena jenis
tulisan akan sangat mempengaruhi mood dalam desain. Ujung font yang
melengkung, tajam, ataupun memiliki sedikit ekor perlu dipertimbangkan dan
disesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan. Selain itu tebal-tipis,
lebar-sempit jarak antar huruf juga memiliki dampak juga pada sebuah desain.

● Gambar

“Kamu kan bisa gambar, jadi kamu pasti bisa desain” ini adalah salah satu kalimat
yang sering muncul dan terdengar oleh seorang graphic designer. Nyatanya,
gambar merupakan salah satu elemen visual yang menyusun desain itu. Gambar di
sini bisa berbentuk foto ataupun sebuah ilustrasi tertentu. Penggunaan gambar bisa
menjadi sebuah daya tarik bagi audiens dan juga menyampaikan pesan tertentu.

Seorang Graphic Designer harus mampu memilah gambar yang bisa mendukung
desainnya. Apakah gambar yang terkesan happy dan fun, atau gambar yang

4
mengundang rasa iba para audiensnya. Gambar memiliki andil yang sangat besar
dalam sebuah desain visual, sehingga pemilihan gambar ini bisa dilatih oleh seorang
graphic designer melalui pengumpulan referensi dan juga pembuatan moodboard.

● Tekstur

Bagi seorang Graphic Designer profesional, penggunaan tekstur ini sangat berguna
untuk memberi kesan desain yang lebih hidup. Sebuah objek yang dibuat apakah
memiliki permukaan yang halus, kasar, lembut, ataupun licin. Hal ini tentunya bisa
dilatih dengan mencoba dua jenis pendekatan tekstur :

- Tekstur dari objek natural

Objek natural di sini yang dimaksud adalah tekstur daun, ranting pohon,
bebatuan, bulu, bunga, ataupun tesktur tanah

- Tesktur dari sebuah pattern

Pembuatan tesktur berdasarkan sebuah elemen visual yang dibuat secara


repetisi.

Dalam teknik fotografi, kamu juga bisa mempelajari dengan menambahkan layer
background. Teknik lain yang bisa digunakan dalam fotografi berupa pengaturan
saturasi dan juga transparency.

Teori Warna

Pada bagian ini, akan dibahas lebih mendetail mengenai apa itu color wheel. Color wheel
adalah panduan yang digunakan untuk yang menjelaskan tentang hubungan antar warna.
Pertama-tama, warna bisa dikategorikan menjadi warm (hangat) dan cool (dingin). Jika
warna itu mengandung banyak unsur merah dan oranye, maka warna itu bisa disebut
sebagai warm color. Kalau dia mengandung banyak unsur biru, hijau dan ungu, itu bisa
disebut cool color.

'Color' sendiri adalah term yang digunakan untuk mendeskripsikan warna, namun
penggunaan term ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa jenis:

● Hue adalah warna murni, tanpa adaya campuran hitam, putih, atau abu-abu.
Contohnya, warna maroon itu punya red hue. Sedangkan warna lime memiliki
green and yellow hue.

● Tint adalah warna yang dicampur dengan putih, sehingga warna itu menjadi lebih
terang.

5
● Shade adalah warna yang dicampur dengan hitam, sehingga menjadi lebih gelap.
Warna yang dihasilkan biasanya jadi lebih rich dan intense.

● Tone adalah warna yang dicampur dengan abu-abu.

Seorang graphic designer perlu menemukan color harmony yang akan digunakan dalam
desain sebelum memulai suatu project. Color harmony adalah kombinasi dua atau lebih
warna yang harmonis dan bagus jika dipandang mata. Jenis-jenis color harmony antara lain
analogous, complementary, split-complementary, monochromatic, dan triad.

● Analogous. warna-warna yang paling berdekatan di color wheel, sehingga jika


dikombinasikan tidak akan terlihat kontras atau dramatis. Biasanya, kombinasi
warna ini akan menimbulkan kesan calm dan tenang.

