Anda di halaman 1dari 15

Menerapkan dasar desain grafis

dan nirmana
PENERAPAN PRINSIP SENI GRAFIS
(NIRMANA)
MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP SENI GRAFIS
DALAM DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ( NIRMANA)

Unsur-unsur Seni Rupa

Bagi sekelompok orang yang memandang sesuatu secara holistik mungkin tidak akan
tertarik pada pembahasan tentang unsur, oleh karena unsur merupakan bagian terkecil
dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Bagi kelompok ini akan lebih tertarik
pada prinsip-prinsipnya, apakah  karya seni rupa itu  secara keseluruhan enak di lihat
atau tidak. Namun bagi kelompok atau orang yang berfikiran prakmatis, formal, atau
struktural akan mengatakan enak tidaknya suatu karya Seni Rupa itu dinikmati adalah
adanya unsur-unsur yang membentuknya.
Untuk kepentingan analisis atau kritik seni pembahasan unsur Seni Rupa atau lebih
lazim disebut sebagaiUnsur Rupa atau Unsur Desain memang perlu dilakukan
beberapa sumber, terkadang menyebut unsur rupa berbeda, akan tetapi dapat ditarik
kesimpulan pada dasarnya unsur rupa adalah Garis, Raut, Warna, Tekstur, Ruang dan
Gelap Terang.

1. GARIS
Garis merupakan unsur yang paling elementer di bidang Seni Rupa. Dengan hanya
meletakkan posisi mata pensil di atas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak
mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa
garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak titik-titik yang bersambungan atau
berdempetan. Oleh karena itu garis dapat muncul secara rapi atau dapat juga muncul
bergigi,  bintik-bintik dan sebagainya, arah garis dapat menimbulkan garis lurus, garis
lengkung, garis zig-zag. dan garis dapat berposisi tegak, datar, dan melintang.

1. RAUT 
Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur
garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut
juga berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek, dalam hal ini raut berarti
bangun, atau dalam pengertian lain raut sering dipahami atau dikenal sebagai bentuk
atau bidang. Penampilan raut dapat berujud sebagai (1) Raut Geometris, seperti segi
tiga, segi empat, lingkaran. (2) Raut Organik atau Biomorfis seperti raut yang
terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas. (3) Raut Bersudut berarti raut yang
terbentuk dengan banyak sudut atau berkontur garis zig-zag. (4)Raut Tak Beraturan,
adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan cat atau semburan
cat dan sebagainya.

1. WARNA
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nusansa bagi terciptanya karya seni,
dengan warna dapat ditampilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan.
Melalui berbagai kajian dan eksperimen, jenis warna diklasifikasi ke dalam jenis
Warna Primer, Warna Sekunder, Warna Tersier.
Warna Primer adalah warna yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain,
warna pokok atau dengan kata lain warna yang terbebas dari unsur warna-warna lain.
seperti ( merah, kuning, biru ).
Warna Sekunder adalah merupakan pencampuran dari dua warna Primer. misalnya
warna biru campur warna kuning jadi warna hijau, warna biru campur warna merah
jadi warna ungu atau violet, warna merah campur warna kuning jadi warna orange.
Warna Tersier Adalah pencampuran dari dua warna sekunder.

1. TEKSTURE
Tekstur adalah sifat atau kualitas nilai raba dari suatu permukaan, oleh karena itu
tekstur bisa halus, licin, kasar, berkerut, dan sebagainya. Dalam tekstur visual boleh
jadi kesan yang di tangkap oleh mata itu kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau
sebaliknya. Kita dapat menentukan halus kasarnya suatu permukaan juga dapat
merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu, kayu. Sedangkan pada
tektur semu kesan yang di tangkap oleh mata tidak sama dengan kesan yang di
tangkap oleh perabaan.

1. RUANG
Dalam bidang seni rupa, unsur ruang adalah unsur yang menunjukkan kesan keluasan,
kedalaman, cekungan, jauh dan dekat. Dua bidang yang sama jenisnya
misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran ke dua
lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas sedangkan lingkaran
kecil akan memberi kesan sempit. Jika ke dua lingkaran itu berimpit akan memberi
kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberi kesan ruang yang jauh.

