Anda di halaman 1dari 16

Menerapkan dasar Desain Grafis dan

Nirmana
Apa Nirmana itu?
Dalam dunia desain penting
mempelajari tentang nirmana karena
anda akan mendapatkan pengetahuan
dasar mengenai desain itu sendiri..
Pengertian Nirmana Dan Elemen Dasar
Di Dalamnya
 Nirmana itu sendiri terdiri dari kata ‘Nir’ yang berarti tidak dan
‘Mana’ yang berarti bentuk, maka Nirmana dapat diartikan
‘Tidak Berbentuk’.
 Secara umum nirmana mempunyai pengertian pengorganisasian
atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis,
warna, tekstur, bidang dan bentuk menjadi satu kesatuan
komposisi yang harmonis dan tidak itu saja nirmana dapat juga
diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra
(2D), trimatra (3D) yang harus mempunyai nilai keindahan.
 disebut juga sebagai ilmu tata rupa dasar.
Pengertian Dwimatra (2D)

 Dwimatra (2D) adalah panjang dan lebar dalam suatu


bidang papar/datar, tidak memiliki kedalaman atau ketebalan.
Dalam bidang tersebut akan terdapat kesan ruang, volume,
dimensi yang bersifat optis, khayali dan ilusif, kedalaman
tidak teraba, namun terasa oleh mata. Cara pandang 2
dimensi adalah satu arah, yaitu dari muka atau depan.
Pengertian Trimatra (3D)

 Trimatra (3D) adalah Apa yang ada disekeliling kita bersifat


tiga dimensi, tidak saja memiliki panjang,lebar tapi memiliki
pula ruang,massa, volume, raut, warna dan bentuk. Cara
pandang 3 dimensi dilakukan dari berbagai arah, yaitu tiga
arah utama : tegak atas-bawah, lintang kiri-kanan dan sudut
depan belakang.
…….Adapun hal yang mempengaruhi munculnya keindahan
diantaranya adalah Elemen dan unsur(hal yang mendasari
sebuah bentuk)

Elemen Visual (Titik, Garis, Bidang, Ruang, warna dan Tekstur),


Variabel yang menyusun unsure Visual (Jarak, Dimensi,
Bentuk, Kedudukan, Arah dan Jumlah) dan Komposisi
Elemen-elemen Dasar Nirmana
 Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk,
atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
 Garis adalah sekumpulan titik yang terhubung dan berbeda (warna) dari latar
belakang yang menampilkannya. Terbentuk garis dari kumpulan satuan
terkecilnya yakni titik yang lazimnya berbentuk bundar (circular). Sebuah garis
merupakan sebuah titik yang memanjang, oleh karenanya sebuah garis lebih
dicirikan pada panjangnya daripada lebarnya. Garis merupakan dimensi awal
yang tercipta dari titik yang digerakkan sedemikian rupa.
 Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena
itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan
dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan
tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna
tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana
untuk mengetahui hubungan warnawarna adalah pada susunan warna dalam
bentuk lingkaran warna.
 Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata
maupun semu, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya.
Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: tekstur nyata dan tekstur
semu.
 Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan,
mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai
kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat
geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.
 Bentuk adalah titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk
apabila terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti
mempunyai raut, ukuran, warna, dan tekstur.
Dalam Nirmana penyusunan merupakan suatu proses
pengaturan atau disebut juga sebagai komposisi dari bentuk-
bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa aturan
yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut,
walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tersebut tidak
bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak
disebut karya yang baik. Prinsip-prinsip ini bersifat subyektif
terhadap penciptanya.
Prinsip-prinsip Dasar Nirmana
 Kesatuan (Unity) : merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang
sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan
membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang
mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini
sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa
unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dan sebagainya),
maka kesatuan telah tercapai.

 Keseimbangan (Balance) : Karya seni dan desain harus memiliki


keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.
Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh,
kita merasa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah
keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua daya yang bekerja
saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat
diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian
dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
 Proporsi (Proportion) : Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya. Untuk itu diperlukan diperlukan perbandingan–
perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam
sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer
dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini
menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering
juga dipakai 8:13. Konon katanya, proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di
benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi
yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat dilihat dalam
perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

 Irama (Rhythm); adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam
bentuk–bentuk alam dapat diambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan
semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan
pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.

 Dominasi (Domination) : merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada
dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti
keunggulan.Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik
dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest,
Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik
perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
Prinsip-prinsip Dasar Seni dan Desain
 Ruang Kosong (White Space) : agar karya tidak terlalu padat dalam
penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah objek menjadi
dominan.
 Kejelasan (Clarity) : untuk mempengaruhi penafsiran penonton akan
sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat dengan mudah
dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu atau makna ganda.
 Kesederhanaan (Simplicity) : Kesederhanaan menuntut penciptaan
karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering juga
diartikan ‘tepat’ dan ‘tidak berlebihan’. Pencapaian kesederhanaan
mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
 Emphasis (Point of Interest) atau pusat perhatian : merupakan
pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu
unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistik.
Nirmana menjadi menarik karena adanya kompleksitas,
harmoni, banyaknya bentuk, banyaknya , penipuan mata
(terkadang objek membuat seakan-akan bergerak padahal
tidak). Tapi kesemuanya berujung pada bagaimana cara
pandang kita atau cara pandang audience sendiri. Ini lebih
menuju pada unsur seni dan estetika seni rupa atau estetika
desain.
SEKIAN….

Anda mungkin juga menyukai