● Complementary. Warna-warna yang berseberangan di color wheel sehingga


memiliki kontras yang paling tinggi. Contohnya adalah warna merah dan hijau
yang sering dipakai untuk desain bertema Natal.

● Split-complementary atau compound. Mirip dengan complementary, namun


terdapat perbedaan pada satu hue yang dipecah menjadi dua warna berdekatan.
Efek yang dihasilkan tidak akan sekontras pure complementary colors.

● Monochromatic. Warna-warna yang memiliki hue yang sama, tapi berbeda tint
dan shade-nya. Biasanya jika menggunakan color harmony ini akan lebih
fleksibel mengkombinasikan warna, karena hanya bekerja dengan satu hue.

● Triad. Color harmony ini mengandung tiga warna yang disebar secara merata di
color wheel. Ini adalah color harmony yang paling kuat di antara semuanya dan
mungkin akan agak sulit untuk menggunakannya. Jenis color harmony ini
biasanya cocok untuk desain-desain yang youthful dan energetik. Ketiga warna
yang dipakai tidak harus warna murni, tapi bisa diubah shade dan tintnya agar
tidak terlalu mencolok. Kunci dari penggunaan color harmony ini adalah pilih dua
warna utama, dan satu warna pendukung yang tidak terlalu mencolok.

Dalam desain grafis, dikenal istilah color mode. Tergantung penggunaannya, apakah print
atau digital, color mode yang digunakan akan berbeda, misalnya CMYK untuk print dan
RGB untuk digital.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan warna bisa memberikan efek
emosi atau mood tertentu pada para audiensnya. Berikut adalah beberapa panduan
penggunaan warna dan dampak emosional yang akan muncul jika diaplikasikan dalam
sebuah desain:

6
Warna Dampak Emosional yang Muncul

Warna-warna hangat (Merah, kuning, -Memberikan energi


dan orange)
-Sangat menarik perhatian

-Meningkatkan nafsu makan

-Jika digunakan secara dominan pada


area yang besar akan terkesan
berlebihan

Warna hijau -Terkesan bersih

-Mengingatkan akan alam

-Menggambarkan kekayaan dan status,


biasa digunakan untuk brand di industri
finansial

Warna biru -Menciptakan rasa optimis, stabilitas,


ketenangan

Warna pink -Merepresentasikan feminitas, kasih


sayang, dan kelembutan

Warna ungu -Memiliki kesan stabil dan tenang

-Royal, mewah, dan nyaman

7
Prinsip Dasar Desain Grafis
Setelah mengetahui beberapa elemen visual yang terdapat dalam sebuah desain, seorang
graphic design juga harus mematuhi prinsip-prinsip desain dalam mengaplikasikan
elemen-elemen tersebut. Prinsip-prinsip ini pada dasarnya adalah seperangkat pedoman
yang membantu desain mencapai komposisi yang efektif. Tentunya hal ini akan membantu
dalam menciptakan keseimbangan dan stabilitas untuk pekerjaan. Prinsip-prinsip tersebut
meliputi:

● Keseimbangan
● Kontras
● Tekanan
● Gerakan
● Proporsi
● Irama

Pengaplikasian prinsip desain ini akan sangat dekat dengan penggunaan layout. Ketika
melihat sebuah desain, biasanya first impression audiens terbentuk ketika melihat layout.
Layout adalah penataan dan penempatan seluruh elemen desain ke dalam suatu halaman.
Layout yang baik adalah layout yang bisa membuat audiens mencerna informasi dalam
desain dengan jelas dan mudah.

Salah satu cara untuk memastikan layout yang dibuat sudha seimbang dan rapi adalah
dengan menggunakan sistem grid. Gridadalah sebuah sistem yang digunakan untuk
menata layout. Grid berguna untuk memberikan audiens sebuah referensi yang seragam
dalam melihat dan memahami suatu desain. Grid ini penting karena ketika setiap elemen
desain terkoneksi melalui satu sistem penataan yang sama, audiens akan merasa lebih
nyaman ketika melihat desain sehingga lebih mudah mencerna isinya pula.

Anda mungkin juga menyukai