Anda di halaman 1dari 9

Pada Pertemuan pertama ini kita akan Belajar mengenai Design Grafis

Percetakan, sebelumnya di kelas X saya sudah pernah menejelaskan apa


itu Design Grafis , Masih ingat ? Okeyh kalau lupa saya jelaskan lagi ya. 

Desain grafis adalah sebuah bentuk seni dengan tujuan untuk memecahkan


masalah komunikasi melalui kombinasi elemen grafis seperti bentuk, garis,
warna, dan sebagainya. Visual yang tercipta diharapkan dapat menjadi
sarana penyampaian informasi atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan
mampu membentuk persepsi manusia akan sebuah hal.
Perlu kamu tahu bahwa dalam desain grafis, tulisan pun juga dinamakan
sebagai gambar. Mengapa? Karena tulisan merupakan bentuk abstraksi
simbol-simbol yang dapat dibunyikan. Ilmu tentang desain grafis biasanya
sering disebut Desain Komunikasi Visual (DKV).

adapun unsur-unsur dalam design Grafis ada 7 ya adik-adik di ingat 

1. Garis (Line)
Garis merupakan unsur dasar dalam sebuah bentuk desain. Unsur garis adalah unsur
yang merupakan titik/poin yang saling terhubung dengan titik/poin lainnya yang akan
membentuk sebuah bentukan gambar garis seperti garis lurus, lengkung, zigzag, tidak
beraturan, horizontal, vertikal, diagonal.

2. Bentuk/Bidang (Shape)
Shape adalah sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti lingkaran (circle), kotak
(rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki diameter tinggi dan
lebar.

3. Tekstur (Texture)
Pada desain grafis, tekstur merupakan tampilan dari sebuah gambar (desain) yang pada
visualisasi permukaannya memiliki suatu bentuk, corak dan pola yang bisa dilihat dan
dicermati oleh mata bahwa permukaan gambar tersebut terlihat halus, kasar, lembut.
Contohnya terlihat seperti permukaan kulit kayu, kain, dinding, canvas.

4. Ruang/Jarak (Space)
Space adalah ruang atau jarak antara elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis.
Elemen-elemen tersebut berupa object, background, dan text. Perpaduan antar elemen
tersebut harus disesuaikan space-nya sehingga desain yang diperoleh akan
membuahkan hasil yang maksimal karena memberikan kesan menarik dan profesional
bagi mata yang melihat.

5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur yang sangat penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal ini
adalah panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek.
Objek yang mau diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar
dari objek lainnya yang tidak ditonjolkan. Sangat dianjurkan untuk melakukan
pencocokan ukuran pada masing-masing objek atau teks yang ada pada setiap desain
supaya tidak terlihat aneh tetapi terlihat lebih sedap dan mantap untuk dilihat.
Contohnya deskripsi gambar tidak lebih besar dari gambar itu sendiri.

6. Warna (Color)
Warna juga adalah unsur yang sangat kompleks untuk diperhatikan. Pemilihan warna
menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis, karena warna mewakili visual yang
bisa dinilai oleh mata. Ketika mata melihat ke warna yang kurang cocok atau tidak
sesuai maka otomatis desain yang dibuat akan ternilai tidak bagus atau tidak sesuai.
Untuk itu perpaduan warna untuk sebuah desain sebaiknya hanya di padukan pada
warna yang bisa menyatu dengan warna latar atau objek ataupun teks. Contohnya
warna latar yang hitam bisa dipadukan dengan objek atau teks yang berwarna putih.
Terlalu banyak warna juga akan menimbulkan kesan norak (memiliki warna yang terlalu
banyak). Maka berhati-hatilah dalam memilih warna.
7. Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah
dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek,
background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat
menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan
dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan
warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua.
Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada
desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga
akan terlihat lebih profesional.

Oke sampai disini paham ya ?? Silakan di rangkum di buku tulis kalian sebelum lanjut ke
materi berikutnya .

