Anda di halaman 1dari 11

i

KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………….………………….…………i

Daftar Isi……………………………………………………………………..………….ii

A. Pengertian Nirmana……………………………………………….……….….1
B. Jenis jenis Nirmana………………………………………….……………..….2
C. Elemen elemen dasar Nirmana…………………………………………..3
D. Prinsip prinsip dasar Nirmana…………………………………………….4
E. Prinsip prinsip dasar seni dan desain………………………………….6
F. Fungsi dan Manfaat Nirmana……………………………………………..7

Penutup…………………………………………………….…….…….……………….8

ii
A. Pengertian Nirmana
Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan
tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan
dampak yang diharapkan. Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu,
“nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk,
arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak
memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa
melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas/prinsipnya.

Nirmana juga dapat memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk dua atau
tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Sementara tata cara
penyusunan berbagai unsur rupa sendiri adalah Prinsip Merancangnya.
Namun tata cara dan unsur tersebut dikemas melalu hirarki yang lebih
tertarur mendetail, menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D
dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D.

1
B. Jenis Jenis Nirmana
1. Nirwana Dwimatra
Pengertian Dwimatra (2D) adalah panjang dan lebar dalam
suatu bidang papar/datar, tidak memiliki kedalaman atau ketebalan.
Dalam bidang tersebut akan terdapat kesan ruang, volume, dimensi
yang bersifat optis, khayali dan ilusif, kedalaman tidak teraba,
namun terasa oleh mata. Cara pandang 2 dimensi adalah satu arah,
yaitu dari muka atau depan.

2. Nirwana Trimatra
Pengertian Trimatra (3D) adalah Apa yang ada disekeliling kita
bersifat tiga dimensi, tidak saja memiliki panjang,lebar tapi memiliki
pula ruang,massa, volume, raut, warna dan bentuk. Cara pandang 3
dimensi dilakukan dari berbagai arah, yaitu tiga arah utama : tegak
atas-bawah, lintang kiri-kanan dan sudut depan belakang.

2
C. Elemen-elemen Dasar Nirmana
1. Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan
suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan
melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik
dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis adalah sekumpulan titik yang terhubung dan berbeda (warna)
dari latar belakang yang menampilkannya. Terbentuk garis dari
kumpulan satuan terkecilnya yakni titik yang lazimnya berbentuk
bundar (circular). Sebuah garis merupakan sebuah titik yang
memanjang, oleh karenanya sebuah garis lebih dicirikan pada
panjangnya daripada lebarnya. Garis merupakan dimensi awal yang
tercipta dari titik yang digerakkan sedemikian rupa.
3. Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata,
oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya.
Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai
suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian
dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh
vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk
mengetahui hubungan warnawarna adalah pada susunan warna
dalam bentuk lingkaran warna.
4. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata maupun
semu, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan
hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: tekstur nyata dan tekstur semu.
5. Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai
dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah
dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis,
bersudut, tak teratur, dan bulat.
6. Bentuk adalah titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila
terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut,
ukuran, warna, dan tekstur.

3
D. Prinsip-prinsip Dasar Nirmana

1. Kesatuan (Unity) : merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa


yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya
rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-
balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman
dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika
salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan
(warna, raut, arah, dan sebagainya), maka kesatuan telah
tercapai.

2. Keseimbangan (Balance) : Karya seni dan desain harus memiliki


keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat
gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan
yang akan roboh, kita merasa tidak nyaman dan cenderung
gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu
benda jika semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam
bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat
dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam
sebuah karya tidak ada yang saling membebani.

3. Proporsi (Proportion) : Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa


untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya. Untuk itu
diperlukan diperlukan perbandingan–perbandingan yang tepat.
Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam
sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah
proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan
deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618,
sering juga dipakai 8:13. Konon katanya, proporsi ini adalah
perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk
struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang
4
diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini
dapat dilihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout
halaman.

4. Irama (Rhythm); adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus


menerus. Dalam bentuk–bentuk alam dapat diambil contoh
pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak
dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah
hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.

5. Dominasi (Domination) : merupakan salah satu prinsip dasar tata


rupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi
berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan.Sifat unggul
dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik
dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga
disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi
mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian,
menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

5
E. Prinsip-prinsip Dasar Seni dan Desain

1. Ruang Kosong (White Space) : agar karya tidak terlalu padat


dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan
sebuah objek menjadi dominan.

2. Kejelasan (Clarity) : untuk mempengaruhi penafsiran penonton


akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat
dengan mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu atau
makna ganda.

3. Kesederhanaan (Simplicity) : Kesederhanaan menuntut


penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang.
Kesederhanaan sering juga diartikan ‘tepat’ dan ‘tidak
berlebihan’. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat
untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.

4. Emphasis (Point of Interest) atau pusat perhatian : merupakan


pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan
salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai
artistik.

6
F. Fungsi dan Manfaat Nirmana
Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan dalam
merancang desain atau karya yang indah seperti yang diharapkan,
dengan kita memahami unsur dan alasan yang membuat suatu
komposisi tampak bagus dan indah. Yang menjadi persoalan adalah
asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut
tentunya diterapkan pada elemen-elemen seni dan desain: garis,
bentuk, bidang, warna, dan lain sebagiannya.
Sebenarnya yang paling penting atau yang paling utama dari proses
kreatif adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap
keterhubungan visual atau kreativitas dari desainer atau seniman-nya
sendiri. Namun tidak semua orang mempunyai pengalaman dan
lingkungan yang menunjang dalam tahap pengembangan insting
kreativitas tersebut. Nirmana ini dikemas dalam praktikum untuk
melatih dan mengasah kreativitas seseorang.
Seseorang yang sudah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup
tinggi tentunya akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam
berkreasi hanya dengan memiliki keinginan memahami berbagai unsur
dan asas nirmana. Karena nirmana merupakan esensi dan catatan yang
disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil
sebelumnya.

7
PENUTUP
Kesimpulan
Nirmana merupakan sebuah karya dari seorang seniman yang
mempunyai ide ide kreatif dan sangat berguna bagi kita semua untuk
merelaksasika fikiran kita dengan menuangkan kedalam karya seni yang
di sebut dengan nirmana, selain itu nirmana juga membantu kita untuk
terhindar dari penyaki kejiwaan, seperti gila ayan dan lain sebagainya.

Saran
Bagi para pembuat dan penikmat karya nirmana, diharapkan tetap
memegang teguh etika dalam pembuatan atau dalam menikmati karya
tersebut, dan bagi para pembuat , tuangkan ilmu teman teman semua,
ke adik adik kita, agar anak cucu kita nanti kemudian bisa juga
menikmati dan mengekpresikan karya mereka dalm seni nirmana.
.

Anda mungkin juga menyukai