1. GELAP TERANG
Gelap terang berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak kena cahaya
dan yang terang adalah yang kena cahaya. Goresan pensil yang keras dan tebal akan
memberi kesan gelap sementara goresan pensil yang ringan-ringan akan memberi
kesan lebih terang. Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui teknik arsir
yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik, semakin rapat
akan menghasilkan kesan semakin gelap demikian sebaliknya.

1. KOMPOSISI
Mengelola unsur unsur rupa sehingga memiliki nilai estetika (keindahan) dan
Harmoni

PRINSIP-PRINSIP MENGELOLA UNSUR RUPA

1. PROPORTION (Proporsi)
Kesesuaian ukuran antara bidang dengan elemen grafis(unsur rupa) dan antara bidang
dengan keseluruhan tampilan

2. BALANCE ( keseimbangan )
Prinsip pengaturan / tata letak elemen grafis agar berkesan seimbang

Dalam balance terdapat balance Simetris(formal) dan Asimetris (informal)

3. CONTRAST (kontras)

4. RHYTME (Irama)

5. UNITY (Kesatuan )
PERSPEKTIF
sebuah gambar bentuk yang statis, terikat pada waktu, dan dilihat dari titik pandang
tertentu. Sebagai cara untuk melukiskan suatu benda pada permukaan 2 dimensi dari
hasil pengamatan mata sehingga terlihat 3 dimensi, realistik.

Gambar perspektif ada tiga:


Gambar perspektif satu titik mata, dua titik mata, tiga titik mata

Titik mata biasa disebut  VIEW POINT (VP)

ILUSTRASI
Adalah Visualisasi suatu tulisan dengan teknik drawing , Fotografi, atau teknik seni
rupa lainnya yang lebih menekankan hub subyek dengan tulisan yang dimaksud
daripada bentuk.

Tujuan Ilustrasi : Untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi atau
info tertulis lainnya agar lebih mudah dicerna

Fungsi khusus :

1.  Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita

2. Memberikan bayangan untuk alat yang dibutuhkan

3. Memberikan humor tertentu untuk menghilangkan rasa bosan

4. Memberikan bayangan langkahkerja

5. Mengkomunikasikan cerita

6. Dapat menerangkan konsep

7. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia


SKETSA / SKECTH
A . Pengertian sketsa
Sketsa adalah gambaran atau lukisan pendahuluan yang ringan,akasan yang
merupakan
garis besar atau rancangan kasar dari suatu bentuk lukisan dengan memperhatikan

komposisi, proporsi dan lain-lain

1. Manfaat  sketsa :

2. Untuk lebih memberi gambaran tema

3. Meminimalisir kesalahan

4. Mempertajam pengamatan

5. Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan


ketrampilan tangan

6. Media Sketsa
Media sketsa antara lain adalah :

1. Alat langsung yaitu alat yang langsung dapat digunakan,


Misalnya : Pensil, arang, krayon atau pastel dan lain – lain

2. Alat tidak langsung yaitu alat yang tidak dapat langsung digunakan karena
harus menggunakan alat bantu,
misalnya , tinta cina, spidol, cat air, cat plakat dan lain-lain

 Aturan atau hal-hal penting dalam membuat sketsa

1. Sketsa mengutamakan spontanitas, jika ada garis yang salah tidak perlu dihapus

2. Usahakan membuat garis yang tegas tidak putus-putus

3. Tebal tipisnya garis dapat menentukan gelap terangnya objek

4. Jangan takut membuat garis ke bidang gambar

5. Teknik membuat sketsa adalah gerakan tangan spontanitas


6. Tentukan bagian-bagian penting dari objek yang akan digambar sehingga jelas
karakteristiknya

7. Gunakan satu warna dalam membuat sketsa

8. Hindari penggunaan garis yang tidak perlu

9. Buatlah beberapa alternative bentuk sketsa sempai mendapatkan bentuk yang


tepat

10. Yakinlah bahwa setiap garis yang digoreskan merupakan ekspresi dari bentuk
objek yang akan digambar

MENGGAMBAR BENTUK ( OBJEK)


Hakikat  Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan di atas sebuah permukaan yang secara grafis
menyajikan kemiripan mengenai sesuatu.[5]

Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan


satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan
karakter penggambarnya.[6]

  Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil
atau memperbesar ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga
mempergunakan skala perbandingan (perbandingan ukuran) secara akurat.