Materi Berikutnya adalah pengenalan Nirmana dalm Design Grafis . simak baik-baik


catat yang penting ya.
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen
visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan
yang harmonis. nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam
bentuk dwimatra, trimatra yang  mempunyai nilai keindahan. nirmana
disebut juga ilmu tatarupa.
Arti nirmana :
Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, jika
digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika di
artikan lebih dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak
bermakna, dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada
dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar
seperti kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik
sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu.
    Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa
dan desain. Contohnya adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai
kemampuan melakukan eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas
fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya dapat kita kacaukan dengan
nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit yang jauh yang berwarna
biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun dengan
nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk
menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan
warna dingin (misal biru) untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan
kita.
    Hal ini dapat kita terima karena kita memandang dari nalar bentuk.
Disinilah seni dan desain dapat dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu
menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk
(Irama Visual, 2007, hal. 160).

Elemen – elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian


berdasarkan bentuknya.

 Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.
Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat,
tak bersudut dan tanpa arah
 Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu
benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
 Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan,
mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan,
arah dan dibatasi oleh garis.
 Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi
ketebalan dan kedalaman.

beberapa prinsip utama komunikasi visual dari sebuah karya desain.


 Ruang Kosong (White Space)

Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam


penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi
dominan. Ruang kosong penting dalam desain karena sering digunakan
untuk berbagai tujuan. Misalnya untuk kejelasan pembacaan dan sekaligus
memberikan kesan, seperti kesan profesinal dan sederhana.

 Kejelasan (Clarity)

Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah


karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan ambigu/ makna ganda.

 Kesederhanaan (Simplicity)

Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak


kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan.
Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan
tidak merasa jenuh.
 

 Emphasis (Point of Interest)

Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan


dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat
perhatian sehingga mencapai nilai artistic.

Prinsip – prinsip dasar seni rupa :

 Kesatuan (Unity)

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.
Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya
tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya
tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip
hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan
(warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
 

 Keseimbangan (Balance)

Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang
dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau
bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung
gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika
semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu
keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling
membebani.

 Proporsi (Proportion)

Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian.


Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan
– perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan
matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah
proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni
rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan
Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 :
13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda
alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi
yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat
kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
 

 Irama (Rhythm)

Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam
bentuk – bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak
laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama
sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk – bentuk unsur
rupa.

 Dominasi (Domination)

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam
karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti
keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure
sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering
juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi
mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan
kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya ditengarahi dengan
emphasis.
 

Kesimpulan

Nirmana berarti kosong atau tidak ada apa-apa dan bisa juga berarti abstrak
atau tidak bermakna. Kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan, bahwa
pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan sesuatu, masih
belum ada apa-apa atau belum ada makna dari segala sesuatu. Hal tersebut
kemudian di jadikan titik awal atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai
oleh seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum mulai berkarya.
nirmana mengajarkan tentang unsur atau elemen yang ada pada suatu
lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau
elemen agar menjadi sebuah karya rupa yang bukan saja bagus, tetapi juga
bermakna.

Dengan mempelajari nirmana, seseorang diharapkan akan memiliki


pengertian, dapat mengasah ketrampilan, dan mempertajam kepekaan
terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain. Bahkan tipografi
juga akan dikembangkan dari nirmana. Oleh karena itu, nirmana wajib
dipelajari dengan melakukan banyak latihan secara continyu untuk dapat
menghayati seni rupa dan seni desain dengan baik. Bahkan mungkin di saat
mempelajarinya akan terambah pula pula cabang seni yang lain. Di dalam
nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan seni rupa dan desain melalui tahap-tahap yang sangat mendasar.
Desain dikembangkan dari seni rupa. Sehingga yang dipelajari pada awalnya
akan menyerupai.
Oke materi hari ini cukup sampai disini silakan di rangkum dan hasil
rangkuman di kirim ke Whatsapp Saya dengan format wa "Rangkuman DGP
1 23 JULI 2020" lalu kirimkan photo hasil rangkumannya .

Anda mungkin juga menyukai