Menggambar dimulai dengan memilih kertas, bukan dengan menarik garis. Ada kertas
yang licin dan ada pula yang kasap, ada kertas bersadur dan kertas serap, kertas yang
tebal dan yang tipis. Ada tiga jenis kertas yang dapat digunakan:
1. Kertas murah yang dapat digunakan dengan bebas. Barangkali kertas stensil 
atau kertas koran (yang dipakai untuk surat kabar, dapat diperoleh dalam ukuran
kwarto dibungkus per rim).

2. Kertas Lakar ukuran saku (berbentuk buku ukuran saku)

3. Kertas gambar yang baik dengan tebal yang bermacam-macam, dalam


lembaran, gulungan, atau bentuk buku. Kertas gambar biasanya berwarna putih
mengkilap, tetapi ada juga yang berwarna putih kusam atau berwarna putih-India.
Menurut Ajat Sakri dalam bukunya menjelaskan;
      Menggambar dimulai jauh sebelum menarik garis yang pertama. Permulaannya
ialah sikap badan yang baik dan sikap yang benar terhadap pekerjaan. Lengan dan
seluruh tubuh  harus santai. Pandangan tertuju pada permukaan kertas sebagai satu
keseluruhan, menaklukkan dan menguasainya.[7]

Hakikat Bentuk
Kamus menerangkan sebagai gatra, susunan bagian-bagiannya, aspek yang terlihat.
Dan Bentuk dari suatu hasil seni tidak lain adalah gatranya, susunan bagian-
bagiannya, demikian pula apabila terdapat dua atau lebih bagian- bagian yang
bergabung menjadi satu akan membentuk suatu susunan. Tetapi dalam membicarakan
bentuk suatu hasil seni tentu saja yang dimaksud adalah bentuk bentuk yang khas;
bentuk yang dalam beberapa hal mempengaruhi kita[8].

 Sedangkan menurut Herbert Read dalam hubungannya dengan seni lukis, Pengertian
bentuk disalin dari bentuk “shape”, sedangkan “form” disalin menjadi ujud.
Pengertian wujud tidak menyangkut soal-soal keteraturan, simetris, ataupun segala
macam proporsi tertentu yang lain.[9]
Dalam membicarakan ujud sesuatu hasil seni samalah halnya dengan ujud seorang
atlit. Bentuk sorang atlit. Bentuk seorang atlit dikatakan baik apabila padanya tidak
terdapat daging yang berlebihan, uratnya kuat, sikapnya baik dan gerakannya praktis.
Demikian juga halnya dengan sebuah patung atau lukisan. Marilah misalnya kita
mengambil sebuah gambar sebagai contoh dan saksikanlah apa yang terjadi jika kita
melihatnya. Kita akan menganggap bahwa gambar ini adalah gambar yang baik dan
yang (demikian kuatnya) menggetarkan kita.

Menurut Plato, Bentuk (Form) dibedakan menjadi dua yaitu bentuk


yang Relatif dan Absolut.
 Bentuk yang Relatif adalah perwujudan yang perbandingan maupun keindahannya
terkait pada hakikat bentuk-bentuk yang ada di dalam dan merupakan tiruannya.
Sedangkan yang dimaksud dengan Bentuk Absolut adalah suatu bentuk atau suatu
abstraksi yang terdiri dari garis-saris lurus dan lengkung, dan bidang-bidang atau
bentuk-bentuk tiga-dimensional yang dihasilkan dari bentuk-bentuk di alam itu
dengan perantaraan ‘mesin bubut, penggaris dan siku-siku’[10] .

 Keindahan bentuk yang tidak berubah serta absolut ini dipersamakan dengan nada
suara murni dan halus, yang memiliki keindahan bukan karena dihubungkan dengan
sesuatu yang lain, melainkan semata-mata karena sifat-sifatnya sendiri.

1. Menggambar Bentuk.
Menggambar Bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang ada disekitar kita
dengan tepat seperti keadaan benda yang sebenarnya, menurut arah pandang dan
cahaya yang ada[11] .
Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha
mengungkapkan dan mengkomunikasikan  ide/gagasan, perasaan dalam wujud dwi
matra yang bernilai artistik dengan menggunakan garis dan warna.[12]

Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya
menunjukkan kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan
ketepatan bentuk maupun jenis benda yang digambar.

Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh
sebab itu, diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni

proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan barik/tekstur yang menunjukkan


ketepatan jenis benda tersebut. Bagi orang yang pandai menggambar dapat
menggambar langsung dengan tepat apa yang digambar. Bagi orang yang masih
belajar perlu mengetahui dasar-dasar proporsi tersebut, dengan menggunakan garis-
garis pertolongan untuk membagi-bagi bentuk benda dalam ukuran perbandingan 
tertentu supaya gambarnya tepat.

1. Prinsip Menggambar Bentuk

2. Perspektif
     merupakan kaidah yang penting dalam menggambar bentuk atau melukis corak
realis dan karenanya harus dipatuhi

2. Proporsi
merupakan perbandingan bagian per bagian dan keseluruhan

3. Komposisi
dalam menggambar bentuk diartikan sebagai susunan atau letak objek gambar
4. Gelap Terang
merupakan hak yang harus diperhatikan agar menggambar bentuk terlihat realis atau
seperti tiga dimensi

5. Bayang-Bayang
Bayangan merupakan benda yang terkena sinar, yang dibagi menjadi 3.

Bayang-bayang awak, bayang-bayang langkah, bayang-bayang sendiri

1.
Teknik Menggambar Bentuk
(Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot  antara
lain:)
1) Teknik Stippel / pointilize. Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda
yang diulang-ulang.
2) Teknik Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara
menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil.
(Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi
kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).
3). Teknik Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat
terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian
garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat
 Jenis-Jenis Arsir antara lain:

1. a)     Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis
rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
2. b) Arsir Silang,  ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir
untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap
terang.
3. c) Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-
garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan
bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
(teknik menggambar dengan media lain )
4). Linear merupakan cara menggambar objek dengan garis sebagai unsur yang paling
menentukan
5). Blok merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar dengan satu
warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya
6). Aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan
tipis
7). Plakat merupakan cara menggambar dengan bahan cat poster atau cat air dengan
sapuan warna tebal
Pengertian  Media
Media adalah bahan yang diperlukan untuk memvisualisasikan prinsip-prinsip seni
rupa pada bidang datar dalam mencipta atau membuat bentuk/wujud (rupa) [2]. Yang
dimaksud dengan Media atau bahan dasar disini adalah bahan sebagai perantara bagi
seorang seniman untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa.[3]

Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar


Menggambar dimulai dengan memilih jenis kertas yang cocok, disesuaikan dengan
media pensil/potlot.

Potlot adalah alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat


kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang
lunaknya. (Untuk merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot
yang  paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada
kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan
potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu.
Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot  yang baik dan cukup keras 
sehingga tidak bercalar oleh potlot.[4]
Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara
lain:

1. Pensil Biasa:
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai
macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat
bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan
menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis
pensilnya.

1. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)


Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras)
kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar,
karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat
digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis.

1. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).


Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar
dekorasi maupun gambar reklame.

1. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)


Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap
terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis
pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar
potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.

1. Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena
mempunyai goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:
1)      Hard/H/keras.

2)      Medium/HB/sedang

3)      Soft/B/Lunak,  dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan


benda.

1. Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori
pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).

 Dengan pengetahuan yang mantap mengenai sifat bahan dan fungsi alat,
seniman dapat mengembangkan kekuatan menggambarnya tanpa kendala yang
bersifat teknis. Menggambar merupakan soal rasa, pikiran, keterampilan, ide
dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar timbul pada
umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya dengan
bentuk visual.
Alat terakhir untuk pengoreksian gambar adalah penghapus, untuk menghilangkan
bagian gambar yang tidak berhasil. Penghapus potlot yang biasa sudah cukup,
sepanjang bersifat lentur, lunak dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai